Menguak Biang Kekalahan Apple dari Oppo & Vivo
Beijing - China telah lama menjadi sasaran vendor smartphone global, terutama tentu saja Apple dan Samsung. Tapi belakangan vendor lokal mulai menunjukkan taringnya dan membuat mereka kelabakan.
Pasar China sekarang dipimpin Oppo dan Vivo di mana pada kuartal III 2016, mengapalkan sekitar 40 juta smartphone menurut data IDC. Kombinasi pasar mereka adalah 40%. Sedangkan Apple cuma 7% dan Samsung 5%. Padahal dulu dua brand global ini berkuasa.
Apa rahasianya? Oppo dan Vivo memenangkan pertarungan untuk sementara, dengan giat menyasar daerah-daerah pelosok di China, bukan kota besar saja. Mereka juga memberi intensif besar pada para penjual ponselnya.
"Oppo dan Vivo mau membagi keuntungan mereka. Maka hasilnya mereka mendapatkan jaringan penjualan yang aktif dan loyal di seluruh China. Mereka melakukan hal yang berbeda. Mereka mau melakukan marketing lokal," sebut Jin Di, analis di IDC.
Apple sempat sangat berjaya di China, dengan penjualan tembus USD 59 miliar di tahun 2015. Sedangkan Samsung dulu adalah vendor nomor satu di sana. Namun kini, pertarungan sangat ketat.
"Apple perlu melakukan terobosan untuk menarik pengguna smartphone di China yang semakin mature," sebut analis Counterpoint Research, Neil Shah yang dikutip detikINET dari Bloomberg.
Oppo dan Vivo menjual ponsel cukup powerful, namun harganya jauh di bawah iPhone. Mereka juga berinvestasi sangat besar di bidang marketing dan menggeber penjualan offline dengan sangat serius.
Apple yang hanya memiliki 40 toko di seluruh China, terutama di kota besar, ternyata tidak dapat mengimbangi untuk saat ini. Konsumen terutama di wilayah-wilayah miskin atau pinggiran, tidak dapat menjangkau harga iPhone. Dan mereka banyak berpaling ke Oppo serta Vivo.
Mengajari Anak Menghargai Makanan
Inilah 7 Cara Orang Prancis Ajarkan Konsumsi Makanan Sehat pada Anak
Jakarta - Ada beberapa versi mengajarkan anak konsumsi makanan sehat. Gaya Amerika dan Prancis. Prancis lebih mengajarkan anak mengonsumsi makanan secukupnya dengan mengetahui proses pemasakan dan manfaat bahan makanan.
Dengan cara ini akan terbangun rasa ingin tahu dan juga menambah pengetahuan makanan sehat dari anak. Anak sering diajak memasak bersama untuk membangun kreatifitas si kecil.
1. Waktu makan
Anak-anak Prancis mengonsumsi makanan berat 3 kali sehari dengan satu kali snack sore. Makanan utama ini terdiri dari makanan pokok lengkap dengan lauk dan juga sayuran. Sedangkan untuk snacknya dapat berupa buah atau saus apel yang diberikan saat si kecil di sekolah.
2. Porsi kecil
Untuk konsumsi makanan, anak-anak Prancis biasanya mengonsumsi makanan yang padat gizi dengan porsi kecil. Biasanya untuk pembukanya, anak-anak diberikan salad kacang-kacangan, sedangkan untuk hidangan utama adalah ayam panggang dan sayuran dengan tambahan keju.
Untuk penutupnya bisa dengan buah seperti apel atau jeruk. Hal ini dapat membantu si kecil mengonsumsi makanan sehat dan kenyang lebih lama.
3. Pilihan minuman
Secara umum, Prancis juga tidak mengajarkan anak-anak untuk mengonsumsi makanan tinggi kalori. Rata-rata para orangtua memberikan anak-anak air putih atau susu.
4. Duduk
Salah satu tata cara yang dikatakan bai adalah dengan menyantap makanan di meja makan tanpa TV atau yang lain. Sehingga inilah yang membuat masyarakat Prancis jarang mengonsumsi makanan sambil berjalan atau berbelanja.
5. Makan lebih ringan malam hari
Makan siang adalah waktu makan yang utama dengan mengonsumsi makanan cukup berat. Untuk makan malam biasanya menu yang dipilih lebih ringan seperti sup, salad, telur dadar hingga hidangan sederhana. Dengan makanan penutup yang rendah kalori seperti yogurt atau buah.
6. Menebak rasa makanan
Tak hanya menikmati rasa dari makanan yang disajikan. Banyak keluarga di Prancis juga sering berkumpul untuk membahas rasa dan bahan makanan yang digunakan dalam makanan. Anak-anak juga sering bergabung dalam perbincangan ini untuk belajar dari mana asal makanan dan apa saja manfaatnya.
7. Ajak memasak
Dengan sedikit latihan, si kecil juga dapat diajak untuk memasak bersama. Anak-anak suka membantu mencuci atau memasukkan sayuran ke dalam pasta atau panci atau membuat kue cokelat. Hal ini menjadi bagian dari proses mempertinggi penghargaan dan membangun kebiasaan yang baik bagi kehidupan.
Jakarta - Ada beberapa versi mengajarkan anak konsumsi makanan sehat. Gaya Amerika dan Prancis. Prancis lebih mengajarkan anak mengonsumsi makanan secukupnya dengan mengetahui proses pemasakan dan manfaat bahan makanan.
Dengan cara ini akan terbangun rasa ingin tahu dan juga menambah pengetahuan makanan sehat dari anak. Anak sering diajak memasak bersama untuk membangun kreatifitas si kecil.
1. Waktu makan
Anak-anak Prancis mengonsumsi makanan berat 3 kali sehari dengan satu kali snack sore. Makanan utama ini terdiri dari makanan pokok lengkap dengan lauk dan juga sayuran. Sedangkan untuk snacknya dapat berupa buah atau saus apel yang diberikan saat si kecil di sekolah.
2. Porsi kecil
Untuk konsumsi makanan, anak-anak Prancis biasanya mengonsumsi makanan yang padat gizi dengan porsi kecil. Biasanya untuk pembukanya, anak-anak diberikan salad kacang-kacangan, sedangkan untuk hidangan utama adalah ayam panggang dan sayuran dengan tambahan keju.
Untuk penutupnya bisa dengan buah seperti apel atau jeruk. Hal ini dapat membantu si kecil mengonsumsi makanan sehat dan kenyang lebih lama.
3. Pilihan minuman
Secara umum, Prancis juga tidak mengajarkan anak-anak untuk mengonsumsi makanan tinggi kalori. Rata-rata para orangtua memberikan anak-anak air putih atau susu.
4. Duduk
Salah satu tata cara yang dikatakan bai adalah dengan menyantap makanan di meja makan tanpa TV atau yang lain. Sehingga inilah yang membuat masyarakat Prancis jarang mengonsumsi makanan sambil berjalan atau berbelanja.
5. Makan lebih ringan malam hari
Makan siang adalah waktu makan yang utama dengan mengonsumsi makanan cukup berat. Untuk makan malam biasanya menu yang dipilih lebih ringan seperti sup, salad, telur dadar hingga hidangan sederhana. Dengan makanan penutup yang rendah kalori seperti yogurt atau buah.
6. Menebak rasa makanan
Tak hanya menikmati rasa dari makanan yang disajikan. Banyak keluarga di Prancis juga sering berkumpul untuk membahas rasa dan bahan makanan yang digunakan dalam makanan. Anak-anak juga sering bergabung dalam perbincangan ini untuk belajar dari mana asal makanan dan apa saja manfaatnya.
7. Ajak memasak
Dengan sedikit latihan, si kecil juga dapat diajak untuk memasak bersama. Anak-anak suka membantu mencuci atau memasukkan sayuran ke dalam pasta atau panci atau membuat kue cokelat. Hal ini menjadi bagian dari proses mempertinggi penghargaan dan membangun kebiasaan yang baik bagi kehidupan.
Bisnis Yang Mengalahkan Sang Presiden
Saat Bisnis Mebel Jokowi Kalah dengan Martabak Anaknya
Jakarta - Sebelum terjun ke dunia politik, Presiden Joko Widodo (Jokowi) sudah lama menggeluti usaha mebelnya. Jatuh bangun sudah dirasakan Jokowi saat menjalankan bisnisnya tersebut.
Di sela acara, Indonesia Franchise and SME Expo (IFSE) 2016 di Jakarta Convention Center (JCC), Jokowi sempat berujar kepada Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita bahwa perkembangan UMKM di Indonesia sangat baik.
Bahkan, Jokowi mengatakan kepada Enggar bahwa bisnis mebelnya saat ini omzetnya kalah dibandingkan bisnis martabak milik anaknya, Gibran Rakabuming, yaitu Markobar.
"Pak Presiden juga mengatakan, pabrik saya gede, investasi gede tapi kalah dengan bisnis anaknya yang kecil, yang martabak," kata Enggar di JCC, Jakarta Selatan.
Enggar menambahkan, dalam menjalankan sebuah bisnis juga membutuhkan inovasi. Sehingga konsumen tidak akan bosan terhadap produk yang ditawarkan.
"Maka dia harus punya inovasi bisnis yang akan dinaikkan untuk memudahkan menjual konsep dan bekerja sama dengan pengusaha baru yang lain," tutup Enggar.
Jakarta - Sebelum terjun ke dunia politik, Presiden Joko Widodo (Jokowi) sudah lama menggeluti usaha mebelnya. Jatuh bangun sudah dirasakan Jokowi saat menjalankan bisnisnya tersebut.
Di sela acara, Indonesia Franchise and SME Expo (IFSE) 2016 di Jakarta Convention Center (JCC), Jokowi sempat berujar kepada Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita bahwa perkembangan UMKM di Indonesia sangat baik.
Bahkan, Jokowi mengatakan kepada Enggar bahwa bisnis mebelnya saat ini omzetnya kalah dibandingkan bisnis martabak milik anaknya, Gibran Rakabuming, yaitu Markobar.
"Pak Presiden juga mengatakan, pabrik saya gede, investasi gede tapi kalah dengan bisnis anaknya yang kecil, yang martabak," kata Enggar di JCC, Jakarta Selatan.
Enggar menambahkan, dalam menjalankan sebuah bisnis juga membutuhkan inovasi. Sehingga konsumen tidak akan bosan terhadap produk yang ditawarkan.
"Maka dia harus punya inovasi bisnis yang akan dinaikkan untuk memudahkan menjual konsep dan bekerja sama dengan pengusaha baru yang lain," tutup Enggar.
Mengantarkan Firman Tuhan ke Tangan Banyak Orang
Langkah Paus Fransiskus Rangkul Umat Protestan demi Persatuan Kristen
Pemimpin umat Katolik sedunia Paus Fransiskus
MALMÖ - Pemimpin umat Katolik sedunia, Paus Fransiskus mendarat di Malmo, Swedia.
Paus melakukan perjalanan ini sebagai bagian dari misinya untuk membangun rekonsiliasi dan persatuan di antara seluruh umat Kristen.
Diberitakan AFP, Tak lama setelah tiba di Malmo, Paus Fransiskus pun bergegas menghadiri ibadah oikumene yang digelar untuk merayakan 500 tahun gerakan reformasi.
Oikumene dikenal sebagai suatu usaha untuk menyatukan seluruh gereja. Hal ini berarti seluruh gereja, dengan berbagai latar belakang, berlainan suku, bahasa, kebudayaan dan tradisi melebur menjadi satu.
Acara itu juga menandai 50 tahun terwujudnya dialog rekonsiliasi antara gereja Katolik dan ajaran Lutheran (Protestan), -sebuah tradisi yang dulunya sungguh bermusuhan dengan kewenangan dan ajaran Vatikan.
Hanya dengan bersedia hadir dalam acara itu, Paus pun telah membuat sebuah langkah yang tak pernah dibayangkan sebelumnya.
Di abad XVI, Paus yang menjabat kala itu, menghabiskan sebagian besar waktu dan energinya untuk memutarbalikkan gerakan reformasi yang digagas Martin Luther.
Pertemuan pada hari ini terjadi setelah delapan bulan lalu, Paus menjadi Pemimpin Umat Katolik sedunia pertama, selama 1.000 tahun terakhir, yang bertemu dengan pemuka gereja Orthodox Patriarch.
Pemimpin 1,2 miliar pemeluk agama Katolik ini pun sudah bertemu dengan pemuka Gereja aliran Anglikan.
Pertemuan dengan umat Protestan di Swedia ini, kembali mengingatkan akan pentingnya persatuan umat Kristen, dari berbagai latar belakang.
Menurut Paus, persatuan tersebut penting, terlebih di saat pemeluk agama Kristen mendapat tekanan di berbagai tempat di belahan dunia.
"Ketika umat Kristen dianiaya atau bahkan dibunuh, mereka mengalami itu karena mereka Kristen, bukan karena mereka Lutheran, Calvinis, Anglikan, Katolik, atau Ortodok," kata Paus dalam sebuah wawancara.
Hasil wawancara itu diterbitkan dua media Jesuit, belum lama ini.
Dia juga menggarisbawahi bahwa Gereja Katolik saat ini sudah tak lagi memandang Martin Luther yang dulu dikucilkan, sebagai tokoh sesat.
"Luther sudah mengambil langkah yang luar biasa, dengan mengantarkan Firman Tuhan ke tangan banyak orang," kata Paus.
Ditafsirkan, ucapan Paus ini merujuk pada perjuangan Martin Luther untuk mendapatkan Alkitab dalam bahasa Jerman dan kemudian menyalurkannya, pada masa itu.
Pemimpin umat Katolik sedunia Paus Fransiskus
MALMÖ - Pemimpin umat Katolik sedunia, Paus Fransiskus mendarat di Malmo, Swedia.
Paus melakukan perjalanan ini sebagai bagian dari misinya untuk membangun rekonsiliasi dan persatuan di antara seluruh umat Kristen.
Diberitakan AFP, Tak lama setelah tiba di Malmo, Paus Fransiskus pun bergegas menghadiri ibadah oikumene yang digelar untuk merayakan 500 tahun gerakan reformasi.
Oikumene dikenal sebagai suatu usaha untuk menyatukan seluruh gereja. Hal ini berarti seluruh gereja, dengan berbagai latar belakang, berlainan suku, bahasa, kebudayaan dan tradisi melebur menjadi satu.
Acara itu juga menandai 50 tahun terwujudnya dialog rekonsiliasi antara gereja Katolik dan ajaran Lutheran (Protestan), -sebuah tradisi yang dulunya sungguh bermusuhan dengan kewenangan dan ajaran Vatikan.
Hanya dengan bersedia hadir dalam acara itu, Paus pun telah membuat sebuah langkah yang tak pernah dibayangkan sebelumnya.
Di abad XVI, Paus yang menjabat kala itu, menghabiskan sebagian besar waktu dan energinya untuk memutarbalikkan gerakan reformasi yang digagas Martin Luther.
Pertemuan pada hari ini terjadi setelah delapan bulan lalu, Paus menjadi Pemimpin Umat Katolik sedunia pertama, selama 1.000 tahun terakhir, yang bertemu dengan pemuka gereja Orthodox Patriarch.
Pemimpin 1,2 miliar pemeluk agama Katolik ini pun sudah bertemu dengan pemuka Gereja aliran Anglikan.
Pertemuan dengan umat Protestan di Swedia ini, kembali mengingatkan akan pentingnya persatuan umat Kristen, dari berbagai latar belakang.
Menurut Paus, persatuan tersebut penting, terlebih di saat pemeluk agama Kristen mendapat tekanan di berbagai tempat di belahan dunia.
"Ketika umat Kristen dianiaya atau bahkan dibunuh, mereka mengalami itu karena mereka Kristen, bukan karena mereka Lutheran, Calvinis, Anglikan, Katolik, atau Ortodok," kata Paus dalam sebuah wawancara.
Hasil wawancara itu diterbitkan dua media Jesuit, belum lama ini.
Dia juga menggarisbawahi bahwa Gereja Katolik saat ini sudah tak lagi memandang Martin Luther yang dulu dikucilkan, sebagai tokoh sesat.
"Luther sudah mengambil langkah yang luar biasa, dengan mengantarkan Firman Tuhan ke tangan banyak orang," kata Paus.
Ditafsirkan, ucapan Paus ini merujuk pada perjuangan Martin Luther untuk mendapatkan Alkitab dalam bahasa Jerman dan kemudian menyalurkannya, pada masa itu.
Bakteri Predator Untuk Obat Masa Depan
Cari Alternatif Antibiotik, Peneliti Berpaling ke Bakteri Predator
Jakarta, Saat ini semakin banyak bakteri ditemukan telah membangun kekebalan terhadap obat antibiotik. Artinya penyakit infeksi akan semakin sulit untuk disembuhkan sehingga para peneliti di dunia berlomba-lomba menemukan cara baru untuk menghadapinya.
Salah satu cara baru yang tengah dikembangkan tersebut adalah dengan memanfaatkan bakteri lain. Tim peneliti dari Imperial College London dan University of Nottingham dalam jurnal Current Biology melaporkan telah mencoba memakai bakteri jenis Bdellovibrio bacteriovorus untuk jadi obat 'hidup' melawan bakteri sumber penyakit.
Bdellovibrio sendiri adalah bakteri yang memiliki kemampuan berenang dengan cepat dan bersifat predator memakan bakteri lainnya. Para ahli mengakui ini adalah pendekatan yang tak biasa namun tak bisa dipungkiri memiliki potensi besar.
Dalam laboratorium, Bdellovibrio sudah dites melawan bakteri super Shigella yang umum menyebabkan keracunan makanan. Hasilnya diketahui Bdellovibrio mampu menghancurkan koloni bakteri Shigella, mengurangi jumlahnya hingga 4.000 kali lipat.
"Ini jelas merupakan sebuah pendekatan yang kreatif dan yang membuatnya spesial adalah inang (bakteri lawan -red) tidak mampu mengembangkan resistansi," kata Dr Serge Mostowy dari Imperial College London seperti dikutip dari BBC.
"Studi ini merupakan tonggak penting dalam riset tentang penggunaan antibiotik hidup yang ke depannya mungkin bisa digunakan untuk hewan dan manusia," lanjut Dr Serge.
Peneliti mengatakan sejauh ini tidak ada efek berbahaya dalam penggunaan bakteri Bdellovibrio. Bahkan ketika sengaja diinfeksikan pada ikan laboratorium dalam dosis tinggi, tidak ada efek samping yang muncul.
Jakarta, Saat ini semakin banyak bakteri ditemukan telah membangun kekebalan terhadap obat antibiotik. Artinya penyakit infeksi akan semakin sulit untuk disembuhkan sehingga para peneliti di dunia berlomba-lomba menemukan cara baru untuk menghadapinya.
Salah satu cara baru yang tengah dikembangkan tersebut adalah dengan memanfaatkan bakteri lain. Tim peneliti dari Imperial College London dan University of Nottingham dalam jurnal Current Biology melaporkan telah mencoba memakai bakteri jenis Bdellovibrio bacteriovorus untuk jadi obat 'hidup' melawan bakteri sumber penyakit.
Bdellovibrio sendiri adalah bakteri yang memiliki kemampuan berenang dengan cepat dan bersifat predator memakan bakteri lainnya. Para ahli mengakui ini adalah pendekatan yang tak biasa namun tak bisa dipungkiri memiliki potensi besar.
Dalam laboratorium, Bdellovibrio sudah dites melawan bakteri super Shigella yang umum menyebabkan keracunan makanan. Hasilnya diketahui Bdellovibrio mampu menghancurkan koloni bakteri Shigella, mengurangi jumlahnya hingga 4.000 kali lipat.
"Ini jelas merupakan sebuah pendekatan yang kreatif dan yang membuatnya spesial adalah inang (bakteri lawan -red) tidak mampu mengembangkan resistansi," kata Dr Serge Mostowy dari Imperial College London seperti dikutip dari BBC.
"Studi ini merupakan tonggak penting dalam riset tentang penggunaan antibiotik hidup yang ke depannya mungkin bisa digunakan untuk hewan dan manusia," lanjut Dr Serge.
Peneliti mengatakan sejauh ini tidak ada efek berbahaya dalam penggunaan bakteri Bdellovibrio. Bahkan ketika sengaja diinfeksikan pada ikan laboratorium dalam dosis tinggi, tidak ada efek samping yang muncul.
Misteri Bola Terang Di Atas Langit
Ini Video Bola Bercahaya Hijau Misterius Lintasi Langit Jepang
Potongan gambar ketika cahaya hijau itu melintasi langit Niigata
NIIGATA – Bola bercahaya misterius sempat terlihat melintasi langit di Jepang. Cahaya misterius berwarna hijau itu dilaporkan terlihat di Niigata pada Senin 31 Oktober 2016 pagi waktu setempat.
Fenomena tersebut sempat terekam oleh Nippon TV. Sebagaimana dikutip dari Daily Mail, Rabu, para ahli menduga cahaya misterius itu berasal dari bola api atau meteor.
Seorang ahli lain mengatakan kepada NBC bahwa bola bercahaya itu bisa saja berasal dari sampah luar angkasa. Ia mencontohkan, puing-puing dari satelit dapat terbakar ketika mencoba masuk ke atmosfer bumi dan ketika di lihat dari permukaan tanah, puing-puing itu tampak seperti benda bercahaya yang bergerak di langit.
Pada rekaman yang diunggah oleh Nippon TV, bola bercahaya berwarna hijau itu terlihat melintasi langit Jepang kala senja mulai terlihat. Nippon TV menyatakan fenomena misterius itu terekam oleh kamera pemantau cuaca milik mereka.
NIIGATA – Bola bercahaya misterius sempat terlihat melintasi langit di Jepang. Cahaya misterius berwarna hijau itu dilaporkan terlihat di Niigata pada Senin 31 Oktober 2016 pagi waktu setempat.
Fenomena tersebut sempat terekam oleh Nippon TV. Sebagaimana dikutip dari Daily Mail, Rabu, para ahli menduga cahaya misterius itu berasal dari bola api atau meteor.
Seorang ahli lain mengatakan kepada NBC bahwa bola bercahaya itu bisa saja berasal dari sampah luar angkasa. Ia mencontohkan, puing-puing dari satelit dapat terbakar ketika mencoba masuk ke atmosfer bumi dan ketika di lihat dari permukaan tanah, puing-puing itu tampak seperti benda bercahaya yang bergerak di langit.
Pada rekaman yang diunggah oleh Nippon TV, bola bercahaya berwarna hijau itu terlihat melintasi langit Jepang kala senja mulai terlihat. Nippon TV menyatakan fenomena misterius itu terekam oleh kamera pemantau cuaca milik mereka.
Ikan Cupang Termahal Sedunia
Ikan Cupang "Termahal di Dunia", Laku Rp 20 Juta
Seekor ikan cupang dengan warna mirip bendera kebangsaan Thailand, laku terjual seharga 1.530 dollar AS atau kira-kira Rp 20 juta, dalam sebuah lelang online.
BANGKOK - Seekor ikan cupang dengan warna mirip bendera kebangsaan Thailand, laku terjual seharga 1.530 dollar AS atau kira-kira Rp 20 juta, dalam sebuah lelang online.
Angka ini mungkin menjadi rekor penjualan termahal di dunia, untuk ikan dengan sebutan betta fish tersebut.
Ikan cupang, atau the Siamese fighting fish atau betta splendens, dikenal memiliki sirip yang berwarna-warni. Ikan jenis ini biasa dipakai sebagai ikan aduan.
Badan ikan tersebut berwarna biru, dengan garis putih horizontal di bagian perut, serta warna merah sejajar di sirip bawahnya.
Ikan unik ini menjadi perbincangan heboh di dunia maya, setelah pemiliknya Kachen Worachai mengunggah foto di grup lelang di Facebook.
Kachen, mengatakan, dia mengharapkan ada orang yang mau membeli ikan tersebut.
Dia sempat terkejut ketika ada orang yang menawar dengan harga 285 dollar AS, di hari kedua setelah dia mengunggah foto itu.
"Saya tak pernah menyangka ikan saya akan laku semahal itu," ungkap dia.
Lelaki berumur 40 tahun pemilik toko serba ada itu menangkarkan ikan cupang sebagai hobi.
Dia mengnggah sejumlah foto pada 6 November lalu, dengan harga awal 2,8 dollar AS. Lelang ditutup pada 8 November.
Kachen mengatakan, harga tertinggi yang pernah dia terima adalah 671 dollar AS.
"Kesempatan untuk mendapatkan ikan cupang dengan warna semacam ini memang macam 1:100.000 ikan," ungkap dia.
"Telah banyak orang yang coba menangkarkan ikan sejenis untuk menghasilkan warna yang demikian, namun keberuntungan sedang berada di pihak saya," kata dia.
Seekor ikan cupang dengan warna mirip bendera kebangsaan Thailand, laku terjual seharga 1.530 dollar AS atau kira-kira Rp 20 juta, dalam sebuah lelang online.
BANGKOK - Seekor ikan cupang dengan warna mirip bendera kebangsaan Thailand, laku terjual seharga 1.530 dollar AS atau kira-kira Rp 20 juta, dalam sebuah lelang online.
Angka ini mungkin menjadi rekor penjualan termahal di dunia, untuk ikan dengan sebutan betta fish tersebut.
Ikan cupang, atau the Siamese fighting fish atau betta splendens, dikenal memiliki sirip yang berwarna-warni. Ikan jenis ini biasa dipakai sebagai ikan aduan.
Badan ikan tersebut berwarna biru, dengan garis putih horizontal di bagian perut, serta warna merah sejajar di sirip bawahnya.
Ikan unik ini menjadi perbincangan heboh di dunia maya, setelah pemiliknya Kachen Worachai mengunggah foto di grup lelang di Facebook.
Kachen, mengatakan, dia mengharapkan ada orang yang mau membeli ikan tersebut.
Dia sempat terkejut ketika ada orang yang menawar dengan harga 285 dollar AS, di hari kedua setelah dia mengunggah foto itu.
"Saya tak pernah menyangka ikan saya akan laku semahal itu," ungkap dia.
Lelaki berumur 40 tahun pemilik toko serba ada itu menangkarkan ikan cupang sebagai hobi.
Dia mengnggah sejumlah foto pada 6 November lalu, dengan harga awal 2,8 dollar AS. Lelang ditutup pada 8 November.
Kachen mengatakan, harga tertinggi yang pernah dia terima adalah 671 dollar AS.
"Kesempatan untuk mendapatkan ikan cupang dengan warna semacam ini memang macam 1:100.000 ikan," ungkap dia.
"Telah banyak orang yang coba menangkarkan ikan sejenis untuk menghasilkan warna yang demikian, namun keberuntungan sedang berada di pihak saya," kata dia.
Gadget Gadget Juara Yang Sekarang Sekarat
Deretan Gadget Populer yang Kini 'Sekarat'
1. Pemutar Musik Digital
Pemutar musik digital semacam iPod dulu dianggap keren. Namun kini peminatnya semakin menurun dan Apple bahkan sudah tidak pernah lagi menelurkan versi baru iPod
2. GPS
Perangkat GPS yang berdiri sendiri belakangan semakin ditinggalkan. Dengan alasan praktis dan lebih murah, pengemudi lebih memilih menggunakan smartphone saja.
3. Konsol Handheld
Konsol handheld semacam PlayStation Vita tak seheboh dulu lagi popularitasnya, karena semakin merebaknya perangkat mobile canggih semacam PlayStation Vita.
4. Smartphone Berlayar Kecil
Smartphone berlayar kecil, 4 inch ke bawah, rasanya semakin kurang diminati. User lebih memilih layar lebar untuk menonton video atau foto dengan lebih menyenangkan.
5. Telepon Kabel
Telepon kabel, baik telepon umum maupun di rumah makin tidak laku karena merebaknya ponsel di semua kalangan masyarakat.
6. Ponsel Tanpa Kamera
Ponsel feature phone yang tidak dibekali kamera semakin tragis nasibnya saat ini, meski mungkin masih ada yang menggunakannya sebagai ponsel kedua karena betrainya awet.
7. Voice Recorder
Voice recorder atau perekam suara kini mungkin tidak begitu laku. Para wartawan misalnya, cukup memakai ponsel untuk merekam suara.
8. Kamera Saku
Kamera saku sudah tidak begitu diminati seiring canggihnya kamera smartphone.
9. DVD
Peran DVD makin tergantikan streaming online, misalnya cukup menonton melalui Netflix.
10. Mesin Fax
Mesin fax jelas selalu digunakan di banyak kantor. Tapi mungkin tidak dimanfaatkan sebanyak dulu karena pengiriman dokumen via digital semakin gampang.
1. Pemutar Musik Digital
Pemutar musik digital semacam iPod dulu dianggap keren. Namun kini peminatnya semakin menurun dan Apple bahkan sudah tidak pernah lagi menelurkan versi baru iPod
2. GPS
Perangkat GPS yang berdiri sendiri belakangan semakin ditinggalkan. Dengan alasan praktis dan lebih murah, pengemudi lebih memilih menggunakan smartphone saja.
3. Konsol Handheld
Konsol handheld semacam PlayStation Vita tak seheboh dulu lagi popularitasnya, karena semakin merebaknya perangkat mobile canggih semacam PlayStation Vita.
4. Smartphone Berlayar Kecil
Smartphone berlayar kecil, 4 inch ke bawah, rasanya semakin kurang diminati. User lebih memilih layar lebar untuk menonton video atau foto dengan lebih menyenangkan.
5. Telepon Kabel
Telepon kabel, baik telepon umum maupun di rumah makin tidak laku karena merebaknya ponsel di semua kalangan masyarakat.
6. Ponsel Tanpa Kamera
7. Voice Recorder
Voice recorder atau perekam suara kini mungkin tidak begitu laku. Para wartawan misalnya, cukup memakai ponsel untuk merekam suara.
8. Kamera Saku
Kamera saku sudah tidak begitu diminati seiring canggihnya kamera smartphone.
9. DVD
Peran DVD makin tergantikan streaming online, misalnya cukup menonton melalui Netflix.
10. Mesin Fax
Mesin fax jelas selalu digunakan di banyak kantor. Tapi mungkin tidak dimanfaatkan sebanyak dulu karena pengiriman dokumen via digital semakin gampang.
Anda Tidak Sedang Bertahan Tapi Memang Punya Kekuatan
True Story
Disuntik HIV oleh Ayahnya, Brryan Kini Berjuang Hidup dan Lawan Stigma
Jakarta, Saat Brryan Jackson berumur 10 bulan, sang ayah diam-diam menyuntiknya dengan darah terkontaminasi human immunodeficiency virus (HIV). Tujuannya agar Brryan meninggal dan ia tak harus membayar biaya tanggungan anak saat bercerai kelak.
Namun kenyataan berkata lain, 24 tahun sudah berlalu dan Brryan dapat bertahan hidup tumbuh besar sementara sang ayah dipenjara akibat perbuatannya. Tentu perjalanan hidup untuk Brryan sendiri tak mulus karena banyak hal harus ia hadapi mulai dari ancaman penyakit akibat virus hingga diskriminasi yang ada.
"Satu hari saya bisa baik-baik saja, tapi beberapa jam kemudian dilarikan ke rumah sakit karena terkena infeksi lainnya," kenang Brryan mengungkap perjuangannya sehari-hari untuk bisa tetap hidup seperti dikutip dari BBC.
"Dulu tahun 90-an orang-orang masih mengira Anda dapat terkena AIDS dari tempat duduk toilet. Saya bahkan pernah membaca buku teks sekolah yang menyebut Anda bisa tertular HIV hanya lewat kontak mata," sambungnya lagi.
Saat itu karena masih anak-anak Brryan tidak mengerti apa yang terjadi dan mengapa ia dikucilkan. Orang tua lain akan melarang anak mereka bermain bersama Brryan dan dari situ mulai muncul kesadaran seberapa besar dampak dari apa yang dilakukan sang ayah.
"Dia tidak hanya mencoba membunuh saya, tapi mengubah hidup saya selamanya. Dia yang bertanggung jawab untuk semua bullying, semua waktu yang saya habiskan di rumah sakit. Dia yang jadi alasan mengapa saya harus sangat memerhatikan kesehatan saya," ujar Brryan.
Di usia 13 tahun Brryan menemukan ketenangan diri dalam aktivitas rohani. Dari situ ia berusaha menjalani hidupnya dan meski sedang sakit tetap berusaha untuk tersenyum bercanda.
Kini di Usia 24 tahun Brryan aktif berorganisasi menjadi motivator untuk melawan stigma yang ada dan menceritakan kisahnya sebagai inspirasi. Dirinya tidak lagi menyimpan dendam kepada sang ayah.
"Saya suka bercanda... Menurut saya, saya sekarang bukan motivator tapi komedian stand up," ujar Brryan.
"Orang-orang suka heran. Mereka pikir humor saya adalah sebuah strategi bertahan saja, tapi saya percaya kalau Anda bisa tertawa dalam sebuah tragedi dan hal buruk lain yang terjadi dalam hidup Anda tidak sedang bertahan tapi memang punya kekuatan," pungkas Brryan.
Disuntik HIV oleh Ayahnya, Brryan Kini Berjuang Hidup dan Lawan Stigma
Jakarta, Saat Brryan Jackson berumur 10 bulan, sang ayah diam-diam menyuntiknya dengan darah terkontaminasi human immunodeficiency virus (HIV). Tujuannya agar Brryan meninggal dan ia tak harus membayar biaya tanggungan anak saat bercerai kelak.
Namun kenyataan berkata lain, 24 tahun sudah berlalu dan Brryan dapat bertahan hidup tumbuh besar sementara sang ayah dipenjara akibat perbuatannya. Tentu perjalanan hidup untuk Brryan sendiri tak mulus karena banyak hal harus ia hadapi mulai dari ancaman penyakit akibat virus hingga diskriminasi yang ada.
"Satu hari saya bisa baik-baik saja, tapi beberapa jam kemudian dilarikan ke rumah sakit karena terkena infeksi lainnya," kenang Brryan mengungkap perjuangannya sehari-hari untuk bisa tetap hidup seperti dikutip dari BBC.
"Dulu tahun 90-an orang-orang masih mengira Anda dapat terkena AIDS dari tempat duduk toilet. Saya bahkan pernah membaca buku teks sekolah yang menyebut Anda bisa tertular HIV hanya lewat kontak mata," sambungnya lagi.
Saat itu karena masih anak-anak Brryan tidak mengerti apa yang terjadi dan mengapa ia dikucilkan. Orang tua lain akan melarang anak mereka bermain bersama Brryan dan dari situ mulai muncul kesadaran seberapa besar dampak dari apa yang dilakukan sang ayah.
"Dia tidak hanya mencoba membunuh saya, tapi mengubah hidup saya selamanya. Dia yang bertanggung jawab untuk semua bullying, semua waktu yang saya habiskan di rumah sakit. Dia yang jadi alasan mengapa saya harus sangat memerhatikan kesehatan saya," ujar Brryan.
Di usia 13 tahun Brryan menemukan ketenangan diri dalam aktivitas rohani. Dari situ ia berusaha menjalani hidupnya dan meski sedang sakit tetap berusaha untuk tersenyum bercanda.
Kini di Usia 24 tahun Brryan aktif berorganisasi menjadi motivator untuk melawan stigma yang ada dan menceritakan kisahnya sebagai inspirasi. Dirinya tidak lagi menyimpan dendam kepada sang ayah.
"Saya suka bercanda... Menurut saya, saya sekarang bukan motivator tapi komedian stand up," ujar Brryan.
"Orang-orang suka heran. Mereka pikir humor saya adalah sebuah strategi bertahan saja, tapi saya percaya kalau Anda bisa tertawa dalam sebuah tragedi dan hal buruk lain yang terjadi dalam hidup Anda tidak sedang bertahan tapi memang punya kekuatan," pungkas Brryan.
Bisnis Tas Branded Harga Terjangkau
Merek Tas Branded Ini Jadi Favorit Wanita Indonesia karena Harganya Terjangkau
Jakarta - Tas sudah menjadi bagian penting bagi para wanita di mana saja, tanpa terkecuali di Tanah Air. Bukan sekadar fungsional, tas juga menjadi pernyataan fashion tersendiri untuk penggunanya. Dari sekian banyak brand, tas keluaran brand asal Amerika Serikat (AS) jadi favorit wanita Indonesia.
Setidaknya begitu menurut pengamatan Maya Safira, CEO Banananina, reseller yang menjual tas-tas dari brand-brand ternama dari AS dan Eropa. Berdasarkan tren penjualan tas di Banananina, kata Maya, tas Michael Kors, Coach, dan Kate Spade, yang notabenenya adalah brand asal AS, paling laris manis terjual ketimbang brand lain.
"Selain karena mereknya, harganya juga cukup terjangkau dibandingkan merek lain," ujar Maya saat peluncuran situs belanja resmi Banananina di butiknya, Menteng, Jakarta Pusat.
Di Banananina, harga tas yang dijual mulai dari Rp 1 juta hingga Rp 25 juta. Jika dilihat dari harga, tas seharga Rp 2 juta - Rp 5 juta yang jadi primadona.
Bagaimana dengan model? Maya melihat, para pembeli cenderung menyukai tas-tas yang agak besar seperti tote bag. Desainnya agak klasik namun tetap terlihat modern, dan berwarna hitam. "Konsumen suka karena desainnya yang versatile, cocok untuk dipakai di segala kesempatan dan dipadukan dengan busana berwarna apa saja," terang Maya.
Ia juga sempat menunjuk tas hitam bermotif polkadot dari Kate Spade sebagai salah satu barang favorit konsumen Banananina. Meski berdesain simpel, tas tersebut hadir dalam bahan nylon, menciptakan tampilan yang modern.
Bermula dari situs Multiply dan bazar dari mal ke mal, Banananina yang sudah eksis sejak 2009 juga sudah memiliki sebuah butik dan kini berekspansi ke e-commerce dengan meluncurkan situs resminya.
Produk yang dijual di antaranya tas dari label Michael Kors, Kate Spade, Tory Burch, Balenciaga, Gucci, Coach, Mansur Garviel, dan Bottega Veneta. "Biasanya ada 30 transaksi per hari," kata Maya. Selain tas, Banananina juga menjual dompet, jam tangan, dan kacamata hitam. Tidak ketinggalan tas untuk pria.
Pembelinya datang dari seluruh penjuru daerah di Indonesia. Pembeli terbanyak, kata Maya, berasal dari daerah Tangerang Selatan, seperti Serpong dan Bintaro. "Yang nggak disangka Papua. Ternyata ada juga konsumen kami dari Papua serta daerah-daerah lain yang biasanya pengiriman pesanan bisa sampai 10 hari saking jauhnya," kata Maya.
Jakarta - Tas sudah menjadi bagian penting bagi para wanita di mana saja, tanpa terkecuali di Tanah Air. Bukan sekadar fungsional, tas juga menjadi pernyataan fashion tersendiri untuk penggunanya. Dari sekian banyak brand, tas keluaran brand asal Amerika Serikat (AS) jadi favorit wanita Indonesia.
Setidaknya begitu menurut pengamatan Maya Safira, CEO Banananina, reseller yang menjual tas-tas dari brand-brand ternama dari AS dan Eropa. Berdasarkan tren penjualan tas di Banananina, kata Maya, tas Michael Kors, Coach, dan Kate Spade, yang notabenenya adalah brand asal AS, paling laris manis terjual ketimbang brand lain.
"Selain karena mereknya, harganya juga cukup terjangkau dibandingkan merek lain," ujar Maya saat peluncuran situs belanja resmi Banananina di butiknya, Menteng, Jakarta Pusat.
Di Banananina, harga tas yang dijual mulai dari Rp 1 juta hingga Rp 25 juta. Jika dilihat dari harga, tas seharga Rp 2 juta - Rp 5 juta yang jadi primadona.
Bagaimana dengan model? Maya melihat, para pembeli cenderung menyukai tas-tas yang agak besar seperti tote bag. Desainnya agak klasik namun tetap terlihat modern, dan berwarna hitam. "Konsumen suka karena desainnya yang versatile, cocok untuk dipakai di segala kesempatan dan dipadukan dengan busana berwarna apa saja," terang Maya.
Ia juga sempat menunjuk tas hitam bermotif polkadot dari Kate Spade sebagai salah satu barang favorit konsumen Banananina. Meski berdesain simpel, tas tersebut hadir dalam bahan nylon, menciptakan tampilan yang modern.
Bermula dari situs Multiply dan bazar dari mal ke mal, Banananina yang sudah eksis sejak 2009 juga sudah memiliki sebuah butik dan kini berekspansi ke e-commerce dengan meluncurkan situs resminya.
Produk yang dijual di antaranya tas dari label Michael Kors, Kate Spade, Tory Burch, Balenciaga, Gucci, Coach, Mansur Garviel, dan Bottega Veneta. "Biasanya ada 30 transaksi per hari," kata Maya. Selain tas, Banananina juga menjual dompet, jam tangan, dan kacamata hitam. Tidak ketinggalan tas untuk pria.
Pembelinya datang dari seluruh penjuru daerah di Indonesia. Pembeli terbanyak, kata Maya, berasal dari daerah Tangerang Selatan, seperti Serpong dan Bintaro. "Yang nggak disangka Papua. Ternyata ada juga konsumen kami dari Papua serta daerah-daerah lain yang biasanya pengiriman pesanan bisa sampai 10 hari saking jauhnya," kata Maya.
Teknologi Melawan Manusia
Teknologi vs Manusia
Michael Hari, 22, lebih memilih mengikuti “boot-camp” daripada menyelesaikan kuliah dan sekarang bekerja sebagai software programmer di Silicon Valley.
Oleh: Karim Raslan
Lahir di Surabaya tapi besar di Los Angeles, Michael Haris (22) adalah seorang software programmer. Ketika dia berbicara, satu ruangan seolah terhipnotis oleh paparannya yang kaya dengan kata-kata mutiara sekaligus sarat dengan istilah-istilah teknologi.
Bagi Michael, “gereja adalah kampus”, dan “…keimanan bukanlah sesuatu yang meragukan. Itulah keyakinan.”
Tak ada satu cara untuk mendapatkan “tiket” masuk Silicon Valley yang menawarkan 100.000 dolar AS ditambah gaji awal dan berbagai fasilitas tunjangan. Gelar dan koneksi pun tidak berguna di sana dan generasi muda, seperti yang kita tahu, sangat susah diatur.
Tetapi Michael memiliki saran. “Kalian harus bagus dalam melakukan apa pun, dan harus punya keingintahuan untuk menyelesaikan masalah. Kemampuan kalianlah yang kelak membuktikannya.“
Jadi ketimbang menyelesaikan kuliahnya, Michael lebih memilih untuk mengikuti “boot-camp” selama tiga bulan untuk mendapatkan pelatihan intensif tentang “coding” -- salah satu program yang difasilitasi raksasa teknologi terkemuka di Valley.
Tentu saja pelatihan tentang coding ini berbeda dengan kuliah yang diberikan Stanford University--yang memiliki sumber daya kuat dengan dukungan dana hingga 22 juta dolar AS, dan prestasi akademik yang spekatakuler.
Stanford tercatat telah memberikan kesuksesan dari generasi ke generasi bagi para pemain di industri teknologi Bay Area, mulai dari Hewlett-Packard hingga Oracle, lalu Apple, Facebook dan Snapchat.
Keberhasilan demi keberhasilan telah menghasilkan kesuksesan.
Setiap pengusaha ingin menjadi Mark Zuckerberg berikutnya ketika para kapitalis sedang mencari-cari “unicorn” berikutnya. Inilah yang memperkuat dominasi AS di industri teknologi global.
Saat ini, 7 dari 10 perusahaan teknologi terbesar dunia adalah perusahaan Amerika. Namun, dominasi ini diikuti munculnya berbagai masalah, seperti Google yang sedang menghadapi tuntutan pajak baik di Uni Eropa dan bahkan di Indonesia.
Tetapi yang paling penting adalah apakah dominasi teknologi ini (oleh Amerika) akan berlangsung terus?
Keberhasilan dalam semalam dari sejumlah programmer telah mendorong banyak perusahaan start-ups mengolah sumber dayanya--seolah untuk mengatasi masalah-masalah utama dunia—dengan mengembangkan konten-konten baru untuk aplikasi mobile, atau untuk area-area yang lebih penting, seperti kesehatan dan pendidikan.
Namun buruknya adalah ketika keberhasilan instan itu justru menggiring mereka menjadi merasa berhak untuk mendapatkan privilege atau perlakuan istimewa. Ini telah melahirkan budaya yang arogan dan ketidakpedulian terhadap sekelilingnya.
Boleh jadi banyak dari mereka tidak tertarik dengan pemilihan presiden AS.
Memang dalam dunia yang bergerak serba cepat ini, membuat para programmer itu kehilangan jati dirinya.
Termasuk Michael yang malu-malu mengungkapkan obsesinya terhadap privilege. “Kalau Anda terus-menerus bekerja dengan baik maka Anda akan mulai bertanya pada diri Anda sendiri, dan Anda pasti akan berusaha keras agar tetap di jalannya.”
Bagaimanapun, perkembangan teknologi yang begitu cepat—realita alternatif, kecerdasan palsu dan perkembangan robot—mulai merusak hal-hal yang sifatnya mendasar.
Contohnya, apa yang terjadi ketika robot dan aplikasi-aplikasi yang tercipta dapat menggantikan tugas manusia? Apakah kemudian membuat kita tak lagi dibutuhkan? Dan jika demikian, apakah kemudian tujuan hidup kita? Apakah lalu kita menerima tunjangan dari pemerintah hanya untuk sekadar ada?
Tentu saja, pada akhirnya itu akan tergantung pada bagaimana seseorang memperlakukan teknologi. Dalam beberapa dekade, teknologi terbukti lebih banyak memberikan keuntungan ketimbang kerugian.
Hanya saja, transisi dari satu era teknologi ke era berikutnya bisa menyulitkan dan membingungkan. Lihatlah bagaimana aplikasi transportasi online, Uber, mengancam seluruh jasa transportasi non-online. Pekerjaan jasa layanan pun menjadi semakin rentan.
Siapa yang butuh pegawai di perusahaan layanan Call Center, atau di kantor akuntan dan hukum ketika robot bisa melakukan pekerjaan itu sama bagusnya dengan manusia?
Jadi ketika teknologi menghilangkan pekerjaan manusia, meninggalkan banyak masalah tanpa menciptakan pekerjaan yang layak, bagaimana teknologi dapat memberikan “arti hidup”?
Mungkinkah kemudian keyakinan Michael akan bermanfaat?
Tentu saja, kita tidak sendiri ketika mengajukan pertanyaan-pertanyaan ini. Presiden AS Barrack Obama dalam edisi terbaru majalah teknologi “Wired” berbicara tentang semangat dan komitmennya terhadap teknologi dan inovasi.
Sementara tidak ada keraguan lagi menyangkut kekuatan modal yang dimiliki Silicon Valley dan cara-caranya melampaui apapun yang China bisa kembangkan, kepercayaan Presiden China terhadap kurangnya pengetahuan teknologi memiliki kedalaman moral dan sosial yang lebih besar.
Teknologi sesungguhnya hanyalah soal pengembangan aplikasi. Apa yang lebih dibutuhkan di tahun-tahun mendatang adalah menyangkut sisi manusianya.
Pada dasarnya, kita harus mulai bertanya kepada diri sendiri, apa gunanya semua kehebatan teknologi itu?
Bagaimana caranya agar teknologi justru dapat meningkatkan eksistensi manusia?
Michael Hari, 22, lebih memilih mengikuti “boot-camp” daripada menyelesaikan kuliah dan sekarang bekerja sebagai software programmer di Silicon Valley.
Oleh: Karim Raslan
Lahir di Surabaya tapi besar di Los Angeles, Michael Haris (22) adalah seorang software programmer. Ketika dia berbicara, satu ruangan seolah terhipnotis oleh paparannya yang kaya dengan kata-kata mutiara sekaligus sarat dengan istilah-istilah teknologi.
Bagi Michael, “gereja adalah kampus”, dan “…keimanan bukanlah sesuatu yang meragukan. Itulah keyakinan.”
Tak ada satu cara untuk mendapatkan “tiket” masuk Silicon Valley yang menawarkan 100.000 dolar AS ditambah gaji awal dan berbagai fasilitas tunjangan. Gelar dan koneksi pun tidak berguna di sana dan generasi muda, seperti yang kita tahu, sangat susah diatur.
Tetapi Michael memiliki saran. “Kalian harus bagus dalam melakukan apa pun, dan harus punya keingintahuan untuk menyelesaikan masalah. Kemampuan kalianlah yang kelak membuktikannya.“
Jadi ketimbang menyelesaikan kuliahnya, Michael lebih memilih untuk mengikuti “boot-camp” selama tiga bulan untuk mendapatkan pelatihan intensif tentang “coding” -- salah satu program yang difasilitasi raksasa teknologi terkemuka di Valley.
Tentu saja pelatihan tentang coding ini berbeda dengan kuliah yang diberikan Stanford University--yang memiliki sumber daya kuat dengan dukungan dana hingga 22 juta dolar AS, dan prestasi akademik yang spekatakuler.
Stanford tercatat telah memberikan kesuksesan dari generasi ke generasi bagi para pemain di industri teknologi Bay Area, mulai dari Hewlett-Packard hingga Oracle, lalu Apple, Facebook dan Snapchat.
Keberhasilan demi keberhasilan telah menghasilkan kesuksesan.
Setiap pengusaha ingin menjadi Mark Zuckerberg berikutnya ketika para kapitalis sedang mencari-cari “unicorn” berikutnya. Inilah yang memperkuat dominasi AS di industri teknologi global.
Saat ini, 7 dari 10 perusahaan teknologi terbesar dunia adalah perusahaan Amerika. Namun, dominasi ini diikuti munculnya berbagai masalah, seperti Google yang sedang menghadapi tuntutan pajak baik di Uni Eropa dan bahkan di Indonesia.
Tetapi yang paling penting adalah apakah dominasi teknologi ini (oleh Amerika) akan berlangsung terus?
Keberhasilan dalam semalam dari sejumlah programmer telah mendorong banyak perusahaan start-ups mengolah sumber dayanya--seolah untuk mengatasi masalah-masalah utama dunia—dengan mengembangkan konten-konten baru untuk aplikasi mobile, atau untuk area-area yang lebih penting, seperti kesehatan dan pendidikan.
Namun buruknya adalah ketika keberhasilan instan itu justru menggiring mereka menjadi merasa berhak untuk mendapatkan privilege atau perlakuan istimewa. Ini telah melahirkan budaya yang arogan dan ketidakpedulian terhadap sekelilingnya.
Boleh jadi banyak dari mereka tidak tertarik dengan pemilihan presiden AS.
Memang dalam dunia yang bergerak serba cepat ini, membuat para programmer itu kehilangan jati dirinya.
Termasuk Michael yang malu-malu mengungkapkan obsesinya terhadap privilege. “Kalau Anda terus-menerus bekerja dengan baik maka Anda akan mulai bertanya pada diri Anda sendiri, dan Anda pasti akan berusaha keras agar tetap di jalannya.”
Bagaimanapun, perkembangan teknologi yang begitu cepat—realita alternatif, kecerdasan palsu dan perkembangan robot—mulai merusak hal-hal yang sifatnya mendasar.
Contohnya, apa yang terjadi ketika robot dan aplikasi-aplikasi yang tercipta dapat menggantikan tugas manusia? Apakah kemudian membuat kita tak lagi dibutuhkan? Dan jika demikian, apakah kemudian tujuan hidup kita? Apakah lalu kita menerima tunjangan dari pemerintah hanya untuk sekadar ada?
Tentu saja, pada akhirnya itu akan tergantung pada bagaimana seseorang memperlakukan teknologi. Dalam beberapa dekade, teknologi terbukti lebih banyak memberikan keuntungan ketimbang kerugian.
Hanya saja, transisi dari satu era teknologi ke era berikutnya bisa menyulitkan dan membingungkan. Lihatlah bagaimana aplikasi transportasi online, Uber, mengancam seluruh jasa transportasi non-online. Pekerjaan jasa layanan pun menjadi semakin rentan.
Siapa yang butuh pegawai di perusahaan layanan Call Center, atau di kantor akuntan dan hukum ketika robot bisa melakukan pekerjaan itu sama bagusnya dengan manusia?
Jadi ketika teknologi menghilangkan pekerjaan manusia, meninggalkan banyak masalah tanpa menciptakan pekerjaan yang layak, bagaimana teknologi dapat memberikan “arti hidup”?
Mungkinkah kemudian keyakinan Michael akan bermanfaat?
Tentu saja, kita tidak sendiri ketika mengajukan pertanyaan-pertanyaan ini. Presiden AS Barrack Obama dalam edisi terbaru majalah teknologi “Wired” berbicara tentang semangat dan komitmennya terhadap teknologi dan inovasi.
Sementara tidak ada keraguan lagi menyangkut kekuatan modal yang dimiliki Silicon Valley dan cara-caranya melampaui apapun yang China bisa kembangkan, kepercayaan Presiden China terhadap kurangnya pengetahuan teknologi memiliki kedalaman moral dan sosial yang lebih besar.
Teknologi sesungguhnya hanyalah soal pengembangan aplikasi. Apa yang lebih dibutuhkan di tahun-tahun mendatang adalah menyangkut sisi manusianya.
Pada dasarnya, kita harus mulai bertanya kepada diri sendiri, apa gunanya semua kehebatan teknologi itu?
Bagaimana caranya agar teknologi justru dapat meningkatkan eksistensi manusia?
Perang Melawan Semua Umat Manusia
Lewat Ring Tinju, Bea Diallo Jauhkan Pemuda Muslim Belgia dari Radikalisme
BRUSSELS - Bea Diallo (45) adalah salah satu petinju kelas menengah di masanya dan kini adalah salah seorang anggota parlemen Belgia.
Pria Muslim yang lahir di Liberia ini mengaku sangat memahami mengapa sebagian pemuda Muslim negeri itu terjerembab ke dalam radikalisme.
Kini, Diallo menggunakan pelajaran yang didapat sepanjang karier bertinjunya untuk memotovasi para pemuda Belgia agar menjauhi radikalisme.
"Tinju membantu saya menjadi sosok seperti saat ini," kata Diallo kepada AFP setibanya di sasana tinju miliknya dari gedung parlemen.
"Kini saya mencoba menularkan kekuatan ini dan mengajarkan bahwa saya merasakan perasaan terbuang dari sebuah komunitas," tambah Diallo.
Diallo, putra seorang diplomat Guinea dan ibu yang berasal dari Senegal, mengatakan, dia terperangkap dalam lingkaran kekerasan di mas mudanya.
"Saya menjadi orang yang sangat keras, sangat ekstrem setelah diserang kelompok skinhead di Perncis. Saat itu teman saya kehilangan satu bola matanya," kenang Diallo.
"Jika kejadian itu terjadi saat ini, di mana ada orang datang dan mencuci otak saya, pasti saya sudah terjerumus ke dalam radikalisme," tambah dia.
Sejak masa-masa gelap penuh kekerasan itu, Diallo sudah memutarbalikkan kehidupannya, terutama setelah keluarganya pindah ke Brussels, Belgia.
"Saat itulah saya mulai banyak membaca karya-karya Martin Luther King dan Mahatma Gandhi," kata Diallo.
Usai gantung sarung tinju, ayah empat anak ini kemudian menjadi pelatih. Dia mengelola sasana tinju, bekerja sebagai anggota dewan kota, dan anggota parlemen di kota Brussels.
Diselamatkan tinju
Diallo mulai mengenal dunia tinju saat berusia 16 tahun dan langsung merasakan manfaat dari kedisiplinan dan semangat kesetaraan olahraga ini.
Selain bertinju, Diallo juga belajar keras di SMA hingga universitas.
Pada 1998, dia mengalahkan petinju AS Rob Bleakley untuk merebut gelar kelas menengah Federasi Tinju Dunia (IBF) di hadapan 50.000 orang di Conakry, Guinea.
Dia sukses mempertahankan gelar tersebut selama enam tahun.
Sebagai seorang Muslim, Diallo sangat akrab dengan istilah jihad. Namun dia memaknai jihad sebagai upaya untuk memperbaiki diri.
"Saya ingin membagi pengalaman dengan para pemuda yang terkadang kehilangan arah," kata Diallo.
Dia menambahkan, merasa sangat dekat dengan para pemuda Belgia keturuan Maroko, karena sama-sama berasal dari neara jajalan di Afrika sehingga merasa selalu menjadi "orang luar" di Belgia.
Memang upayanya tak mudah. Bahkan saat dia menyerukan hening cipta untuk korban 32 korban tewas akibat bom Brussels pada 22 Maret lalu, banyak yang menentangnya.
"Saya katakan, apakah mereka tahu siapa yang tewas? Muslim, Kristen, Yahudi, Arab, kulit hitam, kulit putih. Mereka mengincar semua orang," ujar Diallo.
"Ini bukan Islam memerangi Barat. Ini adalah perang melawan kita semua," tambah Diallo.
Tinju dan diskusi
Sebagai bekas petinju, hal yang paling dipahami Diallo adalah bertinju. Itulah sebabnya dia mendirikan sasana yang digunakannya sebagai sarana menjauhkan pemuda Belgia dari radikalisme.
Apalagi, Belgia adalah negara Eropa yang jika dihitug per kapita merupakan "penyumbang" terbesar di Eropa dalam hal jumlah pemuda yang berperang di Suriah dan Irak bersama ISIS.
Sejauh ini jumlah para pemuda Belgia yang berada di Irak dan Suriah diperkirakan mencapai 465 orang.
Diallo tak menyanggah fakta bahwa banyak sasana bela diri digunakan para pemuda untuk berlatih sebelum bergabung dengan ISIS di Timur Tengah.
Namun, dia mengatakan sasana tinju Emergence XL miliknya tidak akan menerima siapa saja yang datang untuk mencuci otak para pemuda.
Selain menjadi rekan latih tanding di dalam ring, Diallo juga kerap berdiskusi tentang Islam dan masalah lain dengan para muridnya.
Diallo bahkan mengklaim sukses menghindarkan setidaknya stau pemuda dari potensi menjadi radikal.
Hassan Bousetta, seorang politisi sosialis dan guru besar, mengatakan, Diallo adalah teladan untuk banyak pemuda Muslim dari komunitas keturunan Maroko.
"Meski belum menjadi politisi besar, Diallo bisa menjadi model nasional jika satu saat nanti menjadi menteri," kata Bousetta.
BRUSSELS - Bea Diallo (45) adalah salah satu petinju kelas menengah di masanya dan kini adalah salah seorang anggota parlemen Belgia.
Pria Muslim yang lahir di Liberia ini mengaku sangat memahami mengapa sebagian pemuda Muslim negeri itu terjerembab ke dalam radikalisme.
Kini, Diallo menggunakan pelajaran yang didapat sepanjang karier bertinjunya untuk memotovasi para pemuda Belgia agar menjauhi radikalisme.
"Tinju membantu saya menjadi sosok seperti saat ini," kata Diallo kepada AFP setibanya di sasana tinju miliknya dari gedung parlemen.
"Kini saya mencoba menularkan kekuatan ini dan mengajarkan bahwa saya merasakan perasaan terbuang dari sebuah komunitas," tambah Diallo.
Diallo, putra seorang diplomat Guinea dan ibu yang berasal dari Senegal, mengatakan, dia terperangkap dalam lingkaran kekerasan di mas mudanya.
"Saya menjadi orang yang sangat keras, sangat ekstrem setelah diserang kelompok skinhead di Perncis. Saat itu teman saya kehilangan satu bola matanya," kenang Diallo.
"Jika kejadian itu terjadi saat ini, di mana ada orang datang dan mencuci otak saya, pasti saya sudah terjerumus ke dalam radikalisme," tambah dia.
Sejak masa-masa gelap penuh kekerasan itu, Diallo sudah memutarbalikkan kehidupannya, terutama setelah keluarganya pindah ke Brussels, Belgia.
"Saat itulah saya mulai banyak membaca karya-karya Martin Luther King dan Mahatma Gandhi," kata Diallo.
Usai gantung sarung tinju, ayah empat anak ini kemudian menjadi pelatih. Dia mengelola sasana tinju, bekerja sebagai anggota dewan kota, dan anggota parlemen di kota Brussels.
Diselamatkan tinju
Diallo mulai mengenal dunia tinju saat berusia 16 tahun dan langsung merasakan manfaat dari kedisiplinan dan semangat kesetaraan olahraga ini.
Selain bertinju, Diallo juga belajar keras di SMA hingga universitas.
Pada 1998, dia mengalahkan petinju AS Rob Bleakley untuk merebut gelar kelas menengah Federasi Tinju Dunia (IBF) di hadapan 50.000 orang di Conakry, Guinea.
Dia sukses mempertahankan gelar tersebut selama enam tahun.
Sebagai seorang Muslim, Diallo sangat akrab dengan istilah jihad. Namun dia memaknai jihad sebagai upaya untuk memperbaiki diri.
"Saya ingin membagi pengalaman dengan para pemuda yang terkadang kehilangan arah," kata Diallo.
Dia menambahkan, merasa sangat dekat dengan para pemuda Belgia keturuan Maroko, karena sama-sama berasal dari neara jajalan di Afrika sehingga merasa selalu menjadi "orang luar" di Belgia.
Memang upayanya tak mudah. Bahkan saat dia menyerukan hening cipta untuk korban 32 korban tewas akibat bom Brussels pada 22 Maret lalu, banyak yang menentangnya.
"Saya katakan, apakah mereka tahu siapa yang tewas? Muslim, Kristen, Yahudi, Arab, kulit hitam, kulit putih. Mereka mengincar semua orang," ujar Diallo.
"Ini bukan Islam memerangi Barat. Ini adalah perang melawan kita semua," tambah Diallo.
Tinju dan diskusi
Sebagai bekas petinju, hal yang paling dipahami Diallo adalah bertinju. Itulah sebabnya dia mendirikan sasana yang digunakannya sebagai sarana menjauhkan pemuda Belgia dari radikalisme.
Apalagi, Belgia adalah negara Eropa yang jika dihitug per kapita merupakan "penyumbang" terbesar di Eropa dalam hal jumlah pemuda yang berperang di Suriah dan Irak bersama ISIS.
Sejauh ini jumlah para pemuda Belgia yang berada di Irak dan Suriah diperkirakan mencapai 465 orang.
Diallo tak menyanggah fakta bahwa banyak sasana bela diri digunakan para pemuda untuk berlatih sebelum bergabung dengan ISIS di Timur Tengah.
Namun, dia mengatakan sasana tinju Emergence XL miliknya tidak akan menerima siapa saja yang datang untuk mencuci otak para pemuda.
Selain menjadi rekan latih tanding di dalam ring, Diallo juga kerap berdiskusi tentang Islam dan masalah lain dengan para muridnya.
Diallo bahkan mengklaim sukses menghindarkan setidaknya stau pemuda dari potensi menjadi radikal.
Hassan Bousetta, seorang politisi sosialis dan guru besar, mengatakan, Diallo adalah teladan untuk banyak pemuda Muslim dari komunitas keturunan Maroko.
"Meski belum menjadi politisi besar, Diallo bisa menjadi model nasional jika satu saat nanti menjadi menteri," kata Bousetta.
Bisnis Legenda Urban Horor
Kastil Drakula Menyambut Tamu dengan Peti Mati
Robin Varma (kiri) dan saudarinya Tami, berbaring di dalam peti mati di Kastil Bran di Bran, Romania
BUKARES - Saat matahari terbenam di atas kastil Dracula di Transylvania, Robin dan saudarinya Tami Varma menyelinap masuk peti mati hitam berhiaskan beludru merah.
Mereka hendak mencoba ukuran peti itu, sebagaimana dilaporkan oleh Reuters.
Keduanya melakukan itu sebelum jamuan makan malam dengan peralatan berlapis emas – tentu saja tanpa perak, yang akan menyakiti vampir.
"Itu mungkin lebih nyaman daripada kasur saya di rumah. Meskipun saya tidak tahu bagaimana caranya kami akan tidur malam ini," kata Tami (31), yang memiliki perusahaan perencana acara di Ottawa, Kanada.
"Saya mungkin akan benar-benar menutup penutup peti mati saya," kata Robin (30), yang masih mengejar gelar PhD dalam bidang filsafat politik.
Kakak beradik Tami dan Robin Varma pada Senin menjadi tamu pertama dalam kurun 70 tahun, yang menginap semalam di kastil dari abad pertengahan tersebut.
Kastil Bran diketahui menjadi model untuk "kastil Drakula" dari novel Bram Stoker pada masa Victoria.
Setelah Perang Dunia II, rezim komunis Rumania mengusir pemilik kastil, yaitu keluarga kerajaan Habsburg. Kastil itu akhirnya dikembalikan ke keturunan Habsburg pada 2006.
Dua bersaudara Varma itu memenangkan sayembara yang digelar oleh jaringan pasar daring dan penginapan rumahan Airbnb yang mendaftarkan kastil Bran untuk Halloween dan menerima 88.000 entri dalam 10 bahasa.
Mereka datang dengan dibawa kereta kuda dan disambut Dacre Stoker, cicit laki-laki Stoker, penulis cerita Drakula.
Kakek Varma bersaudara, Devendra, yang merupakan tokoh berpengaruh di dunia kesusastraan Gotik, juga pernah mengunjungi kastil itu pada tahun 1976.
"Ia mengatakan dalam perjalanan keluar, ia mendengar langkah kaki belakangnya dan dia bilang bisa merasakan kejahatan di udara dan di dinding," kata Tami.
"Dan di sinilah kami, matahari baru saja tenggelam dan waktu yang mempesona itu telah dimulai," Tami mengatakan.
Terletak di kaki bukit berhutan di pegunungan Karpatia, Bran sekarang merupakan sebuah museum dan objek atraksi wisata utama.
"Halloween tentu even nomor satu tahun ini untuk kami," kata manajer kastil Alex Priscu.
Tahun kalu, kastil Bran telah didatangi oleh sekitar 632.000 pengunjung.
Robin Varma (kiri) dan saudarinya Tami, berbaring di dalam peti mati di Kastil Bran di Bran, Romania
BUKARES - Saat matahari terbenam di atas kastil Dracula di Transylvania, Robin dan saudarinya Tami Varma menyelinap masuk peti mati hitam berhiaskan beludru merah.
Mereka hendak mencoba ukuran peti itu, sebagaimana dilaporkan oleh Reuters.
Keduanya melakukan itu sebelum jamuan makan malam dengan peralatan berlapis emas – tentu saja tanpa perak, yang akan menyakiti vampir.
"Itu mungkin lebih nyaman daripada kasur saya di rumah. Meskipun saya tidak tahu bagaimana caranya kami akan tidur malam ini," kata Tami (31), yang memiliki perusahaan perencana acara di Ottawa, Kanada.
"Saya mungkin akan benar-benar menutup penutup peti mati saya," kata Robin (30), yang masih mengejar gelar PhD dalam bidang filsafat politik.
Kakak beradik Tami dan Robin Varma pada Senin menjadi tamu pertama dalam kurun 70 tahun, yang menginap semalam di kastil dari abad pertengahan tersebut.
Kastil Bran diketahui menjadi model untuk "kastil Drakula" dari novel Bram Stoker pada masa Victoria.
Setelah Perang Dunia II, rezim komunis Rumania mengusir pemilik kastil, yaitu keluarga kerajaan Habsburg. Kastil itu akhirnya dikembalikan ke keturunan Habsburg pada 2006.
Dua bersaudara Varma itu memenangkan sayembara yang digelar oleh jaringan pasar daring dan penginapan rumahan Airbnb yang mendaftarkan kastil Bran untuk Halloween dan menerima 88.000 entri dalam 10 bahasa.
Mereka datang dengan dibawa kereta kuda dan disambut Dacre Stoker, cicit laki-laki Stoker, penulis cerita Drakula.
Kakek Varma bersaudara, Devendra, yang merupakan tokoh berpengaruh di dunia kesusastraan Gotik, juga pernah mengunjungi kastil itu pada tahun 1976.
"Ia mengatakan dalam perjalanan keluar, ia mendengar langkah kaki belakangnya dan dia bilang bisa merasakan kejahatan di udara dan di dinding," kata Tami.
"Dan di sinilah kami, matahari baru saja tenggelam dan waktu yang mempesona itu telah dimulai," Tami mengatakan.
Terletak di kaki bukit berhutan di pegunungan Karpatia, Bran sekarang merupakan sebuah museum dan objek atraksi wisata utama.
"Halloween tentu even nomor satu tahun ini untuk kami," kata manajer kastil Alex Priscu.
Tahun kalu, kastil Bran telah didatangi oleh sekitar 632.000 pengunjung.
Harta Tersembunyi Di Laut Yang Tak Dipikirkan Orang
Nelayan Oman Bisa Jadi Miliarder Berkat Muntahan Paus
Contoh ambergris.
QURIYAT – Tiga nelayan Oman digadang-gadang akan menjadi miliarder baru berkat muntahan ikan paus yang ditemukannya terkatung-katung di tengah laut. Salah satu nelayan yang beruntung tersebut adalah Khalid al Sinani.
Saat itu, Sinani dan kedua temannya sedang dalam perjalanan kembali dari melaut di Quriyat. Mereka melihat ada sebuah benda yang sangat besar mengeluarkan bau amat busuk terombang-ambing di atas lautan.
Penasaran dengan benda yang amis luar biasa itu, mereka mendekatinya dan mencoba membawanya ke daratan. Tak disangka, benda berbau busuk yang mereka temukan adalah ambergris, sekresi pathologis (muntahan karena penyakit) yang dihasilkan oleh Ikan Paus Sperma.
“Saya diberi tahu kalau ambergris memiliki bau yang sangat menjijikkan.Tetapi setelah beberapa hari, muntahan itu mulai menguarkan bau yang menyenangkan,” kata Sinani, seperti disunting dari The New Arab.
Soal itu, Sinani sama sekali tidak mengada-ada. Ambergris berupa seperti lilin yang memiliki nilai jual sangat tinggi. Oleh karena ambergris diproduksi dalam usus Paus Sperma, bau mula-mula yang dihasilkan pasti busuk. Seperti bau kotoran. Namun ketika sudah lebih matang, baunya lebih membumi dan semakin harum.
Muntahan penyakit Paus Sperma itu biasa diolah menjadi parfum. Terkait harganya di pasaran, ambergris yang ditemukan Sanani dan kawan-kawan bisa mencapai USD2,5 juta atau Rp32,8 miliar.
Sanani mengungkap, sejauh ini memang sudah tawaran dari pedagang Arab Saudi dan Uni Emirat Arab. Mereka ingin membelinya seharga USD19.500 atau Rp256,5 juta per kilo. Akan tetapi, nelayan itu ingin menjualnya tidak kurang dari USD35 ribu atau Rp460,5 juta per kilo.
“Saya akan menunggu dan melihat arah penjualannya ke depan. Saya berharap hasilnya cukup untuk modal saya berpindah profesi dari nelayan ke sektor bisnis real estate. Dengan begitu, hidup saya sekeluarga bisa lebih baik,” tuturnya.
Contoh ambergris.
QURIYAT – Tiga nelayan Oman digadang-gadang akan menjadi miliarder baru berkat muntahan ikan paus yang ditemukannya terkatung-katung di tengah laut. Salah satu nelayan yang beruntung tersebut adalah Khalid al Sinani.
Saat itu, Sinani dan kedua temannya sedang dalam perjalanan kembali dari melaut di Quriyat. Mereka melihat ada sebuah benda yang sangat besar mengeluarkan bau amat busuk terombang-ambing di atas lautan.
Penasaran dengan benda yang amis luar biasa itu, mereka mendekatinya dan mencoba membawanya ke daratan. Tak disangka, benda berbau busuk yang mereka temukan adalah ambergris, sekresi pathologis (muntahan karena penyakit) yang dihasilkan oleh Ikan Paus Sperma.
“Saya diberi tahu kalau ambergris memiliki bau yang sangat menjijikkan.Tetapi setelah beberapa hari, muntahan itu mulai menguarkan bau yang menyenangkan,” kata Sinani, seperti disunting dari The New Arab.
Soal itu, Sinani sama sekali tidak mengada-ada. Ambergris berupa seperti lilin yang memiliki nilai jual sangat tinggi. Oleh karena ambergris diproduksi dalam usus Paus Sperma, bau mula-mula yang dihasilkan pasti busuk. Seperti bau kotoran. Namun ketika sudah lebih matang, baunya lebih membumi dan semakin harum.
Muntahan penyakit Paus Sperma itu biasa diolah menjadi parfum. Terkait harganya di pasaran, ambergris yang ditemukan Sanani dan kawan-kawan bisa mencapai USD2,5 juta atau Rp32,8 miliar.
Sanani mengungkap, sejauh ini memang sudah tawaran dari pedagang Arab Saudi dan Uni Emirat Arab. Mereka ingin membelinya seharga USD19.500 atau Rp256,5 juta per kilo. Akan tetapi, nelayan itu ingin menjualnya tidak kurang dari USD35 ribu atau Rp460,5 juta per kilo.
“Saya akan menunggu dan melihat arah penjualannya ke depan. Saya berharap hasilnya cukup untuk modal saya berpindah profesi dari nelayan ke sektor bisnis real estate. Dengan begitu, hidup saya sekeluarga bisa lebih baik,” tuturnya.
Negara Negara Dengan Warga Yang Lancar Ngomong Inggris
10 Negara Dunia yang Masyarakatnya Fasih Bahasa Inggris
Stockholm - Bahasa Inggris dikenal sebagai bahasa utama yang digunakan masyarakat dunia. Walau tidak semua, tapi inilah 10 negara yang penduduknya fasih bahasa Inggris.
Terlepas dari Amerika Serikat atau Inggris, nyatanya ada sejumlah negara di dunia yang masyarakatnya pandai berbahasa Inggris. Padahal bahasa Inggris boleh dibilang bukan merupakan bahasa ibu mereka.
Untuk mengetahui hal tersebut, perusahann bahasa internasional English First merilis EF English Proficiency Index yang mencakup negara-negara yang masyarakatnya pandai berbahasa Inggris. Info tersebut sekaligus memudahkan traveler berbahasa Inggris yang ingin liburan.
Indeks itu dihitung dari jawaban tes bahasa Inggris oleh partisipan ujian English First di dunia pada tahun 2015 kemarin. Dilihat detikTravel dari situs resminya, ternyata Swedia merupakan negara yang masyarakatnya fasih berbahasa Inggris.
Dilihat dari data tahun 2011 hingga yang terbaru, Swedia memang selalu menempati setidaknya empat besar dalam kemahiran berbahasa Inggris. Setelah Swedia ada Belanda di peringkat dua.
Kemudian disusul oleh Denmark di peringkat tiga, Norwegia diperingkat empat dan Finlandia di peringkat lima. Agaknya kemampuan berbahasa Inggris masyarakat di belahan Eropa Utara jauh lebih tinggi daripada Amerika Serikat atau Inggris sendiri.
Bagi traveler yang mempunyai modal bahasa Inggris, tentu bisa menjadikan lima negara di atas sebagai rekomendasi. Secara cukup dengan bahasa Inggris, Anda sudah bisa mengobrol dan berkomunikasi dengan penduduk lokal secara mudah tanpa perlu mempelajari bahasa ibu mereka.
Selain lima besar negara di atas, berikut adalah daftar lengkap dari 10 negara yang masyarakatnya fasih berbahasa Inggris:
1. Swedia
2. Belanda
3. Denmark
4. Norwegia
5. Finlandia
6. Slovenia
7. Estonia
8. Luksemburg
9. Polandia
10. Austria
Stockholm - Bahasa Inggris dikenal sebagai bahasa utama yang digunakan masyarakat dunia. Walau tidak semua, tapi inilah 10 negara yang penduduknya fasih bahasa Inggris.
Terlepas dari Amerika Serikat atau Inggris, nyatanya ada sejumlah negara di dunia yang masyarakatnya pandai berbahasa Inggris. Padahal bahasa Inggris boleh dibilang bukan merupakan bahasa ibu mereka.
Untuk mengetahui hal tersebut, perusahann bahasa internasional English First merilis EF English Proficiency Index yang mencakup negara-negara yang masyarakatnya pandai berbahasa Inggris. Info tersebut sekaligus memudahkan traveler berbahasa Inggris yang ingin liburan.
Indeks itu dihitung dari jawaban tes bahasa Inggris oleh partisipan ujian English First di dunia pada tahun 2015 kemarin. Dilihat detikTravel dari situs resminya, ternyata Swedia merupakan negara yang masyarakatnya fasih berbahasa Inggris.
Dilihat dari data tahun 2011 hingga yang terbaru, Swedia memang selalu menempati setidaknya empat besar dalam kemahiran berbahasa Inggris. Setelah Swedia ada Belanda di peringkat dua.
Kemudian disusul oleh Denmark di peringkat tiga, Norwegia diperingkat empat dan Finlandia di peringkat lima. Agaknya kemampuan berbahasa Inggris masyarakat di belahan Eropa Utara jauh lebih tinggi daripada Amerika Serikat atau Inggris sendiri.
Bagi traveler yang mempunyai modal bahasa Inggris, tentu bisa menjadikan lima negara di atas sebagai rekomendasi. Secara cukup dengan bahasa Inggris, Anda sudah bisa mengobrol dan berkomunikasi dengan penduduk lokal secara mudah tanpa perlu mempelajari bahasa ibu mereka.
Selain lima besar negara di atas, berikut adalah daftar lengkap dari 10 negara yang masyarakatnya fasih berbahasa Inggris:
1. Swedia
2. Belanda
3. Denmark
4. Norwegia
5. Finlandia
6. Slovenia
7. Estonia
8. Luksemburg
9. Polandia
10. Austria
Anak Desa Yang Sukses Bangun Raksasa Teknologi
Kisah Terry Gou, Anak Desa yang Sukses Bikin Pabrik iPhone
Terry Gou adalah salah satu sosok paling powerful di jagat teknologi. Dia adalah pemilik Foxconn, manufaktur elektronik terbesar di dunia yang berpusat di Taiwan.
Seperti diketahui, Apple mempercayakan perakitan iPhone dan gadgetnya yang lain kepada Foxconn. Tak heran berkat sukses Foxconn, Terry termasuk orang terkaya di dunia, harta terakhirnya di kisaran USD 6,6 miliar.
Terry ternyata bukan berasal dari keluarga kaya, ia lahir di desa. Berikut sekelumit kisahnya yang menarik hingga Terry berhasil mendaki puncak tangga kesuksesan.
Kacang yang Tak Lupa Kulitnya
Mungkin tak ada yang mengira jika Terry Gou bakal menjadi pebisnis sukses yang kaya raya. Terlebih, pemilik Foxconn ini lahir di keluarga sederhana. Namun hidup yang penuh perjuangan itu tak lantas membuat Terry menjadi kacang yang lupa kulitnya.
Orang tua Terry berasal dari desa Gewan, propinsi Shanxi, China. Ayahnya adalah tentara China yang terlibat dalam perang melawan Jepang pada tahun 1931 sampai 1945. Sesudah masa perang, sang ayah menjadi polisi.
Tapi kemudian terjadi pergolakan kekuasaan di China. Sang ayah dan istrinya pun memutuskan mengungsi ke Taiwan pada tahun 1949. Di sana, mereka menetap. Tahun 1950, Terry lahir dengan nama Gou Tai-ming.
Terry adalah anak sulung, dua adiknya laki-laki. Berhasil tamat kuliah, Terry mendapat pekerjaan pertama sebagai karyawan pabrik. Ia kemudian memutuskan menikah pada usia 24 tahun dengan Serena Lin, yang berasal dari keluarga cukup berada.
Meski lahir di Taiwan, Terry tidak melupakan asal-usul orang tuanya, di desa Gewan. Saat sudah kaya, dia menyumbang banyak uang untuk membangun sekolah, peternakan, bahkan mendirikan pabrik Foxconn yang lokasinya berdekatan dengan desa itu, dengan jumlah pekerja 20 ribu orang.
Sebenarnya beberapa analis menganggap pendirian pabrik Foxconn di sana tidak akan menguntungkan secara bisnis. Tapi Terry tetap bersikeras. "Aku bisa saja pergi jika investasiku gagal, tapi tidak di Shanxi," ujarnya.
"Harapan terbesar Terry adalah berinvestasi dan mengembangkan ekonomi di sini. Dia sudah diberitahu kalau investasi di sini kurang bagus, tapi dia tetap bersikeras," kata Gou Xiaoping, keponakannya.
Terry Gou juga memperbaiki kembali rumah orang tuanya. Orang-orang di desa Gewan pun mengidolakannya karena dianggap berjasa besar melakukan pembangunan.
"Dia sudah membangunkan jalan, jembatan, sekolah, apa saja. Tanpa Gou, kualitas hidup kami tidak akan seperti ini," kata Gou Quan Shan, salah seorang petani di desa Gewan.
"Ketika datang di sini, dia diperlakukan seperti seorang raja. Ada banyak polisi dan petugas keamanan. Dia adalah pria yang baik. Dia banyak sekali membantu kami," kata orang desa yang lain.
Terry juga sering mengunjungi tanah kelahirannya di Taiwan, di mana dia dibesarkan di dekat candi Mazu, dewa laut China. Dia selalu menyempatkan datang setiap tahun baru China untuk berdoa di sana.
Foxconn, Pabrik dari Hasil Ngutang Mertua
Beruntunglah Terry Gou. Ia menikah dengan wanita Taiwan bernama Serena Lin, yang keluarganya lumayan makmur. Inilah awal kesuksesannya.
Pada tahun 1974, Terry ingin mencoba peruntungan di bidang bisnis. Ia pun meminjam uang pada mertuanya senilai USD 7.500, jumlah yang cukup besar kala itu. Dengan modal itulah, lahirlah perusahaan Hon Hai, yang nantinya menjadi induk pabrik Foxconn.
Kantor pertama Hon Hai berlokasi di pinggiran Taipei, di wilayah yang dinamakan Tucheng. Di sinilah ia merintis Foxconn, benar-benar dari bawah. Klien pertamanya adalah Admiral TV yang membuat televisi hitam putih.
Menyadari pentingnya bahasa Inggris, dia serius belajar hingga akhirnya menguasainya. Dia kerap bepergian ke Amerika Serikat untuk bertemu dengan calon klien. Kerja kerasnya pun membuahkan hasil.
Pada tahun 1980, pabriknya mulai dipercaya mensuplai konektor untuk konsol game Atari. Atari waktu itu adalah nama besar di industri game, sehingga pesanan konektor ke Hon Hai cukup banyak.
Pada sekitar tahun itu juga, Terry berkeliling ke Amerika Serikat selama 11 bulan dan mengunjungi 32 negara bagian. Untuk menghemat ongkos, dia kadang tidur di mobil. Dengan gigih ia mendekati para klien potensial di sana.
"Dia adalah salah satu orang sales yang paling top di dunia. Dia itu sangat agresif," ucap Max Fang, mantan eksekutif Dell wilayah Asia mengenai sosok Terry.
Tahun 1991, Hon Hai Precision didaftarkannya di bursa saham Taiwan Stock Exchange untuk membiayai ekspansi. Terry fokus mengembangkan pabrik di China yang dianggapnya akan segera menjadi pusat manufaktur dunia.
Foxconn semakin besar. Pada tahun 1996, Michael Dell berkunjung ke China dan Terry mendekatinya dengan intensif. Akhirnya, Dell setuju menandatangani kontrak dengan Foxconn. Semakin banyak perusahaan tertarik menjadi mitra manufaktur Foxconn, termasuk Apple yang akhirnya menjadi salah satu klien terbesar mereka.
Hidup Foya-foya dan Cap Playboy
Terry Gou yang saat ini berumur 66 tahun boleh dibilang tinggal menikimati hasil kerja kerasnya. Harta kekayaannya menurut estimasi majalah Forbes, di kisaran USD 6,6 miliar, masuk di deretan orang terkaya dunia. Namun dia pernah mengaku tak begitu peduli soal uang.
"Saya tidak tertarik soal seberapa banyak yang saya punyai. Saya tak peduli. Saya tidak bekerja demi uang saat ini, tapi saya bekerja untuk masyarakat, saya bekerja untuk para karyawan," kata dia.
Tapi bukan berarti dia tidak hidup foya-foya. Dia pernah membeli rumah layaknya istana senilai 21 juta poundsterling di Taipei pada tahun 2010, di kawasan termewah Taiwan. Ia membeli pula ruang parkir yang luas untuk menampung banyak kendaraan mewah.
Selain itu, Terry tercatat punya sebuah kastil mewah di Republik Ceko senilai USD 30 juta. Juga pesawat jet pribadi yang digunakannya ke mana-mana. Tentu saja masih banyak harta lain yang dimilikinya.
Terry juga disebut-sebut sebagai playboy yang sering gonta ganti wanita. Bahkan pernah muncul kabar ada mantan pacar yang memerasnya, dengan ancaman akan menyebarkan video seks mereka jika ia tidak diberi uang. Tapi, Gou membantah semua tuduhan wanita itu.
Memang ia terbukti cukup setia. Ia pernah menikah lama dengan istri pertamanya, Serena Lin, yang meninggal pada tahun 2005 karena kanker payudara. Tiga tahun kemudian, dia menikah lagi dengan Delia Tseng. Dari dua istrinya ini, Gou memiliki 4 orang anak.
Sebelum pernikahan keduanya itulah, ada gosip Gou dekat dengan beberapa wanita cantik. Dia pernah dikabarkan berkencan dengan Carina Lau, bintang film Hong Kong. Dia juga dekat dengan Lin Chi ling, model asal Taiwan.
Bunuh Diri Karyawan 'Hantui' Kesuksesan
Berkat tangan dingin dan kegigihan Terry Gou, klien Foxconn semakin banyak. Hampir semuanya adalah perusahaan teknologi raksasa. Ada Sony, Amazon, Nintendo, Sharp, Nokia sampai Acer.
Tapi klien terbesar mereka tak lain dan tak bukan adalah Apple. Para analis memperkirakan bahwa sekitar 40%-50% dari total pendapatan Foxconn adalah berkat hasil kontrak dengan Apple.
Akan tetapi kemitraan Apple dengan Foxconn bagai dua sisi mata uang. Sebagai manufaktur utama gadget Apple seperti iPhone dan iPad, nama Foxconn terangkat. Dari tangan-tangan karyawan Foxconn, gadget berkualitas itu dirakit hingga menuai penjualan luar biasa dan dikenal sebagai produk premium.
Tapi di sisi lain, reputasi perusahaan menjadi buruk karena mereka dilaporkan memeras karyawan bekerja sekeras-kerasnya untuk memenuhi pesanan Apple. Sampai-sampai dalam beberapa kasus, karyawan Foxconn yang tak kuat malah memilih jalan bunuh diri.
Kondisi kerja di pabrik perakit piranti ini memang disinyalir super keras. Hal ini dilaporkan tak bisa dipisahkan dari filosofi Terry Gou sendiri, yang selalu menekankan pentingnya kerja keras dari karyawannya.
"Bekerja adalah bentuk kesenangan", "Lingkungan yang keras adalah sesuatu yang bagus", hingga "Orang-orang lapar memiliki pikiran yang jernih" adalah beberapa pernyataan Gou. "Orang-orang mengatakan kami adalah pemeras keringat. Salahnya apa? Semua petani berkeringat sebelum bisa panen," katanya lagi.
Tapi Gou akhirnya menyadari bahwa kondisi kerja tersebut tidak bisa dipandang remeh. Bersama Apple, Foxconn menjadi sorotan dunia internasional karena dipandang sewenang-wenang pada para karyawannya. Kondisi kerja pun akhirnya diperbaiki dan gaji karyawan ditingkatkan.
"Bunuh diri yang pertama, kedua dan ketiga saya nilai bukan masalah serius. Pekerja kami sangat banyak. Memang saya merasa bersalah, tapi saya waktu itu tidak berpikir harus bertanggung jawab penuh. Kini saya memutuskan untuk melakukan sesuatu yang berbeda, " katanya pada BusinessWeek.
Jumlah karyawan Foxconn memang begitu banyak, tercatat mencapai 1,2 juta di tahun 2012, yang tersebar di 13 pabrik. Ia masuk ke dalam daftar 10 perusahaan terbesar di dunia yang dihitung dari banyaknya karyawan.
Terry Gou adalah salah satu sosok paling powerful di jagat teknologi. Dia adalah pemilik Foxconn, manufaktur elektronik terbesar di dunia yang berpusat di Taiwan.
Seperti diketahui, Apple mempercayakan perakitan iPhone dan gadgetnya yang lain kepada Foxconn. Tak heran berkat sukses Foxconn, Terry termasuk orang terkaya di dunia, harta terakhirnya di kisaran USD 6,6 miliar.
Terry ternyata bukan berasal dari keluarga kaya, ia lahir di desa. Berikut sekelumit kisahnya yang menarik hingga Terry berhasil mendaki puncak tangga kesuksesan.
Kacang yang Tak Lupa Kulitnya
Mungkin tak ada yang mengira jika Terry Gou bakal menjadi pebisnis sukses yang kaya raya. Terlebih, pemilik Foxconn ini lahir di keluarga sederhana. Namun hidup yang penuh perjuangan itu tak lantas membuat Terry menjadi kacang yang lupa kulitnya.
Orang tua Terry berasal dari desa Gewan, propinsi Shanxi, China. Ayahnya adalah tentara China yang terlibat dalam perang melawan Jepang pada tahun 1931 sampai 1945. Sesudah masa perang, sang ayah menjadi polisi.
Tapi kemudian terjadi pergolakan kekuasaan di China. Sang ayah dan istrinya pun memutuskan mengungsi ke Taiwan pada tahun 1949. Di sana, mereka menetap. Tahun 1950, Terry lahir dengan nama Gou Tai-ming.
Terry adalah anak sulung, dua adiknya laki-laki. Berhasil tamat kuliah, Terry mendapat pekerjaan pertama sebagai karyawan pabrik. Ia kemudian memutuskan menikah pada usia 24 tahun dengan Serena Lin, yang berasal dari keluarga cukup berada.
Meski lahir di Taiwan, Terry tidak melupakan asal-usul orang tuanya, di desa Gewan. Saat sudah kaya, dia menyumbang banyak uang untuk membangun sekolah, peternakan, bahkan mendirikan pabrik Foxconn yang lokasinya berdekatan dengan desa itu, dengan jumlah pekerja 20 ribu orang.
Sebenarnya beberapa analis menganggap pendirian pabrik Foxconn di sana tidak akan menguntungkan secara bisnis. Tapi Terry tetap bersikeras. "Aku bisa saja pergi jika investasiku gagal, tapi tidak di Shanxi," ujarnya.
"Harapan terbesar Terry adalah berinvestasi dan mengembangkan ekonomi di sini. Dia sudah diberitahu kalau investasi di sini kurang bagus, tapi dia tetap bersikeras," kata Gou Xiaoping, keponakannya.
Terry Gou juga memperbaiki kembali rumah orang tuanya. Orang-orang di desa Gewan pun mengidolakannya karena dianggap berjasa besar melakukan pembangunan.
"Dia sudah membangunkan jalan, jembatan, sekolah, apa saja. Tanpa Gou, kualitas hidup kami tidak akan seperti ini," kata Gou Quan Shan, salah seorang petani di desa Gewan.
"Ketika datang di sini, dia diperlakukan seperti seorang raja. Ada banyak polisi dan petugas keamanan. Dia adalah pria yang baik. Dia banyak sekali membantu kami," kata orang desa yang lain.
Terry juga sering mengunjungi tanah kelahirannya di Taiwan, di mana dia dibesarkan di dekat candi Mazu, dewa laut China. Dia selalu menyempatkan datang setiap tahun baru China untuk berdoa di sana.
Foxconn, Pabrik dari Hasil Ngutang Mertua
Beruntunglah Terry Gou. Ia menikah dengan wanita Taiwan bernama Serena Lin, yang keluarganya lumayan makmur. Inilah awal kesuksesannya.
Pada tahun 1974, Terry ingin mencoba peruntungan di bidang bisnis. Ia pun meminjam uang pada mertuanya senilai USD 7.500, jumlah yang cukup besar kala itu. Dengan modal itulah, lahirlah perusahaan Hon Hai, yang nantinya menjadi induk pabrik Foxconn.
Kantor pertama Hon Hai berlokasi di pinggiran Taipei, di wilayah yang dinamakan Tucheng. Di sinilah ia merintis Foxconn, benar-benar dari bawah. Klien pertamanya adalah Admiral TV yang membuat televisi hitam putih.
Menyadari pentingnya bahasa Inggris, dia serius belajar hingga akhirnya menguasainya. Dia kerap bepergian ke Amerika Serikat untuk bertemu dengan calon klien. Kerja kerasnya pun membuahkan hasil.
Pada tahun 1980, pabriknya mulai dipercaya mensuplai konektor untuk konsol game Atari. Atari waktu itu adalah nama besar di industri game, sehingga pesanan konektor ke Hon Hai cukup banyak.
Pada sekitar tahun itu juga, Terry berkeliling ke Amerika Serikat selama 11 bulan dan mengunjungi 32 negara bagian. Untuk menghemat ongkos, dia kadang tidur di mobil. Dengan gigih ia mendekati para klien potensial di sana.
"Dia adalah salah satu orang sales yang paling top di dunia. Dia itu sangat agresif," ucap Max Fang, mantan eksekutif Dell wilayah Asia mengenai sosok Terry.
Tahun 1991, Hon Hai Precision didaftarkannya di bursa saham Taiwan Stock Exchange untuk membiayai ekspansi. Terry fokus mengembangkan pabrik di China yang dianggapnya akan segera menjadi pusat manufaktur dunia.
Foxconn semakin besar. Pada tahun 1996, Michael Dell berkunjung ke China dan Terry mendekatinya dengan intensif. Akhirnya, Dell setuju menandatangani kontrak dengan Foxconn. Semakin banyak perusahaan tertarik menjadi mitra manufaktur Foxconn, termasuk Apple yang akhirnya menjadi salah satu klien terbesar mereka.
Hidup Foya-foya dan Cap Playboy
Terry Gou yang saat ini berumur 66 tahun boleh dibilang tinggal menikimati hasil kerja kerasnya. Harta kekayaannya menurut estimasi majalah Forbes, di kisaran USD 6,6 miliar, masuk di deretan orang terkaya dunia. Namun dia pernah mengaku tak begitu peduli soal uang.
"Saya tidak tertarik soal seberapa banyak yang saya punyai. Saya tak peduli. Saya tidak bekerja demi uang saat ini, tapi saya bekerja untuk masyarakat, saya bekerja untuk para karyawan," kata dia.
Tapi bukan berarti dia tidak hidup foya-foya. Dia pernah membeli rumah layaknya istana senilai 21 juta poundsterling di Taipei pada tahun 2010, di kawasan termewah Taiwan. Ia membeli pula ruang parkir yang luas untuk menampung banyak kendaraan mewah.
Selain itu, Terry tercatat punya sebuah kastil mewah di Republik Ceko senilai USD 30 juta. Juga pesawat jet pribadi yang digunakannya ke mana-mana. Tentu saja masih banyak harta lain yang dimilikinya.
Terry juga disebut-sebut sebagai playboy yang sering gonta ganti wanita. Bahkan pernah muncul kabar ada mantan pacar yang memerasnya, dengan ancaman akan menyebarkan video seks mereka jika ia tidak diberi uang. Tapi, Gou membantah semua tuduhan wanita itu.
Memang ia terbukti cukup setia. Ia pernah menikah lama dengan istri pertamanya, Serena Lin, yang meninggal pada tahun 2005 karena kanker payudara. Tiga tahun kemudian, dia menikah lagi dengan Delia Tseng. Dari dua istrinya ini, Gou memiliki 4 orang anak.
Sebelum pernikahan keduanya itulah, ada gosip Gou dekat dengan beberapa wanita cantik. Dia pernah dikabarkan berkencan dengan Carina Lau, bintang film Hong Kong. Dia juga dekat dengan Lin Chi ling, model asal Taiwan.
Bunuh Diri Karyawan 'Hantui' Kesuksesan
Berkat tangan dingin dan kegigihan Terry Gou, klien Foxconn semakin banyak. Hampir semuanya adalah perusahaan teknologi raksasa. Ada Sony, Amazon, Nintendo, Sharp, Nokia sampai Acer.
Tapi klien terbesar mereka tak lain dan tak bukan adalah Apple. Para analis memperkirakan bahwa sekitar 40%-50% dari total pendapatan Foxconn adalah berkat hasil kontrak dengan Apple.
Akan tetapi kemitraan Apple dengan Foxconn bagai dua sisi mata uang. Sebagai manufaktur utama gadget Apple seperti iPhone dan iPad, nama Foxconn terangkat. Dari tangan-tangan karyawan Foxconn, gadget berkualitas itu dirakit hingga menuai penjualan luar biasa dan dikenal sebagai produk premium.
Tapi di sisi lain, reputasi perusahaan menjadi buruk karena mereka dilaporkan memeras karyawan bekerja sekeras-kerasnya untuk memenuhi pesanan Apple. Sampai-sampai dalam beberapa kasus, karyawan Foxconn yang tak kuat malah memilih jalan bunuh diri.
Kondisi kerja di pabrik perakit piranti ini memang disinyalir super keras. Hal ini dilaporkan tak bisa dipisahkan dari filosofi Terry Gou sendiri, yang selalu menekankan pentingnya kerja keras dari karyawannya.
"Bekerja adalah bentuk kesenangan", "Lingkungan yang keras adalah sesuatu yang bagus", hingga "Orang-orang lapar memiliki pikiran yang jernih" adalah beberapa pernyataan Gou. "Orang-orang mengatakan kami adalah pemeras keringat. Salahnya apa? Semua petani berkeringat sebelum bisa panen," katanya lagi.
Tapi Gou akhirnya menyadari bahwa kondisi kerja tersebut tidak bisa dipandang remeh. Bersama Apple, Foxconn menjadi sorotan dunia internasional karena dipandang sewenang-wenang pada para karyawannya. Kondisi kerja pun akhirnya diperbaiki dan gaji karyawan ditingkatkan.
"Bunuh diri yang pertama, kedua dan ketiga saya nilai bukan masalah serius. Pekerja kami sangat banyak. Memang saya merasa bersalah, tapi saya waktu itu tidak berpikir harus bertanggung jawab penuh. Kini saya memutuskan untuk melakukan sesuatu yang berbeda, " katanya pada BusinessWeek.
Jumlah karyawan Foxconn memang begitu banyak, tercatat mencapai 1,2 juta di tahun 2012, yang tersebar di 13 pabrik. Ia masuk ke dalam daftar 10 perusahaan terbesar di dunia yang dihitung dari banyaknya karyawan.
Energi Terbarukan Untuk Negara
Pada 2040, Swedia Sepenuhnya Tergantung pada Energi Terbarukan
STOCKHOLM - Swedia sedang berupaya keras agar dalam jangka waktu 25 tahun ke depan negeri itu sepenuhnya tergantung pada energi yang terbarukan.
Tahun lalu, 57 persen pasokan energi Swedia berasal dari sumber terbarukan, misalnya tenaga air dan tenaga angin serta sisanya dari tenaga nuklir.
Kini Swedia tengah berupaya meningkatkan produksi energi dari tenaga angin dalam upaya menjadikan negeri itu bebas dari bahan bakar fosil pada 2040.
"Kami bukan negara yang padat penduduk, kami memiliki banyak tempat untuk menaruh kincir angin berskala besar dan potensi untuk itu sangat tinggi di Swedia," kata Anne Vadasz Nilsson, direktur jenderal Inspektorat Pasar Energi Swedia, kepada Reuters awal pekan ini.
Swedia secara bertahap terus meningkatkan produksi energi dari tenaga angin dan kian hari semakin efektif. Rencananya, tenaga angin nantinya akan menggantikan nuklir sebagai pemasok energi utama negeri itu.
"Nuklir sangat mahal, terutama terkait masalah keamanan dan penanganan sampah nuklir jangka panjangnya," tambah Vadasz Nilsson.
"Energi terbarukan, dalam hal ini tenaga angin dalam jumlah besar di Swedia sangat berlimpah, murah, dan menghasilkan sedikit sekali emisi," lanjut dia.
"Gabungan semua hal ini ditambah harga jual yang murah maka kemungkinan besar pembangkit nuklir akan ditinggalkan saat sudah menua dan harus dimatikan," ujar Vadasz Nilsson.
Empat dari 10 reaktor nuklir Swedia sedang dalam tahap akan dimatikan. Sehingga, tenaga angin yang ditata dengan mengombinasikannya dengan tenaga air dan interkoneksi dengan negara lain bisa dimaksimalkan.
Negara-negara Skandinavia memang telah lama menjadi salah satu negara di dunia yang unggul dalam hal penggunaan energi terbarukan.
Denmark, pada tahun lalu, menghasilkan 140 persen dari kebutuhan listriknya hanya dari tenaga angin. Alhasil, Denmark mengekspor sisa tenaga listriknya ke negeri tetangga, seperti Jerman, Swedia, dan Norwegia.
Sementara Islandia, hampir 100 persen kebutuhan listriknya berasal dari energi terbarukan, yaitu tenaga air dan panas bumi.
Sementara penggunaan energi terbarukan di negara-negara Eropa lain, seperti Perancis, Belgia, Swedia, Irlandia, Norwegia, dan Finlandia terus meningkat.
STOCKHOLM - Swedia sedang berupaya keras agar dalam jangka waktu 25 tahun ke depan negeri itu sepenuhnya tergantung pada energi yang terbarukan.
Tahun lalu, 57 persen pasokan energi Swedia berasal dari sumber terbarukan, misalnya tenaga air dan tenaga angin serta sisanya dari tenaga nuklir.
Kini Swedia tengah berupaya meningkatkan produksi energi dari tenaga angin dalam upaya menjadikan negeri itu bebas dari bahan bakar fosil pada 2040.
"Kami bukan negara yang padat penduduk, kami memiliki banyak tempat untuk menaruh kincir angin berskala besar dan potensi untuk itu sangat tinggi di Swedia," kata Anne Vadasz Nilsson, direktur jenderal Inspektorat Pasar Energi Swedia, kepada Reuters awal pekan ini.
Swedia secara bertahap terus meningkatkan produksi energi dari tenaga angin dan kian hari semakin efektif. Rencananya, tenaga angin nantinya akan menggantikan nuklir sebagai pemasok energi utama negeri itu.
"Nuklir sangat mahal, terutama terkait masalah keamanan dan penanganan sampah nuklir jangka panjangnya," tambah Vadasz Nilsson.
"Energi terbarukan, dalam hal ini tenaga angin dalam jumlah besar di Swedia sangat berlimpah, murah, dan menghasilkan sedikit sekali emisi," lanjut dia.
"Gabungan semua hal ini ditambah harga jual yang murah maka kemungkinan besar pembangkit nuklir akan ditinggalkan saat sudah menua dan harus dimatikan," ujar Vadasz Nilsson.
Empat dari 10 reaktor nuklir Swedia sedang dalam tahap akan dimatikan. Sehingga, tenaga angin yang ditata dengan mengombinasikannya dengan tenaga air dan interkoneksi dengan negara lain bisa dimaksimalkan.
Negara-negara Skandinavia memang telah lama menjadi salah satu negara di dunia yang unggul dalam hal penggunaan energi terbarukan.
Denmark, pada tahun lalu, menghasilkan 140 persen dari kebutuhan listriknya hanya dari tenaga angin. Alhasil, Denmark mengekspor sisa tenaga listriknya ke negeri tetangga, seperti Jerman, Swedia, dan Norwegia.
Sementara Islandia, hampir 100 persen kebutuhan listriknya berasal dari energi terbarukan, yaitu tenaga air dan panas bumi.
Sementara penggunaan energi terbarukan di negara-negara Eropa lain, seperti Perancis, Belgia, Swedia, Irlandia, Norwegia, dan Finlandia terus meningkat.
Jangan Pernah Bikin Sesuatu Hanya Karena Ingin Dipuji atau Dilihat Orang
Muncul Batik dari Sumatera & Papua, Obin: Batik Hanya Ada di Jawa
Jakarta - Indonesia adalah negara yang kaya akan keragaman wastra sebagai warisan budaya. Salah satunya batik, yang menurut seniman kain Josephine Komara atau akrab disapa O'bin, adalah budaya asli Pulau Jawa.
Belakangan muncul berbagai jenis batik dari daerah di luar Pulau Jawa. Tapi Obin yang sudah puluhan tahun berburu kain tradisional ke berbagai penjuru Indonesia, meyakini bahwa batik sejatinya berasal dari Jawa.
"Batik hanya ada di Jawa. Jadi kalau orang bilang ada batik dari Sumatera atau Papua, itu mungkin sesuatu yang baru. Tapi jangan sebut itu budaya (mereka), karena budaya batik bukan dari situ. Batik belongs to Java," terang Obin dalam talkshow 'Kenal Lebih Dekat' yang digelar di Alun-Alun, Grand Indonesia.
Menurut wanita yang lebih senang disebut 'Tukang Kain' itu, batik merupakan cerminan mental dan tempramen pembuatnya. Ini pula yang menjadi alasan batik adalah produk asli masyarakat Jawa.
"Kalau diperhatikan, terkadang dalam satu helai kain batik terdapat lima warna yang pembuatannya butuh waktu enam bulan. Bisa terbayang nggak kalau orang Medan atau Makassar harus membatik pelan-pelan," tutur pendiri label BINHouse ini.
Berbicara soal batik, Obin memang dikenal sangat blak-blakan. Bagi ibu satu anak ini, batik seperti sudah menjadi napas hidupnya. Besar di Jakarta, Obin mulai mengenal batik sejak kecil dari sang ibu yang berasal dari Tiongkok tapi gemar memakai batik.
Perkenalan Obin dengan batik semakin intens sejak putus sekolah di usia 12 tahun. Ketika berumur 17 tahun, Obin mulai berkeliling Indonesia untuk memburu kain-kain tradisional. Hasil buruannya itu sebagian besar ia simpan sebagai koleksi. "Banyak yang mau beli koleksi saya, tapi saya menolaknya," kenang Obin.
Dalam perjalanan tersebut, Obin tidak hanya sekadar berburu tapi sekaligus belajar cara membuat kain tersebut, baik batik, tenun maupun jenis kain lainnya.
Pada usia 19 tahun, ia mulai memberanikan diri untuk mengkomersialkan karya sendiri. Proyek awalnya saat itu melayani pesanan hotel-hotel. "Ketika itu tahun 70-80an, hotel-hotel asing mulai booming di Indonesia. Mereka mau dekorasi yang ada rasa Indonesianya. Saya buatkan kap lampu berbahan kain-kain tradisional," kata Obin yang karyanya sempat mejeng di Mandarin Hotel Jakarta.
Sampai saat ini pun karya-karya Obin masah dapat ditemui di hotel-hotel berbintang, salah satunya The Hermitage yang berlokasi di kawasan elite Menteng, Jakarta.
Bisnisnya berkembang hingga akhirnya ia mendirikan BinHouse pada 1986 silam. Sampai saat ini, BinHouse masih eksis dan memproduksi sekitar 20.000-an meter kain hand-made setiap bulannya oleh para perajin. Dikenal dengan produk batik hand spun dan tenun ikatnya yang terbuat dari 100 persen sutra, BinHouse kini sudah memperluas pasarnya hingga Singapura dan Jepang.
Semua itu Obin lakukan bukan karena materi melainkan cintanya kepada budaya Indonesia. "You just give all you've got. Buatlah sesuatu karena memang Anda mencintainya. Jangan pernah bikin sesuatu hanya karena ingin dipuji atau dilihat orang," ungkap Obin.
Jakarta - Indonesia adalah negara yang kaya akan keragaman wastra sebagai warisan budaya. Salah satunya batik, yang menurut seniman kain Josephine Komara atau akrab disapa O'bin, adalah budaya asli Pulau Jawa.
Belakangan muncul berbagai jenis batik dari daerah di luar Pulau Jawa. Tapi Obin yang sudah puluhan tahun berburu kain tradisional ke berbagai penjuru Indonesia, meyakini bahwa batik sejatinya berasal dari Jawa.
"Batik hanya ada di Jawa. Jadi kalau orang bilang ada batik dari Sumatera atau Papua, itu mungkin sesuatu yang baru. Tapi jangan sebut itu budaya (mereka), karena budaya batik bukan dari situ. Batik belongs to Java," terang Obin dalam talkshow 'Kenal Lebih Dekat' yang digelar di Alun-Alun, Grand Indonesia.
Menurut wanita yang lebih senang disebut 'Tukang Kain' itu, batik merupakan cerminan mental dan tempramen pembuatnya. Ini pula yang menjadi alasan batik adalah produk asli masyarakat Jawa.
"Kalau diperhatikan, terkadang dalam satu helai kain batik terdapat lima warna yang pembuatannya butuh waktu enam bulan. Bisa terbayang nggak kalau orang Medan atau Makassar harus membatik pelan-pelan," tutur pendiri label BINHouse ini.
Berbicara soal batik, Obin memang dikenal sangat blak-blakan. Bagi ibu satu anak ini, batik seperti sudah menjadi napas hidupnya. Besar di Jakarta, Obin mulai mengenal batik sejak kecil dari sang ibu yang berasal dari Tiongkok tapi gemar memakai batik.
Perkenalan Obin dengan batik semakin intens sejak putus sekolah di usia 12 tahun. Ketika berumur 17 tahun, Obin mulai berkeliling Indonesia untuk memburu kain-kain tradisional. Hasil buruannya itu sebagian besar ia simpan sebagai koleksi. "Banyak yang mau beli koleksi saya, tapi saya menolaknya," kenang Obin.
Dalam perjalanan tersebut, Obin tidak hanya sekadar berburu tapi sekaligus belajar cara membuat kain tersebut, baik batik, tenun maupun jenis kain lainnya.
Pada usia 19 tahun, ia mulai memberanikan diri untuk mengkomersialkan karya sendiri. Proyek awalnya saat itu melayani pesanan hotel-hotel. "Ketika itu tahun 70-80an, hotel-hotel asing mulai booming di Indonesia. Mereka mau dekorasi yang ada rasa Indonesianya. Saya buatkan kap lampu berbahan kain-kain tradisional," kata Obin yang karyanya sempat mejeng di Mandarin Hotel Jakarta.
Sampai saat ini pun karya-karya Obin masah dapat ditemui di hotel-hotel berbintang, salah satunya The Hermitage yang berlokasi di kawasan elite Menteng, Jakarta.
Bisnisnya berkembang hingga akhirnya ia mendirikan BinHouse pada 1986 silam. Sampai saat ini, BinHouse masih eksis dan memproduksi sekitar 20.000-an meter kain hand-made setiap bulannya oleh para perajin. Dikenal dengan produk batik hand spun dan tenun ikatnya yang terbuat dari 100 persen sutra, BinHouse kini sudah memperluas pasarnya hingga Singapura dan Jepang.
Semua itu Obin lakukan bukan karena materi melainkan cintanya kepada budaya Indonesia. "You just give all you've got. Buatlah sesuatu karena memang Anda mencintainya. Jangan pernah bikin sesuatu hanya karena ingin dipuji atau dilihat orang," ungkap Obin.
Bakat Terpendam Orang Indonesia
Orang Indonesia Punya Bakat di Otomotif'
Jakarta -Kemampuan orang Indonesia di dunia otomotif tak kalah dengan mereka yang memang berasal dari negara produsen otomotif seperti Jepang, Jerman, dan Amerika misalnya.
Jika hanya sebatas memproduksi mobil konsep saja, pasti jumlahnya sudah banyak. Namun yang menjadi tantangan adalah membangun industri yang baik sehingga mobil yang dijual bisa lebih murah.
"Kalau di otomotif kalau soal desain dan sebagainya orang Indonesia itu punya bakat, orang Indonesia itu tangannya terampil dan diakui. Kalau suruh bikin kita mungkin banyak prototype yang dibuat orang kita cuma harganya Rp 4 miliar, mau nggak kita beli mobil Rp 4 miliar? Tantangannya kan bagaimana prototipe mobil Rp 4 miliar bisa kita jual Rp 200 juta kan berarti kita harus bangun industrinya," ujar Direktur Administrasi PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN), Bob Azam, dalam sebuah diskusi memperingati 45 tahun Toyota di Indoneisa, di Jakarta.
Selain industri, kemampuan SDM harus terus dikembangkan agar menghasilkan barang yang berkualitas baik. Kata Bob, orang seringkali keliru untuk mengembangkan sesuatu untuk meningkatkan kualitas.
"Saya sering terima usulan dari member kita 'Pak harus develop ini untuk meningkatkan kualitas kita' saya bilang itu salah yang kita kembangkan bukan kualitasnya, tapi orangnya karena kita dengan men-develop orangnya kualitas kita bagus," kata Bob.
Tantangan lain datang juga dari teknologi yang kian lama kian maju saja, tak hanya itu setelah teknologi diketahui kemudian harus dicocokkan dengan konsumen yang ada di Indonesia.
"Mengenai teknologi juga sudah relatif terbuka, seperti teknologi hidrogen semua brand itu kan punya akses teknologi yang sama, kompetisinya adalah bagaimana mengkonversi teknologi itu untuk customer preference itulah disitu kompetisi yang paling kuat dan harus kerja sama antara marketer yang tau customer preferance, engineer, dan pabrikan yang memproduksi dia harus kerjasama mulai dari desain," jelas Bob.
Kemampuan orang Indonesia dalam memproduksi mobil bisa terlihat jelas dari jumlah mobil Toyota buatan Karawang yang diekspor ke luar negeri.
Toyota Indonesia melakukan ekspor kendaraan utuh (completely built-up/CBU) sejak tahun 1987. Produk ekspor pertama adalah Kijang generasi ke-3 (Kijang Super) yang diekspor ke Brunei Darussalam.
Pada saat itu, volume ekspor pertahunnya berada dikisaran 500 unit dengan 5 negara tujuan di kawasan ASEAN dan Pasifik.
Jumlah ekspor terus berkembang terutama sejak pengembangan Toyota Kijang generasi ke-5 atau dikenal dengan Kijang Innova di tahun 2004.
Kinerja ekspor Toyota Indonesia terus meningkat di tahun-tahun berikutnya seiring dimulainya produksi Fortuner, Vios, dan Yaris di Indonesia. Saat ini rata–rata volume ekspor kendaraan utuh model Toyota dari pabrik Toyota dan grup di Indonesia telah mencapai 12.000 unit per bulan. Tahun lalu, ekspor kendaraan utuh model Toyota dari Indonesia mencapai angka 176.700 unit, menyumbang sekitar 85% dari total ekspor kendaraan utuh Indonesia.
Milestone terkini ekspor Toyota Indonesia tercapai pada bulan September 2016, dengan akumulasi volume ekspor yang berhasil menembus angka 1 juta unit, tepatnya 1.001.726 unit.
Toyota Indonesia juga melakukan kegiatan ekspor dalam bentuk kendaraan terurai (Complete Knock-down/CKD), 2 tipe mesin bensin dan ethanol, komponen, serta alat bantu produksi di proses pengepresan (Dies) dan proses pengelasan (Jig). Produk-produk ekspor Toyota Indonesia ini dikapalkan ke lebih dari 80 negara di kawasan Asia-Pasifik, Timur Tengah, Amerika Latin, Kepulauan Karibia, serta Afrika.
Jakarta -Kemampuan orang Indonesia di dunia otomotif tak kalah dengan mereka yang memang berasal dari negara produsen otomotif seperti Jepang, Jerman, dan Amerika misalnya.
Jika hanya sebatas memproduksi mobil konsep saja, pasti jumlahnya sudah banyak. Namun yang menjadi tantangan adalah membangun industri yang baik sehingga mobil yang dijual bisa lebih murah.
"Kalau di otomotif kalau soal desain dan sebagainya orang Indonesia itu punya bakat, orang Indonesia itu tangannya terampil dan diakui. Kalau suruh bikin kita mungkin banyak prototype yang dibuat orang kita cuma harganya Rp 4 miliar, mau nggak kita beli mobil Rp 4 miliar? Tantangannya kan bagaimana prototipe mobil Rp 4 miliar bisa kita jual Rp 200 juta kan berarti kita harus bangun industrinya," ujar Direktur Administrasi PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN), Bob Azam, dalam sebuah diskusi memperingati 45 tahun Toyota di Indoneisa, di Jakarta.
Selain industri, kemampuan SDM harus terus dikembangkan agar menghasilkan barang yang berkualitas baik. Kata Bob, orang seringkali keliru untuk mengembangkan sesuatu untuk meningkatkan kualitas.
"Saya sering terima usulan dari member kita 'Pak harus develop ini untuk meningkatkan kualitas kita' saya bilang itu salah yang kita kembangkan bukan kualitasnya, tapi orangnya karena kita dengan men-develop orangnya kualitas kita bagus," kata Bob.
Tantangan lain datang juga dari teknologi yang kian lama kian maju saja, tak hanya itu setelah teknologi diketahui kemudian harus dicocokkan dengan konsumen yang ada di Indonesia.
"Mengenai teknologi juga sudah relatif terbuka, seperti teknologi hidrogen semua brand itu kan punya akses teknologi yang sama, kompetisinya adalah bagaimana mengkonversi teknologi itu untuk customer preference itulah disitu kompetisi yang paling kuat dan harus kerja sama antara marketer yang tau customer preferance, engineer, dan pabrikan yang memproduksi dia harus kerjasama mulai dari desain," jelas Bob.
Kemampuan orang Indonesia dalam memproduksi mobil bisa terlihat jelas dari jumlah mobil Toyota buatan Karawang yang diekspor ke luar negeri.
Toyota Indonesia melakukan ekspor kendaraan utuh (completely built-up/CBU) sejak tahun 1987. Produk ekspor pertama adalah Kijang generasi ke-3 (Kijang Super) yang diekspor ke Brunei Darussalam.
Pada saat itu, volume ekspor pertahunnya berada dikisaran 500 unit dengan 5 negara tujuan di kawasan ASEAN dan Pasifik.
Jumlah ekspor terus berkembang terutama sejak pengembangan Toyota Kijang generasi ke-5 atau dikenal dengan Kijang Innova di tahun 2004.
Kinerja ekspor Toyota Indonesia terus meningkat di tahun-tahun berikutnya seiring dimulainya produksi Fortuner, Vios, dan Yaris di Indonesia. Saat ini rata–rata volume ekspor kendaraan utuh model Toyota dari pabrik Toyota dan grup di Indonesia telah mencapai 12.000 unit per bulan. Tahun lalu, ekspor kendaraan utuh model Toyota dari Indonesia mencapai angka 176.700 unit, menyumbang sekitar 85% dari total ekspor kendaraan utuh Indonesia.
Milestone terkini ekspor Toyota Indonesia tercapai pada bulan September 2016, dengan akumulasi volume ekspor yang berhasil menembus angka 1 juta unit, tepatnya 1.001.726 unit.
Toyota Indonesia juga melakukan kegiatan ekspor dalam bentuk kendaraan terurai (Complete Knock-down/CKD), 2 tipe mesin bensin dan ethanol, komponen, serta alat bantu produksi di proses pengepresan (Dies) dan proses pengelasan (Jig). Produk-produk ekspor Toyota Indonesia ini dikapalkan ke lebih dari 80 negara di kawasan Asia-Pasifik, Timur Tengah, Amerika Latin, Kepulauan Karibia, serta Afrika.
Orang Orang Filipina di Amerika
Kekuatan Filipino-Americans
Angelica Cortez (28) adalah pendiri LEAD Filipino, organisasi yang berfokus pada membangun kapasitas kepemimpinan muda Pinoys dalam pelayanan publik dan kehidupan sipil.
Oleh: Karim Raslan
Ada empat juta orang Amerika berketurunan Filipina di negeri Paman Sam.
Namun, meski sebagai komunitas orang Asia-Amerika terbesar kedua, Angelica Cortez (28), profesional di bidang kebijakan publik, merasa bahwa keturunan Filipina-Amerika itu sering diabaikan.
"Mengapa tidak banyak sekolah atau jalan menggunakan nama kami? Ketidakadilan terbesar yang terjadi adalah bahwa sedikitnya ada 250.000 lelaki Filipina yang ikut berjuang bersama tentara Amerika saat Perang Dunia II. Tapi mereka tidak mendapatkan kesempatan menikmati fasilitas sebagai veteran perang, bahkan termasuk pengakuan sebagai warga negara Amerika."
"Baru pada 2009—64 tahun pasca-Perang Dunia II—di bawah pemerintahan Barack Obama, berbagai bentuk keadilan itu diberikan kepada mereka, misalnya, kompensasi dalam bentuk uang yang membantu kehidupan para veteran dan keluarganya."
Angelica mendirikan sebuah LSM bernama "Lead Filipino" baru-baru ini yang fokus pada pengembangan kapasitas kepemimpinan "Pinoys" (kaum muda Filipina) dalam hal pelayanan publik dan kehidupan bermasyarakat.
Dengan daya tarik kepribadian dan kecerdasannya, berkarya melalui LSM adalah sangat cocok bagi Angelica yang tidak tertarik terjun langsung ke politik.
"Saya tidak membutuhkan sorotan. Saya lebih suka berkutat dengan kebijakan ketimbang politik yang banyak rapat, kadang-kadang suka jilat-menjilat, dan mengumpulkan uang."
Tumbuh besar dalam pelukan hangat keluarga besar Filipina ayah tirinya (ayah kandungnya juga orang Filipina), Angelica memiliki perasaan yang kuat terhadap warisan leluhurnya, meskipun keluarga ibunya adalah campuran Jepang dan Guam.
Dia pun menirukan ucapan sang nenek angkat kepadanya, "Kalau ada sesuatu yang hilang, kamu jamin bahwa (dia) itu pergi ke 'Balikbayan Box' (tempat para tenaga kerja Filipina di luar negeri kepada keluarganya di Filipina)!"
Saat ini Angelica sedang bersama kelompok lobi yang bekerja untuk perusahaan teknologi di Silicon Valley. Kelompok ini melibatkan pemerintah lokal, asosiasi tenaga kerja dan LSM lainnya.
Mengingat bahwa San Jose adalah pusat aktifitas politik dan pemerintahan daerah Santa Clara—salah satu daerah terkaya dan makmur di Amerika—maka tekanan agar memiliki sumber daya (kekayaan) menjadi kuat.
Namun, pengalaman telah memberi dia pemahaman mengenai bagaimana politik bekerja di tingkat akar rumput.
"Dalam sistem federal pemerintahan kami, ada banyak yang bisa kami lakukan di tingkat lokal. Contohnya, inisiatif pemerintahan daerah Santa Clara untuk meningkatkan pajak penjualan. Dari inisiatif ini diharapkan dapat menghasilkan penerimaan lebih dari 6 miliar dolar AS yang bisa digunakan untuk memperbaiki jalan dan transportasi. Supaya ini berhasil, kami membutuhkan dukungan 2/3 suara. Ini membutuhkan usaha keras."
Ketika perbincangan beralih ke topik Presiden Filipina Rodrigo Duterte, nada suara Angelica sedikit berubah. Dia menuturkan, "Sebagian besar pekerja Filipina di luar negeri menyukai kebijakan Duterte yang jelas dan terang-terangan. Mereka menginginkan sebuah struktur, hukum dan ketertiban, serta dihilangkannya ketidakefisienan pemerintahan."
Ketika ditanyakan soal ide pemisahan Filipina dari Amerika, dia menjawab dengan diplomatis namun tegas, "Saya kira itu tidak akan benar-benar terjadi. Seseorang yang telah mendukungnya boleh jadi tak akan mendukungnya lagi. Kebanyakan orang yang bukan dari Filipina berpikir bahwa dia gila."
Orang Filipina-Amerika seperti Angelica membuat perbedaaan bagi komunitas lokalnya. Di Santa Clara saja ada 60.000 orang Filipina-Amerika dan ini bisa menjadi sumber kekuatan politik di masa depan.
Jadi, sementara keputusan Duterte mempermasalahkan perdagangan dan investasi China secara ekonomi sangatlah cerdik maka retorika anti-Barat-nya justru dinilai tidak membuat nyaman warganya baik yang berada di Filipina maupun di luar negeri.
Satu hal yang perlu disadari Duterte adalah bahwa pada 2015 Filipina menerima pengiriman uang sebesar 9,7 miliar dolar AS dari warganya di Amerika.
Jadi, meskipun pemerintah Filipina berusaha mengurangi ketergantungan pada dana kiriman warganya (di luar negeri), remitansi tetap menjadi bagian yang penting bagi perekonomian negara ini.
Kemudian industri Business Process Outsourcing (BPO) yang juga perlu menjadi pertimbangan Duterte. Pada 2015, dari subsektor IT telah dihasilkan 1,2 juta lapangan pekerjaan dan penerimaan negara sebesar 22 miliar dolar AS. Ini merupakan sumber penerimaan terbesar kedua dalam dolar Amerika bagi Filipina.
Selain itu, Amerika juga diperkirakan telah menjadi klien terbesar BPO Filipina yakni sekitar 65 persen pasar domestik.
Maka bukanlah suatu kebetulan ketika Information Technology and Business Process Association of the Philippines (IBPAP) meminta bertemu khusus dengan Presiden Duterte begitu dia menyampaikan ide tentang "berpisah dari Amerika".
Apa yang akan terjadi terhadap perekonomian Filipina jika Duterte benar-benar mewujudkan idenya memisahkan diri dari Amerika dan Barat?
Akankah orang-orang Filipina yang tinggal di Amerika atau mereka yang sudah kembali ke kampung halamannya dapat mengandalkan hidupnya pada Duterte?
Akankah Filipina masih bisa mendapatkan keuntungan dari kemampuan dan kerja keras warganya di luar negeri?
Ini adalah pertanyaan yang tidak akan pernah hilang dan perlu dijawab oleh pemimpin Filipina cepat atau lambat.
Angelica Cortez (28) adalah pendiri LEAD Filipino, organisasi yang berfokus pada membangun kapasitas kepemimpinan muda Pinoys dalam pelayanan publik dan kehidupan sipil.
Oleh: Karim Raslan
Ada empat juta orang Amerika berketurunan Filipina di negeri Paman Sam.
Namun, meski sebagai komunitas orang Asia-Amerika terbesar kedua, Angelica Cortez (28), profesional di bidang kebijakan publik, merasa bahwa keturunan Filipina-Amerika itu sering diabaikan.
"Mengapa tidak banyak sekolah atau jalan menggunakan nama kami? Ketidakadilan terbesar yang terjadi adalah bahwa sedikitnya ada 250.000 lelaki Filipina yang ikut berjuang bersama tentara Amerika saat Perang Dunia II. Tapi mereka tidak mendapatkan kesempatan menikmati fasilitas sebagai veteran perang, bahkan termasuk pengakuan sebagai warga negara Amerika."
"Baru pada 2009—64 tahun pasca-Perang Dunia II—di bawah pemerintahan Barack Obama, berbagai bentuk keadilan itu diberikan kepada mereka, misalnya, kompensasi dalam bentuk uang yang membantu kehidupan para veteran dan keluarganya."
Angelica mendirikan sebuah LSM bernama "Lead Filipino" baru-baru ini yang fokus pada pengembangan kapasitas kepemimpinan "Pinoys" (kaum muda Filipina) dalam hal pelayanan publik dan kehidupan bermasyarakat.
Dengan daya tarik kepribadian dan kecerdasannya, berkarya melalui LSM adalah sangat cocok bagi Angelica yang tidak tertarik terjun langsung ke politik.
"Saya tidak membutuhkan sorotan. Saya lebih suka berkutat dengan kebijakan ketimbang politik yang banyak rapat, kadang-kadang suka jilat-menjilat, dan mengumpulkan uang."
Tumbuh besar dalam pelukan hangat keluarga besar Filipina ayah tirinya (ayah kandungnya juga orang Filipina), Angelica memiliki perasaan yang kuat terhadap warisan leluhurnya, meskipun keluarga ibunya adalah campuran Jepang dan Guam.
Dia pun menirukan ucapan sang nenek angkat kepadanya, "Kalau ada sesuatu yang hilang, kamu jamin bahwa (dia) itu pergi ke 'Balikbayan Box' (tempat para tenaga kerja Filipina di luar negeri kepada keluarganya di Filipina)!"
Saat ini Angelica sedang bersama kelompok lobi yang bekerja untuk perusahaan teknologi di Silicon Valley. Kelompok ini melibatkan pemerintah lokal, asosiasi tenaga kerja dan LSM lainnya.
Mengingat bahwa San Jose adalah pusat aktifitas politik dan pemerintahan daerah Santa Clara—salah satu daerah terkaya dan makmur di Amerika—maka tekanan agar memiliki sumber daya (kekayaan) menjadi kuat.
Namun, pengalaman telah memberi dia pemahaman mengenai bagaimana politik bekerja di tingkat akar rumput.
"Dalam sistem federal pemerintahan kami, ada banyak yang bisa kami lakukan di tingkat lokal. Contohnya, inisiatif pemerintahan daerah Santa Clara untuk meningkatkan pajak penjualan. Dari inisiatif ini diharapkan dapat menghasilkan penerimaan lebih dari 6 miliar dolar AS yang bisa digunakan untuk memperbaiki jalan dan transportasi. Supaya ini berhasil, kami membutuhkan dukungan 2/3 suara. Ini membutuhkan usaha keras."
Ketika perbincangan beralih ke topik Presiden Filipina Rodrigo Duterte, nada suara Angelica sedikit berubah. Dia menuturkan, "Sebagian besar pekerja Filipina di luar negeri menyukai kebijakan Duterte yang jelas dan terang-terangan. Mereka menginginkan sebuah struktur, hukum dan ketertiban, serta dihilangkannya ketidakefisienan pemerintahan."
Ketika ditanyakan soal ide pemisahan Filipina dari Amerika, dia menjawab dengan diplomatis namun tegas, "Saya kira itu tidak akan benar-benar terjadi. Seseorang yang telah mendukungnya boleh jadi tak akan mendukungnya lagi. Kebanyakan orang yang bukan dari Filipina berpikir bahwa dia gila."
Orang Filipina-Amerika seperti Angelica membuat perbedaaan bagi komunitas lokalnya. Di Santa Clara saja ada 60.000 orang Filipina-Amerika dan ini bisa menjadi sumber kekuatan politik di masa depan.
Jadi, sementara keputusan Duterte mempermasalahkan perdagangan dan investasi China secara ekonomi sangatlah cerdik maka retorika anti-Barat-nya justru dinilai tidak membuat nyaman warganya baik yang berada di Filipina maupun di luar negeri.
Satu hal yang perlu disadari Duterte adalah bahwa pada 2015 Filipina menerima pengiriman uang sebesar 9,7 miliar dolar AS dari warganya di Amerika.
Jadi, meskipun pemerintah Filipina berusaha mengurangi ketergantungan pada dana kiriman warganya (di luar negeri), remitansi tetap menjadi bagian yang penting bagi perekonomian negara ini.
Kemudian industri Business Process Outsourcing (BPO) yang juga perlu menjadi pertimbangan Duterte. Pada 2015, dari subsektor IT telah dihasilkan 1,2 juta lapangan pekerjaan dan penerimaan negara sebesar 22 miliar dolar AS. Ini merupakan sumber penerimaan terbesar kedua dalam dolar Amerika bagi Filipina.
Selain itu, Amerika juga diperkirakan telah menjadi klien terbesar BPO Filipina yakni sekitar 65 persen pasar domestik.
Maka bukanlah suatu kebetulan ketika Information Technology and Business Process Association of the Philippines (IBPAP) meminta bertemu khusus dengan Presiden Duterte begitu dia menyampaikan ide tentang "berpisah dari Amerika".
Apa yang akan terjadi terhadap perekonomian Filipina jika Duterte benar-benar mewujudkan idenya memisahkan diri dari Amerika dan Barat?
Akankah orang-orang Filipina yang tinggal di Amerika atau mereka yang sudah kembali ke kampung halamannya dapat mengandalkan hidupnya pada Duterte?
Akankah Filipina masih bisa mendapatkan keuntungan dari kemampuan dan kerja keras warganya di luar negeri?
Ini adalah pertanyaan yang tidak akan pernah hilang dan perlu dijawab oleh pemimpin Filipina cepat atau lambat.
Punya Mimpi Untuk Menjalani Kehidupan
Eksis di Media Sosial, Travel Photographer Barry Kusuma Makin Dikenal
Jakarta - Barry Kusuma bisa dibilang sebagai salah satu travel photographer paling top se-Tanah Air. Ia pun berbagi cerita tentang perjalanan karirnya.
Bagi sebagian orang, nama travel photographer Barry Kusuma mungkin masih terdengar asing. Tapi di dunia maya, namanya cukup melangit dengan foto traveling ciamik. Karya-karyanya seringkali menuai pujian, baik dari dalam maupun luar negeri.
Dalam Rakornas Pariwisata Ke-3 di Gedung Ecovention, Ecopark Ancol, Jakarta, Kamis (15/9), Barry Kusuma menceritakan pengalamannya saat bergelut dengan dunia digital tourism saat talkshow yang dimoderatori presenter Prita Laura.
Barry bercerita bahwa dulu saat baru masuk kuliah jurusan ekonomi Universitas Trisakti pada tahun 2000, tak terbayang di benaknya untuk menjadi travel photographer. Hingga lulus kuliah, tahun 2005-2006 sekali pun, Barry mengaku masih galau menggeluti travel photographer. Saat itu, profesi ini belum banyak dan belum menghasilkan.
Yang bisa dilakukannya, hanya memotret untuk komersial seperti kalender, company profile, dan lain-lain. Hasilnya tidak terlalu besar. Namun ia rajin juga share karyanya di blog dan berbagai media sosial seperti Twitter, Instagram, Facebook, Flickr serta Google+.
"Akhirnya saya coba menggunakan social media. Saya pilih ini karena cakupannya lebih luas untuk anak muda," ujar Barry dalam rilis Kemenpar kepada detikTravel.
Seringnya Barry bercerita mengenai perjalanan mengeksplor Indonesia melalui blog pribadinya, membuat namanya naik daun di kalangan pecinta fotografi. Sebab dia tidak hanya berbagi melalui kata, tapi juga berbagi melalui foto-foto dan video
"Saya rajin mengeksplor dunia maya. Akrab dengan digital. Setiap media sosial itu juga punya segmentasi sendiri," ucapnya.
Karya fotografi Barry juga ikut dilirik Kemenpar, di mana dia menjadi salah satu fotografer di akun pariwisata digital yang bernama Fotografer Indonesia Travel. Bagi yang memperhatikan, karya pria yang pernah menerima penghargaan sebagai 'Creative Tourism Ambassador' dari Kemenpar ini lebih banyak mengabadikan pariwisata Indonesia.
"Mimpi saya adalah menyelamatkan pariwisata Indonesia yang begitu indah. Caranya ya lewat memotret, menulis, membuat video dan membaginya di blog, Facebook, Instagram, Twitter, Flickr dan Google+," jelas Barry.
Selain bekerja bersama Kemenpar, Barry yang berbekal semangat Go Digital itu kini juga didapuk menjadi salah satu kontributor Getty Image dari Indonesia. Namanya sudah terdaftar dalam salah satu agensi stok foto terbesar di dunia itu.
Jakarta - Barry Kusuma bisa dibilang sebagai salah satu travel photographer paling top se-Tanah Air. Ia pun berbagi cerita tentang perjalanan karirnya.
Bagi sebagian orang, nama travel photographer Barry Kusuma mungkin masih terdengar asing. Tapi di dunia maya, namanya cukup melangit dengan foto traveling ciamik. Karya-karyanya seringkali menuai pujian, baik dari dalam maupun luar negeri.
Dalam Rakornas Pariwisata Ke-3 di Gedung Ecovention, Ecopark Ancol, Jakarta, Kamis (15/9), Barry Kusuma menceritakan pengalamannya saat bergelut dengan dunia digital tourism saat talkshow yang dimoderatori presenter Prita Laura.
Barry bercerita bahwa dulu saat baru masuk kuliah jurusan ekonomi Universitas Trisakti pada tahun 2000, tak terbayang di benaknya untuk menjadi travel photographer. Hingga lulus kuliah, tahun 2005-2006 sekali pun, Barry mengaku masih galau menggeluti travel photographer. Saat itu, profesi ini belum banyak dan belum menghasilkan.
Yang bisa dilakukannya, hanya memotret untuk komersial seperti kalender, company profile, dan lain-lain. Hasilnya tidak terlalu besar. Namun ia rajin juga share karyanya di blog dan berbagai media sosial seperti Twitter, Instagram, Facebook, Flickr serta Google+.
"Akhirnya saya coba menggunakan social media. Saya pilih ini karena cakupannya lebih luas untuk anak muda," ujar Barry dalam rilis Kemenpar kepada detikTravel.
Seringnya Barry bercerita mengenai perjalanan mengeksplor Indonesia melalui blog pribadinya, membuat namanya naik daun di kalangan pecinta fotografi. Sebab dia tidak hanya berbagi melalui kata, tapi juga berbagi melalui foto-foto dan video
"Saya rajin mengeksplor dunia maya. Akrab dengan digital. Setiap media sosial itu juga punya segmentasi sendiri," ucapnya.
Karya fotografi Barry juga ikut dilirik Kemenpar, di mana dia menjadi salah satu fotografer di akun pariwisata digital yang bernama Fotografer Indonesia Travel. Bagi yang memperhatikan, karya pria yang pernah menerima penghargaan sebagai 'Creative Tourism Ambassador' dari Kemenpar ini lebih banyak mengabadikan pariwisata Indonesia.
"Mimpi saya adalah menyelamatkan pariwisata Indonesia yang begitu indah. Caranya ya lewat memotret, menulis, membuat video dan membaginya di blog, Facebook, Instagram, Twitter, Flickr dan Google+," jelas Barry.
Selain bekerja bersama Kemenpar, Barry yang berbekal semangat Go Digital itu kini juga didapuk menjadi salah satu kontributor Getty Image dari Indonesia. Namanya sudah terdaftar dalam salah satu agensi stok foto terbesar di dunia itu.
Aplikasi Pencari Ruang Meeting
Butuh Ruang Meeting? Cari Saja Lewat Aplikasi Ini
Jakarta - Semakin berkembangnya dunia bisnis membuat kebutuhan tempat meeting di luar kantor meningkat. Ruang meeting yang dapat disewa secara instan menjadi kebutuhan mendesak setiap harinya.
Cara konvensional mencari dan menyewa tempat meeting melalui telepon dinilai kurang efisien karena keterbatasan waktu. Alternatif yang ada saat ini adalah bertemu di kafe atau rumah makan.
Kafe mempunyai banyak kekurangan, selain berisik, tidak ada privasi, tidak semua punya koneksi WiFi, tidak banyak kursi yang tersedia, dan lokasi yang jauh ditambah macetnya kota Jakarta.
Padahal di sisi lain, lebih dari 70% ruangan meeting di Jakarta tersedia dalam keadaan kosong, tetapi tidak banyak yang mengetahuinya.
Kini, dengan aplikasi Xwork, kita diklaim dapat dengan mudah menemukan ruang meeeting di manapun dan kapanpun di Jakarta dalam waktu kurang dari satu menit.
"Setiap ruangan dapat disewa secara instan per jam, dengan harga terjangkau serta dilengkapi fasilitas Wifi dan air mineral," kata William Budiharjo, founder dari Xwork via email yang diterima detikINET.
Xwork menyediakan ruangan lebih dari 200 pilihan di Jakarta, mulai dari hotel seperti Favehotel, NEO, Aston, The Grove Suites, Swiss-BelHotel, Best Western, dan Blue Sky.
Kemudian Ibis, Mercure, Harris, sampai dari Service-Offices seperti Marquee, Fortice, Sampoerna Strategic Square, Meso, Boutique Office, Crooscoop, C-Green, coworking spaces dan masih banyak lagi.
"Kami bangga dapat membantu berbagai macam profesi mulai dari pebisnis, enterpreneur, dan creative people untuk mepertemuan dengan rekan bisnis mereka melalui Xwork," kata William.
Setiap ruang meeting yang terdaftar di Xwork merupakan tempat meeting yang privat, nyaman, strategis dan fasilitas tambahan seperti screen, proyektor, white-board.
"Kini mereka tak perlu lagi direpotkan dengan menelepon atau mencari ruang meeting yang sesuai dengan kebutuhan bisnis mereka. Dengan aplikasi Xwork mereka dapat melalukan semuanya dari smartphone, dalam waktu yang sangat singkat," paparnya lebih lanjut.
Harga ruang meeting mulai dari Rp 50.000 hingga Rp 150.000 per jam untuk kapasitas 5-20 orang. Xwork memahami akan kebutuhan ruang meeting yang cepat dan murah sehingga pemesanan tempat meeting dapat dilakukan 30 menit sebelum meeting dimulai.
Dengan memasukkan kode promo 'MEETINGMUDAH' kita bisa mendapat potongan sebesar 10% untuk total transaksi di Xwork. Promo ini berlaku hingga Juli 2016.
"Jumlah user download di Xwork sudah lebih dari 2.000 sejak diluncurkan awal tahun ini. Kami juga telah menambah lebih banyak lagi mitra penyedia ruang meeting dan titik lokasi di Jakarta," tambah William.
Xwork sendiri saat ini menjadi partisipan dalam GnB Program, yang merupakan Sillicon-Valley Accelerator. Aplikasi ini juga membuka kesempatan bagi para pemilik ruangan yang tertarik mendaftarkan tempatnya untuk disewakan.
Jakarta - Semakin berkembangnya dunia bisnis membuat kebutuhan tempat meeting di luar kantor meningkat. Ruang meeting yang dapat disewa secara instan menjadi kebutuhan mendesak setiap harinya.
Cara konvensional mencari dan menyewa tempat meeting melalui telepon dinilai kurang efisien karena keterbatasan waktu. Alternatif yang ada saat ini adalah bertemu di kafe atau rumah makan.
Kafe mempunyai banyak kekurangan, selain berisik, tidak ada privasi, tidak semua punya koneksi WiFi, tidak banyak kursi yang tersedia, dan lokasi yang jauh ditambah macetnya kota Jakarta.
Padahal di sisi lain, lebih dari 70% ruangan meeting di Jakarta tersedia dalam keadaan kosong, tetapi tidak banyak yang mengetahuinya.
Kini, dengan aplikasi Xwork, kita diklaim dapat dengan mudah menemukan ruang meeeting di manapun dan kapanpun di Jakarta dalam waktu kurang dari satu menit.
"Setiap ruangan dapat disewa secara instan per jam, dengan harga terjangkau serta dilengkapi fasilitas Wifi dan air mineral," kata William Budiharjo, founder dari Xwork via email yang diterima detikINET.
Xwork menyediakan ruangan lebih dari 200 pilihan di Jakarta, mulai dari hotel seperti Favehotel, NEO, Aston, The Grove Suites, Swiss-BelHotel, Best Western, dan Blue Sky.
Kemudian Ibis, Mercure, Harris, sampai dari Service-Offices seperti Marquee, Fortice, Sampoerna Strategic Square, Meso, Boutique Office, Crooscoop, C-Green, coworking spaces dan masih banyak lagi.
"Kami bangga dapat membantu berbagai macam profesi mulai dari pebisnis, enterpreneur, dan creative people untuk mepertemuan dengan rekan bisnis mereka melalui Xwork," kata William.
Setiap ruang meeting yang terdaftar di Xwork merupakan tempat meeting yang privat, nyaman, strategis dan fasilitas tambahan seperti screen, proyektor, white-board.
"Kini mereka tak perlu lagi direpotkan dengan menelepon atau mencari ruang meeting yang sesuai dengan kebutuhan bisnis mereka. Dengan aplikasi Xwork mereka dapat melalukan semuanya dari smartphone, dalam waktu yang sangat singkat," paparnya lebih lanjut.
Harga ruang meeting mulai dari Rp 50.000 hingga Rp 150.000 per jam untuk kapasitas 5-20 orang. Xwork memahami akan kebutuhan ruang meeting yang cepat dan murah sehingga pemesanan tempat meeting dapat dilakukan 30 menit sebelum meeting dimulai.
Dengan memasukkan kode promo 'MEETINGMUDAH' kita bisa mendapat potongan sebesar 10% untuk total transaksi di Xwork. Promo ini berlaku hingga Juli 2016.
"Jumlah user download di Xwork sudah lebih dari 2.000 sejak diluncurkan awal tahun ini. Kami juga telah menambah lebih banyak lagi mitra penyedia ruang meeting dan titik lokasi di Jakarta," tambah William.
Xwork sendiri saat ini menjadi partisipan dalam GnB Program, yang merupakan Sillicon-Valley Accelerator. Aplikasi ini juga membuka kesempatan bagi para pemilik ruangan yang tertarik mendaftarkan tempatnya untuk disewakan.
Restoran Restoran Unik Sedunia
Inilah 8 Restoran Unik di Dunia, Salah Satunya di Indonesia
Mirip dengan Crazy Toilet Cafe di Rusia. Sesuai namanya, cafe ini menyajikan hidangan di dalam toilet jongkok berwarna-warni.
Situs wisata dunia Trip Advisor merilis 10 restoran yang paling aneh di dunia.
Namun Laman Deutsch Welle menampilkan beberapa diantaranya, dan menambah restoran lain yang dinilai tidak kalah uniknya.
Simak daftarnya:
1. Restaurant Dans Le Noir (Paris, Perancis)
Bersantap dalam kegelapan. Restoran ini ingin agar para tamunya tahu apa yang dirasakan tuna netra.
Pelayan restoran yang buta menuntun tamu masuk ke dalam ruangan.
Restoran ini juga bertujuan untuk membuat Paris menjadi kota yang ramah terhadap penyandang cacat.
2. Restoran The Rock (Michanwi Pingwe Beach, Tanzania)
The Rock hanya bisa dicapai dengan kapal atau berenang. Lokasinya terletak di tengah laut, beberapa meter dari pantai.
Meja makan yang tersedia hanya cukup bagi 14 tamu. Jadi harus reservasi dahulu sebelum datang. Restoran ini hampir selalu penuh di jam makan.
3. Cereal Killer Cafe (London, Inggris)
Buka dari jam 7.000 pagi hingga 20.00. Tamu bisa memilih menu 100 sereal berbeda dari seluruh dunia dengan 12 jenis susu yang berbeda.
Ide cafe ini dimiliki kedua pemiliknya, saudara kembar Alan dan Gary Keery, saat suatu sore mereka ingin makan sereal dan tidak ada satupun cafe atau restoran yang menyajikan menu tersebut di sore hari.
4. Ithaa Undersea Restaurant (Rangali Island, Maladewa)
Ini adalah restoran bawah laut pertama di dunia. Ithaa berdiri di tahun 2005.
Pemandangannya luar biasa, mulai dari hiu, penyu dan terumbu karang.
Restoran bintang lima ini hanya cukup untuk 14 tamu yang bisa menikmati keindahan bawah laut tanpa harus terkena air.
5. Restoran Ninja (New York, AS)
Desain interior restoran ini mirip dengan sebuah benteng ninja. Ruang makannya seperti taman Jepang.
Para pelayan tidak hanya mengenakan seragam ninja, tetapi juga beraksi seperti ninja sungguhan saat menyuguhkan makanan.
6. Restoran Robot (Shenyang, Cina)
Pelayan robot tingginya 140 cm, beratnya 70 kilogram. Baterainya tahan hingga tujuh jam.
Robot bisa bergerak dengan kecepatan 0,8 meter per detik. Pelayan unik ini dilengkapi dengan sensor, piranti keras navigasi dan teknologi antarmuka pengguna (user interface).
Ia mampu membawa makan atau minuman hingga delapan kilogram.
7. Crazy Toilet Cafe (Moskow, Rusia)
Di kafe ini, tamu bisa menyantap makan yang terinspirasi kotoran manusia serta disajikan dalam piring dan gelas bertemakan toilet.
Ada sekitar 50 toilet sungguhan yang dirombak menjadi kursi tamu.
Crazy Toilet Cafe di Rusia ini meniru berbagai restoran di Asia dengan tema yang sama.
8. Kafe Jamban (Semarang, Indonesia)
Mirip dengan Crazy Toilet Cafe di Rusia. Sesuai namanya, kafe ini menyajikan hidangan di dalam toilet jongkok berwarna-warni.
Namun, konsep unik Kafe Jamban bukan cuma sekadar akal-akalan buat menjaring konsumen.
Pemiliknya, Budi Laksono yang juga seorang dokter, mengaku sengaja mengusung konsep tersebut buat mengkampanyekan toilet bersih di Indonesia.
Mirip dengan Crazy Toilet Cafe di Rusia. Sesuai namanya, cafe ini menyajikan hidangan di dalam toilet jongkok berwarna-warni.
Situs wisata dunia Trip Advisor merilis 10 restoran yang paling aneh di dunia.
Namun Laman Deutsch Welle menampilkan beberapa diantaranya, dan menambah restoran lain yang dinilai tidak kalah uniknya.
Simak daftarnya:
1. Restaurant Dans Le Noir (Paris, Perancis)
Bersantap dalam kegelapan. Restoran ini ingin agar para tamunya tahu apa yang dirasakan tuna netra.
Pelayan restoran yang buta menuntun tamu masuk ke dalam ruangan.
Restoran ini juga bertujuan untuk membuat Paris menjadi kota yang ramah terhadap penyandang cacat.
2. Restoran The Rock (Michanwi Pingwe Beach, Tanzania)
The Rock hanya bisa dicapai dengan kapal atau berenang. Lokasinya terletak di tengah laut, beberapa meter dari pantai.
Meja makan yang tersedia hanya cukup bagi 14 tamu. Jadi harus reservasi dahulu sebelum datang. Restoran ini hampir selalu penuh di jam makan.
3. Cereal Killer Cafe (London, Inggris)
Buka dari jam 7.000 pagi hingga 20.00. Tamu bisa memilih menu 100 sereal berbeda dari seluruh dunia dengan 12 jenis susu yang berbeda.
Ide cafe ini dimiliki kedua pemiliknya, saudara kembar Alan dan Gary Keery, saat suatu sore mereka ingin makan sereal dan tidak ada satupun cafe atau restoran yang menyajikan menu tersebut di sore hari.
4. Ithaa Undersea Restaurant (Rangali Island, Maladewa)
Ini adalah restoran bawah laut pertama di dunia. Ithaa berdiri di tahun 2005.
Pemandangannya luar biasa, mulai dari hiu, penyu dan terumbu karang.
Restoran bintang lima ini hanya cukup untuk 14 tamu yang bisa menikmati keindahan bawah laut tanpa harus terkena air.
5. Restoran Ninja (New York, AS)
Desain interior restoran ini mirip dengan sebuah benteng ninja. Ruang makannya seperti taman Jepang.
Para pelayan tidak hanya mengenakan seragam ninja, tetapi juga beraksi seperti ninja sungguhan saat menyuguhkan makanan.
6. Restoran Robot (Shenyang, Cina)
Pelayan robot tingginya 140 cm, beratnya 70 kilogram. Baterainya tahan hingga tujuh jam.
Robot bisa bergerak dengan kecepatan 0,8 meter per detik. Pelayan unik ini dilengkapi dengan sensor, piranti keras navigasi dan teknologi antarmuka pengguna (user interface).
Ia mampu membawa makan atau minuman hingga delapan kilogram.
7. Crazy Toilet Cafe (Moskow, Rusia)
Di kafe ini, tamu bisa menyantap makan yang terinspirasi kotoran manusia serta disajikan dalam piring dan gelas bertemakan toilet.
Ada sekitar 50 toilet sungguhan yang dirombak menjadi kursi tamu.
Crazy Toilet Cafe di Rusia ini meniru berbagai restoran di Asia dengan tema yang sama.
8. Kafe Jamban (Semarang, Indonesia)
Mirip dengan Crazy Toilet Cafe di Rusia. Sesuai namanya, kafe ini menyajikan hidangan di dalam toilet jongkok berwarna-warni.
Namun, konsep unik Kafe Jamban bukan cuma sekadar akal-akalan buat menjaring konsumen.
Pemiliknya, Budi Laksono yang juga seorang dokter, mengaku sengaja mengusung konsep tersebut buat mengkampanyekan toilet bersih di Indonesia.
Hidup Tidak Hanya Menengadahkan Tangan
Inspirasi dari Mbah Ginem, Nenek 90 Tahun Penjual Tempe di Pasar Watuombo
Mbah Ginem, nenek 90 tahun penjual tempe di Pasar Watuombo, Kulonprogo, DIY
Kulonprogo - Nama aslinya Tuginem. Di usia di atas 90 tahun, dia masih aktif bekerja. Baginya, kalau tidak bekerja, justru badan sakit atau kepala menjadi pusing.
Setiap hari pasaran Legi dan Pon berdasarkan hari pasaran kalender Jawa, Mbah Ginem alias Kartoinul ini selalu berjualan tempe di Pasar Watuombo Desa Salamrejo, Kecamatan Sentolo, Kabupaten Kulonprogo, DIY.
Pasar tradisional Watuombo hanya akan ramai dengan para pedagang dan pembeli di hari pasaran tersebut. Sabtu adalah hari pasaran Pon, pasar tersebut juga buka. Namun kegiatan di pasar terutama untuk pedagang sayuran, sembako dan makanan tradisional hanya buka sekitar pukul 06.00 - 10.00 WIB. Setelah itu pasar sepi, pedagang dan pembeli sudah pulang ke rumah masing-masing.
Setiap pasaran dengan diantar salah satu anggota keluarganya, Mbah Ginem berjualan tempe bungkus daun pisang di salah los yang berdekatan dengan penjual makanan tradisional gatot (makanan dari ubi), thiwul ketela dan tempe besengek.
Beralaskan dua lembar kain, dia menggelar dagangan tempe bungkus yang berjumlah tidak lebih dari 50 bungkus sejak pukul 06.00 WIB. Tidak lebih dari 1 jam dagangan habis dibeli warga sekitar. Satu buah tempe dijual dengan harga Rp 500.
"Sampun telas tempenipun (sudah habis tempenya). Mboten wonten," kata Mbah Ginem yang ditemui detikcom pada pukul 07.00 WIB.
Dia kemudian melipat dua lembar karung plastik dan satu lembar kain yang menjadi tempat alas berjualan. Setelah itu dia menuju ke los pedagang makanan lain untuk membeli tahu isi goreng dan makanan kecil lainnya untuk oleh-oleh keluarga di rumah. Dia juga sempat membeli beberapa sayuran seperti tomat di los pedagang sayuran.
"Daripada diam di rumah, tidak kerja. Badan malah sakit, kepala mumet (pusing). Neng omah namun mangan lan turu (di rumah hanya makan dan tidur). Mboten kepenak (tidak enak)," kata Mbah Ginem menjawab pertanyaan dengan lancar.
Nenek dengan dua anak, lima cucu dan beberapa cicit itu mengaku sudah lama berjualan tempe di pasar tradisional Watuombo yang terletak sekitar 1 km dari rumahnya.
Menurut dia, dengan berjualan seperti ini badan justru menjadi sehat daripada hanya berdiam diri di rumah. Keluarganya juga meminta agar dirinya cukup berada di rumah saja. Namun dia menolaknya.
"Ada juga tetangga yang menanyakan mengapa kok masih bekerja atau jualan. Padahal anak cucu sudah mentas (mencukupi) semua. Nggih mboten menapa-napa, (tidak apa-apa) daripada di rumah saja," tuturnya. Anak-anak Mbah Ginem 'jadi orang' atau bisa dibilang sukses. Sebagian besar menjadi PNS.
Menurut dia, melihat keinginan yang kuat tetap beraktivitas seperti itu, keluarga tetap memperbolehkan. Setiap hari pasaran tiba, Mbah Ginem selalu hadir di pasar berjualan tempe bungkus. Setiap pagi sekitar pukul 06.00 dia antar ke pasar dan setelah dagangan habis sekitar pukul 08.00 WIB dia kembali dijemput untuk pulang ke rumah.
Boleh dibilang, semangat Mbah Ginem luar biasa. Tak mau ongkang-ongkang kaki di usia senja. Tak pernah lelah. Baginya, hidup adalah kerja dan kerja. Di sisi lain, banyak orang hanya bisa mengeluh dan memaki pihak lain. Juga ada yang hanya menengadahkan tangan, tak mau repot bekerja.
Mbah Ginem, nenek 90 tahun penjual tempe di Pasar Watuombo, Kulonprogo, DIY
Kulonprogo - Nama aslinya Tuginem. Di usia di atas 90 tahun, dia masih aktif bekerja. Baginya, kalau tidak bekerja, justru badan sakit atau kepala menjadi pusing.
Setiap hari pasaran Legi dan Pon berdasarkan hari pasaran kalender Jawa, Mbah Ginem alias Kartoinul ini selalu berjualan tempe di Pasar Watuombo Desa Salamrejo, Kecamatan Sentolo, Kabupaten Kulonprogo, DIY.
Pasar tradisional Watuombo hanya akan ramai dengan para pedagang dan pembeli di hari pasaran tersebut. Sabtu adalah hari pasaran Pon, pasar tersebut juga buka. Namun kegiatan di pasar terutama untuk pedagang sayuran, sembako dan makanan tradisional hanya buka sekitar pukul 06.00 - 10.00 WIB. Setelah itu pasar sepi, pedagang dan pembeli sudah pulang ke rumah masing-masing.
Setiap pasaran dengan diantar salah satu anggota keluarganya, Mbah Ginem berjualan tempe bungkus daun pisang di salah los yang berdekatan dengan penjual makanan tradisional gatot (makanan dari ubi), thiwul ketela dan tempe besengek.
Beralaskan dua lembar kain, dia menggelar dagangan tempe bungkus yang berjumlah tidak lebih dari 50 bungkus sejak pukul 06.00 WIB. Tidak lebih dari 1 jam dagangan habis dibeli warga sekitar. Satu buah tempe dijual dengan harga Rp 500.
"Sampun telas tempenipun (sudah habis tempenya). Mboten wonten," kata Mbah Ginem yang ditemui detikcom pada pukul 07.00 WIB.
Dia kemudian melipat dua lembar karung plastik dan satu lembar kain yang menjadi tempat alas berjualan. Setelah itu dia menuju ke los pedagang makanan lain untuk membeli tahu isi goreng dan makanan kecil lainnya untuk oleh-oleh keluarga di rumah. Dia juga sempat membeli beberapa sayuran seperti tomat di los pedagang sayuran.
"Daripada diam di rumah, tidak kerja. Badan malah sakit, kepala mumet (pusing). Neng omah namun mangan lan turu (di rumah hanya makan dan tidur). Mboten kepenak (tidak enak)," kata Mbah Ginem menjawab pertanyaan dengan lancar.
Nenek dengan dua anak, lima cucu dan beberapa cicit itu mengaku sudah lama berjualan tempe di pasar tradisional Watuombo yang terletak sekitar 1 km dari rumahnya.
Menurut dia, dengan berjualan seperti ini badan justru menjadi sehat daripada hanya berdiam diri di rumah. Keluarganya juga meminta agar dirinya cukup berada di rumah saja. Namun dia menolaknya.
"Ada juga tetangga yang menanyakan mengapa kok masih bekerja atau jualan. Padahal anak cucu sudah mentas (mencukupi) semua. Nggih mboten menapa-napa, (tidak apa-apa) daripada di rumah saja," tuturnya. Anak-anak Mbah Ginem 'jadi orang' atau bisa dibilang sukses. Sebagian besar menjadi PNS.
Menurut dia, melihat keinginan yang kuat tetap beraktivitas seperti itu, keluarga tetap memperbolehkan. Setiap hari pasaran tiba, Mbah Ginem selalu hadir di pasar berjualan tempe bungkus. Setiap pagi sekitar pukul 06.00 dia antar ke pasar dan setelah dagangan habis sekitar pukul 08.00 WIB dia kembali dijemput untuk pulang ke rumah.
Boleh dibilang, semangat Mbah Ginem luar biasa. Tak mau ongkang-ongkang kaki di usia senja. Tak pernah lelah. Baginya, hidup adalah kerja dan kerja. Di sisi lain, banyak orang hanya bisa mengeluh dan memaki pihak lain. Juga ada yang hanya menengadahkan tangan, tak mau repot bekerja.
Kuburan Paling Menyeramkan Sedunia
Lima Kuburan Paling Menyeramkan di Dunia
Kuburan Highgate, kuburan paling menyeramkan di dunia
BANYAK orang percaya bahwa pemakaman atau kuburan adalah tempat menyeramkan. Tidak salah memang, karena kuburan adalah tempat membaringkan orang-orang yang sudah mati.
Namun, tidak selalu karena berisi orang mati, maka kuburan dianggap menyeramkan. Beberapa dianggap menakutkan karena bentuk atau desainnya. Berikut lima kuburan yang dianggap paling menyeramkan di dunia, seperti dimuat Wonderslist.
Kuburan di San Michele
Pulau San Michele, Venezia, Italia merupakan rumah bagi kuburan bernama Cimitero di San Michel. Kuburan tersebut dibangun pada abad 19 ketika otoritas di bawah pimpinan Napoleon melarang pemakaman jenazah di pulau utama Venezia.
Sejak itu, Pulau San Michel menjadi rumah bagi ribuan jenazah yang dibawa dengan menggunakan gondola khusus. Pemakaman tersebut masih berfungsi hingga kini, dengan batas waktu 10 tahun bagi jenazah untuk dikuburkan di sana. Sebagai pulau yang dihuni oleh orang mati, tidak heran banyak cerita horor mengeliling Pulau San Michel.
Kuburan Gladiator
Kota Efesus, Turki, menyimpan cerita horor di Kuburan Gladiator. Tempat tersebut secara ilmiah terbukti sebagai kuburan bagi para prajurit bangsa Romawi. Jenazah dari 67 orang muda berusia 20-30 tahun dengan luka dari sejumlah pertarungan dengan binatang buas, kriminal, atau sesama prajurit demi dalih hiburan, ditemukan oleh arkeolog di pemakaman tersebut.
Kuburan Gladiator ditemukan pertama kali berdasarkan batu-batu nisan yang bertuliskan nama-nama korban dalam balutan jubah gladiator.
Kuburan Penyihir
Kuburan yang terletak di Brotherton Mountain Road di Tennessee, Amerika Serikat ini bernama asli Kuburan Stamps. Namun, kuburan ini lebih dikenal dengan nama panggilannya, Kuburan Penyihir.
Asal-usul pemberian nama tersebut adalah sejumlah benda-benda menyeramkan seperti batu yang menyerupai tenda tempat menguburkan jenazah, tengkorak bergambar bintang, pentagram, atau benda-benda menyeramkan lainnya.
Warga lokal meyakini, Tuan Stamps dikuburkan di tempat tersebut dengan tanda pentagram, alih-alih namanya. Sejumlah dongeng lainnya juga menyertai tempat tersebut. Yang pasti, tidak ada yang mampu menjelaskan penemuan sejumlah bangkai hewan korban persembahan di sekitar kuburan tersebut.
Capuchin Catacombs
Kuburan yang terletak di Palermo, Pulau Sisilia, Italia ini cukup menyeramkan. Betapa tidak, jenazah dibuat seperti mumi dan diletakkan begitu saja di ruang bawah tanah sejak abad 16. Jenazah mereka disandarkan ke tembok di ruang bawah tanah tersebut.
Hingga hari ini, terdapat sekira 8.000 mumi bersandar di ruang bawah tanah tersebut. Jenazah yang ‘dimakamkan’ terdiri dari berbagai kasta, tidak hanya orang-orang tidak mampu, tetapi juga orang-orang kaya dan terpandang di Palermo.
Kuburan Highgate
Kuburan dengan desain era Victoria ini memiliki luas 37 hektar dan dikelilingi oleh akar pohon di London, Inggris. Terdapat sekira 53 ribu kuburan dengan 170 ribu jenazah dimakamkan di sana. Harap dicatat, kuburan tersebut sekaligus berfungsi sebagai cagar alam.
Hal mengerikan dari pemakaman tersebut adalah patung-patung orang, hewan, dan malaikat yang secara spektakuler mencerminkan obsesi terhadap era Victoria hingga Mesir kuno. Semua patung tersebut memiliki tingkat pembusukan yang berbeda-beda sehingga menambah daya tarik sekaligus menyeramkan.
Kuburan Highgate, kuburan paling menyeramkan di dunia
BANYAK orang percaya bahwa pemakaman atau kuburan adalah tempat menyeramkan. Tidak salah memang, karena kuburan adalah tempat membaringkan orang-orang yang sudah mati.
Namun, tidak selalu karena berisi orang mati, maka kuburan dianggap menyeramkan. Beberapa dianggap menakutkan karena bentuk atau desainnya. Berikut lima kuburan yang dianggap paling menyeramkan di dunia, seperti dimuat Wonderslist.
Kuburan di San Michele
Pulau San Michele, Venezia, Italia merupakan rumah bagi kuburan bernama Cimitero di San Michel. Kuburan tersebut dibangun pada abad 19 ketika otoritas di bawah pimpinan Napoleon melarang pemakaman jenazah di pulau utama Venezia.
Sejak itu, Pulau San Michel menjadi rumah bagi ribuan jenazah yang dibawa dengan menggunakan gondola khusus. Pemakaman tersebut masih berfungsi hingga kini, dengan batas waktu 10 tahun bagi jenazah untuk dikuburkan di sana. Sebagai pulau yang dihuni oleh orang mati, tidak heran banyak cerita horor mengeliling Pulau San Michel.
Kuburan Gladiator
Kota Efesus, Turki, menyimpan cerita horor di Kuburan Gladiator. Tempat tersebut secara ilmiah terbukti sebagai kuburan bagi para prajurit bangsa Romawi. Jenazah dari 67 orang muda berusia 20-30 tahun dengan luka dari sejumlah pertarungan dengan binatang buas, kriminal, atau sesama prajurit demi dalih hiburan, ditemukan oleh arkeolog di pemakaman tersebut.
Kuburan Gladiator ditemukan pertama kali berdasarkan batu-batu nisan yang bertuliskan nama-nama korban dalam balutan jubah gladiator.
Kuburan Penyihir
Kuburan yang terletak di Brotherton Mountain Road di Tennessee, Amerika Serikat ini bernama asli Kuburan Stamps. Namun, kuburan ini lebih dikenal dengan nama panggilannya, Kuburan Penyihir.
Asal-usul pemberian nama tersebut adalah sejumlah benda-benda menyeramkan seperti batu yang menyerupai tenda tempat menguburkan jenazah, tengkorak bergambar bintang, pentagram, atau benda-benda menyeramkan lainnya.
Warga lokal meyakini, Tuan Stamps dikuburkan di tempat tersebut dengan tanda pentagram, alih-alih namanya. Sejumlah dongeng lainnya juga menyertai tempat tersebut. Yang pasti, tidak ada yang mampu menjelaskan penemuan sejumlah bangkai hewan korban persembahan di sekitar kuburan tersebut.
Capuchin Catacombs
Kuburan yang terletak di Palermo, Pulau Sisilia, Italia ini cukup menyeramkan. Betapa tidak, jenazah dibuat seperti mumi dan diletakkan begitu saja di ruang bawah tanah sejak abad 16. Jenazah mereka disandarkan ke tembok di ruang bawah tanah tersebut.
Hingga hari ini, terdapat sekira 8.000 mumi bersandar di ruang bawah tanah tersebut. Jenazah yang ‘dimakamkan’ terdiri dari berbagai kasta, tidak hanya orang-orang tidak mampu, tetapi juga orang-orang kaya dan terpandang di Palermo.
Kuburan Highgate
Kuburan dengan desain era Victoria ini memiliki luas 37 hektar dan dikelilingi oleh akar pohon di London, Inggris. Terdapat sekira 53 ribu kuburan dengan 170 ribu jenazah dimakamkan di sana. Harap dicatat, kuburan tersebut sekaligus berfungsi sebagai cagar alam.
Hal mengerikan dari pemakaman tersebut adalah patung-patung orang, hewan, dan malaikat yang secara spektakuler mencerminkan obsesi terhadap era Victoria hingga Mesir kuno. Semua patung tersebut memiliki tingkat pembusukan yang berbeda-beda sehingga menambah daya tarik sekaligus menyeramkan.
































