20 Menteri Jokowi Pernah Lapor Kekayaan ke KPK, Ini Profil Hartanya
Jakarta
- Sebanyak 20 menteri yang tergabung dalam Kabinet Kerja pimpinan
Presiden Joko Widodo diketahui pernah melaporkan harta kekayaannya ke
KPK. 20 menteri itu sebelumnya memang menjabat sebagai penyelenggara
negara sehingga mempunyai kewajiban untuk melaporkan hartanya.
Seperti
dikutip dari website acch.kpk.go.id, dari 34 menteri yang tergabung
dalam kabinet kerja, sudah ada 20 yang pernah melaporkan harta
kekayaannya. Jumlah harta merekapun bervariasi.
Sayangnya, masih
ada saja menteri yang belum pernah melaporkan harta kekayaan. Padahal
sebelumnya pernah menjabat sebagai penyelenggara negara, misalnya
anggota DPR.
Pihak KPK pun akan segera melayangkan surat kepada
para menteri untuk segera melaporkan harta kekayaannya. Seperti
diketahui, melaporkan harta kekayaan adalah kewajiban seorang
penyelenggara negara.
Berikut profil kekayaan menteri Kabinet Kerja yang pernah dilaporkan ke KPK :
1. Ignasius Jonan (Menteri Perhubungan)
Mantan
Dirut PT KAI itu terakhir melaporkan harta kekayaannya pada 5 April
2012. Harta Jonan saat tercatat sebesar Rp 23,5 miliar dan USD 5.101.
Harta
bergerak yang dimiliki Jonan berupa 6 bidang tanah dan bangunan di
Jakarta Selatan dan Surabaya senilai Rp 14 miliar. Selain itu Jonan juga
mempunyai alat transportasi senilai Rp 888 juta.
Eks Dirut PT
KAI itu tercatat juga memiliki Giro setara kas Rp 6,4 miliar dan USD
5.101. Jonan juga memiliki piutang senilai Rp 1,9 miliar.
2. Arief Yahya (Menteri Pariwisata)
Arief
Yahya melaporkan harta kekayaan terakhir saat menjabat sebagai Dirut PT
Telkom pada 17 Agustus 2010. Total harta kekayaannya senilai Rp 24,7
miliar.
Arief melaporkan memiliki 14 bidang tanah yang terletak
di Bandung, Bekasi dan Banyuwangi. Nilai aset tak bergeraknya senilai Rp
10 miliar.
Arief juga memiliki alat transportasi berupa mobil
Land Cruiser, Kijang Montana dan Honda Jazz senilai Rp 505 juta. Dia
juga memiliki usaha lain di bidang pertanian sapi senilai Rp 707 juta.
Surat
berharga yang dimiliki Menteri Pariwisata itu senilai Rp 12,6 miliar.
Arief juga memiliki Giro setara kas senilai Rp 12,6 miliar dan logam
mulia senilai Rp 292 juta.
2. Tjahjo Kumolo (Menteri Dalam Negeri)
Tjahjo
Kumolo terakhir melaporkan harta kekayaannya pada 15 Mei 2001 atau
sebelum KPK berdiri. Setelah berdirinya KPK, petinggi PDIP itu diketahui
tak pernah melaporkan hartanya.
Sebagai informasi, selama 2001
hingga saat ini Tjahjo adalah anggota DPR. Sebagai penyelenggara negara,
sebenarnya dia wajib melaporkan harta kekayaannya, namun nyatanya
Tjahjo tak pernah melakukan kewajibannya itu.
Pada Mei 2001,
Tjahjo memiliki total harta senilai Rp 511,5 juta. Dia memiliki aset tak
bergerak berupa dua bidang tanah dan bangunan di Bogor dan Semarang
senilai Rp 87 juta.
Alat transportasi yang dimiliki Tjahjo
dilaporkan senilai Rp 267 juta. Alata transportasi itu berupa mobil
Volvo, Daihatsu dan Vistorika.
Selain itu, Tjahjo juga memiliki
logam mulia senilai Rp 15 juta. Surat berharga dan Giro setara kas yang
dipunyai senilai Rp 141,5 juta.
4. Rini M Soemarno (Menteri BUMN)
Rini
Soemarno terakhir melaporkan harta kekayaannya pada 8 Desember 2004,
beberapa saat setelah lengser dari kursi Memperindag era Megawati. Saat
itu Rini memiliki harta senilai Rp 48 miliar. Namun, dia juga memiliki
hutang dengan nilai fantastis yaitu USD 1,54 juta dan Rp 66 miliar.
Rini
melaporkan memiliki aset tak bergerak berupa 9 bidang tanah dan
bangunan di Jakses dan Bogor senilai Rp 28,5 miliar. Selain itu, orang
dekat Megawati itu juga mempunyai alat transportasi senilai Rp 3,3
miliar berupa mobil Toyota Picnic, motor Harley Davidson, BMW 530i,
Kijang Innova, Nissan El Gran, Subaru Impresa, Mercedes Benz e Class dan
Nissan X Trail.
Harta bergerak lain yang dimiliki senilai Rp 1 miliar dan USD 214 ribu. Surat berharga yang dimiliki senilai Rp 75 miliar.
Rini melaporkan, dirinya memiliki hutan dengan nilai yang sangat besar, yakni Rp 66 miliar dan USD 1,54 juta.
5. Puan Maharani (Menko Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan)
Puan Maharani terakhir melaporkan harta kekayaannya pada 31 Januari 2010. Total hartanya senilai Rp 34,1 miliar dan USD 28.125.
Putri
Megawati itu tercatat memiliki aset tak bergerak senilai Rp 16,7 miliar
yang tersebar di Bekasi, Gianyar, Klungkung, dan Jaksel. Alat
transportasi yang dimili senilai Rp 1 miliar berupa VW Beetle, Land
Cruiser, 3 Harley Davidson, VW Karman Ghia, Daihatsu Taruna.
Surat
berharga yang dimiliki senilai Rp 2,6 miliar. Selain itu, Puan juga
memiliki Giro setara kas senilai Rp 13,7 miliar dan USD 28.125.
6.Yuddy Chrisnandi (Menpan RB)
Yuddy
terakhir melapor pada 19 Desember 2003, beberapa, di tahun pertama
berdirinya KPK. Hingga saat ini, Yuddy belum pernah melaporkan hartanya
lagi.
Pada tahun 2003, Yuddy memiliki harta senilai Rp 2,5 miliar
dan USD 29.400. Aset tak bergerak berupa tanah dan bangunan di Jaksel,
Bogor dan Bandung senilai Rp 787 juta.
Alat transportasi yang
dimiliki Yuddy berupa 2 mobil Mercedes Benz, Mitsubishi Kuda senilai Rp
390 juta. Harta bergerak lain berupa logam mulia dan barang seni senilai
Rp 178 juta.
Politisi Hanura itu tercatat memiliki surat
berharga senilai Rp 5 juta. Giro setara kas yang dimili Rp 1 miliar dan
USD 28.500. Selain itu Yuddy juga memiliki piutang sebesar Rp 95 juta
dan USD 900.
7. Sofyan Djalil (Menko Perekonomian)
Sofyan
Djalil terakhir melaporkan kekayaannya pada 10 Juni 2004 saat menjabat
Menteri Negara Komunikasi dan Informasi. Total harta kekayaannya saat
itu senilai Rp 5,2 miliar dan USD 91. 670.
Dalam laporannya,
Sofyan memiliki dua bidan tanah dan bangunan di Depok, Jabar senilai Rp
500 juta. Alat transportasi yang dia punya seniali Rp 365 juta berupa
mobil Honda Accord, Toyota Kijang dan Suzuki Esteem.
Harta
bergerak lain berupa logam mulia dan benda seni seniali Rp 32 juta.
Surat berharga yang dipunyai Sofyan senilai Rp 2,7 miliar.
8. Saleh Husein, Menteri Perindustrian
Lapor 1 Oktober 2013 saat masih menjabat Anggota DPR.
Total
harta Saleh sebesar 19,29 miliar, terdiri dari harta tidak bergerak
Rp8,08 miliar; alat transportasi Rp1,965 miliar; harta bergerak lainnya
Rp3,931 miliar; surat berharga Rp1,485 miliar; giro dan setara kas
lainnya Rp4,211 miliar.
9. Siti Nurbaya Bakar, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan
Lapor 12 Maret 2008 saat menjabat Sekretaris Jenderal DPD.
Total
harta Siti terdiri dari tanah dan bangunan Rp 1,27 miliar (sebelumnya
Rp 255 juta); alat transportasi Rp 105 juta; giro dan setara kas Rp 86
juta; utang Rp 425 juta.
10. Ferry Mursyidan Baldan, Menko Agraria dan Tata Ruang
Lapor 20 Agustus 2002 saat jadi Anggota DPR.
Total
Rp 903 juta dan US$ 1.800, terdiri dari tanah dan bangunan Rp 470 juta;
alat transportasi Rp 206 juta; harta bergerak lain Rp 100 juta; giro
dan setara kas Rp 164 juta; utang Rp 53,3 juta.
11. Lukman Hakim Saifuddin, Menteri Agama
Lapor 21 Desember 2009 saat menjabat Anggota DPR.
Total
harta Rp 4,5 miliar dan US$ 102.274, terdiri dari tanah dan bangunan Rp
650 juta; alat transportasi Rp 735 juta; surat berharga Rp 1,7 miliar;
giro dan setara kas Rp 1,38 miliar.
12. Yasonna H Laoly, Menteri Hukum dan HAM
Lapor 1 Oktober 2009, saat menjabat Anggota DPR 2009-2014
Total
harta Rp6,614 miliar, terdiri dari harta tidak bergerak Rp2,295 miliar;
alat transportasi senilai Rp625,380 juta; harta bergerak lainnya Rp158
juta; surat berharga Rp270 juta; giro dan setara kas lainnya Rp2,915
miliar; piutang Rp350 juta.
13. AAGN Puspayoga, Menteri Koperasi dan UKM
Tidak ada laporan
14. Hanif Dhakiri, Menteri Ketenagakerjaan
Tidak ada laporan
15. Imam Nahrawi, Menteri Pemuda dan Olahraga
Lapor 16 Juli 2010 saat menjabat Anggota DPR 2009-2014
Total
harta Rp 2,65 miliar, terdiri dari tanah dan bangunan Rp 937,44; alat
transportasi Rp 960 juta, salah satunya Toyota Alphard senilai Rp 800
juta; giro dan setara kas Rp 741,9 juta.
16. Khofifah Indar Parawansa, Menteri Sosial
Lapor 16 Mei 2008 saat menjadi Anggota DPR periode 2004-2009
Total
harta Rp3,59 miliar, terdiri dari tanah dan bangunan Rp 2,79 miliar;
alat transportasi Rp 265 juta; giro dan setara kas Rp 508 juta
17. Marwan Djafar, Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi
Tidak ada laporan
18. Indroyono Soesilo, Menko Kemaritiman
Lapor 12 Juni 2001 saat menjabat Kepala Badan Riset Kelautan dan Perikanan di Departemen Kelautan dan Perikanan
Total
harta Rp1,008 miliar dan 14.476 dolar AS, terdiri dari harta tidak
bergerak Rp251,075 juta; alat transportasi senilai Rp61,250 juta; logam
mulia, batu mulia, barang-barang seni, barang-barang antik senilai Rp126
juta.
19. Tedjo Edhy Purdjianto, Menkopolhukam
Tidak ada laporan.
20. Retno Marsudi, Menteri Luar Negeri
Lapor 29 Desember 2011 saat menjabat Duta Besar RI di Belanda.
Total
harta Rp6,627 miliar dan 231.806 dolar AS. Terdiri dari harta tidak
bergerak Rp3,344 miliar; alat transportasi Rp7,490 juta; giro dan setara
kas lainya Rp2,534 miliar dan 231.806 dolar AS.
21. Pratikno, Menteri Sekretaris Negara
Tidak ada laporan.
22. Andrinof Chaniago, Kepala Bappenas
Tidak ada laporan.
23. Rudiantara, Menteri Komunikasi dan Informatika
Lapor 21 Oktober 2011 saat menjabat Komisaris Independen PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk.
Total
harta Rp 32,81 miliar dan US$ 129.705, terdiri dari tanah dan bangunan
di 21 titik senilai Rp 34,29 miliar; alat transportasi Rp 808 juta;
usaha lainnya Rp 300 juta; harta bergerak lain berupa logam mulia dan
barang antik Rp 3,78 miliar; surat berharga Rp 750 juta; giro dan setara
kas Rp 3,09 miliar dan US$ 129.705; piutang Rp 1,02 miliar; utang Rp
11,24 miliar.
24. Ryamizard Ryacudu, Menteri Pertahanan
Lapor 29 Juni 2001 saat menjabat Panglima Kostrad.
Total
harta Rp3,551 miliar, terdiri dari harta tidak bergerak Rp626,784 juta;
alat transportasi Rp1,125 miliar; logam mulia, batu mulia,
barang-barang seni, barang-barang antik Rp57,330 juta; harta bergerak
lainnya Rp144 juta; giro dan setara kas lainnya Rp1,598 miliar.
25. Susi Pudjiastuti; Menteri Kelautan dan Perikanan
Tidak ada laporan.
26. Sudirman Said, Menteri ESDM
Tidak ada laporan.
27. Bambang Permadi Soemantri Brodjonegoro, Menteri Keuangan
Lapor 15 April 2011 saat menjabat Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan.
Total
harta Rp 6,26 miliar, terdiri dari tanah dan bangunan Rp 5,86 miliar;
alat transportasi Rp 193 juta; giro dan setara kas Rp 1,73 miliar, utang
Rp 1,62 miliar.
28. Rachmat Gobel, Menteri Perdagangan
Tidak ada laporan.
29. Amran Sulaiman, Menteri Pertanian
Tidak ada laporan.
30. Mochammad Basuki Hadimuljono, Menteri PU dan Perum Rakyat
Lapor terakhir 27 Februari 2013 saat menjabat Direktur Jenderal Penataan Ruang dan Komisaris Utama PT Wijaya Karya Tbk.
Laporan
lainnya 10 Desember 2012 saat menjabat Inspektur Jenderal dan Komisaris
Utama PT Wijaya Karya Persero Tbk, 16 Agustus 2010 saat menjadi
Komisaris PT Brantas Abipraya (Persero), 14 Maret 2008 saat menduduki
posisi Inspektur Jenderal Kementerian Pekerjaan Umum, 17 Oktober 2005
ketika menjadi Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian PU,
dan 8 Juni 2001 saat menjadi Direktur Sumber Daya Air Wilayah Tengah
Kementerian PU.
Total harta Rp 6,45 miliar, terdiri dari tanah dan
bangunan Rp 3,92 miliar; transportasi Rp 428,64 juta; harta bergerak
lainnya Rp 78,25 juta; giro dan setara kas Rp 2,01 miliar.
31. Nila F Moeloek, Menteri Kesehatan
Tidak ada laporan.
32. Yohana Susan Yembise, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
Tidak ada laporan.
33. Muhammad Nasir, Menristek dan Pendidikan Tinggi
Tidak ada laporan.
34. Anies Baswedan, Menteri Budaya, Pendidikan Dasar dan Menengah
Tidak ada
No comments:
Post a Comment