Soal Matematika yang Paling Susah Dipahami

Tak Ada Matematikawan Paham Jawaban Soal Ini

Jakarta - Dua pekan lalu, puluhan matematikawan top dari pelbagai kampus di dunia berkumpul di Universitas Oxford, Inggris. Mereka datang jauh-jauh ke Inggris hanya demi satu hal: memahami jawaban soal matematika, a + b = c.

Bagi yang pengetahuan matematikanya pas-pasan, soal itu tampak seperti materi pelajaran anak-anak yang baru belajar mengenal bilangan. Padahal, soal yang lebih dikenal sebagai Konjektur ABC ini merupakan salah satu misteri terbesar dalam matematika.

Konjektur ABC dilontarkan oleh matematikawan Prancis, Joseph Oesterle, dan David Masser, profesor matematika di Universitas Basel, Swiss, sekitar 30 tahun lalu. Ada sejumlah matematikawan yang mengajukan proposal jawaban atas soal itu, tapi tak satu pun diterima dan terbukti benar.

Suatu pagi pada 30 Agustus 2012, Shinichi Mochizuki mengunggah empat artikel sepanjang 500 halaman ke Internet. Doktor matematika pada umur 23 tahun dari kampus kondang Universitas Princeton, Amerika, ini bekerja di Institut Riset untuk Sains Matematika di Universitas Kyoto, Jepang. Di artikel panjang itu, Shinichi mengklaim telah menemukan jawaban atas Konjektur ABC.

Shinichi tak mengirim artikelnya ke jurnal matematika. Dia hanya memajang artikelnya di Internet, tanpa berkoar-koar kepada matematikawan lain. Hingga seorang temannya di kantor, Akio Tamagawa, menemukannya dan mengirimkan jawaban Shinichi kepada matematikawan lain di sejumlah kampus, salah satunya Ivan Fesenko dari Universitas Nottingham, Inggris.

Ivan segera mengunduh artikel Shinichi dan buru-buru membacanya. Dahinya segera berkerut-kerut. "Tak mungkin untuk memahami jawaban Shinichi," kata Ivan kepada Scientific American. Merasa penasaran, Ivan mengirim jawaban Shinichi kepada sejumlah matematikawan spesialis geometri aritmatika, bidang yang ditekuni Shinichi.

Tapi reaksi mereka kurang-lebih serupa dengan Ivan Fesenko. "Mencermati jawaban Shinichi, kamu akan merasa tengah membaca artikel dari masa depan atau dari luar angkasa," kata Jordan Ellenberg, matematikawan dari Universitas Wisconsin, Madison, Amerika Serikat. Di artikelnya penuh bertebaran istilah baru dan tool matematika yang dibuat oleh Shinichi untuk menopang argumentasinya. "Dia benar-benar membuat dunianya sendiri," kata Moon Duchin, matematikawan dari Universitas Tuft, Amerika.

Tiga tahun sudah "jawaban" soal a + b = c itu dipelototi para matematikawan, tapi tak satu pun yang bisa sungguh-sungguh memahami atau menyimpulkan apakah jawaban Shinichi itu benar atau salah. Tak aneh jika Shinichi pun hampir frustrasi melihat tak ada satu pun sejawatnya yang memahami artikelnya. Menurut Shinichi, paling tidak butuh waktu 500 jam untuk memahami artikel 500 halaman itu. Untuk memahami artikelnya, kata Shinichi seperti dikutip Nature, matematikawan lain harus "menonaktifkan" pola pikir yang selama ini mereka ikuti.

"Sungguh mengecewakan, tak ada satu orang pun yang bisa menyimpulkan apakah jawaban itu benar atau salah," kata Minhyong Kim, matematikawan dari Universitas Oxford, kepada New Scientist. Kim sudah sangat lama kenal dengan Shinichi, sejak masih kuliah di Princeton. Tapi Kim juga bersimpati kepada para matematikawan yang mengkritik gaya eksentrik Shinichi.

Dia enggan meninggalkan Kyoto. Jenius matematika dari Jepang itu menolak menjelaskan artikelnya dalam forum terbuka di luar Jepang. Kendati sangat lancar berbahasa Inggris, dia juga menolak memberikan kuliah soal artikelnya dengan bahasa Inggris. Kepada wartawan, Shinichi juga sangat irit bicara.

Gayanya mirip sekali dengan jenius lain, Grigori Perelman, matematikawan dari Rusia. Perelman adalah satu-satunya orang yang berhasil memecahkan "Tujuh Soal Matematika Abad Ini" dari Institut Clay, yakni Konjektur Poincare. Tapi Perelman menolak hadiah US$ 1 juta yang diberikan oleh Institut Clay. "Aku sudah punya semua yang aku butuhkan," Perelman memberi alasan.

Menurut Kim, Shinichi bukan orang yang sangat tertutup. "Dia hanya sangat berfokus pada matematika." Satu hal lagi yang membedakan Shinichi dengan Perelman, dia orang yang ramah dan sangat rapi. "Kantornya paling rapi di antara semua kantor matematikawan yang pernah aku saksikan seumur hidupku," kata Ivan Fesenko.

Lokakarya di kampus Oxford dua pekan lalu kembali menemui jalan buntu. Kendati Shinichi bersedia menjelaskan jawabannya lewat Skype, matematikawan yang hadir dalam pertemuan selama beberapa hari itu tetap tak benar-benar paham.

"Tak ada yang paham apa yang sebenarnya terjadi," kata Felipe Voloch dari Universitas Texas, Amerika. Shinichi dan sejawatnya sama-sama frustrasi. "Aku tak mengerti mengapa dia membuatnya sedemikian abstrak," kata matematikawan dari Universitas Purdue, Arthur Jackson. Minhyong Kim, sahabat lama Shinichi dan ketua panitia lokakarya, mengatakan dia mengerti ide besar Shinichi, tapi belum paham penjelasannya.

Kita Tidak Usah Melawan Kebencian Dengan Kebencian

Al Hawsawi, Perempuan Vokal Saudi yang Jadi Bintang Media Sosial

Nawal al-Hawsawi, perempuan Arab Saudi yang menyuarakan pentingnya menjaga keberagaman rasial, menjawab berbagai kecaman dan kritikan "dengan cinta," menjadi bintang di media sosial.

Al-Hawsawi adalah paduan dari berbagai hal yang banyak dipandang rendah atau negatif di Arab Saudi: perempuan kulit hitam, pilot yang memiliki kualifikasi dan menikah dengan pria kulit putih.

Namun Al-Hawsawi justru menjadi bintang di media sosial dengan sekitar 48.000 pengikut di Twitter karena menjawab pengkritiknya "dengan cinta."

Ia sering mem-posting pesan-pesan keberagaman rasial dan persamaan hak dalam perkawinan.

Al-Hawsawi sudah lama menderita berbagai pelecehan dan salah satu di antaranya akhir Desember lalu, dengan antara lain mendapat kiriman gambar gorila untuk mengejek latar belakangnya sebagai perempuan keturunan Afrika.

Perempuan yang besar di Mekah ini juga sering diejek sebagai "budak".

Ia belajar menjadi pilot di Amerika Serikat dan menikah dengan pria Amerika sebelum kembali ke Arab Saudi beberapa tahun lalu, dan mulai saat itulah ia sering mendapatkan berbagai kecaman dan pelecehan.

Upaya Al-Hawsawi untuk mengangkat rasisme bermula dari ejekan yang dilontarkan seorang perempuan. Rasisme merupakan kejahatan di Arab Saudi dan Al-Hawsawi menuntut perempuan itu.

Tak suka cuitan persamaan dan persatuan


Tetapi setelah melakukan pembicaraan, perempuan yang mengejeknya meminta maaf dan kasus itu dibatalkan. Keduanya sampai sekarang menjadi teman baik.

Cerita ini menjadi berita utama dan Al-Hawsawi tampil di televisi untuk membicarakan apa yang terjadi.

Kisah ini tidak berhenti sampai di situ. Ia mulai menulis pesan di Twitter untuk mengangkat kesadaran tentang rasial dan kekerasan rumah tangga.

"Mereka tidak suka cuitan saya tentang perkawinan, persamaan dan persatuan," katanya kepada BBC Trending.

"Saya mewakili semua hal yang mereka benci... Saya seorang perempuan Saudi yang menikah dengan orang asing. Mereka anti-Amerika. Suami saya putih, saya hitam. Mereka mengecam perkawinan antar ras. Mereka menganggap perempuan tak perlu kerja."

"Jadi melihat wanita yang tidak hanya bisa menyetir mobil namun juga memiliki izin sebagai pilot adalah sesuatu yang tak bisa diterima. Mereka tidak suka pesan-pesan saya tersebar melalui banyak orang," tambahnya.

Namun Al-Hawsawi tak tinggal diam. Ia mengirim pesan-pesan yang ia terima kepada kementerian dalam negeri dan menyatakan akan melacak pengirim pesan yang sering tak menggunakan nama asli.

Ia juga mengatakan belajar banyak antara lain dari Mandela, Martin Luther King dan Gandhi dan, "Kita tidak usah melawan kebencian dengan kebencian. Kita dapat menyalakan lilin dan tetap positif. Dengan itu kita akan tetap kuat."

Salah satu pesan Al-Hawsawi melalui Twitter, mengutip pesan Mandela, "Mereka dapat diajar tentang cinta, karena cinta datang secara lebih alami ke hati manusia."

Tak Perlu Punya Barangnya Untuk Jadi Sukses !!!

Laporan dari Dubai

Bisnis IoT Mau Sukses? Ayo Bersatu Tiru Apple!

Dubai - Internet of Things (IoT) diakui belum mencapai potensi maksimalnya. Salah satu problemnya adalah standardisasi yang berbeda-beda antar pemain di industri ini. Kalau mau sukses, tak usah malu-malu meniru gaya Apple.

Kesuksesan Apple dalam membangun kerajaan bisnis ternyata ikut menginspirasi para vendor teknologi seperti Cisco, Siemens, Schneider Electric, GE, hingga Ericsson yang ikut serta dalam IoT World Forum 2015 di Dubai, Uni Emirat Arab.

Bahkan, Rabih Dabboussi, Managing Director Cisco UAE, sampai berkali-kali menyebut nama Apple sebagai contoh sukses dalam membangun bisnis handset yang menguntungkan.

"Kesuksesan Apple menjual jutaan iPhone dalam beberapa tahun ke belakang tak bisa dipungkiri berkat keberhasilannya membangun ekosistem," kata Dabboussi dalam diskusi bersama media dari Asia Pasifik termasuk detikINET di sela acara IoT tersebut.

Apple sejak awal meluncurkan iPhone, tak cuma memikirkan masalah distribusi penjualan produknya saja. Namun juga telah menyiapkan segalanya dari hulu ke hilir. Mulai dari pilihan pabrik hingga membangun toko aplikasi.

Nah, toko aplikasi atau App Store inilah yang kemudian membuat para penggunanya semakin betah. Semuanya dibangun dan dikontrol oleh Apple, sehingga para iPhone user tak perlu lagi melirik smartphone lain.

Kalaupun ada yang berhasil menggoyang hegemoni Apple tak lain adalah Android. Nah, Android ini bisa sukses karena mereka diadopsi beramai-ramai oleh multi vendor. Kehadiran Android juga untuk mengambil celah bisnis yang tak digarap Apple, misalnya harga handset yang lebih murah.

Hal yang sama juga bisa terjadi di industri IoT. President Smart + Connected Communities, Deputy Chief Globalization Officer Cisco Anil Menon menilai, potensi IoT belum tergarap sepenuhnya.

Dikatakan olehnya, bahwa di tahun 2013, jumlah perangkat yang masih belum terhubung ke internet mencapai 99,25%, namun angka itu turun menjadi 99,07% pada tahun 2014. Kemudian di tahun 2015 ini akan menjadi 98,85%.

Meski demikian, masih kecilnya persentase adopsi perangkat internet itu tak sebanding dengan pendapatan global dari IoT yang justru meningkat lebih dari 18%. Dari USD 655,8 miliar di 2014 menjadi USD 779,9 miliar di akhir 2015 ini.

"Industri IoT tumbuh dua kali lipat dari tahun ke tahun, sementara jumlah koneksi IoT di bidang manufaktur telah tumbuh 204% secara year on year," kata Menon. Padahal, lanjutnya, IoT ini baru saja selesai dari masa inkubasi.

Dari total 12 miliar perangkat yang sudah terhubung ke internet di 2015 ini, Cisco meyakini dalam lima tahun ke depan atau 2020 akan ada 50 miliar perangkat yang bisa terhubung ke internet dan dapat dikendalikan dari jarak jauh.

Namun yang jadi masalah, kata Menon, hingga saat ini belum ada standardisasi baku tentang IoT ini. Dari hal sepele masalah penamaannya saja bisa berbeda-beda. Oleh Cisco, IoT kerap didefinisikan sebagai IoE atau Internet of Everything.

Belum lagi Siemens juga punya istilah sendiri, WoS alias Web of Systems. Padahal sebenarnya, berbeda-beda nama maksud dan tujuannya tetap sama. Namun tanpa adanya standardisasi, laju IoT tentu tak akan sekencang proyeksi.

"Masalah standardisasi ini mengingatkan kita pada kisah Betamax vs VHS. Betamax punya Sony sebenarnya lebih baik, namun karena yang mengadopsi VHS lebih banyak akhirnya dia yang jadi standard. Tak perlu bagus-bagus amat, yang penting standarnya sama," kata dia.

Dengan persamaan standardisasi ini, Menon menilai ekosistem di IoT -- baik dari sisi vendor infrastruktur, vendor perangkat, bahkan pengembang aplikasinya, jadi punya tatanan baku yang jadi patokan untuk berkreasi lebih disruptif lagi.

"Bayangkan apa yang bisa dilakukan IoT jika berhasil menciptakan disruptive innovation. Kalian tahu, siapa penyedia taksi paling besar di dunia, padahal tak punya taksi: Uber. Siapa penyedia hotel paling tenar padahal tak punya hotel: AirBnb. Siapa toko terbesar di dunia padahal tak punya toko: Alibaba. IoT bisa memberikan peluang untuk disruptive innovation seperti itu," kata Dabboussi membayangkan.

Internet: Kuburan Bagi yang Malas Berinovasi

Dubai - Internet membuka jutaan peluang baru sekaligus menjadi kuburan bagi yang malas berinovasi. Anda harus memilih salah satu dari kedua sisi ini: terus berinovasi agar bisa bertahan, atau memilih mati perlahan-lahan tanpa perlawanan.

Sudah banyak contoh yang bisa kita lihat dari kedua sisi internet. Friendster, misalnya. Di saat masa-masa jayanya, siapa yang tak kenal jejaring sosial yang satu ini. Namun dalam sekejap, kerajaan itu pun runtuh sejak hadirnya inovasi baru dari seorang anak ingusan bernama Mark Zuckerberg: Facebook.

Dalam satu dekade terakhir, Facebook masih tetap bertahan meskipun banyak media sosial yang datang menghadang. Kuncinya cuma satu, terus berinovasi -- apapun caranya. Begitupun dengan Google yang berhasil mengangkangi Yahoo. Dan masih banyak contoh lainnya.

Internet saat ini tak cuma menghubungkan manusia dengan manusia lainnya. Internet telah berevolusi. Kini, internet pun telah merasuki segala perangkat. Internet of Things (IoT) mereka menyebutnya. Sebuah era baru di dunia teknologi informasi.

Dengan dimulainya sebuah era baru, pastinya akan membuka banyak sekali peluang: jutaan, miliaran, bahkan lebih. Namun era baru ini juga bisa menjadi sebuah akhir dari era yang lama -- seperti yang sudah-sudah.

"Survival for the fittest," demikian disampaikan Executive Chairman Cisco, John Thomas Chambers, saat menemui perwakilan media dari seluruh dunia, termasuk detikINET, di sela IoT World Forum 2015 di Dubai, Uni Emirat Arab.

Ia menjelaskan pandangannya akan IoT. Menurutnya, IoT bukan hanya sekedar teknologi baru, tetapi juga jalan menuju banyak peluang baru. IoT sendiri memang tidak diterima begitu saja oleh berbagai pihak.

Tidak sedikit yang masih meragukan apa yang bisa ditawarkan oleh hal yang satu ini. Bahkan, tidak sedikit anggapan bahwa IoT hanya sekedar teknologi baru yang bisa diadopsi bilamana memang dirasa telah dibutuhkan.

Sayangnya, pandangan ini justru bisa berbalik menyerang siapapun yang memandang IoT hanya sebagai sebuah teknologi baru. IoT sendiri harus lebih dipandang sebagai sebuah jalan menuju peluang baru.

Bagi John yang puluhan tahun memimpin Cisco, adopsi IoT ini sendiri telah menunjukkan bahwa siapa yang cepat mengadopsinya ternyata bisa menawarkan nilai lebih, yang pada akhirnya menjadi penghambat bagi yang belum mengadopsinya.

Ia memandang, IoT benar-benar telah mengubah dunia. Tidak peduli seberapa besar sebuah kota, atau seberapa kuat suatu perusahaan, lawan dengan skala yang lebih kecil yang memiliki daya adaptasi lebih cepat dengan IoT ternyata telah menunjukkan daya saing yang lebih baik.

Tanpa disadari, menurut mantan orang nomor satu di perusahan teknologi asal San Francisco tersebut, lawan dengan implementasi IoT bisa jadi jauh melampaui pihak yang enggan beradaptasi dengan pergerakan IoT yang sangat cepat ini.

Terkait adopsi IoT sendiri, memang masih banyak hal yang membuat suatu pihak menunda, atau bahkan belum memikirkan hal itu. Hal ini tidak lain disebabkan masih kurangnya kesadaran bahwa IoT mampu menjadi pembuka kesempatan baru.

Terlebih lagi banyak pihak terkait IoT yang lebih suka menonjolkan apa yang mereka tahu, bukan gambaran luas terkait manfaat IoT. Dalam hal ini, menurut John, sebaiknya semua pihak terkait berjalan bersama untuk membahas masalah itu bersama.

John percaya, kolaborasi akan menjadi kunci yang sangat menentukan dalam mendorong adopsi IoT ini sendiri. Tanpa kolaborasi yang baik, tidak akan ada tawaran IoT yang bisa memberikan nilai jauh lebih baik bagi para pengadopsinya, dibandingkan dengan potensi yang ada.

Oleh karena itu, Cisco ingin agar adopsi IoT ini tidak disikapi sebagai sekedar adopsi teknologi baru belaka, tetapi sebabai pembuka banyak sekali kemungkinan yang bisa menguntungkan banyak pihak di waktu yang akan segera datang.

"Kita lihat, bagaimana Uber dan AirBnb berhasil membuat disruptive innovation. Uber menjadi perusahaan taksi terbesar di dunia padahal tak punya taksi. AirBnb jadi raja di bisnis hospitality padahal tak punya hotel. Kita semua dituntut agar terus disruptif. Pilihannya cuma satu: be disruptive or be disrupted," pungkas John.

Internet: Kuburan Bagi yang Malas Berinovasi
Dubai - Internet membuka jutaan peluang baru sekaligus menjadi kuburan bagi yang malas berinovasi. Anda harus memilih salah satu dari kedua sisi ini: terus berinovasi agar bisa bertahan, atau memilih mati perlahan-lahan tanpa perlawanan.

Sudah banyak contoh yang bisa kita lihat dari kedua sisi internet. Friendster, misalnya. Di saat masa-masa jayanya, siapa yang tak kenal jejaring sosial yang satu ini. Namun dalam sekejap, kerajaan itu pun runtuh sejak hadirnya inovasi baru dari seorang anak ingusan bernama Mark Zuckerberg: Facebook.

Dalam satu dekade terakhir, Facebook masih tetap bertahan meskipun banyak media sosial yang datang menghadang. Kuncinya cuma satu, terus berinovasi -- apapun caranya. Begitupun dengan Google yang berhasil mengangkangi Yahoo. Dan masih banyak contoh lainnya.

Internet saat ini tak cuma menghubungkan manusia dengan manusia lainnya. Internet telah berevolusi. Kini, internet pun telah merasuki segala perangkat. Internet of Things (IoT) mereka menyebutnya. Sebuah era baru di dunia teknologi informasi.

Dengan dimulainya sebuah era baru, pastinya akan membuka banyak sekali peluang: jutaan, miliaran, bahkan lebih. Namun era baru ini juga bisa menjadi sebuah akhir dari era yang lama -- seperti yang sudah-sudah.

"Survival for the fittest," demikian disampaikan Executive Chairman Cisco, John Thomas Chambers, saat menemui perwakilan media dari seluruh dunia, termasuk detikINET, di sela IoT World Forum 2015 di Dubai, Uni Emirat Arab.

Ia menjelaskan pandangannya akan IoT. Menurutnya, IoT bukan hanya sekedar teknologi baru, tetapi juga jalan menuju banyak peluang baru. IoT sendiri memang tidak diterima begitu saja oleh berbagai pihak.

Tidak sedikit yang masih meragukan apa yang bisa ditawarkan oleh hal yang satu ini. Bahkan, tidak sedikit anggapan bahwa IoT hanya sekedar teknologi baru yang bisa diadopsi bilamana memang dirasa telah dibutuhkan.

Sayangnya, pandangan ini justru bisa berbalik menyerang siapapun yang memandang IoT hanya sebagai sebuah teknologi baru. IoT sendiri harus lebih dipandang sebagai sebuah jalan menuju peluang baru.

Bagi John yang puluhan tahun memimpin Cisco, adopsi IoT ini sendiri telah menunjukkan bahwa siapa yang cepat mengadopsinya ternyata bisa menawarkan nilai lebih, yang pada akhirnya menjadi penghambat bagi yang belum mengadopsinya.

Ia memandang, IoT benar-benar telah mengubah dunia. Tidak peduli seberapa besar sebuah kota, atau seberapa kuat suatu perusahaan, lawan dengan skala yang lebih kecil yang memiliki daya adaptasi lebih cepat dengan IoT ternyata telah menunjukkan daya saing yang lebih baik.

Tanpa disadari, menurut mantan orang nomor satu di perusahan teknologi asal San Francisco tersebut, lawan dengan implementasi IoT bisa jadi jauh melampaui pihak yang enggan beradaptasi dengan pergerakan IoT yang sangat cepat ini.

Terkait adopsi IoT sendiri, memang masih banyak hal yang membuat suatu pihak menunda, atau bahkan belum memikirkan hal itu. Hal ini tidak lain disebabkan masih kurangnya kesadaran bahwa IoT mampu menjadi pembuka kesempatan baru.

Terlebih lagi banyak pihak terkait IoT yang lebih suka menonjolkan apa yang mereka tahu, bukan gambaran luas terkait manfaat IoT. Dalam hal ini, menurut John, sebaiknya semua pihak terkait berjalan bersama untuk membahas masalah itu bersama.

John percaya, kolaborasi akan menjadi kunci yang sangat menentukan dalam mendorong adopsi IoT ini sendiri. Tanpa kolaborasi yang baik, tidak akan ada tawaran IoT yang bisa memberikan nilai jauh lebih baik bagi para pengadopsinya, dibandingkan dengan potensi yang ada.

Oleh karena itu, Cisco ingin agar adopsi IoT ini tidak disikapi sebagai sekedar adopsi teknologi baru belaka, tetapi sebabai pembuka banyak sekali kemungkinan yang bisa menguntungkan banyak pihak di waktu yang akan segera datang.

"Kita lihat, bagaimana Uber dan AirBnb berhasil membuat disruptive innovation. Uber menjadi perusahaan taksi terbesar di dunia padahal tak punya taksi. AirBnb jadi raja di bisnis hospitality padahal tak punya hotel. Kita semua dituntut agar terus disruptif. Pilihannya cuma satu: be disruptive or be disrupted," pungkas John.

Penyebab Lambatnya Inovasi Kesehatan di Indonesia

Inovasi Kesehatan di Indonesia Dianggap Minim, Ini Alasannya

Jakarta, Di bidang teknologi sains kesehatan, nama ilmuwan Indonesia sepertinya jarang terdengar di jurnal-jurnal internasional terkait inovasi baru. Bukannya tak ada alasan, hal ini disebut karena inovasi bukan prioritas utama para peneliti Indonesia saat ini.

Kepala Laboratorium Riset, Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, Profesor Dr Amarila Malik, MSi, Apt, mengatakan pemerintah lebih mengarahkan peneliti untuk studi menggantikan obat atau produk kesehatan yang ada saat ini. Seperti yang telah diketahui obat-obatan dan teknologi kesehatan di Indonesia kebanyakan menggunakan produk dari luar negeri alias impor.

"Lihat dulu kita butuhnya apa. Kita tuh sebetulnya enggak perlu yang baru tapi menggantikan produk-produk impor saja dulu," kata Prof Amarila ditemui pada seminar media di kantor MERK, Jalan TB Simatupang, Jakarta Timur.

Kebanyakan tema-tema penelitian yang ditentukan oleh Kementerian Riset dan Teknologi (Kemenristek) RI disebut oleh prof Amrila memang untuk mendorong hal tersebut. Riset yang berjalan sesuai dengan tema dapat memperoleh dukungan hibah dana hingga Rp 2 miliar.

"Enggak usah canggih-canggih, bisa menggantikan ini aja: insulin jangan impor, vaksin jangan impor. Bikin sendiri," lanjut Prof Amrila.

Namun meski demikian memang diakui oleh Prof Amrila ada hambatan dalam studi yaitu lambatnya proses perizinan. Berbagai macam studi tentu membutuhkan alat atau bahan yang mau tak mau harus diperoleh secara impor dan membutuhkan waktu lama.

"Bahan itu kita perlukan untuk pengembangannya saja. Nanti kalau sudah jadi kita bisa replikasi sendiri gak perlu impor lagi," tutup Prof Amarila.

Anjing Anjing Penjaga Heroik

Anjing-Anjing Heroik yang Menjaga Populasi Penguin

Para anjing-anjing heroik (kiri) ini menjaga penguin fairy (kanan)

VICTORIA – Terlihat sekumpulan anjing yang berlarian di sebuah pulau yang bernama Middle Island yang berada di selatan Victoria, Australia. Namun mereka bukan untuk bermain.

Karena ternyata kumpulan anjing ini bertugas untuk menjaga populasi penguin terkecil di dunia yang tinggal di pulau tersebut.

Pulau Middle Island sendiri dilaporkan adalah rumah bagi populasi penguin jenis fairy, dan mereka sangat kecil hingga hanya memiliki bobot satu kilogram saja.

Namun, populasi mereka yang pada awalnya ada ratusan berkurang sangat parah akibat diburu oleh para rubah yang tinggal di pulau tersebut.

Seorang peternak ayam yang prihatin dengan kondisi makin menurunnya populasi hewan mungil itu, lalu membuat sebuah solusi dengan menggunakan anjing agar menjaga pulau tersebut.

Peternak ayam lokal yang dipanggil dengan nama ‘Swampy Marsh’ pada tahun 2006, menyarankan untuk menggunakan anjingnya yang berjenis Maremma untuk menjaga para burung mungil ini.

“Di Australia, anjing-anjing ini biasanya digunakan untuk melindungi ayam, kambing atau domba,” kata Peter Abbott dari Proyek Pelestarian Penguin, sebagaimana dilansir dari Oddity Central.

Anjing pertama yang dikirimkan ke pulau tersebut adalah Oddball, dan Abbott mengatakan terhadap perubahan pola dari para rubah di pulau tersebut.

“Pada saat anjing itu ada di pulau, setiap pagi kami menemukan jejak rubah di pasir pantai, karena mereka tidak berani masuk pulau,” tambahnya.

“Dengan adanya seekor anjing di pulau tersebut mengubah tingkat hierarki di pulau tersebut. Para rubah dapat mendengar gonggongan dari para anjing, jadi mereka langsung lari ke lokasi lain ketika mendengar atau mencium bau dari para anjing,” jelas Abbott.

Sudah 10 tahun semenjak Oddball dan beberapa ekor anjing menjaga pulau tersebut, dan dilaporkan tidak ada satu pun penguin yang mati karena diserang oleh Rubah.

Saat ini populasi dari Penguin Fairy di pulau tersebut sebanyak 200 ekor dan dijaga oleh Eudy, Teula dan tujuh anjing lagi yang ikut dalam program pelestarian populasi penguin.

“Kami melatihnya agar mereka menganggap bahwa pulau tersebut milik mereka. 90 persen pekerjaan mereka ada menggonggong agar menakuti para rubah, namun jika mereka bertemu dengan rubah, para anjing ini tidak ragu untuk menyerangnya,” tambah Abbott.

Untuk menghargai para anjing heroik ini, ternyata sebuah film berjudul Oddball dirilis pada bulan September dan di Australia saja film ini sudah menghasilkan pemasukan sebesar USD 7,9 juta atau sekira Rp 109 miliar.

Ayah Orang Terkaya Sedunia

Kisah Ayah yang Besarkan Orang Terkaya Sejagat

Jakarta - Para ayah tentu bangga jika buah hatinya sukses. Apalagi ayah yang satu ini, dimana anaknya menjadi orang terkaya di dunia sekaligus dikenal dermawan. Perkenalkan, dia adalah William Henry Gates.

Sudah bisa ditebak, dia ayah Bill Gates, sang pendiri Microsoft yang saat ini masih menjadi orang terkaya sedunia dengan kekayaan mencapai USD 79 miliar. Di usia 90 tahun, William masih tampak sehat dan ikut sibuk mengurusi yayasan Bill & Melinda Gates Foundation. Dia menceritakan kisah menarik membesarkan Bill Gates, seperti terungkap dalam wawancara berikut ini yang dikutip detikINET dari Forbes.

Seperti apa Bill Gates semasa kecil?

Dia suka hampir segala jenis buku, ensiklopedia, sains fiksi, Anda sebut saja. Aku senang anakku ini keranjingan membaca, namun dia memang membaca terlalu banyak sehingga ibunya dan aku membuat peraturan, dia tidak boleh membaca buku di meja makan.

Apakah cita-cita Bill dulu?

Sebagai bagian dari pekerjaan rumah di kelas lima, Bill harus mengisi daftar tentang ingin jadi apa kalau sudah besar. Ada daftar seperti dokter, pemadam kebakaran atau koboi. Siswa diminta hanya memilih satu. Bill menyilang astronot, tapi dia juga menulis ilmuwan.

Ketika tumbuh besar, dia sangat ingin tahu tentang bagaimana dunia ini bekerja dan punya ide sendiri soal bisnis, kehidupan, hubungan internasional, dan seperti apakah masa depan. Waktu itu, sulit bagiku meyakini kalau anak ini suatu hari akan menjadi bosku, tapi itu terjadi sekarang.

Kapan pertama kali dia kenal komputer?

Saat masih kecil. Kesempatan datang di sekolahnya ketika para ibu mengumpulkan uang untuk membayar sebuah perangkat yang terkoneksi komputer melalui sambungan telepon. Tujuannya agar guru menggunakannya, tapi mereka melakukan beberapa kesalahan dan malah takut memakainya. Bill masuk dalam sebuah grup siswa matematika dan diundang menggunakan sistem itu dan dia mempelajari cara kerjanya. Saat 13 tahun dia sudah gandrung dengan komputer.

Apakah Bill punya pekerjaan sebelum kuliah?

Ketika SMA, Bill melakukan programming di sebuah power plant di North Bonnevile, Washington. Aku dan ibunya sudah bicara pada kepala sekolahnya dan kami semua setuju kalau pekerjaan itu adalah cara praktis mempraktekkan keterampilannya. Bill mengatakan padaku kalau dia dan Paul Allen, yang bekerja bersamanya, bangun sampai malam untuk mengerjakan kode sistem manajemen kelistrikan.

Bagaimana perasaan Anda ketika dia mau drop out dari Harvard?

Aku tak bisa mengatakan kalau aku tidak khawatir. Tapi aku memang bukan faktor besar dalam keputusannya itu. Bill memiliki ide sendiri soal bagaimana dia ingin mencapai tujuannya dan bisnis komputer yang dia dirikan bersama Paul Allen sangat membuatnya sibuk. Menjadi drop out kuliah jelas tidak diinginkan aku dan istriku terjadi pada anak kami, tapi Bill sepertinya tahu apa yang dia lakukan.

Bagaimana Bill menjadi dermawan?

Istriku meyakini perkataan siapa banyak memberi akan banyak menerima. Dari awal, dia menanamkan nilai itu sebagai hal penting di keluarga. Nah, ketika Bill dan Melinda semakin makmur berkat Microsoft, Bill menerima banyak surat permintaan bantuan. Tapi masih sulit bagi mereka membagi waktu karena harus membesarkan keluarga dan menjalankan Microsoft.

Rencana mereka adalah serius soal filantropi ketika Bill sudah pensiun dari Microsoft. Hal itu berubah ketika istriku Marry sakit kanker dan meninggal di 1994 dan aku pensiun sebagai pengacara. Beberapa bulan kemudian, aku mengatakan kalau mungkin aku bisa membantu mereka soal aktivitas kemanusiaan. Kupikir itu akan jadi pekerjaan menyenangkan bagiku.

Seminggu kemudian, Bill mengatakan kalau akan mendirikan yayasan dengan modal awal USD 100 juta. Aku kaget dan bangga. Tak lama kemudian, aku menulis cek sumbangan pertama sebesar USD 80 ribu untuk program mengatasi kanker.

Tak Pernah Ada Kata Terlambat Untuk Belajar dan Menuntut Ilmu

Jacqueline Dwyer Lulus S-2 pada Usia 90 Tahun

Tidak ada kata terlambat untuk menuntut ilmu. Jacqueline Dwyer mendapat gelar master of philosophy dari Australian National University (ANU) di Canberra pada usia 90 tahun.

Jacqueline hadir dalam wisuda pada umur 30 tahun setelah salah seorang putranya juga lulus dari ANU.

Dwyer lulus dari Fakultas Seni dan Ilmu Sosial.

Dalam rilis yang dikeluarkan ANU, Dwyer mengatakan bahwa hal yang paling disukainya selama menjadi mahasiswa adalah stimulasi mental yang dijalankannya.

"Dalam usia tua, kita memerlukan hal tersebut. Kalau tidak, otak kita akan mengecil," katanya.

Perjalanan untuk studi S-2 tersebut muncul ketika Jacqueline, yang menulis sebuah buku pada tahun 1998 mengenai migrasi yang dilakukan keluarganya dari Perancis ke Australia pada abad ke-19, mendapat perhatian dari seorang mahasiswa PhD dari ANU.

"Seorang mahasiswa yang tidak saya ketahui sebelumnya, yang sedang menulis disertasi PhD di ANU, menulis surat dan mengatakan bahwa buku saya memperbincangkan satu masa sejarah yang menarik buatnya," kata Jacqueline.

Mereka kemudian bertemu. Jacqueline, yang ketika itu sudah berencana menulis buku kedua, merasa bahwa dia memerlukan studi tambahan.

"Kami kemudian berbicara lama, dan hasilnya, saya memutuskan untuk menjadi mahasiswa lagi. Saya akan menulis edisi kedua lebih baik bila saya memiliki disiplin sebagai seorang lulusan universitas."

Jacqueline mengatakan, bila tidak karena Perang Dunia II, dia mungkin sudah menjadi mahasiswa pada tahun 1940-an.

"Saya selalu memiliki ketertarikan akan bahasa Inggris dan sejarah, dan tidak melanjutkan sekolah karena waktu itu masa perang, dan sebagai warga, saya lebih terpanggil untuk melakukan sesuatu untuk membantu negara," katanya.

"Saya kemudian menjadi pekerja sosial, dan bekerja selama beberapa tahun, tetapi kemudian berhenti karena tidak cocok," lanjutnya.

Dengan bantuan keluarganya, Jacqueline sekarang akan memusatkan perhatian untuk menulis edisi kedua bukunya, dan memperdalam minatnya terhadap hubungan antara Perancis dan Australia.

Buku Jacqueline sebelumnya berjudul Flanders in Australia: a Personal History of Wool and War.

Jangan Pernah Lupa Dari Mana Sebenarnya Kita Berasal

Papat Kalima Tunggal Sebuah Prinsip Kebangsaan

by Dedi Mulyadi

Purwakarta - Papat atau empat merupakan kata yang sering terucap dari bibir-bibir mungil anak pedesaan dalam mengakrobatikkan seluruh ekspresi kegembiraannya mengisi hari-hari yang penuh kebahagiaan. Kalimat itu juga sering muncul dalam petuah dan nasihat tokoh-tokoh kampung pada berbagai kenduri yang selalu mengajarkan harmoni antara manusia dan alam yang berpuncak pada kemuliaan dan memuliakan Sang Maha Pencipta.

Angka empat menunjukkan tentang perjanjian kelahiran sebagai makhluk bumi yang mendiami sebuah wilayah domisili, bersifat geografis yang meliputi empat jenis material; tanah, air, udara, dan api (matahari). Keempat material tersebut merupakan bahan dasar terbentuknya wujud material manusia sehingga persenyawaannya melahirkan watak yang bersifat hidup.

Kehidupan adalah persenyawaan. Persenyawaan adalah spirit kasih sayang. Dalam prinsip kasih sayang selalu ada yang didahulukan, selalu muncul sifat mengalah, bahkan berkorban untuk kepentingan perjalanan kehidupan itu sendiri. Sifat mengalah dan berkorban atas nama cinta tak akan melahirkan rasa sakit hati karena dikalahkan dan dikorbankan. Senyawa material tersebut melahirkan identitas yang membentuk karakter pada setiap wilayah kemudian melahirkan keragaman kebudayaan.

Karakteristik wilayah melahirkan identitas produk yang meliputi bahasa, makanan, pakaian, dan seni sehingga terjadilah interaksi kebudayaan yang melahirkan dinamika hubungan antar peradaban yang bersifat ekonomi, politik, dan sosial. Dari prinsip karakteristik wilayah itulah pembangunan dapat dirumuskan secara sempurna yang memiliki watak harmoni dengan keragaman produktivitas yang bersumber dari seluruh piranti alamiah yang dimiliki sebuah wilayah.

Kesuburan tanah melahirkan keanekaragaman produk pertanian, kehutanan dan perkebunan; hamparan rumput yang hijau adalah surga dunia peternakan di negeri khatulistiwa. Aliran sungai, danau, payau dan laut, melahirkan keanekaragaman produk perikanan dan kelautan serta produk energi listrik yang mampu dibangun di sudut-sudut kampung dan desa; sinar matahari dalam kelembutan dan keganasannya adalah energi terbesar yang mampu membuat terang seluruh ruang tatkala seluruh jendela terbuka tanpa harus menghabiskan energi di dalam ruang ketika siang hari yang menguras seluruh isi kantong keluarga, industri dan negara. Ketika senja seluruh mata memandang mengantar kepergiannya menutup perjalanan hari dengan sejuta romantisme keindahan. 

Udara yang berhembus dengan ketajaman dan kelembutannya akan melahirkan energi gerak yang menggerakkan baling-baling dan kincir-kincir, menyempurnakan seluruh energi air dan matahari yang kita miliki. Sebuah ironi di negeri yang sempurna, kita mengalami kekurangan pangan dan energi.

Kalima tunggal melambangkan kesempurnaan antara ruh dan jasad material dalam perjalanan menuju ke alam asal. Papat kalima tunggal merupakan prinsip nasionalisme kebangsaan; tak ada kedaulatan tanpa kita memahami asal. Jangan-jangan berbagai problematika bangsa yang kita alami hari ini adalah karena kita terlalu sibuk dengan prinsip dan rumusan hidup orang lain yang membuat kita lupa dari mana sebenarnya kita berasal.

*) Dedi Mulyadi adalah Bupati Purwakarta

Pertempuran Terakhir di Vatikan

Peta Serangan ISIS Berbentuk Salib, Vatikan Target Terakhir


Peta serangan ISIS menyerupai salib.

PAKAR dari Institut Studi Perang (ISW) baru-baru ini mengungkap peta serangan kelompok teroris ISIS yang secara mengejutkan ternyata membentuk Salib.

Garis pemetaan ditarik dari titik-titik lokasi serangan ISIS di Eropa, baik yang sudah terealisasi maupun yang kemungkinan akan menjadi target penyerangan selanjutnya. Dengan target akhir Paus Fransiskus di Vatikan, Roma menurut video terbaru yang dirilis ISIS, berjudul "Armageddon Battle with The West".

“Penemuan berdasarkan hasil analisis peta serangan ini menunjukkan kemungkinan ISIS tengah membangkitkan kembali perang anti-Kristus atau mereka mencoba meniru perang suci,” demikian keterangan resmi ISW, sebagaimana yang diwartakan Sunday Express.

Berdasarkan analisis pakar dan video pertarungan akhir zaman melawan negara Barat yang diunggah ISIS ke dunia maya, diyakini kelompok teroris itu sebagai perwujudan Iblis yang diwahyukan Alkitab dan Alquran.

Ketika ditanyai tanggapannya sebagai target terakhir ISIS, Paus Fransiskus mengaku tidak takut akan ancaman tersebut.

“Paus bahkan menolak ketika mobilnya hendak diganti demi keselamatannya selama menyampaikan injil pada peraayaan Natal tahun ini. Ya, dia tidak takut. Dia menyadari bahayanya, tapi dia tidak ingin kehilangan kontak dengan orang-orang,” kata juru bicara Paus.

Dalam video tersebut, ISIS juga menampilkan gambar pengibaran bendera ISIS di Basilika Kepausana Santo Petrus, Vatikan dengan maksud menyebarkan teror dan meningkatkan kekhawatiran perang suci di Roma.

Sementara itu, Profesor Richard Landes dari Universitas Boston, yang telah mempelajari ISIS sebagai kultus apokaliptik berkomentar soal kemungkinan ISIS menyerang Roma.

"Mereka tahu bahwa Roma memiliki kekuatan simbolik. Sesungguhnya mereka masih hidup di Abad Pertengahan, ketika Roma memiliki kekuatan besar secara simbolis. Bagian dari keberhasilan ISIS sejauh ini, berasal dari ketidakmampuan kita untuk memahami apa yang sebenarnya sedang kita hadapi,” ujarnya.

Di samping itu, ia juga mengatakan, dirinya tidak percaya ISIS sedang merencanakan sebuah pola serangan berbentuk salib. Akan tetapi, ia setuju jika dikatakan mereka tengah merencanakan sebuah pertempuran simbolik di Eropa.

Menurutnya, kelompok ekstremis asal Irak dan Suriah itu hanya ingin mengganggu masyarakat Eropa dan negara Barat.

“Mereka memiliki kesempatan yang lebih baik di Eropa, karena sebagian besar negara di Eropa benar-benar tidak siap untuk berkonfrontasi (dengan serangan ideologi ISIS)," terang Landes.

Pembuat Alat Intelijen Pertama di Indonesia

Menengok Produksi Alat Intelijen di Pabrik Mesin Sandi Pertama di Indonesia

Jakarta - Mereka yang bekerja di bidang intelijen tak lepas dari alat-alat canggih yang sangat membantu kerja mereka. Baik itu mendeteksi keberadaan seseorang, menguping pembicaraan pihak tertentu, menangkap penjahat, dan banyak lainnya.

Salah satu alat intelijen yang mungkin kerap kita lihat di film-film berbau detektif adalah kamera pengintai. Para intel membawa atau menempatkan kamera spy tersebut di tempat yang tidak kita duga sebelumnya.

PT Indoguardika Cipta Kreasi (ICK) merupakan salah satu perusahaan yang memproduksi kamera pengintai dengan bentuk fisik yang sangat kecil. Bahkan kameranya sendiri hanya berukuran seujung jarum.

"Kecil sekali, kameranya hanya seujung jarum. Tapi HD (kualitas tinggi)," kata pakar kriptografi dan teknologi informasi Pratama Persada, di kantornya Jl Taman Tekno, BSD, Kota Tangerang.

Kamera super mungil tersebut bisa dipasang di mana pun dan tak terdeteksi oleh metal detector. "Hanya ter-detect oleh pendeteksi frekuensi," ujar Pratama.

Perangkat keras lain yang dijual di antaranya berupa alat pengacak sinyal atau jammer, Handie Talkie (HT) anti sadap, dan alat pelacak (finder). Jammer bekerja mengacak sinyal untuk meningkatkan standar keamanan dari aksi-aksi kejahatan yang memanfaatkan sinyal frekuensi seperti bom, penyadapan, maupun pencurian data.

"Saya di sini tugasnya mengadakan penelitian frekuensi jaringan. Radius jamming sekitar 150 meter. Kita bisa melakukan pengacakan sinyal terhadap GSM, CDMA, 2G/3G dan wifi," ujar seorang pegawai, Cahyo.

Alat pelacak yang diproduksi ICK bernama ICK-TrackIT 2G, 3G dan CDMA. Fitur alat ini terdiri dari penangkap IMSI atau IMEI dari ponsel, pelacakan lokasi, pengeblokan secara selektif, dan analisis database.

Tak semua produk di ICK dapat dibeli oleh masyarakat umum. Konsumen ICK terutama berasal dari instansi pemerintah dan militer.

Salah satu produk antisadap yang bisa dimanfaatkan oleh umum yaitu software SMS Guard, Voice Guard, dan Chat Guard. Hanya saja tentu biaya yang harus dikeluarkan tidak sedikit.

"Indonesia patut berbangga dengan adanya ICK ini. Saya berharap PT ICK cepat maju dan cepat kuasai pasar di Indonesia," ujar Mantan Kepala Lembaga Sandi Negara Nachrowi Ramli saat menghadiri peresmian pabrik PT ICK.

Presiden Direktur PT ICK Agung S Bakti berharap Indonesia tidak terus-terusan memanfaatkan alat keamaan informasi yang berasal dari luar negeri. Selain untuk memberdayakan SDM negeri sendiri, juga membeli dari luar belum tentu terjamin keamanannya.

"Seperti halnya industri militer, mempunyai teknologi enkripsi dan pabrik mesin sandi ini membuat martabat bangsa naik di depan bangsa-bangsa lain," tutur Agung.

Kompleks Perumahan Terkaya Sedunia

Pria Terkaya di China Beli Rumah Seharga Rp1,6 Triliun

Ini adalah penampakan rumah dari Wang Jianling yang baru ia beli di London

LONDON – Pria Terkaya di China, Wang Jianling, baru-baru ini memberi rumah di London seharga 80 juta poundsterling atau sekira Rp1,6 Triliun.

Dilaporkan ia membeli rumah di sebuah lokasi yang terkenal ditinggali oleh para orang kaya di London.

Walaupun harga rumahnya sendiri sudah selangit, namun dikabarkan ia akan kembali merogoh koceknya sebesar 50 juta poundsterling atau sekira Rp1 triliun untuk memperbaharui interior dan eksterior rumah mewah itu, sebagaimana dilansir dari Shanghaiist.

Rumah yang Wang Jianlin beli memiliki bangunan mirip era Viktoria yang dilengkapi dengan 10 kamar tidur dan pengamanan 24 jam dari polisi pribadi yang patroli di jalanan dekat rumah mewah tersebut.

Dikabarkan yang akan menjadi tetangga baru Wang, terdiri dari orang-orang yang sudah terkenal di kalangan media internasional, dan ini adalah daftar-daftar tetangga baru dari orang terkaya di China ini :

• Roman Abravomich pemilik dari klub sepakbola Chelsea

• Kedutaan besar Rusia dan Israel juga berlokasi dekat rumah tersebut

• Pemilik dari grup Formula One Tamara Ecclestone

• Lakshmi Mitta seorang pengusaha kaya yang berkecimpung di bisnis baja

• Duta Besar Prancis Sylvie Bermann

• Istana Kensington yang ditinggali oleh Duke dan Duchess Cambridge

Jadi bisa dikatakan tempat tinggal dari Wang ini memang menjadi lokasi yang eksklusif untuk orang-orang tertentu saja. Wang yang berusia 61 tahun, pada 2015 dinobatkan gelar pria terkaya di China oleh majalah Forbes.

Pohon Natal di Depan Masjid

Sebuah Pohon Natal Berdiri di Depan Masjid Lebanon

BEIRUT — Sebuah pohon Natal besar yang dibuat oleh perancang fashion Lebanon, Elie Saab, didirikan di depan Masjid Al-Amin, Beirut, untuk memperingati hari Natal, 25 Desember mendatang.

Pada Jumat (11/12/2015) digelar perayaan kembang api di kompleks tersebut, menandai dimulainya Festival Natal 2015.

Beirut memang dikenal sebagai kota yang memiliki penduduk dengan kepercayaan beragam di Timur Tengah. Dua yang paling dominan adalah umat Islam dan Kristen.

Walaupun wilayahnya kecil, negara ini tidak bebas konflik karena berbatasan dengan Suriah dan Israel.

Di Facebook BBC Indonesia, pohon Natal di depan masjid ini banyak menuai pujian. "Indahnya rasa saling menghargai," kata satu pengguna. Lainnya mengatakan, "Wow, indah sekali, kalau di Indonesia seperti ini pasti aman (dan) nyaman."

Walau begitu, foto-foto ini juga menuai perdebatan tentang batas toleransi. Ada yang mengatakan tidak setuju dengan konsep itu, tetapi banyak juga yang mendukungnya.

Sementara itu, Yulia Endang, pembaca BBC Indonesia, tidak ambil pusing, "Istiqlal juga dekat dengan gereja, no problemo, ibadah kan masing-masing."

Anak Kecil Pemenang Kompetisi Kejuaraan Mengingat Sedunia

Gadis 10 Tahun Menangi World Memory Championship

Yan Jiashuo (10) jadi gadis tercerdas dan termuda dalam kategori menghafal.

CHENGDU – Yan Jiashuo (10) didaulat sebagai gadis berdaya ingat tertinggi setelah berhasil memenangkan kompetisi World Memory Championship ke-24 yang diadakan di Chengdu, China. Ia sekaligus mencetak rekor sebagai peserta termuda yang mampu meraih penghargaan internasional ini.

Sebagaimana diwartakan Daily Star, Rabu (23/12/2015), Yan keluar sebagai pemenang setelah dirinya berhasil mengingat 1080 angka dan 646 kartu poker yang disusun secara acak dalam waktu satu jam.

Dalam perlombaan intelektual ini, Yan juga berhasil memperoleh skor tertinggi, yakni 3.000 poin pada kategori menghafal 10 mind-blogging memory. Ia menjadi juara pertama, mengalahkan para pesaingnya yang rata-rata berusia antara 16 sampai 50 tahun.

Untuk mencapai gelar Grand Master of Memory, peserta harus mampu membuktikan ketajaman pikirannya. Minimal mereka harus bisa menghafal 1.000 digit angka acak dalam waktu satu jam, mengingat dengan tepat urutan 10 bungkus kartu remi dalam selang waktu yang sama. Akan tetapi, jika hanya satu bungkus kartu, mereka diberi waktu untuk mengingat selama dua menit saja.

Atas prestasinya, Yan pun sukses membawa pulang hadiah uang tunai sebesar 25.000 poundsterling atau setara Rp510 juta.

Mengasah Kemampuan Berpikir Kreatif

8 Cara Mengasah Kemampuan Berpikir Kreatif

Jakarta - Kemampuan untuk berpikir kreatif bukan bakat alami yang hanya ada pada sebagian orang. Pakar mengatakan kemampuan berpikir kreatif bisa dilatih dan diasah, bahkan ketika seseorang sudah dewasa.

Berpikir kreatif bisa dilatih dengan cara-cara tertentu. Tak susah, Anda cukup melakukan beberapa hal ini dalam keseharian Anda.

Psikolog sosial Ron Friedman, Ph.D mengatakan berpikir kreatif bukan sesuatu yang sulit. Dengan melakukan beberapa langkah dan latihan, Anda bisa menjadi kreatif secara alamiah.

"Anda bisa membuat diri Anda bekerja lebih keras. Tentu saja Anda juga bisa melatih diri agar berpikir kreatif dalam keseharian," tutur Friedman, dikutip dari CNN.

Nah, Friedman menjelaskan ada 8 cara yang dapat Anda lakukan untuk mengasah kemampuan berpikir kreatif. Apa saja?

1. Bersyukur di pagi hari

Mood yang jelek dikatakan Friedman dapat menghambat otak menghasilkan pemikiran kreatif. Untuk itu Anda harus mencegah datangnya mood jelek, dengan cara berpikir positif sejak bangun tidur.

Caranya mudah, Anda cukup menuliskan 3 hal yang Anda syukuri di pagi hari. Dengan bersyukur Anda akan lebih positif menerima tantangan dan siap melahirkan pemikiran kreatif.

2. Meja kerja berantakan

Sebuah penelitian dari University of Minnesota menyebut orang yang bekerja di ruangan berantakan menghasilkan pemikiran yang lebih kreatif. Meja kerja yang berantakan juga menghasilkan efek yang sama.

Friedman percaya ada hubungan antara ketidakteraturan dengan munculnya ide-ide kreatif. Seperi kata Albert Einstein, "Jika meja kerja berantakan merupakan penanda otak yang berantakan juga, apa yang bisa dihasilkan oleh meja kerja yang kosong?"

3. Kunjungi kedai kopi

Mengunjungi kedai kopi diklaim dapat meningkatkan kreativitas Anda. Bukan karena kafein dari kopi, Friedman mengatakan suasana dan kebisingan di kedai kopi membuat pikiran sulit fokus pada satu hal, yang memungkinkan munculnya ide-ide kreatif dan tidak biasa.

Dengan kata lain, pikiran akan lebih bercabang dan menggali hal-hal yang lebih luas. Saat ini bahkan ada yang menjual aplikasi suara di kedai kopi!

4. Banyak teman

Memiliki banyak teman yang bekerja di bidang yang berbeda bermanfaat untuk mangasah kemampuan berpikir kreatif Anda. Bergaul dengan orang yang bekerja di bidang berbeda memunculkan kemungkinan Anda saling melengkapi ide masing-masing.

Coba atur pertemuan dengan teman Anda minimal sebulan sekali. Anda bisa mengobrol santai dan siapa tahu inspirasi ide muncul secara tiba-tiba.

5. Kerjakan tugas dengan nyaman

Seringkali ketika mendapat tugas penting seseorang akan buru-buru mengerjakannya agar cepat selesai. Cara ini dinilai Friedman tidak efektif karena bisa jadi hasil pekerjaan tidak bagus dan tidak maksimal.

Ia menyarankan agar seseorang mengerjakan pekerjaannya dengan nyaman. Boleh juga sesekali membawa pekerjaan keluar kantor untuk mencari inspirasi baru.

6. Atur jadwal 'me time'

Me time atau waktu untuk sendirian sangat penting untuk kesehatan mental. Ketika kita sendirian, pikiran bisa berjalan bebas dan sangat mungkin menghasilkan ide-ide kreatif dan tidak biasa.

Friedman mengatakan hal inilah 7yang membuat kita seringkali mendapat ide-ide menarik ketika sedang mandi, berdiri di transjakarta atau commuter line, atau sedang bengong.

7. Jogging sebelum makan siang

8. Coba Hal Baru

Vending Machine Karya Anak Bangsa

Keren! Ada Vending Machine Tiket KRL di Stasiun Kota

Jakarta - Ada 3 vending machine tiket KRL di Stasiun Kota. Penumpang bisa beli dan isi tiket KRL tanpa melalui loket manual.

"Kita soft launching perdana sekaligus pengenalan mesin tiket. Tiga mesin dulu di satu stasiun yaitu di Jakarta Kota," tutur Vice President Commercial PT KAI Commuter Jabodetabek (KCJ) Devri Bawinto di Stasiun Kota, Jakarta.

Nama mesin pembelian mandiri tiket KRL itu adalah C-VIM alias Commuter Line Vending Machine. C-VIM ini baru ditampakkan perdana pada publik hari ini.

"Semua fungsi loket bisa dilakukan di sini, kecuali sales KMT (Kartu Multi Trip), tetapi bisa top up untuk KMT. Karena secara layanan dibutuhkan sosialisasi langsung karena juga ada aturan mainnya. Kita memprioritaskan KMT. Untuk THB (Tiket Harian Berjaminan), bisa refund THB, isi ulang KMT," jelas dia.

Mesin ini akan dioperasikan sebagai bantuan loket tiket manual dalam jam-jam sibuk dari pukul 06.00 WIB sampai pukul 21.00 WIB.

"Karena waktu malam pukul 21.00 WIB penumpang lebih sedikit dan kita arahkan ke loket," jelas dia.

Untuk tahap awal, PT KCJ akan menempatkan 3 vending machine di Stasiun Jakarta Kota dulu. Selanjutnya, akhir tahun 2015 ini, vending machine itu ditargetkan akan ada di 5 stasiun lain.

"Pertama, Jakarta Kota jumlahnya 3 (unit). Selanjutnya Bogor tiga (unit), Manggarai dua (unit), Tanah Abang dua (unit), Sudirman dua (unit), Tebet dua (unit). Ini rencana atau target awal sampai akhir tahun ini. Tahun depan kita tambah lagi," jelas Devri.

Bila menggunakan mesin ini, hanya memakan waktu sekitar setengah menit atau 30 detik saja. Mesin tiket KRL ini, imbuh Devri, adalah buatan dalam negeri.

"Ini buatan dalam negeri. Hasil karya anak Indonesia tapi ada beberapa modul dari luar negeri. Semua tenaga ahlinya dari Indonesia," jelas dia.

Pangeran Kaya Di Bisnis Aplikasi

Pangeran Super Kaya Arab Suntik Modal ke Pesaing Uber

Jakarta - Di layanan ride sharing berbasis aplikasi, nama Uber memang belum tergoyahkan. Namun tunggu geliat dari Lyft, pesaing Uber ini baru saja mendapat kucuran dana segar dari Pangeran Arab yang punya kekayaan berlimpah.

Pangeran Arab yang dimaksud adalah Al-Waleed bin Talal. Ya, ia memang bukan nama asing di jagat industri. Lewat perusahaannya, Kingdom Holding Co., Pangeran Al-Waleed bakal menyuntik Lyft sebesar USD 104,9 juta yang ditebus dengan 2,3% saham.

Meski punya layanan mirip, Lyft memang masih kalah jauh populer dibandingkan Uber. Jika Uber sudah melalang-buana di 68 negara — termasuk Indonesia — ekspansi Lyft belumlah seberapa.

Diketahui, Lyft sudah ekspansi ke China pada September lalu dengan berpartner dengan Didi Kualdi, pesaing Uber di negeri Tirai Bambu.

Begitu pula dengan nilai valuasinya, Uber saat ini jadi startup unicorn paling berkilau dengan valuasi mencapai USD 64,6 miliar. Sedangkan Lyft ‘baru’ sebatas USD 4,92 miliar.

Namun dengan masuknya Pangeran Al-Waleed sebagai investor, Lyft diyakini tak akan berdiam diri melihat kedigdayaan Uber. Mereka juga baru saja memaparkan rencana ekspansi ke berbagai negara seiring masuknya kucuran uang dari sang pangeran.

Pangeran Al-Waleed sendiri merupakan salah satu manusia terkaya dunia. Ia punya banyak bisnis dan cukup akrab dengan dunia teknologi, termasuk mengguyurkan investasi yang tak sedikit pada perusahaan teknologi raksasa seperti Twitter, Apple sampai News Corp.

Kisah Cinta Pasangan Yahudi Dan Arab

Buku Kisah Cinta Yahudi-Arab Dilarang Beredar di Israel

YERUSALEM - Kementerian Pendidikan Israel melarang dimasukannya buku kisah cinta Yahudi-Arab ke dalam kurikulum, yang langsung memicu kecaman dari berbagai kalangan.

Tidak ada alasan spesifik yang dikemukakan dan pernyataan Kementerian Pendidikan hanya menyebutkan bahwa setelah dikaji baik aspek positif maupun negatif, akhirnya diputuskan buku karya Dorit Rabinyan tersebut tak bisa dipakai sebagai bahan pelajaran.

Tapi surat kabar Haaretz mengutip pejabat Kementerian Pendidikan, Dalia Penig, yang mengatakan salah satu alasannya adalah buku ini "mengancam perlunya pemisahan identitas" antara orang-orang Arab dan Yahudi.

"Hubungan yang sangat dekat antara orang Yahudi dan Arab dianggap banyak pihak di masyarakat sebagai ancaman pemisahan identitas," kata Penig.

Komentar ini dikecam beberapa tokoh kebudayaan Israel, di antaranya adalah Alon Idan, yang mengatakan keputusan tersebut mencerminkan bahwa pemerintah "ingin menjaga kemurnian darah Yahudi".

"Sekarang kita tahu orang-orang Arab dan Yahudi dilarang menjalin hubungan percintaan," kata Idan seperti dikutip kantor berita AFP.

Buku Rabinyan diberi judul Kehidupan Perbatasan yang mengisahkan penerjemah Israel yang jatuh cinta kepada seniman Palestina di New York.

Kisah asmara ini tak berakhir bahagia karena penerjemah tersebut kembali ke Tel Aviv, sementara sang seniman pulang ke Ramallah di Tepi Barat.

Novel ini menjadi salah satu pemenang penghargaan kesusasteraan karya-karya berbahasa Ibrani.

Prediksi Ramalan Kiamat Dimulai Dari Sini

Ramalan Kuno Memprediksikan Perang Rusia-Turki Awali Kiamat

Rusia-Turki berpotensi memulai perang terbuka

INSIDEN Sukhoi Su-24 Rusia yang ditembak jatuh F-16 Turki beberapa waktu lalu, melahirkan ketegangan dan tensi antara kedua negara itu. Dikhawatirkan, Rusia dan Turki bakal kembali terlibat perang terbuka.

Jika itu terjadi, terdapat dua ramalan kuno di abad ke-18, di mana peperangan kedua negara ini akan mengawali kengerian hari akhir atau hari kiamat.

Sebelumnya, Rusia dan Turki memang pernah terlibat peperangan besar pada medio abad 19, di mana Turki yang saat itu masih disebut Kekaisaran Ottoman, bersama Inggris, Prancis dan Kerajaan Sardinia bentrok dengan Kekaisaran Rusia di Krimea.

Tapi kali ini jika Rusia dan Turki berkonflik terbuka lagi, dikatakan dua pembesar Yahudi, bakal mengawali hari kiamat, di mana titik nolnya dimulai ketika Rusia mencaplok Krimea dari Ukraina tahun lalu.

Salah satu yang meramalkannya adalah Elijah ben Shlomo Zalman atau biasa disebut Vilna Gaon. Sejak 1797, dia sudah mengimbau kaum Yahudi untuk bersiap menghadapi hari akhir ketika Rusia mencaplok Krimea.

Sebuah prediksi yang jadi nyata ketika Presiden Rusia, Vladimir Putin memerintahkan tentaranya menguasai wilayah Ukraina itu, sebagaimana dilansir Daily Star.

Ramalan lain di era yang sama juga disampaikan Yisroel Israel ben Eliezer. Sebelumnya dia memprediksikan Rusia akan didukung kelompok muslim sebelum pertempuran terakhir.

Sebuah prediksi yang juga eksis saat ini, di mana Kremlin sendiri sudah bersekutu dengan pemimpin muslim Syiah Suriah, Bashar al-Assad, rezim Islam Iran dan militan Hezbollah di Perang Suriah.

Ramalan ini terungkap sekira setahun lalu oleh keturunan Vilna Gaon, Rabbi Moshe Shternbuch. Dia menyatakan umat manusia harus mulai menyadari kedatangan Mesias atau Imam Mahdi, ketika Rusia merebut Konstantinopel atau yang saat ini disebut Istanbul.

“Ketika Anda mendengar Rusia merebut Kota Krimea, Anda harus tahu bahwa itulah waktunya langkah kaki Imam Mahdi terdengar. Saat Anda mendengar Rusia merebut Konstantinopel, itu artinya Imam Mahdi akan segera datang,” ujar Shternbuch mengulang pesan Vilna Gaon.

Ben Eliezer juga menyampaikan ramalan yang tak kalah mengerikan: “Orang-orang Rusia akan datang, mereka akan datang bersama putra-putra Nabi Ismail (kaum muslim),”.

Kepercayaan Adalah Penghargaan yang Tertinggi

Meski Hanya Miliki Satu Kaki, Dokter Ini Rajin Datangi Pasiennya

Walaupun dalam keadaan disabilitas Dokter Ji tetap dengan rajin mendatangi rumah para pasiennya.

CHONGQING – Ini merupakan sebuah kisah yang sangat inspiratif. Seorang dokter disabiltas berusaha berjalan untuk selalu mendatangi rumah-rumah pasiennya. Rutinitas ini sudah dilakukannya selama 12 tahun terakhir.

Dokter berusia 36 tahun ini berada di Desa Jianxin yang tidak jauh dari Chingqing, China. Ia dilaporkan rajin mendatangi rumah para pasiennya untuk melakukan perawatan. Bermodalkan tongkat penopang, ia berjalan menyusuri jalan desa ke rumah yang dituju.

Nama dokter itu adalah Ji Zhengyong. Ia kehilangan salah satu kakinya pada usia 14 tahun akibat kecelakaan mobil. Namun tanpa patah semangat, setelah kakinya diamputasi, Ji justru memutuskan untuk menjadi dokter untuk membantu orang yang membutuhkan.

Dikabarkan setelah kecelakaan itu, ia berusaha mengadaptasikan hidupnya dengan keadaan disabilitas tersebut. Setelah lulus SMA, Ji lalu masuk ke Universitas Yuzhou di Chongqing. Ia mengambil jurusan pengobatan tradisional China. Kemudian, Ji menjadi dokter di tempat asalnya setelah lulus pada 2003.

Tidak peduli hujan atau cerah, siang atau malam, dr Ji Zhengyong selalu siap membawa kotak obatnya. Lalu dengan menggunakan tongkat penopang, ia berjalan menghampiri pasiennya.

“Pada awalnya saya selalu jatuh, karena belum terbiasa berjalan menggunakan tongkat penopang ketika berjalan cepat. Luka bekas memar masih ada di wajah saya ketika jatuh dahulu. Namun, para pasien membutuhkan saya. Tidak peduli separah apa luka saya. Saya harus segera mengobati mereka,” kata Ji, sebagaimana dilansir Shanghaiist.

Salah satu pasien mengatakan pernah meminta dr Ji Zhengyong untuk datang ketika tengah malam.

“Itu adalah hari pertama ketika Festival Musim Semi. Seharusnya, ia tidak perlu melayani panggilan pengobat ke rumah. Namun saat itu saya sedang menderita demam sangat tinggi pada tengah malam. Tidak lama kemudian saya menghubunginya. Dokter Ji pun datang 10 menit kemudian ke rumahku,” kata salah satu pasiennya.

Warga desa banyak yang melihat dr dari dr Ji Zhengyong sebagai malaikat berbaju putih dan selalu mengangkat jempol bila namanya disebut. Namun ketika mendengar pujian dari warga desa, dr Ji Zhengyong hanya mengatakan bahwa ia melakukan apa yang seorang dokter harusnya lakukan, karena kepercayaan warga desa adalah penghargaan tertinggi.

Dukungan Sekecil Apapun Sangatlah Berarti

Haru, Pria Ini Tulis Pesan untuk Menguatkan Istrinya yang Depresi

Los Angeles, Karena penderitaannya tidak terlihat, mereka yang menyandang depresi kerap dipandang sebelah mata. Padahal dukungan sekecil apapun begitu berarti bagi mereka.

Seperti halnya yang baru-baru ini diunggah Molly Murphy di akun Imgur miliknya. Di situ ia memperlihatkan foto sederet tulisan yang memenuhi cermin di apartemennya.

Rupanya itu bukan coretan biasa, melainkan tulisan bikinan suaminya, Tim. Tim menuliskan 15 alasan dirinya mencintai Molly, sebagai bentuk dukungan kepada sang istri yang berjuang melawan depresi dan ansietas (kecemasan).

Kepada ABC News, Molly kemudian menuturkan kisah di balik tulisan itu. Molly dan Tim merupakan pasangan pengantin baru. Akan tetapi Tim baru saja mendapat pekerjaan di Los Angeles, dan memaksa keduanya tinggal berjauhan karena Molly tetap tinggal di San Fransisco.

Untungnya tiap akhir pekan Tim akan membelikan tiket pesawat agar Molly bisa menemuinya di Los Angeles dan menghabiskan waktu bersama. Namun kali itu, Molly memutuskan terbang lebih awal ke Los Angeles karena ia merasa 'depresinya memburuk', apalagi ia juga mengalami trauma, salah satunya karena kematian salah seorang temannya.

"Saya hanya merasa harus berlibur untuk menenangkan diri, walaupun hanya sehari. Jadi saya pergi ke bandara dan membeli tiket saat itu juga," ungkapnya kepada ABC News.

Sesampainya di apartemen mereka, Molly langsung merebahkan dirinya di tempat tidur. Namun saat terbangun, betapa kagetnya ia ketika melihat cermin di kamar tidurnya sudah dipenuhi tulisan tangan Tim. Dengan menggunakan spidol hitam, Tim menuliskan 15 alasan dirinya mencintai Molly.

Beberapa alasan yang dituliskan Tim di antaranya: 'Ia bisa menangis melihat binatang-binatang kecil'; 'Ia pernah mengalami tragedi yang sangat buruk tetapi ia justru menjadi orang paling optimis yang pernah saya kenal'; dan 'Ia begitu suportif pada pilihan karir saya dan mengikuti kemanapun saya pergi.'

"Kami telah melalui segalanya, tetapi melihatnya meluangkan waktu untuk menuliskan semua itu membuat saya berpikir ini seperti kisah cinta di film-film, dan ini sungguh sempurna," tutur Molly haru.

Tim bahkan bertekad menulis lebih banyak lagi alasannya mencintai Molly sampai memenuhi cermin sebelum pekan depan Molly pulang lagi.

Oleh Molly, foto cermin di kamarnya yang dipenuhi tulisan itu pun diunggah ke Imgur, dengan harapan untuk meningkatkan kesadaran tentang pentingnya kepedulian pada mereka yang mengalami gangguan mental. Ia ingin mengingatkan bahwa kondisi ini bukanlah sekadar 'sesuatu yang terjadi di dalam kepala seseorang' atau 'sesuatu yang mudah dikendalikan'.

Tak disangka setelah Molly mengunggahnya, foto ini telah ditonton lebih dari satu juta kali hanya dalam empat hari, dan pujian pun mengalir untuk Tim.

Cara Mengumpulkan Miliaran Rupiah Dalam Waktu Singkat

Dalam 3 Tahun Pria Ini Sukses Kumpulkan Miliaran Rupiah, Caranya?

Walau tidak memiliki pekerjaan dengan gaji melimpah, Sean Cooper mampu berhemat milyaran rupah dengan bekerja sangat keras.

Toronto - Sejumlah orang sulit menabung. Namun, bagi Sean Cooper, mengumpulkan uang dan berhemat merupakan hal mungkin. Ia berhasil membayar tagihan rumah miliaran rupiah hanya dalam waktu tiga tahun.

Cooper bekerja sebagai penulis keuangan dan konsultan pensiunan, ia membeli rumah seharga US$ 425.000 (kurang sedikit dari Rp 6 miliar) di Toronto, Kanada tahun 2012 lalu. Semenjak itu, pria tersebut menjalani hidup dengan super irit.

Ia memulai dengan melakukan tiga pekerjaan sekaligus, sebagai sampingan pekerjaannya sebagai analis pensiunan.

Total dalam seminggu ia bekerja 100 jam. Cooper tetap menulis artikel finansial pada waktu luangnya, bekerja di supermarket bagian penjualan daging -- meski ia seorang vegetarian -- dengan bayaran US$ 13 per jam.

"Itu bukan pekerjaan yang sangat menyenangkan, namun sangat membantu untuk membayar cicilan rumah. Jadi, saya tak punya alasan mengeluh," ucapnya dikutip dari  Oddity Central.

"Untuk sebagian besar orang, cicilan rumah merupakan 'hukuman seumur hidup'. Saya tidak ingin dihantui dengan cicilan rumah selama 30 tahun mendatang."

Usaha Cooper mengumpulkan uang tak hanya lewat pekerjaan tambahan. Ia juga hidup super-irit. Caranya, dengan berhenti menggunakan mobil, dan mulai mengayuh sepeda ke mana-mana. Hemat sekaligus sehat!

Akibatnya, dalam setahun ia menghemat bensin hingga US$ 10.000 atau Rp 130 juta.

Cooper pun menyingkir ke ruang bawah tanah rumahnya. Ia hidup di sana, sembari menyewakan sebagian kediamannya demi pendapatan tambahan.

Selama tiga tahun, ia tak pernah makan di luar, pergi menonton film, meluangkan waktu bersama teman-temannya ataupun berlibur.

"Paket makan malam Kraft sudah jadi sahabat saya selama tiga tahun terakhir," ungkapnya bangga.

"Pada akhir pekan dan malam hari saya bekerja menulis freelance, sementara orang-orang bersenang-senang, saya di dalam rumah, menulis di depan komputer."

Semua kerja kerasnya terbayarkan. Ia mampu menghemat US$ 100.000 per tahun atau 1 miliar, yang sebagian besar digunakannya untuk membayar cicilan. Ia juga bebas dari hutang dalam jangka waktu 3 tahun 2 bulan.

Usaha dan keteguhan hati Cooper memang mengagumkan. Namun, ia dianggap 'melanggar' norma kesehatan dan sosial.

Apa mau dikata, ia tak punya pilihan lain. Cooper trauma mengingat apa yang terjadi di masa lalu, kala  ia menyaksikan ibunya hampir kehilangan rumah, akibat menganggur pada masa dot-com crash-- krisis ekonomi pada awal tahun 2000-an.

"Saya tidak ingin berada di situasi serupa. Saya sudah melihat dampaknya pada ibu saya."

"Sebagian besar orang yang mendengarnya, mengira saya sudah gila atau terlalu ambisius," ungkap Cooper.

Gara-gara gaya hidup 'super irit' Cooper kerap dikritik melalui internet. Seperti komentar seorang pengunjung situs saat kisah hidupnya dituturkan dalam akun Facebook milik CBS News: "warga yang kerja gila-gilaan, hidup di gubuk derita, dan menghindari hubungan antar manusia selama bertahun-tahun. Bagaimana bisa ini menjadi kisah inspirasi?"

Pengunjung lainnya menyidir, "Mengherankan beberapa pekerjaan sekaligus, jangan berkeluarga, makan hanya nasi dan pasta, dan niscaya Anda akan menggapai mimpi-mimpi."

Namun, mereka yang mengalami nasib seperti Cooper, mengagumi pencapaiannya.

"Saya tak mengerti bagaimana ia bisa melakukannya," ungkap Eunice Huot, yang memiliki tagihan sebesar US$ 350.000 atau sekitar Rp 4 miliar. "Saya sudah mencoba menyelamatkan finansial saya dengan mencari jalan, dengan melakukan hal yang serupa, namun pada kenyataannya saya tidak sanggup."

"Menurut saya itu mengagumkan," tambah seorang teman, Norah Isbister. "Saya tak bisa membayangkan untuk hidup irit seperti itu."

Apapun kata orang, Cooper menjadi 'pemenangnya'. Ia merayakan pencapaiannya itu dengan membakar kertas tagihan dikelilingi kerumunan orang di depan sebuah restoran di Toronto.

"Kini saya akan menikmati semua kesenangan yang selama ini tak bisa saya nikmati," ungkapnya.

Sebagai permulaan, ia telah berhenti bekerja di supermarket. Cooper juga akan segera pindah dari ruang bawah tanah ke bagian atas rumah setelah menemukan istri.

Ketika Kau Temukan Uang Hilang Dalam Jumlah Banyak di Jalan

Kisah Inspiratif, Bocah Kembalikan Uang Temuan Rp14,1 Juta

Aksi seorang bocah laki-laki asal Swiss bisa menjadi pelajaran yang patut ditiru. Menemukan uang sebesar 1.000 franc atau Rp14,1 juta di jalan, ia lebih memilih untuk mengembalikanya.

Kini, setelah lima tahun berlalu dan tidak ada yang mengambilnya, ia pun berhak mendapatkan uang itu sebagai miliknya. “Dia sangat gembira. Usia 15, kau tahu mau apa dengan 1.000 franc,” kata Direktur Keselamatan Publik Dietikon, wilayah di Zurich, Thomas Winkelmann.

Remaja lelaki yang tidak disebutkan namanya itu menemukan uang sebesar 1.000 franc di jalan dan mengembalikannya. Peristiwa itu terjadi ketika ia berusia 10 tahun.

Undang-undang Swiss menyebutkan barang yang hilang di tempat umum menjadi milik orang yang menemukannya bila tidak ada yang mengklaimnya setelah lima tahun. “Dulu dan sekarang, uang dikembalikan, 50 atau 100 franc. Tapi, 1.000 franc sangat jarang,” lanjut Winkelmann.

Berbisnis Stiker Untung Triliunan

Wow, Penjualan Sticker Line Capai Rp1,9 Triliun

Untuk pertama kalinya, Line mengadakan Line Creative Day 2015 yang bertujuan untuk membina para kreator lokal berkreasi melalui 3 pilar utama Line; Line Creators Market, Line Webtoon, dan Line@.

Acara yang didukung oleh Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) ini merangkul kreator lokal khususnya di bidang desain  dalam mengkreasikan stiker dan komik digital buatan para kreator lokal.

EunJung Lee, Senior Vice President of Global Business Division 2 Line Plus Corporation, mengataka, kreativitas dapat membuka banyak kesempatan untuk berbisnis. “Acara ini diadakan untuk mendukung talent-talent lokal Indonesia agar dapat memamerkan karyanya ke dunia. Selain itu acara ini bertujuan untuk membentuk dan mengakomodasi potensi kreatif dari para kreator lokal melalui platform Line baik di creators market untuk sticker, Webtoon untuk serial komik digital, maupun para creativepreneur dan pemilik komunitas melalui Line@,” ujarnya.

Di Indonesia sendiri terdapat 30.408 kreator dan ada 13.596 sticker Line yang dibuat oleh para creator. Secara total, sudah ada 195.573 stiker set yabg dibuat oleh para creator global. Stiker-stiker buatan creator Indonesia menjadi salah satu top 10 penjualan stiker untuk Line. Salah satu penjualan stiker buatan kreator Indonesia tertinggi adalah stiker Hijab Flower. Rata-rata, total penjualan stiker untuk top ten dari Mei 2014 sebesar Rp 23 miliar dan secara total sales Line Creator Market dari Mei 2014 sebeasar Rp 1,9 triliun.

Untuk menggali bakat-bakat terpendam dari para kreator lokal, Line mengadakan Line Sticker Contest dan Webtoon Challenge. Line menyediakan total hadiah untuk Line Sticker Contest sebesar Rp200 juta untuk 10 pemenang dan untuk Webtoon Challenge sebesar Rp 170 juta untuk 3 orang pemenang.

“Bekraf dan Line memiliki misi yang sama yaitu meningkatkan kreativitas masyarakat Indonesia yang kami percaya dapat memberikan manfaat bagi perekonomian Indonesia. Melalui acara ini, saya berharap dapat membantu inisiatif pemerintah untuk mendukung ekonomi kreatif,” ujar Triawan Munaf, Kepala Badan Ekonomi Kreatif Nasional.

Wajah Yesus Yang Asli Terungkap

Inikah Wajah Yesus Sebenarnya?

Wajah Yesus yang dikenal semua orang hari ini konon bukanlah wajah Yesus yang sebenarnya. Yesus dengan rambut panjang berwarna terang, wajah agak tirus, berkulit terang, dan tubuh lumayan jangkung baru dikenal luas di lingkungan gereja setelah abad ke-6.

Sebelum masa Paus Gregorius, ada banyak "versi" wajah dan sosok Yesus. Kala itu, para pemuka agama Kristen masih berbeda pendapat bagaimana mereka seharusnya menggambarkan sosok Yesus. Apalagi Kitab Injil juga tak memberikan gambaran yang jelas seperti apa wajah dan sosok Yesus. Dalam satu lukisan pada dinding sinagoge di Dura Europos, Suriah, bertarikh 235, wajah Yesus muda digambarkan licin tak berjenggot dan berambut pendek.

Yesus dengan jenggot tebal dan rambut panjang baru muncul pada abad ke-4 pada mural di Katakombe Marcellinus & Peter di Via Labicana, juga di Katakombe Commodilla di Via Ostiensis, keduanya berada di Kota Roma, Italia. Sosok Yesus berjenggot tebal ini ada kemungkinan "menyerap" sosok dewa-dewa Yunani dan Romawi. Lukisan Yesus di tiang salib baru menyusul seabad kemudian.

Apakah benar wajah dan sosok Yesus seperti yang kita kenal hari ini? Menurut Carlos F. Cardoza-Orlandi, profesor di Seminari Theologia Columbia, Atlanta, seperti apa wajah Yesus di lukisan sangat dipengaruhi kebudayaan setempat. "Kebudayaan Barat terang paling dominan.... Yesus di belahan dunia lain kadang digambarkan berkulit gelap, berwajah Arab atau Hispanik," kata Carlos kepada Popular Mechanics.

Tapi jika Kitab Injil jadi rujukan, besar kemungkinan wajah dan sosok Yesus yang sebenarnya sama sekali tak mirip dengan gambar yang dikenal semua orang hari ini. Menurut Kitab Injil Matius, sebelum Yesus ditangkap di Taman Gethsemani, Yudas Iskariot harus menjelaskan dengan detail seperti apa sosok Yesus kepada prajurit Romawi supaya mereka tak salah tangkap. Besar kemungkinan, tak seperti gambaran hari ini, sosok Yesus tak banyak beda dengan sosok murid-muridnya.

Sudah berulang kali, dengan rupa-rupa cara dan teknologi, para peneliti berusaha menggambarkan seperti apa wajah Yesus. Pada 2001, dengan menggunakan aplikasi di komputer, BBC1 "meramal" wajah Yesus. BBC1 mengkombinasikan lukisan lama dengan tengkorak keturunan Yahudi yang hidup pada masa hidup Yesus.

Hasilnya sama sekali tak mirip dengan rata-rata lukisan Yesus hari ini. BBC1 mengklaim wajah Yesus hasil simulasi mereka paling mendekati wajah Yesus sebenarnya. "Ini memang bukan wajah Yesus, tapi dengan informasi ilmiah yang kami peroleh, inilah wajah Yesus yang paling mirip," kata Lorraine Heggessey dari BBC1. Banyak yang memuji, tapi juga ada yang mengkritik simulasi BBC1. "Mereka membuat Yesus tampak seperti pasien tuberkulosis," kata Mataji Nirmala Devi, pendiri Sahaja Yoga, seperti dikutip Michele Bacci dalam bukunya, The Many Faces of Christ.

Sepuluh tahun kemudian, dengan metode yang jauh beda, History Channel menggambar wajah Yesus. Dalam program dokumenter, The Real Face of Jesus, Ray Downing dan teman-temannya memaparkan bagaimana mereka "menemukan" wajah Yesus. Sumber utama ide mereka adalah kain kafan Yesus atau lebih dikenal dengan kain kafan dari Torino.

Pada kain kafan yang konon sudah berumur belasan abad itu, tercetak wajah seorang tua yang dipercaya sebagai Yesus. "Jika kalian ingin merekonstruksi wajah Yesus dan kalian ingin wajah Yesus yang sebenarnya, kain kafan itu satu-satunya rujukan," kata Ray Downing. Memang tak semua tanda wajah "Yesus" tercetak di kain kafan itu, misalnya bagaimana bentuk alis dan bentuk mulutnya. Ray dan timnya harus menggunakan imajinasi mereka.

Lantaran tak ada satu pun peninggalan Yesus yang bisa jadi rujukan—tak ada tengkorak, apalagi DNA—sulit mendapatkan gambaran pasti seperti apa wajah Yesus sebenarnya. Richard Neave, pensiunan seniman medis dari Universitas Manchester, bekerja sama dengan arkeolog dari Israel, berusaha merekonstruksi wajah Yesus dengan teknik antropologi forensik, teknik yang biasa dipakai untuk investigasi kasus kriminal.

Neave dan timnya menggabungkan bukti-bukti arkeologi dengan informasi kultural. Mengikuti Kitab Injil Matius, Neave mengumpulkan tiga tengkorak keturunan Yahudi yang hidup di sekitar Yerusalem sezaman dengan Yesus. Untuk mendapatkan struktur detail tengkorak-tengkorak itu, Neave memindainya dengan teknik tomografi, sehingga dia bisa mendapatkan model wajah Yesus tiga dimensi.

Tapi ada beberapa hal yang tak bisa didapat dengan teknik ini, yakni warna kulit, warna rambut, dan mata. Dari pelbagai mural dan lukisan dari abad pertama, Neave dan timnya menyimpulkan, Yesus memiliki mata berwarna gelap. Seperti rata-rata keturunan Yahudi kala itu, besar kemungkinan Yesus punya kulit cenderung gelap. Sesuai dengan tradisi Yahudi kala itu, Richard Neave yakin bahwa Yesus juga memelihara jenggot. Tak seperti gambar pada kain kafan Torino, merujuk Surat Korintus dalam Injil, menurut Neave, Yesus tak berambut gondrong.

"Ini mungkin gambaran Yesus paling mendekati kebenaran dibanding hasil simulasi peneliti lain," kata Alison Galloway, profesor antropologi di Universitas California, Santa Cruz, kepada Esquire.

Awal Perang Dunia Ketiga

Rusia-Turki di Ambang Perang Terbuka

SEPANJANG tahun 2015 ini, Pemerintah Rusia nyatanya tak hanya bersitegang dengan Amerika Serikat (AS) dan sekutunya, negara-negara anggota NATO, sebagaimana yang mereka lakukan di tahun-tahun sebelumnya.

Menjelang akhir tahun ini atau tepatnya pada Selasa 24 November 2015, Pemerintah Rusia memulai perseteruannya dengan Pemerintah Turki. Hal itu terjadi disebabkan oleh sebuah insiden dan kedua negara ini berpotensi terlibat perang terbuka.

Insiden itu adalah, ditembak jatuhnya jet tempur Sukhoi Su-24 Rusia oleh pesawat F-16 milik Angkatan Udara (AU) Turki. Hal itu dilakukan otoritas keamanan Turki karena jet tempur Su-24 Rusia dinilai telah melanggar kedaulatan wilayah udara negaranya.

Menurut Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan yang membela tindakan AU-nya, jet tempur Su-24 Rusia telah melanggar kedaulatan wilayah udara Turki dan mengabaikan 10 kali peringatan yang telah disampaikan AU Turki.

Itulah sebabnya mengapa jet F-16 Turki memutuskan untuk langsung menembak jatuh jet tempur Sukhoi tersebut yang akhirnya menewaskan seorang pilotnya, Kolonel Oleg Peshkov.

Peshkov tewas ditembaki milisi pemberontak Suriah ketika berusaha menyelamatkan diri dengan kursi pelontar. Sementara itu, sang kopilot-nya bernama Konstantin Murakhtin, berhasil selamat.

Kendati Pemerintah Turki telah menyampaikan alasan mereka dalam insiden tembak jatuh Sukhoi, Putin berang dengan tindakan yang dilakukan salah satu negara anggota NATO itu.

Menurutnya, Turki tak punya hak atau alasan apapun untuk menembak jatuh Sukhoi Su-24 ketika itu. Sebab menurut pemimpin Negeri Beruang Merah itu, jet tempur Sukhoi-nya pada saat itu sama sekali tidak melanggar wilayah udara Turki.

Putin menyebutkan bahwa jet Sukhoi-nya ketika itu sedang menjalankan misi serangan udara di wilayah Suriah, untuk memerangi ISIS.

Berdasarkan analisa Kementerian Pertahanan Rusia, jet tempur Su-24 yang saat itu ditembak jatuh AU Turki dilaporkan masih berada di wilayah udara Suriah, bukan di perbatasan Turki. Pada saat jatuh pun, bangkai jet tempur Sukhoi itu pun berada di wilayah Suriah, bukan Turki.

Hal yang senada turut diutarakan Duta Besar (Dubes) Rusia untuk Indonesia, Mikhail Galuzin. Menurutnya, fakta menunjukkan bahwa jet tempur Su-24 saat itu jatuh di teritorial Suriah.

“Mereka (otoritas Turki) mengatakan bahwa jet tempur kami melanggar batas wilayah udara mereka. Namun, faktanya jet kami jatuh di teritorial Suriah, bukan Turki,” tegas Galuzin.

“Ketika itu jelas-jelas jet tempur kami sedang melakukan misi pemberantasan teroris di wilayah udara Suriah. Sejak awal sampai akhir ditembak jatuh, jet tempur Su-24 kami memang berada di wilayah udara Suriah. Hal itu dibuktikan melalui data-data dari radar maupun satelit yang dimiliki Angkatan Udara dan Kementerian Pertahanan Rusia,” lanjutnya.

Pada akhirnya, insiden itupun menjadi awal mula konflik Rusia-Turki yang hingga kini masih memanas. Berbagai dampak pun bermunculan akibat peristiwa yang terjadi pada 24 November 2015 itu.

Kedua Pihak Saling Tuntut Minta Maaf

Insiden AU Turki tembak jatuh Sukhoi sontak membuat Presiden Putin berang. Ia pun langsung menuntut Presiden Erdogan untuk meminta maaf kepada pihak Rusia.

Namun, Presiden Turki berusia 61 tahun itu justru menuntut balik Rusia dan menyatakan tidak akan meminta maaf atas keputusan AU-nya dalam menembak jatuh jet tempur Sukhoi.

Menurut Perdana Menteri (PM) Turki, Ahmet Davutoglu, negara lain tidak ada yang berhak untuk memaksa Turki memohon maaf kepada Pemerintah Rusia.

Pernyataan tegas dari PM Davutoglu itu diucapkan ketika dirinya menghadiri pertemuan dengan Sekretaris Jenderal (Sekjen) NATO, Jens Stoltenberg, di Kota Brussels, Belgia.

“Saya pikir jelas bahwa tidak ada negara lain yang berhak meminta dan memaksa Pemerintah Turki untuk memohon maaf kepada Rusia atas insiden ditembak jatuhnya Sukhoi Su-24,” tegas PM Davutoglu.

“Kami memahami perasaan Rusia terkait dengan kematian salah seorang pilot mereka. Namun, mereka juga harus memahami sensitivitas kami dalam hal keamanan perbatasan Turki,” sambungnya.

Meningkatnya Aktivitas Militer Rusia-Turki di Perbatasan Suriah

Pasca-terjadinya insiden tembak jatuh Sukhoi Rusia oleh AU Turki, kedua negara yang berseteru dilaporkan telah meningkatkan aktivitas militer dengan penempatan berbagai artileri canggihnya di perbatasan Suriah.

Pihak Rusia dilaporkan langsung menempatkan sistem pertahanan udara mutakhir yang dimilikinya saat ini, yakni rudal udara S-400.

Hal itu dilakukan Rusia untuk menghalau dan mengantisipasi jet-jet tempur Turki yang diprediksi dapat menembak jet tempur Rusia lagi ketika sedang membombardir kelompok ISIS di Suriah.

Sementara itu, Pemerintah Turki memutuskan untuk menggelar operasi udara besar-besaran dengan menempatkan 18 jet F-16 yang berpatroli di perbatasan Suriah. Menurut otoritas Turki, hal itu dilakukan untuk mengantisipasi pergerakan militan ISIS di perbatasan Turki-Suriah.

Namun, menurut pihak Rusia hal itu merupakan dalih AU Turki untuk dapat kembali menembak jatuh jet-jet tempur Rusia yang sedang menjalankan misi membombardir kelompok ISIS.

Rusaknya Hubungan Bilateral Turki-Rusia


Tindakan AU Turki yang menembak jatuh Sukhoi Rusia ternyata membuat hubungan bilateral atau kerjasama kedua negara yang telah terbangun sejak lama menjadi terkikis bak batu yang terus-menerus dihantam air.

Hal itupun diakui Dubes Rusia untuk Indonesia, Mikhail Galuzin. Menurutnya, banyak kerjasama Rusia-Turki di berbagai bidang mulai rusak.

“Jelas insiden ditembak jatuhnya jet tempur kami berdampak besar pada hubungan maupun kerja sama bilateral kami dengan Pemerintah Turki. Hal itu dibuktikan dari batalnya kunjungan Menteri Luar Negeri (Menlu) Sergey Lavrov ke Istanbul, ketika itu,” ungkap Dubes Galuzin.

“Peristiwa itu telah berimbas pada kerja sama di sektor pariwisata kami salah satu contohnya. Pemerintah Rusia telah merekomendasikan warganya untuk tidak bepergian ke Turki dengan alasan apapun, termasuk untuk tujuan wisata,” sambungnya.

Selain itu, Pemerintah Rusia dilaporkan juga telah memberlakukan sanksi ekonomi dan mengontrol ketat impor pangan dan pertanian dari Turki. Hal itu disampaikan Kementerian Pertanian Rusia.

Dampak insiden tembak jatuh Sukhoi ternyata juga memunculkan kabar tentang 39 pebisnis Turki yang ditangkap oleh otoritas imigrasi Rusia.

Puluhan pengusaha Turki itu ditangkap di wilayah Krasnodar oleh petugas Layanan Migrasi Rusia ketika akan menghadiri konferensi industri agrikultur, karena masuk Rusia dengan menggunakan visa turis, bukan visa bisnis.

Sementara itu yang terbaru, perseteruan Rusia-Turki ternyata juga proyek kerja sama pipa gas kedua negara menjadi terbengkalai. Menurut laporan, proyek kerja sama pipa gas antara Turki-Rusia mencapai 1,8 miliar euro, atau setara Rp27,4 triliun.

Putin Tak Mau Angkat Telefon dari Erdogan

Akibat peristiwa ditembak jatuhnya Sukhoi oleh AU Turki, Presiden Putin dilaporkan enggan untuk menerima panggilan telefon dari Presiden Erdogan.

“Saya sudah menelefon Presiden Putin, namun sampai sekarang dia tidak pernah menjawab telefon saya,” imbuh Presiden Erdogan.

SETELAH insiden ditembak jatuhnya Sukhoi Rusia oleh AU Turki, kedua kepala negara sejatinya dijadwalkan untuk menghadiri sebuah sidang tahunan yang rutin dihadiri banyak pemimpin negara besar dan berkembang di dunia, yaitu KTT Perubahan Iklim.

Menurut Juru Bicara Kepresidenan Rusia, Dmitry Peskov, tidak akan ada agenda pertemuan antara Putin-Erdogan di sela-sela penyelenggaraan KTT Perubahan Iklim 2015 di Paris, Prancis.

KTT Perubahan Iklim 2015 di Paris (COP21) sendiri telah dimulai sejak 30 November 2015, dan akan berakhir pada 11 Desember 2015.

Di sela-sela sidang tahunan tersebut, Presiden Putin justru dilaporkan mengadakan pertemuan dengan Presiden Amerika Serikat (AS), Barack Obama, dan turut membahas insiden ditembak jatuhnya Sukhoi oleh Turki.

Sama halnya dengan Presiden Putin, Presiden Erdogan juga menemui Presiden Obama di sela-sela penyelenggaraan KTT Perubahan Iklim di Paris. Dalam hal ini, Presiden Obama seakan-akan menjadi burung pengantar pesan bagi kedua pemimpin negara yang sedang berseteru itu.

Munculnya Dugaan Aktor Lain di Balik Insiden Sukhoi

Munculnya dugaan adanya aktor lain di balik aksi AU Turki yang tembak jatuh Sukhoi diutarakan oleh Dubes Rusia untuk Indonesia, Mikhail Galuzin.

Menurutnya, fakta yang menunjukkan bahwa Turki merupakan sekutu AS sekaligus anggota NATO membuat Dubes Galuzin mencurigai adanya peran negara lain di balik aksi atau keputusan Turki yang menembak jatuh jet tempur Rusia.

“Menurut saya, peristiwa ditembak jatuhnya jet tempur Rusia kemarin, bukan hanya tindakan dari otoritas Turki seorang. Turki hanyalah pelaku pertama. Namun, menurut saya di belakang Turki, ada negara lain yang juga ikut terlibat,” ucap Dubes Galuzin.

Rusia Tuduh Turki Bisnis Minyak dengan ISIS

Usai Sukhoi Rusia ditembak jatuh jet tempur F-16 Turki, Pemerintah Rusia dilaporkan menuding Pemerintah Turki di bawah pimpinan Presiden Erdogan telah melakukan bisnis perdagangan minyak ilegal dengan kelompok ISIS di Suriah.

Bahkan, seorang pejabat di Kementerian Pertahanan Rusia menyatakan bahwa Presiden Erdogan dan keluarganya merupakan konsumen utama dari minyak yang dijual kelompok ISIS.

Kementerian Pertahanan Rusia mengklaim memiliki bukti kuat tentang kebenaran bisnis perdagangan minyak ilegal Turki-ISIS.

Menurut data yang dirilis Kementerian Pertahanan Rusia dari hasil pengamatan satelit, penyelundupan dari Suriah dan Irak dilakukan melalui tiga jalur. Jalur pertama adalah rute sebelah barat yang diduga digunakan ISIS untuk mengangkut minyak curian mereka dari Provinsi Raqqa, terutama ladang minyak Manbij ke kota pelabuhan Turki, Dortyol.

Jalur kedua berawal di ladang minyak di Dar Ez Zor, Suriah, yang berakhir di kilang minyak di dekat Kota Batman, Turki. Jalur ini dilaporkan ditemukan pada pertengahan November. Sedangkan jalur ketiga digunakan untuk menyelundupkan minyak dari Irak ke pusat logistik Turki di Kota Cizre.

Menanggapi tudingan Rusia, Presiden Erdogan mengaku berjanji akan mundur dari jabatannya jika Rusia benar-benar membuktikan secara sah bisnis minyak Turki dengan ISIS.

Dugaan Motif Balas Dendam di Balik Aksi Pemerintah Turki

Ditembak jatuhnya Sukhoi Su-24 Rusia oleh jet tempur F-16 Turki menimbulkan spekulasi dari beberapa pihak yang menduga peristiwa itu merupakan aksi balas dendam.

Turki yang dituding mendapatkan keuntungan dari perdagangan minyak mentah dengan kelompok militan ISIS, merasa dirugikan dengan aksi Rusia yang menghancurkan lebih dari 1.000 tanker penyimpanan minyak ISIS di Suriah. Hal itu tersirat dalam pernyataan Perdana Menteri (PM) Rusia Dmitry Medvedev.

Putra Erdogan Juga Dituding Terlibat dengan ISIS

Munculnya tuduhan Rusia yang menyatakan Pemerintah Turki terlibat bisnis perdagangan ilegal dengan ISIS, ternyata turut menyeret nama putra dari Presiden Erdogan. Bilal, yang merupakan putra dari Presiden Erdogan itu dituduh memiliki hubungan bisnis penjualan minyak mentah dengan ISIS melalui jalur perusahaan ekspedisi maritimnya yang bernama BMZ.

Dalam sebuah laporan Russia Today, memperlihatkan sebuah foto yang menampilkan Bilal dengan beberapa orang berjanggut tebal yang mereka sebut sebagai pimpinan ISIS. Foto itu berasal dari akun Twitter @Dilxazsofi dengan keterangan Putra Recep Tayip Erdogan ‘BILAL ERDOGAN’ dengan saudara-saudara ISIS-nya.

Kendati demikian, media Turki, Daily Sabah, justru menuduh media Rusia telah memanipulasi keterlibatan putra Erdogan dengan kelompok militan ISIS.

Menurut Daily Sabah, foto tersebut merupakan foto Bilal dengan pemilik restoran terkenal di Istanbul, Turki, bernama Cigerstan yang sama sekali tidak memiliki hubungan dengan ISIS.

Teori Perang Dunia III Dimulai dari Konflik Rusia-Turki Bermunculan

Insiden jet Sukhoi Rusia ditembak jatuh AU Turki yang berujung pada konflik dan pertikaian kedua negara itu sebenarnya bukanlah hal baru.

Turki dan Rusia ternyata memang jarang sekali akur sejak kedua mulai berhubungan ratusan tahun lalu. Tercatat, sejak Turki dikuasai Kekaisaran Ottoman, kedua negara telah berhadapan dalam setidaknya selusin perang.

Kekaisaran Ottoman Turki yang dipisahkan dengan Kekaisaran Rusia oleh Laut Hitam dan Persemakmuran Polandia-Lithuania berambisi memperluas kekuasaannya.

Langkah yang sama juga dilakukan oleh Rusia sehingga menimbulkan Perang Russo-Turkish yang pecah pada 1568 sampai 1570 dan berakhir dengan kemenangan Rusia.

Perang antara dua kekuatan itu kembali pecah pada 1676 yang diakhiri dengan gencatan senjata 20 tahun yang disetujui pada Perjanjian Bakchisarai, 1681.

Namun pada 1686, Rusia bergabung dengan koalisi Eropa yang beranggotakan negara-negara anti-Turki seperti Habsburg, Austria, Polandia, Lithuania, dan Venezia serta mengkhianati perjanjian tersebut menyebabkan pecahnya perang Russo-Turkish yang ketiga.

Setelah perang ketiga berakhir pada 1700, kedua belah pihak kembali terlibat dalam enam perang besar Rusia-Turki lain antara 1710 sampai 1829 yang sebagian besar dimenangkan oleh Kekaisaran Rusia.

Fakta-fakta itulah yang pada akhirnya membuat beberapa pengamat menilai, potensi terciptanya perang dunia ke-3 yang diyakini mengawali kengerian hari kiamat dapat terjadi jika Rusia dan Turki kembali berkonflik terbuka.

Bahkan, sebuah ramalan kuno dari seorang Yahudi bernama Elijah ben Shlomo Zalman, atau biasa disebut Vilna Gaon, mengatakan bahwa hari akhir dapat terjadi jika Turki-Rusia berseteru lagi, di mana titik nolnya dimulai ketika Pemerintah Rusia mulai mencaplok Krimea dari Ukraina pada tahun lalu.

Pentingnya Sebuah Kata

Satu Kata Ini Hampir Membuat Kesepakatan Paris Gagal

Di saat yang sama, emisi karbon akan menginjak nilai mengkhawatirkan dan menyebabkan perubahan iklim. Pada 2014 saja, suhu bumi tercatat berada pada hawa tertinggi, yaitu 0,8 celsius.

PARIS — Kesepakatan yang dicapai dalam KTT Perubahan Iklim di Paris pada akhir pekan hampir saja gagal tercapai gara-gara satu kata, yakni karena penggunaan "should" atau "shall".

Beberapa jam sebelum kesepakatan diumumkan, seorang anggota delegasi dari Amerika Serikat melihat adanya perubahan dalam draf kesepakatan dari versi sebelumnya dengan versi akhir.

Di dalam draf sebelumnya, kata "should" digunakan. Namun, dalam versi paling akhir, kata yang digunakan adalah "shall". Keduanya bermakna sama, "akan", tetapi dalam bahasa Inggris memiliki implikasi yang berbeda.

"Should" bisa diartikan sebagai kewajiban moral, tetapi tidak memaksa sebuah negara untuk melakukan sesuatu, sementara kata "shall" berarti adanya kewajiban untuk melakukan satu tindakan.

Bila kata "shall" benar-benar dipergunakan dalam naskah final kesepakatan itu, implikasinya di Amerika Serikat akan memerlukan persetujuan dari kongres. Hal ini sudah disebutkan sebagai hal yang mustahil akan terjadi.

Bila kata tersebut tidak diubah, Amerika Serikat pun tidak bisa menandatanganinya. Dampaknya, China juga tidak akan ikut tanda tangan atas perjanjian yang AS tidak ikut serta.

Namun, memperbaiki kata tersebut bukanlah juga hal yang mudah. Beberapa negara melihat bahwa ini adalah perubahan serius yang memerlukan perundingan dimulai lagi dari awal.

Nikaragua yang semula menolak perjanjian melihat peluang untuk mendapatkan keuntungan. Dengan posisi ini, keadaan menjadi tegang karena kesepakatan akhir bisa tidak tercapai.

Yang terjadi kemudian adalah campur tangan tinggi dengan Presiden AS Barack Obama dan pemimpin Kuba Raul Castro menelepon delegasi Nikaragua meminta mereka untuk menyetujui.

ABC juga mendapat laporan bahwa China memainkan peran penting dalam melakukan lobi dengan beberapa negara guna menerima perubahan akhir tersebut.

Tekanan akhirnya berhasil, dengan kata "shall" diganti semua menjadi "should", dan teks itu diserahkan kepada sidang dan diterima.