PEREMPUAN tua itu bernama Magdalena Rubilah Sowiredjo. Postur tubuhnya sedang, cenderung gemuk, namun napasnya masih teratur, meski sepanjang hari harus naik turun anak tangga Gua Maria Sendangsono, di wilayah Muntilan, Magelang, Jawa Tengah, untuk membersihkan dan mengosongkan lelehan lilin.
Bagai nyala lilin di kaki patung Santa Maria, semangat perempuan 80 tahun itu pun masih menyala-nyala, bahkan meluap-luap. Seluruh napas dan hidupnya, diabdikannya untuk merawat Bunda Maria.
Ia selalu tampak berada di sekitar patung Bunda Maria. Tangannya yang masih kuat mencongkel-congkel bongkahan lilin, lelehan lilin, hingga berkilo-kilo, dan kemudian mengangkutnya. "Saya hanya hidup dari debu para peziarah," ia mengibaratkan, ketika membersihkan sisa-sisa lilin para peziarah yang mengikuti Perayaan Ekaristi 100 Tahun Sendangsono.
Sambil duduk beristirahat di Sangkristi Kapel Sendangsono, perempuan beranak tiga, buah perkawinannya dengan almarhum Alfonsus Mikun Sowiredjo itu, tak mampu menyembunyikan rasa bangganya ketika bercerita tentang anak-anaknya.
Anak pertamanya menjadi tentara, dan bertugas di Papua.
Anak keduanya bekerja di hotel di Jepara. Anak bungsunya, Triatno, meneruskan profesi suaminya, menjadi koster di Kapel Sendangsono.
Perempuan dengan pancaran mata sejuk itu menuturkan benar-benar ingin terus mengabdi kepada Bunda Maria. "Saya tidak digaji. Buat makan sudah cukup dari menjual sisa-sisa lilin itu ke Muntilan. Upah saya di surga," ucap nenek lima cucu itu, sambil tersenyum lebar.
Dengan keyakinan teguh ia mengatakan, tangan Tuhan juga ikut berkarya dalam hidupnya. "Saya tidak pernah beli pakaian. Kain batik sampai baju hangat ini semua pemberian para peziarah yang mengaku doanya terkabul," katanya.
Sendangsono yang terletak di sebuah bukit, bagian dari Perbukitan Menoreh, tidak membuatnya terseok-seok seperti layaknya orang berumur 80 tahun.
Kepasrahan pada Sang Khalik itulah yang membuatnya tetap bersemangat.
"Berapa pun saya dapatkan dari menjual lelehan lilin, itulah anugerah Tuhan," ujarnya.
Meski usianya terbilang renta, ia tampak lebih muda 20-an tahun. Rubilah hanya sedikit tersipu disebut lebih muda. Ia lantas bertutur, kepasrahan itulah yang membuatnya tetap kuat dan sehat. Meski satu kilogram lilin hanya dihargai Rp 2.500, ada kalanya jumlah itu bisa mencapai ratusan kali lipat.
Harian Suara Pembaruan
Menangani Perselisihan dengan Pasangan
"Dengan tidak mencari kepentingan sendiri atau puji-pujian yang sia-sia. Sebaliknya hendaklah dengan rendah hati yang seorang menganggap yang lain lebih utama dari pada dirinya sendiri; dan janganlah tiap-tiap orang hanya memperhatikan kepentingannya sendiri, tetapi kepentingan orang lain juga." Filipi 2:3-4.
Saya bisa menjamin bahwa satu hal yang pasti dialami oleh pasangan manapun adalah konflik. Konflik merupakan bagian yang normal dalam sebuah hubungan, karena itu sangat penting untuk kita belajar bagaimana menyelesaikannya tanpa menimbulkan luka emosional. Menyelesaikan setiap konflik dengan pasangan mungkin tampak tidak mungkin pada awalnya. Anda mungkin berpikir, "Yah, kamu tidak tahu sih pasanganku seperti apa..." Bagaimanapun juga, dengan melakukan hal-hal penting ini, anda tidak hanya dapat meningkatkan kemampuan anda untuk menyelesaikan konflik, namun juga bisa menurunkan tingkat luka emosional yang ditimbulkannya. Istri saya, Erin dan saya menemukan ini pada saat kami sedang mengalami puncak dari satu konflik yang terjadi.
Selama masa belajar saya untuk gelar Doktor, saya diminta untuk mengambil sebuah kelas riset. Saya tahu bahwa saya berada dalam masalah saat di pertemuan kelas yang pertama, profesor pengajar saya membicarakan tentang sederet daftar konsep-konsep statistik dan formula-formula yang kami harus tahu. Perut saya semakin sakit saat saya merasa tidak pernah mendengar istilah-istilah yang dia katakan. Saya pulang ke rumah dan memberitahu Erin bahwa saya tidak akan mengikuti kelas itu. Namun Erin berpikir bahwa berhenti dari kelas itu bukanlah jawabannya, dan dimulailah perselisihan itu.
Konflik itu bisa saja berlangsung lebih lama kalau putri saya, Taylor, yang baru berusia 2 tahun tidak ikut campur, "Cukup semuanya!" dia berteriak dan mendorong saya mundur dengan sendok kayu. Kejutan karena ditegur oleh seorang anak yang berusia 2 tahun menyebabkan kami berdua tertawa. Waktu saat-saat tegang itu sudah reda, Erin dan saya menyadari bahwa ketidaksetujuan kami satu sama lain telah menyebabkan luka secara emosional.
Sudah jelas bahwa kami tidak melakukan apa yang ada dalam Filipi 2 dan saling menghormati satu sama lain. Sebagai hasilnya, kami menggunakan langkah-langkah berikut ini untuk menyelesaikan konflik kami.
Time Break!
Bagi banyak pasangan, saat beradu argumen adalah saat-saat dimana emosi sedang berada pada tingkat tinggi. Karena hal itu dapat menyebabkan kita sulit untuk berpikir jernih, perpisahan secara fisik (adanya jarak secara fisik) anda dan pasangan untuk sementara waktu dapat membantu menstabilkan emosi anda. Namun, jangan pernah meninggalkan pasangan anda tanpa sebelumnya memberi penjelasan atau tanpa persetujuan untuk membahas diskusi tersebut setelah anda berdua menjadi tenang kembali.
Berkomunikasi untuk Mengungkapkan Kebutuhan-kebutuhan Tersembunyi
Erin dan saya tidak akan pernah dapat menyelesaikan ketidaksetujuan kami masing-masing tanpa membuat transisi dari konflik yang intens kepada komunikasi yang terarah. Dengan kata lain, kami perlu melalui perdebatan dan keegoisan menuju kepada dialog yang produktif. Cara terbaik untuk melakukan ini ditemukan pada Yakobus 1:19 "... ingatlah hal ini: setiap orang hendaklah cepat untuk mendengar, tetapi lambat untuk berkata-kata, dan juga lambat untuk marah." Mulailah komunikasi anda dengan tujuan untuk saling mendengarkan dan mengerti satu sama lain. Selagi anda berusaha untuk menjelaskan konflik yang sedang terjadi, ulangilah apa yang pasangan anda katakan dengan bahasa atau kata-kata anda sendiri, posisikan diri anda sebagai pasangan anda. Dengarkanlah secara aktif dan mengerti akan apa yang dikatakan pasangan anda. Jika dilakukan secara bergantian, hal ini akan memperlambat proses dan mengijinkan masing-masing merasa didengarkan dan dimengerti.
Setelah percakapan mulai nyaman (bisa saling mendengarkan dan saling mengerti), cobalah untuk mengungkapkan kebutuhan-kebutuhan yang tersembunyi.
Masing-masing dari kami (Erin dan saya) mempunyai kebutuhan-kebutuhan yang sulit untuk diekspresikan. Saya tidak mau menghabiskan waktu tambahan untuk menjalani kelas yang sulit, sementara Erin ingin agar kami berdua bisa menyelesaikan pendidikan kami tepat waktu. Mengenali kebutuhan-kebutuhan tersembunyi itu sangat penting bagi kita untuk menemukan solusi dari konflik yang terjadi. Pertanyaan-pertanya an seperti berikut ini akan dapat membantu anda untuk mengungkapkan kebutuhan-kebutuhan yang tersembunyi, "Apa yang sebenarnya sedang terjadi?" atau "Apa yang harus berubah atau apa yang harus terjadi untuk memenuhi kebutuhanmu? "
Menciptakan "Win-win" Solution
Sekali emosi anda telah stabil dan komunikasi yang positif telah terbangun, langkah ketiga dalam menyelesaikan konflik adalah dengan menemukan "win-win" solution. Ini bukan sepenuhnya sama dengan kompromi. Terkadang berkompromi menciptakan solusi jangka pendek dimana setiap orang yang terlibat tidak merasa senang dengan hasilnya, selain itu mungkin saja masalah-masalah yang lebih penting malah justru terabaikan. Dalam situasi "win-win", kebutuhan kedua pihak terpenuhi. Dalam konflik kami berdua, "win-win solution" ditemukan ketika kami memutuskan bahwa saya akan bertanya pada 2 orang profesor yang berbeda tentang pendapat mereka jika saya melewatkan kelas itu. Setelah mencari nasehat bijak, kami berdua merasa bahwa keputusan yang tepat adalah saya tetap mengambil kelas itu. Setelah dijalani, ternyata saya mendapat nilai "A", dan sekali lagi, Erin ternyata benar! "Win-win solution" dapat diciptakan dengan cara dan bentuk yang berbeda-beda. Cara-cara seperti "brainstorming" dan daftar pro-kontra dapat digunakan dan biasanya cukup efektif.
Resolusi
Setelah menemukan "win-win solution", proses resolusi belum selesai sampai anda memastikan bahwa ada pengampunan di antara anda dan pasangan. Langkah ini sangat penting karena luka emosional dapat terjadi saat kemarahan atau kekesalan masih berlanjut setelah konflik berakhir. Meskipun perasaan tersakiti hanya sekali setelah adu argumen selesai, sangatlah penting untuk tidak membiarkan matahari terbenam sebelum amarah anda padam (Efesus 4:26).
Karena itu, cobalah untuk mengidentifikasikan kontribusi anda dalam masalah itu dan mintalah pengampunan.
Ketika semua itu tidak berhasil...
Jika anda telah melakukan hal-hal di atas dan tidak berhasil menyelesaikan konflik, atau jika anda telah lelah secara fisik dan emosional, mungkin sudah waktunya untuk mencari pertolongan seperti konselor atau pastor, yang dapat mnjadi penengah dan dapat menolong terjadinya rekonsiliasi.
Ingatlah: "Jalan orang bodoh lurus dalam anggapannya sendiri, tetapi siapa mendengarkan nasihat, ia bijak." (Amsal 12:15).
Saya bisa menjamin bahwa satu hal yang pasti dialami oleh pasangan manapun adalah konflik. Konflik merupakan bagian yang normal dalam sebuah hubungan, karena itu sangat penting untuk kita belajar bagaimana menyelesaikannya tanpa menimbulkan luka emosional. Menyelesaikan setiap konflik dengan pasangan mungkin tampak tidak mungkin pada awalnya. Anda mungkin berpikir, "Yah, kamu tidak tahu sih pasanganku seperti apa..." Bagaimanapun juga, dengan melakukan hal-hal penting ini, anda tidak hanya dapat meningkatkan kemampuan anda untuk menyelesaikan konflik, namun juga bisa menurunkan tingkat luka emosional yang ditimbulkannya. Istri saya, Erin dan saya menemukan ini pada saat kami sedang mengalami puncak dari satu konflik yang terjadi.
Selama masa belajar saya untuk gelar Doktor, saya diminta untuk mengambil sebuah kelas riset. Saya tahu bahwa saya berada dalam masalah saat di pertemuan kelas yang pertama, profesor pengajar saya membicarakan tentang sederet daftar konsep-konsep statistik dan formula-formula yang kami harus tahu. Perut saya semakin sakit saat saya merasa tidak pernah mendengar istilah-istilah yang dia katakan. Saya pulang ke rumah dan memberitahu Erin bahwa saya tidak akan mengikuti kelas itu. Namun Erin berpikir bahwa berhenti dari kelas itu bukanlah jawabannya, dan dimulailah perselisihan itu.
Konflik itu bisa saja berlangsung lebih lama kalau putri saya, Taylor, yang baru berusia 2 tahun tidak ikut campur, "Cukup semuanya!" dia berteriak dan mendorong saya mundur dengan sendok kayu. Kejutan karena ditegur oleh seorang anak yang berusia 2 tahun menyebabkan kami berdua tertawa. Waktu saat-saat tegang itu sudah reda, Erin dan saya menyadari bahwa ketidaksetujuan kami satu sama lain telah menyebabkan luka secara emosional.
Sudah jelas bahwa kami tidak melakukan apa yang ada dalam Filipi 2 dan saling menghormati satu sama lain. Sebagai hasilnya, kami menggunakan langkah-langkah berikut ini untuk menyelesaikan konflik kami.
Time Break!
Bagi banyak pasangan, saat beradu argumen adalah saat-saat dimana emosi sedang berada pada tingkat tinggi. Karena hal itu dapat menyebabkan kita sulit untuk berpikir jernih, perpisahan secara fisik (adanya jarak secara fisik) anda dan pasangan untuk sementara waktu dapat membantu menstabilkan emosi anda. Namun, jangan pernah meninggalkan pasangan anda tanpa sebelumnya memberi penjelasan atau tanpa persetujuan untuk membahas diskusi tersebut setelah anda berdua menjadi tenang kembali.
Berkomunikasi untuk Mengungkapkan Kebutuhan-kebutuhan Tersembunyi
Erin dan saya tidak akan pernah dapat menyelesaikan ketidaksetujuan kami masing-masing tanpa membuat transisi dari konflik yang intens kepada komunikasi yang terarah. Dengan kata lain, kami perlu melalui perdebatan dan keegoisan menuju kepada dialog yang produktif. Cara terbaik untuk melakukan ini ditemukan pada Yakobus 1:19 "... ingatlah hal ini: setiap orang hendaklah cepat untuk mendengar, tetapi lambat untuk berkata-kata, dan juga lambat untuk marah." Mulailah komunikasi anda dengan tujuan untuk saling mendengarkan dan mengerti satu sama lain. Selagi anda berusaha untuk menjelaskan konflik yang sedang terjadi, ulangilah apa yang pasangan anda katakan dengan bahasa atau kata-kata anda sendiri, posisikan diri anda sebagai pasangan anda. Dengarkanlah secara aktif dan mengerti akan apa yang dikatakan pasangan anda. Jika dilakukan secara bergantian, hal ini akan memperlambat proses dan mengijinkan masing-masing merasa didengarkan dan dimengerti.
Setelah percakapan mulai nyaman (bisa saling mendengarkan dan saling mengerti), cobalah untuk mengungkapkan kebutuhan-kebutuhan yang tersembunyi.
Masing-masing dari kami (Erin dan saya) mempunyai kebutuhan-kebutuhan yang sulit untuk diekspresikan. Saya tidak mau menghabiskan waktu tambahan untuk menjalani kelas yang sulit, sementara Erin ingin agar kami berdua bisa menyelesaikan pendidikan kami tepat waktu. Mengenali kebutuhan-kebutuhan tersembunyi itu sangat penting bagi kita untuk menemukan solusi dari konflik yang terjadi. Pertanyaan-pertanya an seperti berikut ini akan dapat membantu anda untuk mengungkapkan kebutuhan-kebutuhan yang tersembunyi, "Apa yang sebenarnya sedang terjadi?" atau "Apa yang harus berubah atau apa yang harus terjadi untuk memenuhi kebutuhanmu? "
Menciptakan "Win-win" Solution
Sekali emosi anda telah stabil dan komunikasi yang positif telah terbangun, langkah ketiga dalam menyelesaikan konflik adalah dengan menemukan "win-win" solution. Ini bukan sepenuhnya sama dengan kompromi. Terkadang berkompromi menciptakan solusi jangka pendek dimana setiap orang yang terlibat tidak merasa senang dengan hasilnya, selain itu mungkin saja masalah-masalah yang lebih penting malah justru terabaikan. Dalam situasi "win-win", kebutuhan kedua pihak terpenuhi. Dalam konflik kami berdua, "win-win solution" ditemukan ketika kami memutuskan bahwa saya akan bertanya pada 2 orang profesor yang berbeda tentang pendapat mereka jika saya melewatkan kelas itu. Setelah mencari nasehat bijak, kami berdua merasa bahwa keputusan yang tepat adalah saya tetap mengambil kelas itu. Setelah dijalani, ternyata saya mendapat nilai "A", dan sekali lagi, Erin ternyata benar! "Win-win solution" dapat diciptakan dengan cara dan bentuk yang berbeda-beda. Cara-cara seperti "brainstorming" dan daftar pro-kontra dapat digunakan dan biasanya cukup efektif.
Resolusi
Setelah menemukan "win-win solution", proses resolusi belum selesai sampai anda memastikan bahwa ada pengampunan di antara anda dan pasangan. Langkah ini sangat penting karena luka emosional dapat terjadi saat kemarahan atau kekesalan masih berlanjut setelah konflik berakhir. Meskipun perasaan tersakiti hanya sekali setelah adu argumen selesai, sangatlah penting untuk tidak membiarkan matahari terbenam sebelum amarah anda padam (Efesus 4:26).
Karena itu, cobalah untuk mengidentifikasikan kontribusi anda dalam masalah itu dan mintalah pengampunan.
Ketika semua itu tidak berhasil...
Jika anda telah melakukan hal-hal di atas dan tidak berhasil menyelesaikan konflik, atau jika anda telah lelah secara fisik dan emosional, mungkin sudah waktunya untuk mencari pertolongan seperti konselor atau pastor, yang dapat mnjadi penengah dan dapat menolong terjadinya rekonsiliasi.
Ingatlah: "Jalan orang bodoh lurus dalam anggapannya sendiri, tetapi siapa mendengarkan nasihat, ia bijak." (Amsal 12:15).
Darah Yesus ! Darah Yesus !!
Yesus datang ke dunia ini bukan sebagai dermawan, bukan untuk menjadi pemimpin agama. Dia datang ke dunia ini untuk mencucurkan darah.
Zaman PL, anak domba dan lembu jumlah yang tidak dapat terhitung disembelih, mencucurkan darah. Demikian dijadikan korban bakaran sebagai pengganti manusia yang berdosa. Namun, karena tidak mungkin
dosa yang bersifat rohaniah, yang kekal itu dapat ditebuskan dengan darah binatang (Ibrani 9: 11-14), akhirnya Yesus datang.
Mengapa sebagai gambar wujud Allah, Yesus Kristus menyatakan ke dunia ini (Yohanes 1:18), melalui kematian yang mencucurkan darah dengan mengenakan tubuh? Melalui kematian-Nya supaya Ia mencucurkan darah!
Untuk mencurahkan darah! Sebab darah-Nya darah Allah yang memberi hidup yang kekal, maka darah-Nya itu minuman yang memberi hidup kekal bagi manusia (Yoh 6; 53-58).
Ada raja dan rakyat biasa.
Ada orang kaya dan miskin.
Ada terpelajar dan tidak.
Ada yang jujur dan tidak.
Ada yang saleh dan tidak.
Ada macam-macam orang. Tetapi nasibnya hanya satu yaitu akan binasa, karena dosa. Dosa tidak mungkin dicuci dengan air, tidak mungkin dibakar dengan api, dosa itu dapat dihapuskan hanya dengan darah
(Imamat 17:11).
Meskipun Allah Mahakasih, Allah Bapa tidak mungkin mengasihi manusia tanpa darah. Apabila Anak tidak mencurahkan darah, tidak mungkin menjadi korban pendamaian diantara Allah dan manusia.
Roh Kudus juga tidak mungkin menyamakan tubuh orang kudus sebagai bait-Nya tanpa darah. "Apabila aku melihat darah itu maka Aku akan lewat dari pada-Mu" (Keluaran 12:13). Darah saja tindakan balasan
satu-satu-Nya akan pembinasaan yang akan tertimpa manusia. Meskipun memanggil "Tuhan, Tuhan" tanpa darah Yesus tidak mungkin mendapat keselamatan.
Hal mengenal Allah itu mengakui darah Allah, yakni darah Yesus, dialah yang percaya Yesus, dan yang percaya Allah. Dia saja dapat menerima Roh Kudus dan lahir baru.
Meskipun seorang baik sekali, tanpa darah Yesus tidak mungkin masuk sorga.
Meskipun bertapa dan meditasi dan menjadi seorang yang saleh tanpa darah Yesus tidak mungkin lahir baru. Meskipun berusaha sekali tanpa darah Yesus tidak mungkin bertemu Allah. Apabila kita tidak mengenal darah Yesus, apabila kita tidak minum darah Yesus mungkinkah kita hidup? Adakah sedikitpun arti kehidupan di dalam alam maut ini?
Sebagai budak dosa, sebagai budak Iblis, hanya menantikan hukuman Allah yang mengerikan. Tetapi kita menjadi bebas dari dosa, dari Iblis dan dari hukuman Allah.
Darah Yesus !
Tidak ada bandingnya !
Zaman PL, anak domba dan lembu jumlah yang tidak dapat terhitung disembelih, mencucurkan darah. Demikian dijadikan korban bakaran sebagai pengganti manusia yang berdosa. Namun, karena tidak mungkin
dosa yang bersifat rohaniah, yang kekal itu dapat ditebuskan dengan darah binatang (Ibrani 9: 11-14), akhirnya Yesus datang.
Mengapa sebagai gambar wujud Allah, Yesus Kristus menyatakan ke dunia ini (Yohanes 1:18), melalui kematian yang mencucurkan darah dengan mengenakan tubuh? Melalui kematian-Nya supaya Ia mencucurkan darah!
Untuk mencurahkan darah! Sebab darah-Nya darah Allah yang memberi hidup yang kekal, maka darah-Nya itu minuman yang memberi hidup kekal bagi manusia (Yoh 6; 53-58).
Ada raja dan rakyat biasa.
Ada orang kaya dan miskin.
Ada terpelajar dan tidak.
Ada yang jujur dan tidak.
Ada yang saleh dan tidak.
Ada macam-macam orang. Tetapi nasibnya hanya satu yaitu akan binasa, karena dosa. Dosa tidak mungkin dicuci dengan air, tidak mungkin dibakar dengan api, dosa itu dapat dihapuskan hanya dengan darah
(Imamat 17:11).
Meskipun Allah Mahakasih, Allah Bapa tidak mungkin mengasihi manusia tanpa darah. Apabila Anak tidak mencurahkan darah, tidak mungkin menjadi korban pendamaian diantara Allah dan manusia.
Roh Kudus juga tidak mungkin menyamakan tubuh orang kudus sebagai bait-Nya tanpa darah. "Apabila aku melihat darah itu maka Aku akan lewat dari pada-Mu" (Keluaran 12:13). Darah saja tindakan balasan
satu-satu-Nya akan pembinasaan yang akan tertimpa manusia. Meskipun memanggil "Tuhan, Tuhan" tanpa darah Yesus tidak mungkin mendapat keselamatan.
Hal mengenal Allah itu mengakui darah Allah, yakni darah Yesus, dialah yang percaya Yesus, dan yang percaya Allah. Dia saja dapat menerima Roh Kudus dan lahir baru.
Meskipun seorang baik sekali, tanpa darah Yesus tidak mungkin masuk sorga.
Meskipun bertapa dan meditasi dan menjadi seorang yang saleh tanpa darah Yesus tidak mungkin lahir baru. Meskipun berusaha sekali tanpa darah Yesus tidak mungkin bertemu Allah. Apabila kita tidak mengenal darah Yesus, apabila kita tidak minum darah Yesus mungkinkah kita hidup? Adakah sedikitpun arti kehidupan di dalam alam maut ini?
Sebagai budak dosa, sebagai budak Iblis, hanya menantikan hukuman Allah yang mengerikan. Tetapi kita menjadi bebas dari dosa, dari Iblis dan dari hukuman Allah.
Darah Yesus !
Tidak ada bandingnya !
Berdoa kepada Bunda Maria
Suatu hari saya naik bis dari Surabaya menuju ke Malang. Saat itu saya sangat mengantuk, sebab baru selesai memberi rekoleksi pada murid-murid sebuah SMA swasta di Prigen. Pada malam terakhir rekoleksi, anak-anak tidak mau tidur pada jamnya. Mereka ingin begadang sambil mengobrol berbagai macam topik.
Saya pikir ini adalah kesempatan untuk memasukkan ajaran Gereja secara lebih mendalam, sebab menjawab berbagai macam pertanyaan kongkrit tentang masalah remaja. Maka dengan makan kacang dan kue-kue yang mereka bawa, kami ngobrol sampai nyaris pagi.
Ketika naik bis, saya berharap bisa langsung tidur. Kebetulan ada tempat kosong, maka langsung saya duduk dengan harapan tidak akan ada orang yang duduk di sebelah saya. Apalagi orang yang ingin mengajak ngobrol.
Saya ingin segera memejamkan mata. Tapi, beberapa saat sebelum bis berangkat, seorang bapak duduk di sebelah saya.
Bapak ini berpakaian sangat rapi. Baju putih lengan panjang, dipadu dengan celana coklat kehitaman. Sebuah tas yang cukup bagus ada dalam genggamannya. Usia bapak ini kira-kira 50 tahun. Saya menduga dia seorang eksekutif atau pegawai yang telah punya kedudukan lumayan. Pendek kata penampilannya jauh sangat rapi dan perlente, sangat berbeda dengan saya yang hanya memakai blue jeans, kaos oblong dan bersandal jepit.
Setelah melirik sejenak padanya, saya bersiap memejamkan mata, sebab pria disebelah saya tampaknya juga tidak ingin diganggu. Dia mulai membaca koran yang dibawanya.
"Koran kok isinya hanya tentang kekerasan," katanya seperti mengeluh.
"Apakah sudah tidak ada kasih di dunia ini?" tanyanya pada saya.
Sebagai basa basi saya hanya tersenyum. Saya malas untuk menjawab, sebab mata sudah tidak bisa diajak kompromi.
"Apakah mahasiswa itu tidak bosan mengadakan demonstrasi?" tanyanya lagi.
Sekali lagi saya hanya tersenyum.
"Adik ini kuliah atau sudah kerja?" Mau tidak mau saya harus menjawab pertanyaan ini.
"Saya masih kuliah, Pak," jawab saya singkat.
"Dimana?" tanyanya mendesak.
"Malang" jawab saya singkat lagi.
Saya berharap orang itu tidak bertanya-tanya lagi. Orang itu mengangguk-anggukkan kepalanya.
Ternyata dia tidak berhenti bicara. Dia bicara lagi yang isinya nasehat-nasehat agar saya tidak ikut-ikutan demonstrasi dan melakukan kejahatan. Saya terpaksa mendengarkan dan sebentar-sebentar menganggukkan kepala menyetujui semua pendapatnya. Dengan harapan dia merasa puas.
Tampaknya dia pun senang melihat saya setuju dengan pendapatnya.
Sesaat bapak itu diam, tiba-tiba dia bertanya lagi.
"Maaf dik, kalau boleh tahu adik ini beragama apa?"
"Katolik."
"Oh...... Katolik," serunya dengan menantapku lebih seksama.
"Kalau saya seorang gembala jemaat Kristen." Dia lalu mengulurkan tangannya.Saya pun menjabat uluran tangannya.
"Dik, maaf ya," katanya setelah berhenti sejenak.
"Mengapa orang Katolik memuja Maria?"
"Entahlah, Pak," jawab saya seenaknya saja.
"Apa adik tidak pernah berdoa pada Maria?"
"Sering."
"Mengapa berdoa saja harus berbelit-belit. Melalui birokrasi yang panjang."
"Maksud bapak?" tanya saya bodoh.
"Kan seharusnya orang berdoa langsung saja pada Yesus, mengapa harus melalui Maria baru ke Yesus?" tanyanya mempertegas.
Sebetulnya saya enggan berdiskusi soal iman seperti ini, sebab biasanya diskusi seperti ini tidak menemukan kata akhir. Semua akan bertahan pada pendapatnya dan hanya mencari pembenaran bagi apa yang diyakininya.
Bagi saya iman itu tidak perlu didiskusikan. Iman itu dijalani, diaktualisasikan dalam hidup. Selain itu, percuma saya berbicara tentang Maria, kalau orang yang saya ajak bicara sudah tidak percaya bahkan menolak peran Maria.
"Ya memang orang Katolik bodoh," jawab saya seenaknya. Saya berharap bapak ini puas dan tidak tanya-tanya lagi. Tapi dugaan saya salah.
Bapak ini seperti mendapat angin. Dia semakin bersemangat untuk menjelekkan Maria. Dia mencoba meyakinkan saya bahwa ajaran Katolik salah.
Lama-lama saya jengkel juga mendengar bapak ini dengan seenaknya menjelekkan Maria.
"Pak," kata saya tenang. "Apakah di Gereja bapak ada kebiasaan, misalnya ada jemaat yang sakit, lalu dia meminta tolong agar pendeta mendoakannya?"
"Ada," jawabnya cepat, "Jika ada jemaat saya yang sakit, maka saya dengan beberapa jemaat mengunjunginya. Lalu kami berdoa mohon kesembuhan baginya."
"Misalnya, Pak," tanya saya mencoba mencari ketegasan, "Jika saya adalah salah satu jemaat bapak, bolehkah saya mengatakan, Pak Pendeta, tolong doakan saya, sebab saya sedang dalam kesulitan."
"Ya... ya.... bisa saja," jawabnya dengan mengangguk-anggukkan kepalanya.
Saya tersenyum. Jebakan yang saya buat ternyata cukup bagus, sehingga bapak tua ini masuk dalam perangkap.
"Pak," kata saya perlahan, tapi tegas, "Jemaat bapak jauh lebih to*** dari pada umat Katolik!"
Bapak disamping saya itu tampak terkejut dan marah.
"Seandainya Yesus duduk di depan sana," kata saya cepat dengan menunjuk pada sopir, "Lalu bapak datang dengan membawa permohonan dari jemaat bapak dan Maria juga datang dengan membawa permohonan saya.
Permohonan siapakah kira-kira yang akan dikabulkan oleh Yesus?
Apakah permohonan bapak?
Apakah bapak lebih hebat dari ibu-Nya?"
Bapak di sebelah saya itu semakin tampak jengkel dengan perkataan saya.
Tapi sebelum dia bicara langsung saya cecar dengan pertanyaan-pertanyaan yang tidak membutuhkan jawaban. "Siapakah yang memaksa Yesus untuk membuat mujijat di Kana? Maria, Pak!
Siapakah yang setia pada Yesus sampai di bawah kaki salib? Maria, Pak!" kata saya dengan nada yang semakin meninggi,
"Tapi siapakah yang menyalibkan Yesus? Para imam-imam kepala, kaum Farisi dan ahli-ahli kitab, Pak!
Saya rasa kalau kejadian itu terjadi saat ini, mungkin bapak adalah salah satu yang ikut mengadili dan menfitnah Yesus agar Dia disalibkan!"
Saya lihat wajah bapak itu memerah, entah marah atau malu
saya tidak tahu. Tapi setelah itu dia diam tidak bertanya-tanya lagi.
Apalagi menjelekkan Maria. Saya bisa tidur dengan tenang sampai Malang.
Untung bapak itu tidak tahu bahwa saya juga seorang imam.
Maka berdoalah melalui Maria, sebab dia adalah ibu yang baik yang akan membawa permohonan-permohonan kita pada Yesus, putranya.
Saya pikir ini adalah kesempatan untuk memasukkan ajaran Gereja secara lebih mendalam, sebab menjawab berbagai macam pertanyaan kongkrit tentang masalah remaja. Maka dengan makan kacang dan kue-kue yang mereka bawa, kami ngobrol sampai nyaris pagi.
Ketika naik bis, saya berharap bisa langsung tidur. Kebetulan ada tempat kosong, maka langsung saya duduk dengan harapan tidak akan ada orang yang duduk di sebelah saya. Apalagi orang yang ingin mengajak ngobrol.
Saya ingin segera memejamkan mata. Tapi, beberapa saat sebelum bis berangkat, seorang bapak duduk di sebelah saya.
Bapak ini berpakaian sangat rapi. Baju putih lengan panjang, dipadu dengan celana coklat kehitaman. Sebuah tas yang cukup bagus ada dalam genggamannya. Usia bapak ini kira-kira 50 tahun. Saya menduga dia seorang eksekutif atau pegawai yang telah punya kedudukan lumayan. Pendek kata penampilannya jauh sangat rapi dan perlente, sangat berbeda dengan saya yang hanya memakai blue jeans, kaos oblong dan bersandal jepit.
Setelah melirik sejenak padanya, saya bersiap memejamkan mata, sebab pria disebelah saya tampaknya juga tidak ingin diganggu. Dia mulai membaca koran yang dibawanya.
"Koran kok isinya hanya tentang kekerasan," katanya seperti mengeluh.
"Apakah sudah tidak ada kasih di dunia ini?" tanyanya pada saya.
Sebagai basa basi saya hanya tersenyum. Saya malas untuk menjawab, sebab mata sudah tidak bisa diajak kompromi.
"Apakah mahasiswa itu tidak bosan mengadakan demonstrasi?" tanyanya lagi.
Sekali lagi saya hanya tersenyum.
"Adik ini kuliah atau sudah kerja?" Mau tidak mau saya harus menjawab pertanyaan ini.
"Saya masih kuliah, Pak," jawab saya singkat.
"Dimana?" tanyanya mendesak.
"Malang" jawab saya singkat lagi.
Saya berharap orang itu tidak bertanya-tanya lagi. Orang itu mengangguk-anggukkan kepalanya.
Ternyata dia tidak berhenti bicara. Dia bicara lagi yang isinya nasehat-nasehat agar saya tidak ikut-ikutan demonstrasi dan melakukan kejahatan. Saya terpaksa mendengarkan dan sebentar-sebentar menganggukkan kepala menyetujui semua pendapatnya. Dengan harapan dia merasa puas.
Tampaknya dia pun senang melihat saya setuju dengan pendapatnya.
Sesaat bapak itu diam, tiba-tiba dia bertanya lagi.
"Maaf dik, kalau boleh tahu adik ini beragama apa?"
"Katolik."
"Oh...... Katolik," serunya dengan menantapku lebih seksama.
"Kalau saya seorang gembala jemaat Kristen." Dia lalu mengulurkan tangannya.Saya pun menjabat uluran tangannya.
"Dik, maaf ya," katanya setelah berhenti sejenak.
"Mengapa orang Katolik memuja Maria?"
"Entahlah, Pak," jawab saya seenaknya saja.
"Apa adik tidak pernah berdoa pada Maria?"
"Sering."
"Mengapa berdoa saja harus berbelit-belit. Melalui birokrasi yang panjang."
"Maksud bapak?" tanya saya bodoh.
"Kan seharusnya orang berdoa langsung saja pada Yesus, mengapa harus melalui Maria baru ke Yesus?" tanyanya mempertegas.
Sebetulnya saya enggan berdiskusi soal iman seperti ini, sebab biasanya diskusi seperti ini tidak menemukan kata akhir. Semua akan bertahan pada pendapatnya dan hanya mencari pembenaran bagi apa yang diyakininya.
Bagi saya iman itu tidak perlu didiskusikan. Iman itu dijalani, diaktualisasikan dalam hidup. Selain itu, percuma saya berbicara tentang Maria, kalau orang yang saya ajak bicara sudah tidak percaya bahkan menolak peran Maria.
"Ya memang orang Katolik bodoh," jawab saya seenaknya. Saya berharap bapak ini puas dan tidak tanya-tanya lagi. Tapi dugaan saya salah.
Bapak ini seperti mendapat angin. Dia semakin bersemangat untuk menjelekkan Maria. Dia mencoba meyakinkan saya bahwa ajaran Katolik salah.
Lama-lama saya jengkel juga mendengar bapak ini dengan seenaknya menjelekkan Maria.
"Pak," kata saya tenang. "Apakah di Gereja bapak ada kebiasaan, misalnya ada jemaat yang sakit, lalu dia meminta tolong agar pendeta mendoakannya?"
"Ada," jawabnya cepat, "Jika ada jemaat saya yang sakit, maka saya dengan beberapa jemaat mengunjunginya. Lalu kami berdoa mohon kesembuhan baginya."
"Misalnya, Pak," tanya saya mencoba mencari ketegasan, "Jika saya adalah salah satu jemaat bapak, bolehkah saya mengatakan, Pak Pendeta, tolong doakan saya, sebab saya sedang dalam kesulitan."
"Ya... ya.... bisa saja," jawabnya dengan mengangguk-anggukkan kepalanya.
Saya tersenyum. Jebakan yang saya buat ternyata cukup bagus, sehingga bapak tua ini masuk dalam perangkap.
"Pak," kata saya perlahan, tapi tegas, "Jemaat bapak jauh lebih to*** dari pada umat Katolik!"
Bapak disamping saya itu tampak terkejut dan marah.
"Seandainya Yesus duduk di depan sana," kata saya cepat dengan menunjuk pada sopir, "Lalu bapak datang dengan membawa permohonan dari jemaat bapak dan Maria juga datang dengan membawa permohonan saya.
Permohonan siapakah kira-kira yang akan dikabulkan oleh Yesus?
Apakah permohonan bapak?
Apakah bapak lebih hebat dari ibu-Nya?"
Bapak di sebelah saya itu semakin tampak jengkel dengan perkataan saya.
Tapi sebelum dia bicara langsung saya cecar dengan pertanyaan-pertanyaan yang tidak membutuhkan jawaban. "Siapakah yang memaksa Yesus untuk membuat mujijat di Kana? Maria, Pak!
Siapakah yang setia pada Yesus sampai di bawah kaki salib? Maria, Pak!" kata saya dengan nada yang semakin meninggi,
"Tapi siapakah yang menyalibkan Yesus? Para imam-imam kepala, kaum Farisi dan ahli-ahli kitab, Pak!
Saya rasa kalau kejadian itu terjadi saat ini, mungkin bapak adalah salah satu yang ikut mengadili dan menfitnah Yesus agar Dia disalibkan!"
Saya lihat wajah bapak itu memerah, entah marah atau malu
saya tidak tahu. Tapi setelah itu dia diam tidak bertanya-tanya lagi.
Apalagi menjelekkan Maria. Saya bisa tidur dengan tenang sampai Malang.
Untung bapak itu tidak tahu bahwa saya juga seorang imam.
Maka berdoalah melalui Maria, sebab dia adalah ibu yang baik yang akan membawa permohonan-permohonan kita pada Yesus, putranya.
Salib
Seorang lelaki muda yang putus asa, berlutut dan berdoa ;
"TUHAN, saya tidak sanggup lagi untuk terus hidup," serunya.
"Salib yang kutanggung terlalu berat."
"TUHAN, saya tidak sanggup lagi untuk terus hidup," serunya.
"Salib yang kutanggung terlalu berat."
Lalu TUHAN menjawab,
"AnakKU, bila kau tak sanggup menanggung beban salibmu, letakkanlah salib tersebut dan bukalah pintu yang kau lihat disana, masuklah ke dalam ruangannya dan pilihlah salib manapun yang kau inginkan."
Laki-laki tersebut merasa lega dan ia menjawab," Terimakasih TUHAN."
Kemudian ia melakukan apa yang TUHAN katakan padanya. Saat memasuki ruangan yang disarankan ia melihat banyak salib, beberapa diantaranya sangat besar sehingga ujung - ujung salib tersebut tidak terlihat.
Maka ia menunjuk sebuah salib kecil yang tersandar
pada jendela yang berjarak agak jauh.
Kemudian ia melakukan apa yang TUHAN katakan padanya. Saat memasuki ruangan yang disarankan ia melihat banyak salib, beberapa diantaranya sangat besar sehingga ujung - ujung salib tersebut tidak terlihat.
Maka ia menunjuk sebuah salib kecil yang tersandar
pada jendela yang berjarak agak jauh.
Lelaki tersebut berbisik,"Saya memilih salib itu TUHAN.”
TUHAN menjawab, "AnakKU, itulah salib yang baru saja kau bawa masuk."
TUHAN menjawab, "AnakKU, itulah salib yang baru saja kau bawa masuk."
Saat kesulitan hidup menerpa, disitulah kita dapat melihat dan memahami bagaimana orang lain yang mengalami hal serupa dapat mengatasinya.
Setelah itu, kau akan merasa lebih beruntung dari apa yang kau bayangkan.
Salibmu
Bagaimanapun beratnya salibmu, dan seperti apapun penderitaanmu pastilah
akan ada sinar matahari yang memancar setelah hujan turun.
Bagaimanapun beratnya salibmu, dan seperti apapun penderitaanmu pastilah
akan ada sinar matahari yang memancar setelah hujan turun.
Mungkin kau merasa goyah atau bahkan jatuh, tapi TUHAN selalu berada disisimu untuk membantumu melalui segala hal.
Apakah engkau Yesus?
Beberapa tahun yang lalu, sekelompok salesmen menghadiri pertemuan sales di Chicago. Mereka telah meyakinkan istri-istri mereka bahwa mereka akan mempunyai cukup waktu untuk makan malam bersama di rumah pada hari Jumat.
Namun, manager sales menghabiskan lebih banyak waktu daripada yang telah diperkirakan dan pertemuan berakhir lebih lambat daripada yang telah dijadwalkan.
Akibatnya, dengan tiket pesawat dan tas mereka ditangan, mereka berlari menerobos pintu airport, tergesa-gesa, mengejar penerbangan mereka pulang. Ketika mereka sedang berlari-lari, salah satu dari para salesman ini tidak sengaja menendang sebuah meja yang digunakan untuk menjual apel. Dan apel-apel itu beterbangan.
Tanpa berhenti atau menoleh ke belakang, mereka semua akhirnya berhasil masuk ke dalam pesawat dalam detik-dekik terakhir pesawat itu tinggal landas. Semua, kecuali satu. Dia berhenti, menghela napas panjang, bergumul dengan perasaannya lalu tiba-tiba rasa kasihan menyelimuti dirinya untuk gadis yang menjual apel. Ia berkata kepada rekan-rekannya untuk pergi tanpa dirinya, melambaikan tangan, meminta salah satu temannya untuk menelpon istrinya ketika mereka sampai di tempat tujuan untuk memberitahukan bahwa ia akan mengambil penerbangan yang berikutnya. Kemudian, ia kembali ke pintu terminal yang berceceran dengan banyak sekali buah apel di lantai.
Salesman ini merasa lega ketika ia tiba disana. Gadis yang berumur 16 tahun ini buta! Gadis tersebut sedang menangis sesegukan, air matanya mengalir turun di pipinya, dan gadis itu sedang berusaha untuk meraih buah-buah apel yang bertebaran di antara kerumunan orang-orang yang bersliweran di sekitarnya, tanpa seorang pun berhenti, atau pun cukup peduli untuk membantunya.
Salesman itu berlutut di lantai di sampingnya, mengumpulkan apel-apel tersebut, menaruhnya kembali ke dalam keranjang dan membantu memajangnya di meja seperti semula. Seketika itu, ia menyadari bahwa banyak dari apel-apel itu rusak, dan ia mengesampingkan apel yang rusak ke dalam keranjang yang lain. Setelah selesai, pria ini mengeluarkan uang dari dompetnya dan berkata kepada si gadis penjual, "Ini, ambillah $20 untuk semua kerusakan ini. Apakah kau tidak apa-apa?"
Gadis itu mengangguk, masih berlinang air mata. Pria itu melanjutkan dengan, "Saya harap kita tidak merusak harimu begitu parah." Ketika pria ini mulai beranjak pergi, gadis penjual yang buta ini memanggilnya, "Tuan..." Pria ini berhenti, dan menoleh ke belakang untuk menatap kedua matanya yang buta. Gadis ini melanjutkan, "Apakah engkau Yesus?"
Ia terpana. Kemudian, dengan langkah yang lambat ia berjalan masuk untuk mengejar penerbangan berikutnya. Dan pertanyaan itu terus menerus berbicara di dalam hatinya, "Apakah kau Yesus?"
Apakah orang-orang mengira engkau Yesus? Bukankah itu tujuan hidup kita? Untuk menjadi serupa dengan Yesus sehingga orang-orang tidak dapat melihat perbedaannya ketika kita hidup dan berinteraksi di dalam dunia yang buta dan tidak mampu melihat kasih,anugrah dan kehidupanNya. Jika kita mengakui bahwa kita mengenal Dia, kita harus hidup, berjalan, dan bertindak seperti Yesus. Mengenal Yesus adalah lebih dalam daripada hanya sekedar mengutip kata-kata dari Alkitab dan pergi beribadah di gereja.
Mengenal Yesus adalah menghidupi FirmanNya hari demi hari. Anda adalah seperti buah apel tersebut di mata Allah meskipun kita rusak dan menjadi cacat ketika kita terjatuh. Allah berhenti mengerjakan apa yang sedang Ia kerjakan, mengangkat Anda dan saya ke suatu bukit yang bernama Kalvari dan membayar penuh semua kerusakan kita. Mari mulai jalani hidup sesuai dengan harga yang telah dibayarkanNya.
Namun, manager sales menghabiskan lebih banyak waktu daripada yang telah diperkirakan dan pertemuan berakhir lebih lambat daripada yang telah dijadwalkan.
Akibatnya, dengan tiket pesawat dan tas mereka ditangan, mereka berlari menerobos pintu airport, tergesa-gesa, mengejar penerbangan mereka pulang. Ketika mereka sedang berlari-lari, salah satu dari para salesman ini tidak sengaja menendang sebuah meja yang digunakan untuk menjual apel. Dan apel-apel itu beterbangan.
Tanpa berhenti atau menoleh ke belakang, mereka semua akhirnya berhasil masuk ke dalam pesawat dalam detik-dekik terakhir pesawat itu tinggal landas. Semua, kecuali satu. Dia berhenti, menghela napas panjang, bergumul dengan perasaannya lalu tiba-tiba rasa kasihan menyelimuti dirinya untuk gadis yang menjual apel. Ia berkata kepada rekan-rekannya untuk pergi tanpa dirinya, melambaikan tangan, meminta salah satu temannya untuk menelpon istrinya ketika mereka sampai di tempat tujuan untuk memberitahukan bahwa ia akan mengambil penerbangan yang berikutnya. Kemudian, ia kembali ke pintu terminal yang berceceran dengan banyak sekali buah apel di lantai.
Salesman ini merasa lega ketika ia tiba disana. Gadis yang berumur 16 tahun ini buta! Gadis tersebut sedang menangis sesegukan, air matanya mengalir turun di pipinya, dan gadis itu sedang berusaha untuk meraih buah-buah apel yang bertebaran di antara kerumunan orang-orang yang bersliweran di sekitarnya, tanpa seorang pun berhenti, atau pun cukup peduli untuk membantunya.
Salesman itu berlutut di lantai di sampingnya, mengumpulkan apel-apel tersebut, menaruhnya kembali ke dalam keranjang dan membantu memajangnya di meja seperti semula. Seketika itu, ia menyadari bahwa banyak dari apel-apel itu rusak, dan ia mengesampingkan apel yang rusak ke dalam keranjang yang lain. Setelah selesai, pria ini mengeluarkan uang dari dompetnya dan berkata kepada si gadis penjual, "Ini, ambillah $20 untuk semua kerusakan ini. Apakah kau tidak apa-apa?"
Gadis itu mengangguk, masih berlinang air mata. Pria itu melanjutkan dengan, "Saya harap kita tidak merusak harimu begitu parah." Ketika pria ini mulai beranjak pergi, gadis penjual yang buta ini memanggilnya, "Tuan..." Pria ini berhenti, dan menoleh ke belakang untuk menatap kedua matanya yang buta. Gadis ini melanjutkan, "Apakah engkau Yesus?"
Ia terpana. Kemudian, dengan langkah yang lambat ia berjalan masuk untuk mengejar penerbangan berikutnya. Dan pertanyaan itu terus menerus berbicara di dalam hatinya, "Apakah kau Yesus?"
Apakah orang-orang mengira engkau Yesus? Bukankah itu tujuan hidup kita? Untuk menjadi serupa dengan Yesus sehingga orang-orang tidak dapat melihat perbedaannya ketika kita hidup dan berinteraksi di dalam dunia yang buta dan tidak mampu melihat kasih,anugrah dan kehidupanNya. Jika kita mengakui bahwa kita mengenal Dia, kita harus hidup, berjalan, dan bertindak seperti Yesus. Mengenal Yesus adalah lebih dalam daripada hanya sekedar mengutip kata-kata dari Alkitab dan pergi beribadah di gereja.
Mengenal Yesus adalah menghidupi FirmanNya hari demi hari. Anda adalah seperti buah apel tersebut di mata Allah meskipun kita rusak dan menjadi cacat ketika kita terjatuh. Allah berhenti mengerjakan apa yang sedang Ia kerjakan, mengangkat Anda dan saya ke suatu bukit yang bernama Kalvari dan membayar penuh semua kerusakan kita. Mari mulai jalani hidup sesuai dengan harga yang telah dibayarkanNya.
Tinggalkan yang Instant!?
Tinggalkan yang Instant!? Siapa Takut.....
Januari 2003....
Namanya Echi, dia teman dekatku. Hari itu aku melihatnya menangis. Echi
baru saja kembali ke Yogyakarta setelah hampir seminggu di Jakarta. Echi
baru saja menceritakan padaku kalau pacarnya, Hans, baru saja lari dan
menikah dengan perempuan lain. Echi adalah gadis manis dari Kota
Kembang, Bandung. Dia seumuran denganku, kami berasal dari universitas
yang sama, tinggal dalam kos yang sama, dan sama-sama duduk di semester
6. Kami telah bersahabat sejak 2 tahun yang lalu, sejak Echi pindah ke
kosku.
Echi dan Hans sudah berpacaran selama hampir 2 tahun. Mereka bertemu
dalam suatu latihan pertunjukan dimana mereka berdua ikut ambil bagian
di dalamnya. Echi telah sangat dekat dengan keluarga Hans. Echi bahkan
sering menginap di rumah keluarga Hans untuk beberapa alasan: membantu
memasak, mencuci pakaian, acara keluarga, hingga alasan yang paling
sepele 'kangen sama Hans'. Dari cerita Echi aku juga mengetahui kalau
perekonomian keluarga Hans tidak terlalu baik. Beberapa kali bahkan Echi
meminjamkan uang kepada keluarga Hans untuk keperluan seperti:
memperbaiki alat elektronik yang rusak, membeli bahan kebutuhan
sehari-hari, hingga operasi katarak Ayah Hans. Dan barangkali memang
begitulah cinta, ada pengorbanan yang harus dibayar mahal untuk
menunjukkan 'betapa aku mencintaimu' .
Mulanya semua baik-baik saja, tetapi sejak sebulan kemarin semua
berubah. Echi sering tampak muram dan tidak bersemangat. Usut punya
usut, ayah Hans, Pak Gondo, menjodohkan Hans dengan Vira, putri dari
pengusaha kaya tempat Pak Gondo bekerja. Pernikahan Vira dan Hans
bertujuan untuk membalas budi baik keluarga Vira pada Pak Gondo. Untuk
tujuan tersebut, Hans dilarikan Pak Gondo ke Jakarta agar terpisah dari
Echi. Pernikahan akan dilangsungkan sesegera mungkin tanpa diketahui
Echi.
Echi menangkap gelagat tersebut sehingga kedatangannya ke Jakarta tidak
lain adalah untuk menggagalkan rencana pernikahan Hans dan Vira
tersebut. Kedatangan Echi ke Jakarta rupanya tidak memperoleh simpati
dari Hans. Hans memperlakukan Echi dengan kasar dan sangat buruk. Entah
kemana larinya janji-janji indah ketika mereka pacaran dulu, semua
menguap diterbangkan emosi. Bahkan, untuk mengancam Echi, Hans sempat
naik ke loteng untuk menggantung dirinya pada seutas tali tambang bila
Echi tidak juga meninggalkannya.
Alhasil, Echi yang di hadapanku saat itu adalah Echi yang pulang dengan
perasaan kalah karena tidak mampu mengambil kembali Hans miliknya. Bukan
karena ia tidak memperjuangkannya tetapi karena Hans telah berpaling dan
meninggalkannya. Aku sedikit heran kenapa Echi begitu ngotot untuk
mengejar Hans yang telah mengkhianatinya. Hari itu juga, dengan
kejujuran yang pedih, aku mengetahui kalau Echi pernah mengandung anak
Hans. Hans tidak siap dengan kehamilan Echi sehingga pada bulan pertama
kehamilan mereka berdua sepakat untuk menggugurkan kandungan tersebut.
Kehilangan Hans merupakan kesakitan tersendiri buat Echi. Echi tidak
hanya kehilangan Hans tetapi juga telah kehilangan kehormatan seorang
perempuan. Kepercayaan bahwa Hans akan bertanggung jawab tak pernah
terbukti. Hari-hari selanjutnya adalah masa yang berat buat Echi. Ia
kehilangan rasa percaya dirinya, bukan saja karena telah dinodai oleh
Hans tetapi juga karena tidak diinginkan oleh keluarga dan teman-teman
yang mengetahui kisah kelamnya.
Kisah Hans dan Echi adalah satu dari banyak potret dunia saat ini. Kita
pernah suatu kali menjadi Hans yang egois, menjadi Echi yang labil dan
kehilangan kepercayaan diri, juga bersikap tidak peduli, dan menghakimi
seperti keluarga dan teman-teman Echi. Setiap orang dapat berubah dengan
cepat dan menjadi siapa saja yang dia inginkan. Tetapi, kesadaran bahwa
saya adalah gambar Allah (Kej I: 26-27) dan diciptakan amat baik adanya
sedikit banyak dapat membangun suatu keinginan dalam diri untuk hidup
baik dan seturut panggilan Allah.
Hidup di dalam Allah membutuhkan keberanian besar, lebih-lebih saat ini,
ketika dunia kita sedang terkena epidemi instant. Tidak hanya mie dan
minuman instant saja yang jadi menu sehari-hari, tetapi juga cinta
instant, sukses instant, hingga kenikmatan instant. Banyak hal
diiming-imingi untuk memperoleh kesenangan sesaat. Narkoba dan seks
bebas pun menjadi gaya hidup yang dianggap fantastis. Manusia dan
kehidupannya telah dikalahkan oleh uang, kesuksesan, kekuasaan, dan rasa
aman. Echi bahkan harus membayar mahal rasa amannya dengan mengorbankan
nyawa satu manusia, anaknya sendiri. Mau berjuang melalui pintu sempit
(Mat 7: 13-14) adalah ajakan Allah untuk keluar dari kemudahan-kemudahan
tersebut, menghargai proses, dan bergerak untuk menghargai kehidupan
dengan lebih baik.
Membuka diri bagi Allah berarti siap untuk mengimani Allah,
berpengharapan, dan hidup dalam kasih (1 Tes 5: 8). Dunia saat ini
semakin dingin dan tidak ramah karena setiap orang mencari
keselamatannya sendiri dengan cara mereka sendiri. Hans cukup
meninggalkan Echi dan lari ke Vira untuk memperbaiki taraf hidupnya.
Keluarga dan teman-teman Echi menjauhi dan mengucilkannya ketika
'jatuh'. Dengan cara yang berbeda atau bahkan mungkin sama, kita pernah
mengucilkan dan meninggalkan teman yang membutuhkan kita untuk bangkit
dari 'kejatuhannya' . Seringkali kita lupa bahwa senyum yang sedikit saja
dapat menjadi berkat kehangatan untuk orang lain.
Agustus 2007.....
Hari ini, Echi bekerja di suatu perusahaan besar di Bogor, dia menjadi
wanita mandiri dan berhasil. Tetapi semua tidak diperolehnya dengan
mudah. Ia harus memupuk rasa percaya dirinya setelah Hans
meninggalkannya. Ia berjuang menumbuhkan dalam hatinya rasa takut akan
Allah. Ia meninggalkan gaya hidupnya yang lama dan bergerak mencari
pengharapan di dalam Allah. Echi hari ini adalah Echi yang dengan sekuat
tenaga memutar 'roda hidupnya'. Kalau Echi saja bisa, kenapa kita
tidak!? Memulai pembaharuan, dari diri kita sendiri, dari hal yang
paling kecil, dan dari sekarang...
Kaum Muda Dunia BERSATULAH!! !!!
Januari 2003....
Namanya Echi, dia teman dekatku. Hari itu aku melihatnya menangis. Echi
baru saja kembali ke Yogyakarta setelah hampir seminggu di Jakarta. Echi
baru saja menceritakan padaku kalau pacarnya, Hans, baru saja lari dan
menikah dengan perempuan lain. Echi adalah gadis manis dari Kota
Kembang, Bandung. Dia seumuran denganku, kami berasal dari universitas
yang sama, tinggal dalam kos yang sama, dan sama-sama duduk di semester
6. Kami telah bersahabat sejak 2 tahun yang lalu, sejak Echi pindah ke
kosku.
Echi dan Hans sudah berpacaran selama hampir 2 tahun. Mereka bertemu
dalam suatu latihan pertunjukan dimana mereka berdua ikut ambil bagian
di dalamnya. Echi telah sangat dekat dengan keluarga Hans. Echi bahkan
sering menginap di rumah keluarga Hans untuk beberapa alasan: membantu
memasak, mencuci pakaian, acara keluarga, hingga alasan yang paling
sepele 'kangen sama Hans'. Dari cerita Echi aku juga mengetahui kalau
perekonomian keluarga Hans tidak terlalu baik. Beberapa kali bahkan Echi
meminjamkan uang kepada keluarga Hans untuk keperluan seperti:
memperbaiki alat elektronik yang rusak, membeli bahan kebutuhan
sehari-hari, hingga operasi katarak Ayah Hans. Dan barangkali memang
begitulah cinta, ada pengorbanan yang harus dibayar mahal untuk
menunjukkan 'betapa aku mencintaimu' .
Mulanya semua baik-baik saja, tetapi sejak sebulan kemarin semua
berubah. Echi sering tampak muram dan tidak bersemangat. Usut punya
usut, ayah Hans, Pak Gondo, menjodohkan Hans dengan Vira, putri dari
pengusaha kaya tempat Pak Gondo bekerja. Pernikahan Vira dan Hans
bertujuan untuk membalas budi baik keluarga Vira pada Pak Gondo. Untuk
tujuan tersebut, Hans dilarikan Pak Gondo ke Jakarta agar terpisah dari
Echi. Pernikahan akan dilangsungkan sesegera mungkin tanpa diketahui
Echi.
Echi menangkap gelagat tersebut sehingga kedatangannya ke Jakarta tidak
lain adalah untuk menggagalkan rencana pernikahan Hans dan Vira
tersebut. Kedatangan Echi ke Jakarta rupanya tidak memperoleh simpati
dari Hans. Hans memperlakukan Echi dengan kasar dan sangat buruk. Entah
kemana larinya janji-janji indah ketika mereka pacaran dulu, semua
menguap diterbangkan emosi. Bahkan, untuk mengancam Echi, Hans sempat
naik ke loteng untuk menggantung dirinya pada seutas tali tambang bila
Echi tidak juga meninggalkannya.
Alhasil, Echi yang di hadapanku saat itu adalah Echi yang pulang dengan
perasaan kalah karena tidak mampu mengambil kembali Hans miliknya. Bukan
karena ia tidak memperjuangkannya tetapi karena Hans telah berpaling dan
meninggalkannya. Aku sedikit heran kenapa Echi begitu ngotot untuk
mengejar Hans yang telah mengkhianatinya. Hari itu juga, dengan
kejujuran yang pedih, aku mengetahui kalau Echi pernah mengandung anak
Hans. Hans tidak siap dengan kehamilan Echi sehingga pada bulan pertama
kehamilan mereka berdua sepakat untuk menggugurkan kandungan tersebut.
Kehilangan Hans merupakan kesakitan tersendiri buat Echi. Echi tidak
hanya kehilangan Hans tetapi juga telah kehilangan kehormatan seorang
perempuan. Kepercayaan bahwa Hans akan bertanggung jawab tak pernah
terbukti. Hari-hari selanjutnya adalah masa yang berat buat Echi. Ia
kehilangan rasa percaya dirinya, bukan saja karena telah dinodai oleh
Hans tetapi juga karena tidak diinginkan oleh keluarga dan teman-teman
yang mengetahui kisah kelamnya.
Kisah Hans dan Echi adalah satu dari banyak potret dunia saat ini. Kita
pernah suatu kali menjadi Hans yang egois, menjadi Echi yang labil dan
kehilangan kepercayaan diri, juga bersikap tidak peduli, dan menghakimi
seperti keluarga dan teman-teman Echi. Setiap orang dapat berubah dengan
cepat dan menjadi siapa saja yang dia inginkan. Tetapi, kesadaran bahwa
saya adalah gambar Allah (Kej I: 26-27) dan diciptakan amat baik adanya
sedikit banyak dapat membangun suatu keinginan dalam diri untuk hidup
baik dan seturut panggilan Allah.
Hidup di dalam Allah membutuhkan keberanian besar, lebih-lebih saat ini,
ketika dunia kita sedang terkena epidemi instant. Tidak hanya mie dan
minuman instant saja yang jadi menu sehari-hari, tetapi juga cinta
instant, sukses instant, hingga kenikmatan instant. Banyak hal
diiming-imingi untuk memperoleh kesenangan sesaat. Narkoba dan seks
bebas pun menjadi gaya hidup yang dianggap fantastis. Manusia dan
kehidupannya telah dikalahkan oleh uang, kesuksesan, kekuasaan, dan rasa
aman. Echi bahkan harus membayar mahal rasa amannya dengan mengorbankan
nyawa satu manusia, anaknya sendiri. Mau berjuang melalui pintu sempit
(Mat 7: 13-14) adalah ajakan Allah untuk keluar dari kemudahan-kemudahan
tersebut, menghargai proses, dan bergerak untuk menghargai kehidupan
dengan lebih baik.
Membuka diri bagi Allah berarti siap untuk mengimani Allah,
berpengharapan, dan hidup dalam kasih (1 Tes 5: 8). Dunia saat ini
semakin dingin dan tidak ramah karena setiap orang mencari
keselamatannya sendiri dengan cara mereka sendiri. Hans cukup
meninggalkan Echi dan lari ke Vira untuk memperbaiki taraf hidupnya.
Keluarga dan teman-teman Echi menjauhi dan mengucilkannya ketika
'jatuh'. Dengan cara yang berbeda atau bahkan mungkin sama, kita pernah
mengucilkan dan meninggalkan teman yang membutuhkan kita untuk bangkit
dari 'kejatuhannya' . Seringkali kita lupa bahwa senyum yang sedikit saja
dapat menjadi berkat kehangatan untuk orang lain.
Agustus 2007.....
Hari ini, Echi bekerja di suatu perusahaan besar di Bogor, dia menjadi
wanita mandiri dan berhasil. Tetapi semua tidak diperolehnya dengan
mudah. Ia harus memupuk rasa percaya dirinya setelah Hans
meninggalkannya. Ia berjuang menumbuhkan dalam hatinya rasa takut akan
Allah. Ia meninggalkan gaya hidupnya yang lama dan bergerak mencari
pengharapan di dalam Allah. Echi hari ini adalah Echi yang dengan sekuat
tenaga memutar 'roda hidupnya'. Kalau Echi saja bisa, kenapa kita
tidak!? Memulai pembaharuan, dari diri kita sendiri, dari hal yang
paling kecil, dan dari sekarang...
Kaum Muda Dunia BERSATULAH!! !!!
Fokus Pada Masalah atau Tujuan
Kehidupan yang kita jalani di dunia ini tidak selamanya mulus, tanpa rintangan dan hambatan. Selalu ada saja masalah yang kita hadapi setiap hari, seperti masalah keuangan, keluarga, pekerjaan, usaha / bisnis, dll… Masalah tersebut datang silih-berganti dalam hidup kita. Setiap orang pasti pernah mengalami masalah tersebut, meskipun dalam skala yang mungkin berbeda-beda, ada yang berat dan ada juga yang ringan. Tetapi berat-ringannya sebuah masalah tergantung dari bagaimana cara kita memandang masalah tersebut. Jika kita menghadapi masalah tersebut dengan berkeluh-kesah dan emosional, maka tentu akan terasa begitu berat.
Dalam menghadapi sebuah masalah, kadang kita tidak sabar dan ingin cepat-cepat keluar dari permasalahan tersebut, bahkan dengan segala cara, bahkan dengan cara mengambil jalan pintas ( yang penting masalahnya cepat selesai ). Padahal sebenarnya ada cara lain, meskipun tidak mudah, yaitu: kita harus sabar dalam penderitaan.
Biasanya orang yang mengalami kesusahan, tidak sabar dan ingin cepat-cepat keluar dari kesusahan tersebut, dan bukannya sabar dalam kesusahan dan berdoa, membaca Kitab Suci atau pergi ke gereja untuk berdoa ( bersama umat ). Biasanya orang yang tidak sabar tersebut berkata: Untuk apa lagi saya pergi ke Gereja ? Untuk apa lagi saya membaca Kitab Suci ? Karena sampai saat ini doa permohonan saya tidak di jawab oleh Tuhan, dan sampai saat ini saya masih dalam kesusahan. Saya ingin ketika saya dalam kesusahan / kesulitan, kemudian Tuhan hadir dan segera menolong saya agar dapat cepat keluar dari kesusahan tersebut. Itulah yang saya inginkan...Itulah yang saya harapkan...
( Lalu bagaimana dengan iman kita ?? )
Kadang kita lupa bahwa Tuhan Yesus adalah Raja diatas segala raja. Dia tahu segala kebutuhan kita, dan Dia tahu mana yang terbaik untuk kita. Tetapi dengan bersikap seperti itu, maka kita menempatkan Tuhan Yesus sebagai pembantu / anak-buah / karyawan kita, yang siap membantu kita kapan saja jika kita dalam kesulitan. Jika demikian, maka yang terjadi adalah keadaan: Terbalik !! Dalam keadaan seperti itu maka kita-lah yang menjadi tuhan, sedangkan Allah Bapa di Surga menjadi pembantu kita.
Begitupun jika seseorang memohon kepada Tuhan agar dirinya diberi karunia berbicara dalam bahasa Roh, tetapi permohonan tersebut tidak pernah dikabulkan. Dia berpikir bahwa teman-teman saya yang lain sudah mendapat karunia bahasa Roh, kenapa saya tidak / belum dapat ?? ( Jangan lupa bahwa Tuhan Yesus adalah Raja diatas segala raja !! ). Dan jangan dilupakan, bahwa yang terjadi adalah kehendak Dia, dan bukan kehendak kita !!
Kita sering terjebak dalam situasi dan kondisi seperti tersebut diatas dimana kita tidak mempunyai iman lagi, dan jika kemudian kita mau datang ke-gereja, itu hanya secara jasmani / tubuh saja, sedangkan hati dan pikiran kita berada di tempat lain / jauh dari Tuhan.
Ketika kita sedang tenggelam dalam semua permasalahan yang sedang dihadapi di dunia ini, biasanya kita lupa pada tujuan utama hidup kita.
Kemudian kita akan bertanya, lalu bagaimana ?? Apakah kita harus berfokus pada masalah, atau berfokus pada Tujuan ?? Lalu apakah Tujuan utama hidup kita ??
Matius 25: 31- 46.
25:31
"Apabila Anak Manusia datang dalam kemuliaan-Nya dan semua malaikat bersama-sama dengan Dia, maka Ia akan bersemayam di atas takhta kemuliaan-Nya.
25:32
Lalu semua bangsa akan dikumpulkan di hadapan-Nya dan Ia akan memisahkan mereka seorang dari pada seorang, sama seperti gembala memisahkan domba dari kambing,
25:33
dan Ia akan menempatkan domba-domba di sebelah kanan-Nya dan kambing-kambing di sebelah kiri-Nya.
25:34
Dan Raja itu akan berkata kepada mereka yang di sebelah kanan-Nya: Mari, hai kamu yang diberkati oleh Bapa-Ku, terimalah Kerajaan yang telah disediakan bagimu sejak dunia dijadikan.
25:35
Sebab ketika Aku lapar, kamu memberi Aku makan; ketika Aku haus, kamu memberi Aku minum; ketika Aku seorang asing, kamu memberi Aku tumpangan;
25:36
ketika Aku telanjang, kamu memberi Aku pakaian; ketika Aku sakit, kamu melawat Aku; ketika Aku di dalam penjara, kamu mengunjungi Aku.
25:37
Maka orang-orang benar itu akan menjawab Dia, katanya: Tuhan, bilamanakah kami melihat Engkau lapar dan kami memberi Engkau makan, atau haus dan kami memberi Engkau minum?
25:38
Bilamanakah kami melihat Engkau sebagai orang asing, dan kami memberi Engkau tumpangan, atau telanjang dan kami memberi Engkau pakaian?
25:39
Bilamanakah kami melihat Engkau sakit atau dalam penjara dan kami mengunjungi Engkau?
25:40
Dan Raja itu akan menjawab mereka: Aku berkata kepadamu, sesungguhnya segala sesuatu yang kamu lakukan untuk salah seorang dari saudara-Ku yang paling hina ini, kamu telah melakukannya untuk Aku.
25:41
Dan Ia akan berkata juga kepada mereka yang di sebelah kiri-Nya: Enyahlah dari hadapan-Ku, hai kamu orang-orang terkutuk, enyahlah ke dalam api yang kekal yang telah sedia untuk Iblis dan malaikat-malaikatny a.
25:42
Sebab ketika Aku lapar, kamu tidak memberi Aku makan; ketika Aku haus, kamu tidak memberi Aku minum;
25:43
ketika Aku seorang asing, kamu tidak memberi Aku tumpangan; ketika Aku telanjang, kamu tidak memberi Aku pakaian; ketika Aku sakit dan dalam penjara, kamu tidak melawat Aku.
25:44
Lalu merekapun akan menjawab Dia, katanya: Tuhan, bilamanakah kami melihat Engkau lapar, atau haus, atau sebagai orang asing, atau telanjang atau sakit, atau dalam penjara dan kami tidak melayani Engkau?
25:45
Maka Ia akan menjawab mereka: Aku berkata kepadamu, sesungguhnya segala sesuatu yang tidak kamu lakukan untuk salah seorang dari yang paling hina ini, kamu tidak melakukannya juga untuk Aku.
25:46
Dan mereka ini akan masuk ke tempat siksaan yang kekal, tetapi orang benar ke dalam hidup yang kekal."
Yohanes 4: 34.
4:34
Kata Yesus kepada mereka: "Makanan-Ku ialah melakukan kehendak Dia yang mengutus Aku dan menyelesaikan pekerjaan-Nya.
Yohanes 6 : 26-29, 35-40
6:26
Yesus menjawab mereka: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya kamu mencari Aku, bukan karena kamu telah melihat tanda-tanda, melainkan karena kamu telah makan roti itu dan kamu kenyang.
6:27
Bekerjalah, bukan untuk makanan yang akan dapat binasa, melainkan untuk makanan yang bertahan sampai kepada hidup yang kekal, yang akan diberikan Anak Manusia kepadamu; sebab Dialah yang disahkan oleh Bapa, Allah, dengan meterai-Nya. "
6:28
Lalu kata mereka kepada-Nya: "Apakah yang harus kami perbuat, supaya kami mengerjakan pekerjaan yang dikehendaki Allah?"
6:29
Jawab Yesus kepada mereka: "Inilah pekerjaan yang dikehendaki Allah, yaitu hendaklah kamu percaya kepada Dia yang telah diutus Allah."
6:35
Kata Yesus kepada mereka: "Akulah roti hidup; barangsiapa datang kepada-Ku, ia tidak akan lapar lagi, dan barangsiapa percaya kepada-Ku, ia tidak akan haus lagi.
6:36
Tetapi Aku telah berkata kepadamu: Sungguhpun kamu telah melihat Aku, kamu tidak percaya.
6:37
Semua yang diberikan Bapa kepada-Ku akan datang kepada-Ku, dan barangsiapa datang kepada-Ku, ia tidak akan Kubuang.
6:38
Sebab Aku telah turun dari sorga bukan untuk melakukan kehendak-Ku, tetapi untuk melakukan kehendak Dia yang telah mengutus Aku.
6:39
Dan Inilah kehendak Dia yang telah mengutus Aku, yaitu supaya dari semua yang telah diberikan-Nya kepada-Ku jangan ada yang hilang, tetapi supaya Kubangkitkan pada akhir zaman.
6:40
Sebab inilah kehendak Bapa-Ku, yaitu supaya setiap orang, yang melihat Anak dan yang percaya kepada-Nya beroleh hidup yang kekal, dan supaya Aku membangkitkannya pada akhir zaman."
Tujuan utama hidup kita adalah : beroleh hidup yang kekal ( Yoh 6: 40 ).
Dalam menghadapi sebuah masalah, kadang kita tidak sabar dan ingin cepat-cepat keluar dari permasalahan tersebut, bahkan dengan segala cara, bahkan dengan cara mengambil jalan pintas ( yang penting masalahnya cepat selesai ). Padahal sebenarnya ada cara lain, meskipun tidak mudah, yaitu: kita harus sabar dalam penderitaan.
Biasanya orang yang mengalami kesusahan, tidak sabar dan ingin cepat-cepat keluar dari kesusahan tersebut, dan bukannya sabar dalam kesusahan dan berdoa, membaca Kitab Suci atau pergi ke gereja untuk berdoa ( bersama umat ). Biasanya orang yang tidak sabar tersebut berkata: Untuk apa lagi saya pergi ke Gereja ? Untuk apa lagi saya membaca Kitab Suci ? Karena sampai saat ini doa permohonan saya tidak di jawab oleh Tuhan, dan sampai saat ini saya masih dalam kesusahan. Saya ingin ketika saya dalam kesusahan / kesulitan, kemudian Tuhan hadir dan segera menolong saya agar dapat cepat keluar dari kesusahan tersebut. Itulah yang saya inginkan...Itulah yang saya harapkan...
( Lalu bagaimana dengan iman kita ?? )
Kadang kita lupa bahwa Tuhan Yesus adalah Raja diatas segala raja. Dia tahu segala kebutuhan kita, dan Dia tahu mana yang terbaik untuk kita. Tetapi dengan bersikap seperti itu, maka kita menempatkan Tuhan Yesus sebagai pembantu / anak-buah / karyawan kita, yang siap membantu kita kapan saja jika kita dalam kesulitan. Jika demikian, maka yang terjadi adalah keadaan: Terbalik !! Dalam keadaan seperti itu maka kita-lah yang menjadi tuhan, sedangkan Allah Bapa di Surga menjadi pembantu kita.
Begitupun jika seseorang memohon kepada Tuhan agar dirinya diberi karunia berbicara dalam bahasa Roh, tetapi permohonan tersebut tidak pernah dikabulkan. Dia berpikir bahwa teman-teman saya yang lain sudah mendapat karunia bahasa Roh, kenapa saya tidak / belum dapat ?? ( Jangan lupa bahwa Tuhan Yesus adalah Raja diatas segala raja !! ). Dan jangan dilupakan, bahwa yang terjadi adalah kehendak Dia, dan bukan kehendak kita !!
Kita sering terjebak dalam situasi dan kondisi seperti tersebut diatas dimana kita tidak mempunyai iman lagi, dan jika kemudian kita mau datang ke-gereja, itu hanya secara jasmani / tubuh saja, sedangkan hati dan pikiran kita berada di tempat lain / jauh dari Tuhan.
Ketika kita sedang tenggelam dalam semua permasalahan yang sedang dihadapi di dunia ini, biasanya kita lupa pada tujuan utama hidup kita.
Kemudian kita akan bertanya, lalu bagaimana ?? Apakah kita harus berfokus pada masalah, atau berfokus pada Tujuan ?? Lalu apakah Tujuan utama hidup kita ??
Matius 25: 31- 46.
25:31
"Apabila Anak Manusia datang dalam kemuliaan-Nya dan semua malaikat bersama-sama dengan Dia, maka Ia akan bersemayam di atas takhta kemuliaan-Nya.
25:32
Lalu semua bangsa akan dikumpulkan di hadapan-Nya dan Ia akan memisahkan mereka seorang dari pada seorang, sama seperti gembala memisahkan domba dari kambing,
25:33
dan Ia akan menempatkan domba-domba di sebelah kanan-Nya dan kambing-kambing di sebelah kiri-Nya.
25:34
Dan Raja itu akan berkata kepada mereka yang di sebelah kanan-Nya: Mari, hai kamu yang diberkati oleh Bapa-Ku, terimalah Kerajaan yang telah disediakan bagimu sejak dunia dijadikan.
25:35
Sebab ketika Aku lapar, kamu memberi Aku makan; ketika Aku haus, kamu memberi Aku minum; ketika Aku seorang asing, kamu memberi Aku tumpangan;
25:36
ketika Aku telanjang, kamu memberi Aku pakaian; ketika Aku sakit, kamu melawat Aku; ketika Aku di dalam penjara, kamu mengunjungi Aku.
25:37
Maka orang-orang benar itu akan menjawab Dia, katanya: Tuhan, bilamanakah kami melihat Engkau lapar dan kami memberi Engkau makan, atau haus dan kami memberi Engkau minum?
25:38
Bilamanakah kami melihat Engkau sebagai orang asing, dan kami memberi Engkau tumpangan, atau telanjang dan kami memberi Engkau pakaian?
25:39
Bilamanakah kami melihat Engkau sakit atau dalam penjara dan kami mengunjungi Engkau?
25:40
Dan Raja itu akan menjawab mereka: Aku berkata kepadamu, sesungguhnya segala sesuatu yang kamu lakukan untuk salah seorang dari saudara-Ku yang paling hina ini, kamu telah melakukannya untuk Aku.
25:41
Dan Ia akan berkata juga kepada mereka yang di sebelah kiri-Nya: Enyahlah dari hadapan-Ku, hai kamu orang-orang terkutuk, enyahlah ke dalam api yang kekal yang telah sedia untuk Iblis dan malaikat-malaikatny a.
25:42
Sebab ketika Aku lapar, kamu tidak memberi Aku makan; ketika Aku haus, kamu tidak memberi Aku minum;
25:43
ketika Aku seorang asing, kamu tidak memberi Aku tumpangan; ketika Aku telanjang, kamu tidak memberi Aku pakaian; ketika Aku sakit dan dalam penjara, kamu tidak melawat Aku.
25:44
Lalu merekapun akan menjawab Dia, katanya: Tuhan, bilamanakah kami melihat Engkau lapar, atau haus, atau sebagai orang asing, atau telanjang atau sakit, atau dalam penjara dan kami tidak melayani Engkau?
25:45
Maka Ia akan menjawab mereka: Aku berkata kepadamu, sesungguhnya segala sesuatu yang tidak kamu lakukan untuk salah seorang dari yang paling hina ini, kamu tidak melakukannya juga untuk Aku.
25:46
Dan mereka ini akan masuk ke tempat siksaan yang kekal, tetapi orang benar ke dalam hidup yang kekal."
Yohanes 4: 34.
4:34
Kata Yesus kepada mereka: "Makanan-Ku ialah melakukan kehendak Dia yang mengutus Aku dan menyelesaikan pekerjaan-Nya.
Yohanes 6 : 26-29, 35-40
6:26
Yesus menjawab mereka: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya kamu mencari Aku, bukan karena kamu telah melihat tanda-tanda, melainkan karena kamu telah makan roti itu dan kamu kenyang.
6:27
Bekerjalah, bukan untuk makanan yang akan dapat binasa, melainkan untuk makanan yang bertahan sampai kepada hidup yang kekal, yang akan diberikan Anak Manusia kepadamu; sebab Dialah yang disahkan oleh Bapa, Allah, dengan meterai-Nya. "
6:28
Lalu kata mereka kepada-Nya: "Apakah yang harus kami perbuat, supaya kami mengerjakan pekerjaan yang dikehendaki Allah?"
6:29
Jawab Yesus kepada mereka: "Inilah pekerjaan yang dikehendaki Allah, yaitu hendaklah kamu percaya kepada Dia yang telah diutus Allah."
6:35
Kata Yesus kepada mereka: "Akulah roti hidup; barangsiapa datang kepada-Ku, ia tidak akan lapar lagi, dan barangsiapa percaya kepada-Ku, ia tidak akan haus lagi.
6:36
Tetapi Aku telah berkata kepadamu: Sungguhpun kamu telah melihat Aku, kamu tidak percaya.
6:37
Semua yang diberikan Bapa kepada-Ku akan datang kepada-Ku, dan barangsiapa datang kepada-Ku, ia tidak akan Kubuang.
6:38
Sebab Aku telah turun dari sorga bukan untuk melakukan kehendak-Ku, tetapi untuk melakukan kehendak Dia yang telah mengutus Aku.
6:39
Dan Inilah kehendak Dia yang telah mengutus Aku, yaitu supaya dari semua yang telah diberikan-Nya kepada-Ku jangan ada yang hilang, tetapi supaya Kubangkitkan pada akhir zaman.
6:40
Sebab inilah kehendak Bapa-Ku, yaitu supaya setiap orang, yang melihat Anak dan yang percaya kepada-Nya beroleh hidup yang kekal, dan supaya Aku membangkitkannya pada akhir zaman."
Tujuan utama hidup kita adalah : beroleh hidup yang kekal ( Yoh 6: 40 ).
Mengapa kita harus berkumpul?
Yesus memanggil kita `Gereja' yaitu tubuh-Nya. Oleh karena itu Gereja
bukanlah berarti gedung atau bangunan, tetapi `Eklesia'. Dengan kata
lain, perkumpulan atau persekutuan orang-orang percaya `didalam'
Yesus sebagai tubuh-Nya.
Orang-orang Kristen selalu menghadiri Ibadah pada Hari Tuhan. Pada
Hari Tuhan, orang-orang Kristen datang dari daerah tempat tinggal
mereka masing-masing untuk beribadah kepada Tuhan dan dipersatukan
dengan Dia.
Pada hari ini, kita beribadah, mengucap syukur kepada Allah yang
memberikan kita hidup melalui Yesus, dan yang juga menguduskan tubuh
kita oleh Roh Kudus, sebagai bait-bait kudus Allah.
Pada malam Ia dikhianati, Yesus membagikan cawan dan roti kepada
murid-murid- Nya dan memerintahkan mereka untuk melakukan hal ini
sebagai peringatan akan Dia. (Lukas 22:19-20, 1 Korintus 11:23-25).
Jadi murid-murid biasanya berkumpul bersama pada Hari Tuhan untuk
memecahkan roti (Kisah Para Rasul 20:7).
Tuhan kita dibangkitkan dari kematian pada hari pertama minggu itu.
Setelah Dia diangkat ke surga, Dia sudah mengutus Roh Kudus kepada
kita sesuai dengan janji-Nya untuk menyaksikan fakta bahwa Dia
dibangkitkan dan bahwa Dia juga sedang membela kita di sebelah kanan
Allah (Roma 8:34).
Oleh karena itu, kita harus berkumpul pada Hari Tuhan, tidak seperti
mereka yang tidak rindu untuk beribadah, dan giat menantikan
menjelang tibanya Hari itu (Ibrani 10:25) untuk memperingati dan
memberitakan kematian dan kebangkitan Yesus dan turunnya Roh Kudus.
Mengapa "Hari Tuhan"?
Karena itu adalah harinya Tuhan (Wahyu 1:10). Yesus dibangkitkan dari
kubur pagi-pagi sekali pada hari pertama minggu itu (Markus 16:1-7)
dan menjadi buah sulung kebangkitan, harapan dari semua umat manusia
(1 Korintus 15:20). Turunnya Roh Kudus, yang Yesus sudah janjikan,
terjadi pada hari Pantekosta, Hari Tuhan (Kisah Para Rasul 2:1-4).
Sejak hari itu, orang-orang percaya mulai bersaksi tentang Yesus
Kristus (Kisah Para Rasul 1:8). Oleh karena itu Hari Tuhan menjadi
peringatan lahirnya Gereja Kristus.
Hari Tuhan adalah hari pertama dari tiap-tiap minggu (1 Korintus
16:2), hari yang penuh dengan hidup dan berkat bagi enam hari yang
berikut.. Yesus mati satu hari sebelum hari Sabat, dibaringkan di
kubur pada hari Sabat dan di bangkitkan dari kematian pada Hari
Tuhan. Melalui kebangkitan- Nya, Dia menghancurkan kuasa maut dan
memastikan keselamatan kita. Pada Hari Tuhan dua ribu tahun silam,
orang-orang Kristen dibebaskan dari maut dan kutuk. Jadi sekarang ini
pada Hari Tuhan, kita menghargai benar harapan akan kebangkitan dan
kehidupan kekal.
Roh Kudus mendiami orang-orang Kristen yang telah disucikan oleh
darah Yesus, dan memberikan kesaksian atas kebangkitan Yesus.
Hari Sabat tidak mampu memberi kebebasan sejati bagi roh jiwa kita.
Yesus Kristus menyempurnakan hari Sabat dan memberi kebebasan sejati
kepada roh jiwa manusia. Yesus Kristus lebih besar dari pada hari
Sabat dan Dialah Tuhan atas hari Sabat (Matius 12:8). Marilah kita
menghadiri ibadah dengan setia untuk mematuhi perintah-Nya.
Ucapan Syukur untuk keselamatan kita, inspirasi untuk kebangkitan kita
Pada Hari Tuhan, kita dipenuhi dengan ucapan syukur atas penebusan
dan keselamatan. Hari Tuhan adalah hari sukacita, hari satu-satunya
yang adalah milik kasih karunia dan kebenaran. Pada Hari Tuhan ini,
orang-orang Kristen bertemu dan saling membagi pengharapan mereka
atas kebangkitan. Jika tidak ada kebangkitan, iman kita mejadi sia-
sia (1 Korintus 15:12-20). Tujuan akhir iman bagi kita orang-orang
Kristen adalah kebangkitan (Filipi 3:10-14).
Kristus dibangkitkan dari kematian, menjadi buah sulung kebangkitan
diantara mereka yang tertidur dan terangkat ke sorga.
Ketika Dia datang kembali, mereka yang menjadi milik-Nya pertama-tama
akan dibangkitkan (1 Korintus 15:20-23), dan sisanya akan ikut dalam
kebangkitan yang berikut (1 Korintus 15:24). Jika tidak ada
kebangkitan orang mati maka tidak ada harapan untuk kehidupan kekal.
Untuk dibangkitkan dari kematian sebagai yang tidak bisa binasa lagi
adalah bagian inti dari iman kita dan suatu janji penting dari Allah
untuk Gereja Kristen masa kini.
Diberkatilah mereka yang akan termasuk dalam kebangkitan pertama
(Wahyu 20:4-6). Pada Hari Tuhan, kita memperbaharui kepastian kita
akan kebenaran dan janji mengenai kebangkitan pertama.. Selama kita
menerima kesaksian Tuhan melalui Firman-Nya. Kita juga dapat
mengalami sebelumnya sejenis kehidupan yang kita akan miliki di surga
ketika kita memerintah untuk selama-lamanya.
Oleh karena itu, kita harus mengakhiri kebiasaan kita yang bermalas-
malasan dan berpartisipasi dalam pekerjaaan melayani Gereja untuk
kemuliaan Kristus. Kita harus hidup sebagai imamat yang rajani (1
Petrus 2:9) dan berjaga-jaga dalam menantikan kedatangan Yesus
Kristus yang kedua.
Beberapa kebiasaan-kebiasaan yang baik dalam beribadah pada Hari Tuhan
Pada hari-hari kerja:
Tetap berjaga-jaga dan mempersiapkan diri untuk menghadiri Ibadah
pada Hari Tuhan.
Pada hari Sabtu malam, persiapkan uang persembahan dan perlengkapan
yang diperlukan seperti Alkitab, Kidung Pujian, alat tulis dan lain-
lain.
Pada Hari Tuhan:
Bangun lebih pagi dan mempersiapkan diri.
Tiba di gereja dua puluh menit sebelum ibadah dimulai.
Beribadah dengan kepenuhan Roh Kudus (Yohanes 4:24).
Ambil bagian dalam pekerjaan pelayanan (Efesus 4:12).
Jauhkan diri dari melakukan kesenangan, dan keinganan duniawi dan
dari amarah. Gunakan kata-kata berkat.
Layani sesama.
Jangan membuat janji untuk tujuan keduniawian dan rencana apapun
untuk mengadakan perjalanan.
Hari Tuhan adalah Hari untuk Tuhan
bukanlah berarti gedung atau bangunan, tetapi `Eklesia'. Dengan kata
lain, perkumpulan atau persekutuan orang-orang percaya `didalam'
Yesus sebagai tubuh-Nya.
Orang-orang Kristen selalu menghadiri Ibadah pada Hari Tuhan. Pada
Hari Tuhan, orang-orang Kristen datang dari daerah tempat tinggal
mereka masing-masing untuk beribadah kepada Tuhan dan dipersatukan
dengan Dia.
Pada hari ini, kita beribadah, mengucap syukur kepada Allah yang
memberikan kita hidup melalui Yesus, dan yang juga menguduskan tubuh
kita oleh Roh Kudus, sebagai bait-bait kudus Allah.
Pada malam Ia dikhianati, Yesus membagikan cawan dan roti kepada
murid-murid- Nya dan memerintahkan mereka untuk melakukan hal ini
sebagai peringatan akan Dia. (Lukas 22:19-20, 1 Korintus 11:23-25).
Jadi murid-murid biasanya berkumpul bersama pada Hari Tuhan untuk
memecahkan roti (Kisah Para Rasul 20:7).
Tuhan kita dibangkitkan dari kematian pada hari pertama minggu itu.
Setelah Dia diangkat ke surga, Dia sudah mengutus Roh Kudus kepada
kita sesuai dengan janji-Nya untuk menyaksikan fakta bahwa Dia
dibangkitkan dan bahwa Dia juga sedang membela kita di sebelah kanan
Allah (Roma 8:34).
Oleh karena itu, kita harus berkumpul pada Hari Tuhan, tidak seperti
mereka yang tidak rindu untuk beribadah, dan giat menantikan
menjelang tibanya Hari itu (Ibrani 10:25) untuk memperingati dan
memberitakan kematian dan kebangkitan Yesus dan turunnya Roh Kudus.
Mengapa "Hari Tuhan"?
Karena itu adalah harinya Tuhan (Wahyu 1:10). Yesus dibangkitkan dari
kubur pagi-pagi sekali pada hari pertama minggu itu (Markus 16:1-7)
dan menjadi buah sulung kebangkitan, harapan dari semua umat manusia
(1 Korintus 15:20). Turunnya Roh Kudus, yang Yesus sudah janjikan,
terjadi pada hari Pantekosta, Hari Tuhan (Kisah Para Rasul 2:1-4).
Sejak hari itu, orang-orang percaya mulai bersaksi tentang Yesus
Kristus (Kisah Para Rasul 1:8). Oleh karena itu Hari Tuhan menjadi
peringatan lahirnya Gereja Kristus.
Hari Tuhan adalah hari pertama dari tiap-tiap minggu (1 Korintus
16:2), hari yang penuh dengan hidup dan berkat bagi enam hari yang
berikut.. Yesus mati satu hari sebelum hari Sabat, dibaringkan di
kubur pada hari Sabat dan di bangkitkan dari kematian pada Hari
Tuhan. Melalui kebangkitan- Nya, Dia menghancurkan kuasa maut dan
memastikan keselamatan kita. Pada Hari Tuhan dua ribu tahun silam,
orang-orang Kristen dibebaskan dari maut dan kutuk. Jadi sekarang ini
pada Hari Tuhan, kita menghargai benar harapan akan kebangkitan dan
kehidupan kekal.
Roh Kudus mendiami orang-orang Kristen yang telah disucikan oleh
darah Yesus, dan memberikan kesaksian atas kebangkitan Yesus.
Hari Sabat tidak mampu memberi kebebasan sejati bagi roh jiwa kita.
Yesus Kristus menyempurnakan hari Sabat dan memberi kebebasan sejati
kepada roh jiwa manusia. Yesus Kristus lebih besar dari pada hari
Sabat dan Dialah Tuhan atas hari Sabat (Matius 12:8). Marilah kita
menghadiri ibadah dengan setia untuk mematuhi perintah-Nya.
Ucapan Syukur untuk keselamatan kita, inspirasi untuk kebangkitan kita
Pada Hari Tuhan, kita dipenuhi dengan ucapan syukur atas penebusan
dan keselamatan. Hari Tuhan adalah hari sukacita, hari satu-satunya
yang adalah milik kasih karunia dan kebenaran. Pada Hari Tuhan ini,
orang-orang Kristen bertemu dan saling membagi pengharapan mereka
atas kebangkitan. Jika tidak ada kebangkitan, iman kita mejadi sia-
sia (1 Korintus 15:12-20). Tujuan akhir iman bagi kita orang-orang
Kristen adalah kebangkitan (Filipi 3:10-14).
Kristus dibangkitkan dari kematian, menjadi buah sulung kebangkitan
diantara mereka yang tertidur dan terangkat ke sorga.
Ketika Dia datang kembali, mereka yang menjadi milik-Nya pertama-tama
akan dibangkitkan (1 Korintus 15:20-23), dan sisanya akan ikut dalam
kebangkitan yang berikut (1 Korintus 15:24). Jika tidak ada
kebangkitan orang mati maka tidak ada harapan untuk kehidupan kekal.
Untuk dibangkitkan dari kematian sebagai yang tidak bisa binasa lagi
adalah bagian inti dari iman kita dan suatu janji penting dari Allah
untuk Gereja Kristen masa kini.
Diberkatilah mereka yang akan termasuk dalam kebangkitan pertama
(Wahyu 20:4-6). Pada Hari Tuhan, kita memperbaharui kepastian kita
akan kebenaran dan janji mengenai kebangkitan pertama.. Selama kita
menerima kesaksian Tuhan melalui Firman-Nya. Kita juga dapat
mengalami sebelumnya sejenis kehidupan yang kita akan miliki di surga
ketika kita memerintah untuk selama-lamanya.
Oleh karena itu, kita harus mengakhiri kebiasaan kita yang bermalas-
malasan dan berpartisipasi dalam pekerjaaan melayani Gereja untuk
kemuliaan Kristus. Kita harus hidup sebagai imamat yang rajani (1
Petrus 2:9) dan berjaga-jaga dalam menantikan kedatangan Yesus
Kristus yang kedua.
Beberapa kebiasaan-kebiasaan yang baik dalam beribadah pada Hari Tuhan
Pada hari-hari kerja:
Tetap berjaga-jaga dan mempersiapkan diri untuk menghadiri Ibadah
pada Hari Tuhan.
Pada hari Sabtu malam, persiapkan uang persembahan dan perlengkapan
yang diperlukan seperti Alkitab, Kidung Pujian, alat tulis dan lain-
lain.
Pada Hari Tuhan:
Bangun lebih pagi dan mempersiapkan diri.
Tiba di gereja dua puluh menit sebelum ibadah dimulai.
Beribadah dengan kepenuhan Roh Kudus (Yohanes 4:24).
Ambil bagian dalam pekerjaan pelayanan (Efesus 4:12).
Jauhkan diri dari melakukan kesenangan, dan keinganan duniawi dan
dari amarah. Gunakan kata-kata berkat.
Layani sesama.
Jangan membuat janji untuk tujuan keduniawian dan rencana apapun
untuk mengadakan perjalanan.
Hari Tuhan adalah Hari untuk Tuhan
20 Berkat
Daftar di bawah ini adalah 20 berkat dari Alkitab untuk kalian dan saya. Semoga ini menguatkan kalian dan saya apabila sedang turun.
1. Mengapa saya berkata "Saya tidak bisa" jika Alkitab mengatakan bahwa saya bisa melakukan segala sesuatu di dalam Dia yang memberi kekuatan kepada saya (Fil 4:13)?
2. Mengapa saya merasa kurang jika saya tahu bahwa Allah akan memenuhi segala keperluan saya menurut kekayaan dan kemuliaanNya dalam Kristus Yesus (Fil 4:19)?
3. Mengapa saya harus merasa takut jika Alkitab berkata bahwa Tuhan tidak memberi saya roh ketakutan, melainkan roh yang membangkitkan kekuatan, kasih, ketertiban (2 Tim 1:7)?
4. Mengapa saya harus merasa kurang iman jika saya tahu bahwa Allah telah mengaruniakan kepada saya ukuran iman tertentu (Rom 12:3)?
5. Mengapa saya menjadi lemah jika Alkitab berkata bahwa Allah adalah terang dan keselamatan saya dan bahwa saya akan tetap kuat dan akan bertindak (Maz 27:1, Dan 11:32)?
6. Mengapa saya harus membiarkan iblis menang atas hidup saya jika Roh yang ada di dalam saya lebih besar dari pada roh yang ada di dalam dunia (1 Yoh 4:4)?
7. Mengapa saya harus pasrah kalah jika Alkitab berkata bahwa Allah dalam Kristus selalu membawa kita di jalan kemenanganNya (2 Kor 2:14)?
8. Mengapa saya harus kekurangan hikmat jika Kristus sendiri telah menjadi hikmat bagi saya dan Allah akan memberi hikmat jika saya minta padaNya (1 Kor 1:30; Yak 1:5)?
9. Mengapa saya harus depresi jika saya dapat mengingat bahwa saya dapat berharap pada Allah yang kasih setiaNya tidak habis-habisNya setiap pagi (Rat 3:21-23)?
10. Mengapa saya harus kuatir, resah, dan rewel jika saya dapat menyerahkan segala kekuatiran saya pada Tuhan yang memelihara saya (1 Pet 5:7)?
11. Mengapa saya harus selalu hidup dalam beban jika saya tahu bahwa di mana ada Roh Allah, ada kemerdekaan, dan Kristus telah memerdekakan kita (2 Kor 3:17; Gal 5:1) ?
12. Mengapa saya harus merasa terhukum jika Alkitab berkata bahwa saya tidak ada lagi di bawah penghukuman sebab saya di dalam Kristus (Rom 8:1) ?
13. Mengapa saya harus merasa sendirian jika Yesus berkata Ia akan selalu menyertai saya, tidak akan membiarkan dan tak akan meninggalkan saya (Mat 28:20; Ibr 13:5)?
14. Mengapa saya harus merasa terkutuk atau merasa saya menjadi korban nasib sial jika Alkitab berkata bahwa Kristus telah menebus kita dari kutuk hukum taurat sehingga oleh iman kita menerima Roh yang telah dijanjikan itu (Gal 3:13-14) ?
15. Mengapa saya harus merasa tidak puas dalam hidup ini jika saya,seperti Paulus, bisa belajar untuk menjadi puas dalam segala keadaan (Fil 4:11) ?
16. Mengapa saya harus merasa tidak layak jika Kristus telah dibuat menjadi dosa karena kita, supaya di dalam Dia kita dibenarkan oleh Allah (2 Kor 5:21) ?
17. Mengapa saya merasa takut disiksa orang jika saya tahu bahwa jika Allah di pihak saya tidak ada yang akan melawan saya (Rom 8:31) ?
18. Mengapa saya harus bingung jika Allah adalah Raja Damai dan Ia memberi saya pengetahuan melalui RohNya yang diam di dalam kita (1 Kor 14:33;2:12)
19. Mengapa saya harus terus-menerus gagal dan jatuh jika Alkitab berkata bahwa sebagai anak Allah saya lebih daripada orang-orang yang menang dalam segala hal, oleh Dia yang telah mengasihi saya (Rom 8:37)?
20. Mengapa saya harus membiarkan tekanan hidup mengganggu saya jika saya dapat punya keberanian karena tahu Tuhan Yesus telah menang atas dunia dan penderitaan (Yoh 16:33)? " Diamlah dan ketahuilah, bahwa Akulah Allah ! " (Mazmur 46:11a)
1. Mengapa saya berkata "Saya tidak bisa" jika Alkitab mengatakan bahwa saya bisa melakukan segala sesuatu di dalam Dia yang memberi kekuatan kepada saya (Fil 4:13)?
2. Mengapa saya merasa kurang jika saya tahu bahwa Allah akan memenuhi segala keperluan saya menurut kekayaan dan kemuliaanNya dalam Kristus Yesus (Fil 4:19)?
3. Mengapa saya harus merasa takut jika Alkitab berkata bahwa Tuhan tidak memberi saya roh ketakutan, melainkan roh yang membangkitkan kekuatan, kasih, ketertiban (2 Tim 1:7)?
4. Mengapa saya harus merasa kurang iman jika saya tahu bahwa Allah telah mengaruniakan kepada saya ukuran iman tertentu (Rom 12:3)?
5. Mengapa saya menjadi lemah jika Alkitab berkata bahwa Allah adalah terang dan keselamatan saya dan bahwa saya akan tetap kuat dan akan bertindak (Maz 27:1, Dan 11:32)?
6. Mengapa saya harus membiarkan iblis menang atas hidup saya jika Roh yang ada di dalam saya lebih besar dari pada roh yang ada di dalam dunia (1 Yoh 4:4)?
7. Mengapa saya harus pasrah kalah jika Alkitab berkata bahwa Allah dalam Kristus selalu membawa kita di jalan kemenanganNya (2 Kor 2:14)?
8. Mengapa saya harus kekurangan hikmat jika Kristus sendiri telah menjadi hikmat bagi saya dan Allah akan memberi hikmat jika saya minta padaNya (1 Kor 1:30; Yak 1:5)?
9. Mengapa saya harus depresi jika saya dapat mengingat bahwa saya dapat berharap pada Allah yang kasih setiaNya tidak habis-habisNya setiap pagi (Rat 3:21-23)?
10. Mengapa saya harus kuatir, resah, dan rewel jika saya dapat menyerahkan segala kekuatiran saya pada Tuhan yang memelihara saya (1 Pet 5:7)?
11. Mengapa saya harus selalu hidup dalam beban jika saya tahu bahwa di mana ada Roh Allah, ada kemerdekaan, dan Kristus telah memerdekakan kita (2 Kor 3:17; Gal 5:1) ?
12. Mengapa saya harus merasa terhukum jika Alkitab berkata bahwa saya tidak ada lagi di bawah penghukuman sebab saya di dalam Kristus (Rom 8:1) ?
13. Mengapa saya harus merasa sendirian jika Yesus berkata Ia akan selalu menyertai saya, tidak akan membiarkan dan tak akan meninggalkan saya (Mat 28:20; Ibr 13:5)?
14. Mengapa saya harus merasa terkutuk atau merasa saya menjadi korban nasib sial jika Alkitab berkata bahwa Kristus telah menebus kita dari kutuk hukum taurat sehingga oleh iman kita menerima Roh yang telah dijanjikan itu (Gal 3:13-14) ?
15. Mengapa saya harus merasa tidak puas dalam hidup ini jika saya,seperti Paulus, bisa belajar untuk menjadi puas dalam segala keadaan (Fil 4:11) ?
16. Mengapa saya harus merasa tidak layak jika Kristus telah dibuat menjadi dosa karena kita, supaya di dalam Dia kita dibenarkan oleh Allah (2 Kor 5:21) ?
17. Mengapa saya merasa takut disiksa orang jika saya tahu bahwa jika Allah di pihak saya tidak ada yang akan melawan saya (Rom 8:31) ?
18. Mengapa saya harus bingung jika Allah adalah Raja Damai dan Ia memberi saya pengetahuan melalui RohNya yang diam di dalam kita (1 Kor 14:33;2:12)
19. Mengapa saya harus terus-menerus gagal dan jatuh jika Alkitab berkata bahwa sebagai anak Allah saya lebih daripada orang-orang yang menang dalam segala hal, oleh Dia yang telah mengasihi saya (Rom 8:37)?
20. Mengapa saya harus membiarkan tekanan hidup mengganggu saya jika saya dapat punya keberanian karena tahu Tuhan Yesus telah menang atas dunia dan penderitaan (Yoh 16:33)? " Diamlah dan ketahuilah, bahwa Akulah Allah ! " (Mazmur 46:11a)
Waspada Dalam Memilih Lagu Rohani
Beberapa waktu lalu, saya membeli DVD konser seorang penyanyi Jepang bernama Hyde (baca : Hide) berjudul FAITH. Saya tahu Hyde adalah salah seorang penyanyi kondang. Sebelumnya dia adalah vokalis grup rock Jepang terkenal, L'arc-en-ciel. Album itu merupakan proyek solonya.
Saya cukup "terkesan" dengan cover album yang sangat kentara rohaninya.
Cover depan berlatar belakang hitam dengan foto Hyde bermain gitar. Di bagian belakang, berlatar belakang biru dengan gambar salib dan "pohon kebijaksanaan" . Terkesan sejuk. Judul lagu2nya pun sangat mencerminkan sebuah album rohani: JESUS CHRIST, FAITH, MIRACLE, MISSION, MADE INHEAVEN, etc. Wah... sangat rohani, bukan?
Saat menonton konsernya pun, sangat terasa rohaninya. Panggung ditata seperti podium gereja, lengkap dengan mozaic Yesus. Begitu lagunya dimulai, saya sudah mulai merasa aneh. Musiknya terasa tidak lazim (hingar bingar nggak jelas), dan Hyde dari awal sudah jerit-jerit. Begitu menyanyikan "Jesus Christ" (bahasa Inggris) sebagai lagu pembuka, saya masih berpikir itu lagu rohani genre rock-alternatif. Lagu itu diawali dengan lirik "Jesus Christ, I believe you...". Tapi kok ada perasaan aneh saat dengar lagu ini? Kayak bukan mendengar lagu rohani.
Penasaran, saya mencari2 lirik lagu ini. Dan akhirnya terjawablah sudah rasa penasaran saya itu. Berikut adalah lirik lengkap lagu Hyde itu:
JESUS CHRIST
Song & Lyrics by : Hyde
Jesus Christ, I believe you
The deepest trust, I won't leave you
They call me crazy - but it won't matter
And death won't change me - not ever
Jesus Christ, I believe you
The deepest trust, I won't leave you
But my child is fading, an innocent
I hear no answer, I'm calling
My voice is reaching the sky
I'd do anything to save this life
Take me instead
Ah, God give me death
Jesus Christ, I believe you
They call me crazy - but it won't matter
And death won't change me - not ever
My voice is reaching the sky
I'd do anything to save this life
Take me instead
Ah, God give me death
Ah, God give me death
Dalam sebuah forum diskusi yang membahas lirik lagu, para peserta forum
sepakat kalau lirik lagu ini sangat provokatif untuk mengajak orang bunuh
diri.
Saya mencari lagu lain berjudul PRAYER. Dan inilah lirik lengkapnya:
PRAYER
I'm crossing the borderline
Without a sound
A wilderness
No one could ever know
The sadness
How it brings me down
I know I have no choice
Is it wise? Taking a life?
And I need to know
Tell me how I should I see the light
I draw the gun
And I take aim
The world stands still
Like a dream
I stray
I'm crossing the borderline
God's on my side
The sacrifice
We make in heaven's name
I'm praying
But there's no escape
I fire a ball of lead
It's so cold
This can't be love
And I need to know
Tell me how I should see the light
I draw a gun
And I take aim
The world stands still
Like a dream
I stray
And I need to know
Tell me how I should see the light
I draw the gun
And I take aim
The world stands still
Like a dream
Hear me pray
I stray
Tema lagu ini adalah ajakan untuk "membersihkan dunia dari kejahatan". Jadi angkat pistol dan bunuhlah orang2 di sekitarmu." Gila..!!!!
Kesimpulan : album ini BUKAN ALBUM ROHANI dan sangat tidak direkomendasikan untuk didengar.
Jadi berhati-hatilah dalam mencari lagu rohani, apalagi lagu2 asing yang tidak jelas liriknya. Jangan terlalu mudah men-judge sebuah album sebagai lagu rohani hanya gara-gara judul lagunya "rohani banget". Teliti lirik dan perhatikan musiknya. Terutama banget lagu rock yang saat itu menjadi digandrungi rekan2 Kristen yang masih muda.
Saya cukup "terkesan" dengan cover album yang sangat kentara rohaninya.
Cover depan berlatar belakang hitam dengan foto Hyde bermain gitar. Di bagian belakang, berlatar belakang biru dengan gambar salib dan "pohon kebijaksanaan" . Terkesan sejuk. Judul lagu2nya pun sangat mencerminkan sebuah album rohani: JESUS CHRIST, FAITH, MIRACLE, MISSION, MADE INHEAVEN, etc. Wah... sangat rohani, bukan?
Saat menonton konsernya pun, sangat terasa rohaninya. Panggung ditata seperti podium gereja, lengkap dengan mozaic Yesus. Begitu lagunya dimulai, saya sudah mulai merasa aneh. Musiknya terasa tidak lazim (hingar bingar nggak jelas), dan Hyde dari awal sudah jerit-jerit. Begitu menyanyikan "Jesus Christ" (bahasa Inggris) sebagai lagu pembuka, saya masih berpikir itu lagu rohani genre rock-alternatif. Lagu itu diawali dengan lirik "Jesus Christ, I believe you...". Tapi kok ada perasaan aneh saat dengar lagu ini? Kayak bukan mendengar lagu rohani.
Penasaran, saya mencari2 lirik lagu ini. Dan akhirnya terjawablah sudah rasa penasaran saya itu. Berikut adalah lirik lengkap lagu Hyde itu:
JESUS CHRIST
Song & Lyrics by : Hyde
Jesus Christ, I believe you
The deepest trust, I won't leave you
They call me crazy - but it won't matter
And death won't change me - not ever
Jesus Christ, I believe you
The deepest trust, I won't leave you
But my child is fading, an innocent
I hear no answer, I'm calling
My voice is reaching the sky
I'd do anything to save this life
Take me instead
Ah, God give me death
Jesus Christ, I believe you
They call me crazy - but it won't matter
And death won't change me - not ever
My voice is reaching the sky
I'd do anything to save this life
Take me instead
Ah, God give me death
Ah, God give me death
Dalam sebuah forum diskusi yang membahas lirik lagu, para peserta forum
sepakat kalau lirik lagu ini sangat provokatif untuk mengajak orang bunuh
diri.
Saya mencari lagu lain berjudul PRAYER. Dan inilah lirik lengkapnya:
PRAYER
I'm crossing the borderline
Without a sound
A wilderness
No one could ever know
The sadness
How it brings me down
I know I have no choice
Is it wise? Taking a life?
And I need to know
Tell me how I should I see the light
I draw the gun
And I take aim
The world stands still
Like a dream
I stray
I'm crossing the borderline
God's on my side
The sacrifice
We make in heaven's name
I'm praying
But there's no escape
I fire a ball of lead
It's so cold
This can't be love
And I need to know
Tell me how I should see the light
I draw a gun
And I take aim
The world stands still
Like a dream
I stray
And I need to know
Tell me how I should see the light
I draw the gun
And I take aim
The world stands still
Like a dream
Hear me pray
I stray
Tema lagu ini adalah ajakan untuk "membersihkan dunia dari kejahatan". Jadi angkat pistol dan bunuhlah orang2 di sekitarmu." Gila..!!!!
Kesimpulan : album ini BUKAN ALBUM ROHANI dan sangat tidak direkomendasikan untuk didengar.
Jadi berhati-hatilah dalam mencari lagu rohani, apalagi lagu2 asing yang tidak jelas liriknya. Jangan terlalu mudah men-judge sebuah album sebagai lagu rohani hanya gara-gara judul lagunya "rohani banget". Teliti lirik dan perhatikan musiknya. Terutama banget lagu rock yang saat itu menjadi digandrungi rekan2 Kristen yang masih muda.
Pengharapan Orang Kristen Adalah Kebangkitan
Ayat: 1 Korintus 15:12-19
Allah yang kita sembah adalah hidup yang kekal.
Itulah kata-kata yang kita dengar dan firman yang kita dengar pertama kali, ketika kita percaya Yesus. Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia mengaruniakan Anak-Nya yang Tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya, tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal. Dan alasan kita membaca Alkitab, juga adalah untuk memperoleh hidup yang kekal, demikian firman-Nya Apabila tidak ada hidup yang kekal bagi kita, maka hal kita percaya Yesus itu sia-sia. Hidup yang kekal adalah kehidupan unik Allah. Hidup kekal adalah hidup dengan Sendirinya, yang tidak ada awal dan tidak ada akhir. Maka hidup yang dimiliki oleh Allah yang satu-satunya, itulah hidup yang kekal.
Allah akan membagikan hidup yang kekal itu kepada kita juga. Malaikat di sorga juga hidup kekal, karena pada saat mereka diciptakan, dibagikan hidup unik Allah itu sehingga mereka juga hidup selama-lamanya. Demikian juga kepada kita, Allah menghendaki untuk membagikan hidup yang kekal kepada kita.
Tubuh manusia hidup lebih kurang 100 tahun. Tubuh tidaklah sanggup memperoleh hidup yang kekal itu. Tubuh mempunyai hari permulaannya dan hari akhir, dan tidak dapat kembali lagi. Tetapi roh jiwa kita yang akan bangkit sebagai tubuh kemuliaan, itu saja yang dapat memperoleh hidup yang kekal.
Maka Allah memberi janji yaitu akan memberi hidup yang kekal untuk roh jiwa kita yang akan bangkit sebagai tubuh kemuliaan. Ketika Allah menghendaki memberi hidup yang kekal dan hidup dari Allah yang berada dengan sendirinya kepada kita, agar kita juga hidup selama-lamanya seperti Allah. Maka supaya kita menerima hidup kekal itu, roh jiwa kita yang akan bangkit sebagai tubuh kemuliaan itu harus kudus, harus dibenarkan oleh Allah. Orang berdosa tidak mungkin menerimanya. Oleh sebab itu kita diajak mendapat penghapusan dosa lalu menjadi kudus. Itu artinya kita harus menjadi yang termasuk kepada Allah dan menjadi anak Allah yang kudus. Dengan cara demikian kita memperoleh hidup kekal Allah.
Itulah pengharapan kita yang mutlak. Oleh karena itu, Yesus Kristus Anak Allah datang ke bumi ini dan menanggung dosa kita dan mati di kayu salib. Karena Dia mati di kayu salib menghapus dosa kita dengan darah-Nya. Menguduskan roh jiwa kita supaya kita memperoleh hidup kekal Allah. Dia adalah Anak Allah. Dia adalah Anak Allah dan Manusia. Mengapa kita harus percaya dengan jelas bahwa Dia adalah Anak Allah dan Dia adalah Manusia? Kita harus tahu dengan jelas, kita tidak boleh berpikir dengan gampang saja bahwa kita memperoleh hidup yang kekal karena pergi ke gereja. Kita harus mengenal Dia, lalu percaya. Kita memperoleh hidup yang kekal karena kita mengenal Dia.
Maka Yoh 17:3 mengatakan, "Hidup yang kekal ialah mengenal Allah yang satu-satunya dan Yesus Kristus yang diutus-Nya", demikian kita harus mengenal-Nya. Maka gereja Kristus harus-Nya selalu mengajar Firman bukan untuk mengisi acara atau Ibadah seperti meng ikuti upacara.
Ada orang yang berpikir karena Yesus adalah Anak Allah, Ia dapat hidup secara supernatural, sehingga dapat melampaui batasan manusia. Pada saat tertentu, perasaan-Nya seakan tumpul, sehingga tidak terasa kesakitan pada saat Dia digantung di kayu salib, maka Dia bisa menahan diri, itulah pikiran mereka. Mengenai Yesus yang digantung di kayu salib, itu bukan untuk pamer, tetapi. untuk mati. Memang masih ada cara-cara lain untuk mati, tetapi bagi Yesus , Yesus harus mati di kayu salib.
Mereka yang melihat Yesus digantung di kayu salib, ada yang membayangkan, "Jikalau Aku mati syahid, pasti Allah tidak akan membiarkan aku kesakitan. Aku akan mati syahid tanpa kesakitan, demikian mereka salah paham. Mereka yang tidak mengakui Yesus datang sebagai tubuh, Dia adalah anti Kristus. I Yoh 4:1-3, Kamu jangan percaya akan setiap roh, tetapi ujilah roh-roh itu maupun roh diri sendiri. Maka roh yang mengaku Yesus Kristus yang telah datang sebagai manusia, berasal dari Allah, roh yang tidak mengakui Yesus seperti itu, adalah roh anti Kristus.
Maka kita bisa mengetahui apakah roh kita berasal dari Allah atau tidak. Apabila saudara berpikir bahwa tubuh Yesus itu adalah yang supernatural, sehingga tidak merasa kesakitan ketika Ia digantung di kayu salib, itu berarti roh saudara adalah roh anti Kristus.
Di taman Eden, ular berkata-kata kepada Hawa, "Kamu tidak akan mati meskipun makan buah itu!". Allah berfirman dengan jelas, "Kamu akan mati", tetapi ular berkata-kata kamu tidak akan mati. Itulah godaan Iblis, seperti itu juga karena Yesus adalah Anak Allah, pada saat Dia dipaku di kayu salib, Dia bisa melampaui kesakitan, Dia tidak merasa kesakitan. Bila berpikir seperti itu, berarti saudara adalah roh anti Kristus. Dia mati karena kesakitan itu, oleh sebab itu Dia begitu susah hati seperti mau mati rasanya.
Alkitab mengatakan, Dia sungguh-sungguh menderita dengan rasa takut dan gentar akan kematian yang akan dihadapi-Nya itu. Maka Dia mempersembahkan permohonan kepada Allah yang sanggup menyelamatkan Dia dari kematian itu, dengan ratap tangis dan keluhan.
Andaikata Dia, orang Nazaret itu anak Yusuf dan keturunan Daud, bila Dia hanya manusia, kematian-Nya hanyalah kematian seorang pribadi yang benar, tetapi bukan kematian untuk seluruh manusia. Oleh karena Dia Anak Allah, Dia saja yng menanggung dosa manusia, maka Dia menanggungnya lalu mati.
Maka kita harus percaya 100% akan hal bahwa Dia adalah Anak Manusia dan akan hal bahwa Dia adalah Anak Allah. Kita memperoleh hidup yang kekal dengan kita percaya Dia bahwa adalah Anak Allah 100%, Dia adalah Manusia 100%.
Demikian sesudah Kristus mati di kayu salib, Dia bukanlah yang bangkit dari antara orang mati dengan kuasa-Nya sendiri, tetapi Allah membangkitkan-Nya.
Ada yang berpikir bahwa Yesus memiliki kuasa karena Dia Anak Allah. Maka Dia bangkit dari antara orang mati dengan kuasa supernatural itu. Jika demikian Yesus hanya sadar dari pingsan, sehingga dosa kita tetap berada di dalam diri kita.
Waktu Yesus menghadapi kematian, Dia tahu bahwa Dia tidak bisa hidup dengan sendirinya. Bagi-Nya hal itu benar-benar suatu keputus-asaan. Oleh karena itu Dia berdoa dengan sungguh-sungguh, dengan ratap tangis dan keluhan kepada Allah yang sanggup membangkitkan-Nya. Dia sungguh-sungguh ingin agar Allah menghidupkan-Nya kembali. Maka akhirnya, Allah menghidupkan-Nya dari antara orang mati. Karena Dia bangkit, hal itu menyatakan suatu kenyataan yang agung bagi kita, dan ketika kita membaca Alkitab, Yesus memberitakan Injil mengenai Roh Kudus, "Terimalah Roh Kudus!", itulah perintah pertama dari Yesus sesudah Ia bangkit. "Dan berilah dirimu untuk dibaptis!" dan "Baptislah orang lain!".
Perintah itu juga adalah perintah sesudah Yesus bangkit. Maka baptisan yang kita terima itu adalah yang diperintahkan oleh Tuhan sesudah Ia bangkit. Oleh karena itu saya dan saudara adalah yang percaya Yesus yang bangkit. Sampai saat ini, orang-orang percaya dibaptis dengan baptisan yang diberitakan oleh Yesus yang bangkit. Sesudah itu Ia berkata, "Aku akan pergi kepada Bapa". "Aku akan meminta Roh Kudus dan mengutus-Nya untuk kamu".
Maka di dalam Yohanes 16:7 dikatakan, "Namun benar yang Kukatakan ini kepadamu, adalah lebih berguna bagi kamu jika Aku pergi, jikalau Aku tidak pergi Roh Kudus tidak akan datang kepadamu". Akhirnya Dia terangkat ke sorga. Dia bukan hilang seperti uap, tetapi terangkat ke sorga. Sesudah terangkat ke sorga, Dia akan meminta Roh Kudus dan mengutus-Nya kepada kita. .Roh Kudus datang kepada mereka yang menunggu-Nya selama 10 hari, sehingga orang-orang kudus menerima Roh Kudus. Pada saat ini , kita juga telah menerima Roh Kudus. Itu adalah kenyataan yang mengherankan.
Karena Kristus bangkit, kita dibaptis dan karena Kristus terangkat ke sorga kita menerima Roh Kudus. Orang Kristen bukanlah yang hanya masuk di dalam gedung ibadah. Kita datang, bertobat dan mendapat penghapusan dosa. Dan oleh karena kebangkitan Kristus, kita dibaptis dengan baptisan yg diperintahkan-Nya dan karena Dia terangkat ke sorga, kita masing-masing menerima Roh Kudus yang diutus-Nya. Kita menerima dorongan besar sehingga kita berubah secara drastis. Orang Kristen memiliki pengalaman yang drastis demikian secara bertahap.
Kita percaya Dialah buah sulung kebangkitan dan kita yang termasuk pada-Nya akan sampai pada kebangkitan itu. Tuhan memberi janji yang baru. Kristus digantung di kayu salib, dengan cucuran darah menghapuskan dosa. Dengan darah yang berharga itu, yaitu kepada orang yang mendapat penghapusan dosa, diutus-Nya Roh Kudus. Dia akan datang kembali. Pada saat Dia datang kembali, kita akan dihidupkan oleh Allah yang menghidupkan Kristus. Kita adalah orang yang mengharapkan hal itu.
I Kor 15:22-24, Kita baca bersama-sama, "Karena sama seperti semua orang mati dalam persekutuan dengan Adam, demikian pula semua orang akan dihidupkan kembali dalam persekutuan dengan Kristus. Tetapi tiap-tiap orang menurut urutannya: Kristus sebagai buah sulung; sesudah itu mereka yang menjadi milik-Nya pada waktu kedatangan-Nya. Kemudian tiba kesudahannya, yaitu bilamana Ia menyerahkan Kerajaan kepada Allah Bapa, sesudah Ia membinasakan segala pemerintahan, kekuasaan dan kekuatan".
Demikianlah ada 3 urutan kebangkitan. Pertama adalah sebagai buah sulung kebangkitan Kristus. Berikutnya pada hari Dia datang kembali. Dalam sekejap waktu orang Kristen yang tidur, yang ada di Firdaus, rohnya berubah menjadi tubuh dalam sekejap waktu. Dan orang kudus yang hidup, roh jiwanya berubah seketika mendapat tubuh baru dan melihat Tuhan ditengah-tengah udara. Itulah kebangkitan pertama.
Dan sisanya akan bangkit dalam kebangkitan penghakiman. Apabila kita tidak ikut serta kebangkitan pertama, tentu kita akan ikut kebangkitan penghakiman itu.
Siapakah yang dapat tahan apabila ikut kebangkitan penghakiman yang dibalaskan menurut perbuatan kita?. Bagaimanapun juga, kita harus ikut serta pada kebangkitan pertama.
Siapa saja yang ikut serta dalam kebangkitan pertama? Yakni Wahyu 20:4, Mereka yang dipenggal kepalanya karena kesaksian tentang nama Yesus. Maksudnya mereka yang disiksa dan akhirnya mati syahid karena nama Yesus. Memang masa sekarang tidak ada penganiayaan sampai mati bagi orang Kristen. Namun kita hidup dalam jaman seperti itu dan seperti seolah-olah kita mati syahid, demikianlah kita harus menjalankan kehidupan iman, itulah artinya. Selebihnya, akan ikut kebangkitan penghakiman pada waktu Tuhan menghakimi. Yoh 5:25-27, "Mereka akan mendengar suara Tuhan. Orang-orang yang ada dikuburan akan mendengar suara-Nya. Di antara mereka ada yang keluar untuk hidup yang kekal dan ada yang keluar untuk penghakiman. Mereka yang ikut serta kebangkitan hidup, akan memperoleh hidup yang kekal, sedangkan yang ikut dalam kebangkitan penghakiman, akan memperoleh penghukuman kekal.
Apabila tidak ada kebangkitan bagi kita, hal kita percaya kepada-Nya itu sia-sia. Dan mengajak orang lain untuk percaya Yesus juga sia-sia. Tidak ada artinya kita hidup untuk Yesus dengan menahan diri. Sehingga kita menjadi orang yang paling celaka di dunia. Kita harus mengalami kebangkitan Kristus dengan jelas. Kita tidak sedang bicara mengenai peristiwa yang terjadi 2000 tahun yang lalu. Kita dibaptis dan menerima Roh Kudus. Kita manusia yang berada di dalam tubuh harus lahir baru, dan bertobat. Jika kita tidak menerima kasih karunia ketika kita masih berada di dalam tubuh, meskipun seseorang berusaha untuk memperoleh keselamatan sesudah dipisahkan dari tubuh, tidak ada gunanya lagi, kesempatan tidak diberikan lagi.
Maka untuk tubuh kebangkitan, untuk roh jiwa yang akan dibangkitkan kembali, kita harus kudus dan bertobat. Dan kita harus penuh dengan Roh Kudus dan penuh dengan kasih karunia. Demikian kita mempersiapkan hari kebangkitan. Seperti seorang bayi yang dekat waktunya dilahirkan, mempersiapkan diri untuk keluar, akhirnya ia keluar ke dalam dunia, demikianlah halnya. Yesus pernah berkata ,"Apakah kamu berasal dari sorga atau bumi?" "Jadi ujilah dirimu!" Mat 6:19-24, Yesus berkata, "Kumpulkanlah hartamu di sorga, jangan di bumi". Mengapa demikian? Karena di mana hartamu berada, di situ hatimu berada. Maka mereka yang hatinya berada di bumi, ia akan mengumpulkan harta bendanya di bumi saja. Kita bisa tahu mengenai diri sendiri, maka Alkitab berkata, "Ujilah dirimu apakah di dalam dirimu ada Yesus Kristus?" "Ujilah dirimu sendiri!", "Di mana ada hartamu, di situ ada hatimu". Mereka yang menyimpan harta benda di bumi itu berarti hatinya berada di bumi. Bahasa asli dari harta benda itu adalah mammon, yaitu tuan. Maka apakah saudara berada di bumi? Apakah kamu termasuk pada sorga atau pada bumi?
Mat 23:9 juga mengatakan, "Jangan memanggil bapa kepada yang ada di bumi". Maka jangan memanggil tuan terhadap mereka yang berada di bumi. Jangan memanggil bapa kepada yang ada di bumi. Baal itu apa? karena Baal itu artinya bapa. Bapamu adalah Allah yang ada di sorga. Hatimu sedang di mana? Maka mereka diajak marilah kita mempersembahkan diri dan mempersembahkan persembahan. Besar atau kecil tidak penting, tetapi pokoknya hatinya sedang termasuk di mana. Jika kamu termasuk pada bumi, sama sekali tidak memperoleh apa yang ada di sorga. Maka firman Allah ialah di mana ada hartamu di situ ada hatimu. Di mana ada hartamu di situ ada tuanmu. Jika kamu mengumpulkan harta benda di bumi, tuanmu ada di bumi. Tetapi jika kamu mengumpulkan harta benda di sorga hatimu ada di sorga.
Tetapi banyak orang berpikir gereja Kristus hanyalah suatu tempat orang Kristen membentuk karakter. Mereka tidak memikirkan hidup yang kekal. Kapan dimulainya hidup yang kekal? Tubuh kita tidak dapat hidup dengan hidup yang kekal. Pada saat Tuhan Yesus datang kembali, kita akan bangkit dari antara orang mati. Pada saat kita bangkit, dengan tubuh kebangkitan kita masuk ke kehidupan yang kekal. Karena itu Alkitab mengatakan "Kamu akan masuk hidup yang kekal atau tidak masuk hidup yang kekal". Itu artinya kamu akan ikut kebangkitan hidup atau kamu tidak akan ikut kebangkitan hidup. Dan sekarang kita diberi janji, dijamin akan mendapat hidup yang kekal. Tetapi walaupun kita diberi janji akan hidup yang kekal, tetapi karena kita belum ikut kebangkitan, kita belum masuk kepada hidup yang kekal. Pada saat Yesus datang kembali, kita akan masuk ke kehidupan yang kekal. Tuhan sudah memperlihatkan itu. Dia adalah Manusia, Anak Manusia sebagai manusia bangkit dari antara orang mati, terangkat ke sorga dengan disaksikan oleh 500 orang kudus. Itulah pengharapan kita dan iman kita. Kita sedang menjalankan kehidupan iman dengan iman sebesar ini.
Sesudah kita meninggalkan tubuh, kita tidak dapat lagi berusaha apapun terhadap roh jiwa kita yang akan berubah menjadi tubuh dalam sekejap.. Apapun tidak mungkin. Oleh karena itu, pada hari ini kita harus berusaha dengan sungguh-sungguh untuk roh jiwa kita sendiri dan menguduskan roh jiwa kita. Dan harus memiliki kuasa serta harus menyerahkan diri untuk Allah. Supaya dengan demikian bisa ikut serta kebangkitan mulia. Dalam Korintus ditulis, kita tahu ada kemuliaan matahari, bulan dan bintang pada hari kebangkitan. Seperti tubuh juga, ada tubuh manusia dan tubuh binatang dan tubuh burung-burung dan tubuh ikan. Demikian kemuliaan yang masing-masing kita terima itu berbeda. Kebangkitan itulah pengharapan kita. Mari kita berdoa dengan sungguh-sungguh, supaya kita ikut kebangkitan pertama.
Bahan disadur dari Khotbah Dr. Kim Ki Dong
Allah yang kita sembah adalah hidup yang kekal.
Itulah kata-kata yang kita dengar dan firman yang kita dengar pertama kali, ketika kita percaya Yesus. Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia mengaruniakan Anak-Nya yang Tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya, tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal. Dan alasan kita membaca Alkitab, juga adalah untuk memperoleh hidup yang kekal, demikian firman-Nya Apabila tidak ada hidup yang kekal bagi kita, maka hal kita percaya Yesus itu sia-sia. Hidup yang kekal adalah kehidupan unik Allah. Hidup kekal adalah hidup dengan Sendirinya, yang tidak ada awal dan tidak ada akhir. Maka hidup yang dimiliki oleh Allah yang satu-satunya, itulah hidup yang kekal.
Allah akan membagikan hidup yang kekal itu kepada kita juga. Malaikat di sorga juga hidup kekal, karena pada saat mereka diciptakan, dibagikan hidup unik Allah itu sehingga mereka juga hidup selama-lamanya. Demikian juga kepada kita, Allah menghendaki untuk membagikan hidup yang kekal kepada kita.
Tubuh manusia hidup lebih kurang 100 tahun. Tubuh tidaklah sanggup memperoleh hidup yang kekal itu. Tubuh mempunyai hari permulaannya dan hari akhir, dan tidak dapat kembali lagi. Tetapi roh jiwa kita yang akan bangkit sebagai tubuh kemuliaan, itu saja yang dapat memperoleh hidup yang kekal.
Maka Allah memberi janji yaitu akan memberi hidup yang kekal untuk roh jiwa kita yang akan bangkit sebagai tubuh kemuliaan. Ketika Allah menghendaki memberi hidup yang kekal dan hidup dari Allah yang berada dengan sendirinya kepada kita, agar kita juga hidup selama-lamanya seperti Allah. Maka supaya kita menerima hidup kekal itu, roh jiwa kita yang akan bangkit sebagai tubuh kemuliaan itu harus kudus, harus dibenarkan oleh Allah. Orang berdosa tidak mungkin menerimanya. Oleh sebab itu kita diajak mendapat penghapusan dosa lalu menjadi kudus. Itu artinya kita harus menjadi yang termasuk kepada Allah dan menjadi anak Allah yang kudus. Dengan cara demikian kita memperoleh hidup kekal Allah.
Itulah pengharapan kita yang mutlak. Oleh karena itu, Yesus Kristus Anak Allah datang ke bumi ini dan menanggung dosa kita dan mati di kayu salib. Karena Dia mati di kayu salib menghapus dosa kita dengan darah-Nya. Menguduskan roh jiwa kita supaya kita memperoleh hidup kekal Allah. Dia adalah Anak Allah. Dia adalah Anak Allah dan Manusia. Mengapa kita harus percaya dengan jelas bahwa Dia adalah Anak Allah dan Dia adalah Manusia? Kita harus tahu dengan jelas, kita tidak boleh berpikir dengan gampang saja bahwa kita memperoleh hidup yang kekal karena pergi ke gereja. Kita harus mengenal Dia, lalu percaya. Kita memperoleh hidup yang kekal karena kita mengenal Dia.
Maka Yoh 17:3 mengatakan, "Hidup yang kekal ialah mengenal Allah yang satu-satunya dan Yesus Kristus yang diutus-Nya", demikian kita harus mengenal-Nya. Maka gereja Kristus harus-Nya selalu mengajar Firman bukan untuk mengisi acara atau Ibadah seperti meng ikuti upacara.
Ada orang yang berpikir karena Yesus adalah Anak Allah, Ia dapat hidup secara supernatural, sehingga dapat melampaui batasan manusia. Pada saat tertentu, perasaan-Nya seakan tumpul, sehingga tidak terasa kesakitan pada saat Dia digantung di kayu salib, maka Dia bisa menahan diri, itulah pikiran mereka. Mengenai Yesus yang digantung di kayu salib, itu bukan untuk pamer, tetapi. untuk mati. Memang masih ada cara-cara lain untuk mati, tetapi bagi Yesus , Yesus harus mati di kayu salib.
Mereka yang melihat Yesus digantung di kayu salib, ada yang membayangkan, "Jikalau Aku mati syahid, pasti Allah tidak akan membiarkan aku kesakitan. Aku akan mati syahid tanpa kesakitan, demikian mereka salah paham. Mereka yang tidak mengakui Yesus datang sebagai tubuh, Dia adalah anti Kristus. I Yoh 4:1-3, Kamu jangan percaya akan setiap roh, tetapi ujilah roh-roh itu maupun roh diri sendiri. Maka roh yang mengaku Yesus Kristus yang telah datang sebagai manusia, berasal dari Allah, roh yang tidak mengakui Yesus seperti itu, adalah roh anti Kristus.
Maka kita bisa mengetahui apakah roh kita berasal dari Allah atau tidak. Apabila saudara berpikir bahwa tubuh Yesus itu adalah yang supernatural, sehingga tidak merasa kesakitan ketika Ia digantung di kayu salib, itu berarti roh saudara adalah roh anti Kristus.
Di taman Eden, ular berkata-kata kepada Hawa, "Kamu tidak akan mati meskipun makan buah itu!". Allah berfirman dengan jelas, "Kamu akan mati", tetapi ular berkata-kata kamu tidak akan mati. Itulah godaan Iblis, seperti itu juga karena Yesus adalah Anak Allah, pada saat Dia dipaku di kayu salib, Dia bisa melampaui kesakitan, Dia tidak merasa kesakitan. Bila berpikir seperti itu, berarti saudara adalah roh anti Kristus. Dia mati karena kesakitan itu, oleh sebab itu Dia begitu susah hati seperti mau mati rasanya.
Alkitab mengatakan, Dia sungguh-sungguh menderita dengan rasa takut dan gentar akan kematian yang akan dihadapi-Nya itu. Maka Dia mempersembahkan permohonan kepada Allah yang sanggup menyelamatkan Dia dari kematian itu, dengan ratap tangis dan keluhan.
Andaikata Dia, orang Nazaret itu anak Yusuf dan keturunan Daud, bila Dia hanya manusia, kematian-Nya hanyalah kematian seorang pribadi yang benar, tetapi bukan kematian untuk seluruh manusia. Oleh karena Dia Anak Allah, Dia saja yng menanggung dosa manusia, maka Dia menanggungnya lalu mati.
Maka kita harus percaya 100% akan hal bahwa Dia adalah Anak Manusia dan akan hal bahwa Dia adalah Anak Allah. Kita memperoleh hidup yang kekal dengan kita percaya Dia bahwa adalah Anak Allah 100%, Dia adalah Manusia 100%.
Demikian sesudah Kristus mati di kayu salib, Dia bukanlah yang bangkit dari antara orang mati dengan kuasa-Nya sendiri, tetapi Allah membangkitkan-Nya.
Ada yang berpikir bahwa Yesus memiliki kuasa karena Dia Anak Allah. Maka Dia bangkit dari antara orang mati dengan kuasa supernatural itu. Jika demikian Yesus hanya sadar dari pingsan, sehingga dosa kita tetap berada di dalam diri kita.
Waktu Yesus menghadapi kematian, Dia tahu bahwa Dia tidak bisa hidup dengan sendirinya. Bagi-Nya hal itu benar-benar suatu keputus-asaan. Oleh karena itu Dia berdoa dengan sungguh-sungguh, dengan ratap tangis dan keluhan kepada Allah yang sanggup membangkitkan-Nya. Dia sungguh-sungguh ingin agar Allah menghidupkan-Nya kembali. Maka akhirnya, Allah menghidupkan-Nya dari antara orang mati. Karena Dia bangkit, hal itu menyatakan suatu kenyataan yang agung bagi kita, dan ketika kita membaca Alkitab, Yesus memberitakan Injil mengenai Roh Kudus, "Terimalah Roh Kudus!", itulah perintah pertama dari Yesus sesudah Ia bangkit. "Dan berilah dirimu untuk dibaptis!" dan "Baptislah orang lain!".
Perintah itu juga adalah perintah sesudah Yesus bangkit. Maka baptisan yang kita terima itu adalah yang diperintahkan oleh Tuhan sesudah Ia bangkit. Oleh karena itu saya dan saudara adalah yang percaya Yesus yang bangkit. Sampai saat ini, orang-orang percaya dibaptis dengan baptisan yang diberitakan oleh Yesus yang bangkit. Sesudah itu Ia berkata, "Aku akan pergi kepada Bapa". "Aku akan meminta Roh Kudus dan mengutus-Nya untuk kamu".
Maka di dalam Yohanes 16:7 dikatakan, "Namun benar yang Kukatakan ini kepadamu, adalah lebih berguna bagi kamu jika Aku pergi, jikalau Aku tidak pergi Roh Kudus tidak akan datang kepadamu". Akhirnya Dia terangkat ke sorga. Dia bukan hilang seperti uap, tetapi terangkat ke sorga. Sesudah terangkat ke sorga, Dia akan meminta Roh Kudus dan mengutus-Nya kepada kita. .Roh Kudus datang kepada mereka yang menunggu-Nya selama 10 hari, sehingga orang-orang kudus menerima Roh Kudus. Pada saat ini , kita juga telah menerima Roh Kudus. Itu adalah kenyataan yang mengherankan.
Karena Kristus bangkit, kita dibaptis dan karena Kristus terangkat ke sorga kita menerima Roh Kudus. Orang Kristen bukanlah yang hanya masuk di dalam gedung ibadah. Kita datang, bertobat dan mendapat penghapusan dosa. Dan oleh karena kebangkitan Kristus, kita dibaptis dengan baptisan yg diperintahkan-Nya dan karena Dia terangkat ke sorga, kita masing-masing menerima Roh Kudus yang diutus-Nya. Kita menerima dorongan besar sehingga kita berubah secara drastis. Orang Kristen memiliki pengalaman yang drastis demikian secara bertahap.
Kita percaya Dialah buah sulung kebangkitan dan kita yang termasuk pada-Nya akan sampai pada kebangkitan itu. Tuhan memberi janji yang baru. Kristus digantung di kayu salib, dengan cucuran darah menghapuskan dosa. Dengan darah yang berharga itu, yaitu kepada orang yang mendapat penghapusan dosa, diutus-Nya Roh Kudus. Dia akan datang kembali. Pada saat Dia datang kembali, kita akan dihidupkan oleh Allah yang menghidupkan Kristus. Kita adalah orang yang mengharapkan hal itu.
I Kor 15:22-24, Kita baca bersama-sama, "Karena sama seperti semua orang mati dalam persekutuan dengan Adam, demikian pula semua orang akan dihidupkan kembali dalam persekutuan dengan Kristus. Tetapi tiap-tiap orang menurut urutannya: Kristus sebagai buah sulung; sesudah itu mereka yang menjadi milik-Nya pada waktu kedatangan-Nya. Kemudian tiba kesudahannya, yaitu bilamana Ia menyerahkan Kerajaan kepada Allah Bapa, sesudah Ia membinasakan segala pemerintahan, kekuasaan dan kekuatan".
Demikianlah ada 3 urutan kebangkitan. Pertama adalah sebagai buah sulung kebangkitan Kristus. Berikutnya pada hari Dia datang kembali. Dalam sekejap waktu orang Kristen yang tidur, yang ada di Firdaus, rohnya berubah menjadi tubuh dalam sekejap waktu. Dan orang kudus yang hidup, roh jiwanya berubah seketika mendapat tubuh baru dan melihat Tuhan ditengah-tengah udara. Itulah kebangkitan pertama.
Dan sisanya akan bangkit dalam kebangkitan penghakiman. Apabila kita tidak ikut serta kebangkitan pertama, tentu kita akan ikut kebangkitan penghakiman itu.
Siapakah yang dapat tahan apabila ikut kebangkitan penghakiman yang dibalaskan menurut perbuatan kita?. Bagaimanapun juga, kita harus ikut serta pada kebangkitan pertama.
Siapa saja yang ikut serta dalam kebangkitan pertama? Yakni Wahyu 20:4, Mereka yang dipenggal kepalanya karena kesaksian tentang nama Yesus. Maksudnya mereka yang disiksa dan akhirnya mati syahid karena nama Yesus. Memang masa sekarang tidak ada penganiayaan sampai mati bagi orang Kristen. Namun kita hidup dalam jaman seperti itu dan seperti seolah-olah kita mati syahid, demikianlah kita harus menjalankan kehidupan iman, itulah artinya. Selebihnya, akan ikut kebangkitan penghakiman pada waktu Tuhan menghakimi. Yoh 5:25-27, "Mereka akan mendengar suara Tuhan. Orang-orang yang ada dikuburan akan mendengar suara-Nya. Di antara mereka ada yang keluar untuk hidup yang kekal dan ada yang keluar untuk penghakiman. Mereka yang ikut serta kebangkitan hidup, akan memperoleh hidup yang kekal, sedangkan yang ikut dalam kebangkitan penghakiman, akan memperoleh penghukuman kekal.
Apabila tidak ada kebangkitan bagi kita, hal kita percaya kepada-Nya itu sia-sia. Dan mengajak orang lain untuk percaya Yesus juga sia-sia. Tidak ada artinya kita hidup untuk Yesus dengan menahan diri. Sehingga kita menjadi orang yang paling celaka di dunia. Kita harus mengalami kebangkitan Kristus dengan jelas. Kita tidak sedang bicara mengenai peristiwa yang terjadi 2000 tahun yang lalu. Kita dibaptis dan menerima Roh Kudus. Kita manusia yang berada di dalam tubuh harus lahir baru, dan bertobat. Jika kita tidak menerima kasih karunia ketika kita masih berada di dalam tubuh, meskipun seseorang berusaha untuk memperoleh keselamatan sesudah dipisahkan dari tubuh, tidak ada gunanya lagi, kesempatan tidak diberikan lagi.
Maka untuk tubuh kebangkitan, untuk roh jiwa yang akan dibangkitkan kembali, kita harus kudus dan bertobat. Dan kita harus penuh dengan Roh Kudus dan penuh dengan kasih karunia. Demikian kita mempersiapkan hari kebangkitan. Seperti seorang bayi yang dekat waktunya dilahirkan, mempersiapkan diri untuk keluar, akhirnya ia keluar ke dalam dunia, demikianlah halnya. Yesus pernah berkata ,"Apakah kamu berasal dari sorga atau bumi?" "Jadi ujilah dirimu!" Mat 6:19-24, Yesus berkata, "Kumpulkanlah hartamu di sorga, jangan di bumi". Mengapa demikian? Karena di mana hartamu berada, di situ hatimu berada. Maka mereka yang hatinya berada di bumi, ia akan mengumpulkan harta bendanya di bumi saja. Kita bisa tahu mengenai diri sendiri, maka Alkitab berkata, "Ujilah dirimu apakah di dalam dirimu ada Yesus Kristus?" "Ujilah dirimu sendiri!", "Di mana ada hartamu, di situ ada hatimu". Mereka yang menyimpan harta benda di bumi itu berarti hatinya berada di bumi. Bahasa asli dari harta benda itu adalah mammon, yaitu tuan. Maka apakah saudara berada di bumi? Apakah kamu termasuk pada sorga atau pada bumi?
Mat 23:9 juga mengatakan, "Jangan memanggil bapa kepada yang ada di bumi". Maka jangan memanggil tuan terhadap mereka yang berada di bumi. Jangan memanggil bapa kepada yang ada di bumi. Baal itu apa? karena Baal itu artinya bapa. Bapamu adalah Allah yang ada di sorga. Hatimu sedang di mana? Maka mereka diajak marilah kita mempersembahkan diri dan mempersembahkan persembahan. Besar atau kecil tidak penting, tetapi pokoknya hatinya sedang termasuk di mana. Jika kamu termasuk pada bumi, sama sekali tidak memperoleh apa yang ada di sorga. Maka firman Allah ialah di mana ada hartamu di situ ada hatimu. Di mana ada hartamu di situ ada tuanmu. Jika kamu mengumpulkan harta benda di bumi, tuanmu ada di bumi. Tetapi jika kamu mengumpulkan harta benda di sorga hatimu ada di sorga.
Tetapi banyak orang berpikir gereja Kristus hanyalah suatu tempat orang Kristen membentuk karakter. Mereka tidak memikirkan hidup yang kekal. Kapan dimulainya hidup yang kekal? Tubuh kita tidak dapat hidup dengan hidup yang kekal. Pada saat Tuhan Yesus datang kembali, kita akan bangkit dari antara orang mati. Pada saat kita bangkit, dengan tubuh kebangkitan kita masuk ke kehidupan yang kekal. Karena itu Alkitab mengatakan "Kamu akan masuk hidup yang kekal atau tidak masuk hidup yang kekal". Itu artinya kamu akan ikut kebangkitan hidup atau kamu tidak akan ikut kebangkitan hidup. Dan sekarang kita diberi janji, dijamin akan mendapat hidup yang kekal. Tetapi walaupun kita diberi janji akan hidup yang kekal, tetapi karena kita belum ikut kebangkitan, kita belum masuk kepada hidup yang kekal. Pada saat Yesus datang kembali, kita akan masuk ke kehidupan yang kekal. Tuhan sudah memperlihatkan itu. Dia adalah Manusia, Anak Manusia sebagai manusia bangkit dari antara orang mati, terangkat ke sorga dengan disaksikan oleh 500 orang kudus. Itulah pengharapan kita dan iman kita. Kita sedang menjalankan kehidupan iman dengan iman sebesar ini.
Sesudah kita meninggalkan tubuh, kita tidak dapat lagi berusaha apapun terhadap roh jiwa kita yang akan berubah menjadi tubuh dalam sekejap.. Apapun tidak mungkin. Oleh karena itu, pada hari ini kita harus berusaha dengan sungguh-sungguh untuk roh jiwa kita sendiri dan menguduskan roh jiwa kita. Dan harus memiliki kuasa serta harus menyerahkan diri untuk Allah. Supaya dengan demikian bisa ikut serta kebangkitan mulia. Dalam Korintus ditulis, kita tahu ada kemuliaan matahari, bulan dan bintang pada hari kebangkitan. Seperti tubuh juga, ada tubuh manusia dan tubuh binatang dan tubuh burung-burung dan tubuh ikan. Demikian kemuliaan yang masing-masing kita terima itu berbeda. Kebangkitan itulah pengharapan kita. Mari kita berdoa dengan sungguh-sungguh, supaya kita ikut kebangkitan pertama.
Bahan disadur dari Khotbah Dr. Kim Ki Dong
Andoy, sahabat Yesus (Jesus te amo mucho)
Mereka bilang ini adalah kisah nyata .....
Ada seorang bocah kelas 4 SD di suatu daerah di
Milaor Camarine Sur (Filipina) yang setiap hari
mengambil rute melintasi daerah tanah berbatuan dan
menyeberangi jalan raya yang berbahaya dimana banyak
kendaraan yang melaju kencang dan tidak beraturan.
Setiap kali berhasil menyeberangi jalan raya
tersebut, bocah ini mampir sebentar ke Gereja setiap
pagi hanya untuk menyapa Tuhan.
Tindakannya selama ini diamati oleh seorang Pendeta
yang merasa terharu menjumpai sikap bocah yang lugu
dan beriman tersebut.
"Bagaimana kabarmu Andoy? Apakah kamu akan ke
sekolah?"
"Ya, Bapa Pendeta!" balas Andoy dengan senyumnya yang
menyentuh hati Pendeta tersebut.
Dia begitu memperhatikan keselamatan Andoy sehingga
suatu hari dia berkata kepada bocah tersebut,"Jangan
menyeberang jalan raya sendirian, setiap kali pulang
sekolah kamu boleh mampir ke Gereja dan saya akan
menemani kamu ke seberang jalan . jadi dengan cara
tersebut saya bisa memastikan kamu pulang ke rumah
dengan selamat."
Terima kasih, Bapa Pendeta."
"Kenapa kamu tidak pulang sekarang ?? . apakah kamu
tinggal di Gereja setelah pulang sekolah?"
"Aku hanya ingin menyapa kepada Tuhan .. sahabatku."
Dan Pendeta itu segera meninggalkan Andoy untuk
melewatkan waktunya didepan altar berbicara sendiri,
tapi kemudian Pendeta tersebut bersembunyi dibalik
altar untuk mendengarkan apa yang dibicarakan Andoy
kepada Bapa di Surga.
"Engkau tahu Tuhan, ujian matematikaku hari ini
sangat buruk, tetapi aku tidak mencontek walaupun
temanku melakukannya . aku makan satu kue dan minum
airku . Ayahku mengalami musim paceklik dan yang bisa
kumakan hanyalah kue ini. Terima kasih buat kue ini
Tuhan! . aku tadi melihat anak kucing malangyang
kelaparan dan aku memberikan kueku yang terakhir
buatnya .. lucunya, aku nggak begitu lapar. Lihat, ini
selopku yang terakhir .. aku mungkin harus berjalan
tanpa sepatu minggu depan. Engkau tahu ini sepatu ini
akan rusak, tapi tidak apa-apa .. paling tidak aku
tetap dapat pergi ke sekolah.
Orang-orang berbicara bahwa kami akan mengalami musim
panen yang susah bulan ini, bahkan beberapa temanku
sudah berhenti sekolah . Tolong bantu mereka supaya
bisa sekolah lagi . tolong Tuhan ??
Oh ya, Engkau tahu Ibu memukulku lagi. Ini memang
menyakitkan, tapi aku tahu sakit ini akan hilang,
paling tidak aku masih punya seorang Ibu.
Tuhan . Engkau mau lihat lukaku ??? Aku tahu Engkau
mampu menyembuhkannya, disini .. disini .. aku rasa
Engkau tahu yang ini khan ..??
Tolong jangan marahi Ibuku ya ..??? dia hanya sedang
lelah dan kuatir akan kebutuhan makanan dan biaya
sekolahku .. Itulah mengapa dia memukul kami.
Oh Tuhan. aku rasa aku sedang jatuh cinta saat ini.
Adaseorang gadis yang cantik dikelasku, namanya Anita
... menurut Engkau apakah dia akan menyukaiku ???
Bagaimanapun juga paling tidak aku tahu Engkau tetap
menyukaiku karena aku tidak usah menjadi siapapun
hanya untuk menyenangkanMu. Engkau adalah sahabatku.
Hei .. ulang tahunMu tinggal dua hari lagi, apakah
Engkau gembira ??
Tunggu saja sampai Engkau lihat, aku punya hadiah
untukMu . tapi ini kejutan bagiMu. Aku berharap Engkau
akan menyukainya. Ooops aku harus pergi sekarang."
Kemudian Andoy segera berdiri dan memanggil Pendeta
itu, "Bapa Pendeta ..Bapa Pendeta..aku sudah selesai
bicara dengan sahabatku, anda bisa menemaniku
menyeberang jalan sekarang!"
Kegiatan tersebut berlangsung setiap hari, Andoy
tidak pernah absen sekalipun.
Pendeta Agaton berbagi cerita ini kepada jemaat di
Gerejanya setiap hari Minggu karena dia belum pernah
melihat suatu iman dan kepercayaan
yang murni kepada Allah .. suatu pandangan positif
dalam situasi yang negatif.
Pada hari Natal, Pendeta Agaton jatuh sakit sehingga
dia tidak bisa memimpin gereja dan dirawat di rumah
sakit. Gereja diserahkan pengelolaannya kepada 4
wanita tua yang tidak pernah tersenyum dan selalu
menyalahkan segala sesuatu yang orang lain perbuat.
Mereka juga sering mengutuki orang yang menyinggung
mereka.
Mereka sedang berlutut memegangi rosario mereka
ketika Andoy tiba dari pesta natal di sekolahnya, dan
menyapa "Halo Tuhan..Aku ...'
"Kurang ajar kamu bocah !!! tidakkah kamu lihat kami
sedang berdoa ??!!! Keluar.!!!"
Andoy begitu terkejut, " Dimana Bapa Pendeta Agaton
..??? dia seharusnya membantuku menyeberangi jalan
raya .. dia selalu menyuruhku mampir lewat pintu
belakang Gereja . tidak hanya itu, aku juga harus
menyapa Tuhan Yesus - ini hari ulang tahunNya, aku
punya hadiah untukNya ."
Ketika Andoy mau mengambil hadiah tersebut dari dalam
bajunya, seorang dari keempat wanita itu menarik
kerahnya dan mendorongnya keluar Gereja.
Sambil membuat tanda salib ia berkata "Keluarlah
bocah .. kamu akan mendapatkannya !!!"
Oleh karena itu Andoy tidak punya pilihan lain
kecuali sendirian menyeberangi jalan raya yang
berbahaya tersebut didepan Gereja. Dia mulai
menyeberang .ketika tiba-tiba sebuah bus datang melaju
dengan kencang - disitu ada tikungan yang tidak
terlihat pandangan. Andoy melindungi hadiah tersebut
didalam saku bajunya,
sehingga dia tidak melihat datangnya bus tersebut.
Waktunya hanya sedikit untuk menghindar .. dan Andoy
tewas seketika. Orang-orang disekitarnya
berlarian dan mengelilingi tubuh bocah malangtersebut
yang sudah tak bernyawa.
Tiba-tiba, entah muncul darimana ada seorang pria
berjubah putih dengan wajah yang halus dan lembut
namun penuh dengan air mata datang dan memeluk tubuh
bocah malangtersebut. Dia menangis.
Orang-orang penasaran dengan dirinya dan bertanya,
"Maaf Tuan.apakah anda keluarga bocah malangini ?
Apakah anda mengenalnya ?"
Pria tersebut dengan hati yang berduka karena
penderitaan yang begitu dalam segera berdiri dan
berkata," Dia adalah sahabatku." Hanya itulah yang dia
katakan.
Dia mengambil bungkusan hadiah dari dalam baju bocah
malang tersebut dan menaruhnya didadanya. Dia lalu
berdiri dan membawa pergi tubuh bocah malang tersebut
dan keduanya kemudian menghilang. Kerumunan orang
tersebut semakin penasaran...
Di malam Natal, Pendeta Agaton menerima berita yang
sungguh mengejutkan. Dia berkunjung ke rumah Andoy
untuk memastikan pria misterius berjubah putih
tersebut. Pendeta itu bertemu dan bercakap-cakap
dengan kedua orang tua Andoy.
"Bagaimana anda mengetahui putera anda meninggal ?"
"Seorang pria berjubah putih yang membawanya kemari."
ucap ibu Andoy terisak.
"Apa katanya ?"
Ayah Andoy berkata ,"Dia tidak mengucapkan sepatah
katapun. Dia sangat berduka. Kami tidak mengenalnya
namun dia terlihat sangat kesepian atas meninggalnya
Andoy sepertinya Dia begitu mengenal Andoy dengan
baik.Tapi ada suatu kedamaian yang sulit untuk
dijelaskan mengenai dirinya. dia menyerahkan anak
kami dan tersenyum lembut.
Dia menyibakkan rambut Andoy dari wajahnya dan
memberikan kecupan di keningnya kemudian dia
membisikkan sesuatu .."
"Apa yang dia katakan ?"
"Dia berkata kepada puteraku .." Ujar sang Ayah.
"Terima kasih buat kadonya . Aku akan segera berjumpa
denganmu, engkau akan bersamaku." Dan sang Ayah
melanjutkan, "Anda tahu kemudian semuanya itu terasa
begitu indah .. aku menangis tetapi tidak tahu mengapa
bisa demikian. Yang aku tahu aku menangis
karena bahagia .. aku tidak dapat menjelaskannya Bapa
Pendeta, tetapi ketika dia meninggalkan kami ada suatu
kedamaian yang memenuhi hati kami, aku merasakan
kasihnya yang begitu dalam di hatiku.. aku tidak dapat
melukiskan sukacita didalam hatiku. Aku tahu puteraku
sudah berada di Surga sekarang. Tapi tolong katakan
padaku, Bapa Pendeta..siapakah pria ini yang selalu
bicara dengan puteraku setiap hari di Gerejamu ? anda
seharusnya mengetahui karena anda selalu berada disana
setiap hari . kecuali pada waktu puteraku meninggal ."
Pendeta Agaton tiba-tiba merasa air matanya menetes
dipipinya, dengan lutut gemetar dia berbisik," Dia
tidak berbicara dengan siapa-siapa ..kecuali dengan
Tuhan."
Ada seorang bocah kelas 4 SD di suatu daerah di
Milaor Camarine Sur (Filipina) yang setiap hari
mengambil rute melintasi daerah tanah berbatuan dan
menyeberangi jalan raya yang berbahaya dimana banyak
kendaraan yang melaju kencang dan tidak beraturan.
Setiap kali berhasil menyeberangi jalan raya
tersebut, bocah ini mampir sebentar ke Gereja setiap
pagi hanya untuk menyapa Tuhan.
Tindakannya selama ini diamati oleh seorang Pendeta
yang merasa terharu menjumpai sikap bocah yang lugu
dan beriman tersebut.
"Bagaimana kabarmu Andoy? Apakah kamu akan ke
sekolah?"
"Ya, Bapa Pendeta!" balas Andoy dengan senyumnya yang
menyentuh hati Pendeta tersebut.
Dia begitu memperhatikan keselamatan Andoy sehingga
suatu hari dia berkata kepada bocah tersebut,"Jangan
menyeberang jalan raya sendirian, setiap kali pulang
sekolah kamu boleh mampir ke Gereja dan saya akan
menemani kamu ke seberang jalan . jadi dengan cara
tersebut saya bisa memastikan kamu pulang ke rumah
dengan selamat."
Terima kasih, Bapa Pendeta."
"Kenapa kamu tidak pulang sekarang ?? . apakah kamu
tinggal di Gereja setelah pulang sekolah?"
"Aku hanya ingin menyapa kepada Tuhan .. sahabatku."
Dan Pendeta itu segera meninggalkan Andoy untuk
melewatkan waktunya didepan altar berbicara sendiri,
tapi kemudian Pendeta tersebut bersembunyi dibalik
altar untuk mendengarkan apa yang dibicarakan Andoy
kepada Bapa di Surga.
"Engkau tahu Tuhan, ujian matematikaku hari ini
sangat buruk, tetapi aku tidak mencontek walaupun
temanku melakukannya . aku makan satu kue dan minum
airku . Ayahku mengalami musim paceklik dan yang bisa
kumakan hanyalah kue ini. Terima kasih buat kue ini
Tuhan! . aku tadi melihat anak kucing malangyang
kelaparan dan aku memberikan kueku yang terakhir
buatnya .. lucunya, aku nggak begitu lapar. Lihat, ini
selopku yang terakhir .. aku mungkin harus berjalan
tanpa sepatu minggu depan. Engkau tahu ini sepatu ini
akan rusak, tapi tidak apa-apa .. paling tidak aku
tetap dapat pergi ke sekolah.
Orang-orang berbicara bahwa kami akan mengalami musim
panen yang susah bulan ini, bahkan beberapa temanku
sudah berhenti sekolah . Tolong bantu mereka supaya
bisa sekolah lagi . tolong Tuhan ??
Oh ya, Engkau tahu Ibu memukulku lagi. Ini memang
menyakitkan, tapi aku tahu sakit ini akan hilang,
paling tidak aku masih punya seorang Ibu.
Tuhan . Engkau mau lihat lukaku ??? Aku tahu Engkau
mampu menyembuhkannya, disini .. disini .. aku rasa
Engkau tahu yang ini khan ..??
Tolong jangan marahi Ibuku ya ..??? dia hanya sedang
lelah dan kuatir akan kebutuhan makanan dan biaya
sekolahku .. Itulah mengapa dia memukul kami.
Oh Tuhan. aku rasa aku sedang jatuh cinta saat ini.
Adaseorang gadis yang cantik dikelasku, namanya Anita
... menurut Engkau apakah dia akan menyukaiku ???
Bagaimanapun juga paling tidak aku tahu Engkau tetap
menyukaiku karena aku tidak usah menjadi siapapun
hanya untuk menyenangkanMu. Engkau adalah sahabatku.
Hei .. ulang tahunMu tinggal dua hari lagi, apakah
Engkau gembira ??
Tunggu saja sampai Engkau lihat, aku punya hadiah
untukMu . tapi ini kejutan bagiMu. Aku berharap Engkau
akan menyukainya. Ooops aku harus pergi sekarang."
Kemudian Andoy segera berdiri dan memanggil Pendeta
itu, "Bapa Pendeta ..Bapa Pendeta..aku sudah selesai
bicara dengan sahabatku, anda bisa menemaniku
menyeberang jalan sekarang!"
Kegiatan tersebut berlangsung setiap hari, Andoy
tidak pernah absen sekalipun.
Pendeta Agaton berbagi cerita ini kepada jemaat di
Gerejanya setiap hari Minggu karena dia belum pernah
melihat suatu iman dan kepercayaan
yang murni kepada Allah .. suatu pandangan positif
dalam situasi yang negatif.
Pada hari Natal, Pendeta Agaton jatuh sakit sehingga
dia tidak bisa memimpin gereja dan dirawat di rumah
sakit. Gereja diserahkan pengelolaannya kepada 4
wanita tua yang tidak pernah tersenyum dan selalu
menyalahkan segala sesuatu yang orang lain perbuat.
Mereka juga sering mengutuki orang yang menyinggung
mereka.
Mereka sedang berlutut memegangi rosario mereka
ketika Andoy tiba dari pesta natal di sekolahnya, dan
menyapa "Halo Tuhan..Aku ...'
"Kurang ajar kamu bocah !!! tidakkah kamu lihat kami
sedang berdoa ??!!! Keluar.!!!"
Andoy begitu terkejut, " Dimana Bapa Pendeta Agaton
..??? dia seharusnya membantuku menyeberangi jalan
raya .. dia selalu menyuruhku mampir lewat pintu
belakang Gereja . tidak hanya itu, aku juga harus
menyapa Tuhan Yesus - ini hari ulang tahunNya, aku
punya hadiah untukNya ."
Ketika Andoy mau mengambil hadiah tersebut dari dalam
bajunya, seorang dari keempat wanita itu menarik
kerahnya dan mendorongnya keluar Gereja.
Sambil membuat tanda salib ia berkata "Keluarlah
bocah .. kamu akan mendapatkannya !!!"
Oleh karena itu Andoy tidak punya pilihan lain
kecuali sendirian menyeberangi jalan raya yang
berbahaya tersebut didepan Gereja. Dia mulai
menyeberang .ketika tiba-tiba sebuah bus datang melaju
dengan kencang - disitu ada tikungan yang tidak
terlihat pandangan. Andoy melindungi hadiah tersebut
didalam saku bajunya,
sehingga dia tidak melihat datangnya bus tersebut.
Waktunya hanya sedikit untuk menghindar .. dan Andoy
tewas seketika. Orang-orang disekitarnya
berlarian dan mengelilingi tubuh bocah malangtersebut
yang sudah tak bernyawa.
Tiba-tiba, entah muncul darimana ada seorang pria
berjubah putih dengan wajah yang halus dan lembut
namun penuh dengan air mata datang dan memeluk tubuh
bocah malangtersebut. Dia menangis.
Orang-orang penasaran dengan dirinya dan bertanya,
"Maaf Tuan.apakah anda keluarga bocah malangini ?
Apakah anda mengenalnya ?"
Pria tersebut dengan hati yang berduka karena
penderitaan yang begitu dalam segera berdiri dan
berkata," Dia adalah sahabatku." Hanya itulah yang dia
katakan.
Dia mengambil bungkusan hadiah dari dalam baju bocah
malang tersebut dan menaruhnya didadanya. Dia lalu
berdiri dan membawa pergi tubuh bocah malang tersebut
dan keduanya kemudian menghilang. Kerumunan orang
tersebut semakin penasaran...
Di malam Natal, Pendeta Agaton menerima berita yang
sungguh mengejutkan. Dia berkunjung ke rumah Andoy
untuk memastikan pria misterius berjubah putih
tersebut. Pendeta itu bertemu dan bercakap-cakap
dengan kedua orang tua Andoy.
"Bagaimana anda mengetahui putera anda meninggal ?"
"Seorang pria berjubah putih yang membawanya kemari."
ucap ibu Andoy terisak.
"Apa katanya ?"
Ayah Andoy berkata ,"Dia tidak mengucapkan sepatah
katapun. Dia sangat berduka. Kami tidak mengenalnya
namun dia terlihat sangat kesepian atas meninggalnya
Andoy sepertinya Dia begitu mengenal Andoy dengan
baik.Tapi ada suatu kedamaian yang sulit untuk
dijelaskan mengenai dirinya. dia menyerahkan anak
kami dan tersenyum lembut.
Dia menyibakkan rambut Andoy dari wajahnya dan
memberikan kecupan di keningnya kemudian dia
membisikkan sesuatu .."
"Apa yang dia katakan ?"
"Dia berkata kepada puteraku .." Ujar sang Ayah.
"Terima kasih buat kadonya . Aku akan segera berjumpa
denganmu, engkau akan bersamaku." Dan sang Ayah
melanjutkan, "Anda tahu kemudian semuanya itu terasa
begitu indah .. aku menangis tetapi tidak tahu mengapa
bisa demikian. Yang aku tahu aku menangis
karena bahagia .. aku tidak dapat menjelaskannya Bapa
Pendeta, tetapi ketika dia meninggalkan kami ada suatu
kedamaian yang memenuhi hati kami, aku merasakan
kasihnya yang begitu dalam di hatiku.. aku tidak dapat
melukiskan sukacita didalam hatiku. Aku tahu puteraku
sudah berada di Surga sekarang. Tapi tolong katakan
padaku, Bapa Pendeta..siapakah pria ini yang selalu
bicara dengan puteraku setiap hari di Gerejamu ? anda
seharusnya mengetahui karena anda selalu berada disana
setiap hari . kecuali pada waktu puteraku meninggal ."
Pendeta Agaton tiba-tiba merasa air matanya menetes
dipipinya, dengan lutut gemetar dia berbisik," Dia
tidak berbicara dengan siapa-siapa ..kecuali dengan
Tuhan."
Apakah yang dimaksud dengan Api Penyucian ??
Suatu keadaan atau kondisi hukuman sementara setelah kematian.
Ini merujuk pada pemurnian, penyucian. Api Penyucian adalah " tempat " dimana jiwa-jiwa dibersihkan dari akibat-akibat dosa. Sebagai kontrasnya: neraka adalah keadaan atau kondisi hukuman abadi.
Bagaimana kita tahu bahwa Api Penyucian itu ada ?
Alkitab, Tradisi, dan ajaran serta praktek Gereja Katolik, dan bahkan akal sehat sekalipun, membuktikan adanya Api Penyucian
Bagaimana akal sehat bisa menunjukkan keberadaan Api Penyucian ?
Hanya orang-orang yang menanggung dosa maut yang masuk ke neraka. Di lain pihak, tak seorangpun bisa masuk ke surga meski hanya dengan dosa yang terkecil sekalipun. Pasti ada tempat penebusan dan pemurnian bagi dosa-dosa ringan dan kekurangan-kekurang an kita lainnya.
Siapa yang masuk ke Api Penyucian ?
Mereka yang telah memelihara karunia rahmat tetapi:
a. Meninggal dengan masih memiliki dosa-dosa ringan yang belum dimaafkan.
b. Meninggal tanpa melakukan penitensi yang mencukupi untuk membayar hutang hukuman sementara yang diakibatkan oleh dosa-dosa mereka di masa lalu.
Apakah yang dimaksud dengan: "hukuman sementara sebagai akibat dosa" ?
Meskipun Allah mengampuni dosa-dosamu, Dia tetap menuntut penitensi atau hukuman dalam hidup ini atau hidup yang berikutnya.
Apakah ada penderitaan di Api Penyucian bagi mereka yang masuk kesana ?
Ya, selain disebabkan karena untuk sementara tertunda dari persatuan dengan Allah di surga, mereka yang di api penyucian juga harus menderita sengsara proses pemurnian.
Berapa lama seseorang harus menderita di Api Penyucian ?
Tergantung dari jumlah dan besar dosa-dosa mereka yang harus ditebus.
Setelah dilepaskan dari Api Penyucian, kemanakah kita ?
Ke surga untuk berada bersama-sama dengan Allah dalam sukacita sempurna yang abadi.
Bagaimana kami bisa menolong jiwa-jiwa di Api Penyucian ?
Kita bisa memperpendek penderitaan mereka dengan merayakan Misa Kudus bagi mereka, berdoa bagi mereka dan melakukan perbuatan-perbuatan amal bagi mereka.
Apakah Alkitab mengajarkan kita untuk berdoa bagi orang-orang yang sudah meninggal ?
Ya, kita mengetahui bahwa Yudas Makabeus mengirim 12000 keping perak ke Yerusalem untuk mempersembahkan kurban bagi dosa-dosa mereka yang sudah meninggal. (2 Makabe 12:43).
Bagaimana kamu bisa terhindar dari Api Penyucian ?
Dengan berusaha untuk menghindari segala dosa-dosa, bahkan yang terkecil sekalipun, dan dengan melakukan penitensi bagi dosa-dosa yang telah dimaafkan.
Bahan Renungan:
Hari Raya seluruh jiwa adalah hari yang disediakan oleh Gereja bagi doa-doa dan Misa-Misa khusus bagi jiwa-jiwa yang menderita di Api Penyucian. Hari ini dirayakan setiap tanggal 2 November.
Mereka yang berada di Api Penyucian tidak dapat menolong diri mereka sendiri. Kita harus membantu mereka dengan doa-doa kita dan pengurbanan kita. Yang kita tahu, mereka pada gilirannya juga bisa dan dapat berdoa bagi kita.
( Sumber: gerejakatolik. net )
Ini merujuk pada pemurnian, penyucian. Api Penyucian adalah " tempat " dimana jiwa-jiwa dibersihkan dari akibat-akibat dosa. Sebagai kontrasnya: neraka adalah keadaan atau kondisi hukuman abadi.
Bagaimana kita tahu bahwa Api Penyucian itu ada ?
Alkitab, Tradisi, dan ajaran serta praktek Gereja Katolik, dan bahkan akal sehat sekalipun, membuktikan adanya Api Penyucian
Bagaimana akal sehat bisa menunjukkan keberadaan Api Penyucian ?
Hanya orang-orang yang menanggung dosa maut yang masuk ke neraka. Di lain pihak, tak seorangpun bisa masuk ke surga meski hanya dengan dosa yang terkecil sekalipun. Pasti ada tempat penebusan dan pemurnian bagi dosa-dosa ringan dan kekurangan-kekurang an kita lainnya.
Siapa yang masuk ke Api Penyucian ?
Mereka yang telah memelihara karunia rahmat tetapi:
a. Meninggal dengan masih memiliki dosa-dosa ringan yang belum dimaafkan.
b. Meninggal tanpa melakukan penitensi yang mencukupi untuk membayar hutang hukuman sementara yang diakibatkan oleh dosa-dosa mereka di masa lalu.
Apakah yang dimaksud dengan: "hukuman sementara sebagai akibat dosa" ?
Meskipun Allah mengampuni dosa-dosamu, Dia tetap menuntut penitensi atau hukuman dalam hidup ini atau hidup yang berikutnya.
Apakah ada penderitaan di Api Penyucian bagi mereka yang masuk kesana ?
Ya, selain disebabkan karena untuk sementara tertunda dari persatuan dengan Allah di surga, mereka yang di api penyucian juga harus menderita sengsara proses pemurnian.
Berapa lama seseorang harus menderita di Api Penyucian ?
Tergantung dari jumlah dan besar dosa-dosa mereka yang harus ditebus.
Setelah dilepaskan dari Api Penyucian, kemanakah kita ?
Ke surga untuk berada bersama-sama dengan Allah dalam sukacita sempurna yang abadi.
Bagaimana kami bisa menolong jiwa-jiwa di Api Penyucian ?
Kita bisa memperpendek penderitaan mereka dengan merayakan Misa Kudus bagi mereka, berdoa bagi mereka dan melakukan perbuatan-perbuatan amal bagi mereka.
Apakah Alkitab mengajarkan kita untuk berdoa bagi orang-orang yang sudah meninggal ?
Ya, kita mengetahui bahwa Yudas Makabeus mengirim 12000 keping perak ke Yerusalem untuk mempersembahkan kurban bagi dosa-dosa mereka yang sudah meninggal. (2 Makabe 12:43).
Bagaimana kamu bisa terhindar dari Api Penyucian ?
Dengan berusaha untuk menghindari segala dosa-dosa, bahkan yang terkecil sekalipun, dan dengan melakukan penitensi bagi dosa-dosa yang telah dimaafkan.
Bahan Renungan:
Hari Raya seluruh jiwa adalah hari yang disediakan oleh Gereja bagi doa-doa dan Misa-Misa khusus bagi jiwa-jiwa yang menderita di Api Penyucian. Hari ini dirayakan setiap tanggal 2 November.
Mereka yang berada di Api Penyucian tidak dapat menolong diri mereka sendiri. Kita harus membantu mereka dengan doa-doa kita dan pengurbanan kita. Yang kita tahu, mereka pada gilirannya juga bisa dan dapat berdoa bagi kita.
( Sumber: gerejakatolik. net )
Berdoa Dengan Iman
Saat makan siang dengan beberapa teman, salah seorang dokter bedah bertanya kepada saya," dokter, operasi terhebat apakah yang pernah anda lakukan?"
Saya bingung harus menjawab operasi yg mana. Saya sudah banyak melakukan operasi Dan semuanya menuntut keahlian, kesabaran, ketelitian yg tinggi.
Kemudian saya teringat pada operasi yg dijalani oleh gadis kecil yg hanya mempunyai harapan 10% saja untuk hidup.
Malam itu para perawat membawa seorang gadis kecil yg berwajah pucat masuk ke-ruang operasi. Waktu itu pikiran saya sedang dipenuhi berbagai macam persoalan yang berat. Ketika para perawat sedang mempersiapkan pembiusan, gadis kecil ini bertanya kepada saya ....
"Dokter bolehkah saya menanyakan sesuatu ?"
"Ya sayang, apa yg ingin kamu tanyakan?".. ..
"Setiap malam sebelum tidur saya selalu berdoa, sekarang sebelum operasi dimulai, bolehkah saya berdoa?".... ..
"Baiklah anak manis, engkau memang harus berdoa, jangan lupa berdoa juga untuk saya."...... ...
Kemudian gadis kecil itu melipat kedua tanganya Dan berdoa...... "Yesus, engkau gembala yang baik, berkatilah domba kecilMu malam ini, dalam kegelapan, kiranya Engkau dekat denganku, lindungi aku sampai datangnya sinar mentari esok pagi" Dan berkati pula dokter yg akan mengoperasiku. "
Setelah menutup doanya gadis kecil itu berkata " sekarang saya sudah siap Dokter.
Mata saya berkaca2, melihat betapa besar iman yang dimiliki gadis kecil tersebut. Malam itu sebelum saya mulai operasi, saya berdoa......
" Tuhan yg baik, engkau boleh tidak membantuku dalam operasi yang lain, tapi kali ini bantulah aku untuk menyelamatkan gadis kecil ini," kemudian saya mulai mengoperasi gadis kecil itu Dan keajaiban terjadi, dia disembuhkan.
Saat berpisah Dan melepas gadis kecil itu untuk kembali ke rumah, maka saya sadar sesungguhnya sayalah " pasien" yg menjalani operasi iman. Gaya hidup gadis kecil itu mengajarkan bahwa jika Kita menyerahkan seluruh masalah Dan beban hidup Kita ke dalam tangan Tuhan, maka Dia akan memulihkan Dan menolong Kita.
Doa Dan iman !......
Membuat Kita yakin bahwa Tuhan mampu memelihara Dan menjaga harapan yang Kita gantungkan kepadaNya.
Doa menjadikan iman sebuah kenyataan. Doa yg dinaikkan dengan iman akan menghapuskan kekuatiran di dalam hati Kita, sehingga DOA itu akan mendatangkan mujizat. Tidak Ada yg mustahil bagi orang yang percaya kepadaNya, karena itu tetaplah berdoa dengan penuh kenyakinan Dan pengharapan di dalam nama Tuhan Yesus Kristus.
Yohanes 16 : 24
"Sudahkah kamu berdoa dengan iman? Mintalah maka kamu akan menerima dengan penuh sukacita.... ......"
Saya bingung harus menjawab operasi yg mana. Saya sudah banyak melakukan operasi Dan semuanya menuntut keahlian, kesabaran, ketelitian yg tinggi.
Kemudian saya teringat pada operasi yg dijalani oleh gadis kecil yg hanya mempunyai harapan 10% saja untuk hidup.
Malam itu para perawat membawa seorang gadis kecil yg berwajah pucat masuk ke-ruang operasi. Waktu itu pikiran saya sedang dipenuhi berbagai macam persoalan yang berat. Ketika para perawat sedang mempersiapkan pembiusan, gadis kecil ini bertanya kepada saya ....
"Dokter bolehkah saya menanyakan sesuatu ?"
"Ya sayang, apa yg ingin kamu tanyakan?".. ..
"Setiap malam sebelum tidur saya selalu berdoa, sekarang sebelum operasi dimulai, bolehkah saya berdoa?".... ..
"Baiklah anak manis, engkau memang harus berdoa, jangan lupa berdoa juga untuk saya."...... ...
Kemudian gadis kecil itu melipat kedua tanganya Dan berdoa...... "Yesus, engkau gembala yang baik, berkatilah domba kecilMu malam ini, dalam kegelapan, kiranya Engkau dekat denganku, lindungi aku sampai datangnya sinar mentari esok pagi" Dan berkati pula dokter yg akan mengoperasiku. "
Setelah menutup doanya gadis kecil itu berkata " sekarang saya sudah siap Dokter.
Mata saya berkaca2, melihat betapa besar iman yang dimiliki gadis kecil tersebut. Malam itu sebelum saya mulai operasi, saya berdoa......
" Tuhan yg baik, engkau boleh tidak membantuku dalam operasi yang lain, tapi kali ini bantulah aku untuk menyelamatkan gadis kecil ini," kemudian saya mulai mengoperasi gadis kecil itu Dan keajaiban terjadi, dia disembuhkan.
Saat berpisah Dan melepas gadis kecil itu untuk kembali ke rumah, maka saya sadar sesungguhnya sayalah " pasien" yg menjalani operasi iman. Gaya hidup gadis kecil itu mengajarkan bahwa jika Kita menyerahkan seluruh masalah Dan beban hidup Kita ke dalam tangan Tuhan, maka Dia akan memulihkan Dan menolong Kita.
Doa Dan iman !......
Membuat Kita yakin bahwa Tuhan mampu memelihara Dan menjaga harapan yang Kita gantungkan kepadaNya.
Doa menjadikan iman sebuah kenyataan. Doa yg dinaikkan dengan iman akan menghapuskan kekuatiran di dalam hati Kita, sehingga DOA itu akan mendatangkan mujizat. Tidak Ada yg mustahil bagi orang yang percaya kepadaNya, karena itu tetaplah berdoa dengan penuh kenyakinan Dan pengharapan di dalam nama Tuhan Yesus Kristus.
Yohanes 16 : 24
"Sudahkah kamu berdoa dengan iman? Mintalah maka kamu akan menerima dengan penuh sukacita.... ......"
Kesulitan Hidup Melanda Setiap Orang
Hidup yang manusia jalani ditengah dunia ini tidak selamanya mulus tanpa hambatan dan kesulitan. Tak terkecuali umat Kristiani. Umat Kristiani tidak kebal dari penyakit, masalah dan kesulitan hidup. Penderitaan bisa melanda siapa saja, bahkan bisa melanda kehidupan orang beriman spt: Pastor / Romo, Frater, dll.. Jika orang beriman saja bisa mengalami kesulitan hidup, lalu bagaimana dengan anggota gereja yang bertugas melayani jemaat seperti: Pemimpin Pujian / Penyembahan, Koor / Paduan suara di dalam sebuah Persekutuan Doa ?? Sudah tentu merekapun pasti akan mengalami kesulitan / masalah dalam hidupnya.
Lalu bagaimana jika saat melayani umat / jemaat sebagai seorang Pemimpin Puji-pujian atau Penyembahan di dalam sebuah Persekutuan Doa, Pemimpin Pujian tersebut sedang dalam keadaan menghadapi masalah / kesulitan / pergumulan ??
Sudah tentu pelayanan mereka akan terpengaruh. . Lagu-lagu Pujian / Penyembahan dan doa yang dipilih mungkin temanya / pokok doanya mengenai masalah yang sedang dihadapi oleh si Pemimpin Pujian tersebut, dan bukan melayani jemaat untuk membantu jemaat dalam pertumbuhan rohaninya, dan jemaat dalam hal ini anggota gereja tidak dapat berbuat apa-apa atau protes, yang akhirnya akan mengikuti apa yang dikehendakai oleh si Pemimpin Puji-pujian tersebut. Sehingga yang terjadi adalah keadaan: terbalik !! Dalam kondisi seperti ini maka yang terjadi adalah jemaat-lah yang melayani si Pemimpin Pujian tersebut ( yang sedang dalam keadaan menghadapi masalah / pergumulan ).
Lalu bagaimana ??
Memang secara ideal adalah: jangan melayani jemaat ketika kita sendiri sedang dalam keadaan menghadapi masalah / kesulitan / pergumulan !! Jika tetap ingin melayani jemaat, maka lepaskan dulu semua masalah / kesulitan pribadi yang sedang dihadapi, dan kemudian berfokuslah kepada kebutuhan umat / jemaat ( membantu pertumbuhan rohani ), dan tidak ada motif lain selain hanya untuk melayani umat.
Lalu apa peran iman kita di dalam situasi penderitaan yang bisa melanda siapa saja di dunia ini ?
Roma 5: 3-4
5:3
Dan bukan hanya itu saja. Kita malah bermegah juga dalam kesengsaraan kita, karena kita tahu, bahwa kesengsaraan itu menimbulkan ketekunan,
5:4
dan ketekunan menimbulkan tahan uji dan tahan uji menimbulkan pengharapan.
Kepada jemaat di Roma, rasul Paulus menyerukan agar penderitaan tidak dipandang sebagai hukuman dari Allah. Penderitaan adalah kenyataan dari pasang-surutnya kehidupan. Bahkan dari penderitaan akan lahir pengalaman iman. Itulah sebabnya umat Kristiani harus belajar “ bermegah dalam kesengsaraan “. Kenapa ?
Pertama, karena kesengsaraan atau penderitaan menimbulkan ketekunan atau kesabaran. Kita sabar dan tabah hanya melalui pengalaman hidup yang sulit, bukan yang mudah.
Kedua, bila kita tekun ( sabar dan tabah ), maka akan selalu muncul harapan dalam keadaan sesulit apapun. Dari sinilah iman berbicara lebih jelas lagi. Harapan di dalam iman itu tidak akan pernah sia-sia.
Tuhan tidak pernah menjanjikan langit akan selalu biru dan mawar-mawar selalu berkembang. Tuhan juga tidak menjanjikan kehidupan yang lancar tanpa halangan dan kesulitan.
Yang Ia janjikan adalah: kekuatan sejati setiap saat yang cukup bagi kita untuk menjalani hidup ini. Itulah kekuatan iman , sehingga penderitaan bisa melahirkan kesabaran dan pengharapan baru.
Lalu bagaimana jika saat melayani umat / jemaat sebagai seorang Pemimpin Puji-pujian atau Penyembahan di dalam sebuah Persekutuan Doa, Pemimpin Pujian tersebut sedang dalam keadaan menghadapi masalah / kesulitan / pergumulan ??
Sudah tentu pelayanan mereka akan terpengaruh. . Lagu-lagu Pujian / Penyembahan dan doa yang dipilih mungkin temanya / pokok doanya mengenai masalah yang sedang dihadapi oleh si Pemimpin Pujian tersebut, dan bukan melayani jemaat untuk membantu jemaat dalam pertumbuhan rohaninya, dan jemaat dalam hal ini anggota gereja tidak dapat berbuat apa-apa atau protes, yang akhirnya akan mengikuti apa yang dikehendakai oleh si Pemimpin Puji-pujian tersebut. Sehingga yang terjadi adalah keadaan: terbalik !! Dalam kondisi seperti ini maka yang terjadi adalah jemaat-lah yang melayani si Pemimpin Pujian tersebut ( yang sedang dalam keadaan menghadapi masalah / pergumulan ).
Lalu bagaimana ??
Memang secara ideal adalah: jangan melayani jemaat ketika kita sendiri sedang dalam keadaan menghadapi masalah / kesulitan / pergumulan !! Jika tetap ingin melayani jemaat, maka lepaskan dulu semua masalah / kesulitan pribadi yang sedang dihadapi, dan kemudian berfokuslah kepada kebutuhan umat / jemaat ( membantu pertumbuhan rohani ), dan tidak ada motif lain selain hanya untuk melayani umat.
Lalu apa peran iman kita di dalam situasi penderitaan yang bisa melanda siapa saja di dunia ini ?
Roma 5: 3-4
5:3
Dan bukan hanya itu saja. Kita malah bermegah juga dalam kesengsaraan kita, karena kita tahu, bahwa kesengsaraan itu menimbulkan ketekunan,
5:4
dan ketekunan menimbulkan tahan uji dan tahan uji menimbulkan pengharapan.
Kepada jemaat di Roma, rasul Paulus menyerukan agar penderitaan tidak dipandang sebagai hukuman dari Allah. Penderitaan adalah kenyataan dari pasang-surutnya kehidupan. Bahkan dari penderitaan akan lahir pengalaman iman. Itulah sebabnya umat Kristiani harus belajar “ bermegah dalam kesengsaraan “. Kenapa ?
Pertama, karena kesengsaraan atau penderitaan menimbulkan ketekunan atau kesabaran. Kita sabar dan tabah hanya melalui pengalaman hidup yang sulit, bukan yang mudah.
Kedua, bila kita tekun ( sabar dan tabah ), maka akan selalu muncul harapan dalam keadaan sesulit apapun. Dari sinilah iman berbicara lebih jelas lagi. Harapan di dalam iman itu tidak akan pernah sia-sia.
Tuhan tidak pernah menjanjikan langit akan selalu biru dan mawar-mawar selalu berkembang. Tuhan juga tidak menjanjikan kehidupan yang lancar tanpa halangan dan kesulitan.
Yang Ia janjikan adalah: kekuatan sejati setiap saat yang cukup bagi kita untuk menjalani hidup ini. Itulah kekuatan iman , sehingga penderitaan bisa melahirkan kesabaran dan pengharapan baru.
Tidakkah kamu sanggup berjaga-jaga satu jam dengan-KU
"Satu-satunya saat ketika Tuhan kita meminta para rasul-rasul- Nya adalah saat malam menjelang penderitaan- Nya. Tetapi seperti yang sering diceritakan dalam sejarah gereja sejak saat itu iblis mulai dibangunkan tetapi para murid tertidur. Maka untuk keluar dari kesedihan dan kesepian yang mendalam Dia berkeluh kesah. "Tidakkah kamu sanggup berjaga-jaga satu jam dengan AKU?" (Matius 26:40). Bukan satu jam untuk permohonan tetapi satu jam untuk suatu persahabatan" (Uskup Agung Fulton J.Sheen)
Apa yang dimaksud dengan Ekaristi Kudus, Sakramen Mahakudus?
Ekaristi Kudus, Sakramen Maha Kudus adalah Yesus sendiri yang memberikan tubuh dan darah-Nya Sakramen Maha Kudus pada Kamis Suci Malam yang pertama. Setiap misa yang diadakan oleh gereja Katolik, roti dan anggur melalui perkataan Yesus dan penyertaan Roh Kudus diubah menjadi Tubuh dan Darah Kristus (Katekismus gereja Katolik, # 1333). Ekaristi Kudus (Sakramen Maha Kudus) adalah tubuh dan darah Yesus. Setelah perjamuan terakhir, Yesus pergi bersama murid-murid- Nya ke Taman Getsemani. Disanalah Yesus bertanya pada mereka "Tidakkah kamu sanggup berjaga-jaga satu jam dengan Aku?" (Matius 26:40). Ajakan yang sama inilah yang diberikan Yesus pada kita sekarang ini. Paus Yohanes Paulus II menulis di dalam keheningan di depan Sakramen Maha Kudus, Kristus benar-benar hadir seutuhnya. Tuhan yang kita temukan, yang kita sembah dan dengan siapa kita dapat berelasi (surat kepada Uskup dari Liege, 1996). Melalui adorasi kepada Sakramen Maha Kudus, kita menyatakn cinta kita dan persahabatan kita kepada Yesus.
Bagaimana satu jam penyembahan kepada Sakramen Maha Kudus membuat perubahan ?
Yesus berkata bahwa iman dapat memindahkan gunung (Markus 11:23). Paus Yohanes Paulus II mengatakan "Kedekatan pada Kristus dalam keheningan dan kontemplasi tidaklah menjauhkan kita dari keadaan kita saat ini, tetapi sebaliknya membuat kita menjadi penuh perhatian dan terbuka pada sukacita manusiawi dan mengalami kelegaan serta memperluas hati kita pada skala dunia. Melalui penyembahan, orang-orang Kristen secara diam-diam memberikan perubahan dunia yang radikal dan menebarkan Injil. Setiap orang yang berdoa padaJuruselamat menarik seluruh dunia bersama dia dan meninggikannya pada Allah (surat kepada Uskup Liege,1996). Ketika pembawa pesan Kerahiman Ilahi, St. Maria Faustina berdoa di depan Yesus dalam Ekaristi Kudus, DIA memberikan penglihatan. Setiap kali orang yang masuk Kapel dan mengunjungi Yesus yang tampak dalam monstran, dia melihat sinar-sinar Keilahian dari KASIH dan KerahimanNya memancar keluar dan mengelilingi seluruh dunia dan setiap orang yang ada di dalam dunia ini dengan rahmat dan berkat-berkat. Yesus mengatakan pada St. Faustina "Aku ingin penyembahan/ adorasi dilakukan dengan tujuan tunuk memperoleh pengampunan bagi dunia (BCH,1070)
Keuntungan apa yang kita dapatkan dari jam suci penyembahan/ adorasi Ekaristi ?
Setiap orang yang menyediakan waktu beradorasi kepada Yesus dalam Sakramen Ekaristi Kudus, mengembangkan relasi pribadi dengan Yesus dan bertumbuh di dalam Kasih dan kekudusan. Saat tenang bersama Tuhan dalam adorasi memampukan orang untuk mendengarkan dan mengenali suara-Nya seperti DIA berbicara kepada hati mereka. Banyak dari umat yang setia hadir dalam adorasi menceritakan berbagai mukjizat dan penyembuhan. Banyak warga gereja yang mengalami perubahan, mereka lebih sering pergi ke misa, melayani sesama, ada persatuan, pertobatan dan kembalinya banyak umat Katolik yang telah jatuh, juga panggilan imamat dan kehidupan rohani meningkat. Umat bekerja sama mengatur Adorasi Abadi, membantu membangun Komunitas yang beriman.
Adorasi Ekaristi Abadi membangkitkan kembali Iman
Apakah Adorasi Ekaristi terus menerus ( = abadi itu?)
Adorasi Ekaristi Abadi adalah bila sebuah paroki menyediakan suatu ruangan kecil atau Kapel yang di buka selama 24 jam dalam 7 hari dengan pentahtaan tetap Yesus dalam Sakramen Maha Kudus. Adorasi Abadi adalah suatu pernyataan cinta pada Yesus yang sudah mencintai kita begitu besar, sehingga Dia rindu untuk tinggal dengan kita selalu dalam sakramen cinta ini
Mengapa Adorasi Ekaristi Abadi diperlukan?
Ketika kita membatasi jam-jam adorasi, kita membatasi kemampuan Kristus untuk umatNya. Hanya sedikit yang dapat menanggapi undangan Tuhan "Tidakkah kamu sanggup berjaga-jaga satu jam dengan Aku?", bila kita hanya memiliki satu jam atau beberapa jam adorasi setiap minggu. Semakin banyak kita menyediakan waktu, semakin banyak umat berkesempatan untuk beradorasi. Bila Kapel di buka sepanjang hari, maka setiap umat mempunyai kesempatan untuk berpatisipasi. Pada tahun 1980, Paus Yohanes Paulus II mengunjungi Le Sacre Coeur did Montmartre, Perancis, ditempat itu telah di adakan adorasi ekaristi abadi selama lebih dari 100 tahun. Dia menyatakan, "sampai saat ini Kristus yang hidup mencintai kita dan memberikan hatinya kepada kita sebagai sumber dari penyelamatan kita. Ekaristi Suci juga menjadi tujuan dari adorasi abadi-Kita memasuki gerakan kasih dan kemajuan apostolik." Melalui Adorasi Ekaristi Abadi kita mengumumkan pada jemaat dan Komunitas bahwa Yesus hadir ditempat ini, sungguh-sungguh hadir diantara kita hari ini.
Mengapa pentahtaan Ekaristi itu diperlukan?
Perbedaan antara melewatkan waktu bersama Yesus dalam Sakramen Maha Kudus yang ditahtakan di dalam monstran dari pada yang berada di dalam tabernakel adalah sama seperti perbedaan percakapan antara kawan akrab yang bertemu muka dengan muka dan bercakap-cakap dengan teman diluar pintu yang tertutup. Melihat Yesus yang ditampilkan dalam Ekaristi Suci lebih banyak memberi kesan intim dari pada hanya memandang pada jam yang telah ditentukan, karena mereka tahu bahwa Yesus tidak dapat ditinggalkan sendirian di dalam monstran. Alasan yang mendorong untuk melakukan hal ini adalah karena Roh Kudus yang memintanya. Selama perjamuan Ekaristi-Nya, Yesus menekankan secara jelas, "Sesunguhnya ini adalah keinginan Bapa-Ku di surga, bahwa setiap orang yang memandang anakNya dan percaya kepadaNya, akan mempunyai hidup kekal, Aku akan membangkitkannya pada akhir zaman" (Yohanes 6:40)
Apakah ini adalah misi kaum awam/umat?
Vatikan II menekankan betapa pentingnya keterlibatan umat dalam misi gereja. Adorasi Ekaristi Abadi di koordinasi oleh kaum awam dan di bantu oleh imam. Dengan membimbing umat kepada Yesus, maka kaum awam dilibatkan dalam pembaharuan dan penginjilan terus menerus.
Apakah berbahaya mengadakan adorasi 24 jam ?
Banyak imam yang telah menyaksikan bahwa sejak Adorasi Ekaristi Abadi mulai diadakan, tingkat kejahatan di dalam Komunitas mereka menurun drastis. "Persis di depan gereja kami terdapat daerah pelacuran dan penjualan narkoba. Ketika adorasi abadi sakramen Maha Kudus mulai dilakukan semua kegiatan tersebut berhenti. Ketika Tuhan di dalam Sakramen Maha Kudus di tahtakan di atas altar, kejahatan meninggalkan daerah itu. Saya yakin akan hal itu". (Rm. James Swenson, Gereja St. Bridget, Las Vegas, NV)
Mengapa Misa Jumat Pertama
Oleh: ph, Skolastikat, MSC. Pineleng
Sumber: Percikan Hati
1. PERAYAAN JUMAT PERTAMA
Di berbagai macam paroki di Indonesia, gereja-gereja dipadati oleh umat tatkala merayakan misa Jumat Pertama. Berbeda dengan hari-hari Jumat lain, kendati pun ada perayaan Ekaristi, umat tidak mempunyai tradisi untuk menghadiri perayaan hari Jumat yang lain. Hari Jumat Pertama begitu berurat-akar dalam diri umat. Banyak umat merasa, bahwa mereka terpanggil untuk menghadiri misa Jumat Pertama sebagai mana mereka merasa wajib untuk menghadiri misa pada hari Minggu. Apakah latar belakang di balik perayaan Jumat Pertama?
2. ASAL-USUL JUMAT PERTAMA.
Perayaan Jumat Pertama menunjuk pada devosi kepada Hati Kudus Yesus. Devosi Hati Kudus Yesus sebenarnya sudah dimulai pada abad 11 dan 12 Masehi di lingkungan biara-biara Benediktin dan Sistersian. Pada abad 13 sampai 16 Masehi, devosi ini menurun. Paruhan terakhir abad 16, devosi ini mulai hidup lagi. Yohanes dari Avila (1569), adalah salah satu di antaranya.
Pada abad 17, mulai menjamur pelbagai praktek devosi kepada Hati Kudus Yesus dari pelbagai tokoh spiritual di antaranya Santo Fransiskus Borgia, Santo Aloysius Gonzaga dan Beato Petrus Kanisius. Namun semuanya itu hanyalah devosi yang lebih bersifat pribadi. Kemudian Beato Yohanes Eudes (1602-1680) yang membuat devosi ini menjadi devosi umat, yang dirayakan dalam peribadatan. Ia bahkan menetapkan pesta liturgi khusus untuk devosi kepada Hati Kudus Yesus ini. Pada tanggal 31 Agustus 1670, pesta liturgis pertama untuk menghormati Hati Kudus Yesus dirayakan dengan begitu agung di Seminari Tinggi Rennes, Perancis.
Namun pada masa-masa itu perayaan Hati Kudus Yesus ini toh...belum menjadi belum resmi Gereja sedunia. Namun itu semua menjadi pintu masuk untuk devosi kepada Hati Kudus Yesus untuk seluruh Gereja.
3. AWAL JUMAT PERTAMA
Istilah Jumat Pertama sebagai devosi kepada Hati Kudus Yesus, muncul pada penampakan kepada Santa Maria Margaretha Alacoque (1647-1690) di Perancis. Ada beberapa penampakan Yesus kepadanya di mana Yesus mengungkapkan rupa-rupa misteri rohani,dan permintaan untuk penghormatan khusus kepada Allah. Pada penampakan ketiga dari Yesus kepadanya pada tahun 1674, Santa Maria Margaretha, Yesus menampakkan diri dalam kemuliaan dengan kelima luka penderitaannya yang bersinar bagaikan mentari, dan dari Hati Kudus Yesus tampaklah Hati Kudus Yesus yang mencinta. Yesus mengungkapkan, bahwa banyak orang tak menghormati dan menyangkal-Nya. Oleh karena itu, Yesus sebagai silih dan pepulih atas dosa-dosa manusia, Yesus meminta lewat Maria Margaretha untuk menghormatinya secara khusus.
Dalam penampakkan itu, secara khusus Yesus meminta untuk menerima Sakramen Mahakudus sesering mungkin. Secara khusus, Yesus meminta untuk menerima Komuni Kudus pada Hari Jumat Pertama setiap bulan, dan pada setiap Kamis Malam, Yesus membagikan penderitaan yang dirasakan-Nya di Taman Getsemani. Hari Jumat Pertama itulah yang dirayakan oleh segenap umat sampai sekarang ini. Dan Hari Kamis malam itulah yang masih dirayakan sampai sekarang ini di biara-biara dan oleh segelintir umat dengan perayaan devosional yang disebut "Hora Sancta" atau "Jam Suci'.
Kita tidak mengetahui, mengapa Yesus dengan jelas meminta untuk menerima Komuni Kudus pada hari Jumat Pertama. Jika dikaitkan dengan Hari Kamis malam sebagai kenangan akan derita Yesus di Taman Getsemani itu, sudah pasti bahwa Hari Jumat yang dimaksudkan Yesus itu adalah hari wafat-Nya di kayu salib. Mengapa harus hari Jumat Pertama dan bukan setiap hari Jumat? Kita juga tidak menemukan alasannya. Mungkin hari Jumat pada bulan baru menunjuk pada permulaan yang baik untuk kehidupan Kristen sepanjang bulan itu.
Setelah penampakan Yesus pada Maria Margaretha Alacoque, devosi kepada Hati Kudus Yesus berkembang pesat. Pada tahun 1856, Paus Pius IX menetapkan Pesta Hati Kudus Yesus pada Hari Jumat sesudah Pesta Tubuh dan Darah Kristus. Hal ini secara langsung berkaitan dengan permintaan Yesus pada Maria Margaretha Alacoque pada penampakan keempat pada tahun 1675 untuk menghormati Hati Kudus-Nya secara khusus, pada sebuah pesta liturgis yang khusus yang secara jelas diminta Yesus untuk diadakan pada hari Jumat sesudah Pesta Tubuh dan Darah Kristus. Itulah pesta liturgis yang sampai sekarang ini dirayakan oleh Gereja kita secara resmi.
4. MAKNA JUMAT PERTAMA
Adalah hal yang baik, bahwa umat meneruskan devosi kepada Hati Kudus Yesus pada hari Jumat Pertama setiap bulan, karena anugerah khusus diberikan pada mereka yang menerima komuni pada sembilan hari Jumat Pertama berturut-turut yakni bahwa sebelum meninggal, orang tak akan mati dalam dosa, karena diberi pengampunan dosa. Orang akan mengalami kebahagiaan dalam keluarga dan penghiburan dalam derita.
Sumber: Percikan Hati
1. PERAYAAN JUMAT PERTAMA
Di berbagai macam paroki di Indonesia, gereja-gereja dipadati oleh umat tatkala merayakan misa Jumat Pertama. Berbeda dengan hari-hari Jumat lain, kendati pun ada perayaan Ekaristi, umat tidak mempunyai tradisi untuk menghadiri perayaan hari Jumat yang lain. Hari Jumat Pertama begitu berurat-akar dalam diri umat. Banyak umat merasa, bahwa mereka terpanggil untuk menghadiri misa Jumat Pertama sebagai mana mereka merasa wajib untuk menghadiri misa pada hari Minggu. Apakah latar belakang di balik perayaan Jumat Pertama?
2. ASAL-USUL JUMAT PERTAMA.
Perayaan Jumat Pertama menunjuk pada devosi kepada Hati Kudus Yesus. Devosi Hati Kudus Yesus sebenarnya sudah dimulai pada abad 11 dan 12 Masehi di lingkungan biara-biara Benediktin dan Sistersian. Pada abad 13 sampai 16 Masehi, devosi ini menurun. Paruhan terakhir abad 16, devosi ini mulai hidup lagi. Yohanes dari Avila (1569), adalah salah satu di antaranya.
Pada abad 17, mulai menjamur pelbagai praktek devosi kepada Hati Kudus Yesus dari pelbagai tokoh spiritual di antaranya Santo Fransiskus Borgia, Santo Aloysius Gonzaga dan Beato Petrus Kanisius. Namun semuanya itu hanyalah devosi yang lebih bersifat pribadi. Kemudian Beato Yohanes Eudes (1602-1680) yang membuat devosi ini menjadi devosi umat, yang dirayakan dalam peribadatan. Ia bahkan menetapkan pesta liturgi khusus untuk devosi kepada Hati Kudus Yesus ini. Pada tanggal 31 Agustus 1670, pesta liturgis pertama untuk menghormati Hati Kudus Yesus dirayakan dengan begitu agung di Seminari Tinggi Rennes, Perancis.
Namun pada masa-masa itu perayaan Hati Kudus Yesus ini toh...belum menjadi belum resmi Gereja sedunia. Namun itu semua menjadi pintu masuk untuk devosi kepada Hati Kudus Yesus untuk seluruh Gereja.
3. AWAL JUMAT PERTAMA
Istilah Jumat Pertama sebagai devosi kepada Hati Kudus Yesus, muncul pada penampakan kepada Santa Maria Margaretha Alacoque (1647-1690) di Perancis. Ada beberapa penampakan Yesus kepadanya di mana Yesus mengungkapkan rupa-rupa misteri rohani,dan permintaan untuk penghormatan khusus kepada Allah. Pada penampakan ketiga dari Yesus kepadanya pada tahun 1674, Santa Maria Margaretha, Yesus menampakkan diri dalam kemuliaan dengan kelima luka penderitaannya yang bersinar bagaikan mentari, dan dari Hati Kudus Yesus tampaklah Hati Kudus Yesus yang mencinta. Yesus mengungkapkan, bahwa banyak orang tak menghormati dan menyangkal-Nya. Oleh karena itu, Yesus sebagai silih dan pepulih atas dosa-dosa manusia, Yesus meminta lewat Maria Margaretha untuk menghormatinya secara khusus.
Dalam penampakkan itu, secara khusus Yesus meminta untuk menerima Sakramen Mahakudus sesering mungkin. Secara khusus, Yesus meminta untuk menerima Komuni Kudus pada Hari Jumat Pertama setiap bulan, dan pada setiap Kamis Malam, Yesus membagikan penderitaan yang dirasakan-Nya di Taman Getsemani. Hari Jumat Pertama itulah yang dirayakan oleh segenap umat sampai sekarang ini. Dan Hari Kamis malam itulah yang masih dirayakan sampai sekarang ini di biara-biara dan oleh segelintir umat dengan perayaan devosional yang disebut "Hora Sancta" atau "Jam Suci'.
Kita tidak mengetahui, mengapa Yesus dengan jelas meminta untuk menerima Komuni Kudus pada hari Jumat Pertama. Jika dikaitkan dengan Hari Kamis malam sebagai kenangan akan derita Yesus di Taman Getsemani itu, sudah pasti bahwa Hari Jumat yang dimaksudkan Yesus itu adalah hari wafat-Nya di kayu salib. Mengapa harus hari Jumat Pertama dan bukan setiap hari Jumat? Kita juga tidak menemukan alasannya. Mungkin hari Jumat pada bulan baru menunjuk pada permulaan yang baik untuk kehidupan Kristen sepanjang bulan itu.
Setelah penampakan Yesus pada Maria Margaretha Alacoque, devosi kepada Hati Kudus Yesus berkembang pesat. Pada tahun 1856, Paus Pius IX menetapkan Pesta Hati Kudus Yesus pada Hari Jumat sesudah Pesta Tubuh dan Darah Kristus. Hal ini secara langsung berkaitan dengan permintaan Yesus pada Maria Margaretha Alacoque pada penampakan keempat pada tahun 1675 untuk menghormati Hati Kudus-Nya secara khusus, pada sebuah pesta liturgis yang khusus yang secara jelas diminta Yesus untuk diadakan pada hari Jumat sesudah Pesta Tubuh dan Darah Kristus. Itulah pesta liturgis yang sampai sekarang ini dirayakan oleh Gereja kita secara resmi.
4. MAKNA JUMAT PERTAMA
Adalah hal yang baik, bahwa umat meneruskan devosi kepada Hati Kudus Yesus pada hari Jumat Pertama setiap bulan, karena anugerah khusus diberikan pada mereka yang menerima komuni pada sembilan hari Jumat Pertama berturut-turut yakni bahwa sebelum meninggal, orang tak akan mati dalam dosa, karena diberi pengampunan dosa. Orang akan mengalami kebahagiaan dalam keluarga dan penghiburan dalam derita.