Dalam Hal Apapun, Saya Akan Berusaha Mencobanya

Hebat! Berusia 77 Tahun, Nenek Ini Juara Kompetisi Angkat Beban

Rochester, Selalu ada alasan untuk tidak berolahraga. Mulai dari banyak pekerjaan, lebih memilih menonton acara TV favorit, sampai hanya karena malas. Nah, nenek super yang satu ini mungkin bisa menginspirasi Anda.

Seorang nenek berusia 77 tahun asal Rochester, New York, Willie Murphy, memiliki ketangguhan luar biasa untuk wanita seusianya. Di saat para lansia lain sedang asyik menikmati masa tuanya dengan beristirahat, ia justru lebih suka melakukan latihan angkat beban di gym.

Hebatnya, dengan bobot hanya sekitar 48 kg Willie mampu melakukan pull-up dan push-up dengan satu tangan. Belum lama ini ia juga berhasil mengangkat beban dua kali bobotnya sendiri atau sekitar 97 kg dalam kejuaraan World Natural Powerlifting Federation (WNPF) Championships dan berhasil menjadi juara di divisinya. Sebelumnya ia juga beberapa kali mendapatkan piala dari kejuaraan serupa.

Memulai latihan angkat bebannya sekitar empat tahun lalu, Willie mengungkapkan dirinya tak pernah mengenal kata 'tidak bisa'. "Dalam hal apapun, saya akan berusaha mencobanya. Saya selalu ingin melakukan yang terbaik dalam hidup saya," ungkap Willie dalam USA Today.

Ia menceritakan bahwa semua prestasinya ini diraihnya dengan latihan sendiri tanpa personal trainer. Selama ini Willie juga mencoba sendiri peralatan fitnes dan latihan angkat beban yang ada di gym.

Meskipun begitu, ia mengungkapkan untuk bisa menjadi sehat tak perlu memaksakan diri melakukan latihan beban seperti yang dilakukannya. "Anda tak perlu ikut kejuaraan angkat beban, cukup banyak bergerak setiap hari supaya darah di tubuh mengalir lebih lancar," imbuhnya.

Setiap kali Willie memenangkan suatu kejuaraan, ia akan semakin bersemangat untuk latihan di gym. Kedatangannya di gym selalu membuat orang-orang yang datang terinspirasi untuk mau latihan lebih rajin dan lebih lama. Willie mengaku sangat bangga bisa menjadi inspirasi banyak orang.

"Kebanyakan mereka menganggap orang seusia saya hanya bisa diam dan duduk di kursi roda. Tapi saya ingin membuktikan tak semuanya seperti itu. Usia saya sudah hampir 80 tahun dan masih mampu melakukan hal yang mungkin tak bisa dilakukan mereka yang masih muda," ujar Willie.

Mengungkap Misteri Keragaman Bahasa Di Indonesia

Mengungkap Peta Genetik di Balik Keragaman Bahasa di Indonesia

Jakarta, Upaya untuk menelisik asal-usul penduduk Nusantara seakan tidak pernah ada habisnya. Kali ini, para ilmuwan akan menelusurinya dari keragaman berbahasa yang ada di bagian timur Indonesia.

Prof J Stephen Lansing, direktur Complexity Institute Nanyang Technological University Singapura meyakini ada keterkaitan keterkaitan ragam bahasa dengan pola genetik. Untuk membuktikannya, Prof Stephen meneliti 530 laki-laki dari tujuh desa di Pulau Timor, Nusa Tenggara Timur.

Di ketujuh desa yang berada dalam satu wilayah kecil tersebut, terdapat lima bahasa lokal dari rumpun yang berbeda. Menariknya, kelimanya berasal dari rumpun bahasa yang berbeda yakni Austronesia dan Papua. Bahasa Austronesia mewakili bahasa yang berkerabat dengan bahasa Melayu.

Bekerja sama dengan Lembaga Biomolekuler Eijkmann, Prof Lansing juga meneliti sampel genetik dari para partisipan. Hasilnya, terdapat hubungan yang sangat erat antara keragaman bahasa dengan garus keturunan, khususnya melalui jalur ibu atau maternal.

Temuan seperti ini, diharapkan bisa semakin memperjelas asal-usul penduduk Nusantara dalam kaitannya dengan pola migrasi. Bicara tentang migrasi, tentunya tidak bisa lepas dari Garis Wallace yang memisahkan asal usul rumpun Austronesia dengan Papua, demikian dikatakan Prof Lansing.

Semakin banyak penelitian seperti ini dilakukan, maka berbagai teori tentang migrasi manusia yang berkembang selama ini diharapkan akan menemukan titik temu. "Rencananya kita akan masuk juga ke Maluku Utara, Insya Allah tahun depan," kata Prof Herawati Sudoyo dari Lembaga Biomolekuker Eijkmann.

Pemetaan genetik penduduk Nusantara sudah dilakukan Lembaga Eijkmaan sejak 15 tahun lalu. Data tersebut digunakan untuk banyak keperluan, termasuk di bidang kesehatan yakni mengukur prevalensi dan resistensi penyakit tertentu.

Pria Lumpuh Yang Jadi Penerjun Bebas Profesional

Lumpuh Tak Hentikan Martin Kejar Mimpi Jadi Penerjun Bebas Profesional

Jakarta, Saat usianya 18 tahun, Jarrett Martin mengalami insiden yang membuatnya lumpuh dari bagian dada ke bawah. Ia melakukan atraksi terjun bebas yang berakhir dengan kecelakaan akibat parasutnya tidak terbuka sempurna. Punggung patah, pembuluh darah aorta robek, serta paru-paru dan ginjal yang terkoyak dialami oleh Martin saat itu.

Terbangun dari koma, Martin mengaku punya banyak pertanyaan untuk dokternya. Tapi satu hal yang ia ingin tahu adalah kapan dia bisa segera terjun bebas kembali.

"Setengah tubuh saya selamat dan setengahnya lagi tidak. Itulah mengapa saya di kursi roda. Tapi apa yang saya lakukan sesudahnya adalah berbicara banyak. Banyak orang menjadi lumpuh dan mereka kemudian memilih berhenti dan menjadi tertutup," kata Martin seperti dikutip dari CNN.

Martin membutuhkan waktu rehabilitasi sampai satu tahun dan ia mengatakan tidak ingin kecacatannya menjadi halangan. Setelah mempelajari kontrol lalu lintas udara, pria kelahiran Seattle tersebut pergi ke Florida dan berharap dapat menjadi instruktur parasut.

Kebanyakan orang mungkin akan berhenti, tapi Martin tidak menyerah dan kembali melakukan terjun bebas. Dirinya bahkan mengikuti kompetisi terjun bebas di Amerika Serikat dan menarik perhatian salah satu perusahaan jasa terjun bebas internasional, Skydive Dubai.

"Orang yang bertanggung jawab terhadap peralatan yang saya pakai saat kecelakaan itu adalah saya sendiri. Kejadian ini telah membuat saya menjadi orang yang sangat memerhatikan detail," ujar Martin.

Kini di usianya yang ke-24 tahun Martin menjadi satu dari dua master instruktur parasut di seluruh Uni Emirat Arab.

"Kakek dan ayah saya adalah penerjun bebas. Saya sudah melakukan ini sepanjang hidup sehingga kejadian drastis seperti lumpuh sekali pun tidak akan menghalangi saya. Jika ada keinginan pasti ada jalan. Saya telah menemukan jalan itu dan rasanya luar biasa dapat melakukan apa yang saya cintai," tutup Martin.

Pengusaha Yang Bikin Rumah Mewah Gratis

Jutawan di Tiongkok Beri Rumah Mewah ke Warga di Kampung Halamannya, Gratis

Seorang jutawan di Tiongkok membuldoser kampung tempatnya dilahirkan. Ia kemudian membangun rumah-rumah mewah untuk warga kampung itu tempati dengan gratis.

Jutawan itu bernama Xiong Shuihia, ia lahir di Desa Xiongkeng di wilayah Kota Xinyu, Tiongkok Selatan. Ia dan keluarganya merasa memiliki utang budi kepada para orang-orang di tempatnya dilahirkan hingga tumbuh dewasa yang telah berbuat baik.

Ketika ia meraih kesuksesan pada usia 54 tahun sebagai pengusaha industri baja, ia kemudian berniat membalas kebaikan masyarakat itu. Ia kemudian kembali ke kampung halamannya dan memberikan semua orang di sana tempat tinggal.

Lima tahun lalu ia merobohkan rumah-rumah di kampungnya untuk mengubahnya menjadi rumah mewah untuk ditempati. Ia membangun rumah-rumah mewah itu bagi 72 keluarga di kampungnya agar dapat menikmati kehidupan yang mewah layaknya di perumahan mewah lainnya.

Adapun 18 keluarga yang dianggapnya selama ini berkelakuan baik terhadap Xiong diberikan vila yang menjadi proyeknya senilai mendekati 4 juta poundsterling.

Tak hanya itu, masyarakat yang sudah pindah ke rumah mewah itu juga disediakan makanan tiga kali sehari untuk para lansia dan warga yang berpendapatan rendah.

Jutawan itu menjadi kaya-raya setelah ikut dalam bisnis pembangunan baja yang kemudian menjadi pedagang baja. "Saya dapat uang lebih, saya tidak ingin melupakan dari mana saya berasal," kata Xiong.

"Saya selalu melunasi utang saya. Karena itu, saya ingin orang-orang yang sudah membantu saya saat saya masih kecil dan keluarga saya juga mendapatkan balasan dari kebaikan mereka," kata Xiong.

"Saya masih ingat bagaimana orang tua dia (Xiong). Mereka orang-orang yang baik hati, mereka sangat peduli kepada sesamanya, senang rasanya mereka mewariskan sifat itu ke anaknya," kata tokoh tetua di desa itu, Qiong Chu, 75 tahun.

Manusia Yang Lebih Pintar Dari Einstein dan Bill Gates

Baru 11 Tahun, IQ Wilfred Ungguli Einstein dan Gates

Essex, Inggris, Paulius Zabotkiene sebelumnya didapuk sebagai bocah terpandai di Inggris dengan IQ di atas Albert Einstein dan fisikawan Stephen Hawking, yakni 162. Namun usia Zabotkiene saat terpilih masuk ke klub orang genius, Mensa, sudah mencapai 14 tahun.

Rekor Zabotkiene kini digeser oleh bocah yang tiga tahun lebih muda darinya saat masuk Mensa. Namanya Boffin Ramarni Wilfred. Usinya baru 11 tahun. Meskipun skor tes IQ Wilfred sama besarnya dengan Zabotkiene yakni 162, namun Wilfred tiga tahun lebih muda darinya, dan di situlah letak 'keunggulan' Wilfred.

Wilfred memang sudah menunjukkan tanda-tanda kegeniusan sejak masih balita. Buku favoritnya waktu itu adalah ensiklopedia. Ketika pertama kali masuk sekolah, Wilfred sudah bisa membaca dan menulis.

Bahkan pada saat umurnya baru 10 tahun dan masih duduk di bangku sekolah dasar, Wilfred juga sudah bisa menulis sebuah makalah filsafat tentang keadilan.

Melihat potensi anak didiknya, guru pembimbing Wilfred menawari anak ini untuk pindah ke kelas yang lebih tinggi atau satu tahun di atasnya. Namun sang ibu, Anthea menolak tawaran tersebut. Anthea beralasan, ia ingin Wilfred tumbuh bersama anak-anak seusianya.

"Ia masih kecil, dan gemar melakukan apa yang dilakukan anak-anak seumurannya. Kendati ia sudah mampu membaca artikel di New Scientist dan Sky at Night, tapi itu ia lakukan sembari bermain dengan anjing kami, atau menonton saluran Disney dan membaca komik," tutur Anthea seperti dikutip dari Mirror.

Anthea juga merasa beruntung walaupun putranya telah masuk klub orang genius, tapi Wilfred menganggap itu bukanlah hal yang penting.

Ketika ditanya apa yang ingin ia lakukan di masa depan, Wilfred mengaku suatu hari ingin kuliah di Oxford dan menjadi seorang ahli astrofisika. Dengan rendah hati, Wilfred mengatakan ia merasa terhormat bisa bersanding dengan para genius.

"Tapi mereka benar-benar bekerja keras untuk membuktikan bahwa mereka genius, dan saya tak bisa dibandingkan dengan mereka. Saya kira ini hanyalah kesempatan yang besar dan mungkin bisa membuka banyak pintu untuk saya. Tapi memiliki IQ yang tinggi tidaklah penting, kecuali Anda memang benar-benar bisa melakukan sesuatu yang spesial dengannya," tutup bocah yang tinggal di Romford, Essex tersebut.

Menurut catatan Mensa, Wilfred tergolong sebagai orang-orang paling genius di Inggris yang jumlahnya hanya 1 persen dari populasi. Skor IQ Wilfred mengungguli ilmuwan yang lebih dulu terkenal seperti Albert Einstein, Stephen Hawking hingga bos Microsoft, Bill Gates yang 'hanya' memiliki IQ sebesar 160 saja.

Kejar Mimpimu Sampai Kutub Selatan

Naik Traktor dari Eropa, Aktris Belanda Sukses Capai Kutub Selatan

AMSTERDAM — Seorang aktris dan petualang asal Belanda, Manon Ossevoort, tiba di Kutub Selatan, setelah melakukan perjalanan panjang dari Eropa melintasi Afrika sebelum menerobos lautan beku Antartika dengan menggunakan traktor.

"Ini sangat emosional. Saya sangat bahagia. Saya nyaris tak percaya karena berhasil tiba di sini," ujar Ossevoort kepada AFP lewat saluran telepon satelit.

Ossevoort yang memiliki bayi berusia 10 bulan itu mengatakan, perjalanan 16 hari sejauh 2.500 kilometer menembus daratan es terbesar dunia dari basis milik Rusia Novo hingga ke pusat kutub merupakan sebuah perjalanan yang sangat berat.

"Mengendarai traktor Massey Ferguson melintasi daratan es yang tak rata dengan kecepatan rata-rata 10 kilometer per jam seperti ikut dalam rodeo," kata Ossevoort.

Bagian terburuk dari perjalanan itu, kata Ossevoort, adalah hari-hari ketika dia harus mengendarai traktornya berjam-jam dengan kecepatan antara 0,5 hingga 5 kilometer per jam.

"Saya sempat khawatir ekspedisi ini akan gagal jika kondisinya terus memburuk," ujar Ossevoort, yang kini dalam perjalanan pulang.

Dia diburu waktu untuk tiba di Belanda sebelum hari Natal. Satu hal yang menguntungkan adalah dalam perjalanan pulang ke pangkalan milik Rusia akan lebih cepat karena jejak yang ditinggalkan traktor sebelumnya telah membeku sehingga lebih mudah dilalui.

Ossevoort memulai perjalanannya pada 2005. Dia membutuhkan waktu empat tahun perjalanan dari desanya di Belanda menuju Cape Town di ujung selatan Afrika. Dia sempat ketinggalan kapal yang dijadwalkan membawanya ke Antartika dalam tahap terakhir perjalanan spektakuler ini. Akibatnya, cita-cita Ossevoort untuk mencapai Kutub Selatan gagal.

Frustrasi akibat kegagalan itu, mantan aktris panggung teater itu menghabiskan empat tahun berikutnya di Belanda dengan menulis buku, menjadi motivator, dan berusaha keras untuk mengulang perjalanannya.

Akhirnya, Ossevoort mendapatkan sponsor dari perusahaan pembuat traktor Massey-Ferguson dan beberapa perusahaan lain. Setelah hampir satu dekade, kali ini dia berhasil mewujudkan cita-citanya, yaitu mencapai Kutub Selatan dengan menggunakan traktor.

Kini Ossevoort berencana untuk menulis buku cerita anak-anak dan membuat film tentang perjalanannya menuju Kutub Selatan.

Tabah Menghadapi Tekanan dan Kesulitan Hidup Sebagai Etnis Minoritas

Sepakbola sebagai Penyelamat Orang Turki di Jerman

Di antara banyak imigran Turki di Jerman, Ismail Tipi terlihat berbeda. Ketika banyak di antara mereka hidup miskin di Jerman karena tidak mampu membaur dengan masyarakat --dan akhirnya menutup kesempatan untuk mengembangkan diri—Tipi justru dipercaya untuk menempati satu kursi di Parlemen Negara Bagian Hesse.
Kesuksesan Tipi bermula di lapangan sepakbola.

Kejayaan Turki dan Dua Alasan Membahas Jerman

Berdasarkan keterangan yang diberikan oleh situs Kementrian Luar Negeri Turki, penyebab di balik banyaknya jumlah orang-orang Turki, atau keturunannya di seluruh dunia, adalah kebutuhan yang besar akan tenaga buruh.

Perkembangan industri yang pesat di Eropa Barat pada tahun 1960an membuat pemerintah Turki menyetujui perjanjian bilateral dengan Jerman perihal migrasi Gastarbeiter (pekerja tamu) pada tahun 1961.

Kerja sama serupa dijalin dengan Austria, Belgia, dan Belanda pada tahun 1964. Setahun setelahnya, Perancis menjadi tujuan. Tak hanya di Eropa, para buruh Turki yang kebanyakan datang dari kota-kota kecil mulai bermigrasi ke Australia pada 1967.

Sejak tahun 1974, permintaan dari Eropa Barat mulai menurun sehingga arah migrasi orang-orang Turki mulai beralih ke Afrika Utara, Timur Tengah, dan negara-negara semenanjung.

Tapi sebuah kesalahan besar jika menganggap bahwa migrasi buruh adalah satu-satunya faktor dibalik diaspora Turki di seluruh dunia. Jauh sebelum gelombang migrasi buruh terjadi, orang-orang Turki memang sudah tersebar di Eropa, Afrika, dan Eropa; tepatnya di daerah-daerah kekuasaan Kesultanan Utsmaniyah.

Kesultanan Utsmaniyah begitu agung, sampai-sampai adipati terakhir dari Kekaisaran Bizantium (yang ditaklukkan oleh Kesultanan Utsmaniyah) saja berkata, "Lebih baik melihat sebuah kota berada di bawah kekuasaan turban Turki ketimbang mahkota Barat."

Dua periode penyebaran orang-orang Turki tersebut membagi penyebaran diaspora Turki menjadi dua: diaspora Turki era Kesultanan Utsmaniyah dan diaspora Turki modern. Terlepas dari waktu dan alasan penyebarannya, orang-orang Turki telah tersebar di seluruh dunia. Terutama di Jerman.
Ada alasan kenapa dalam tulisan ini hanya akan membahas orang-orang Turki di Jerman.

Pertama, Jerman adalah negara dengan jumlah orang Turki terbanyak di luar Turki; situs Departemen Tenaga Kerja dan Jaminan Sosial Turki menyebutkan bahwa ada 1.629.480 warga negara Turki di Jerman (setelah Jerman ada Prancis, dengan jumlah warga negara Turki sebanyak 459.611 saja).

Kedua, orang-orang Turki adalah etnis minoritas dengan jumlah paling banyak di Jerman.

Ketiga, dan ini yang paling menarik, adalah karena ada “prestasi” tersendiri yang berhasil dicapai oleh orang-orang Turki di Jerman. Hal tersebut membuat mereka menjadi bagian tak terpisahkan dari masyarakat Jerman; kelompok yang kepergiannya akan diratapi oleh negara.

Selayang Pandang

Gelombang migrasi modern diaspora Turki ke Jerman pada awalnya memang hanya sebagai Gastarbeiter. Mereka datang untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan ringan yang tidak membutuhkan banyak keahlian khusus. Namanya juga pekerja tamu. Pada waktunya, mereka diharuskan meninggalkan Jerman dan kembali ke negara asal.

Berpuluh-puluh tahun telah berlalu sejak kerjasama bilateral antara Turki dan Jerman mengenai migrasi buruh berakhir. Seharusnya tak ada lagi orang-orang Turki di Jerman. Namun pada praktiknya orang-orang Turki di Jerman jumlahnya malah semakin banyak saja.

Saat ini sudah banyak orang Turki yang dapat hidup mandiri sebagai wirausahawan di Jerman. Menurut data yang diambil dari situs Departemen Tenaga Kerja dan Jaminan Sosial Turki, ada 70 ribu orang Turki yang mencari penghidupan lewat jalan itu. Mereka yang memilih untuk hidup berwirausaha berhasil membuka lapangan pekerjaan untuk ratusan ribu orang dari berbagai ras dan latar belakang.

Berwirausaha tentu saja bukan satu-satunya definisi hidup sukses untuk orang-orang Turki di Jerman. Ada juga yang berhasil menjadi politisi ternama – sebagaimana sosok Tipi di awal. Walau berbeda cara dan pekerjaan, orang-orang Turki di Jerman memiliki satu kesamaan menuju kesuksesan: jalan yang mereka tempuh tidak mudah.

Hidup sebagai kaum minoritas di Jerman sulitnya bukan main.

Ada lagi satu kesamaan lain. Kesuksesan orang-orang Turki di Jerman, terlepas dari jenis pekerjaan yang mereka jalani saat ini, pasti dimulai di lapangan sepakbola. Di Brasil sana, orang-orang yang diselamatkan dari kemiskinan oleh sepakbola hanya bisa sukses sebagai bintang lapangan hijau saja. Di Jerman tidak begitu adanya.

Ketabahan Hati Orang-Orang Turki

Sebagai kaum imigran, orang-orang Turki dipandang sebagai beban untuk masyarakat. Berlin-Institut für Bevölkerung und Entwicklung, sebuah lembaga riset ilmiah independen yang bergerak di bidang kependudukan dan pembangunan, menyebut orang-orang Turki sebagai kelompok imigran yang kemampuan membaurnya jauh lebih buruk dibanding kelompok imigran yang lain.

Orang-orang Turki juga memiliki tingkat pendidikan yang lebih rendah. Karenanya, mereka memiliki peluang yang lebih besar untuk menjadi penganggur.

Padahal hal ini bukan sepenuhnya salah mereka. Sistem pendidikan Jerman membuat orang-orang Turki menimba ilmu di sekolah yang sama, yang berisikan orang-orang Turki saja. Di sana, mereka tidak mendapatkan pendidikan dalam bahasa Jerman. Kegiatan belajar mengajar dalam bahasa Turki dipraktekkan untuk menumbuhkan keinginan pulang dalam diri setiap individu.

Pada akhirnya, tujuan tersebut tidak tercapai karena orang-orang Turki lebih senang tinggal di Jerman. Selain itu, para siswa menjadi generasi yang sulit berintegrasi. Mereka tidak bisa berbahasa Jerman sehingga sulit untuk membaur di masyarakat.

Matthias Bartsch, Andrea Brandt, dan Daniel Steinvorth dalam tulisan mereka untuk der Spiegel melabeli generasi ini sebagai orang-orang bilingual yang tidak terdidik. Sebuah generasi yang tidak menguasai bahasa apapun. Berkomunikasi dalam bahasa Jerman mereka tidak mampu, menguasai bahasa leluhur pun mereka tidak.

Usaha pemerintah untuk "menyingkirkan" orang-orang Turki dari Jerman begitu jelas terasa sehingga mereka sudah siap dengan segala kemungkinan terburuk. Menurut kesaksian Ismail Tipi (politisi asal Turki di partai Christlich Demokratische Union Deutschlands/CDU), banyak orang Turki yang menyimpan koper penuh berisi kelengkapan di bawah ranjang atau di atas lemari. Hal itu dilakukan agar mereka tidak perlu repot-repot mempersiapkan diri jika suatu saat diusir dari Jerman.

Sedikit yang membayangkan pengusiran tersebut dilakukan dengan cara-cara yang ekstrem. Namun, realitanya berbeda.

Pada tahun 1993, terjadi sebuah fremdenfeindlichen angriff. Menurut catatan der Spiegel, lima orang dengan latar belakang Turki ditemukan tewas di Solingen setelah rumah tinggal mereka diserang. Di awal tahun 1990an saja, serangan ini bukanlah satu-satunya kasus yang terjadi.

Tahun 1990-an adalah masa-masa yang sulit dan mencekam untuk para imigran. Bahkan, pada tahun 1999, Roland Koch selaku kepala CDU di Hesse menjalankan kampanye anti kewarganegaraan ganda. Banyak orang mendukung Koch dan membubuhkan tanda tangan mereka di petisi berisi penolakan terhadap orang asing.

Diselamatkan Sepakbola

Mari kembali kepada tokoh kita, Ismail Tipi. Sebagaimana kebanyakan orang Turki di Jerman lainnya, tak mudah bagi Tipi untuk berbaur dengan negara adopsinya begitu saja.

Ayah Tipi sengaja meninggalkan asrama Siemens, tempatnya bekerja kala itu, untuk tinggal di pinggiran kota Regensburg. Langkah ini diambil agar Tipi mampu membaur dengan rumah barunya.

"Ayah saya biasa berujar: rumahmu adalah di manapun kamu mencari nafkah," ujar Tipi.

Cara yang dilakukan oleh ayah Tipi adalah dengan mendaftarkan Tipi ke klub sepakbola setempat yang memaksanya berinteraksi dengan orang-orang Jerman. Cara ini terbukti sangat ampuh. Dalam waktu singkat, Tipi mampu berbahasa Jerman dengan baik. Ia juga tidak memiliki kesulitan menjalani hidup dengan budaya orang-orang Jerman.

Cara yang sama diambil oleh sebagian orang tua. Hasilnya, banyak keturunan imigran yang sukses sebagai pemain sepakbola.

Bahkan, sebelas dari 23 pemain tim nasional Jerman di Piala Dunia 2010 adalah keturunan imigran. Mereka adalah Serdar Tasci (Turki), Mesut Özil (Turki), Sami Khedira (Tunisia), Lukas Podolski (Polandia), Miroslav Klose (Polandia), Piotr Trochowski (Polandia), Dennis Aogo (Nigeria) Cacau (Brasil), Je;rôme Boateng (Ghana), Marko Marin (Republik Federal Sosialis Yugoslavia), Mario Gómez (Spanyol).

Mereka dikenal sebagai "Generasi M" atau "Generasi Multikultural".

Hal ini juga berbarengan dengan revolusi sepakbola Jerman dengan menitikberatkan pada pembinaan pemain muda. Pasca kekalahan 1-5 dari Inggris pada 2001 dan kegagalan di Piala Dunia 1998, Jerman melakukan perubahan struktural pada pembinaan pemain muda.

Kala itu Bundesliga mendirikan 336 pusat pelatihan di seluruh negeri. Di sana, pelatih yang ditunjuk oleh DFB langsung akan memberikan sesi latihan pada remaja akademi berusia 11-14 tahun tiap minggunya.

Tak berhenti sampai masalah sepakbola, akademi juga akan memberikan materi untuk memastikan pemain-pemain imigran untuk bisa mengidentifikasikan diri dengan kultur Jerman, termasuk memastikan mereka mampu mengatasi keterbatasan komunikasi.

Hal inilah yang membuat para imigran Turki yang bermain bola lebih mudah berbaur dan menyatu dengan masyarakat Jerman.

Sekelompok Orang yang Akan Merindukan Irisan Tipis Daging Panggang

Diaspora Turki datang untuk membantu kebangkitan perekonomian Jerman. Mereka diminta pulang setelah Jerman merasa bahwa jumlah mereka terlalu banyak. Mereka menolak. Mereka bertahan. Mereka tetap tinggal walaupun dijadikan kambing hitam krisis minyak bumi tahun 1970an. Mereka tabah menghadapi tekanan dan kesulitan hidup sebagai etnis minoritas di Jerman. Mereka, pada akhirnya, menjadi bagian tak terpisahkan dari masyarakat modern Jerman.

Friedel Taube, dalam tulisannya yang dipublikasikan oleh Deutsche Welle, menyebutkan bahwa Jerman membutuhkan para imigran. Orang-orang ini, masih menurut Taube, tidak tergantikan. Para pemain sepakbola menjadi contoh yang diambil olehnya.

Kemungkinan hidup tanpa para imigran menginspirasi dua orang jurnalis untuk menulis buku. Pitt von Bebenburg dan Matthias Thieme bersama-sama melakukan riset untuk buku mereka, Deutschland ohne Ausländer – Jerman tanpa Orang-Orang Asing.

Jika para pendatang meninggalkan Jerman secara bersamaan, kata Bebenburg, seluruh aspek kehidupan masyarakat akan terpengaruh. Bebenburg bahkan mengatakan bahwa orang-orang Jerman akan sangat merasa kehilangan Döner, makanan Turki yang telah menggeser posisi Bratwürst sebagai makanan tradisional sekaligus makanan favorit masyarakat Jerman.

Salah satu definisi Jerman tanpa para imigran dan keturunan mereka adalah jutaan orang yang meratapi perpisahan dengan olahan daging panggang khas Turki, yang dimasak vertikal dan diiris tipis. Sebuah definisi yang mungkin tidak akan ada jika saja orang-orang Turki tidak diselamatkan oleh sepakbola.


source

Tak Punya Kedua Lengan Malah Jadi Binaragawati

Salut! Wanita Ini Berhasil Jadi Body Builder Meski Tak Punya Lengan


Arizona, Siapa bilang untuk menjadi body builder Anda harus memiliki bagian tubuh yang sempurna. Barbie Thomas buktinya, ia berhasil menjadi body builder profesional meskipun wanita 38 tahun ini tak memiliki lengan.

Saat berusia 2 tahun, Barbie kehilangan tangannya akibat mengalami sengatan listrik saat bermain bersama teman-temannya. Saat itu, kedua lengan Barbie terbakar hingga dokter harus mengamputasinya. Baik keluarga, teman, dan dokter Barbie khawatir bagaimana ia akan menjalani kesehariannya kelak.

Namun, perlahan Barbie mengaku sudah terbiasa melakukan aktivitas hariannya seperti mengemudi, memasak, menulis, dan mengetik tidak dengan tangan, melainkan kaki. Bahkan, di masa sekolah, ibu dua anak ini kerap mengisi kegiatannya dengan tari, berenang, dan bermain sepak bola.

"Saya selalu diajari untuk fokus oleh ibu. Saat ia sedih dengan keadaan saya, saya memeluknya menggunakan kaki. Di sekolah daripada saya fokus pada bagian tubuh saya yang hilang, lebih baik saya fokus pada apa yang bisa saya lakukan dengan kondisi seperti ini," papar Barbie.

Keinginan untuk menjadi body builder muncul di tahun 2000 di mana saat itu Barbie melihat majalah dengan model wanita yang cukup kekar. Merasa tertarik dan yakin ada kesempatan bagi dirinya, single parent ini pun mulai rutin nge-gym termasuk berlatih angkat beban dan kardio.

Saat mengikuti kompetisi, Barbie harus menggabungkan teknik tari, cheerleading dan fleksibilitas tubuh yang diwujudkan dalam bentuk senam. Meski penampilannya berbeda, Barbie mengaku respons penonton sangat positif untuknya. Mereka lebih condong memperhatikan apa yang dilakukan Barbie, bukan pada kodisi fisiknya.

"Tak sedikit orang yang meragukan kemampuan saya. Justru mamin diragukan, saya semakin bertekad untuk membuktikan pemikiran mereka salah pada saya dan saya bisa mencapai cita-cita saya, ya salah satunya dengan menjadi bodybuilder dan ikut berbagai kompetisi," imbuh Barbie, dalam situsnya fitnessunarmed.com.

Barbie berharap apa yang ia lakukan bisa menjadi inspirasi bagi semua orang, terutama mereka yang memiliki keterbatasan fisik. Sebab, ibu dari dua anak berusia 17 dan 13 tahun ini berprinsip apapun yang diinginkan jika dilakukand engan tekun dan dibarengi niat pasti akan terwujud.

Selain menggilai bidang body builder, wanita yang sudah bercerai dengan sang suami beberapa tahun lalu ini pun suka mengisi waktu luangnya dengan menjadi model beberapa sesi pemotretan.

Hubungan Ras di Amerika

Hubungan Ras di AS dalam Angka

Protes yang berujung kerusuhan di beberapa kota di AS dipicu oleh keputusan juri untuk tidak mendakwa polisi atas pembunuhan seorang remaja kulit hitam. Kematian Michael Brown, 18 tahun, di Ferguson, Missouri, pada tanggal 9 Agustus lalu, telah menghidupkan kembali perdebatan tentang hubungan ras di Amerika Serikat.

Berikut adalah lima statistik yang membantu menceritakan kisah hubungan dua ras tersebut.

Miliarder

Hanya ada dua miliarder kulit hitam di Amerika Serikat, yaitu Oprah Winfrey dan mantan bintang basket Michael Jordan. Ini jauh dibandingkan dengan jumlah miliarder kulit putih yang jumlahnya mencapai 500.

Pendidikan

Pelajar kulit hitam mencetak hasil yang bagus di sekolah menengah atas. Sebanyak 30 persen di antara mereka lulus, lebih tinggi dibandingkan kulit putih yang sekitar 27 persen. Namun, sayangnya, hanya 9,8 persen yang lulus sarjana, dibandingkan 14,4 persen warga kulit putih yang lulus sarjana.

Pertemanan

Survei yang dilakukan oleh Institut Riset Agama Publik pada 2013 bertanya banyak hal untuk menilai keberagaman kelompok pertemanan. Riset ini menunjukkan bahwa 65 persen warga kulit hitam hanya memiliki teman sesama kulit hitam. Sementara itu, 75 persen warga kulit putih mengatakan, mereka tidak memiliki teman kulit hitam dan hanya memiliki teman sesama kulit putih.

Pengangguran

Tingkat pengangguran tetap tinggi di komunitas kulit hitam, dibandingkan kulit putih. Saat ini, 4,8 persen warga kulit putih menganggur. Ini jauh lebih rendah dibandingkan dengan 10,9 persen pengangguran kulit hitam.

Narapidana

Angka yang didapat dari populasi penjara hingga Desember 2013 menunjukkan warga kulit hitam 37 persen, kulit putih 32 persen, dan hispanik 22 persen.

Sumber data: Sensus AS, Institut Riset Agama Publik, Forbes, Departemen Tenaga Kerja AS, dan Departemen Hukum AS

Hiburan Untuk Bisa Membangun Mimpi Masa Depan

Membangun Peradaban di Stadion

Salah satu agenda wajib yang sudah saya rencanakan sebelum berangkat ke Jepang adalah menyaksikan pertandingan sepakbola langsung di stadion. Apapun yang terjadi saya harus mendapatkan pengalaman ini sebelum kembali ke Indonesia.

Salah satu tim yang bermarkas tidak jauh dari lokasi saya tinggal adalah JEF United. Klub J2 atau kompetisi kasta kedua dalam persepakbolaan Jepang.

Saya belum pernah mendengar tentang klub ini sebelumnya. Di Indonesia tidak banyak informasi yang muncul di media soal J-League, apalagi J2. Begitu pula dengan JEF United. Saya baru mendengar nama klub ini setelah saya hadir Jepang.

Sebenarnya, ada satu klub lain yang juga bermarkas di kota saya tinggal yaitu Kashiwa Reysol. Meski sedikit lebih jauh, namun klub ini lebih familiar di kepala saya karena berkompetisi di J-league.

Namun setiap kali bertanya kepada penduduk lokal soal klub sepakbola apa yang ada di kota ini, nama pertama yang muncul dari mulut mereka adalah JEF United. Mereka bahkan baru menyebut nama Kashiwa Reysol setelah saya bertanya apakah Kashiwa Reysol juga berada di kota ini. Dari sini saya mulai tertarik untuk menyaksikan langsung pertandingan klub yang melekat di otak para penduduk lokal ini.

Saya kemudian mencari informasi soal kapan klub ini akan melangsungkan pertandingan kandangnya. Dan ternyata, mereka menyediakan koran gratis di hampir semua stasiun yang ada di kota ini. Koran ini berisi tentang informasi dasar dari klub seperti jadwal pertandingan, kondisi pemain, serta berita-berita terbaru soal klub. Koran ini hanya empat halaman namun saya bisa mendapatkan semua informasi yang saya butuhkan untuk menyaksikan pertandingan.

Pertandingan dilangsungkan pada hari sabtu (15/11) pukul 16.00. JEF United akan menjamu tim peringkat bawah, Kataller Toyama. Saya langsung membeli tiket dua hari sebelumnya karena membeli di tiket di hari sebelum pertandingan akan mendapatkan diskon. Saya juga mendapatkan informasi bahwa saya bisa mendapatkan diskon 50% dengan menunjukan kartu mahasiswa saya. Tawaran yang tentu sangat menggiurkan bagi saya.

Alasan mereka memberikan potongan harga untuk pembelian di hari sebelum pertandingan adalah untuk menghindari antrian panjang pembelian tiket saat hari pertandingan. Mereka juga ingin memberikan sedikit penghargaan kepada suporter yang mau meluangkan waktu di hari kerjanya untuk membeli tiket.

Sedangkan diskon yang diberikan kepada para pelajar adalah salah satu cara mereka untuk berinvestasi. Anak-anak-muda ini memiliki potensi besar untuk menjadi pendukung setia mereka di masa depan. Karena itulah mereka memberikan perlakuan yang istimewa.

Satu promosi yang juga mereka lakukan adalah dengan memberikan tiket gratis kepada anak-anak di bawah usia 15 tahun. Menurut logika mereka, anak-anak di bawah usia 15 tahun pasti akan ditemani orang dewasa untuk menonton. Maka akan ada dua keuntungan yang mereka raih, menyiapkan suporter loyal di masa depan, dan mendapat suporter baru yang sudah matang.

Tiket sebenarnya bisa saya dapatkan dengan membeli di mini market dimanapun di kota ini. Namun saya memutuskan untuk membelinya langsung di toko penjualan merchandise resmi yang berada tidak jauh dari stadion. Saya hanya ingin melihat lebih dulu seperti apa fasilitas yang dimiliki klub kasta kedua negri ini.

Dan saya dibuat sedikit tercengang dengan apa yang klub ini miliki. Stadion yang sangat megah untuk sebuah klub divisi 2 menurut saya. Lapangan latihan yang sangat terawat dan toko penjualan produk-produk resmi yang juga dikelola dengan sangat baik.

Pada hari pertandingan saya berangkat dari tempat tinggal 1 jam sebelum kickoff. Saya naik kereta dari stasiun dekat tempat saya tinggal untuk menuju stadion. Tidak terlalu jauh jarak yang harus saya tempuh, hanya berselang 4 stasiun atau sekitar 20 menit saya sudah sampai di stasiun terdekat dengan stadion. Dari situ, saya hanya tinggal berjalan sekitar 10 menit untuk sampai ke stadion.

Stasiun dan jalan menuju stadion memang jauh lebih ramai ketimbang saat saya datang kesini untuk membeli tiket. Kondisi yang tidak berbeda dengan kondisi hari pertandingan di sekitar GBK saat hari pertandingan tim nasional bermain.

Namun, ada beberapa hal yang membuat saya heran dengan keramaian yang saya temui di sekitar stadion. Yang pertama, sebelum memasuki komplek stadion, saya tidak banyak melihat orang yang membawa spanduk ataupun menggunakan atribut klub. Yang kedua komposisi orang-orang yang ada disini dilihat dari segi umur benar-benar merata. Dari mulai balita yang masih digendong oleh ayah/ibunya hingga kakek dan nenek yang mungkin sudah berusia di atas 75 tahun.

Masuk ke area komplek stadion saya langsung disuguhkan dengan suara gemuruh dari dalam. Nyanyian dan yel-yel para suporter yang sudah lebih dulu datang terdengar hingga keluar. Kondisi yang tidak berbeda dengan stadion-stadion di Indonesia saat pertandingan.

Orang-orang yang tadi berjalan bersama saya dari stasiun pun mulai mengeluarkan atribut mereka. Bendera dan berbagai macam atribut lainnya ternyata sebelumnya mereka simpan di dalam tas masing-masing. Atribut-atribut tersebut baru mulai dikeluarkan menjelang masuk komplek stadion.

Masuk ke stadion, sesuai dugaan saya sebelumnya, stadion ini memang sangat megah untuk sebuah tim divisi 2. Mungkin tidak kurang dari 25 ribu penonton mampu ditampung oleh stadion ini.

Saat membeli tiket, saya hanya membeli kelas yang sesuai dengan kantong saya. Saya tidak tahu jika ternyata kelas tersebut membuat saya berada satu tempat dengan para pendukung fanatik klub ini.Namun ternyata, saya cukup beruntung dengan memilih tibun ini karena dari sini saya bisa melihat semua fenomena yang ada di stadion. Saya bisa berada di dalam kerumunan suporter yang tidak henti bernyanyi sepanjang pertandingan.

Namun juga saya bisa menemui ayah dan ibu beserta anak-anaknya yang menggelar tikar dan membuka bekal makanan layaknya sedang piknik di pantai. Pertandingan sepakbola memang menjadi salah satu pilihan hiburan di Jepang. Karena itu memang tidak aneh jika saya melihat komposisi suporter yang hadir dari berbagai kelompok umur. Harga tiket yang bagi masyarakat Jepang cukup terjangkau membuat pertandingan sepakbola menjadi salah satu pilihan untuk menghabiskan waktu bersama keluarga.

Maaf di sini saya tidak bisa mengambil banyak gambar kegiatan para penonton karena takut mengganggu privasi mereka. Bagi masyarakat Jepang, mengambil gambar seseorang dari jarak dekat tanpa izin akan membuat privasi terganggu. Karena itu, saya hanya mencoba mengabadikan beberapa momment dari jarak yang menurut saya tidak mengganggu mereka.

Memasuki waktu jeda babak pertama pertandingan masih imbang tanpa gol.Sebagian besar orang beranjak dari kursinya. Saya pun penasaran kemana mereka pergi pada waktu ini. Saya coba mengikuti arus dan ternyata pihak klub pun menyediakan jajanan di dalam stadion. Waktu sudah menunjukan pukul 5 ketika itu, tentu saja perut sudah mulai berbunyi. Makanan-makanan ringan pengganjal perut pun disediakan di beberapa kios di dalam stadion.

Antrean panjang terlihat pada setiap kios yang ada termasuk satu kios yang menjual merchandise resmi klub tersebut. Saya coba menelusuri lorong stadion dan melihat apa saja yang mereka jual. Namun ternyata saya justru menemukan satu hal sederhana yang tidak kalah menarik.

Saya menemukan satu stand televisi yang menayangkan jalannya pertandingan. Antrian panjang di tempat penjualanan makanan serta toilet mungkin akan membuat beberapa orang melewatkan momen penting pertandingan. Karena itulah mereka menyediakan televisi agar setiap orang bisa tetap menyaksikan pertandingan meski sedang mengantri membeli makanan.

Kembali ke tribun saya langsung dikejutkan oleh gol yang dicetak oleh tim tamu. Semua penonton sontak terdiam mengingat mereka hanya melawan Kataller Toyama, tim yang menduduki peringkat paling terakhir. Ditambah lagi pertandingan ini sangat penting bagi JEF United karena sedang dalam perebutan tiket playoff untuk promosi ke J-league. Kehilangan 3 poin akan membuat mereka terlempar ke peringkat 7. Dengan satu pertandingan tersisa akan membuat mereka sulit untuk bisa meraih tiket playoff.

Namun akhirnya para suporter kembali bersorak ketika JEF United berhasil membalikan keadaan sebelum pertandingan usai. Dua gol mereka cetak dalam kurun waktu sepuluh menit membuat mereka kokoh di posisi keempat sementara.

Menjelang akhir pertandingan, beberapa orang petugas pertandingan langsung bergerak dengan membawa kantong plastik sampah. Negri ini memang sangat peduli dengan lingkungannya. Mereka tidak suka dengan segala macam yang merusak lingkungan.

Masih ingat dengan kisah suporter Jepang yang memungut sampah di stadion pasca pertandingan Piala Dunia Brasil lalu? Ya, itu pula yang mereka lakukan di rumah sendiri. Semua sampah dikumpulkan kepada petugas untuk menjaga kebersihan di dalam stadion.

Pertandingan usai, penonton bubar namun pelayanan yang diberikan klub kepada para suporter tidak berhenti sampai disitu. Panitia penyelenggara mengirimkan banyak stafnya di sepanjang jalan untuk membantu semua suporter kembali ke rumah dengan selamat. Ada yang membantu mengarahkan jalan, anda yang membantu menyebrang jalan, bahkan ada juga yang tidak henti-henti membungkuk sambil mengucapkan terima kasih telah hadir menyaksikan pertandingan.

Para suporter pun kembali memperlihatkan pemandangan yang sama dengan saat sebelum pertandingan. Segala macam atribut dimasukan, bendera serta spanduk dilipat. Jalanan memang menjadi macet karena ada 10 ribu orang yang keluar stadion, namu tidak ada konvoi atau arak-arakan yang membuat jalanan semakin kacau. Semua berjalan dengan tenang menuju rumah masing-masing.

Bagi masyarakat Jepang, mengganggu kepentingan orang lain adalah satu hal yang paling tidak boleh dilakukan. Mungkin ini juga yang menjadi alasan mereka tidak menggunakan atribut klub sejak dalam perjalanan. Bergerombol dengan satu atribut yang sama mungkin akan membuat orang lain terganggu.

Bagi mereka, sepakbola adalah sebuah hiburan. Hiburan menghabiskan waktu bersama keluarga, hiburan untuk bisa mengisi hari tua, serta hiburan untuk bisa membangun mimpi masa depan. Permainan terindah ini benar-benar dibuat semakin indah dengan perilaku beradab yang dilakukan masarakat Jepang. Dan ternyata, perilaku beradab tidak membunuh keseruan sebuah pertandingan sepakbola.


source

Dari Penyemir Sepatu di Pelacuran Jadi Direktur Perusahaan Mobil Internasional

"Success Story" Bagus Susanto, Managing Director Ford Motor Indonesia

Mau Sukses Harus Berani "Bayar"......

Kehidupan ini sangat indah. Tak semua perjalanan hidup manusia berjalan dengan mulus. Tentu banyak rintangan dan hambatan dalam meraihnya. Kuncinya adalah kesabaran, keteguhan hati, memiliki prinsip yang kuat, jujur, apa adanya, dan selalu melakukan inovasi. Di balik kesuksesan seseorang, ada kisah-kisah mengharukan dan menyedihkan. Semua itu adalah proses yang harus dilalui. Mulai hari ini, Kompas.com menurunkan serial artikel "Success Story" tentang perjalanan tokoh yang inspiratif. Semoga pembaca bisa memetik makna di balik kisahnya

Adalah Bagus Susanto, Managing Director PT Ford Motor Indonesia (FMI). Di usia 40 tahun, pria kelahiran Banyuwangi, 23 November 1974 itu memegang tampuk pimpinan tertinggi Ford Motor Indonesia. Ia juga orang Indonesia pertama yang memegang jabatan puncak FMI.

"Life begins at forty”. Pepatah tersebut mungkin pas sekali buat Bagus. Masa depan bisnis produsen mobil asal Amerika Serikat di Indonesia berada di tangannya. Posisi Bagus sebagai pimpinan tertinggi di Indonesia menjadi tantangan terbesar baginya. 

Tidak mudah bagi seorang Bagus untuk meraih posisi tersebut. Butuh perjuangan dari bawah untuk mencapai posisi puncak.

Berani bayar

Kesuksesan tidak datang dengan instan. Ada ”harga” yang harus dibayar untuk mendapatkannya. Ibarat pepatah Jawa “jer basuki mawa beya”, untuk mencapai keberhasilan itu butuh biaya. Bukan biaya dalam bentuk materi uang, tapi pengorbanan waktu, tenaga, usaha, dan kerja keras.

“Kalau orang mau sukses, jalan pasti ada. Perbedaannya tipis, ada orang yang berani ‘bayar’ ada yang tidak berani ‘bayar’, wis itu thok (sudah itu saja)!” ujar Bagus saat ditanya apa kunci suksesnya kepada Kompas.com.

Keberanian untuk menebus kesuksesan itu sudah tertancap di kepala Bagus sejak masa kanak-kanak. Ia mengakui, keputusan yang diambilnya sejak duduk di bangku sekolah adalah pijakan untuk keberhasilannya saat ini.

“Semua anak ditanya pasti mau pintar. Tapi berapa anak yang jadi pintar? Apa bayarannya? Jangan nonton TV terus, jangan main terus, jangan ngobrol kalau guru lagi menerangkan,” terang Bagus.

Bagus menampik anggapan bahwa fasilitas pendidikan yang berteknologi tinggi, nyaman, dan lengkap adalah kunci kemajuan.

“Orang pinter bukan karena AC (air conditioner). Ini serius saya bicara seperti ini. Bukan itu, yang penting itu tekadnya,” kata dia.

Belajar di pinggir jalan

Ia bercerita salah satu kisahnya menjelang ujian Ebtanas saat duduk di kelas 3 SMPN Negeri 3 Surabaya, Jalan Praban. Pada malam menjelang ujian, tiba-tiba listrik di rumahnya mati. Tapi, ia tak lantas menyerah dan hilang akal.

“Buku saya bawa ke pinggir jalan, belajar di pinggir jalan. Kan ada lampu jalan. Yang dibutuhkan kan lampu untuk baca saja kan? Ditanyain, ‘Ngapain, di sini?’ Tetapi saya baca saja,” ungkap Bagus.

Sebagai anak dari keluarga pedagang yang hidupnya pas-pasan, Bagus pun tahu diri. Ia tak menuntut banyak dari orangtuanya soal dukungan untuk pendidikannya. Tapi, memang banyak akal, Bagus tak menyia-nyiakan kesempatan berteman dengan kawan-kawan yang nasibnya lebih baik.

“Ini ada teman anaknya orang kaya. Mau buku apa saja dibelikan. Aku enggak kaya tapi punya teman-teman anaknya orang kaya. Setiap hari saya pinjam bukunya. Dia juga enggak keberatan karena tidak dibaca juga. Malah saya yang suka ingatkan, besok ada pelajaran apa? Bukunya saya bawa ke sekolah. Jadi setiap hari pekerjaan saya itu pinjam buku lalu saya rangkum. Jadi saya sudah punya rangkumannya. Pada saat ujian, teman justru pinjam rangkumanku. Ini contohnya seperti itu,” kisah Bagus.

Penyemir sepatu

Apa yang diceritakan Bagus adalah salah satu cara untuk menyiasati situasi dan kondisi saat itu. Banyak akal yang ia pakai agar tetap bisa survive meraih cita-citanya. Termasuk menjadi penyemir sepatu.

Dulu Penyemir Sepatu di Gang Dolly, Kini Managing Director Ford

Siapa menyangka, satu di antara anak-anak penyemir sepatu yang mondar-mandir di Gang Dolly, Surabaya, kini menjadi salah satu pimpinan tertinggi di sebuah perusahaan otomotif terkemuka di Tanah Air. Dialah Bagus Susanto yang sejak 2011 dipercaya menjadi Managing Director PT Ford Motor Indonesia.

Bagus tak bisa menyembunyikan rasa harunya saat bercerita soal masa kecil yang penuh perjuangan kepada Kompas.com, dalam suasana santai, di bilangan Pondok Indah. Tinggal bersama kedua orangtuanya di Jalan Banyu Urip, Surabaya, yang hanya berjarak ratusan meter dari Gang Dolly, Bagus hampir setiap hari melintasi kawasan tersebut.

Daerah yang terkenal sebagai kompleks pelacuran itu sudah menjadi bagian dari kesehariannya. Satu yang ada di pikirannya saat melihat kerumunan orang di sana adalah bagaimana caranya agar ia bisa mendapatkan tambahan uang jajan. Maka dari itu, saat liburan sekolah tiba, Bagus tak menyia-nyiakan kesempatan untuk mengejar rezeki.

"Terpaksa, jujur saja. Saat liburan SMP kelas I itu saya jual jeruk sama (bawa) cangklong tas untuk semir sepatu di Dolly," ujar Bagus sambil menerawang mengingat-ingat masa kecil yang penuh kesan itu.

Bagus tak segan menawarkan jasa menyemir sepatu kepada tamu-tamu di Dolly yang sedang menunggu giliran. Rupiah pun dikumpulkannya sedikit demi sedikit dari satu kaki ke kaki yang lain.

Salah satu pengalaman yang masih berkesan dari perjalanan hidupnya menjadi penyemir sepatu adalah pertemuan dengan Gombloh. Penyanyi "Kebyar-kebyar" itu hampir setiap hari nongol di Dolly. Bagus terkesan dengan jiwa dermawan Gombloh yang sering membantu para PSK dan orang-orang di kawasan Dolly yang membutuhkan bantuan.

Tidak betah

Seperti diutarakannya, selain menyemir, Bagus juga mengisi hari-hari liburan untuk berjualan jeruk. Bersama anak-anak sebayanya yang senasib saat itu, ia mendatangi pengepul jeruk. Di depan mereka sudah siap keranjang-keranjang yang masing-masing berisi 50 jeruk. Satu buah diharga Rp 75, dan anak-anak menjualnya Rp 100.

Awalnya Bagus antusias mencoba meyakinkan setiap orang untuk membeli jeruknya. Di situ, bakat jualannya benar-benar dilatih.

Lama-lama tanpa harus dengan mulut yang berbusa-busa, para pembeli dengan mudahnya memborong jeruknya. Bahkan, tidak jarang pembeli memberikan uang jauh lebih banyak ketimbang harga yang ia sebutkan.

"Kadang ada orang beli 10 buah, seharusnya membayar Rp 1.000, tetapi bayar Rp 2.000," ujarnya.

Situasi seperti itulah yang justru membuat Bagus tidak suka berjualan jeruk di Gang Dolly. Mereka, para pembeli jeruknya, bukan membeli karena tertarik, melainkan karena belas kasihan. Bagus tidak mau jeruknya dibeli hanya karena alasan belas kasihan.

"Saya juga agak sepet matanya karena melihat wanita-wanita itu kadang keluar cuma pakai celana dalam, kadang lupa nutup atasnya enggak pake apa-apa," ujar Bagus soal alasan lain mengapa ia tidak betah berdagang di kawasan Dolly.

Dari menyemir sepatu, Bagus menempa kemampuannya berjualan dengan berdagang jeruk dari rumah ke rumah....

Menjadi Miliarder Paling Nakal

Miliarder Paling Nakal di Jepang

Demi Menepati Janji Pelanggan Adalah yang Utama, Takao Yasuda, Salah Satu Orang Terkaya Jepang, Rela Dianggap Nakal Oleh Banyak Pihak.

Jika Anda menganggap bahwa bisnis convenience store itu cuma bisa seperti itu-itu saja, maka Anda perlu berontak keluar dari pakem yang sudah ada. Misalnya Don Quijote. Ritel asli Jepang ini menawarkan konsep yang sangat unik. Begitu masuk ke toko, Anda akan menemukan barang-barang dari bermacam-macam kategori saling tumpang tindih. Dari komoditas sehari-hari hingga merek-merek mewah. Dan ternyata, mereka sengaja!

“Ritel di Jepang dibangun berdasarkan konsep untuk menyimpan waktu. Sementara, kami ingin customer kami menghabiskan lebih banyak waktu di toko kami,” kata Takao Yasuda. Takao Yasuda adalah presiden, sekaligus pendiri dari Don Quijote Group.

Sekali masuk, para pembeli akan memulai petualang mereka berburu harta karun. “Para pembelanja akan meninggalkan toko sambil merasa bahwa mereka kekurangan sesuatu. Dan mereka akan menemukan barang baru setiap kali mereka kembali berkunjung.”

Tambahannya, toko Donki (singkatan Don Quijote) buka 24 jam. Kombinasi ini terbukti sukses besar. Donki laris sebagai tempat ideal untuk destinasi hangout para pencari hiburan di malam hari. Donki Group berhasil mengantarkan Takao Yasuda ke dalam daftar 50 orang terkaya di Jepang. Lewat Don Quijote Group, Takao Yasuda berhasil mengumpulkan kekayaan senilai 1,3 miliar dolar Amerika atau sekitar 13 Trilliun Rupiah.

Semuanya berawal pada tahun 1978. Takao Yasuda membuka sebuah minimarket kecil berukuran 60 meter persegi. Suatu saat, seorang konsumen datang malam-malam. Ia salah menduga bahwa toko itu masih buka karena lampunya yang menyala dan Takao Yasuda tampak sedang menyusun barang-barang di rak toko. Padahal, saat itu Takao Yasuda sedang mengisi ulang toko, karena pada siang harinya, waktunya habis untuk melayani konsumen. Dari peristiwa kecil ini, ia menemukan bahwa ada peluang di pembelanja malam. Sampai sekarang, ia menerapkan kebijakan bahwa toko akan buka sampai larut malam.

Kemudian ia menemukan bahwa pembelanja malam adalah casual shopper. Mereka adalah pembelanja yang memiliki banyak waktu luang untuk dihabiskan dan hampir tidak pernah memegang daftar belanja. Nah, upaya untuk memenuhi kebutuhan pelanggan inilah yang kemudian mengantarkan mereka pada konsep “compression display”, yang mengubah lantai belanja ke dalam hutan belantara barang dagangan, dengan kartu pop tulisan tangan yang menggantung seperti sulur-sulur di seluruh toko.

Selama 36 tahun berikutnya, Takao Yasuda berhasil mengantarkan Donki menjadi sebuah general store yang mendobrak pakem yang ada. Mereka memiliki sekitar 80 toko yang tersebar di seluruh Jepang. “After all, Donki telah meresap ke dalam gaya hidup masyarakat. Menghabiskan waktu di salah satu toko kami telah menjadi bagian dari kehidupan mereka,” katanya.

Menolak patuh

Takao Yasuda memiliki kecenderungan untuk membangkang dari peraturan pemerintah. Menanggapi krisis apoteker di tahun 2003, Yasuda menjual obat-obatan generik untuk pembeli melalui videophone. Pemerintah Jepang kemudian memutuskan bahwa hal ini melanggar hukum farmasi yang membutuhkan kehadiran fisik seorang apoteker bersertifikat di setiap toko yang menjual resep obat generik. Yasuda tidak kehabisan akal, ia mencoba taktik lain untuk mengakali hukum; lagi-lagi, Kementerian Kesehatan menghentikannya. Tapi publik berada di pihak Yasuda. Mereka memaksa regulator untuk mempertimbangkan kembali. “Saya tidak suka bermusuhan dengan pihak yang berwenang,” kata Yasuda. “Tapi jika perlu, saya siap.”

Contoh ekstrim dari prinsip Yasuda untuk mengedepankan pelanggannya adalah dipajangnya beragam mainan seks di tokonya. Ketika perusahaan mereka terdaftar di Bursa Saham Tokyo beberapa tahun lalu, beberapa orang di sekitarnya menyarankan agar ia menyingkirkan produk itu. Namun Yasuda menolak dengan keras. “Tidak,” katanya. “Ini masalah yang sangat sakral. Lagi pula, itu bertentangan dengan prinsip kami tentang pelanggan adalah yang pertama. ”


Merangkul perubahan

Selama masa reses, Don Quijote Group justru mampu tumbuh dengan kecepatan yang luar biasa. Pencapaian ini adalah hasil dari konsistensi terhadap prinsip mereka, yaitu “menganggap pelanggan sebagai prioritas utama” serta upaya untuk menyesuaikan diri dengan tren dan merangkul tantangan untuk  terus menerus membuat terobosan berupa format baru. Menurut survei yang disusun oleh Nikkei Marketing Journal (Nikkei MJ), Don Quijote mampu mempertahankan urutan pertama soal angka penjualan bersih toko diskon umum.

Entrepreneur harus bersikap dinamis terhadap perubahan.

source

Kegantengan Untuk Mendapatkan Miliaran Rupiah

Anda Tidak Perlu Ganteng Untuk Hasilkan Miliaran Rupiah

Maaf, Judul Ini Memang Menyindir Anda. Achmad Rofiq Bisa Membuktikan Bahwa Kreativitas Adalah Jalan Menuju Kesuksesan. Jangan Manja!

Achmad Rofiq, meskipun tidak ganteng dan keren menurut definisi gadis-gadis jaman sekarang, menurut tim Studentpreneur dia adalah salah satu orang paling keren di Malang. Bagaimana tidak, semenjak mendirikan Digital Global Maxinema, perusahaan animasi lokal yang bermarkas di Malang, Rofiq berhasil meraup penghasilan sampai milliaran rupiah! Bagaimanapun juga, kesuksesan seorang anak muda terlihat lebih keren daripada anak muda ganteng yang hanya bisa jadi pengemis meminta uang untuk orang tuanya. Simak serunya penuturan pemuda Malang ini untuk Sobat Studentpreneur.

Jadi, bisa diceritakan, apa saja sih yang dikerjakan di Digital Global Maxinema?

Kami menciptakan karakter, cerita dan menggerakkannya dengan teknik animasi untuk kemudian dipasarkan baik lokal maupun global. Dan sudah banyak karya yang dihasilkan melalui Digital Global Maxinema. Terima kasih atas kepercayaan yang diberikan oleh masyarakat karena karakter-karakter animasi dari Digital Global Maxinema selalu mendapat tempat di hati pemirsa.

Anda Tidak Perlu Ganteng Untuk Hasilkan Miliaran Rupiah bisnis animasi lokal bisnis animasi indonesia animasi indonesia sukses achmad rofiq Anda Tidak Perlu Ganteng Untuk Hasilkan Miliaran Rupiah [Studentpreneur]
Kenapa terpikir oleh Mas Rofiq untuk membuat berbagai macam karakter animasi sebagai bisnis?

Saya dulu kuliah S1 di DKV Universitas Negeri Malang. Dari dari kuliah inilah saya belajar banyak tentang dunia animasi. Oleh karena itu, saya pun serius untuk terjun di dunia bisnis yang bergerak di bidang animasi. Selain itu, lingkungan saya adalah seniman dan desainer. Jadi, ketika bekerja sesuai dengan passion dan didukung oleh lingkungan dan bisa membantu lingkungan itu menyenangkan.

Apa sih tantangannya dalam mengembangkan bisnis dunia animasi?

Sebenarnya soal kreatifitas kita tidak perlu dukungan pemerintah. Pasalnya, kreasi di dunia animasi karya anak bangsa tak kalah oleh animator-animator dari luar negeri. Namun, jika berbicara terkait industri, model bisnisnya hingga sekarang masih belum ada benchmark dan pemerintah belum sempat fokus pada animasi. Hal ini dikarenakan selama ini lima belas subsektor kreatif harus dijalankan bersama. Pemodalan juga belum ada mekanismenya di Indonesia apalagi soal distribusi serta ancaman pembajakan.

Sudah berapa karakter animasi yang telah diciptakan oleh Mas Rofiq dan berapa sih penghasilan yang didapat Mas Rofiq dari mengerjakan animasi?

Tergantung projectnya, misalnya dalam project serial animasi USO kami mendapat Rp. 1,3 M untuk 12 episode. Sedangkan untuk Kukurockyou saya bersama tim masih terus berinvestasi hingga mencapai Rp 4 miliar dan hingga kini belum mendapat pemasukan karena memang diprediksi akan ada omzet di tahun ke lima. Jadi, kalau di industri animasi jangan ditanya profit sebelum jalan lima tahun. Saya dan tim baru mulai 2011 jadi belum saatnya panen.

Bagaimana perkembangan dunia animasi di Indonesia dan apa yang menjadi inspirasi dalam menciptakan karakter animasi?

Secara kreativitas dan teknik sudah sangat baik dan bisa bersaing dengan global. Hanya saja, terkait dengan bisnis masih sangat tergantung pada kebijakan pemerintah, regulasi penyiaran TV dan lain-lain. Sedangkan untuk inspirasi, tentu saja setiap orang akan berbeda-beda. Saya sendiri, yang sering menjadi inspirasi adalah benda dan lingkungan di sekitar tempat tinggal. Terkadang, saya juga mendapat ide ketika menonton animasi dari luar negeri.

Kira-kira karakter animasi seperti apa sih yang bisa menggambarkan seorang Achmad Rofiq dan sebutkan alasannya?

Susah juga jika ditanya karakter animasi yang menggambarkan diri saya sendiri. Mungkin “Jagur” yang merupakan tokoh utama dalam film kami sendiri Kukurockyou yang saya pilih. Karakter ini berwujud ayam yang tidak ingin jago kandang meskipun banyak rintangan.

Terakhir, apa saran dari Anda agar mereka yang memulai bisnis animasi tetap bersemangat?

Jangan terlalu boros dan harus efisien dalam hal produksi. Buat perhitungan yang matang dan riset kecil yang meyakinkan sehingga hasilnya tidak sia-sia. Selain itu, dalam berkecimpung di dunia animasi juga jangan mudah untuk merasa frustasi. Contoh, dimana saya mengalami sendiri ketika mengerjakan project Kukurockyou yang sudah mengalami kebuntuan. Tetapi sehari setelah itu, kebuntuan ide tersebut sudah bisa dipecahkan dengan brainstorming bersama tim. Semoga sukses bagi yang akan memulai terjun bisnis di dunia animasi.

source

Memenangi Lomba Atau Mendapatkan Teman Baru

Kisah Petualang Swedia dan Anjing Jalanan yang Setia

QUITO — Empat atlet Swedia yang sedang mengikuti kompetisi petualangan di hutan tropis Ekuador membawa pulang seekor anjing yang mengikuti mereka sejauh ratusan kilometer.

Kisah ini bermula ketika empat sekawan itu memberikan satu kaleng makanan ke anjing liar di hutan.

Anjing itu—yang akhirnya diberi nama Arthur—lalu mengikuti mereka dalam kompetisi adventure racing dunia yang menempuh jarak sejauh 692 kilometer.

Arthur sekarang sudah dibawa pulang ke Swedia setelah diperiksa oleh dokter hewan negeri Skandinavia.

Berbahaya

Tidak peduli apa petualangan yang sedang mereka lakukan, Arthur pasti setia menemani.

Arthur berenang bersama tim saat tim menaiki kayak di bawah sungai, memanjat bukit, dan mengarungi medan lumpur setinggi lutut.

Bahkan ketika tim mencoba untuk mengusir dia, Arthur tetap tidak mau meninggalkan mereka.

Di awal-awal perlombaan, penyelenggara sempat memperingatkan tim Swedia ini karena membawa Arthur bersama mereka akan menimbulkan risiko bagi keselamatan anjing itu dan juga mereka.

Tim berusaha pergi meninggalkan Arthur mengarungi bawah sungai menggunakan kayak, tetapi Arthur melompat ke air dan berjuang berenang di samping kayak mereka.

Kapten tim Mikael Lindord lalu mengangkatnya, menempatkan dia di kayak, dan membiarkan dia tinggal bersama selama sisa perjalanan.

Pulih cepat

Adventure racing adalah bentuk olahraga ekstrem yang membutuhkan pendakian yang terus-menerus, trekking, bersepeda gunung, dan kayak selama beberapa hari berturut-turut.

Kejuaraan dunia yang diselenggarakan di Ekuador ini mencakup tiga wilayah geografis yang beragam, yaitu Andes, Pasifik, dan hutan hujan Amazon.

Sejak tiba di Swedia, Arthur menjalani perawatan karena luka di punggungnya. Luka itu sudah ada tiga sampai enam bulan dan masih berdarah ketika tim menemukannya. Tiga hari yang lalu mereka mengatakan itu "penyembuhan berlangsung cepat".

Lindnord dalam akun Facebook mereka mengatakan, dirinya amat terharu. "Saya tiba di Ekuador untuk memenangi lomba, tetapi kami malah bertemu dengan teman baru."

Batik di Amerika

Seniman Donna Backues Lestarikan Batik Indonesia di Amerika

PHILADELPHIA — Pernah tinggal di Indonesia selama 18 tahun telah membuat Donna Backues, seniman asal Amerika Serikat, cinta terhadap Indonesia. Ikatan yang kuat dengan Indonesia terus terjalin setelah perempuan kelahiran 1962 ini kembali ke Amerika dan menetap di daerah selatan kota Philadelphia yang terletak di negara bagian Pennsylvania.

"Pada tahun 1989, saya ikut suami pindah ke Bandung, Indonesia, karena suami saya ada kesempatan belajar bahasa Indonesia," kenang Donna kepada repoter VOA, Ronan Zakaria, baru-baru ini.

Sambil mengurus anak pertamanya yang pada waktu itu masih berusia dua bulan, alumnus S-2 dari Pennsylvania Academy of the Fine Arts di Philadelphia dengan latar belakang di bidang desain grafis ini mendapat kesempatan untuk belajar membatik di sebuah pabrik batik kecil di Bandung. Ilmu membatik tersebut terus digelutinya hingga sekarang.

"Usaha kecil itu punya Pak Hasannudin yang kalau tidak salah juga kerja sebagai dosen seni rupa di ITB pada waktu itu. Beliau orang Pekalongan. Saya minta les dari Pak Hasannudin. Walaupun dia setuju, dia memang sibuk sekali, dan sebetulnya nggak bisa mengajar saya. Namun, dia bilang, kalau mau ikut, pekerja-pekerja di sana bisa mengajar saya," papar perempuan yang saat ini menekuni profesi di bidang seni lukis, ilustrasi, desain, dan kerap kali mengajarkan seni rupa.

Dua kali seminggu, Donna mendatangi pabrik tersebut untuk mempelajari seni batik tulis dan batik cap selama lebih dari dua tahun. "Itu juga membuat saya bisa belajar bahasa Indonesia karena waktu itu saya tidak bisa sama sekali," ujar perempuan yang masih fasih berbahasa Indonesia ini kemudian tertawa.

Setelah delapan tahun tinggal di Bandung, Donna dan keluarganya memutuskan untuk pindah ke Tasikmalaya dan tinggal di dekat Dadaha selama sepuluh tahun.

"Di Indonesia, saya senang karena ada slow paced of life. Lebih santai. Banyak waktu untuk ngobrol sama tetangga-tetangga," canda Donna.

Di Tasikmalaya, ia ikut membantu suaminya mendirikan dan mengurus sebuah yayasan bernama Yayasan Sumbangsih Nuansa Indonesia yang bergerak di bidang kesehatan primer, pertanian, produksi impor dan ekspor kerajinan tangan, pendidikan, perkreditan, serta kesenian.

"Saya suka mengajar seni rupa, dan ada unit kerajinan tangan. Jadi, saya bisa mendesain produk-produk seperti scarf. Saya tidak membatik scarf-nya, tetapi saya membuat desain aja, dan itu dibatik oleh orang Tasik sebetulnya," ujar perempuan yang suka memasak soto ayam dan rendang ini.

Pada tahun 2007, Donna memutuskan untuk kembali ke Amerika karena kedua anaknya sudah mulai besar. Walau demikian, menurut Donna, anak-anaknya lebih senang tinggal di Indonesia.

"Ada satu anak yang diadopsi dari Jakarta," kata perempuan yang hobi melukis dan membaca ini. "Kebetulan dia lebih seperti orang Amerika karena dia masih kecil waktu datang ke Amerika, tetapi masih ingat Indonesia karena dia (waktu itu) umur 8 tahun. Bahasanya, mungkin dia mengerti banyak, tetapi kurang bisa bahasa (Indonesia), nggak seperti kakaknya," lanjutnya.

Sekembalinya ke Amerika, Donna sebenarnya tidak tertarik untuk membatik karena ia tidak memiliki ruangan yang luas di rumahnya. "Saya baru mulai membuat batik di Amerika waktu ada guru seni rupa di SMA Katolik di Philadelphia yang minta saya mengajar muridnya dengan memakai proses tersebut," ujarnya.

Ia kemudian mengikuti American Batik Design Competition 2013 yang diadakan oleh Kedutaan Besar Republik Indonesia di Washington DC pada tahun 2013. Hadiahnya adalah tur batik bersama dua pemenang lainnya ke Pekalongan. Sejak itu, Donna sering diminta untuk mengajar membatik dan kerap kali mengadakan pameran batik dan lokakarya membatik. Elemen-elemen Indonesia ia tampilkan dalam karya-karyanya.

"Misalnya, semacam pemandangan Indonesia, seperti gunung berapi atau pohon kelapa, yang saya pakai sebagai motif. Boleh lihat sendiri di website saya,  www.donnabackues.com," ujarnya.

Karya-karya batik Donna banyak mendapat pujian dari masyarakat lokal AS. Namun, sebagian besar dari mereka tidak tahu apa itu batik.

"Sebagian besar dari orang Amerika tidak pernah melihat batik dengan prosesnya yang berasal dari Indonesia.  Kalaupun istilah batik itu saya pakai, biasanya mereka menanggapi saya dengan bertanya, 'apa itu batik?'" kata Donna. 

Prestasi Donna dalam menghasilkan karya seni membuahkan hadiah Art and Change Grant sebesar Rp 30 juta dari yayasan Leeway Foundation di Philadelphia. Dari ratusan orang yang mendaftar, ia menjadi salah satu dari 30 pemenang yang berhasil terpilih untuk mendapatkan dana tersebut.

"Setiap tahun, sebuah LSM yang bernama Leeway Foundation menyelenggarakan semacam pendaftaran atau Call for Women Artists agar ide-ide wanita boleh dipungut dalam menggunakan kesenian sebagai katalis perubahan sosial yang efektif demi kepentingan masyarakat," ujarnya.

Rencananya, dana tersebut akan digunakan untuk membuka kelas membatik yang ditujukan bagi masyarakat Indonesia di Amerika.

"Kalau ada yang orang Amerika satu-dua mau ikut, boleh. Namun, yang penting orang Indonesia karena saya dapat sebuah Art and Change Grant dari Leeway Foundation untuk mengadakan sebuah proyek khusus untuk social change, perubahan positif dari masyarakat. Jadi, saya ingin mengadakan kursus batik untuk anak besar, dewasa, orang Indonesia yang tinggal di South Philadelphia," kata Donna. "Tujuannya untuk melestarikan tradisi kebudayaan Jawa supaya anak Indonesia bisa belajar tradisi mereka. Di Indonesia, sekarang, mungkin batiknya mulai lebih terkenal lagi di antara anak-anak. Namun, di Amerika, anak-anak tidak ada kesempatan untuk belajar (batik)," lanjutnya.

Sebagai pengajar kegiatan membatik di Amerika, peralatan membatik yang dimiliki Donna cukup lengkap. Semua bahan yang ia perlukan dapat ditemukan di internet.

"Saya sudah punya 4 skillet listrik dan kawat-kawat listrik, juga beberapa canting dan peralatan-peralatan lain guna mempersiapkan warna. Kalau ada sekolah atau organisasi lain yang mau mengadakan workshop, mereka harus siap dengan budget bahan-bahan, seperti kain, bahan warna, malam, zat-zat warna, dan mungkin tambahan canting secukupnya," paparnya.

Tinggal di Amerika membuat Donna rindu akan Indonesia. Walaupun di Philadelphia ia bisa menemukan banyak makanan khas Indonesia, ada satu makanan favorit yang sangat ia rindukan. "Nasi tutug oncom. Raos pisan!" ujarnya menutup wawancara

Daftar Orang Kaya Terbaru RI 2014

Ini Dia Daftar Orang Kaya Terbaru RI 2014

Jakarta -Majalah Forbes merilis daftar orang terkaya Indonesia untuk tahun 2014. Banyak faktor membuat kekayaan orang-orang kaya ini hanya bertambah sedikit saja.

Faktor-faktor tersebut antara lain melemahnya nilai tukar rupiah dan buruknya harga komodias-komoditas dunia, seperti batu bara dan minyak sawit.

Berikut ini daftar 10 orang terkaya di Indonesia seperti dikutip dari Forbes

1.Budi dan Michael Hartono dengan harta US$ 16,5 miliar (Rp 198 triliun)
2. Susilo Wonowidjojo dan keluarga dengan harta US$ 8 miliar (Rp 96 triliun)
3. Anthoni Salim dan keluarga dengan harta US$ 5,9 miliar (Rp 70,8 triliun)
4. Eka Tjipta Widjaja dan keluarga dengan harta US$ 5,8 miliar (Rp 69,6 triliun)
5. Sri Prakash Lohia dengan harta US$ 4,4 miliar (Rp 52,8 triliun)
6. Chairul Tanjung dengan harta US$ 4,3 miliar (Rp 51,6 triliun)
7. Boenjamin Setiawan dan keluarga dengan harta US$ 3,5 miliar (Rp 42 triliun)
8. Mochtar Riady dan keluarga dengan harta US$ 2,7 miliar (Rp 28,8 triliun)
9. Peter Sondakh dengan harta US$ 2,3 miliar (Rp 27,6 triliun)
10. Sukantono Tanoto dengan harta US$ 2,1 miliar (Rp 25,2 triliun)

Profil 10 Orang Terkaya di Indonesia Berharta Rp 666 Triliun

Jakarta - Majalah Forbes merilis daftar orang terkaya Indonesia untuk tahun 2014. Total harta orang-orang tajir ini jumlahnya US$ 55,5 miliar atau sekitar Rp 666 triliun.

Sepuluh orang ini berasal dari industri yang berbeda. Namun mereka yang bermain di industri rokok berada di posisi paling atas.

Berikut ini profil orang terkaya Indonesia versi Forbes untuk urutan 10 sampai urutan 6, seperti dikutip dari Forbes

10. Sukanto Tanoto

Harta US$ 2,1 miliar (Rp 25,2 triliun)
Pria berumur 64 tahun ini memulai usaha di industri pengolahan kayu dan kehutanan pada tahun 1972. Bisnis Sukanto Tanoto dijalankan oleh kelompok usaha the Royal Golden Eagle International (RGEI), yang dulu dikenal sebagai Raja Garuda Mas.

9. Peter Sondakh

Harta: US$ 2,3 miliar (Rp 27,6 triliun)
Bos dari Grup Rajawali ini mulai bisnis ayahnya dan pada tahun 1984. Sampai sekarang Grup Rajawali menjadi perusahaan investasi yang menjadi induk banyak perusahaan di berbagai sektor.

8. Mochtar Riady dan Keluarga

Harta: US$ 2,7 miliar (Rp 28,8 triliun)
Pria berumur 85 tahun ini adalah komisaris dari Grup Lippo, yang sekarang dijalankan oleh dua anaknya Stephen dan James. Stephen beroperasi di Singapura, sementara James dari Indonesia.

7. Boenjamin Setiawan dan Keluarga

Harta: US$ 3,5 miliar (Rp 42 triliun)
Pria pemilik Rumah Sakit Mitra Keluarga ini sudah lama bergerak di industri kesehatan. Dokter Boen, begitu ia kerap disapa, membentuk perusahaan Kalbe Farma bersama saudaranya pada 1966. Sekarang, Kalbe menjadi salah satu produsen obat terkemuka di Indonesia.

6. Chairul Tanjung

Harta: US$ 4,3 miliar (Rp 51,6 triliun)
Mantan Menko Perekonomian ini adalah pemilik konglomerasi CT Corp. Salah satu anak usahanya, Trans Corp baru saja menggandeng Turner Broadcasting meluncurkan CNN Indonesia akhir tahun ini.

Selain berbisnis media, pria berumur 52 tahun ini juga punya perusahaan di sektor taman hiburan, perbankan, dan ritel.

5. Sri Prakash Lohia

Harta: US$ 4,4 miliar (Rp 52,8 triliun)
Pria yang berdomisili di London, Inggris, ini adalah pemilik Indorama, produsen aneka bahan kimia. Ia juga baru saja membeli 66% saham Industries Chimiques du Sénégal, salah satu produsen bahan kimia terbesar di Afrika Selatan.

4. Eka Tjipta Widjaja dan keluarga

Harta: US$ 5,8 miliar (Rp 69,6 triliun)
Pria berumur 91 tahun ini sekarang tak lagi fokus berbisnis sawit setelah harga komoditas perkebunan ini lesu. Melalui Golden Agri-Resources, ia mencoba kerjasama dengan berbagai perusahaan seperti Wuhan Iron & Steel asal Tiongkok untuk memulai bisnis baja di Indonesia.

3. Anthoni Salim dan keluarga

Harta: US$ 5,9 miliar (Rp 70,8 triliun)
Konglomerasi Grup Salim sangat menggurita di Indonesia, merambah berbagai sektor makanan minuman, telekomunikasi,ritel, properti, hingga perbankan. Namanya perusahaan yang paling dikenal adalah Indofood.

2. Susilo Wonowidjojo dan keluarga

Harta: US$ 8 miliar (Rp 96 triliun)
Susilo merupakan penerus bisnis keluarganya yang memproduksi rokok bernama Gudang Garam. Perusahaan rokok asal Jawa Timur ini didirikan oleh ayahnya, Surya Wonowidjojo.

1. Budi dan Michael Hartono

Harta: US$ 16,5 miliar (Rp 198 triliun)
Harta dua bersaudara pemimpin Grup Djarum ini bertambah US$ 1 miliar (Rp 12 triliun). Terutama karena kenaikan harga saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA).

Saham BCA, naik sampai 50% dalam setahun terakhir. Kenaikan saham BCA disebabkan optimisme pasar merespons pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Faktor lain yang menyebabkan kenaikan kekayaan Budi dan Michael, tambah Forbes, adalah pernikahan anak sulung Budi dengan Amelia Santoso. Amelia merupakan putri dari Benny Setiawan Santoso, Presiden Komisaris PT Indofood CBP Sukses Makmur (ICBP). 

4 Nama Baru di Daftar Orang Terkaya RI, Ada Bos Sido Muncul

Jakarta -Majalah Forbes merilis 50 nama orang terkaya di Indonesia. Dari 50 nama, ada 4 yang merupakan pendatang baru. Mereka adalah Husodo Angkosubroto, Abdul Rasyid, Irwan Hidayat, Purnomo Prawiro.

Husodo Angkosubroto dan keluarga menduduki peringkat 23 di daftar orang terkaya Indonesia versi Forbes. Kekayaannya ditaksir mencapai US$ 1,5 miliar atau sekitar Rp 18 triliun.

Adalah ayah Husodo yang mendirikan Gunung Sewu Group, perusahaan perdagangan komoditas. Kemudian perusahaan ini berekspansi masuk ke sektor pertanian dan properti.

Ayah Husodo meninggal pada 2009 dan mewariskan bisnis kepada 4 orang anaknya. Husodo pun ditunjuk menjadi bos Gunung Sewu Group.

Kini, bisnis Gunung Sewu Group mencakup sektor pertanian, asuransi, properti, barang konsumsi, dan sumber daya alam.

Pendatang baru lainnya adalah Abdul Rasyid yang menempati ranking ke-41. Kekayaannya diperkirakan mencapai US$ 805 juta hampir Rp 10 triliun.

Abdul Rasyid adalah seorang pengusaha di bidang kayu. Para aktivis lingkungan hidup menuding bisnis Abdul Rasyid dijalankan di hutan lindung Tanjung Puting.

Beberapa waktu lalu, Abdul Rasyid memperluas bisnisnya ke kelapa sawit. Perusahaannya, Sawit Sumbermas Sarana, belum lama ini melantai di bursa saham dengan kode SSMS.

Nama Irwan Hidayat juga menjadi pendatang baru di daftar Forbes, tepatnya di peringkat 44. Kekayaannya mencapai US$ 660 juta atau hampir Rp 8 triliun.

Irwan adalah bos PT Sido Muncul Tbk (SIDO). Perusahaan ini memproduksi berbagai obat tradisional, mulai dari penyakit ringan sampai yang agak berat seperti demam berdarah.

Terakhir, ada Purnomo Prawiro di peringkat 25. Kekayaannya ditaksir mencapai US$ 1,3 miliar atau lebih dari Rp 15 triliun.

Purnomo mewarisi bisnis transportasi yaitu PT Blue Bird Tbk (BIRD). Blue Bird adalah perusahaan taksi terbesar di Indonesia dengan sekitar 22.000 armada.

Sandiaga Uno dan Kiki Barki Tak Lagi Jadi Orang Terkaya di Indonesia

Jakarta -Empat pengusaha tahun ini tidak lagi masuk daftar orang terkaya Indonesia versi Majalah Forbes. Siapa saja mereka?

Mereka adalah Kiki Barki, Sandiaga Salahuddin Uno, Winato Kartono, dan Sutjipto Nagaria. Harta kekayaan mereka ada yang tergerus ada juga yang hanya naik tipis.

Seperti dikutip dari Forbes, minimal jumlah harta kekayaan yang dimiliki untuk masuk daftar bergengsi ini naik menjadi US$ 500 juta (Rp 6 triliun) dibandingkan daftar tahun 2013 sebesar US$ 390 juta (Rp 4,7 triliun).

Harta kekayaan Kiki Barki yang tahun masih sebesar US$ 670 juta kini turun menjadi hanya US$ 350 juta gara-gara depresiasi harga saham PT Harum Energy Tbk (HRUM). Tahun lalu ia berada di peringkat 43%.

Selain Kiki, pengusaha muda Sandiaga Uno juga harus terdepak dari daftar bergengsi ini. Pemilik Saratoga ini tahun lalu berada di peringkat 47 dengan harta US$ 460 juta.

Pendiri Provident Capital Indonesia, Winato Kartono, juga terdepak dari daftar konglomerat RI. Padalah tahun lalu ia masih punya harta kekayaan US$ 590 juta dan layak masuk peringkat 46.

Nama terakhir adalah pengusaha properti Sutjipto Nagaria, bos Summarecon Group. Tahun lalu ia berada di posisi bontot alias 50. Posisi paling akhir di daftar orang kaya RI 2014 dipegang oleh pemilik Grup Agung Podomoro, Trihatma Haliman.

Ini Satu-satunya Wanita Dalam Daftar 50 Orang Terkaya RI

Jakarta -Daftar orang terkaya Indonesia 2014 versi Majalah Forbes didominasi kaum adam. Hanya satu wanita yang masuk daftar bergengsi tersebut.

Seperti dikutip dari Forbes, Kartini Muljadi menjadi wanita paling tajir di tanah air. Harta kekayaannya didapat dari produsen obat PT Tempo Scan Pacific Tbk (TSPC) yang sekarang dioperasikan anaknya, Handojo Muljadi.

Turunnya harga saham TSPC dalam setahun terakhir membuat harta kartini turun menjadi US$ 1,1 miliar ,dari tahun lalu sebesar US$ 1,42 miliar. Peringkatnya juga turun dari tahun lalu 19 menjadi 29 di daftar orang terkaya tahun ini.

Wanita kelahiran 17 Mei 1930 ini memulai karirnya sebagai hakim. Pada masa kecilnya ia merasakan pendidikan sekolah khusus keturunan Belanda.

Kartini sempat kuliah di perguruan tinggi Surabaya dan Yogyakarta, tapi kemudian pindah ke Jakarta untuk masuk Fakultas Hukum dan Ilmu Pengetahuan Kemasyarakatan Universitas Indonesia (UI).

Kartini meraih gelar sarjana hukum pada 1958, setelah mempunyai 2 anak. Kartini kemudian memutuskan berkarir di bidang Kehakiman dan diangkat sebagai Hakim pada Pengadilan Negeri Istimewa Jakarta. Ia ditugaskan untuk menangani perkara pidana, perdata, dan kepailitan.

Ia mulai bekerja sebagai notaris tak lama setelah suaminya, Djojo Muljadi, meninggal dunia pada 1973. Kartini mengundurkan diri sebagai Hakim, karena merasa pendapatannya sebagai Hakim yang berstatus Pegawai Negeri Sipil (PNS) tidak akan cukup untuk membiayai keluarganya.

Setelah menempuh dan lulus ujian negara untuk notariat, Kartini diangkat sebagai Notaris berkedudukan di Jakarta, dan mulai mengajar mata kuliah perdata dan hukum acara perdata di beberapa fakultas hukum di Jakarta.

Tahun 1990, setelah mengundurkan diri lebih dini dari jabatannya sebagai Notaris, Kartini mendirikan kantor pengacara dan konsultan hukum dengan nama Kartini Muljadi & Rekan. Kantor hukumnya pun berkembang pesat, tidak hanya perusahaan-perusahaan besar nasional namun juga perusahaan multinasional, yang menjadi langganannya.

Di usianya yang menginjak 82 tahun, Kartini aktif mendukung program-program untuk kemajuan Universitas Indonesia (UI). Dia pernah menjabat anggota Majelis Wali Amanat Universitas Indonesia (2002-2007) dan menjadi Ketua Majelis Wali Amanat Universitas Indonesia (2004-2007).

Kartini juga mendirikan Yayasan Daya Bhakti Pendidikan Universitas Indonesia yang bergerak di bidang sosial kemanusiaan, terutama membimbing calon-calon pemimpin bangsa.

Masuk Daftar Orang Terkaya RI, Bos Sido Muncul: Yang Kaya Itu Ibu Saya

Jakarta -CEO PT Sido muncul Tbk (SIDO) Irwan Hidayat masuk daftar 50 orang terkaya di Indonesia versi Forbes 2014. Irwan, yang menempati peringkat ke-44, menanggapi santai statusnya itu.

"Itu kan media yang ngomong, saya nggak lah. Ibu saya yang kaya. Saya hanya karyawan, dapat saham kosong," kata Irwan.

Ia mengatakan status tersebut lebih cocok disematkan kepada perusahaan jamu Sido Muncul sebagai perusahaan yang awalnya milik keluarga, yang kini menjadi perusahaan terbuka.

Irwan juga menegaskan peran utama ibunya yang membesarkan Sido Muncul hingga seperti sekarang ini. Menurutnya kepemilikan Sido Muncul juga bukan hanya dimilikinya namun juga oleh 4 adiknya termasuk oleh ibunya yang memegang saham terbesar.

"Kalau disebut kekayaan Rp 8 triliun, saya cuma sekian Rp 900 miliar, itu pun di atas kertas, bukan uang kontan. Saya cuma 10% (saham), sekitar 8,9%. Kalau disebut sebagai orang terkaya, nomor 44 ,saya terserah saja. Dibilang nomor 5 atau nomor 1.000, terserah. Mudah-mudahan lebih kaya," katanya tertawa.

Menurut Irwan, peranan ibunya sangat sentral dalam memajukan Sido Muncul, ibunya lah yang menggagas agar Sido Muncul sebagai perusahaan terbuka, padahal ia termasuk yang tak setuju. Bahkan kata Irwan, ibunya yang sudah berusia 87 tahun sampai saat ini tetap bekerja dan membantu di Sido Muncul.

"Ibu saya masih bantu-bantu, masih keerja. Beliau yang megang resepnya (jamu)," katanya.

Kekayaan Irwan versi Forbes mencapai US$ 660 juta atau hampir Rp 8 triliun. Irwan adalah bos PT Sido Muncul Tbk (SIDO). Perusahaan ini memproduksi berbagai obat tradisional, mulai dari penyakit ringan sampai yang agak berat seperti demam berdarah.

"Sebenarnya keluarga Sido Muncul lebih tepatnya seperti itu. Kalau saya sendiri nggak lah, yang paling kaya itu ibu saya dan adik-adik, yang bikin hebat itu mama saya," ujar Irwan merendah.

Irwan merupakan generasi ketiga. Pendiri Sido Muncul adalah pasangan suami-istri Siem Thiam Hie yang lahir pada 28 Januari 1897 dan wafat 12 April 1976 bersama istrinya Go Djing Nio yang terlahir pada tanggal 13 Agustus 1897 dan wafat 14 Februari 1983.

Mereka memulai usaha pertamanya dengan membuka melkrey, yaitu usaha pemerahan susu yang besar di Ambarawa, Jawa Tengah.

Punya Kekayaan Rp 200 Triliun, Bos Djarum Terkenal Rendah Hati


Jakarta -Duet pemilik Grup Djarum, Budi dan Michael Hartono, terkenal sebagai pribadi yang jarang muncul ke publik. Di kalangan pengusaha, sosok duo Hartono dikenal sebagai pribadi yang rendah hati.

CEO PT Sido muncul Tbk (SIDO) Irwan Hidayat termasuk yang mengenal dua orang tersebut, khususnya Budi Hartono. Irwan mengungkapkan, Budi jarang muncul ke publik karena karakternya.

"Orangnya rendah hati. Pak Budi rendah hati, nggak pernah muncul," kata Irwan.

Irwan mengatakan karakter masing-masing pengusaha memang berbeda. Ia mengaku termasuk yang lebih senang muncul ke publik dan mudah dihubungi.

"Saya memang orangnya suka ngumpul, ketemu banyak orang, kalau sendirian malah nggak senang. Saya senang ketemu orang. Jadi orang kaya yang paling gampang dihubungi cuma saya, karena saya nggak kaya benar," katanya merendah.

Ia beralasan, sebagai pengusaha yang memproduksi jamu, Irwan memang harus rajin-rajin muncul ke publik untuk promosi produknya. Irwan sangat sadar menjual produk jamu bukan hal mudah, karena lebih sulit dari menjual makanan, apalagi rokok.

"Menurut saya, jamu yang paling sulit dijual. Kalau makanan gampang, rokok dibutuhkan, kalau jamu... aduh (susah)," katanya.

Sebelumnya, Chairman The Jakarta Consulting Group AB Susanto yang kerap kali berhubungan dengan orang-orang terkaya, dan sering menjadi konsultan dari para pebisnis keluarga, yang kebanyakan adalah orang-orang kaya, menyampaikan pengalamannya.

"Barangkali mereka memiliki pandangan tak usah terlalu menonjol, tapi ada juga yang senang menonjol. Itulah sikap orang kaya di Indonesia," katanya beberapa waktu lalu.

Majalah Forbes kembali merilis daftar orang terkaya di Indonesia. Duet pemilik Grup Djarum, Budi dan Michael Hartono, masih mempertahankan posisinya sebagai orang paling tajir di Tanah Air.

Dikutip dari Forbes, keduanya ditaksir punya kekayaan mencapai US$ 16,5 miliar atau hampir Rp 200 triliun.

Menurut Forbes, sumber kekayaan utama Budi dan Michael adalah bisnis rokok dan perbankan.

Setahun Harta Naik Rp 36 T, Bos Gudang Garam Melejit Jadi Orang Kaya No.2

Jakarta -Majalah Forbes kembali merilis daftar orang terkaya di Indonesia. Setelah duet bos Djarum jadi orang terkaya, posisi di bawahnya kembali ditempati perwakilan dari industri rokok.

Duduk di peringkat ke-2 orang terkaya di Tanah Air adalah Susilo Wonowidjojo dan keluarganya yang berharta US$ 8 miliar atau Rp 96 triliun. Susilo adalah bos PT Gudang Garam Tbk (GGRM).

Dalam setahun, kekayaan Susilo naik hampir Rp 3 miliar (Rp 36 triliun). Peningkatan kekayaan ini didorong oleh saham Gudang Garam yang naik hampir 60% selama setahun terakhir.

Para analis memprediksi bisnis Gudang Garam ke depan akan cerah. Bisnis Sigaret Kretek Mesin (SKM) dinilai punya prospek bagus.

"Panen cengkeh tahun ini juga cukup baik. Saham Gudang Garam sepertinya bisa naik 25% dalam setahun ke depan," kata Janni Asman, Analis Maybank Kim Eng, seperti dikutip dari Forbes

Misteri Hoax Yang Menggegerkan Dunia

10 Kebohongan Besar yang Menggegerkan Dunia

Serbuan alien ke Amerika Serikat, hingga makhluk aneh di laut. Kabar-kabar yang muncul memicu kekhawatiran bahkan kepanikan banyak orang. Namun, belakangan terbukti, itu hanya bohong belaka.

Berikut 10 kebohongan besar alias hoax yang pernah ada di dunia, seperti dikutip dari Herald Sun.

1. Foto Monster Loch Ness

Terkenal sebagai 'Surgeon’s Photo', foto lawas tersebut adalah foto yang diklaim penampakan monster Loch Ness paling terkenal sepanjang masa. Foto hitam putih itu dijepret tahun 1934, oleh seorang dokter bedah terkemuka, Kolonel Robert Wilson. Selama beberapa dekade, gambar itu diyakini sebagai bukti keberadaan makhluk misterius itu.

Hingga akhirnya 60 tahun kemudian, fakta tentang foto itu terkuak. Christian Spurling di usia ke-90 tahun pada tahun 1994 mengaku membuat monster palsu menggunakan kapal selam mainan atas permintaan ayah mertuanya, Marmaduke Wetherell.

Wetherell, seorang pemburu, merasa terhina saat 'jejak kaki monster' yang ia temukan pada Desember 1933 ternyata adalah tapak kaki kuda nil. 

2. Crop Circle

Crop circle atau lingkaran tanaman sudah lama jadi teka-teki. Apakah bentuk aneh itu disebabkan pendaratan piring terbang? Atau cuaca yang aneh?

Yang jelas crop circle menjadi salah satu misteri besar pada tahun 1970-an hingga 1980-an. Para ahli ramai-ramai menebak siapa yang bertanggungjawab menciptakan pola rumit tapi teratur itu di ladang-ladang gandum.

Belakangan terkuak, crop circle tak lain tak bukan adalah kerjaan orang iseng. Pasangan asal Inggris, Doug Bower dan Dave Chorley akhirnya muncul dan mengaku bertanggung jawab atas serangkaian kemunculan lingkaran tanaman itu. Pasangan itu mengaku mulai membuat crop circle pada tahun 1978, sebagai lelucon, setelah salah satu dari mereka mendengar tentang kemunculan lingkaran tanaman di Tully, Queensland. Crop circle dibuat menggunakan papan, tali, dan sejumlah peralatan lain.

Fenomena crop circle yang tercatat dalam sejarah pertama kali muncul di Inggris pada 1647. Namun Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) menepis dugaan keterkaitannya dengan alien.

"Crop circle dibuat oleh manusia sebagai lelucon," jawab ilmuwan senior NASA, David Morrison seperti dimuat laman astrobiology.nasa.gov.

Kata Morrison, itu adalah pertanyaan yang mudah dijawab. "Karena pelaku aslinya telah mengaku dan menunjukkan bagaimana mereka melakukannya," tambah dia.

Selanjutnya: Invasi Alien Mars, Penampakan Peri...

Invasi Alien Mars, Penampakan Peri...

3. Invasi Alien Mars

George Orson Welles dikenal karena siaran drama radionya pada 30 Oktober 1938 dengan cerita The War of the Worlds karya H. G. Wells. Bumi diserang makhluk Mars!

Drama itu disampaikan sedemikian rupa hingga kedengarannya seperti sebuah siaran berita kontemporer ini menimbulkan kepanikan sejumlah besar pendengarnya. Welles pun panen kecaman dari masyarakat dan media lainnya.

4. Penampakan Peri

Pada tahun 1917, jauh sebelum Photoshop dan efek canggih dalam film ditemukan, serangkaian foto menunjukkan penampakan peri.

Foto-foto itu diambil di Bradford, Inggris oleh dua gadis muda Elsie Wright yang kala itu berusia 16 tahun dan Frances Griffiths yang masih 9 tahun.

Gambar-gambar itu jadi ramai jadi perhatian saat penulis terkenal Sir Arthur Conan Doyle, menggunakannya sebagai ilustrasi artikelnya di The Strand Magazine edisi Natal 1920 -- yang membahas soal peri.

Heboh pun terjadi, sejumlah orang percaya gambar itu asli, lainnya skeptis dan menduga itu palsu.

Pada tahun 1980-an, salah satu dari 2 gadis tersebut mengaku foto-foto tersebut palsu, peri-peri itu dibuat dari potongan kertas dan dipasang dengan menggunakan jepitan rambut. Meski demikian, ia bersikukuh salah satu gambar asli.

Selanjutnya: Buku Harian Hitler, Monster Biggfoot...

Buku Harian Hitler, Monster Biggfoot...

5. Buku Harian Hitler

Pada tahun 1983, majalah Jerman Stern mempublikasikan apa yang diklaim sebagai buku harian Adolf Hitler.

Majalah tersebut membayar sekitar US$ 4 juta untuk mendapatkan catatan berharga milik sang fuhrer, yang merekam kejadian dari tahun 1932 hingga 1945.

Konon buku harian tersebut selamat dari sebuah kecelakaan kapal terbang pada tahun 1945.

Catatan harian itu diklaim telah melewati uji tulisan tangan, dan berdasarkan sampel isinya, dinyartakan akurat secara historis.

Namun, hanya 2 minggu kemudian, buku harian itu ternyata palsu. Petunjuknya didapat dari kertasnya -- yang berasal dari era modern.

Buku harian tersebut ternyata ditulis oleh penipu  Konrad Kujau. Kujau dan jurnalis yang ditugaskan untuk membelinya, Gerd Heidemann dipenjara atas tuduhan penipuan dan penggelapan.

6. Monster Bigfoot Beku

Sales mobil Rick Dyer dan anggota polisi Matt Whitton mengklaim memecahkan salah satu misteri besar sepanjang masa: big foot.

Pada tahun 2008 mereka mengklaim menemukan monster tersebut dan membekukannya dalam kulkas mereka.

Namun, kemudian terungkap bahwa 'bigfoot' itu adalah kostum Sasquatch yang mereka beli dari internet, diisi dengan bangkai hewan possum dan sisa-sisa dari tempat penyembelihan hewan.

Tipuan mereka terkuak. Whitton dilaporkan dipecat dari kepolisian. Sementara, Dyer pada 2012 kembali mengklaim membunuh bigfoot dan memungut bayaran dari mereka yang ingin melihat. Lagi-lagi, Bigfoot itu palsu. Buatan pabrik mainan.

Selanjutnya: Putri Duyung Fiji, Otopsi Alien...

Putri Duyung Fiji, Otopsi Alien...

7. Putri Duyung Fiji

Pada tahun 1842 seorang pebisnis hiburan bernana PT Barnum bikin geger saat menampilkan makhluk aneh, dengan kepala dan tubuh monyet, tapi berekor ikan.

Ia menyebutnya sebagai Fiji Mermaid, putri duyung dari Fiji, yang diklaim ditangkap di perairan pulau tersebut.

Ribuan orang berduyun-duyun mendatangi pameran makhluk aneh itu di Concert Hall, Broadway, New York.

Mereka yang datang kecewa, sebab, penampakan 'putri duyung' tak secantik di pamflet. Mengerikan bahkan. Dengan mulut terbuka, memamerkan gigi-giginya.

Sebelum memajang putri duyung itu, Barnum telah berkonsultasi dengan ilmuwan, mencari tahu apakah makhluk itu asli. Jawabannya tidak. Maka, ia membayar orang untuk berpura-pura sebagai ahli dan meyakinkan publik soal keasliannya.

Lalu, apa sebenarnya putri duyung itu? Diduga itu adalah buatan manusia, bentuk kesenian Jepang pada awal 1800-an.

8. Otopsi Alien

Pada 8 Juli 1947 silam, insiden menghebohkan terkait unidentified flying object (UFO) terjadi di Roswell, New Mexico.

Di tengah badai besar, ditemukan sebuah pesawat berbentuk mirip piring terbang, kondisinya rusak parah. Ada tiga jasad mirip manusia berpakaian metalik di sekitarnya.

Seorang pebisnis Inggris mengklaim menemukan film lawas yang diklaim merekam detik-detik kecelakaan pesawat di Roswell. Ia juga mengklaim mendapatkan rekaman otopsi jasad alien.

Pada tahun 2006, si pebisnis mengaku film tersebut tidak asli, melainkan rekonstruksi rekaman yang pernah ia lihat.

Selanjutnya: Microsoft Beli Gereja Katolik, Rumah Hantu...

Microsoft Beli Gereja Katolik, Rumah Hantu...

9. Microsoft Membeli Gereja Katolik Vatikan

Pada 1994, sebuah kabar menyebar di dunia maya. Menyebut bahwa raksasa internet Microsoft telah membeli Gereja Katolik.

"MICROSOFT Corp. dan Vatikan mengumumkan bahwa raksasa perangkat lunak dari Redmon akan mengakuisisi Gereja Katolik Roma sebagai dalam pertukaran saham MICROSOFT untuk jumlah yang tidak ditentukan. Jika kesepakatan dihasilkan, maka ini adalah kali pertamanya perusahaan komputer-sofware mengakuisisi sebuah agama besar dunia," demikian kabar yang beredar.

Artikel tersebut juga menyertakan pernyataan yang diklaim dari Bill gates. "Kami berharap banyak dari pertumbuhan di pasar agama dalam lima sampai sepuluh tahun ke depan. Gabungan sumber daya dari MICROSOFT dan Gereja Katolik akan membuat agama makin mudah dan lebih menyenangkan bagi banyak orang."

Saat rumor merebak di internet, Microsoft mengeluarkan pernyataan bahwa informasi itu bohong belaka.

10. Horor Amityville

Sebuah tempat tinggal menjadi TKP pembunuhan massal. Pemilik rumah, Ronald DeFeo, Jr menembak mati 6 anggota keluarganya. Bangunan itu lalu jadi rumah kosong.

Lalu, 13 bulan kemudian, George Lutz dan keluarganya pindah ke rumah yang beralamat di 112 Ocean Avenue, Amityville itu pada tahun 1976.

Mereka hanya bertahan 28 hari, konon karena diteror serangkaian peristiwa aneh: pintu depan yang tiba-tiba terbanting sendiri, tempat tidur anak-anak bergerak naik dan turun secara misterius.

Lalu, sebuah buku yang mengklaim berdasarkan kisah nyata beredar. Tentang rumah hantu itu. Judulnya, 'The Amityville Horror - A True Story'.

Pada tahun 1979, pengacara lokal muncul mengaku sebagai pihak yang mengarang cerita-cerita itu, dengan bayaran beberapa botol anggur.

Sejak keluarga Lutz membiarkan rumah tersebut pada 1976, para pemilik selanjutnya melaporkan bahwa tidak ada masalah dengan mereka, tidak ada kesulitan selama mereka tinggal di sana.

Gak Ada Jalan Pintas, Hard Work dan Believe Kalau Kerja Keras Itu Akan Ada Hasilnya

BIAF 2014

Jurus Agar Dilirik Studio Animasi ala Animator Pacific Rim


Cimahi - Mendapatkan pekerjaan impian di studio animasi yang menjanjikan banyak kesempatan pasti menjadi idaman setiap animator. Jurus jitu dari jagoan animasi yang satu ini bisa dicoba.

"Kamu harus tahu perusahaan yang ingin kamu apply. Cari tahu posisi yang kamu inginkan, lihat level staf mereka di posisi itu. Bisa searching portfolionya di internet. Pelajari, kira-kira kamu punya gambaran untuk posisi yang diincar, karya kamu levelnya harus segitu," saran Ronny Gani.

Berbicara di salah satu sesi talkshow di Baros International Animation Festival (BIAF) 2014 di Cimahi, animator yang terlibat dalam penggarapan film Pacific Rim ini juga mengingatkan akan pentingnya punya portfolio yang menarik. Karena nantinya, portfolio ini akan dilihat studio animasi yang akan mempekerjakan kita.

Berbicara soal software yang dipakai, menurut Ronny, tidak jadi penentu kualitas karya yang dihasilkan. Ronny membebaskan bagi mereka yang tertarik animasi untuk memanfaatkan software apapun.

"Pilih apa aja yang aksesnya kalian punya, entah itu 3D Max atau Blender. Karena bukan soal penggunaan software tapi apa yang perlu dipelajari. Animasi itu menarik karena orang percaya animasi itu bergerak, bukan karena digerakkan orang," ujar lulusan Arsitektur Universitas Indonesia ini.

Yang lebih penting lagi menurutnya, dalam karir apapun termasuk animasi, kerja keras mutlak diperlukan. Penyuka bacaan komik sejak kecil ini sudah membuktikan bagaimana jatuh bangunnya dia merintis karir hingga sekarang dipercaya terlibat dalam sejumlah film Hollywood seperti Transformers: Age of Extinction dan Noah.

"Gak ada jalan pintas. Hard work dan believe kalau kerja keras itu akan ada hasilnya. Gak ada alasan untuk kalian gak bisa berhasil. Tetap percaya sama passion kalian supaya bisa menghadapi semua masalah," pesannya.

Animator Film The Avengers Hebohkan Cimahi

Cimahi - Dari sekian banyak jago animator dunia yang dihadirkan di Baros International Animation Festival (BIAF) 2014 di Cimahi, Rini Sugianto mungkin yang paling dinantikan. Terbukti, sesi talkshow dengan animator di balik film Tintin dan The Avengers ini heboh dan ramai audience.

Sebelum Rini naik ke atas panggung, hadirin yang sebagian besar terdiri dari pelajar dan pelaku animasi sudah memadati hall tempat acara berlangsung. Bahkan banyak di antaranya yang tidak kebagian duduk, rela berlesehan.

Dalam talkshow-nya, Rini bercerita bagaimana awal mula dirinya merintis karir di bidang animasi. Dia awalnya iseng melamar ke Weta Digital, sebuah studio animasi di Selandia Baru. Saat itu Weta mencari animator untuk penggarapan Tintin.

Tak disangka, Weta menyukai karya wanita yang bekerja di dunia animasi sejak 2005 ini. Akhirnya Rini yang sejak kecil sangat menyukai komik Tintin itu pun resmi direkrut untuk terlibat dalam penggarapan film sang jurnalis berjambul khas tersebut.

Keterlibatannya dalam film The Adventure of Tintin: The Secret of Unicorn, menjadi kiprahnya pertama kali di kancah perfilm-an. Setelah itu, karya animasinya pun mejeng di banyak film laris, sebut saja The Hobbit: An Unexpected Adventure, The Avengers, Ironman 2, The Hunger Games, The Hobbit 2: The Desolation of Smaug dan yang terbaru Teenage Mutant Ninja Turtle.

Dikatakan wanita yang kini tinggal di San Francisco, Amerika Serikat ini, tantangan terbesar dalam dunia animasi adalah tetap menghasilkan karya yang bagus. Industri animasi menurutnya sangat kompetitif. Portfolio yang bagus lah yang akan menang.

"Kompetisinya tinggi. Gak dilihat kamu gelarnya apa, yang penting karyanya. Misalnya lulusan SMK bagus portfolionya dibandingkan yang S1, maka yang di-hire yang lulusan SMK. Jadi hasil kerja yang dilihat," kisah Rini menceritakan pengalamannya.

Meski sudah mencapai level internasional, Rini selalu berhati-hati untuk tidak terlalu membangga-banggakan prestasinya. Ini juga yang menjadi pesannya untuk semua animator.

"Saran ini mungkin klise. Kerja keras. Jangan cepat puas dan jangan pernah menyerah. Coba lagi dan coba lagi terus. Dan minta karya kamu dinilai sama orang yang lebih berpengalaman. Always ask for critiques. Jangan pernah takut dikritik. Salah, perbaiki. Begitu terus sampai hasilnya maksimal. Itu cara paling gampang untuk memajukan skill," pesannya.

Acara talkshow yang berlangsung lebih dari dua jam ini memancing banyak sekali pertanyaan dari para pecinta animasi. Sesi tanya jawab satu jam pun tampaknya tidak cukup.

Ditambah lagi, pada akhir acara, selain meladeni sejumlah penanya yang tidak kebagian waktu bertanya, Rini juga harus dengan sabar dikerubuti, meladeni permintaan foto bareng dan tanda tangan dari hadirin ngefans berat dengan karya-karyanya.

"Seru banget. Gak nyangka serame ini. Dan bagus sekali ada banyak pertanyaan. Menyenangkan melihat bagaimana minat mereka sama animasi," komentar Rini.

Asyik, Bisa Sekolah Animasi Online dengan Animator Tintin!

Cimahi - Terus belajar, tidak cepat puas, serta rajin mencari kritikan adalah resep Rini Sugianto dalam merintis karir sebagai animator. Tak bosan berbagi pengalaman, di tengah kesibukannya, Rini meluangkan waktu untuk mentoring melalui sekolah animasi online miliknya.

"Berawal dari pengalaman saya sendiri. Kalau waktu kita belajar animasi itu perlu banyak latihan dan penilaian dari orang. Saya sendiri punya begitu banyak pertanyaan. Jadi saya pikir, ini cara saya untuk bersumbangsih juga dengan membuka workshop online," ujarnya usai sesi talkshow di Baros International Animation Festival 2014 di Cimahi.

Animator yang namanya kian berkibar setelah terlibat dalam film The Adventure of Tintin: The Secret of Unicorn ini pun punya ide untuk mendirikan FlashFrame Workshop. Dua tahun hadir, Sekolah animasi online yang beralamat di flashframeworkshop.com itu saat ini punya lebih dari 20 murid.

"It's not much memang. Karena saya juga melakukannya part time in between my projects. Kita seperti ngadain mini workshop kalau onsite. Pretty much same di online," sebutnya bersemangat.

Di sekolah online ini, Rini khusus menjadi mentor animasi. Untuk bagian lain, ada pengajar lain yang akan memberikan pelatihan. Kesibukannya yang bejibun menurutnya menjadi tantangan tersendiri.

"Ya, I know! Hahaha... Saya sibuk but that's the challenge. Untuk kelasnya kita ketemu seminggu dua kali. Jadi memang dijadwalkan. Meski belajar online tetep ada interaksi tatap muka. Kita ketemu via video conference selama sejam," terang Rini.

Dipaparkannya, kelas-kelas yang disuguhkan FlashFrame Workshop bervariasi, mulai dari level Beginner, Intermediate hingga Advanced. Lama belajar pun berbeda-beda tergantung kelas yang dipilih dari yang harian hingga per tiga bulan dengan range Rp 500 ribuan hingga Rp 6 juta.

"Murid saya random. Ada beberapa anak SMA. Tapi kebanyakan kalangan praktisi. Mereka ini yang sudah tahu dasarnya, sistemnya gimana dan pengen ngembangin ilmunya," kata wanita yang kini bekerja di studio animasi Industrial Light & Magic di San Francisco, Amerika Serikat ini.

Dikatakannya, pada intinya tugas akhir dari sekolah online-nya ini adalah animasi yang sudah melalui banyak kritikan. Rini memang berulangkali menekankan bahwa seorang animator harus berani memperlihatkan karyanya ke orang lain untuk kritikan agar terus belajar memperbaiki.

"Kalau kamu simpan sendiri karyanya gak ada yang menilai. Jadi justru harus cari kritik sebanyak-banyaknya. Jangan dikritik lalu down dan menyerah. Harus belajar terus," pesannya.