Fenomena Menakutkan dan Menakjubkan di Langit Skotlandia
LONDON — Polisi Skotlandia kelimpungan menerima banyak telepon setelah sebuah sorotan cahaya terang dan besar berwarna biru, putih, dan hijau terlihat di udara. Bahkan, banyak warga juga mendengar suara gemuruh menggelegar.
Fenomena itu terlihat pada Senin malam di banyak wilayah di Skotlandia itu. Peristiwa itu selain menakjubkan, juga menakutkan warga.
Spekulasi yang muncul di kalangan warga mengatakan, fenomena tersebut mungkin sebuah meteor besar atau mungkin ledakan sonik.
Sorotan cahaya yang berlalu begitu cepat terjadi di langit selatan di Berwickshire di perbatasan Skotlandia dan Newcastle. Met Office, lembaga peramal cuaca, menyatakan, fenomena itu "tidak terkait cuaca" karena tidak ada badai guntur yang terekam pada Senin malam.
Laporan tentang "bola api" itu tampaknya terdengar seperti meteor yang meledak karena memasuki atmosfer atas bumi dan menyebabkan kilatan besar yang menerangi langit malam. Namun, hal itu belum terkonfirmasi secara ilmiah oleh otoritas terkait.
Instruktur mengemudi, Bill Addison, dari Buckie di Moray, merekam ledakan cahaya di udara itu lewat kamera di dashboard mobilnya.
Mike Fleming, seorang warga, menangkap fenomena yang sama dalam perjalanan antara Dunecht dan Castle Fraser di Aberdeenshire.
Kilatan cahaya juga tertangkap kamera keamanan di Woodend, Lumphanan, Aberdeenshire, yang dikirim oleh Craig Lindsay. Jenni Morrison, warga lain, juga merekam sekelumit sorotan cahaya di langit saat ia melaju antara Westhill di Aberdeenshire, Senin pukul 18.45 waktu setempat.
"Itu adalah hal yang paling nyata yang pernah saya alami," kata Jenni Morrison.
Dalam acara Selamat Pagi Skotlandia di radio BBC Skotlandia, Morrison mengatakan, saat itu gelap gulita dan kemudian tiba-tiba langit bercaya terang benderang. "Kejadian itu menakutkan sekaligus menakjubkan," katanya.
Val Hamilton dari Nethy Bridge mengatakan, ia melihat cahaya terang menuju arah barat daya of Aviemore sekitar pukul 18.45.
"Saya melibat sebuah bola putih besar dengan ekornya melintasi langit dalam kecepatan tinggi. Sungguh dramatis," kata Hamilton.
Radikalisme di Eropa
Radikalisme di Eropa, Ada Apa dengan Belgia?
Belgia, selama ini dianggap sebagai sebuah negeri yang tenang, dikenal dunia lewat kartu-kartu pos yang menampilkan kota-kotanya yang indah dan permen cokelatnya.
Namun, penangkapan Salah Abdeslam, tersangka pelaku serangan Paris tahun lalu yang menewaskan 130 orang, di distrik Molenbeek, Brussels, menggeser kesan indah negeri mungil ini.
Kini, Belgia dianggap sebagai salah satu lahan subur tumbuhnya paham radikalisme di Eropa.
Kesan itu semakin kuat setelah pada Selasa (22/3/2016), dua ledakan bom mengguncang bandara Brussels dan stasiun kereta bawah tanah, dengan korban puluhan orang tewas.
Apa yang menyebabkan Belgia menjadi lahan berkembangnya terorisme di Eropa?
Belgia adalah sebuah negara seluas 30.528 kilometer persegi dengan penduduk 11 juta jiwa.
Belgia, secara ekonomi, merupakan negara yang makmur dengan pendapatan per kapita mencapai lebih dari 43.000 dollar AS per tahun.
Dari sisi kebhinekaan, Belgia juga bukan negara yang homonim. Hingga tahun 2007, 92 persen penduduk adalah warga Belgia dan sisanya adalah warga negara Uni Eropa lainnya.
Selain itu sebagai sebuah negara, Belgia cukup terbuka untuk menerima warga negara baru.
Pada awal 2012, sekitar 25 persen warga Belgia adalah mereka yang memiliki latar belakang dan keturunan asing.
Jika dirinci maka 1,2 juta orang adalah keturunan Eropa dan 1,35 juta adalah keturunan negara non-Eropa, sebagian besar berasal dari Maroko, Turki dan Republik Demokratik Kongo.
Sejak undang-undang kewarganegaraan Belgia direvisi pada 1983, hingga saat ini sudah 1,3 juta migran menerima status sebagai warga negara Belgia.
Kelompok terbesar imigran yang kini beranak pinak di Belgia berasal dari Maroko, dengan jumlah lebih dari 450.000 orang.
Dari sisi keagamaan, meski mayoritas penduduk Belgia memeluk Katolik, namun kerajaan ini adalah negara sekuler.
Semua agama bebas berkembang di negeri itu. Di Belgia kini 6 persen penduduknya atau sekitar 628 ribu jiwa memeluk Islam, mayoritas adalah warga keturunan Maroko.
Umat Muslim Belgia kebanyakan tinggal di kota-kota besar seperti Brussels, Antwerp, dan Charleroi.
Dari profil ringkas Belgia itu, maka secara kasat mata seharusnya negeri semakmur Belgia tidak menjadi ladang persemaian pemahaman radikal di Eropa.
Molenbeek dan radikalisme
Salah Abdeslam, tersangka penyerangan Paris, meski warga negara Perancis, dia lahir dan dibesarkan di distrik Molenbeek, Brussels.
Molenbeek adalah sebuah distrik kelas pekerja dan sejak lama distrik ini identik dengan kemiskinan dan kriminalitas di ibu kota Uni Eropa itu.
Bagi warga Brussels, bukan hal yang aneh jika warga distrik ini terlibat dalam berbagai kejahatan seperti penodongan, narkotika hingga perampokan.
Bahkan dua serangan teror terakhir di Paris yaitu penembakan kantor majalah Charlie Hebdo dan serangan yang gagal terhadap kereta cepat Thalys, juga melibatkan warga Molenbeek.
Seperti halnya kawasan miskin di berbagai belahan dunia, Molenbeek juga merupakan kawasan terpadat di Brussels yang disesaki 95.000 orang, atau dua kali lipat dari kawasan lain di Brussels.
Molenbeek dulu, pernah menjadi daerah yang makmur, tepatnya di akhir abad ke-18.
Revolusi industri dan pembangunan kanal Brusses-Charleroi membuat daerah ini makmur dari perdagangan dan manufaktur.
Kemunduran Molenbeek terjadi pada akhir abad ke-19, ketika pemerintah Brussels mereintegrasikan kanal dengan kawasan pelabuhan baru.
Kemunduran industri di Molenbeek sudah dimulai sebelum Perang Dunia I pecah, dan semakin cepat di masa Depresi Besar.
Sejak itu upaya untuk mengembalikan kejayaan Molenbeek selalu gagal. Alhasil sebagian besar penduduk distrik ini hidup dalam kondisi miskin.
Apalagi, hampir 30 persen warga Molenbeek adalah pengangguran. Sehingga mereka sangat mudah terjatuh dalam kriminalisme hingga radikalisme.
Ali, bukan nama sebenarnya, kepada CNN mengatakan diskriminasi dan kurangnya peluang di Belgia membuat para pemuda negeri itu memilih jalan pintas.
Dua saudara laki-laki Ali, sudah berangkat ke Suriah dan salah satunya telah tewas di garis depan pertempuran.
"Banyak dari kami merasa tak diterima di negara kami sendiri. Perasaan termarjinalisasi inilah yang dieksploitasi para perekrut," ujar Ali.
Dia menambahkan, meski sebagian besar dari mereka lahir dan besar di Belgia namun negara selalu menganggap mereka sebagai orang asing.
"Negara menganggap kami orang asing sehingga kami sulit mencari pekerjaan. Negara memenuhi diri kami dengan kebencian dan mengatakan kami tak berguna," tambah Ali.
"Jadi para pemuda melihat apa yang tengah terjadi di Suriah akhirnya memutuskan berangkat agar menjadi berguna," lanjut Ali.
Situasi ini adalah hal yang sangat berbahaya dalam memupuk bibit-bibit radikalisme.
"Ini adalah kombinasi berbahaya antara kemiskinan dan kemunculan berbagai organisasi berhaluan radikal," kata Bilal Benyaich, peneliti senior di lembaga riset Itinera Institute seperti dikutip CNBC.
"Di Molenbeek, banyak anak muda yang belum pernah melihat pusat kota Brussels. Mereka berkutat di ruang-ruang chat dan Facebook, berhubungan dengan kelompok-kelompok paling radikal," tambah Benyaich.
Benyaich menegaskan, kelompok radikal jumlahnya sangat kecil dibanding jumlah seluruh umat muslim Belgia.
Namun, dia mendesak, agar para politisi segera menelurkan strategi tepat untuk memberantas radikalisme dengan layanan sosial, pendidikan, sistem hukum dan kepolisian ditambah kebijakan luar negeri yang realistis.
Politik, politik dan politik
Namun, usulan Benyaich itu nampaknya sulit diwujudkan dalam waktu dekat, dan penyebabnya adalah sistem politik Belgia yang unik jika tak mau disebut aneh.
Seorang politisi Belgia, Hans Bonte, seperti dikutip harian Jerman Spiegel, mengatakan, dia tak heran jika banyak tersangka kasus terorisme berasal dari Molenbeek.
Bonte menyebut dua hal yang menyebabkan masalah ini, yaitu politik Belgia yang terlalu lokal dan mininya pengawasan serta kontrol sosial terhadap mereka yang sudah teradikalisasi.
Brussels, sebuah kota dengan penduduk sebanyak 1,2 juta jiwa, tak memiliki satu dinas kepolisian.
Kota ini, memiliki enam kepolisian yang bertanggung jawab terhadap 19 wali kota yang tak jarang adalah para rival politik.
Selain itu, konflik tak teratasi antara dua populasi terbesar Belgia yaitu warga Flemish yang berbahasa Belanda dan Waloons yang berbahasa Perancis juga membayangi.
Usai serangan Paris tahun lalu, Menteri Dalam Negeri Belgia Jan Flambon, yang seorang Flemish, mengusulkan agar keenam kepolisian di Belgia melakukan merjer untuk mengantisipasi serangan serupa.
"Itu adalah mimpi orang Flemish," kata Ahmed El Kahnnouss, wakil wali kota Molenbeek.
Dia mengatakan, Molenbeek, sebagai kawasan dengan penduduk berbahasa Perancis harus memiliki kepolisian dengan bahasa yang sama.
Hal ini, lanjut Kahnnouss, terkait dengan prinsip tradisional Belgia soal otonomi komunal.
Selain itu, aparat kepolisian terutama di kawasan-kawasan "kurang makmur" seperti Molenbeek, tak memiliki fasilitas memadai.
Eksportir anggota kelompok radikal
Dengan berbagai kerumitan di lapangan itu, tak heran jika Belgia kini menjadi saah satu "eksportir" utama pemuda ke kancah perang di Suriah dan Irak.
Menurut data dari ICSR, Kings College London, hingga akhir tahun lalu sebanyak 500 warga Belgia berangkat ke Suriah dan Irak untuk bergabung dengan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).
Dari sisi jumlah warga yang pergi ke Timur Tengah, Belgia menempati urutan ketiga setelah Perancis dan Inggris.
Namun, jika dibandingkan dengan jumlah penduduk yang hanya 11 juta jiwa, maka Belgia menjadi negara terbanyak yang mengirim pemudanya untuk berperang di Suriah dan Irak.
Di Suriah, ratusan warga Belgia yang sebagian besar masih berusia muda itu menjadi semakin teradikalisasi dan yang paling berbahaya adalah mendapat pelatihan militer.
Setelah kenyang pengalaman tempur mereka pulang dari Suriah dan setibanya di Belgia tak ada sistem apapun yang bisa memantau aktivitas para veteran perang ini.
"Untuk seorang pemuda yang teradikalisasi maka dibutuhkan sebuah solusi terbaik yang khusus dibuat untuk dia. Dan itu tak terjadi di Brussels dan sekitarnya," ujar Bonte.
Jadi yang diperlukan mungkin adalah pengawasan dan penanganan yang terukur dan bukan sekadar tindakan represif.
Sayangnya, Perdana Menteri Belgia Charles Michel memandang, tindakan represif menjadi yang utama.
"Hampir selalu terdapat kaitan dengan Molenbeek. Kami sudah mencoba mencegah. Kini kami harus represif. Kami selama ini tak ingin campur tangan dan lemah. Kini kami harus membayar mahal," ujar Michel.
Yang jelas, masalah radikalisme di Belgia adalah masalah bersama negara-negara Eropa. Apalagi Brussels, jaraknya hanya "sepelemparan batu" dari Paris, Perancis.
Brussels juga hanya berjarak beberapa jam dari kota-kota utama Eropa seperti Amsterdam, Koln, Strasbourg, Frankfurt atau Berlin.
Belgia, selama ini dianggap sebagai sebuah negeri yang tenang, dikenal dunia lewat kartu-kartu pos yang menampilkan kota-kotanya yang indah dan permen cokelatnya.
Namun, penangkapan Salah Abdeslam, tersangka pelaku serangan Paris tahun lalu yang menewaskan 130 orang, di distrik Molenbeek, Brussels, menggeser kesan indah negeri mungil ini.
Kini, Belgia dianggap sebagai salah satu lahan subur tumbuhnya paham radikalisme di Eropa.
Kesan itu semakin kuat setelah pada Selasa (22/3/2016), dua ledakan bom mengguncang bandara Brussels dan stasiun kereta bawah tanah, dengan korban puluhan orang tewas.
Apa yang menyebabkan Belgia menjadi lahan berkembangnya terorisme di Eropa?
Belgia adalah sebuah negara seluas 30.528 kilometer persegi dengan penduduk 11 juta jiwa.
Belgia, secara ekonomi, merupakan negara yang makmur dengan pendapatan per kapita mencapai lebih dari 43.000 dollar AS per tahun.
Dari sisi kebhinekaan, Belgia juga bukan negara yang homonim. Hingga tahun 2007, 92 persen penduduk adalah warga Belgia dan sisanya adalah warga negara Uni Eropa lainnya.
Selain itu sebagai sebuah negara, Belgia cukup terbuka untuk menerima warga negara baru.
Pada awal 2012, sekitar 25 persen warga Belgia adalah mereka yang memiliki latar belakang dan keturunan asing.
Jika dirinci maka 1,2 juta orang adalah keturunan Eropa dan 1,35 juta adalah keturunan negara non-Eropa, sebagian besar berasal dari Maroko, Turki dan Republik Demokratik Kongo.
Sejak undang-undang kewarganegaraan Belgia direvisi pada 1983, hingga saat ini sudah 1,3 juta migran menerima status sebagai warga negara Belgia.
Kelompok terbesar imigran yang kini beranak pinak di Belgia berasal dari Maroko, dengan jumlah lebih dari 450.000 orang.
Dari sisi keagamaan, meski mayoritas penduduk Belgia memeluk Katolik, namun kerajaan ini adalah negara sekuler.
Semua agama bebas berkembang di negeri itu. Di Belgia kini 6 persen penduduknya atau sekitar 628 ribu jiwa memeluk Islam, mayoritas adalah warga keturunan Maroko.
Umat Muslim Belgia kebanyakan tinggal di kota-kota besar seperti Brussels, Antwerp, dan Charleroi.
Dari profil ringkas Belgia itu, maka secara kasat mata seharusnya negeri semakmur Belgia tidak menjadi ladang persemaian pemahaman radikal di Eropa.
Molenbeek dan radikalisme
Salah Abdeslam, tersangka penyerangan Paris, meski warga negara Perancis, dia lahir dan dibesarkan di distrik Molenbeek, Brussels.
Molenbeek adalah sebuah distrik kelas pekerja dan sejak lama distrik ini identik dengan kemiskinan dan kriminalitas di ibu kota Uni Eropa itu.
Bagi warga Brussels, bukan hal yang aneh jika warga distrik ini terlibat dalam berbagai kejahatan seperti penodongan, narkotika hingga perampokan.
Bahkan dua serangan teror terakhir di Paris yaitu penembakan kantor majalah Charlie Hebdo dan serangan yang gagal terhadap kereta cepat Thalys, juga melibatkan warga Molenbeek.
Seperti halnya kawasan miskin di berbagai belahan dunia, Molenbeek juga merupakan kawasan terpadat di Brussels yang disesaki 95.000 orang, atau dua kali lipat dari kawasan lain di Brussels.
Molenbeek dulu, pernah menjadi daerah yang makmur, tepatnya di akhir abad ke-18.
Revolusi industri dan pembangunan kanal Brusses-Charleroi membuat daerah ini makmur dari perdagangan dan manufaktur.
Kemunduran Molenbeek terjadi pada akhir abad ke-19, ketika pemerintah Brussels mereintegrasikan kanal dengan kawasan pelabuhan baru.
Kemunduran industri di Molenbeek sudah dimulai sebelum Perang Dunia I pecah, dan semakin cepat di masa Depresi Besar.
Sejak itu upaya untuk mengembalikan kejayaan Molenbeek selalu gagal. Alhasil sebagian besar penduduk distrik ini hidup dalam kondisi miskin.
Apalagi, hampir 30 persen warga Molenbeek adalah pengangguran. Sehingga mereka sangat mudah terjatuh dalam kriminalisme hingga radikalisme.
Ali, bukan nama sebenarnya, kepada CNN mengatakan diskriminasi dan kurangnya peluang di Belgia membuat para pemuda negeri itu memilih jalan pintas.
Dua saudara laki-laki Ali, sudah berangkat ke Suriah dan salah satunya telah tewas di garis depan pertempuran.
"Banyak dari kami merasa tak diterima di negara kami sendiri. Perasaan termarjinalisasi inilah yang dieksploitasi para perekrut," ujar Ali.
Dia menambahkan, meski sebagian besar dari mereka lahir dan besar di Belgia namun negara selalu menganggap mereka sebagai orang asing.
"Negara menganggap kami orang asing sehingga kami sulit mencari pekerjaan. Negara memenuhi diri kami dengan kebencian dan mengatakan kami tak berguna," tambah Ali.
"Jadi para pemuda melihat apa yang tengah terjadi di Suriah akhirnya memutuskan berangkat agar menjadi berguna," lanjut Ali.
Situasi ini adalah hal yang sangat berbahaya dalam memupuk bibit-bibit radikalisme.
"Ini adalah kombinasi berbahaya antara kemiskinan dan kemunculan berbagai organisasi berhaluan radikal," kata Bilal Benyaich, peneliti senior di lembaga riset Itinera Institute seperti dikutip CNBC.
"Di Molenbeek, banyak anak muda yang belum pernah melihat pusat kota Brussels. Mereka berkutat di ruang-ruang chat dan Facebook, berhubungan dengan kelompok-kelompok paling radikal," tambah Benyaich.
Benyaich menegaskan, kelompok radikal jumlahnya sangat kecil dibanding jumlah seluruh umat muslim Belgia.
Namun, dia mendesak, agar para politisi segera menelurkan strategi tepat untuk memberantas radikalisme dengan layanan sosial, pendidikan, sistem hukum dan kepolisian ditambah kebijakan luar negeri yang realistis.
Politik, politik dan politik
Namun, usulan Benyaich itu nampaknya sulit diwujudkan dalam waktu dekat, dan penyebabnya adalah sistem politik Belgia yang unik jika tak mau disebut aneh.
Seorang politisi Belgia, Hans Bonte, seperti dikutip harian Jerman Spiegel, mengatakan, dia tak heran jika banyak tersangka kasus terorisme berasal dari Molenbeek.
Bonte menyebut dua hal yang menyebabkan masalah ini, yaitu politik Belgia yang terlalu lokal dan mininya pengawasan serta kontrol sosial terhadap mereka yang sudah teradikalisasi.
Brussels, sebuah kota dengan penduduk sebanyak 1,2 juta jiwa, tak memiliki satu dinas kepolisian.
Kota ini, memiliki enam kepolisian yang bertanggung jawab terhadap 19 wali kota yang tak jarang adalah para rival politik.
Selain itu, konflik tak teratasi antara dua populasi terbesar Belgia yaitu warga Flemish yang berbahasa Belanda dan Waloons yang berbahasa Perancis juga membayangi.
Usai serangan Paris tahun lalu, Menteri Dalam Negeri Belgia Jan Flambon, yang seorang Flemish, mengusulkan agar keenam kepolisian di Belgia melakukan merjer untuk mengantisipasi serangan serupa.
"Itu adalah mimpi orang Flemish," kata Ahmed El Kahnnouss, wakil wali kota Molenbeek.
Dia mengatakan, Molenbeek, sebagai kawasan dengan penduduk berbahasa Perancis harus memiliki kepolisian dengan bahasa yang sama.
Hal ini, lanjut Kahnnouss, terkait dengan prinsip tradisional Belgia soal otonomi komunal.
Selain itu, aparat kepolisian terutama di kawasan-kawasan "kurang makmur" seperti Molenbeek, tak memiliki fasilitas memadai.
Eksportir anggota kelompok radikal
Dengan berbagai kerumitan di lapangan itu, tak heran jika Belgia kini menjadi saah satu "eksportir" utama pemuda ke kancah perang di Suriah dan Irak.
Menurut data dari ICSR, Kings College London, hingga akhir tahun lalu sebanyak 500 warga Belgia berangkat ke Suriah dan Irak untuk bergabung dengan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).
Dari sisi jumlah warga yang pergi ke Timur Tengah, Belgia menempati urutan ketiga setelah Perancis dan Inggris.
Namun, jika dibandingkan dengan jumlah penduduk yang hanya 11 juta jiwa, maka Belgia menjadi negara terbanyak yang mengirim pemudanya untuk berperang di Suriah dan Irak.
Di Suriah, ratusan warga Belgia yang sebagian besar masih berusia muda itu menjadi semakin teradikalisasi dan yang paling berbahaya adalah mendapat pelatihan militer.
Setelah kenyang pengalaman tempur mereka pulang dari Suriah dan setibanya di Belgia tak ada sistem apapun yang bisa memantau aktivitas para veteran perang ini.
"Untuk seorang pemuda yang teradikalisasi maka dibutuhkan sebuah solusi terbaik yang khusus dibuat untuk dia. Dan itu tak terjadi di Brussels dan sekitarnya," ujar Bonte.
Jadi yang diperlukan mungkin adalah pengawasan dan penanganan yang terukur dan bukan sekadar tindakan represif.
Sayangnya, Perdana Menteri Belgia Charles Michel memandang, tindakan represif menjadi yang utama.
"Hampir selalu terdapat kaitan dengan Molenbeek. Kami sudah mencoba mencegah. Kini kami harus represif. Kami selama ini tak ingin campur tangan dan lemah. Kini kami harus membayar mahal," ujar Michel.
Yang jelas, masalah radikalisme di Belgia adalah masalah bersama negara-negara Eropa. Apalagi Brussels, jaraknya hanya "sepelemparan batu" dari Paris, Perancis.
Brussels juga hanya berjarak beberapa jam dari kota-kota utama Eropa seperti Amsterdam, Koln, Strasbourg, Frankfurt atau Berlin.
Pembuat Mesin Cetak 3D Dari Indonesia
Keren, Orang Indonesia Bikin "Printer" 3D
JAKARTA — Berawal dari kegemarannya pada dunia desain grafis, Johanes Djauhari kini merakit mesin pencetak (printer) 3D. Dengan memanfaatkan teknologi open source, printer 3D yang dirakit Johanes dapat mencetak dokumen digital menjadi benda tiga dimensi.
Johanes bekerja sebagai desainer produk. Beberapa klien yang hendak membuat produk kadang tak puas jika hanya melihat desain tersebut dalam bentuk dokumen digital. Mereka ingin bentuk fisik meski berukuran kecil.
"Nah, dari situlah, kenapa tidak saya buat printer 3D sendiri," katanya saat ditemui KompasTekno di acara Popcon Asia 2013 di Jakarta Convention Center, awal Juli lalu.
Johanes juga gemar pada mainan (toys). Banyak rekannya yang mendesain karakter toys dan hendak merealisasikan idenya menjadi bentuk nyata. Beberapa dari mereka memakai jasa Johanes untuk cetak 3D.
3D printing merupakan proses cetak berlapis untuk membentuk benda padat dengan perspektif 3D yang dapat dipegang dan memiliki volume.
Materi yang digunakan adalah plastik, bisa jenis acrylonitrile butadiene styrene (ABS) maupun polylactic acid (PLA). "Kalau saya suka pakai PLA. Dia terbuat dari biji jagung dan bisa terurai. Kalau ABS adalah materi yang dipakai mainan lego, yang terbilang lama terurainya," ujar Johanes.
Proses pencetakan memang terbilang lama. Butuh waktu dua jam untuk mencetak benda 3D dengan dimensi tinggi 10 cm, panjang 5cm, dan lebar 5 cm.
Sebenarnya, proses cetak itu bisa dipercepat. Namun, ada beberapa konsekuensi yang harus diterima, di mana bagian dalam obyek menjadi tidak padat alias kopong.
Benda yang dicetak dari printer 3D sejauh ini hanya bisa dihasilkan dalam satu warna. "Jika ingin berwarna, kita harus memberi cat secara manual. Materi plastiknya tidak akan rusak jika kena cat," klaim Johanes.
Keseriusan Johanes merakit printer 3D dimulai pada 2011. Ia mendirikan Bikin Bikin 3D Print dan aktif ikut pameran untuk memperkenalkan teknologi ini. Kala itu, desain luar printer buatannya masih berupa kerangka. Setelah melewati beberapa kali pengembangan, kini printer 3D-nya semakin akurat dan didesain menggunakan casing. "Akurasinya sampai 0,2 mm," tutur Johanes.
Akurasi itu dibuktikan dengan mencetak replika arca yang penuh detail dan lekukan. Johanes terlebih dahulu memindai seluruh bagian arca asli yang tersimpan di Museum Nasional. Setelah mendapat file pindainya, mulailah Johanes mendesain 3D lalu mencetak dengan printer buatannya sendiri.
Memanfaatkan "open source"
Dalam mengembangkan printer 3D, Johanes memanfaatkan teknologi open source untuk driver dan software. Ia ikut dalam forum internet yang khusus membahas teknologi printer 3D.
"Di forum ini, kita bisa tahu kalau ada algoritma yang lebih baik dan memberi struktur lebih mudah. Bukan cuma soal teknis, dari sana juga kita tahu soal materi yang mudah dicari dan lebih terjangkau," jelasnya.
Untuk mendesain bentuk 3D, Johanes menggunakan software Pronter Face dan Repetier. Komputer yang dipakainya terhubung ke motherboard printer melalui kabel USB. Motherboard inilah yang memerintahkan gerakan koordinat X, Y, dan Z, menerjemahkan dokumen digital menjadi obyek nyata 3D.
Printer 3D yang dibuat Johanes masuk dalam tahap pengembangan akhir. Ia membuka pre-order dengan harga Rp 10 juta. Setelah masa pre-order berakhir pada September 2013, printer 3D bakal dibanderol Rp 12 juta.
JAKARTA — Berawal dari kegemarannya pada dunia desain grafis, Johanes Djauhari kini merakit mesin pencetak (printer) 3D. Dengan memanfaatkan teknologi open source, printer 3D yang dirakit Johanes dapat mencetak dokumen digital menjadi benda tiga dimensi.
Johanes bekerja sebagai desainer produk. Beberapa klien yang hendak membuat produk kadang tak puas jika hanya melihat desain tersebut dalam bentuk dokumen digital. Mereka ingin bentuk fisik meski berukuran kecil.
"Nah, dari situlah, kenapa tidak saya buat printer 3D sendiri," katanya saat ditemui KompasTekno di acara Popcon Asia 2013 di Jakarta Convention Center, awal Juli lalu.
Johanes juga gemar pada mainan (toys). Banyak rekannya yang mendesain karakter toys dan hendak merealisasikan idenya menjadi bentuk nyata. Beberapa dari mereka memakai jasa Johanes untuk cetak 3D.
3D printing merupakan proses cetak berlapis untuk membentuk benda padat dengan perspektif 3D yang dapat dipegang dan memiliki volume.
Materi yang digunakan adalah plastik, bisa jenis acrylonitrile butadiene styrene (ABS) maupun polylactic acid (PLA). "Kalau saya suka pakai PLA. Dia terbuat dari biji jagung dan bisa terurai. Kalau ABS adalah materi yang dipakai mainan lego, yang terbilang lama terurainya," ujar Johanes.
Proses pencetakan memang terbilang lama. Butuh waktu dua jam untuk mencetak benda 3D dengan dimensi tinggi 10 cm, panjang 5cm, dan lebar 5 cm.
Sebenarnya, proses cetak itu bisa dipercepat. Namun, ada beberapa konsekuensi yang harus diterima, di mana bagian dalam obyek menjadi tidak padat alias kopong.
Benda yang dicetak dari printer 3D sejauh ini hanya bisa dihasilkan dalam satu warna. "Jika ingin berwarna, kita harus memberi cat secara manual. Materi plastiknya tidak akan rusak jika kena cat," klaim Johanes.
Keseriusan Johanes merakit printer 3D dimulai pada 2011. Ia mendirikan Bikin Bikin 3D Print dan aktif ikut pameran untuk memperkenalkan teknologi ini. Kala itu, desain luar printer buatannya masih berupa kerangka. Setelah melewati beberapa kali pengembangan, kini printer 3D-nya semakin akurat dan didesain menggunakan casing. "Akurasinya sampai 0,2 mm," tutur Johanes.
Akurasi itu dibuktikan dengan mencetak replika arca yang penuh detail dan lekukan. Johanes terlebih dahulu memindai seluruh bagian arca asli yang tersimpan di Museum Nasional. Setelah mendapat file pindainya, mulailah Johanes mendesain 3D lalu mencetak dengan printer buatannya sendiri.
Memanfaatkan "open source"
Dalam mengembangkan printer 3D, Johanes memanfaatkan teknologi open source untuk driver dan software. Ia ikut dalam forum internet yang khusus membahas teknologi printer 3D.
"Di forum ini, kita bisa tahu kalau ada algoritma yang lebih baik dan memberi struktur lebih mudah. Bukan cuma soal teknis, dari sana juga kita tahu soal materi yang mudah dicari dan lebih terjangkau," jelasnya.
Untuk mendesain bentuk 3D, Johanes menggunakan software Pronter Face dan Repetier. Komputer yang dipakainya terhubung ke motherboard printer melalui kabel USB. Motherboard inilah yang memerintahkan gerakan koordinat X, Y, dan Z, menerjemahkan dokumen digital menjadi obyek nyata 3D.
Printer 3D yang dibuat Johanes masuk dalam tahap pengembangan akhir. Ia membuka pre-order dengan harga Rp 10 juta. Setelah masa pre-order berakhir pada September 2013, printer 3D bakal dibanderol Rp 12 juta.
Tidak Menyerah Berjuang Meski Kaki Diamputasi
Kisah Agus Pekerja Keras
Ini Cara Agus Bakar Semangat Setelah 2 Kaki dan Tangan Kirinya Diamputasi
Jakarta - Kehilangan sepasang kaki dan satu tangan pernah membuat Agus Murtado (39) terpuruk dan putus asa. Ia pun sempat trauma dengan kereta api karena insiden yang membuatnya difabel.
"Dulu 3 tahun trauma dengar suara kereta melintas. Baru dengar saja sudah lemas dan kepala pusing. Tapi setelah dari pesantren, agak sembuh walaupun kadang-kadang masih kumat juga traumanya," kata Agus membagi kisah di bengkel servis elektroniknya, Jl Jiban, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan.
Namun ia tak mau lama-lama tenggelam dalam kesedihan. Seiring berjalannya waktu, Agus pun akhirnya berhasil mendapat kekuatan untuk bangkit.
"Mulai tahun 2006, saya mulai move on kalau kata anak sekarang. Kebetulan tempta servis saya kan pinggir rel, jadi mau enggak mau hilangin traumanya. Malah sekarang saya sudah berani naik kereta," sambungnya.
Lantas bagaimana ia memperoleh motivasi untuk tidak patah semangat? Menurut Agus, peranan terbesar dalam menyembuhkan traumanya didapatkan dari orang tuanya dan salah satu pesantren di Tasikmalaya, Jawa Barat. Sebab di sana, ia banyak mendapat wejangan berarti dari guru-gurunya.
"Support dari orang tua. Bapak sama ibu saya luar biasa memberi support buat saya. Di tempat rehab saya dikasih wejangan sama guru di pesantren bahwa manusia di mata Tuhan itu sama, yang membedakan itu mata manusia," kata Agus.
"Kata guru saya, jangan lihat orang di atas kita tapi lihat yang di bawah kita dari segi apa yang mau kita ambil. Jadi semangat kita terus meningkat. Kalau terus lihat ke depan, kita enggak tahu di belakang ada apa. Kita itu harus seperti orang bawa mobil, harus lihat ke depan tapi sekali-kali lihat ke belakang. Itu pesan almarhum guru saya," sambungnya.
Atas proses panjang dalam proses menumbuhkan rasa kepercayaan diri, Agus berpesan kepada siapa saja yang mengalami kecacatan fisik (tuna daksa) sepertinya untuk tidak patah semangat. Sebab menurut Agus, Tuhan tidak pernah sedetik pun meninggalkan mereka seorang diri dalam keterpurukan dan kesusahan.
"Intinya kita harus semangat. Allah menjadikan kita seperti ini bukan tanpa maksud. Dulu saya enggak bisa apa-apa, sekarang bisa seperti ini. Jadi intinya semangat dan harus bisa menggali apa yang kita mau. Cari dari dalam hati kita mau dan jalani, cuma yang positif," tutup Agus.
Tanpa Kaki dan Tangan Kiri, Agus Tak Menyerah Mencari Nafkah untuk Keluarga
Jakarta - Keterbatasan tak menghalangi Agus Murtado (39) untuk bekerja. Meski kehilangan dua kaki dan satu tangannya, Agus tidak mau dikalahkan dengan keadaan fisiknya yang tak lagi sempurna.
Tangan kiri Agus diamputasi karena tertabrak kereta api saat usianya menginjak 18 tahun. Akan tetapi, untuk memenuhi kebutuhan istri dan kedua anaknya sehari-hari, Agus membuka usaha servis elektronik tepi perlintasan kereta Stasiun Kebayoran Lama, Jakarta Selatan.
Dipandang sebelah mata sudah menjadi makanan sehari-harinya. Ia pun sudah tidak lagi berkecil hati saat mendapat pandangan tak percaya orang-orang.
"Dulu sering dicemooh, sekarang karena pekerjaan saya sudah bisa dilihat jadi tidak lagi. Bukan dicemooh sih, tapi dulu enggak dipercaya. Orang-orang selalu berpikir 'Ah, masa orang kayak gitu bisa betulin barang saya'," ujar Agus saat berbagi cerita di ruko kecilnya.
Pria kelahiran Jakarta ini setiap harinya tinggal berdempetan dengan barang-barang elektronik di kamar ruko ukuran 3x4 meter persegi. Agus mengaku dirinya tidak jarang mengalami kesulitan dalam mengangkat dan memindahkan barang berukuran besar seorang diri.
Akibatnya di tangan sebelah kanannya banyak terdapat lecet karena menahan beban barang yang diangkutnya. Meski begitu, Agus tidak mau mempermasalahkan.
"Sehari-hari saya tinggal di 'goa' ini sendiri. Kalau ada orang, saya minta tolong. Kalau lagi enggak ada orang saya sebisa mungkin harus bisa berjuang sendiri sampai tangan lecet kesabet buat mindahin barang," terangnya sambil menunjukkan lengan tangannya.
Agus mengungkapkan, istri dan kedua anaknya yang masih kecil tinggal di rumah keluarganya yang terletak di Tigaraksa, Tangerang. Setiap akhir pekan biasanya dia naik kereta untuk melepas rindu dengan keluarga kecilnya.
Ia pun memilih naik kereta commuter line untuk setiap kali pulang ke Tangerang. Nah untuk menunjang mobilitasnya, Agus kerap memasang kaki palsu sambil dipapah tongkat.
Tetapi kaki palsu itu sudah usang dan tidak jarang mengalami kerusakan. "Kaki palsu saya sudah 4 kali rusak buat naik turun tangga. Untuk betulin ke reparasi khusus, jauh di Parung. Aksesnya ke sana bagi saya mau enggak mau harus ikut ojek, harganya selangit. Jadi saya betulin seadanya paling tambal-tambal atau lem," kata dia sambil tersenyum getir.
Bagi Agus untuk naik turun anak tangga di stasiun masih menjadi hambatan. Sebab tidak mudah menyesuaikan langkah dan menjaga keseimbangan dengan tongkat yang memapahnya. Sehingga tidak jarang, dia harus 3-4 kali berhenti sebentar untuk mengatur kembali nafasnya.
Dia pun berharap PT KAI bisa lebih memperhatikan nasib para penyandang disabilitas seperti dirinya. Kebanyakan untuk memasuki stasiun di Ibu Kota harus naik turun tangga dan tidak tersedia eskalator atau lift.
"Pakai kaki palsu kayak saya berat banget naik tangga yang tinggi, bisa 3-4 kali berhenti. Sampai atas saja bisa basah keringat. Katanya disiapin buat disabilitas tapi kenapa dari peron ke atas atau turun doang, tapi dari atas ke pintu keluar itu kan tangga biasa. Minta diperhatiin lagi," keluhnya.
"Pakai tongkat juga hanya untuk orang yang rada kuat karena tinggi tangganya. Masuk ke dalam stasiunnya itu engap-engapan," tutup Agus.
Agus pernah mengenyam pendidikan di SMEAA Yaspen di Petukangan Utara, Jakarta Selatan. Kemudian usai kejadian tragis yang merenggut kedua kaki dan satu tangannya itu, Agus melanjutkan ke Pesantren Suyalaya, Tasikmalaya, Jawa Barat. Keluar dari pesantren, Agus sempat menjadi binaan di Panti Sosial Bina Daksa (PSBD) Budi Bhakti di Cengkareng, Jakarta Barat. Saat detikcom mengunjungi yayasan tersebut, namun pihak pengelola tidak mengizinkan untuk mewawancarai lebih lanjut
Pesan Agus Untuk Para Tuna Daksa: Harus Semangat dan Gali Potensi
Jakarta - Mendapati kondisi fisiknya yang tak lagi utuh, Agus Murtado enggan putus asa. Sebab menurutnya, Tuhan tidak mungkin memberi cobaan di luar batas kemampuan dan tanpa sebab.
Butuh waktu yang tidak sebentar bagi Agus untuk memaknai kehilangan kondisi kedua kaki dan satu tangannya. Oleh karena itu, ia ingin agar para tuna daksa yang juga mengalami kondisi sama untuk tidak patah semangat begitu saja.
"Intinya kita harus semangat. Allah menjadikan kita seperti ini bukan tanpa maksud. Dulu saya enggak bisa apa-apa, sekarang bisa seperti ini," ujar Agus saat berbincang di tempat servis elektronik miliknya yang terletak di Jl Jiban, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan.
Ayah dari dua orang anak ini berpesan agar senantiasa mendengarkan kata hati. Sebab hati tidak pernah berbohong. Selain itu jangan pernah lelah menggali potensi dalam diri. Jangan takut pula menekuni apa yang disukai.
"Semangat dan harus bisa menggali apa yang kita mau. Cari dari dalam hati kita mau dan jalani, cuma yang positif," terangnya.
Terlepas dari itu semua, Agus berpesan pentingnya selalu mendekatkan diri dengan Tuhan. Sebab semua ini dari-Nya dan akan kembali kepada-Nya pula.
"Kata guru saya, jangan lihat orang di atas kita tapi lihat yang di bawah kita dari segi apa yang mau kita ambil. Kita itu harus seperti orang bawa mobil, harus lihat ke depan tapi sekali-kali lihat ke belakang. Itu pesan almarhum guru saya," tutup Agus sambil tersenyum.
Agus kehilangan sepasang kaki dan tangan sebelah kirinya saat hendak menyeberang perlintasan liar dini hari. Agus yang kala itu masih berusia 18 tahun itu pun harus rela dua kakinya putus di tempat dan satu tangannya diamputasi oleh dokter di rumah sakit.
Suka Duka Agus Jadi Tukang Servis Elektronik: Disepelekan Hingga Diberi TV
Jakarta - Sudah sekitar tiga tahun lamanya, Agus Murtado (39) membuka usaha memperbaiki alat-alat elektronik. Dengan kondisi fisik tanpa kaki dan satu tangan, ia pun sudah mencicipi asam garam selama melakukan perbaikan.
Mulai dari dicemooh hingga dipandang sebelah mata, ia terima dengan lapang dada. Celaan dan pandangan sinis tidak menyurutkan niatnya untuk terus produktif.
Agus membuka usaha reparasi perkakas elektronik di ruko pinggir jalan tak jauh dari Stasiun Kebayoran Lama, Jakarta Selatan. Berbagai barang 'diobati' dengan satu tangan dinginnya.
Sejumlah pelanggan pun terus berdatangan untuk menservis elektronik kepadanya. Selain harganya murah, tidak butuh waktu lama untuk Agus memperbaiki barang-barang tersebut.
Namun hal itu tidak serta merta menjadikan usahanya mulus. Masih ada saja mereka yang meragukan kemampuan Agus karena keterbatasan fisik yang dialaminya.
"Ada yang sudah ke tempat saya, cuma lihat saya begini (tuna daksa) mereka malah enggak jadi servis dan milih ke tempat lain. Tapi ternyata gagal, terus balik lagi ke tempat saya. Pas saya tanganin, Alhamdulillah benar dalam waktu 30 menit," kisah Agus saat berbincang dengan detikcom di tempat servisnya.
"Habis itu dia langsung bayar dengan melebihkan uangnya dan minta maaf ke saya karena sudah sempat enggak yakin dan meragukan saya," imbuhnya.
Pengalaman lain yang tidak mengenakkan lainnya adalah dia pernah ditipu oleh beberapa pelanggan yang mengaku tidak memiliki uang setelah menservis barang. Belakangan, setiap kali Agus coba menghubungi mereka namun tidak pernah ditanggapi.
"Yang enggak bayar juga banyak. Jadi kalau saya kan daripada diributin, kalau mau bawa ya bawa saja dulu barangnya kalau enggak ada duit. Ternyata sampai sekarang enggak dibayar, saya sudah coba kontak tapi enggak direspons," kata Agus sambil geleng-geleng kepala.
Meski demikian, pria kelahiran Jakarta ini enggan mempermasalahkan. Sebab Agus yakin, rezeki dari Tuhan tidak hanya berasal dari satu pintu. Sehingga dia memilih untuk legowo ketimbang makan hati.
"Mau enggak mau diikhlasin saja. Kan kata orang bijak, rezeki kita bukan dati satu pintu doang," terang Agus.
Di balik pengalaman yang tidak mengenakkan itu, ada satu hal yang terus diingatnya. Kala itu, ada seorang pelanggan datang kepadanya untuk minta diperbaiki televisinya yang rusak. Setelah sudah benar, alih-alih dia membawa pulang televisi tersebut tetapi malah memberikannya secara cuma-cuma kepada Agus.
"Ada orang dari Bekasi servis TV-nya ke saya. Dia datang ke tempat saya sini dan nungguin sampai TV itu selesai. Tapi pas sudah benar, enggak diambil TV-nya malah dikasih ke saya sama uang Rp 200 ribu juga. Ternyata, dia cuma ingin lihat saya mengerjakannya saja dan enggak ngomong apa-apa tapi meluk saya," ucapnya sambil tersenyum.
Ini Cara Agus Bakar Semangat Setelah 2 Kaki dan Tangan Kirinya Diamputasi
Jakarta - Kehilangan sepasang kaki dan satu tangan pernah membuat Agus Murtado (39) terpuruk dan putus asa. Ia pun sempat trauma dengan kereta api karena insiden yang membuatnya difabel.
"Dulu 3 tahun trauma dengar suara kereta melintas. Baru dengar saja sudah lemas dan kepala pusing. Tapi setelah dari pesantren, agak sembuh walaupun kadang-kadang masih kumat juga traumanya," kata Agus membagi kisah di bengkel servis elektroniknya, Jl Jiban, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan.
Namun ia tak mau lama-lama tenggelam dalam kesedihan. Seiring berjalannya waktu, Agus pun akhirnya berhasil mendapat kekuatan untuk bangkit.
"Mulai tahun 2006, saya mulai move on kalau kata anak sekarang. Kebetulan tempta servis saya kan pinggir rel, jadi mau enggak mau hilangin traumanya. Malah sekarang saya sudah berani naik kereta," sambungnya.
Lantas bagaimana ia memperoleh motivasi untuk tidak patah semangat? Menurut Agus, peranan terbesar dalam menyembuhkan traumanya didapatkan dari orang tuanya dan salah satu pesantren di Tasikmalaya, Jawa Barat. Sebab di sana, ia banyak mendapat wejangan berarti dari guru-gurunya.
"Support dari orang tua. Bapak sama ibu saya luar biasa memberi support buat saya. Di tempat rehab saya dikasih wejangan sama guru di pesantren bahwa manusia di mata Tuhan itu sama, yang membedakan itu mata manusia," kata Agus.
"Kata guru saya, jangan lihat orang di atas kita tapi lihat yang di bawah kita dari segi apa yang mau kita ambil. Jadi semangat kita terus meningkat. Kalau terus lihat ke depan, kita enggak tahu di belakang ada apa. Kita itu harus seperti orang bawa mobil, harus lihat ke depan tapi sekali-kali lihat ke belakang. Itu pesan almarhum guru saya," sambungnya.
Atas proses panjang dalam proses menumbuhkan rasa kepercayaan diri, Agus berpesan kepada siapa saja yang mengalami kecacatan fisik (tuna daksa) sepertinya untuk tidak patah semangat. Sebab menurut Agus, Tuhan tidak pernah sedetik pun meninggalkan mereka seorang diri dalam keterpurukan dan kesusahan.
"Intinya kita harus semangat. Allah menjadikan kita seperti ini bukan tanpa maksud. Dulu saya enggak bisa apa-apa, sekarang bisa seperti ini. Jadi intinya semangat dan harus bisa menggali apa yang kita mau. Cari dari dalam hati kita mau dan jalani, cuma yang positif," tutup Agus.
Tanpa Kaki dan Tangan Kiri, Agus Tak Menyerah Mencari Nafkah untuk Keluarga
Jakarta - Keterbatasan tak menghalangi Agus Murtado (39) untuk bekerja. Meski kehilangan dua kaki dan satu tangannya, Agus tidak mau dikalahkan dengan keadaan fisiknya yang tak lagi sempurna.
Tangan kiri Agus diamputasi karena tertabrak kereta api saat usianya menginjak 18 tahun. Akan tetapi, untuk memenuhi kebutuhan istri dan kedua anaknya sehari-hari, Agus membuka usaha servis elektronik tepi perlintasan kereta Stasiun Kebayoran Lama, Jakarta Selatan.
Dipandang sebelah mata sudah menjadi makanan sehari-harinya. Ia pun sudah tidak lagi berkecil hati saat mendapat pandangan tak percaya orang-orang.
"Dulu sering dicemooh, sekarang karena pekerjaan saya sudah bisa dilihat jadi tidak lagi. Bukan dicemooh sih, tapi dulu enggak dipercaya. Orang-orang selalu berpikir 'Ah, masa orang kayak gitu bisa betulin barang saya'," ujar Agus saat berbagi cerita di ruko kecilnya.
Pria kelahiran Jakarta ini setiap harinya tinggal berdempetan dengan barang-barang elektronik di kamar ruko ukuran 3x4 meter persegi. Agus mengaku dirinya tidak jarang mengalami kesulitan dalam mengangkat dan memindahkan barang berukuran besar seorang diri.
Akibatnya di tangan sebelah kanannya banyak terdapat lecet karena menahan beban barang yang diangkutnya. Meski begitu, Agus tidak mau mempermasalahkan.
"Sehari-hari saya tinggal di 'goa' ini sendiri. Kalau ada orang, saya minta tolong. Kalau lagi enggak ada orang saya sebisa mungkin harus bisa berjuang sendiri sampai tangan lecet kesabet buat mindahin barang," terangnya sambil menunjukkan lengan tangannya.
Agus mengungkapkan, istri dan kedua anaknya yang masih kecil tinggal di rumah keluarganya yang terletak di Tigaraksa, Tangerang. Setiap akhir pekan biasanya dia naik kereta untuk melepas rindu dengan keluarga kecilnya.
Ia pun memilih naik kereta commuter line untuk setiap kali pulang ke Tangerang. Nah untuk menunjang mobilitasnya, Agus kerap memasang kaki palsu sambil dipapah tongkat.
Tetapi kaki palsu itu sudah usang dan tidak jarang mengalami kerusakan. "Kaki palsu saya sudah 4 kali rusak buat naik turun tangga. Untuk betulin ke reparasi khusus, jauh di Parung. Aksesnya ke sana bagi saya mau enggak mau harus ikut ojek, harganya selangit. Jadi saya betulin seadanya paling tambal-tambal atau lem," kata dia sambil tersenyum getir.
Bagi Agus untuk naik turun anak tangga di stasiun masih menjadi hambatan. Sebab tidak mudah menyesuaikan langkah dan menjaga keseimbangan dengan tongkat yang memapahnya. Sehingga tidak jarang, dia harus 3-4 kali berhenti sebentar untuk mengatur kembali nafasnya.
Dia pun berharap PT KAI bisa lebih memperhatikan nasib para penyandang disabilitas seperti dirinya. Kebanyakan untuk memasuki stasiun di Ibu Kota harus naik turun tangga dan tidak tersedia eskalator atau lift.
"Pakai kaki palsu kayak saya berat banget naik tangga yang tinggi, bisa 3-4 kali berhenti. Sampai atas saja bisa basah keringat. Katanya disiapin buat disabilitas tapi kenapa dari peron ke atas atau turun doang, tapi dari atas ke pintu keluar itu kan tangga biasa. Minta diperhatiin lagi," keluhnya.
"Pakai tongkat juga hanya untuk orang yang rada kuat karena tinggi tangganya. Masuk ke dalam stasiunnya itu engap-engapan," tutup Agus.
Agus pernah mengenyam pendidikan di SMEAA Yaspen di Petukangan Utara, Jakarta Selatan. Kemudian usai kejadian tragis yang merenggut kedua kaki dan satu tangannya itu, Agus melanjutkan ke Pesantren Suyalaya, Tasikmalaya, Jawa Barat. Keluar dari pesantren, Agus sempat menjadi binaan di Panti Sosial Bina Daksa (PSBD) Budi Bhakti di Cengkareng, Jakarta Barat. Saat detikcom mengunjungi yayasan tersebut, namun pihak pengelola tidak mengizinkan untuk mewawancarai lebih lanjut
Pesan Agus Untuk Para Tuna Daksa: Harus Semangat dan Gali Potensi
Jakarta - Mendapati kondisi fisiknya yang tak lagi utuh, Agus Murtado enggan putus asa. Sebab menurutnya, Tuhan tidak mungkin memberi cobaan di luar batas kemampuan dan tanpa sebab.
Butuh waktu yang tidak sebentar bagi Agus untuk memaknai kehilangan kondisi kedua kaki dan satu tangannya. Oleh karena itu, ia ingin agar para tuna daksa yang juga mengalami kondisi sama untuk tidak patah semangat begitu saja.
"Intinya kita harus semangat. Allah menjadikan kita seperti ini bukan tanpa maksud. Dulu saya enggak bisa apa-apa, sekarang bisa seperti ini," ujar Agus saat berbincang di tempat servis elektronik miliknya yang terletak di Jl Jiban, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan.
Ayah dari dua orang anak ini berpesan agar senantiasa mendengarkan kata hati. Sebab hati tidak pernah berbohong. Selain itu jangan pernah lelah menggali potensi dalam diri. Jangan takut pula menekuni apa yang disukai.
"Semangat dan harus bisa menggali apa yang kita mau. Cari dari dalam hati kita mau dan jalani, cuma yang positif," terangnya.
Terlepas dari itu semua, Agus berpesan pentingnya selalu mendekatkan diri dengan Tuhan. Sebab semua ini dari-Nya dan akan kembali kepada-Nya pula.
"Kata guru saya, jangan lihat orang di atas kita tapi lihat yang di bawah kita dari segi apa yang mau kita ambil. Kita itu harus seperti orang bawa mobil, harus lihat ke depan tapi sekali-kali lihat ke belakang. Itu pesan almarhum guru saya," tutup Agus sambil tersenyum.
Agus kehilangan sepasang kaki dan tangan sebelah kirinya saat hendak menyeberang perlintasan liar dini hari. Agus yang kala itu masih berusia 18 tahun itu pun harus rela dua kakinya putus di tempat dan satu tangannya diamputasi oleh dokter di rumah sakit.
Suka Duka Agus Jadi Tukang Servis Elektronik: Disepelekan Hingga Diberi TV
Jakarta - Sudah sekitar tiga tahun lamanya, Agus Murtado (39) membuka usaha memperbaiki alat-alat elektronik. Dengan kondisi fisik tanpa kaki dan satu tangan, ia pun sudah mencicipi asam garam selama melakukan perbaikan.
Mulai dari dicemooh hingga dipandang sebelah mata, ia terima dengan lapang dada. Celaan dan pandangan sinis tidak menyurutkan niatnya untuk terus produktif.
Agus membuka usaha reparasi perkakas elektronik di ruko pinggir jalan tak jauh dari Stasiun Kebayoran Lama, Jakarta Selatan. Berbagai barang 'diobati' dengan satu tangan dinginnya.
Sejumlah pelanggan pun terus berdatangan untuk menservis elektronik kepadanya. Selain harganya murah, tidak butuh waktu lama untuk Agus memperbaiki barang-barang tersebut.
Namun hal itu tidak serta merta menjadikan usahanya mulus. Masih ada saja mereka yang meragukan kemampuan Agus karena keterbatasan fisik yang dialaminya.
"Ada yang sudah ke tempat saya, cuma lihat saya begini (tuna daksa) mereka malah enggak jadi servis dan milih ke tempat lain. Tapi ternyata gagal, terus balik lagi ke tempat saya. Pas saya tanganin, Alhamdulillah benar dalam waktu 30 menit," kisah Agus saat berbincang dengan detikcom di tempat servisnya.
"Habis itu dia langsung bayar dengan melebihkan uangnya dan minta maaf ke saya karena sudah sempat enggak yakin dan meragukan saya," imbuhnya.
Pengalaman lain yang tidak mengenakkan lainnya adalah dia pernah ditipu oleh beberapa pelanggan yang mengaku tidak memiliki uang setelah menservis barang. Belakangan, setiap kali Agus coba menghubungi mereka namun tidak pernah ditanggapi.
"Yang enggak bayar juga banyak. Jadi kalau saya kan daripada diributin, kalau mau bawa ya bawa saja dulu barangnya kalau enggak ada duit. Ternyata sampai sekarang enggak dibayar, saya sudah coba kontak tapi enggak direspons," kata Agus sambil geleng-geleng kepala.
Meski demikian, pria kelahiran Jakarta ini enggan mempermasalahkan. Sebab Agus yakin, rezeki dari Tuhan tidak hanya berasal dari satu pintu. Sehingga dia memilih untuk legowo ketimbang makan hati.
"Mau enggak mau diikhlasin saja. Kan kata orang bijak, rezeki kita bukan dati satu pintu doang," terang Agus.
Di balik pengalaman yang tidak mengenakkan itu, ada satu hal yang terus diingatnya. Kala itu, ada seorang pelanggan datang kepadanya untuk minta diperbaiki televisinya yang rusak. Setelah sudah benar, alih-alih dia membawa pulang televisi tersebut tetapi malah memberikannya secara cuma-cuma kepada Agus.
"Ada orang dari Bekasi servis TV-nya ke saya. Dia datang ke tempat saya sini dan nungguin sampai TV itu selesai. Tapi pas sudah benar, enggak diambil TV-nya malah dikasih ke saya sama uang Rp 200 ribu juga. Ternyata, dia cuma ingin lihat saya mengerjakannya saja dan enggak ngomong apa-apa tapi meluk saya," ucapnya sambil tersenyum.
Para Pengembang Luar Negeri Menyerbu Tangerang
Pengembang Singapura Mulai Merangsek Serpong
Serpong - Kemitraan asing dengan lokal bisa mendekati selera konsumen. Jika dikombinasikan dengan pemahaman mitra lokal akan kesukaan pasar, kualitas produk yang bagus akan lebih memudahkan sebuah proyek diterima konsumennya.
Demikian dikatakan Presiden Direktur PT Brewin Mesa Development Bill Cheng, menanggapi upayanya merangsek pasar apartemen di Alam Sutera, Serpong, Tangerang, Banten. Pengembang properti berbasis di Singapura itu memang sedang merancang proyek di Serpong sebanyak 496 unit apartemen.
Dia menjelaskan, proyek hunian vertikal yang digarapnya itu meliputi dua menara berketinggian 38 lantai. Tipe apartemennya terdiri dari 1 bedroom, 2 bedroom, dan 3 bedroom. Harganya dibanderol Rp 1,3 miliar sampai Rp 3 miliar per unit sesuai tipenya.
"Kami ingin meningkatkan standar pengembangan realestat di Indonesia lewat pengintegrasian konsep pembangunan internasional terbaru dengan selera dan tradisi lokal. Cara itu untuk menciptakan landmark yang relevan dan menginspirasi pertumbuhan perkotaan," ujar Bill.
Head of Research Savils Indonesia, Anton Sitorus, sebelumnya pernah mengatakan bahwa terkait wilayah Serpong yang banyak diminati pengembang asing adalah realisasi dari rencana tahun-tahun sebelumnya. Sejumlah proyek properti besutan pengembang asing belakangan memang mulai direalisasikan. Salah satunya proyek hunian vertikal yang diusung oleh Brewin Mesa itu.
"Kualitas dan teknologi dari pengembang properti asal Singapura, Hong Kong, Jepang, dan Korea cukup bagus. Mereka akan terbantu jika bermitra dengan pengembang lokal ketika masuk Indonesia," ujarnya.
Adapun Brewin Mesa berencana mengembangkan proyek propertinya di kawasan Alam Sutera itu senilai Rp 1,3 triliun. Luas bangunannya mencapai 90.000 meter persegi di atas lahan seluas 8.500 meter persegi (m2). Proyek tersebut ditargetkan rampung pada 2018.
"Kami berinvestasi untuk jangka panjang di sini, karena Indonesia punya potensi pasar yang besar dilihat dari demografi dan jumlah penduduknya," kata Bill.
Serpong - Kemitraan asing dengan lokal bisa mendekati selera konsumen. Jika dikombinasikan dengan pemahaman mitra lokal akan kesukaan pasar, kualitas produk yang bagus akan lebih memudahkan sebuah proyek diterima konsumennya.
Demikian dikatakan Presiden Direktur PT Brewin Mesa Development Bill Cheng, menanggapi upayanya merangsek pasar apartemen di Alam Sutera, Serpong, Tangerang, Banten. Pengembang properti berbasis di Singapura itu memang sedang merancang proyek di Serpong sebanyak 496 unit apartemen.
Dia menjelaskan, proyek hunian vertikal yang digarapnya itu meliputi dua menara berketinggian 38 lantai. Tipe apartemennya terdiri dari 1 bedroom, 2 bedroom, dan 3 bedroom. Harganya dibanderol Rp 1,3 miliar sampai Rp 3 miliar per unit sesuai tipenya.
"Kami ingin meningkatkan standar pengembangan realestat di Indonesia lewat pengintegrasian konsep pembangunan internasional terbaru dengan selera dan tradisi lokal. Cara itu untuk menciptakan landmark yang relevan dan menginspirasi pertumbuhan perkotaan," ujar Bill.
Head of Research Savils Indonesia, Anton Sitorus, sebelumnya pernah mengatakan bahwa terkait wilayah Serpong yang banyak diminati pengembang asing adalah realisasi dari rencana tahun-tahun sebelumnya. Sejumlah proyek properti besutan pengembang asing belakangan memang mulai direalisasikan. Salah satunya proyek hunian vertikal yang diusung oleh Brewin Mesa itu.
"Kualitas dan teknologi dari pengembang properti asal Singapura, Hong Kong, Jepang, dan Korea cukup bagus. Mereka akan terbantu jika bermitra dengan pengembang lokal ketika masuk Indonesia," ujarnya.
Adapun Brewin Mesa berencana mengembangkan proyek propertinya di kawasan Alam Sutera itu senilai Rp 1,3 triliun. Luas bangunannya mencapai 90.000 meter persegi di atas lahan seluas 8.500 meter persegi (m2). Proyek tersebut ditargetkan rampung pada 2018.
"Kami berinvestasi untuk jangka panjang di sini, karena Indonesia punya potensi pasar yang besar dilihat dari demografi dan jumlah penduduknya," kata Bill.
Malaikat Itu Ada Di Dekatmu
Kisah Misty, Diselamatkan Balitanya Saat Kejang dan Tak Sadarkan Diri
Texas, Camden Vaughan mungkin masih berusia empat tahun, tapi inisiatifnya untuk langsung menelepon sang ayah dan meminta bantuan saat melihat ibunya kejang patut diacungi jempol. Atas tindakannya, nyawa sang ibu berhasil diselamatkan.
Seperti dikutip dari Medical Daily, Camden dilaporkan dengan sigap menelepon sang ayah, Dr Jeremy Vaughan, setelah melihat ibunya, Misty, kejang dan kemudian tak sadarkan diri di lantai.
Bocah periang ini terkejut saat melihat ibunya diam tak bergerak, ia memanggil-manggil sang ibu namun tak ada respons. Camden kemudian mendekat dan memberanikan diri memegang Misty, sadar bahwa suhu tubuh ibunya sangat tinggi, ia lantas mengambil ponsel Misty dan membuka kuncinya.
"Ia menemukan foto saya dan nomor saya di bagian panggilan, lalu ia menelepon saya. Dia bilang 'Ayah cepat pulang! Ibu tidak bisa bangun'. Saya langsung memanggil ambulans dan pulang," tutur Jeremy, seperti dikutip dari USA Today.
Beberapa saat kemudian Jeremy dan ambulans datang, Misty pun segera dilarikan ke Methodist Charlton Medical Center. Dokter yang memeriksanya mengatakan bahwa Misty mengalami kejang. Tindakan Camden yang segera menelepon sang ayah sehingga bantuan medis cepat datang merupakan respons awal yang sangat baik.
"Saya benar-benar bangga padanya. Ini masalah waktu saja, jika Camden tak cepat mengambil tindakan tersebut, mungkin nyawa saya bisa tak terselamatkan," imbuh Misty.
Pasca mendapatkan perawatan intensif di rumah sakit, Misty kini sudah baik-baik saja dan diperbolehkan pulang. Namun semenjak kejadian tersebut, ia mengaku Camden kini semakin tak mau meninggalkan ibunya terlalu lama. "Ia khawatir kejadian yang sama terulang kembali," tuturnya.
Texas, Camden Vaughan mungkin masih berusia empat tahun, tapi inisiatifnya untuk langsung menelepon sang ayah dan meminta bantuan saat melihat ibunya kejang patut diacungi jempol. Atas tindakannya, nyawa sang ibu berhasil diselamatkan.
Seperti dikutip dari Medical Daily, Camden dilaporkan dengan sigap menelepon sang ayah, Dr Jeremy Vaughan, setelah melihat ibunya, Misty, kejang dan kemudian tak sadarkan diri di lantai.
Bocah periang ini terkejut saat melihat ibunya diam tak bergerak, ia memanggil-manggil sang ibu namun tak ada respons. Camden kemudian mendekat dan memberanikan diri memegang Misty, sadar bahwa suhu tubuh ibunya sangat tinggi, ia lantas mengambil ponsel Misty dan membuka kuncinya.
"Ia menemukan foto saya dan nomor saya di bagian panggilan, lalu ia menelepon saya. Dia bilang 'Ayah cepat pulang! Ibu tidak bisa bangun'. Saya langsung memanggil ambulans dan pulang," tutur Jeremy, seperti dikutip dari USA Today.
Beberapa saat kemudian Jeremy dan ambulans datang, Misty pun segera dilarikan ke Methodist Charlton Medical Center. Dokter yang memeriksanya mengatakan bahwa Misty mengalami kejang. Tindakan Camden yang segera menelepon sang ayah sehingga bantuan medis cepat datang merupakan respons awal yang sangat baik.
"Saya benar-benar bangga padanya. Ini masalah waktu saja, jika Camden tak cepat mengambil tindakan tersebut, mungkin nyawa saya bisa tak terselamatkan," imbuh Misty.
Pasca mendapatkan perawatan intensif di rumah sakit, Misty kini sudah baik-baik saja dan diperbolehkan pulang. Namun semenjak kejadian tersebut, ia mengaku Camden kini semakin tak mau meninggalkan ibunya terlalu lama. "Ia khawatir kejadian yang sama terulang kembali," tuturnya.
Belajar Menjadi yang Terbaik Lewat Musik
Dua Wanita Indonesia Sukses Bangun Sekolah Musik di California
CALIFORNIA - Ethan, yang sudah empat tahun belajar piano sejak usia lima tahun, adalah salah satu dari sekitar 400 murid di “Anna Poklewski Academy of Music”, sebuah sekolah piano di Fremont, California, Amerika Serikat.
“Saya suka Nocturne dari Chopin dan juga karya Debussy. Nadanya mudah, tapi sulit mengekspresikannya,” kata Ethan.
Bianca Roesli, pemilik sekaligus pengajar sekolah "Anna Poklewski Academy of Music", mengaku bangga dengan perkembangan Ethan yang telah ia didik sejak kecil.
“Aku sih seneng banget sih, especially yang kayak Ethan gitu ya, kita pupuk dia dari kecil, yang tadinya dia takut-takut. Tapi sejak awal aku udah liat, wah ini anak, musical sekali," kata Bianca.
"Sometimes hubungan kami udah bukan kayak guru dan murid lagi, udah kayak family,” kata Bianca lagi.
Bikin sekolah musik
Bersama Fonny Chandra, yang juga warga Indonesia asal Jakarta, Bianca mendirikan sekolah musik yang memakai nama guru piano mereka, Anna Poklewski, master piano asal Polandia.
“Bianca sangat menghargai cara saya mengajar, dan ia melihat hasilnya. Ketika ia lulus, ia mendatangi saya dan mengajak saya untuk mendirikan sekolah musik, karena menurut dia metode saya bagus dan membawa hasil,” kata Anna Poklewski, salah satu pengajar Anna Poklewski Academy of Music.
“Kami percaya dengan cara pengajarannya. Cara dia mengajar anak-anak adalah dengan benar-benar mengajar tekniknya," ungkap Bianca kemudian.
"Dia juga bisa mengajari kami, saya, dan Fonny, bagaimana caranya mengajari anak kecil. Jadi itu alasan kami menggunakan namanya, karena kami percaya dengan cara ia mengajar,” kata Bianca lagi.
Fonny dan Bianca yang memperoleh gelar master bidang musik di Amerika ini, mengaku tak mudah mengelola sekolah musik.
Namun keduanya beruntung karena dapat merekrut guru-guru yang memiliki satu visi dan metode pengajaran yang sama.
“Bagi kami, visi sekolah musik ini bukan tentang uang, bagi saya, lebih kepada mengajari anak-anak sejak kecil cara bermain piano yang benar,” ujar Bianca.
Tak heran kalau banyak murid menyukai metode pengajarannya dan sudah belajar cukup lama.
Salah satunya Justine yang serius ingin menekuni piano. “Saya ingin terus belajar piano, karena sejak mulai belajar dengan miss Fonny, ia menjadi bagian yang penting bagi saya," ungkap Justine.
"Dia tidak hanya mengajar, tapi juga memotivasi saya untuk menjadi lebih baik, tidak hanya di bidang musik, tapi juga untuk hal lainnya,” kata Justine lagi.
Menjadi yang terbaik. Inilah yang ingin ditularkan oleh Fonny dan Bianca melalui “Anna Poklewski Academy of Music”.
CALIFORNIA - Ethan, yang sudah empat tahun belajar piano sejak usia lima tahun, adalah salah satu dari sekitar 400 murid di “Anna Poklewski Academy of Music”, sebuah sekolah piano di Fremont, California, Amerika Serikat.
“Saya suka Nocturne dari Chopin dan juga karya Debussy. Nadanya mudah, tapi sulit mengekspresikannya,” kata Ethan.
Bianca Roesli, pemilik sekaligus pengajar sekolah "Anna Poklewski Academy of Music", mengaku bangga dengan perkembangan Ethan yang telah ia didik sejak kecil.
“Aku sih seneng banget sih, especially yang kayak Ethan gitu ya, kita pupuk dia dari kecil, yang tadinya dia takut-takut. Tapi sejak awal aku udah liat, wah ini anak, musical sekali," kata Bianca.
"Sometimes hubungan kami udah bukan kayak guru dan murid lagi, udah kayak family,” kata Bianca lagi.
Bikin sekolah musik
Bersama Fonny Chandra, yang juga warga Indonesia asal Jakarta, Bianca mendirikan sekolah musik yang memakai nama guru piano mereka, Anna Poklewski, master piano asal Polandia.
“Bianca sangat menghargai cara saya mengajar, dan ia melihat hasilnya. Ketika ia lulus, ia mendatangi saya dan mengajak saya untuk mendirikan sekolah musik, karena menurut dia metode saya bagus dan membawa hasil,” kata Anna Poklewski, salah satu pengajar Anna Poklewski Academy of Music.
“Kami percaya dengan cara pengajarannya. Cara dia mengajar anak-anak adalah dengan benar-benar mengajar tekniknya," ungkap Bianca kemudian.
"Dia juga bisa mengajari kami, saya, dan Fonny, bagaimana caranya mengajari anak kecil. Jadi itu alasan kami menggunakan namanya, karena kami percaya dengan cara ia mengajar,” kata Bianca lagi.
Fonny dan Bianca yang memperoleh gelar master bidang musik di Amerika ini, mengaku tak mudah mengelola sekolah musik.
Namun keduanya beruntung karena dapat merekrut guru-guru yang memiliki satu visi dan metode pengajaran yang sama.
“Bagi kami, visi sekolah musik ini bukan tentang uang, bagi saya, lebih kepada mengajari anak-anak sejak kecil cara bermain piano yang benar,” ujar Bianca.
Tak heran kalau banyak murid menyukai metode pengajarannya dan sudah belajar cukup lama.
Salah satunya Justine yang serius ingin menekuni piano. “Saya ingin terus belajar piano, karena sejak mulai belajar dengan miss Fonny, ia menjadi bagian yang penting bagi saya," ungkap Justine.
"Dia tidak hanya mengajar, tapi juga memotivasi saya untuk menjadi lebih baik, tidak hanya di bidang musik, tapi juga untuk hal lainnya,” kata Justine lagi.
Menjadi yang terbaik. Inilah yang ingin ditularkan oleh Fonny dan Bianca melalui “Anna Poklewski Academy of Music”.
Membasuh Kaki Muslim
Di Kamis Putih, Paus Fransiskus Basuh Kaki Migran Muslim
CASTELNUOVO DI PORTO - Paus Fransiskus membasuh dan mencium kaki migram Muslim, Kristen dan Hindu pada malam Kamis Putih dan menyatakan mereka sama sebagai anak Tuhan.
Paus Fransiskus mengikat tali persaudaraan, seiring meningkatnya sentimen anti-Muslim pasca serangan bom di Brussel, Belgia.
Paus Fransiskus merayakan Kamis Putih sebagai bagian dari prosesi menuju hari Paskah, dengan para pencari suaka di Castelnuovo di Porto, Italia.
Menurut dia, perang hanyalah untuk orang-orang haus darah yang berdiri dibalik industri senjata.
Hari Kamis Suci identik dengan ritual pembasuhan kaki Yesus sebelum disalibkan. Prosesi ini sebenarnya melambangkan pelayanan seorang pemimpin kepada anggota atau warganya.
Menurut Paus Fransiskus, gerakan melayani ini kontras dengan gerakan serangan bom di Brussel yang ingin menghancurkan persaudaraan antarmanusia.
"Kita semua memiliki perbedaan kultur dan agama, tapi kita semua bersaudara dan ingin hidup dalam kedamaian," kata Paus Fransiskus dalam homili-nya.
Beberapa migran tidak kuasa menahan air mata saat Paus Fransiskus berlutut di hadapan mereka, menuang air suci, mengelap lalu mencium kaki mereka.
Setelah akhir Misa, Paus Fransiskus bahkan menyalami setiap pengungsi, sebanyak 892 pengungsi satu persatu, melakukan foto bersama dan menerima catatan-catatan seiring langkahnya.
Sebelumnya, aturan Vatikan adalah hanya boleh membasuh kaki partisipan laki-laki dalam ritual pembasuhan kaki tersebut. Namun Paus Fransiskus memang banyak mengejutkan Gereja Katolik dengan perubahan yang dibawanya.
Setelah berjuang melampaui ketentuan tersebut, akhirnya saat ini wanita boleh berpartisipasi dalam ritual tersebut. Norma baru Vatikan, semua hamba Tuhan bisa berpartisipasi dalam seremoni tersebut, bahkan non-Katolik.
Dalam Misa tersebut, Vatikan mengkonfirmasi empat wanita dan delapan pria menjadi partisipan. Satu wanita Katolik, tiga migran beragama Kristen Koptik Eritrea. Sementara para pria, yakni empat Katolik dari Nigeria, tiga Muslim dari Mali, Siria dan Pakistan. Serta seorang Hindu dari India.
Paus Fransiskus benar-benar memberikan pesan untuk menjadi universal. "Kita semua, bersama-sama, Muslim, Hindu, Katolik, Koptik, Evangelis, adalah bersaudara. Anak-anak Tuhan. kami ingin hidup dalam damai," kata dia.
CASTELNUOVO DI PORTO - Paus Fransiskus membasuh dan mencium kaki migram Muslim, Kristen dan Hindu pada malam Kamis Putih dan menyatakan mereka sama sebagai anak Tuhan.
Paus Fransiskus mengikat tali persaudaraan, seiring meningkatnya sentimen anti-Muslim pasca serangan bom di Brussel, Belgia.
Paus Fransiskus merayakan Kamis Putih sebagai bagian dari prosesi menuju hari Paskah, dengan para pencari suaka di Castelnuovo di Porto, Italia.
Menurut dia, perang hanyalah untuk orang-orang haus darah yang berdiri dibalik industri senjata.
Hari Kamis Suci identik dengan ritual pembasuhan kaki Yesus sebelum disalibkan. Prosesi ini sebenarnya melambangkan pelayanan seorang pemimpin kepada anggota atau warganya.
Menurut Paus Fransiskus, gerakan melayani ini kontras dengan gerakan serangan bom di Brussel yang ingin menghancurkan persaudaraan antarmanusia.
"Kita semua memiliki perbedaan kultur dan agama, tapi kita semua bersaudara dan ingin hidup dalam kedamaian," kata Paus Fransiskus dalam homili-nya.
Beberapa migran tidak kuasa menahan air mata saat Paus Fransiskus berlutut di hadapan mereka, menuang air suci, mengelap lalu mencium kaki mereka.
Setelah akhir Misa, Paus Fransiskus bahkan menyalami setiap pengungsi, sebanyak 892 pengungsi satu persatu, melakukan foto bersama dan menerima catatan-catatan seiring langkahnya.
Sebelumnya, aturan Vatikan adalah hanya boleh membasuh kaki partisipan laki-laki dalam ritual pembasuhan kaki tersebut. Namun Paus Fransiskus memang banyak mengejutkan Gereja Katolik dengan perubahan yang dibawanya.
Setelah berjuang melampaui ketentuan tersebut, akhirnya saat ini wanita boleh berpartisipasi dalam ritual tersebut. Norma baru Vatikan, semua hamba Tuhan bisa berpartisipasi dalam seremoni tersebut, bahkan non-Katolik.
Dalam Misa tersebut, Vatikan mengkonfirmasi empat wanita dan delapan pria menjadi partisipan. Satu wanita Katolik, tiga migran beragama Kristen Koptik Eritrea. Sementara para pria, yakni empat Katolik dari Nigeria, tiga Muslim dari Mali, Siria dan Pakistan. Serta seorang Hindu dari India.
Paus Fransiskus benar-benar memberikan pesan untuk menjadi universal. "Kita semua, bersama-sama, Muslim, Hindu, Katolik, Koptik, Evangelis, adalah bersaudara. Anak-anak Tuhan. kami ingin hidup dalam damai," kata dia.
Desa Kristen di Tengah Isis
Kisah "Desa Kristen" Bersama Muslim Melawan ISIS
Sekelompok orang-orang Kristen di Irak membentuk kelompok milisi melawan ISIS. Mereka menamakan diri kelompok Brigade Babylon.
BAGHDAD - Ada sebuah foto yang mencolok di dinding. Foto itu menunjukkan jalanan yang tidak diaspal, terbakar oleh sinar matahari.
Jalanan tersebut mengarah ke sebuah desa kecil dengan sebuah pegunungan berada di baliknya. Di sepanjang sisi jalan terpancang salib-salib dengan tinggi 100 meter bahkan lebih tinggi dari tiang-tiang lampu.
"Desa orang-orang Kristen," gumam seorang penjaga bergumam. "Dekat Mosul."
Kami berada di markas kelompok milisi Kristen Irak di Baghdad. Ibu kota Irak. Para anggotanya menamai kelompok tersebut Brigade Babylon.
Mereka adalah sebuah kelompok milisi, meskipun mereka lebih memilih untuk menyebutnya unit mobilisasi rakyat.
Apapun sebutannya, sekitar 30 kelompok bermunculan dalam beberapa tahun terakhir dan di antara mereka memiliki 100.000 relawan bersenjata.
Mereka dibentuk untuk menghadang kelompok Negara Islam di Irak dan Suriah (ISIS) ketika kelompok itu menyapu wilayah utara dan barat Irak pada tahun 2014, dan bahkan mengancam Baghdad.
Saat kekuatan tentara nasional Irak runtuh, kelompok milisi ini berdiri kokoh.
Lintas agama
Para pengikut Brigade Babylon berasal dari berbagai kalangan. Ada Syiah, Sunni, dan Kristen.
Saat saya sedang berada di markas kelompok milisi tersebut, saya melihat foto-foto lainnya yang tergantung di dinding. Semuanya menggambarkan sosok pemimpin Brigade Babylon dan orang yang saya temui yaitu, Rayan Al-Kaldani.
Ada Kildani dengan seragam militer, Kildani dengan bayangannya, Kildani yang tengah mengadakan pertemuan beberapa orang penting, Kildani terlihat merenung, dan Kildani terlihat tekun.
Lalu pria yang dalam foto-foto itu datang dengan rombongan kecil, sebagian besar dari mereka tampil dengan setelan seragam. Ada pula seorang pemuda berjenggot tipis dan berpakaian militer.
Saya belum yakin seserius apa menghadapi Kildani. Kelompok milisi ini membujuk pemerintah pusat untuk menanggung seluruh biaya mereka dan akhirnya kelompok ini menerima biaya sekitar 1,4 miliar dolar AS atau sekitar Rp 18,2 triliun dalam setahun (kurs Rp 13.000).
Untuk seorang pemimpin milisi seperti Kildani, dia harus menggaji satu anggota milisi sebesar 600 dolar per bulan. Gaji yang besar. Ada banyak cerita tentang orang-orang yang menyewa sebuah rumah di Baghdad, mengumpulkan beberapa orang, mengumumkan mereka telah membentuk milisi dan mengajukan dana kepada pemerintah.
"Berapa banyak pria yang harus Anda rekrut?" tanya saya.
“Itu rahasia militer,” katanya.
Benarkah? Saya melihat pria lain dalam kelompok milisi tersebut pada hari sebelumnya dan dia cukup terbuka soal jumlah anggota yang ada di kelompok itu.
Saya sedikit terkejut ketika salah seorang anggota milisi meminta maaf karena bahasa Inggris-nya seharusnya lebih baik, mengingat dirinya berasal dari Wembley di London Utara.
" Wembley, sungguh? Lapangan bola itu?" kata saya.
"Ya, istri dan anak-anak saya masih berada di sana."
Dia tampak senang saat berbicara tentang jumlah anggota kelompok. Jadi saya kembali menekan Kildani untuk memberitahu jumlah anggota yang direkrut.
"Ratusan orang atau ribuan?"
“Banyak.”
“Persenjataan?”
"Roket-roket," katanya. "Ukuran sedang. Ini dipakai untuk berperang. Anda tidak dapat berperang hanya dengan senapan."
"Jadi, ini sebuah kelompok milisi Kristen," komentar saya.
"Apa yang kelompok ISIS lakukan terhadap orang-orang Kristen itu mengerikan," katanya. "Mereka adalah setan."
"Apakah milisi yang Anda pimpin sudah bertempur?"
Kristen dan Muslim bersatu
"Kami berjuang berdampingan dengan milisi-milisi muslim," katanya. Dia pun mengaku, "Kami adalah kekuatan Kristen pertama dalam sejarah Irak"
Lalu dia berujar, "Saya tahu Alkitab mengatakan bahwa jika pipi Anda ditampar sebelah kiri, maka berikan pipi kanan Anda. Tetapi sekarang kami mempunyai kekuatan pertahanan yang benar-benar baik.
Tak ada seorang pun yang bisa melakukan sesuatu yang buruk kepada orang-orang Kristen. Beberapa rumah milik orang Kristen diambil alih. Secara pribadi, saya berkunjung ke rumah-rumah mereka untuk mengatakan kepada orang-orang baru yang tinggal di sana untuk keluar. Penderitaan orang-orang telah berakhir. "
Salah satu dari empat ponselnya berdering. Dia melirik nomor yang masuk, dia bersungut-sungut dan memberikan ponsel itu kepada seseorang untuk menjawabnya.
"Bagaimana dengan perintah: Jangan membunuh?" tanya saya.
"Anda seorang Kristen?" tanya Kildani terlihat ragu-ragu.
"Gereja Inggris," kata saya.
Kildani mengangguk seolah-olah paham dengan penjelasan itu.
"Dia seorang Protestan," kata seseorang dengan nada ketidaksetujuan. "Sektarianisme sudah berjalan jauh di Irak," saya rasa. Tapi tentu saja saya tidak mengatakannya.
Kildani berbalik lagi ke saya, "Kami harus berjuang. Kita harus mempertahankan diri."
Dan kemudian, saya terkejut, saat dia menambahkan, "Yesus sendiri mengatakan kepada kita bahwa jika Anda tidak memiliki pedang, Anda harus pergi keluar dan membelinya."
Saya mengingat kembali hari-hari ketika mempelajari Alkitab di sekolah, tapi saya tidak ingat apakah Yesus memerintahkan orang-orang untuk mempersenjatai diri.
“Apakah Yesus benar-benar mengatakan hal itu?”
"Ada dalam Alkitab," Kildani kembali menegaskan.
"Injil Matius," kata seorang pria. "Injil Lukas," kata yang lain. "Matius dan Lukas," kata mereka. Saya memandang ragu.
Kildani melirik ke salah satu asistennya yang tengah bermain game di telepon genggamnya.
"Temukan!" perintahnya.
Seorang pria muda berjalan ke arah saya dengan telepon genggamnya. Dia lalu menunjukkan ayat dalam tulisan Arab yang muncul di layar telepon genggam.
Ini adalah Injil Lukas, Pasal 22, ayat 36. Kata-Nya kepada mereka, "Tetapi sekarang ini, siapa yang mempunyai pundi-pundi, hendaklah ia membawanya, demikian juga yang mempunyai bekal; dan siapa yang tidak mempunyainya hendaklah ia menjual jubahnya dan membeli pedang."
Para ahli teologi telah memperdebatkan ayat itu selama- berabad-abad. Apakah Yesus benar-benar menyuruh umatnya membeli sebilah pedang? Atau itu hanya kiasan?
Kildani tidak meragukannya lagi. Dia mengatakan dirinya dan anak buahnya tengah keluar untuk berpatroli, dan mereka bersenjata.
Sekelompok orang-orang Kristen di Irak membentuk kelompok milisi melawan ISIS. Mereka menamakan diri kelompok Brigade Babylon.
BAGHDAD - Ada sebuah foto yang mencolok di dinding. Foto itu menunjukkan jalanan yang tidak diaspal, terbakar oleh sinar matahari.
Jalanan tersebut mengarah ke sebuah desa kecil dengan sebuah pegunungan berada di baliknya. Di sepanjang sisi jalan terpancang salib-salib dengan tinggi 100 meter bahkan lebih tinggi dari tiang-tiang lampu.
"Desa orang-orang Kristen," gumam seorang penjaga bergumam. "Dekat Mosul."
Kami berada di markas kelompok milisi Kristen Irak di Baghdad. Ibu kota Irak. Para anggotanya menamai kelompok tersebut Brigade Babylon.
Mereka adalah sebuah kelompok milisi, meskipun mereka lebih memilih untuk menyebutnya unit mobilisasi rakyat.
Apapun sebutannya, sekitar 30 kelompok bermunculan dalam beberapa tahun terakhir dan di antara mereka memiliki 100.000 relawan bersenjata.
Mereka dibentuk untuk menghadang kelompok Negara Islam di Irak dan Suriah (ISIS) ketika kelompok itu menyapu wilayah utara dan barat Irak pada tahun 2014, dan bahkan mengancam Baghdad.
Saat kekuatan tentara nasional Irak runtuh, kelompok milisi ini berdiri kokoh.
Lintas agama
Para pengikut Brigade Babylon berasal dari berbagai kalangan. Ada Syiah, Sunni, dan Kristen.
Saat saya sedang berada di markas kelompok milisi tersebut, saya melihat foto-foto lainnya yang tergantung di dinding. Semuanya menggambarkan sosok pemimpin Brigade Babylon dan orang yang saya temui yaitu, Rayan Al-Kaldani.
Ada Kildani dengan seragam militer, Kildani dengan bayangannya, Kildani yang tengah mengadakan pertemuan beberapa orang penting, Kildani terlihat merenung, dan Kildani terlihat tekun.
Lalu pria yang dalam foto-foto itu datang dengan rombongan kecil, sebagian besar dari mereka tampil dengan setelan seragam. Ada pula seorang pemuda berjenggot tipis dan berpakaian militer.
Saya belum yakin seserius apa menghadapi Kildani. Kelompok milisi ini membujuk pemerintah pusat untuk menanggung seluruh biaya mereka dan akhirnya kelompok ini menerima biaya sekitar 1,4 miliar dolar AS atau sekitar Rp 18,2 triliun dalam setahun (kurs Rp 13.000).
Untuk seorang pemimpin milisi seperti Kildani, dia harus menggaji satu anggota milisi sebesar 600 dolar per bulan. Gaji yang besar. Ada banyak cerita tentang orang-orang yang menyewa sebuah rumah di Baghdad, mengumpulkan beberapa orang, mengumumkan mereka telah membentuk milisi dan mengajukan dana kepada pemerintah.
"Berapa banyak pria yang harus Anda rekrut?" tanya saya.
“Itu rahasia militer,” katanya.
Benarkah? Saya melihat pria lain dalam kelompok milisi tersebut pada hari sebelumnya dan dia cukup terbuka soal jumlah anggota yang ada di kelompok itu.
Saya sedikit terkejut ketika salah seorang anggota milisi meminta maaf karena bahasa Inggris-nya seharusnya lebih baik, mengingat dirinya berasal dari Wembley di London Utara.
" Wembley, sungguh? Lapangan bola itu?" kata saya.
"Ya, istri dan anak-anak saya masih berada di sana."
Dia tampak senang saat berbicara tentang jumlah anggota kelompok. Jadi saya kembali menekan Kildani untuk memberitahu jumlah anggota yang direkrut.
"Ratusan orang atau ribuan?"
“Banyak.”
“Persenjataan?”
"Roket-roket," katanya. "Ukuran sedang. Ini dipakai untuk berperang. Anda tidak dapat berperang hanya dengan senapan."
"Jadi, ini sebuah kelompok milisi Kristen," komentar saya.
"Apa yang kelompok ISIS lakukan terhadap orang-orang Kristen itu mengerikan," katanya. "Mereka adalah setan."
"Apakah milisi yang Anda pimpin sudah bertempur?"
Kristen dan Muslim bersatu
"Kami berjuang berdampingan dengan milisi-milisi muslim," katanya. Dia pun mengaku, "Kami adalah kekuatan Kristen pertama dalam sejarah Irak"
Lalu dia berujar, "Saya tahu Alkitab mengatakan bahwa jika pipi Anda ditampar sebelah kiri, maka berikan pipi kanan Anda. Tetapi sekarang kami mempunyai kekuatan pertahanan yang benar-benar baik.
Tak ada seorang pun yang bisa melakukan sesuatu yang buruk kepada orang-orang Kristen. Beberapa rumah milik orang Kristen diambil alih. Secara pribadi, saya berkunjung ke rumah-rumah mereka untuk mengatakan kepada orang-orang baru yang tinggal di sana untuk keluar. Penderitaan orang-orang telah berakhir. "
Salah satu dari empat ponselnya berdering. Dia melirik nomor yang masuk, dia bersungut-sungut dan memberikan ponsel itu kepada seseorang untuk menjawabnya.
"Bagaimana dengan perintah: Jangan membunuh?" tanya saya.
"Anda seorang Kristen?" tanya Kildani terlihat ragu-ragu.
"Gereja Inggris," kata saya.
Kildani mengangguk seolah-olah paham dengan penjelasan itu.
"Dia seorang Protestan," kata seseorang dengan nada ketidaksetujuan. "Sektarianisme sudah berjalan jauh di Irak," saya rasa. Tapi tentu saja saya tidak mengatakannya.
Kildani berbalik lagi ke saya, "Kami harus berjuang. Kita harus mempertahankan diri."
Dan kemudian, saya terkejut, saat dia menambahkan, "Yesus sendiri mengatakan kepada kita bahwa jika Anda tidak memiliki pedang, Anda harus pergi keluar dan membelinya."
Saya mengingat kembali hari-hari ketika mempelajari Alkitab di sekolah, tapi saya tidak ingat apakah Yesus memerintahkan orang-orang untuk mempersenjatai diri.
“Apakah Yesus benar-benar mengatakan hal itu?”
"Ada dalam Alkitab," Kildani kembali menegaskan.
"Injil Matius," kata seorang pria. "Injil Lukas," kata yang lain. "Matius dan Lukas," kata mereka. Saya memandang ragu.
Kildani melirik ke salah satu asistennya yang tengah bermain game di telepon genggamnya.
"Temukan!" perintahnya.
Seorang pria muda berjalan ke arah saya dengan telepon genggamnya. Dia lalu menunjukkan ayat dalam tulisan Arab yang muncul di layar telepon genggam.
Ini adalah Injil Lukas, Pasal 22, ayat 36. Kata-Nya kepada mereka, "Tetapi sekarang ini, siapa yang mempunyai pundi-pundi, hendaklah ia membawanya, demikian juga yang mempunyai bekal; dan siapa yang tidak mempunyainya hendaklah ia menjual jubahnya dan membeli pedang."
Para ahli teologi telah memperdebatkan ayat itu selama- berabad-abad. Apakah Yesus benar-benar menyuruh umatnya membeli sebilah pedang? Atau itu hanya kiasan?
Kildani tidak meragukannya lagi. Dia mengatakan dirinya dan anak buahnya tengah keluar untuk berpatroli, dan mereka bersenjata.
Menembus Pasar Walet Cina
Akhirnya Walet Indonesia Tembus Tiongkok
Beijing, - KBRI Beijing bekerjasama dengan Asosiasi Peternak Pedagang Walet, 6 pengusaha walet, Badan Administrasi dan Sertifikasi (CNCA) dan Badan Karantina dan Pengawasan (CAIQ) Tiongkok melakukan kegiatan bersama menyambut tembusnya ekspor walet Indonesia ke pasar Tiongkok, setelah tertahan 5 tahun.
"Enam eksportir sarang burung walet dari Indonesia telah diizinkan melakukan ekspor ke Tiongkok. Ekspor walet ini adalah salah satu terobosan mengurangi defisit neraca perdagangan RI-Tiongkok," ujar Duta Besar RI Soegeng Rahardjo dalam konferensi pers bersama di gedung KBRI Beijing di kawasan elite Chaoyang, Beijing hari ini.
"Melalui walet yang sehat, berkualitas tinggi dan aman untuk dikonsumsi ini, Indonesia adalah eksportir terbesar walet ke pasar Tiongkok," imbuh Dubes RI seperti disampaikan PLE Priatna, Wakil Kepala Perwakilan RI di Beijing melalui surat elektroniknya.
"Setelah tembusnya walet ke pasar Tiongkok, produk perikanan dan pertanian (sayuran organik) dari Indonesia berpeluang besar untuk menembus pasar Tiongkok. Ke depan, di masa mendatang, Indonesia bisa tawarkan produk ikan dan sayuran organik," tutur Dubes RI dalam konferensi pers itu.
"Bila ekspor walet, ikan dan sayuran organik bisa menembus pasar Tiongkok, target perdagangan tahun 2015 sebesar US$ 80 miliar tentu bisa terlampaui," tandasnya.
Tiongkok merupakan konsumen terbesar produk sarang burung walet. Indonesia bisa memenuhi 34% kebutuhan walet tersebut. Perlindungan konsumen dan keamanan pangan menjadi prioritas dalam bisnis makanan ini.
"Badan administrasi dan sertifikasi (CNCA) nasional Tiongkok telah memberi ijin 6 perusahaan atau eksportir walet Indonesia untuk menjual produk walet yang baik dan aman dikonsumsi ini memasuki pasar Tiongkok," kata Gu Shaoping, Direktur Jenderal Badan Registrasi, Akreditasi dan Sertifikasi (CNCA) Tiongkok, saat jumpa pers bersama tersebut.
Promosi ekonomi yang dilakukan KBRI Beijing secara terus-menerus perlu didukung secara sinergis oleh para pemangku kepentingan di tanah air, sehingga kita memiliki daya saing kuat untuk menembus pasar besar Tiongkok ini. Demikian disampaikan PLE Priatna mengakhiri surat elektroniknya.
Beijing, - KBRI Beijing bekerjasama dengan Asosiasi Peternak Pedagang Walet, 6 pengusaha walet, Badan Administrasi dan Sertifikasi (CNCA) dan Badan Karantina dan Pengawasan (CAIQ) Tiongkok melakukan kegiatan bersama menyambut tembusnya ekspor walet Indonesia ke pasar Tiongkok, setelah tertahan 5 tahun.
"Enam eksportir sarang burung walet dari Indonesia telah diizinkan melakukan ekspor ke Tiongkok. Ekspor walet ini adalah salah satu terobosan mengurangi defisit neraca perdagangan RI-Tiongkok," ujar Duta Besar RI Soegeng Rahardjo dalam konferensi pers bersama di gedung KBRI Beijing di kawasan elite Chaoyang, Beijing hari ini.
"Melalui walet yang sehat, berkualitas tinggi dan aman untuk dikonsumsi ini, Indonesia adalah eksportir terbesar walet ke pasar Tiongkok," imbuh Dubes RI seperti disampaikan PLE Priatna, Wakil Kepala Perwakilan RI di Beijing melalui surat elektroniknya.
"Setelah tembusnya walet ke pasar Tiongkok, produk perikanan dan pertanian (sayuran organik) dari Indonesia berpeluang besar untuk menembus pasar Tiongkok. Ke depan, di masa mendatang, Indonesia bisa tawarkan produk ikan dan sayuran organik," tutur Dubes RI dalam konferensi pers itu.
"Bila ekspor walet, ikan dan sayuran organik bisa menembus pasar Tiongkok, target perdagangan tahun 2015 sebesar US$ 80 miliar tentu bisa terlampaui," tandasnya.
Tiongkok merupakan konsumen terbesar produk sarang burung walet. Indonesia bisa memenuhi 34% kebutuhan walet tersebut. Perlindungan konsumen dan keamanan pangan menjadi prioritas dalam bisnis makanan ini.
"Badan administrasi dan sertifikasi (CNCA) nasional Tiongkok telah memberi ijin 6 perusahaan atau eksportir walet Indonesia untuk menjual produk walet yang baik dan aman dikonsumsi ini memasuki pasar Tiongkok," kata Gu Shaoping, Direktur Jenderal Badan Registrasi, Akreditasi dan Sertifikasi (CNCA) Tiongkok, saat jumpa pers bersama tersebut.
Promosi ekonomi yang dilakukan KBRI Beijing secara terus-menerus perlu didukung secara sinergis oleh para pemangku kepentingan di tanah air, sehingga kita memiliki daya saing kuat untuk menembus pasar besar Tiongkok ini. Demikian disampaikan PLE Priatna mengakhiri surat elektroniknya.
Dari Iseng Iseng Jadi Profesional di Amerika
Anak Betawi Jadi Dosen di Kentucky, AS
KENTUCKY - Dari iseng-iseng melamar sebagai dosen di Universitas Lampung, Agus Sofyan, sarjana biologi lulusan Universitas Gajah Mada, Yogyakarta ternyata memeroleh beasiswa ke Universitas Kentucky, Lexington, Amerika Serikat.
"Waktu itu pikiran saya dosen itu kan yang saya tahu ya kebanyakan mereka disekolahin ke luar negeri, saya pengen ke luar negeri," ujar Agus.
Selama 10 tahun, anak Betawi ini pun menyelesaikan kuliah hingga tingkat doktoral dan pasca doktoral di universitas tersebut.
"Kemudian setelah lulus, saya melamar ke sini, kemudian dipanggil pada bulan Agustus 2007 saya mulai bekerja di sini sebagai tenaga pengajar di jurusan biologi," tambah Agus.
Agus yang biasa dipanggil Profesor Sofyan oleh para mahasiswanya menjadi dosen di Big Sandy Community and Technical College, sekolah program diploma dan politeknik di kota kecil, Paintsville, negara bagian Kentucky.
Agus menjelaskan, community college adalah sistem yang dikembangkan di AS untuk memberi kesempatan kepada siswa lokal yang ingin melanjutkan sekolah tapi kesulitan biaya.
Selain itu, mereka pun tidak ingin meninggalkan tempat mereka terlalu lama.
Community college biasanya memberikan gelar ada yang diploma, ada yang sertifikat, dan yang paling tinggi biasanya associate.
Sekolah ini juga memiliki program akademis pra kuliah atau "early college academy" bagi para siswa SMA kelas 11 dan 12 yang ingin mencicil kredit kuliah.
Menurut Agus, model sekolah macam ini sangat membantu, terutama bagi mereka untuk menghemat uang, karena community college biayanya jauh lebih murah dibandingkan dengan universitas biasa.
Ada Savannah Spurlock dan Michael Hamilton, dua siswa yang mengambil kelas biologi yang diajar oleh Agus. Mereka mengaku suka dengan cara Agus mengajar.
"I love his class, saya senang dengan caranya berinteraksi dengan siswa, ia professor yang bagus. Ia lantang, lucu, dan penuh humor," kata Savannah.
Sementara menurut Michael, Agus membuat bahan kuliah mudah dimengerti dan ia menjelaskan setiap konsep dengan mendalam, rinci, dan menyenangkan.
Tak hanya para mahasiswanya, Agus pun mengaku amat menikmati pekerjaannya sebagai pendidik.
Ini terutama karena fleksibilitas waktu yang membuatnya dapat membagi waktu untuk keluarga dan menyeimbangkan dengan kehidupan sosial serta agama.
"Setelah saya menjadi dosen beberapa lama, saya merasa ketika saya menyampaikan ilmu itu, saya bertambah banyak ilmunya dan merasa senang untuk transfer ilmu, jadi ada rasa kepuasan sendiri," kata dia.
"Sebenarnya mengajar di Indonesia atau di sini sebenarnya sama aja sih, hanya kesempatan waktu itu saya dapatkan, hingga saya laksanakan tugas tersebut mengajar di sini," ujar Agus menutup wawancara dengan VOA.
KENTUCKY - Dari iseng-iseng melamar sebagai dosen di Universitas Lampung, Agus Sofyan, sarjana biologi lulusan Universitas Gajah Mada, Yogyakarta ternyata memeroleh beasiswa ke Universitas Kentucky, Lexington, Amerika Serikat.
"Waktu itu pikiran saya dosen itu kan yang saya tahu ya kebanyakan mereka disekolahin ke luar negeri, saya pengen ke luar negeri," ujar Agus.
Selama 10 tahun, anak Betawi ini pun menyelesaikan kuliah hingga tingkat doktoral dan pasca doktoral di universitas tersebut.
"Kemudian setelah lulus, saya melamar ke sini, kemudian dipanggil pada bulan Agustus 2007 saya mulai bekerja di sini sebagai tenaga pengajar di jurusan biologi," tambah Agus.
Agus yang biasa dipanggil Profesor Sofyan oleh para mahasiswanya menjadi dosen di Big Sandy Community and Technical College, sekolah program diploma dan politeknik di kota kecil, Paintsville, negara bagian Kentucky.
Agus menjelaskan, community college adalah sistem yang dikembangkan di AS untuk memberi kesempatan kepada siswa lokal yang ingin melanjutkan sekolah tapi kesulitan biaya.
Selain itu, mereka pun tidak ingin meninggalkan tempat mereka terlalu lama.
Community college biasanya memberikan gelar ada yang diploma, ada yang sertifikat, dan yang paling tinggi biasanya associate.
Sekolah ini juga memiliki program akademis pra kuliah atau "early college academy" bagi para siswa SMA kelas 11 dan 12 yang ingin mencicil kredit kuliah.
Menurut Agus, model sekolah macam ini sangat membantu, terutama bagi mereka untuk menghemat uang, karena community college biayanya jauh lebih murah dibandingkan dengan universitas biasa.
Ada Savannah Spurlock dan Michael Hamilton, dua siswa yang mengambil kelas biologi yang diajar oleh Agus. Mereka mengaku suka dengan cara Agus mengajar.
"I love his class, saya senang dengan caranya berinteraksi dengan siswa, ia professor yang bagus. Ia lantang, lucu, dan penuh humor," kata Savannah.
Sementara menurut Michael, Agus membuat bahan kuliah mudah dimengerti dan ia menjelaskan setiap konsep dengan mendalam, rinci, dan menyenangkan.
Tak hanya para mahasiswanya, Agus pun mengaku amat menikmati pekerjaannya sebagai pendidik.
Ini terutama karena fleksibilitas waktu yang membuatnya dapat membagi waktu untuk keluarga dan menyeimbangkan dengan kehidupan sosial serta agama.
"Setelah saya menjadi dosen beberapa lama, saya merasa ketika saya menyampaikan ilmu itu, saya bertambah banyak ilmunya dan merasa senang untuk transfer ilmu, jadi ada rasa kepuasan sendiri," kata dia.
"Sebenarnya mengajar di Indonesia atau di sini sebenarnya sama aja sih, hanya kesempatan waktu itu saya dapatkan, hingga saya laksanakan tugas tersebut mengajar di sini," ujar Agus menutup wawancara dengan VOA.
Aplikasi Kreatif Interaktif Untuk Wilayah Perkotaan
Keren! Mural Interaktif di Tengah Kota Perth
Perth - Mural atau grafiti menjadi daya tarik sebuah kota, tak terkecuali Perth. Ibukota Western Australia ini punya mural interaktif yang keren!
Sebagai ibukota Western Australia, Perth menyuguhkan wisata yang semakin beragam untuk wisatawan. Selain landmark kota seperti Bell Tower dan King's Park, kamu juga bisa blusukan di tengah kota untuk menemukan mural-mural keren.
Tak hanya digambar, beberapa mural dilengkapi interaksi Augmented Reality (AR). Ada tiga mural interaktif di Kota Perth, satu mural besar terletak di Wolf Lane dan dua mural lebih kecil berlokasi di Murray Street.
detikTravel pun menyambangi salah satu mural di Murray Street di sela-sela walking tour Kota Perth beberapa waktu lalu. Mural vertikal itu berkonsep pop-art, bergambar seorang wanita yang mengenakan baju hitam dikelilingi benda-benda vintage.
Brian, pemandu kami waktu itu kemudian membuka ponsel dan meng-klik aplikasi Re+Public. Aplikasi tersebut tersedia di Google Play dan App Store.
"Kamu harus download aplikasi ini dulu untuk melihat mural interaktifnya," tutur Brian.
Begitu aplikasi terbuka, Brian mengarahkan kamera ponselnya ke arah mural. Voila! Di layar ponsel, muncul tulisan berwarna biru dan beberapa efek lainnya. Wanita yang digambar masih sama, namun posenya berbeda!
Aplikasi Re+Public sendiri adalah kolaborasi antara The Heavy Projects (Los Angeles) dan PublicAdCampaign (New York City). Mural ini adalah kerjasama antara Re+Public dan FORM, art centre yang berbasis di Australia.
Ada 30 seniman yang bekerjasama membuat mural-mural interaktif. Sampai saat ini, mural interaktif baru ada di 2 kota yakni Austin (AS) dan Perth. Oleh karena itu, jangan sampai terlewat kalau berkunjung ke ibukota Western Australia.
Perth - Mural atau grafiti menjadi daya tarik sebuah kota, tak terkecuali Perth. Ibukota Western Australia ini punya mural interaktif yang keren!
Sebagai ibukota Western Australia, Perth menyuguhkan wisata yang semakin beragam untuk wisatawan. Selain landmark kota seperti Bell Tower dan King's Park, kamu juga bisa blusukan di tengah kota untuk menemukan mural-mural keren.
Tak hanya digambar, beberapa mural dilengkapi interaksi Augmented Reality (AR). Ada tiga mural interaktif di Kota Perth, satu mural besar terletak di Wolf Lane dan dua mural lebih kecil berlokasi di Murray Street.
detikTravel pun menyambangi salah satu mural di Murray Street di sela-sela walking tour Kota Perth beberapa waktu lalu. Mural vertikal itu berkonsep pop-art, bergambar seorang wanita yang mengenakan baju hitam dikelilingi benda-benda vintage.
Brian, pemandu kami waktu itu kemudian membuka ponsel dan meng-klik aplikasi Re+Public. Aplikasi tersebut tersedia di Google Play dan App Store.
"Kamu harus download aplikasi ini dulu untuk melihat mural interaktifnya," tutur Brian.
Begitu aplikasi terbuka, Brian mengarahkan kamera ponselnya ke arah mural. Voila! Di layar ponsel, muncul tulisan berwarna biru dan beberapa efek lainnya. Wanita yang digambar masih sama, namun posenya berbeda!
Aplikasi Re+Public sendiri adalah kolaborasi antara The Heavy Projects (Los Angeles) dan PublicAdCampaign (New York City). Mural ini adalah kerjasama antara Re+Public dan FORM, art centre yang berbasis di Australia.
Ada 30 seniman yang bekerjasama membuat mural-mural interaktif. Sampai saat ini, mural interaktif baru ada di 2 kota yakni Austin (AS) dan Perth. Oleh karena itu, jangan sampai terlewat kalau berkunjung ke ibukota Western Australia.
Negara Paling Optimis di Dunia
Survei: Indonesia Negara Paling Optimistis Kedua di Dunia
Dibanding negara Barat, negara di Asia merasa lebih yakin bahwa dunia akan menjadi lebih baik. Studi yang dilakukan YouGov ini juga menempatkan Indonesia di papan atas negara paling optimistis di dunia.
1. China
China merupakan negara yang dianggap paling optimistis sedunia. Sebanyak 41 persen warga negeri itu percaya bahwa dunia akan menjadi lebih baik untuk ditinggali.
2. Indonesia
YouGov menempatkan Indonesia sebagai negara paling optimistis kedua di dunia. Sebanyak 23 persen responden Indonesia mengungkapkan keyakinan mereka bahwa kehidupan akan menjadi lebih baik.
3. Arab Saudi
Negara kaya minyak ini berada di posisi ketiga. Menurut jajak pendapat ini, sebanyak 16 persen warga Arab Saudi percaya bahwa dunia akan menjadi lebih baik dibandingkan sekarang.
4. Thailand
Dengan 11 persen warganya yang menganggap bahwa dunia dapat menjadi lebih baik, Thailand menempati posisi keempat sebagai negara paling optimistis.
5. Uni Emirat Arab
Negara federasi yang terdiri dari tujuh keemiran ini menempatkan diri di peringkat kelima negara-negara paling optimistis sedunia.
Sebanyak 10 persen warga dari negara yang kaya minyak ini berpendapat bahwa dunia akan menjadi lebih baik.
6. Swedia
Negara di wilayah utara Eropa ini dianggap sebagai negara Barat dengan penduduk paling optimistis. Sebab, 10 persen warga Swedia menganggap bahwa dunia akan lebih baik.
7. Hongkong, Denmark, Norwegia, dan Finlandia
Dengan 8 persen warga yang optimistis bahwa dunia akan lebih baik, Hongkong menempati posisi ketujuh bersama dengan tiga negara Skandinavia, yaitu Denmark, Norwegia, dan Finlandia.
8. Amerika Serikat dan Malaysia
Kedua negara ini berada di posisi kedelapan. Walau negara-negara ini dianggap sangat mapan, tetapi warganya tidak terlalu menunjukkan optimisme bahwa kehidupan akan menjadi lebih baik. Hanya enam persen warga kedua negara ini yang menganggap dunia akan lebih baik.
9. Jerman
Mungkin survei ini dilakukan pada saat yang tidak tepat. Beban krisis pengungsi yang kini dihadapi negara ini dianggap sebagai penyebab bahwa hanya empat persen warganya menganggap bahwa dunia akan menjadi lebih baik.
Dibanding negara Barat, negara di Asia merasa lebih yakin bahwa dunia akan menjadi lebih baik. Studi yang dilakukan YouGov ini juga menempatkan Indonesia di papan atas negara paling optimistis di dunia.
1. China
China merupakan negara yang dianggap paling optimistis sedunia. Sebanyak 41 persen warga negeri itu percaya bahwa dunia akan menjadi lebih baik untuk ditinggali.
2. Indonesia
YouGov menempatkan Indonesia sebagai negara paling optimistis kedua di dunia. Sebanyak 23 persen responden Indonesia mengungkapkan keyakinan mereka bahwa kehidupan akan menjadi lebih baik.
3. Arab Saudi
Negara kaya minyak ini berada di posisi ketiga. Menurut jajak pendapat ini, sebanyak 16 persen warga Arab Saudi percaya bahwa dunia akan menjadi lebih baik dibandingkan sekarang.
4. Thailand
Dengan 11 persen warganya yang menganggap bahwa dunia dapat menjadi lebih baik, Thailand menempati posisi keempat sebagai negara paling optimistis.
5. Uni Emirat Arab
Negara federasi yang terdiri dari tujuh keemiran ini menempatkan diri di peringkat kelima negara-negara paling optimistis sedunia.
Sebanyak 10 persen warga dari negara yang kaya minyak ini berpendapat bahwa dunia akan menjadi lebih baik.
6. Swedia
Negara di wilayah utara Eropa ini dianggap sebagai negara Barat dengan penduduk paling optimistis. Sebab, 10 persen warga Swedia menganggap bahwa dunia akan lebih baik.
7. Hongkong, Denmark, Norwegia, dan Finlandia
Dengan 8 persen warga yang optimistis bahwa dunia akan lebih baik, Hongkong menempati posisi ketujuh bersama dengan tiga negara Skandinavia, yaitu Denmark, Norwegia, dan Finlandia.
8. Amerika Serikat dan Malaysia
Kedua negara ini berada di posisi kedelapan. Walau negara-negara ini dianggap sangat mapan, tetapi warganya tidak terlalu menunjukkan optimisme bahwa kehidupan akan menjadi lebih baik. Hanya enam persen warga kedua negara ini yang menganggap dunia akan lebih baik.
9. Jerman
Mungkin survei ini dilakukan pada saat yang tidak tepat. Beban krisis pengungsi yang kini dihadapi negara ini dianggap sebagai penyebab bahwa hanya empat persen warganya menganggap bahwa dunia akan menjadi lebih baik.
Kreatif Lewat Kerjasama dan Edukasi Lingkungan
Pengusaha Ini Bisnis Cokelat dengan Menggandeng Petani Kakao
Jakarta -Berbisnis sekaligus menciptakan nilai tambah bagi produk hasil pertanian ternyata bisa berjalan beriringan. Inilah yang dijalankan Meika Hazim, pengusaha cokelat bar (batangan) dari Yogyakarta.
Meika menjalin kerja sama dengan petani kakao dari Gunung Kidul, Yogyakarta. Petani memasok bijih kakao yang sudah difermentasi, dan kemudian diolah menjadi cokelat batangan dengan aneka rasa.
Meika bercerita, bisnis cokelat dimulai pada 2013. Namun, saat itu Meika belum menggandeng petani kakao, melainkan masih bekerja sama
dengan pabrikan.
Kemudian, pada November 2015 Meika mulai merintis kerja sama dengan petani kakao.
"Jadi ini pengembangan bisnis dari yang pertama kali kita mulainya tahun 2013. Terus seiring berjalannya waktu kita tambah mengenal dunia percokelatan, terus ketemu sama petani-petani Kakao. Jadi ingin memberikan value lebih ke petani kakao ini," kata Meika.
Sebelum menjalin kerja sama dengan petani, dalam kurun waktu 2013-2015, Meika sempat menabung untuk membeli alat-alat untuk membuat cokelat.
"Pas kita sudah punya alat-alat, di 2015 kita mulai bekerja sama langsung dengan petani. Kita kerja sama dengan petani untuk bikin produk yang istilahnya bean to bar, dari bijih menjadi cokelat bar," ujar finalis Wirausaha Muda Mandiri 2014 itu.
Meika melabeli hasil racikannya dengan merek Cokelat nDalem. Nama nDalem dipakai karena Meika merintis bisnis cokelat mulai dari rumah orang tuanya di Yogyakarta.
Meski sekarang sudah membuka gerai, Meika tetap mempertahankan nDalem sebagai merek dagang.
"Untuk melanjutkan supaya konsepnya tetap rumah, meski sudah punya gerai, kita desain ada mini museum cokelat, terus kita desain bisa
dilihat proses pembuatan cokelatnya juga. Tapi konsep akhirnya tetap di rumah," kata Meika.
Cokelat nDalem dibanderol mulai dari Rp 15.000 hingga Rp 50.000-an per batang dan memiliki aneka rasa. Meika menjelaskan, cokelat nDalem saat ini memiliki 19 rasa, dari sebelumnya hanya 9 rasa saat pertama kali produksi.
Sedangkan cokelat hasil kerja sama produksi dengan petani kakao, menghasilkan 6 rasa. Pertama, lini rasa klasik yaitu dark cokelat, milk cokelat, dan extra dark cokelat dibalut pembungkus bermotif batik khas Yogyakarta yang digunakan pada prosesi pernikahan.
Kedua, lini rasa pedas itu yaitu jahe, papermint, cabe, dibalut pembungkus bermotif wayang-wayang yang gaya bicaranya ceplas-ceplos cenderung pedas. Ketiga, lini rasa rempahnesia, ada cengkeh kayu manis, dan rasa sereh, dibalut pembungkus bermotif prajurit keraton sebagai guardian rempah-rempah Indonesia.
Keempat, lini rasa wedangan, ada wedang uwuh,wedang ronde, wedang bajigur dicampur ke dalam cokelat. Kelima, lini rasa kopinesia, yaitu kopi dari Aceh, Yogyakarta, Bali, Flores, Toraja, Papua, dan kopi
Arabika, dicampur cokelat.
Keenam, lini rasa green tea. Selain 6 rasa itu, kerja sama cokelat dengan petani juga menghasilkan varian white cokelat 42% dan 52% serta dark cokelat 68%, 72%, 84%, dan 100%.
Dalam sebulan, Meika mampu menjual kurang lebih 4.000 Cokelat nDalem. Selain itu, dalam sebulan bisnis Meika melalui CV. nDalem Mulya
Mandiri, meraup omzet kurang lebih Rp 30 juta.
Produk Cokelat nDalem dipasarkan secara online, yaitu melalui situs cokelatndalem.com, twitter dan instagram. Sedangkan pemasaran offline dilakukan dengan mengikuti pameran di dalam dan luar negeri.
"Saya ikut pameran di dalam negeri, dan luar negeri seperti di Jepang, Hong Kong dan Malaysia," sebutnya.
Jika ingin mengetahui lebih lanjut tentang produk Cokelat nDalem bisa mengunjungi situs cokelatndalem.com atau datang langsung ke gerainya di Jalan Bhayangkara nomor 23. Yogyakarta.
Jakarta -Berbisnis sekaligus menciptakan nilai tambah bagi produk hasil pertanian ternyata bisa berjalan beriringan. Inilah yang dijalankan Meika Hazim, pengusaha cokelat bar (batangan) dari Yogyakarta.
Meika menjalin kerja sama dengan petani kakao dari Gunung Kidul, Yogyakarta. Petani memasok bijih kakao yang sudah difermentasi, dan kemudian diolah menjadi cokelat batangan dengan aneka rasa.
Meika bercerita, bisnis cokelat dimulai pada 2013. Namun, saat itu Meika belum menggandeng petani kakao, melainkan masih bekerja sama
dengan pabrikan.
Kemudian, pada November 2015 Meika mulai merintis kerja sama dengan petani kakao.
"Jadi ini pengembangan bisnis dari yang pertama kali kita mulainya tahun 2013. Terus seiring berjalannya waktu kita tambah mengenal dunia percokelatan, terus ketemu sama petani-petani Kakao. Jadi ingin memberikan value lebih ke petani kakao ini," kata Meika.
Sebelum menjalin kerja sama dengan petani, dalam kurun waktu 2013-2015, Meika sempat menabung untuk membeli alat-alat untuk membuat cokelat.
"Pas kita sudah punya alat-alat, di 2015 kita mulai bekerja sama langsung dengan petani. Kita kerja sama dengan petani untuk bikin produk yang istilahnya bean to bar, dari bijih menjadi cokelat bar," ujar finalis Wirausaha Muda Mandiri 2014 itu.
Meika melabeli hasil racikannya dengan merek Cokelat nDalem. Nama nDalem dipakai karena Meika merintis bisnis cokelat mulai dari rumah orang tuanya di Yogyakarta.
Meski sekarang sudah membuka gerai, Meika tetap mempertahankan nDalem sebagai merek dagang.
"Untuk melanjutkan supaya konsepnya tetap rumah, meski sudah punya gerai, kita desain ada mini museum cokelat, terus kita desain bisa
dilihat proses pembuatan cokelatnya juga. Tapi konsep akhirnya tetap di rumah," kata Meika.
Cokelat nDalem dibanderol mulai dari Rp 15.000 hingga Rp 50.000-an per batang dan memiliki aneka rasa. Meika menjelaskan, cokelat nDalem saat ini memiliki 19 rasa, dari sebelumnya hanya 9 rasa saat pertama kali produksi.
Sedangkan cokelat hasil kerja sama produksi dengan petani kakao, menghasilkan 6 rasa. Pertama, lini rasa klasik yaitu dark cokelat, milk cokelat, dan extra dark cokelat dibalut pembungkus bermotif batik khas Yogyakarta yang digunakan pada prosesi pernikahan.
Kedua, lini rasa pedas itu yaitu jahe, papermint, cabe, dibalut pembungkus bermotif wayang-wayang yang gaya bicaranya ceplas-ceplos cenderung pedas. Ketiga, lini rasa rempahnesia, ada cengkeh kayu manis, dan rasa sereh, dibalut pembungkus bermotif prajurit keraton sebagai guardian rempah-rempah Indonesia.
Keempat, lini rasa wedangan, ada wedang uwuh,wedang ronde, wedang bajigur dicampur ke dalam cokelat. Kelima, lini rasa kopinesia, yaitu kopi dari Aceh, Yogyakarta, Bali, Flores, Toraja, Papua, dan kopi
Arabika, dicampur cokelat.
Keenam, lini rasa green tea. Selain 6 rasa itu, kerja sama cokelat dengan petani juga menghasilkan varian white cokelat 42% dan 52% serta dark cokelat 68%, 72%, 84%, dan 100%.
Dalam sebulan, Meika mampu menjual kurang lebih 4.000 Cokelat nDalem. Selain itu, dalam sebulan bisnis Meika melalui CV. nDalem Mulya
Mandiri, meraup omzet kurang lebih Rp 30 juta.
Produk Cokelat nDalem dipasarkan secara online, yaitu melalui situs cokelatndalem.com, twitter dan instagram. Sedangkan pemasaran offline dilakukan dengan mengikuti pameran di dalam dan luar negeri.
"Saya ikut pameran di dalam negeri, dan luar negeri seperti di Jepang, Hong Kong dan Malaysia," sebutnya.
Jika ingin mengetahui lebih lanjut tentang produk Cokelat nDalem bisa mengunjungi situs cokelatndalem.com atau datang langsung ke gerainya di Jalan Bhayangkara nomor 23. Yogyakarta.
Membangun Sesuatu Dari Bawah Dan Menyaksikan Bagaimana Hidup Orang Terkena Pengaruhnya
Mengenal Anthony Tan, Pria Tajir Malaysia Pencipta Grab
Jakarta - Selain Uber, aplikasi ride sharing yang populer di Indonesia dan belakangan memicu protes keras dari perusahaan taksi adalah Grab. Selain untuk memesan mobil, Grab juga menjalankan bisnis ojek bernama GrabBike yang menjadi pesaing Go-Jek.
Grab dicetuskan pria kaya asal Malaysia bernama Anthony Tan. Sama seperti Nadiem Makarim, pendiri Go-Jek, Anthony Tan yang lahir di keluarga berada ini adalah lulusan Harvard Business School Amerika Serikat. Ide Grab yang dulunya bernama GrabTaxi muncul di kepala Tan saat dia kuliah.
Dikutip dari Bloomberg, sewaktu kuliah itu ada temannya yang mengeluhkan sulitnya memesan taksi sewaktu dia berkunjung ke Malaysia. "Apa yang salah dengan sistem taksi di negerimu?" tanya temannya itu.
"Kakek buyutmu kan sopir taksi dan kakekmu memulai industri mobil Jepang di Malaysia, jadi kamu harusnya berbuat sesuatu untuk mengatasi masalah itu," kata temannya lagi.
Begitulah, tercetus ide di kepala Tan untuk membuat layanan pemesanan taksi berbasis aplikasi bernama GrabTaxi. Awalnya, namanya adalah MyTeksi, kemudian berubah nama jadi GrabTaxi pada tahun 2012. Kemudian diubah lagi baru baru ini hanya menjadi Grab.
Merasa mantap dengan aplikasi itu, Tan memilih meninggalkan bisnis keluarga. Padahal posisinya sudah bagus, yakni ditunjuk menjadi kepala marketing Tan Chong Motor Holdings, distributor mobil Nissan di Malaysia yang dijalankan oleh sang ayah, Tan Heng Chew.
"Membangun sesuatu dari bawah dengan hanya bermodal PowerPoint dan menyaksikan bagaimana hidup orang terkena pengaruhnya itu jauh lebih memuaskan," demikian alasannya.
Perjudian Tan sukses. Grab makin populer dan mendapat suntikan dana besar dari investor. Raksasa telekomunikasi Temasek dan Softbank termasuk yang jadi investor Grab.
Pada pengumpulan dana terakhirnya, Grab sukses mengumpulkan kucuran dana dari investor senilai USD 350 juta atau di kisaran Rp 4,8 triliun. Dengan demikian, Grab sudah mendapat kucuran uang total USD 700 juta dari investor sejak dirilis tahun 2012.
Besar di Asia Tenggara
Grab mengekor sukses Uber, tapi fokus pasar mereka masih sebatas di Asia Tenggara. Cukup berbekal smartphone, orang bisa memesan taksi dengan mudah, sekaligus melacak di mana lokasinya.
Grab beroperasi di Malaysia, Singapura, Thailand, Vietnam, Indonesia dan Filipina. Sampai bulan Maret 2015, sopir taksi yang terdaftar di Grab telah mencapai 75 ribu. Aplikasinya bisa diunduh di Google Play, AppStore dan BlackBerry World.
Tan sudah berencana melantai di bursa saham jika pesanan GrabTaxi sudah tembus 2 juta per hari. Mereka juga melakukan diversifikasi bisnis, yakni dengan GrabCar kemudian layanan ojek GrabBike.
GrabBike pertama kali dirilis di Vietnam di akhir 2014. Sekarang, GrabBike sudah merambah Jakarta dan Bangkok. Di Jakarta, GrabBike bertarung sengit dengan Go-Jek. Mereka berlomba menarik pengendara ojek, penumpang sampai perang tarif.
Tan memprediksi pengguna GrabTaxi akan terus melonjak seiring popularitas perangkat mobile. Pasarnya memang masih sangat besar. Di Indonesia misalnya, taksi yang dipesan dengan aplikasi masih di bawah 2%.
Meski Tan meninggalkan bisnis keluarga, tetap saja ia berkecimpung di bisnis transportasi. Kakeknya merintis perusahaan Tan Chong Motor yang sampai sekarang mengedarkan mobil Nissan di Malaysia. "Aku hidup di bawah bayang-bayang kakekku. Namanya cukup terkenal di sini dan itu cukup melelahkan," ujar Tan.
Maka, ia mendirikan Grab untuk lepas dari bayang-bayang keluarga dan mencoba mandiri. Sedangkan dua kakaknya masih bekerja di Tan Chong Motor. Jika performa Grab semakin moncer, bukan tak mungkin nama Anthony akan lebih tenar daripada sang kakek meski halangan menghadang.
Apalagi kalau bukan protes yang makin keras dari para sopir taksi, terutama karena layanan GrabCar. GrabCar ini kurang lebih metodenya sama dengan Uber, pengguna bisa memesan mobil pribadi untuk disewa.
Jakarta - Selain Uber, aplikasi ride sharing yang populer di Indonesia dan belakangan memicu protes keras dari perusahaan taksi adalah Grab. Selain untuk memesan mobil, Grab juga menjalankan bisnis ojek bernama GrabBike yang menjadi pesaing Go-Jek.
Grab dicetuskan pria kaya asal Malaysia bernama Anthony Tan. Sama seperti Nadiem Makarim, pendiri Go-Jek, Anthony Tan yang lahir di keluarga berada ini adalah lulusan Harvard Business School Amerika Serikat. Ide Grab yang dulunya bernama GrabTaxi muncul di kepala Tan saat dia kuliah.
Dikutip dari Bloomberg, sewaktu kuliah itu ada temannya yang mengeluhkan sulitnya memesan taksi sewaktu dia berkunjung ke Malaysia. "Apa yang salah dengan sistem taksi di negerimu?" tanya temannya itu.
"Kakek buyutmu kan sopir taksi dan kakekmu memulai industri mobil Jepang di Malaysia, jadi kamu harusnya berbuat sesuatu untuk mengatasi masalah itu," kata temannya lagi.
Begitulah, tercetus ide di kepala Tan untuk membuat layanan pemesanan taksi berbasis aplikasi bernama GrabTaxi. Awalnya, namanya adalah MyTeksi, kemudian berubah nama jadi GrabTaxi pada tahun 2012. Kemudian diubah lagi baru baru ini hanya menjadi Grab.
Merasa mantap dengan aplikasi itu, Tan memilih meninggalkan bisnis keluarga. Padahal posisinya sudah bagus, yakni ditunjuk menjadi kepala marketing Tan Chong Motor Holdings, distributor mobil Nissan di Malaysia yang dijalankan oleh sang ayah, Tan Heng Chew.
"Membangun sesuatu dari bawah dengan hanya bermodal PowerPoint dan menyaksikan bagaimana hidup orang terkena pengaruhnya itu jauh lebih memuaskan," demikian alasannya.
Perjudian Tan sukses. Grab makin populer dan mendapat suntikan dana besar dari investor. Raksasa telekomunikasi Temasek dan Softbank termasuk yang jadi investor Grab.
Pada pengumpulan dana terakhirnya, Grab sukses mengumpulkan kucuran dana dari investor senilai USD 350 juta atau di kisaran Rp 4,8 triliun. Dengan demikian, Grab sudah mendapat kucuran uang total USD 700 juta dari investor sejak dirilis tahun 2012.
Besar di Asia Tenggara
Grab mengekor sukses Uber, tapi fokus pasar mereka masih sebatas di Asia Tenggara. Cukup berbekal smartphone, orang bisa memesan taksi dengan mudah, sekaligus melacak di mana lokasinya.
Grab beroperasi di Malaysia, Singapura, Thailand, Vietnam, Indonesia dan Filipina. Sampai bulan Maret 2015, sopir taksi yang terdaftar di Grab telah mencapai 75 ribu. Aplikasinya bisa diunduh di Google Play, AppStore dan BlackBerry World.
Tan sudah berencana melantai di bursa saham jika pesanan GrabTaxi sudah tembus 2 juta per hari. Mereka juga melakukan diversifikasi bisnis, yakni dengan GrabCar kemudian layanan ojek GrabBike.
GrabBike pertama kali dirilis di Vietnam di akhir 2014. Sekarang, GrabBike sudah merambah Jakarta dan Bangkok. Di Jakarta, GrabBike bertarung sengit dengan Go-Jek. Mereka berlomba menarik pengendara ojek, penumpang sampai perang tarif.
Tan memprediksi pengguna GrabTaxi akan terus melonjak seiring popularitas perangkat mobile. Pasarnya memang masih sangat besar. Di Indonesia misalnya, taksi yang dipesan dengan aplikasi masih di bawah 2%.
Meski Tan meninggalkan bisnis keluarga, tetap saja ia berkecimpung di bisnis transportasi. Kakeknya merintis perusahaan Tan Chong Motor yang sampai sekarang mengedarkan mobil Nissan di Malaysia. "Aku hidup di bawah bayang-bayang kakekku. Namanya cukup terkenal di sini dan itu cukup melelahkan," ujar Tan.
Maka, ia mendirikan Grab untuk lepas dari bayang-bayang keluarga dan mencoba mandiri. Sedangkan dua kakaknya masih bekerja di Tan Chong Motor. Jika performa Grab semakin moncer, bukan tak mungkin nama Anthony akan lebih tenar daripada sang kakek meski halangan menghadang.
Apalagi kalau bukan protes yang makin keras dari para sopir taksi, terutama karena layanan GrabCar. GrabCar ini kurang lebih metodenya sama dengan Uber, pengguna bisa memesan mobil pribadi untuk disewa.
Kreatif Dan Berpikir Out Of The Box Di Lautan Luas
Menristek Dikti Kagumi Kapal Paralon Buatan Pekalongan
Menristek Dikti M Nasir saat kunjungan kerja melihat kapal paralon
Pekalongan - Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristek Dikti) M Nasir, kagum melihat kapal paralon pertama di Indonesia yang dibuat oleh putra bangsa asal Pekalongan, Jawa Tengah.
Nasir melihat kapal paralon itu saat melakukan kunjungan kerja di galangan kapal Barokah Marine di Pekalongan, Sabtu (19/3/2016). Kapal itu kemudian dia namai Nasir, 'Baruna Fishitama'.
Kepada Nasir, kreator kapal paralon ini yang juga Direktur Utama PT Barokah Marine Pekalongan, Agus Triharsito, mengatakan, kapal ini berbahan dasar paralon, dengan panjang 17 meter, lebar 4,2 meter, dengan penggunaan 60 paralon. Peralon yang digunakan berdiameter 14 inchi dan 12 inchi. Lama pengerjaan satu unit kapal 2,5 bulan, dengan menggunakan mesin 70 PK yang berkapasitas tangkapan ikan maksimal 3,5 ton.
"Selain lebih hemat BBM, kapal ini juga dapat meluncur di daerah dangkal sekali pun," kata Agus. Kapal ini juga berbahan baku ramah lingkungan karena hanya 10 persen bagiannya berbahan kayu.
Lanjut Agus, bahan perbekalan kapal yang dibutuhkan hanya sekitar Rp 10 juta atau bahan bakar 500 liter sekali melaut. Berbeda dengan kapal lainnya bertipikal serupa yang perbekalannya Rp 20 juta dan perbekalan bahan bakar 1 ton.
Walaupun terbuat dari paralon, namun ketahanan kapal paralon ini ditaksir mencapai 50 tahun, sedangkan kapal baja hanya sampai 25 tahun.
"Kita gunakan paralon buatan dalam negeri. Nilai ekonomis juga pada harganya, yakni 30 persen lebih murah bila dibandingkan dengan kayu atau baja," jelasnya.
Mendengar pemaparan itu, Nasir pun kagum. Dia lantas mendorong agar produksi kapal paralon ini ditingkatkan. "Ya, kalau bisa semuanya lokal, termasuk engine-nya," jelas Nasir kepada wartawan.
Nasir juga mendorong kapal paralon itu disertifikasi. Dia juga berharap agar riset terus dilakukan untuk mengembangkan kapal tersebut, termasuk pembuatan mesin lokal.
"Barang ini (kapal), bisa kita jual ke luar negeri," ujar Nasir optimistis. Dia mengatakan, saat ini merupakan era kompetisi. Indonesia harus terus meningkatkan nilai produknya agar bisa bersaing dengan negara lain.
"Kita tidak lagi bicara saya mampu, saya bisa, di sini. Harus kita menonjolkan kualitas, efesien, dan barang ini kompetitif bila dibandingkan dengan yang lain," katanya.
Menristek Dikti M Nasir saat kunjungan kerja melihat kapal paralon
Pekalongan - Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristek Dikti) M Nasir, kagum melihat kapal paralon pertama di Indonesia yang dibuat oleh putra bangsa asal Pekalongan, Jawa Tengah.
Nasir melihat kapal paralon itu saat melakukan kunjungan kerja di galangan kapal Barokah Marine di Pekalongan, Sabtu (19/3/2016). Kapal itu kemudian dia namai Nasir, 'Baruna Fishitama'.
Kepada Nasir, kreator kapal paralon ini yang juga Direktur Utama PT Barokah Marine Pekalongan, Agus Triharsito, mengatakan, kapal ini berbahan dasar paralon, dengan panjang 17 meter, lebar 4,2 meter, dengan penggunaan 60 paralon. Peralon yang digunakan berdiameter 14 inchi dan 12 inchi. Lama pengerjaan satu unit kapal 2,5 bulan, dengan menggunakan mesin 70 PK yang berkapasitas tangkapan ikan maksimal 3,5 ton.
"Selain lebih hemat BBM, kapal ini juga dapat meluncur di daerah dangkal sekali pun," kata Agus. Kapal ini juga berbahan baku ramah lingkungan karena hanya 10 persen bagiannya berbahan kayu.
Lanjut Agus, bahan perbekalan kapal yang dibutuhkan hanya sekitar Rp 10 juta atau bahan bakar 500 liter sekali melaut. Berbeda dengan kapal lainnya bertipikal serupa yang perbekalannya Rp 20 juta dan perbekalan bahan bakar 1 ton.
Walaupun terbuat dari paralon, namun ketahanan kapal paralon ini ditaksir mencapai 50 tahun, sedangkan kapal baja hanya sampai 25 tahun.
"Kita gunakan paralon buatan dalam negeri. Nilai ekonomis juga pada harganya, yakni 30 persen lebih murah bila dibandingkan dengan kayu atau baja," jelasnya.
Mendengar pemaparan itu, Nasir pun kagum. Dia lantas mendorong agar produksi kapal paralon ini ditingkatkan. "Ya, kalau bisa semuanya lokal, termasuk engine-nya," jelas Nasir kepada wartawan.
Nasir juga mendorong kapal paralon itu disertifikasi. Dia juga berharap agar riset terus dilakukan untuk mengembangkan kapal tersebut, termasuk pembuatan mesin lokal.
"Barang ini (kapal), bisa kita jual ke luar negeri," ujar Nasir optimistis. Dia mengatakan, saat ini merupakan era kompetisi. Indonesia harus terus meningkatkan nilai produknya agar bisa bersaing dengan negara lain.
"Kita tidak lagi bicara saya mampu, saya bisa, di sini. Harus kita menonjolkan kualitas, efesien, dan barang ini kompetitif bila dibandingkan dengan yang lain," katanya.
Berbakti Itu Bukan Hanya di Mulut Saja
Sambil Kuliah, Pemuda Ini Rawat Ayahnya yang Lumpuh
Zhao Delong menyuapi ayahnya yang sakit dan lumpuh di salah satu kamar asrama kampusnya di Henan, China. Demi merawat ayahnya yang sakit, Zhao membawa sang ayah untuk tinggal di asrama kampusnya.
BEIJING - Tindakan seorang mahasiswa asal Henan, China ini patut diacungi jempol dan menjadi contoh bagaimana seorang anak berbakti kepada orangtuanya.
Adalah Zhao Delong seorang mahasiswa yang rela membawa ayahnya yang lumpuh tinggal bersamanya di asrama kampus agar bisa merawat orangtuanya itu.
Apa yang dilakukan Zhao adalah sebuah balas budi untuk ayahnya. Semasa kecil Zhao menderita polio. Meski kedua orangtuanya bukan orang berada namun mereka berjuang keras untuk mengobati Zhao dari penyakitnya.
Akhirnya, setelah menjalani pembedahan, Zhao bisa berjalan kembali seperti anak-anak sebayanya.
Rupanya, perjuangan kedua orangtuanya ini sangat membekas di hati Zhao hingga dia diterima di universitas.
Tak lama setelah dia duduk di bangku perkuliahan, sang ayah jatuh sakit dan lumpuh. Ibunya yang tak bisa menangani masalah ini jatuh ke dalam depresi.
Tak ada pilihan lain dan untuk membayar perjuangan sang ayah, Zhao memnutuskan untuk membawa ayahnya bersama dia ke kota.
Mengetahui kisah ini, pihak universitas memberi bantuan dengan memberikan kamar khusus di asrama kampus agar Zhao dan ayahnya bisa tinggal bersama.
Setiap hari sebelum berangkat kuliah, Zhao membasuh wajah , menyikat gigi dan menyisir rambut ayahnya. Dia juga memasak makanan dan membantu ayahnya berlatih berjalan lagi.
"Ayah merawat saya di masa kecil. Sekarang dia sakit, saya tak bisa membiarkannya begitu saja," ujar Zhao.
Zhao Delong menyuapi ayahnya yang sakit dan lumpuh di salah satu kamar asrama kampusnya di Henan, China. Demi merawat ayahnya yang sakit, Zhao membawa sang ayah untuk tinggal di asrama kampusnya.
BEIJING - Tindakan seorang mahasiswa asal Henan, China ini patut diacungi jempol dan menjadi contoh bagaimana seorang anak berbakti kepada orangtuanya.
Adalah Zhao Delong seorang mahasiswa yang rela membawa ayahnya yang lumpuh tinggal bersamanya di asrama kampus agar bisa merawat orangtuanya itu.
Apa yang dilakukan Zhao adalah sebuah balas budi untuk ayahnya. Semasa kecil Zhao menderita polio. Meski kedua orangtuanya bukan orang berada namun mereka berjuang keras untuk mengobati Zhao dari penyakitnya.
Akhirnya, setelah menjalani pembedahan, Zhao bisa berjalan kembali seperti anak-anak sebayanya.
Rupanya, perjuangan kedua orangtuanya ini sangat membekas di hati Zhao hingga dia diterima di universitas.
Tak lama setelah dia duduk di bangku perkuliahan, sang ayah jatuh sakit dan lumpuh. Ibunya yang tak bisa menangani masalah ini jatuh ke dalam depresi.
Tak ada pilihan lain dan untuk membayar perjuangan sang ayah, Zhao memnutuskan untuk membawa ayahnya bersama dia ke kota.
Mengetahui kisah ini, pihak universitas memberi bantuan dengan memberikan kamar khusus di asrama kampus agar Zhao dan ayahnya bisa tinggal bersama.
Setiap hari sebelum berangkat kuliah, Zhao membasuh wajah , menyikat gigi dan menyisir rambut ayahnya. Dia juga memasak makanan dan membantu ayahnya berlatih berjalan lagi.
"Ayah merawat saya di masa kecil. Sekarang dia sakit, saya tak bisa membiarkannya begitu saja," ujar Zhao.
Satu Nyawa Manusia Sangat Berharga di Negara Ini
Operasi Rahasia Israel Angkut 19 Orang Yahudi dari Yaman
keluarga Yahudi yang diangkut dari Yaman
TEL AVIV – Israel telah membawa 19 orang Yahudi dari Yaman ke negara Yahudi dalam sebuah operasi rahasia pada Senin, 21 Maret 2016.
Surat Berita Jewish Agency, yang bertanggung jawab untuk imigrasi Yahudi ke Israel, mengatakan bahwa sekira 50 orang Yahudi masih berada di Yaman dan mereka memilih menetap di sana. Selama ini, Yahudi Yaman dianggap sebagai salah satu komunitas Yahudi tertua di dunia.
"Sembilan belas orang tiba di Israel dalam beberapa hari terakhir, termasuk 14 orang dari kota Raydah dan lima keluarga dari Sanaa," ujar lembaga itu dalam sebuah pernyataan.
"Kelompok yang berasal Raydah adalah termasuk komunitas rabbi, yang membawa gulungan Taurat yang diyakini berusia antara 500 dan 600 tahun," tambahnya.
Sebagaimana diketahui, Yaman telah dicengkeram oleh kekerasan sejak September 2014. Kondisi itu terjadi semenjak Iran yang membekengi pemberontak Houthi menyerbu Sanaa dan memaksa pemerintah yang diakui secara internasional melarikan diri ke selatan, sebagaimana dikutip dari Middle East.
Sebuah koalisi yang dipimpin Saudi mulai melakukan pemboman terhadap kelompok Houthi di Yaman pada bulan Maret tahun lalu. Tapi, para pemberontak masih menguasai sebagian negara termasuk ibukota. Kantor Berita Yahudi juga melaporkan bahwa lebih dari 51.000 orang Yaman Yahudi berimigrasi ke Israel sejak kota itu didirikan pada 1948.
Hampir 50.000 orang telah dibawa antara 1949 dan 1950 dalam sebuah operasi rahasia yang dikenal sebagai ‘Operasi Magic Carpet’.
keluarga Yahudi yang diangkut dari Yaman
TEL AVIV – Israel telah membawa 19 orang Yahudi dari Yaman ke negara Yahudi dalam sebuah operasi rahasia pada Senin, 21 Maret 2016.
Surat Berita Jewish Agency, yang bertanggung jawab untuk imigrasi Yahudi ke Israel, mengatakan bahwa sekira 50 orang Yahudi masih berada di Yaman dan mereka memilih menetap di sana. Selama ini, Yahudi Yaman dianggap sebagai salah satu komunitas Yahudi tertua di dunia.
"Sembilan belas orang tiba di Israel dalam beberapa hari terakhir, termasuk 14 orang dari kota Raydah dan lima keluarga dari Sanaa," ujar lembaga itu dalam sebuah pernyataan.
"Kelompok yang berasal Raydah adalah termasuk komunitas rabbi, yang membawa gulungan Taurat yang diyakini berusia antara 500 dan 600 tahun," tambahnya.
Sebagaimana diketahui, Yaman telah dicengkeram oleh kekerasan sejak September 2014. Kondisi itu terjadi semenjak Iran yang membekengi pemberontak Houthi menyerbu Sanaa dan memaksa pemerintah yang diakui secara internasional melarikan diri ke selatan, sebagaimana dikutip dari Middle East.
Sebuah koalisi yang dipimpin Saudi mulai melakukan pemboman terhadap kelompok Houthi di Yaman pada bulan Maret tahun lalu. Tapi, para pemberontak masih menguasai sebagian negara termasuk ibukota. Kantor Berita Yahudi juga melaporkan bahwa lebih dari 51.000 orang Yaman Yahudi berimigrasi ke Israel sejak kota itu didirikan pada 1948.
Hampir 50.000 orang telah dibawa antara 1949 dan 1950 dalam sebuah operasi rahasia yang dikenal sebagai ‘Operasi Magic Carpet’.
Susahnya Menaklukkan Pasar China
Kalah Bersaing dengan Taksi Aplikasi Lokal, Uber Rugi Rp13,5 Triliun di China
Jakarta - Layanan transportasi berbasis aplikasi Uber merugi sebesar Rp13,5 triliun dalam setahun di China, akibat 'persaingan sengit'.
Kerugian itu diungkapkan CEO Uber, Travis Kalanick, dalam sebuah acara tertutup di Vancouver, seperti dilaporkan situs berita teknologi Kanada Betakit. Dan Uber China sudah memastikan nilai kerugian Rp13,5 trilliun kepada kantor berita Reuters.
Perusahaan yang berkantor pusat di AS ini diluncurkan di China pada 2014 dan bersaing dengan taksi berbasis aplikasi lokal, Didi Kuaidi.
Uber dapat digunakan di lebih dari 40 kota di China, dan tahun lalu mengumumkan akan memperluas jangkauan ke 100 kota di China dalam waktu 12 bulan.
"Kami mendapatkan keuntungan di AS, tetapi kami kehilangan Rp13,5 triliun (US$1 miliar) dalam setahun di China," kata Kalanick seperti dikutip Betakit.
Uber
Persaingan harga
Dia menggambarkan Cina sebagai pasar internasional terbesar bagi perusahaan itu namun pangsa pasar Uber di negara itu sangat kecil jika dibandingkan dengan Didi Kuaidi.
"Kami memiliki pesaing yang sengit sehingga tidak menguntungkan di setiap kota yang ada mereka dan mereka memberikan harga yang rendah dari pasar," kata dia.
Sebelumnya, Kalanick mengatakan pasar perusahaannya di China meningkat dari 1% pada awal 2015 lalu menjadi 30% sampai 35%.
Didi Kuaidi -yang didukung oleh perusahaan teknologi raksasa di China Tencent dan Alibaba- juga bermitra dengan pesaing Uber AS yaitu Lyft.
Kalanick mengatakan baru-baru ini dia meningkatkan modal Rp2,7 trilliun untuk membantu perusahaannya bersaing di pasar yang masih longgar.
Layanan Uber diakui sudah teredia di 380 kota di seluruh dunia.
Jakarta - Layanan transportasi berbasis aplikasi Uber merugi sebesar Rp13,5 triliun dalam setahun di China, akibat 'persaingan sengit'.
Kerugian itu diungkapkan CEO Uber, Travis Kalanick, dalam sebuah acara tertutup di Vancouver, seperti dilaporkan situs berita teknologi Kanada Betakit. Dan Uber China sudah memastikan nilai kerugian Rp13,5 trilliun kepada kantor berita Reuters.
Perusahaan yang berkantor pusat di AS ini diluncurkan di China pada 2014 dan bersaing dengan taksi berbasis aplikasi lokal, Didi Kuaidi.
Uber dapat digunakan di lebih dari 40 kota di China, dan tahun lalu mengumumkan akan memperluas jangkauan ke 100 kota di China dalam waktu 12 bulan.
"Kami mendapatkan keuntungan di AS, tetapi kami kehilangan Rp13,5 triliun (US$1 miliar) dalam setahun di China," kata Kalanick seperti dikutip Betakit.
Uber
Persaingan harga
Dia menggambarkan Cina sebagai pasar internasional terbesar bagi perusahaan itu namun pangsa pasar Uber di negara itu sangat kecil jika dibandingkan dengan Didi Kuaidi.
"Kami memiliki pesaing yang sengit sehingga tidak menguntungkan di setiap kota yang ada mereka dan mereka memberikan harga yang rendah dari pasar," kata dia.
Sebelumnya, Kalanick mengatakan pasar perusahaannya di China meningkat dari 1% pada awal 2015 lalu menjadi 30% sampai 35%.
Didi Kuaidi -yang didukung oleh perusahaan teknologi raksasa di China Tencent dan Alibaba- juga bermitra dengan pesaing Uber AS yaitu Lyft.
Kalanick mengatakan baru-baru ini dia meningkatkan modal Rp2,7 trilliun untuk membantu perusahaannya bersaing di pasar yang masih longgar.
Layanan Uber diakui sudah teredia di 380 kota di seluruh dunia.
Bebaskan Dari Pakem - Dan Itu Akan Jadi Kreatif
Ada 200 Menu Tempe Tersebar di Jepang
Ada 200 Menu Tempe Tersebar di Jepang Foto: Tempe di supermarket besar di AS (Nala Edwin)
Jakarta -Ada seorang koki asal Jepang yang sudah membuat 200 menu memanfaatkan tempe sebagai bahan hidangannya. Koki tersebut mengenal tempe dari Rustono, warga Grobogan, Jawa Tengah, yang merintis usaha tempe di Negeri Sakura tersebut sejak 19 tahun silam.
"Ada seorang yang menelpon saya. Dia menanyakan apa benar saya Rustono. Apa benar saya yang membuat tempe. Saya mengenal kamu, tapi mungkin kamu lupa dengan saya," tutur Rustono ditemui di Gedung Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Jakarta.
Pria yang menelpon tersebut tak lain adalah salah satu koki yang pintu restorannya pernah diketuk Rustono untuk menawarkan tempe.Koki itu sempat menolak tawaran Rustono karena khawatir produk tempe yang dibuatnya tak layak untuk dimakan.
"Wajar, waktu itu kan orang nggak kenal tempe. Kemudian orang juga nggak mudah percaya karena wajah saya wajah orang asing bagi mereka," jelasnya.
Perkenalannya dengan sang koki sendiri bermula dari sebuah artikel yang dimuat media lokal Jepang saat dirinya membangun pabrik tempe pertamanya. Waktu itu ia sedang membangun pabrik tempe di tengah musim salju yang lebat.
"Ada seseorang yang beberapa hari berturut-turut melihat saya sedang di atas genting memasng alat. Dia bertanya, sedang apa saya di atas saat salju lebat. Saya jawab, saya sedang membangun impian. Orang yang bertanya tersebut tenyata seorang wartawan. Dia lalu menulis kisah saya. Dan kisah saya dibaca oleh koki tadi yang pernah menolak tempe buatan saya," pungkas dia.
Namun begitu mengenal tempe buatan Rustono, Koki tersebut justru jadi salah satu mitra bernilai yang membantunya menyebarluaskan tempe dan memperkenalkannya ke seluruh penjuru jepang.
"Waktu itu saya katakan, maaf saya cuma jual tempe mentah, nggak bisa buat makanan dari tempe. Dia jawab, kamu nggak perlu khawatir. Saya kan koki, saya bisa masak apa saja jadi makanan. Dia membuat 200 menu makanan menggunakan tempe. Dari mulai steak tempe, katsu tempe, teriaki tempe, burger tempe. Semua tempe," tuturnya.
Ia pun menjelaskan, dirinya sengaja membatasi diri untuk memproduksi tempe mentah semata. Yakni mengolahnya dari kedelai sampai jadi tempe.
"Saya berhenti sampai di situ saja. Karena kalau saya olah lebih lanjut, saya kenalkan tempe mendoan, tempe penyet dan tempe goreng, maka seterusnya orang nggak kreatif. Hanya itu-itu saja dibikin. Tapi karena saya bebaskan, jadi kreatif. Macam-macam makanan dia buat pakai tempe," sambung dia.
Rusto's Tempeh dibanderol 300 Yen atau sekitar Rp 40.000-Rp 60.000 per bungkus. Beras satu bungkus tempe sekitar 250 gram. Selain itu, saat ini pun produk tempe sudah mulai banyak dimasukkan dalam menu makanan di berbagai instansi dari mulai sekolah, rumah sakit hingga restoran.
"Menu makan siang sekolah-sekolah di Jepang saat ini sudah mulai pakai tempe. Tempe sudah masuk menu mereka," tuturnya.
Hal ini, kata Rustono, merupakan hal yang membanggakan. Karena, berarti Jepang mengakui tempe sebagai makanan sehat dan layak dikonsumsi.
"Mereka sangat ketat dalam mengeluarkan izin perusahaan makanan. Karena makanan itu sangat berkaitan dengan kesehatan. Kalau sampai dapat izin, apa lagi dikonsumsi banyak orang di sana, berarti diakui kalau tempe itu makanan sehat. Ini membanggakan saya," tutur dia.
Saat ini, produk Rusto's Tempeh tak hanya dikenal di Jepang. Setidaknya sudah ada 7 negara yang telah menjadi lokasi ekspansi produk tempe miliknya.
Di negara lain, tempe pun mendapat perlakuan serupa seperti di Jepang. Sangat dihargai karena kualitas gizi dan predikatnya sebagai makanan sehat. Di negara Eropa, tempe Rustono dijual dengan harga sekitar 1,7 Euro per bungkus seberat 250 gram.
Ada 200 Menu Tempe Tersebar di Jepang Foto: Tempe di supermarket besar di AS (Nala Edwin)
Jakarta -Ada seorang koki asal Jepang yang sudah membuat 200 menu memanfaatkan tempe sebagai bahan hidangannya. Koki tersebut mengenal tempe dari Rustono, warga Grobogan, Jawa Tengah, yang merintis usaha tempe di Negeri Sakura tersebut sejak 19 tahun silam.
"Ada seorang yang menelpon saya. Dia menanyakan apa benar saya Rustono. Apa benar saya yang membuat tempe. Saya mengenal kamu, tapi mungkin kamu lupa dengan saya," tutur Rustono ditemui di Gedung Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Jakarta.
Pria yang menelpon tersebut tak lain adalah salah satu koki yang pintu restorannya pernah diketuk Rustono untuk menawarkan tempe.Koki itu sempat menolak tawaran Rustono karena khawatir produk tempe yang dibuatnya tak layak untuk dimakan.
"Wajar, waktu itu kan orang nggak kenal tempe. Kemudian orang juga nggak mudah percaya karena wajah saya wajah orang asing bagi mereka," jelasnya.
Perkenalannya dengan sang koki sendiri bermula dari sebuah artikel yang dimuat media lokal Jepang saat dirinya membangun pabrik tempe pertamanya. Waktu itu ia sedang membangun pabrik tempe di tengah musim salju yang lebat.
"Ada seseorang yang beberapa hari berturut-turut melihat saya sedang di atas genting memasng alat. Dia bertanya, sedang apa saya di atas saat salju lebat. Saya jawab, saya sedang membangun impian. Orang yang bertanya tersebut tenyata seorang wartawan. Dia lalu menulis kisah saya. Dan kisah saya dibaca oleh koki tadi yang pernah menolak tempe buatan saya," pungkas dia.
Namun begitu mengenal tempe buatan Rustono, Koki tersebut justru jadi salah satu mitra bernilai yang membantunya menyebarluaskan tempe dan memperkenalkannya ke seluruh penjuru jepang.
"Waktu itu saya katakan, maaf saya cuma jual tempe mentah, nggak bisa buat makanan dari tempe. Dia jawab, kamu nggak perlu khawatir. Saya kan koki, saya bisa masak apa saja jadi makanan. Dia membuat 200 menu makanan menggunakan tempe. Dari mulai steak tempe, katsu tempe, teriaki tempe, burger tempe. Semua tempe," tuturnya.
Ia pun menjelaskan, dirinya sengaja membatasi diri untuk memproduksi tempe mentah semata. Yakni mengolahnya dari kedelai sampai jadi tempe.
"Saya berhenti sampai di situ saja. Karena kalau saya olah lebih lanjut, saya kenalkan tempe mendoan, tempe penyet dan tempe goreng, maka seterusnya orang nggak kreatif. Hanya itu-itu saja dibikin. Tapi karena saya bebaskan, jadi kreatif. Macam-macam makanan dia buat pakai tempe," sambung dia.
Rusto's Tempeh dibanderol 300 Yen atau sekitar Rp 40.000-Rp 60.000 per bungkus. Beras satu bungkus tempe sekitar 250 gram. Selain itu, saat ini pun produk tempe sudah mulai banyak dimasukkan dalam menu makanan di berbagai instansi dari mulai sekolah, rumah sakit hingga restoran.
"Menu makan siang sekolah-sekolah di Jepang saat ini sudah mulai pakai tempe. Tempe sudah masuk menu mereka," tuturnya.
Hal ini, kata Rustono, merupakan hal yang membanggakan. Karena, berarti Jepang mengakui tempe sebagai makanan sehat dan layak dikonsumsi.
"Mereka sangat ketat dalam mengeluarkan izin perusahaan makanan. Karena makanan itu sangat berkaitan dengan kesehatan. Kalau sampai dapat izin, apa lagi dikonsumsi banyak orang di sana, berarti diakui kalau tempe itu makanan sehat. Ini membanggakan saya," tutur dia.
Saat ini, produk Rusto's Tempeh tak hanya dikenal di Jepang. Setidaknya sudah ada 7 negara yang telah menjadi lokasi ekspansi produk tempe miliknya.
Di negara lain, tempe pun mendapat perlakuan serupa seperti di Jepang. Sangat dihargai karena kualitas gizi dan predikatnya sebagai makanan sehat. Di negara Eropa, tempe Rustono dijual dengan harga sekitar 1,7 Euro per bungkus seberat 250 gram.
Desa Paling Terbersih Sedunia
Mengintip Tiga Desa Terbersih di Dunia
Lingkungan bersih dan asri tentu menjadi idaman setiap orang untuk ditinggali. Namun, tidak semua orang punya kesadaran dalam menjaga kebersihan itu. Kebersihan bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah, tetapi juga masyarakat yang berdomisili di sekitarnya.
Biasanya, lingkungan bersih dan asri identik dengan desa. Lain halnya dengan kehidupan di kota yang banyak polusi, baik sampah maupun udara yang bikin orang sumpek. Berikut akan diulas tiga desa yang tercatat paling bersih di dunia sebagaimana dikutip dari boombastis.com.
Desa Giethoorn
Desa yang terletak di Overijssel, Belanda ini dikenal sangat asri lantaran bebas asap kendaraan bermotor. Ya, hal itu sangat beralasan karena tidak ada jalan raya di desa ini. Hanya ada kanal-kanal dan jalan setapak yang diperuntukkan bagi pejalan kaki. Akses utama transportasi di desa ini yakni sebuah kanal sepanjang empat kilometer.
Saking asri dengan pepohonan rindangnya, desa berpenduduk 2.620 orang itu mendapat julukan ‘Venesia dari Belanda’. Tak pelak desa ini menjadi salah satu objek wisata terpopuler di negeri kincir angin itu.
Desa Mawlynnong
Desa Mawlynnong Meghalaya yang terletak di India ini juga mendapat predikat desa paling bersih di dunia. Sebab, desa ini banyak ditumbuhi tanaman dan bunga-bunga cantik di sekitarnya. Tak ada tumpukan ataupun sampah yang bertebaran di jalan-jalan di desa itu.
Di setiap sudut jalan disediakan tempat sampah yang terbuat dari bambu. Di sejumlah ruas jalan di desa itu juga dipasangi papan peringatan berukuran besar yang melarang masyarakat membuang sampah sembarangan. Selain memang peduli lingkungan, warga dan para relawan sangat rajin menyapu jalanan secara rutin hingga desa berpenduduk 500 jiwa itu senantiasa bersih.
Ternyata, budaya hidup bersih sudah diterapkan sejak 130 tahun silam di desa tersebut ketika wabah kolera melanda. Seorang pendeta mengatakan pada nenek moyang para warga bahwa menjaga kebersihan badan, makanan, rumah, dan lingkungan bisa melindungi diri mereka dari kolera. Sejak itulah mereka benar-benar menjaga kebersihan dan bahkan melarang wisatawan datang ke wilayah mereka. Barulah pada tahun 2003 larangan tersebut dihapus.
Desa Penglipuran
Di Indonesia juga ada desa yang dikenal bersih dan asri. Desa itu bernama Desa Penglipuran yang terletak di Bali. Desa kecil ini terkenal bersih dan asri dengan kehidupan tradisionalnya yang tetap lestari.
Ratusan rumah bergaya tradisional di desa itu nampak berderet rapi di jalanan menanjak. Track jalan terbuat dari batu alam dan dikelilingi bunga warna-warni. Hebatnya, mobil dan sepeda motor dilarang masuk ke area desa sehingga lingkungannya bebas polusi.
Lingkungan bersih dan asri tentu menjadi idaman setiap orang untuk ditinggali. Namun, tidak semua orang punya kesadaran dalam menjaga kebersihan itu. Kebersihan bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah, tetapi juga masyarakat yang berdomisili di sekitarnya.
Biasanya, lingkungan bersih dan asri identik dengan desa. Lain halnya dengan kehidupan di kota yang banyak polusi, baik sampah maupun udara yang bikin orang sumpek. Berikut akan diulas tiga desa yang tercatat paling bersih di dunia sebagaimana dikutip dari boombastis.com.
Desa Giethoorn
Desa yang terletak di Overijssel, Belanda ini dikenal sangat asri lantaran bebas asap kendaraan bermotor. Ya, hal itu sangat beralasan karena tidak ada jalan raya di desa ini. Hanya ada kanal-kanal dan jalan setapak yang diperuntukkan bagi pejalan kaki. Akses utama transportasi di desa ini yakni sebuah kanal sepanjang empat kilometer.
Saking asri dengan pepohonan rindangnya, desa berpenduduk 2.620 orang itu mendapat julukan ‘Venesia dari Belanda’. Tak pelak desa ini menjadi salah satu objek wisata terpopuler di negeri kincir angin itu.
Desa Mawlynnong
Desa Mawlynnong Meghalaya yang terletak di India ini juga mendapat predikat desa paling bersih di dunia. Sebab, desa ini banyak ditumbuhi tanaman dan bunga-bunga cantik di sekitarnya. Tak ada tumpukan ataupun sampah yang bertebaran di jalan-jalan di desa itu.
Di setiap sudut jalan disediakan tempat sampah yang terbuat dari bambu. Di sejumlah ruas jalan di desa itu juga dipasangi papan peringatan berukuran besar yang melarang masyarakat membuang sampah sembarangan. Selain memang peduli lingkungan, warga dan para relawan sangat rajin menyapu jalanan secara rutin hingga desa berpenduduk 500 jiwa itu senantiasa bersih.
Ternyata, budaya hidup bersih sudah diterapkan sejak 130 tahun silam di desa tersebut ketika wabah kolera melanda. Seorang pendeta mengatakan pada nenek moyang para warga bahwa menjaga kebersihan badan, makanan, rumah, dan lingkungan bisa melindungi diri mereka dari kolera. Sejak itulah mereka benar-benar menjaga kebersihan dan bahkan melarang wisatawan datang ke wilayah mereka. Barulah pada tahun 2003 larangan tersebut dihapus.
Desa Penglipuran
Di Indonesia juga ada desa yang dikenal bersih dan asri. Desa itu bernama Desa Penglipuran yang terletak di Bali. Desa kecil ini terkenal bersih dan asri dengan kehidupan tradisionalnya yang tetap lestari.
Ratusan rumah bergaya tradisional di desa itu nampak berderet rapi di jalanan menanjak. Track jalan terbuat dari batu alam dan dikelilingi bunga warna-warni. Hebatnya, mobil dan sepeda motor dilarang masuk ke area desa sehingga lingkungannya bebas polusi.
Misteri Injil Berhantu
Injil Berhantu Dijual Seharga Rp2,2 Miliar
Halaman awal dari Injil yang dijual dengan klaim dirasuki arwah
HARRINGTON – Sebuah kitab Injil antik yang diklaim dirasuki oleh arwah dijual di situs jual beli eBay dengan harga 120 ribu poundsterling atau sekira Rp2,2 miliar.
Dilaporkan, kitab Injil ini dijual oleh seorang pria bernama Fred yang berasal dari Harrington, Cumbria, Inggris. Di halaman penjualan Injil berhantu ini, sang penjual menuliskan ‘tidak bertanggung jawab dengan aktivitas hantu yang akan dibawa Injil ini’.
Injil yang diduga dari tahun 1880-an ini diberikan kepada Fred oleh temannya yang mendapatkan kitab ini dari kakek/neneknya. Dikabarkan, teman perempuan Fred itu memberikan kitab ini pada tahun 2011 karena tidak tahan dengan gangguan hantu akibat Injil tersebut.
“Mendadak pintu terbuka, lemari terbuka sendiri, suara langkah kaki keras dan suara orang turun naik tangga,” papar Fred, sebagaimana dilansir Daily Mail.
Fred menjelaskan temannya sudah tidak tahan lagi ketika suatu malam arwah yang mendiami Injil tersebut menarik rambutnya dan membuatnya trauma serta terluka. Fred yang tampaknya bekerja sebagai seorang Pastur, mengatakan ia sempat melakukan ritul penyucian di rumah temannya.
“Saya berdoa dan menyiramkan air suci di sekitar rumah agar arwah jahat yang ada di rumah itu pergi,” kata Fred.
Fred lalu membawa Injil itu di ruangan kosong Gereja, karena takut jika ia membawa ke rumahnya nasib buruk dapat menimpa keluarganya. Semenjak itulah Fred berniat menjual Injil tersebut melalui situs eBay.
Sempat ada yang menawarnya dengan harga 50 ribu pounds, namun ia menolaknya karena ia percaya harganya lebih tinggi sebab ada unsur spiritual yang mengelilingi kitab Injil tersebut.
Halaman awal dari Injil yang dijual dengan klaim dirasuki arwah
HARRINGTON – Sebuah kitab Injil antik yang diklaim dirasuki oleh arwah dijual di situs jual beli eBay dengan harga 120 ribu poundsterling atau sekira Rp2,2 miliar.
Dilaporkan, kitab Injil ini dijual oleh seorang pria bernama Fred yang berasal dari Harrington, Cumbria, Inggris. Di halaman penjualan Injil berhantu ini, sang penjual menuliskan ‘tidak bertanggung jawab dengan aktivitas hantu yang akan dibawa Injil ini’.
Injil yang diduga dari tahun 1880-an ini diberikan kepada Fred oleh temannya yang mendapatkan kitab ini dari kakek/neneknya. Dikabarkan, teman perempuan Fred itu memberikan kitab ini pada tahun 2011 karena tidak tahan dengan gangguan hantu akibat Injil tersebut.
“Mendadak pintu terbuka, lemari terbuka sendiri, suara langkah kaki keras dan suara orang turun naik tangga,” papar Fred, sebagaimana dilansir Daily Mail.
Fred menjelaskan temannya sudah tidak tahan lagi ketika suatu malam arwah yang mendiami Injil tersebut menarik rambutnya dan membuatnya trauma serta terluka. Fred yang tampaknya bekerja sebagai seorang Pastur, mengatakan ia sempat melakukan ritul penyucian di rumah temannya.
“Saya berdoa dan menyiramkan air suci di sekitar rumah agar arwah jahat yang ada di rumah itu pergi,” kata Fred.
Fred lalu membawa Injil itu di ruangan kosong Gereja, karena takut jika ia membawa ke rumahnya nasib buruk dapat menimpa keluarganya. Semenjak itulah Fred berniat menjual Injil tersebut melalui situs eBay.
Sempat ada yang menawarnya dengan harga 50 ribu pounds, namun ia menolaknya karena ia percaya harganya lebih tinggi sebab ada unsur spiritual yang mengelilingi kitab Injil tersebut.
Negara Paling Terpelajar di Dunia
Finlandia Negara Paling Terpelajar di Dunia, Indonesia Peringkat Ke-60
WASHINGTON DC - Dalam sebuah studi yang dilakukan John Miller, presiden Universitas Central Connecticut State di New Britain, menempatkan Finlandia sebagai negara paling terpelajar di dunia.
Riset ini menekankan pada hasil ujian literasi dan juga melihat apa yang disebut sebagai "karakteristik sikap terpelajar" misalnya jumlah perpustakaan dan koran hingga lamanya sekolah serta ketersediaan komputer di sebuah negara.
Jadi, riset ini bukan melulu melihat kemampuan penduduk sebuah negra dalam membaca atau menulis. Riset ini mencoba menyusun peringkat negara-negara berdasarkan "perilaku terpelajar dan sumber daya yang mendukungnya".
Dari 200 negara yang diteliti, akhirnya hanya 61 negara yang bisa diteliti karena minimnya data dan statistik untuk negara-negara lainnya.
Hasilnya, negara-negara Skandinavia mendominasi peringkat teratas. Setelah Finlandia di peringkat teratas, disusul Norwegia dan Islandia.
Sedangkan Denmark dan Swedia melengkapi dominasi negara Skandinavia di posisi lima besar.
Sementara itu, Swiss berada di posisi keenam, AS ketujuh, Kanada ke-11, Perancis ke-12 dan Inggris di peringkat ke-17.
Di papan bawah, Botswana menjadi juru kunci di peringkat ke-61 sementara di atasnya terdapat Indonesia dan Thailand (59).
Laporan ini juga menyimpulkan bahwa jika yang difokuskan hanya kemampuan membaca maka hasilnya akan jauh berbeda.
Jika hanya masalah bebas dari buta huruf maka Singapura berada di peringkat teratas, disusul Korea Selatan, Jepang dan China.
Sementara Finlandia adalah satu-satunya negara Eropa yang duduk di peringkat atas yaitu posisi dua bersama Korea Selatan.
Jika penilaian ditambah dengan jumlah perpustakaan dan jumlah buku di perpustakaan maka Estonia, Latvia dan Norwegia menjadi pemuncak.
"Saat faktor-faktor selain kemampuan membaca dimasukkan maka tak ada negara Asia yang masuk 25 besar," demikian hasil laporan riset tersebut.
Miller menambahkan, studi ini juga menyimpulkan tidak ada korelasi antara masa belajar dan biaya sekolah dengan hasil ujian seseorang.
Miller sangat yakin Finlandia, Norwegia, Islandia, Denmark dan Swedia menduduki peringkat lima besar karena secara budaya warga kelima negara ini sangat gemar membaca.
Inilah ke-10 negara paling terpelajar di dunia:
1. Finlandia
2. Norwegia
3. Islandia
4. Denmark
5. Swedia
6. Swiss
7. Amerika Serikat
8. Jerman
9. Latvia
10.Belanda
WASHINGTON DC - Dalam sebuah studi yang dilakukan John Miller, presiden Universitas Central Connecticut State di New Britain, menempatkan Finlandia sebagai negara paling terpelajar di dunia.
Riset ini menekankan pada hasil ujian literasi dan juga melihat apa yang disebut sebagai "karakteristik sikap terpelajar" misalnya jumlah perpustakaan dan koran hingga lamanya sekolah serta ketersediaan komputer di sebuah negara.
Jadi, riset ini bukan melulu melihat kemampuan penduduk sebuah negra dalam membaca atau menulis. Riset ini mencoba menyusun peringkat negara-negara berdasarkan "perilaku terpelajar dan sumber daya yang mendukungnya".
Dari 200 negara yang diteliti, akhirnya hanya 61 negara yang bisa diteliti karena minimnya data dan statistik untuk negara-negara lainnya.
Hasilnya, negara-negara Skandinavia mendominasi peringkat teratas. Setelah Finlandia di peringkat teratas, disusul Norwegia dan Islandia.
Sedangkan Denmark dan Swedia melengkapi dominasi negara Skandinavia di posisi lima besar.
Sementara itu, Swiss berada di posisi keenam, AS ketujuh, Kanada ke-11, Perancis ke-12 dan Inggris di peringkat ke-17.
Di papan bawah, Botswana menjadi juru kunci di peringkat ke-61 sementara di atasnya terdapat Indonesia dan Thailand (59).
Laporan ini juga menyimpulkan bahwa jika yang difokuskan hanya kemampuan membaca maka hasilnya akan jauh berbeda.
Jika hanya masalah bebas dari buta huruf maka Singapura berada di peringkat teratas, disusul Korea Selatan, Jepang dan China.
Sementara Finlandia adalah satu-satunya negara Eropa yang duduk di peringkat atas yaitu posisi dua bersama Korea Selatan.
Jika penilaian ditambah dengan jumlah perpustakaan dan jumlah buku di perpustakaan maka Estonia, Latvia dan Norwegia menjadi pemuncak.
"Saat faktor-faktor selain kemampuan membaca dimasukkan maka tak ada negara Asia yang masuk 25 besar," demikian hasil laporan riset tersebut.
Miller menambahkan, studi ini juga menyimpulkan tidak ada korelasi antara masa belajar dan biaya sekolah dengan hasil ujian seseorang.
Miller sangat yakin Finlandia, Norwegia, Islandia, Denmark dan Swedia menduduki peringkat lima besar karena secara budaya warga kelima negara ini sangat gemar membaca.
Inilah ke-10 negara paling terpelajar di dunia:
1. Finlandia
2. Norwegia
3. Islandia
4. Denmark
5. Swedia
6. Swiss
7. Amerika Serikat
8. Jerman
9. Latvia
10.Belanda
Pasar Properti Online Yang Menggiurkan
Portal Lamudi Disuntik Rp 442 Miliar
Jakarta - Portal jaringan pasar real estate Lamudi telah menjaring dana investasi 29 juta euro atau sekitar Rp 442.4 miliar untuk fokus mengembangkan operasi bisnisnya di Indonesia dan negara berkembang lainnya di Asia dan Amerika Latin.
Tiga investor telah mendukung investasi tersebut, yakni Asia Pacific Internet Group (APACIG), yang merupakan usaha gabungan dari Rocket Internet dan Ooredoo, Holtzbrink Ventures, investor modal ventura terkemuka di Eropa, dan Tengelmann Ventures, sebuah divisi dari pengecer multi-sektor internasional, yang masih menjadi investor Lamudi saat ini.
Lamudi, portal real estate global, diluncurkan pada Oktober 2013 oleh perusahaan internet platform dari Jerman yaitu Rocket Internet. Sejak saat itu, Lamudi telah melihat pertumbuhan yang pesat dari tahun ke tahun serta telah mencapai kepemimpinan pasar di beberapa negara.
Lamudi beroperasi secara eksklusif di negara-negara berkembang dan saat ini telah aktif di sembilan lokasi di Asia dan Amerika Latin seperti Indonesia, Filipina, Bangladesh, Myanmar, Pakistan, Sri Lanka, Meksiko, Kolombia dan Peru.
Di Februari 2015, ventura Lamudi menerima 16 juta euro dalam bentuk investasi untuk mendorong operasi di Amerika Latin dan Asia. Setahun kemudian, tambahan 29 juta euro akan diinvestasikan ke dalam bisnis tersebut.
"Kami sangat senang dengan perkembangan Lamudi dalam portofolio kami. Terdapat permintaan yang tinggi untuk platform iklan baris sangat tinggi di pasar negara berkembang dan perbatasan di wilayah Asia Pasifik," kata CEO APACIG, Hanno Stegmann.
Co-Founder dan Managing Director Lamudi Global, Kian Moini, menambahkan perseroan akan membangun platform real-estate terbesar dari Filipina hingga Meksiko.
"Tambahan dana investasi memungkinkan kami untuk mencapai kepemimpinan dan dominasi pasar dengan pangsa yang besar dan tingkat yang lebih cepat. Tahun lalu adalah tahun yang intens dan sukses, penuh dengan milestone perusahaan yang sangat penting, termasuk akusisi MyProperty.ph dan penyampaian produk-produk developer yang berdedikasi," katanya.
Pasar properti residensial di negara-negara berkembang di Amerika Latin dan Asia, dimana Lamudi beroperasi, berada pada fase pertumbuhan dalam siklus.
Hal ini dibuktikan dengan peningkatan transaksi, harga transaksi di pasar terpilih, dan pertumbuhan trafik ke platform yang cukup signifikan. Laporan keuangan Lamudi sesuai dengan prediksi. Pendapatan Lamudi tumbuh sebesar 460% pada tahun 2015 dan sudah diatur untuk tumbuh lebih cepat pada 2016.
Jakarta - Portal jaringan pasar real estate Lamudi telah menjaring dana investasi 29 juta euro atau sekitar Rp 442.4 miliar untuk fokus mengembangkan operasi bisnisnya di Indonesia dan negara berkembang lainnya di Asia dan Amerika Latin.
Tiga investor telah mendukung investasi tersebut, yakni Asia Pacific Internet Group (APACIG), yang merupakan usaha gabungan dari Rocket Internet dan Ooredoo, Holtzbrink Ventures, investor modal ventura terkemuka di Eropa, dan Tengelmann Ventures, sebuah divisi dari pengecer multi-sektor internasional, yang masih menjadi investor Lamudi saat ini.
Lamudi, portal real estate global, diluncurkan pada Oktober 2013 oleh perusahaan internet platform dari Jerman yaitu Rocket Internet. Sejak saat itu, Lamudi telah melihat pertumbuhan yang pesat dari tahun ke tahun serta telah mencapai kepemimpinan pasar di beberapa negara.
Lamudi beroperasi secara eksklusif di negara-negara berkembang dan saat ini telah aktif di sembilan lokasi di Asia dan Amerika Latin seperti Indonesia, Filipina, Bangladesh, Myanmar, Pakistan, Sri Lanka, Meksiko, Kolombia dan Peru.
Di Februari 2015, ventura Lamudi menerima 16 juta euro dalam bentuk investasi untuk mendorong operasi di Amerika Latin dan Asia. Setahun kemudian, tambahan 29 juta euro akan diinvestasikan ke dalam bisnis tersebut.
"Kami sangat senang dengan perkembangan Lamudi dalam portofolio kami. Terdapat permintaan yang tinggi untuk platform iklan baris sangat tinggi di pasar negara berkembang dan perbatasan di wilayah Asia Pasifik," kata CEO APACIG, Hanno Stegmann.
Co-Founder dan Managing Director Lamudi Global, Kian Moini, menambahkan perseroan akan membangun platform real-estate terbesar dari Filipina hingga Meksiko.
"Tambahan dana investasi memungkinkan kami untuk mencapai kepemimpinan dan dominasi pasar dengan pangsa yang besar dan tingkat yang lebih cepat. Tahun lalu adalah tahun yang intens dan sukses, penuh dengan milestone perusahaan yang sangat penting, termasuk akusisi MyProperty.ph dan penyampaian produk-produk developer yang berdedikasi," katanya.
Pasar properti residensial di negara-negara berkembang di Amerika Latin dan Asia, dimana Lamudi beroperasi, berada pada fase pertumbuhan dalam siklus.
Hal ini dibuktikan dengan peningkatan transaksi, harga transaksi di pasar terpilih, dan pertumbuhan trafik ke platform yang cukup signifikan. Laporan keuangan Lamudi sesuai dengan prediksi. Pendapatan Lamudi tumbuh sebesar 460% pada tahun 2015 dan sudah diatur untuk tumbuh lebih cepat pada 2016.












