Kakek Ini Bertemu Saudaranya Setelah 67 Tahun
Alf Abdullah akhirnya bisa bertemu kakaknya June yang tinggal di Sydney setelah terpisah 67 tahun.
Alf Abdullah, kakek keturunan aborigin, masih ingat terakhir kali melihat kakak perempuannya saat dia berusia 12 tahun dan tinggal di panti asuhan di Brisbane. Kini, setelah 67 tahun, kakak-beradik ini akhirnya bisa bertemu kembali.
Alf kini berusia 79 tahun, dan merasakan kebahagiaan karena akhirnya bisa melihat kakaknya June yang tinggal di Sydney.
Alf sendiri mengaku masih ingat jelas masa-masa kecilnya. Termasuk saat dia hidup di panti asuhan.
Ibu Alf saat itu menjadi orangtua tunggal dan hidupnya penuh cobaan. Akibatnya, sang ibu terpaksa memasukkan dua orang anaknya yang paling bungsu ke panti asuhan. Alf dan saudaranya yang lain bernama Shirley pun dikirim ke Panti Nudgee di Brisbane.
Sementara saudara Alf yang sulung, June, ikut sama pamannya. Seiring berjalannya waktu, anak-anak ini kehilangan kontak satu sama lain.
Alf sendiri belakangan sangat sibuk dengan hidupnya, bekerja di Queensland utara dan aktif dalam klub rugby setempat di kota Sarina.
Namun sepanjang hidupnya, Alf terus saja memikirkan kakak sulunga, June.
Begitu pensiun di tahun 2001 silam, Alf mulai mencari keberadaan June. Dia bahkan menyewa detektif swasta.
"Saya telepon perusahaan detektif itu di Sydney dan menceritakan semuanya. Mereka bilang, kami bisa bantu," ujar Alf kepada ABC.
Benar saja, mereka kemudian bisa melacak keberadaan June, yang ternyata menikah dengan seorang dokter. June sendiri tamat sekolah keperawatan di Brisbane.
Kini, June dan suaminya yang telah berusia 80-an tahun, telah memiliki banyak cucu dan cicit dan menetap di daerah Mosman, Sydney.
"Namun saya perlu seminggu lamanya baru bisa menelepon June. Takut nanti tidak diakui," kata Alf.
"Pertama kalinya saya telepon, tidak ada yang angkat. Ini saya laporkan ke detektif saya itu," ujarnya.
"Si detektif bilang, nomor yang saya hubungi itu benar nomornya June. Makanya saya coba lagi," kata Alf lagi.
Beberapa hari kemudian ketika dia mencoba menelpon lagi, Alf akhirnya bisa bicara langsung dengan June.
"Dia bilang, halo, ini Rita. Siapa yang bicara?" ujar Alf mengenang saat pertama kalinya dia bicara dengan kakaknya itu setelah 67 tahun.
"Rita adalah namanya yang sebenarnya, tapi kami memang memanggilnya June. Saya bilang, ini Alfred Abdullah... dia jawab, ah jangan macam-macam. Saya bilang lagi, benar ini saya Alfred Abdullah. Dan, saya pun tak kuasa menahan tangis..." tutur Alf.
"Setelah itu saya mulai bicara, dan saya dengar suara di balik telepon sangat gaduh bercampur senang," tambahnya.
Bertemu kembali
Bulan lalu, Alf akhirnya bertemu June secara fisik setelah terpisah hampir tujuh dekade.
Saat dia turun dari mobil di rumah June di Sydney, Alf disambut suami June yang membukakan pintu.
"Saat masuk dan langsung memeluk June," katanya.
Alf bilang, bagi mereka yang mungkin mengalami pengalaman hidup serupa, jangan pernah menyerah dalam mencari saudaranya yang terpisahkan oleh keadaan hidup.
Menyerah Atau Memutar Otak Menyelesaikan Persoalan
Dulu Pusing Tabungan Cuma Rp 1 Juta, Sumartok Kini 'Diguyur' USD 1 Juta
Jakarta - Sumartok ingat betul pahit getirnya merintis usaha sendiri adalah saat keuangan cekak tetapi harus tetap membayar gaji bulanan karyawan.
Mental Sumartok saat itu benar-benar diuji. Pilihannya tinggal dua: menyerah dan gulung tikar atau memutar otak untuk menyelesaikan persoalan.
Beruntung, jalan terjal menjadi entrepreneur telah menempa mental Sumartok. Sampai akhirnya kini ia tercatat sebagai pendiri dan CEO startup travel online bernama Tripvisto.
Kisah perjalanan co-founder Tripvisto ini memang memiliki penuh liku. Sebelum mendirikan Tripvisto, Sumartok sempat membangun penyedia tur online bernama Flamingo pada tahun 2011 yang pada akhirnya harus ia tutup di akhir tahun 2012.
“Saya suka traveling sejak tahun 2005 dan merasa susah sekali mendapatkan local guide atau local tour operator yang bisa dipercaya ketika harus traveling ke daerah yang relatif belum mainstream,” ujar Sumartok.
“Dari situ, saya melihat adanya peluang karena ketika bertemu local guide yang bagus, mereka ini kebanyakan pengusaha travel kecil tapi memiliki passion dan dedikasi yang tinggi, hanya saja belum mengerti bagaimana menggunakan internet untuk memasarkan jasa mereka," jelasnya.
Dengan semangat membantu para local guide itu serta kecintaannya pada dunia travel, Sumartok mendirikan bisnis di bidang travel. Ia mengakui bahwa salah satu tantangan utama menjadi seorang entrepreneur ialah memiliki mental yang siap diuji.
“Pada waktu gagal, betul-betul dibutuhkan mental yang kuat untuk menghadapi masalah satu-satu, menyelesaikan dan bangun lagi,” jelas Sumartok.
Ia menceritakan pengalamannya yang memiliki uang kurang dari Rp 1 juta di tabungan, dan merasa panik karena sudah tidak memiliki sumber penghasilan dan telah memberhentikan karyawan karena tidak lagi sanggup membayar gaji.
“Akhirnya saya belajar mengatur keuangan dengan ketat sekali, sehari hanya boleh spending Rp 25.000 waktu itu, sambil berusaha mencari pekerjaan freelance dan membangun kembali cikal bakal Tripvisto sekarang dari nol,” jelas Sumartok.
Sumartok berhasil menyambung hidup dengan menjadi freelancer sebagai presentation designer. Ia juga merasa beruntung memiliki seorang mentor yang merupakan mantan atasannya sewaktu masih bekerja di perusahaan telekomunikasi yang selalu siap dan punya waktu untuk memberikan bantuan moral, nasehat, dan bahkan sempat meminjamkan sedikit uang untuk bisa bertahan hidup.
Selama satu tahun bootstrapping, akhirnya Sumartok bisa mendapatkan omzet ratusan juta rupiah dengan modal awal kurang dari Rp 2 juta. Ia lalu kembali membangun Tripvisto dari nol sembari menjalankan profesinya sebagai freelancer. “Sembari itu, saya juga belajar digital marketing, SEO, Wordpress, merangkap sebagai customer service, tour guide, dan melakukan sales call ke klien potensial untuk Tripvisto," ungkapnya.
Singkat kata, akhirnya Sumartok bisa kembali menjalankan usaha travel yang dicintainya dengan penuh waktu saat ini. 'Fail fast, fail often' menjadi salah satu mantra sukses Sumartok dalam membangun bisnis startup.
“Mungkin sudah klise, tapi ini penting sekali. Startup bekerja dengan resource yang terbatas, jadi bergerak cepat, melakukan banyak eksperimen, gagal dan cepat bangun lagi sangat penting,” tegasnya.
Tripvisto yang didirikan pada Agustus 2014 oleh Sumartok dan Aditya Saputra kini semakin eksis dan dilirik pemilik modal. Jika dulu Sumartok dibikin pusing lantaran harus menggaji karyawan tetapi cuma punya tabungan Rp 1 juta, ia kini bisa menangis bahagia karena baru 'diguyur' investasi Seri A sebesar USD 1 juta atau sekitar Rp 13,6 miliar yang dipimpin oleh Gobi Partners.
Namun tentu saja, pendanaan ini bukan untuk foya-foya. Namun untuk lebih mengembangkan produk Tripvisto dengan menambah inventori domestik dan internasional, menambah destinasi serta opsi paket untuk setiap destinasi.
Termasuk untuk merekrut anggota tim baru khususnya di bidang teknologi, produk, dan pemasaran, dan mengembangkan pemasaran, termasuk menggunakan metode inbound dan content marketing serta periklanan untuk memperkuat bisnis.
Jakarta - Sumartok ingat betul pahit getirnya merintis usaha sendiri adalah saat keuangan cekak tetapi harus tetap membayar gaji bulanan karyawan.
Mental Sumartok saat itu benar-benar diuji. Pilihannya tinggal dua: menyerah dan gulung tikar atau memutar otak untuk menyelesaikan persoalan.
Beruntung, jalan terjal menjadi entrepreneur telah menempa mental Sumartok. Sampai akhirnya kini ia tercatat sebagai pendiri dan CEO startup travel online bernama Tripvisto.
Kisah perjalanan co-founder Tripvisto ini memang memiliki penuh liku. Sebelum mendirikan Tripvisto, Sumartok sempat membangun penyedia tur online bernama Flamingo pada tahun 2011 yang pada akhirnya harus ia tutup di akhir tahun 2012.
“Saya suka traveling sejak tahun 2005 dan merasa susah sekali mendapatkan local guide atau local tour operator yang bisa dipercaya ketika harus traveling ke daerah yang relatif belum mainstream,” ujar Sumartok.
“Dari situ, saya melihat adanya peluang karena ketika bertemu local guide yang bagus, mereka ini kebanyakan pengusaha travel kecil tapi memiliki passion dan dedikasi yang tinggi, hanya saja belum mengerti bagaimana menggunakan internet untuk memasarkan jasa mereka," jelasnya.
Dengan semangat membantu para local guide itu serta kecintaannya pada dunia travel, Sumartok mendirikan bisnis di bidang travel. Ia mengakui bahwa salah satu tantangan utama menjadi seorang entrepreneur ialah memiliki mental yang siap diuji.
“Pada waktu gagal, betul-betul dibutuhkan mental yang kuat untuk menghadapi masalah satu-satu, menyelesaikan dan bangun lagi,” jelas Sumartok.
Ia menceritakan pengalamannya yang memiliki uang kurang dari Rp 1 juta di tabungan, dan merasa panik karena sudah tidak memiliki sumber penghasilan dan telah memberhentikan karyawan karena tidak lagi sanggup membayar gaji.
“Akhirnya saya belajar mengatur keuangan dengan ketat sekali, sehari hanya boleh spending Rp 25.000 waktu itu, sambil berusaha mencari pekerjaan freelance dan membangun kembali cikal bakal Tripvisto sekarang dari nol,” jelas Sumartok.
Sumartok berhasil menyambung hidup dengan menjadi freelancer sebagai presentation designer. Ia juga merasa beruntung memiliki seorang mentor yang merupakan mantan atasannya sewaktu masih bekerja di perusahaan telekomunikasi yang selalu siap dan punya waktu untuk memberikan bantuan moral, nasehat, dan bahkan sempat meminjamkan sedikit uang untuk bisa bertahan hidup.
Selama satu tahun bootstrapping, akhirnya Sumartok bisa mendapatkan omzet ratusan juta rupiah dengan modal awal kurang dari Rp 2 juta. Ia lalu kembali membangun Tripvisto dari nol sembari menjalankan profesinya sebagai freelancer. “Sembari itu, saya juga belajar digital marketing, SEO, Wordpress, merangkap sebagai customer service, tour guide, dan melakukan sales call ke klien potensial untuk Tripvisto," ungkapnya.
Singkat kata, akhirnya Sumartok bisa kembali menjalankan usaha travel yang dicintainya dengan penuh waktu saat ini. 'Fail fast, fail often' menjadi salah satu mantra sukses Sumartok dalam membangun bisnis startup.
“Mungkin sudah klise, tapi ini penting sekali. Startup bekerja dengan resource yang terbatas, jadi bergerak cepat, melakukan banyak eksperimen, gagal dan cepat bangun lagi sangat penting,” tegasnya.
Tripvisto yang didirikan pada Agustus 2014 oleh Sumartok dan Aditya Saputra kini semakin eksis dan dilirik pemilik modal. Jika dulu Sumartok dibikin pusing lantaran harus menggaji karyawan tetapi cuma punya tabungan Rp 1 juta, ia kini bisa menangis bahagia karena baru 'diguyur' investasi Seri A sebesar USD 1 juta atau sekitar Rp 13,6 miliar yang dipimpin oleh Gobi Partners.
Namun tentu saja, pendanaan ini bukan untuk foya-foya. Namun untuk lebih mengembangkan produk Tripvisto dengan menambah inventori domestik dan internasional, menambah destinasi serta opsi paket untuk setiap destinasi.
Termasuk untuk merekrut anggota tim baru khususnya di bidang teknologi, produk, dan pemasaran, dan mengembangkan pemasaran, termasuk menggunakan metode inbound dan content marketing serta periklanan untuk memperkuat bisnis.
Nilai Penting Dari Sebuah Kehidupan
Paus Serukan Umat Kembali ke Nilai Penting Kehidupan
VATICAN CITY – Merayakan Misa malam Natal di Basilika St. Peter di Vatikan, Paus Fransiskus menyerukan umat Kristiani untuk kembali kepada nilai-nilai penting kehidupan, perasaan kasih sayang terhadap orang-orang yang kurang mampu serta meninggalkan nafsu keduniawian.
“Dalam masyarakat yang diracuni oleh konsumerisme dan hedonisme, kekayaan, kemewahan, penampilan dan narsisme, saya menyerukan pada kita untuk bertindak dengan kesadaran, dengan kata lain, dengan cara yang sederhana, berimbang, konsisten, mampu melihat dan melakukan hal-hal yang penting,” kata Paus saat memimpin Misa, seperti dilansir Reuters.
Upacara Misa dimulai dengan nyanyian panjang dalam bahasa Latin yang dikenal dengan nama Kalenda, sebuah pernyataan tradisional tentang kelahiran Yesus. Setelah lonceng besar St Peter berbunyi, Paus Fransiskus kemudian memulai Misa.
Selain mengenai kesederhanaan dan seruan bagi umat Kristiani untuk kembali ke nilai-nilai religius penting tersebut, khotbah Paus Fransiskus juga membahas beberapa isu lainnya yang mendapat sorotan dari kelompok konservatif seperti homoseksual dan perceraian.
“Di tengah budaya ketidakpedulian yang tidak jarang berubah menjadi kejam. Gaya hidup kita harus tetap taat dengan empati dan belas kasih, yang setiap hari diambil dari doa-doa kita,” katanya.
Pada perayaan Natal 25 Desember, Paus Fransiskus akan menyampaikan pesan “Urbi et Orbi,” pesan kepada kota (Vatikan) dan dunia. Pesan itu disampaikan di balkon tengah yang menghadap ke Alun-alun St. Peter di tempatnya pertama menyapa publik dan dunia setelah terpilih menjadi Paus lebih dari dua tahun lalu.
VATICAN CITY – Merayakan Misa malam Natal di Basilika St. Peter di Vatikan, Paus Fransiskus menyerukan umat Kristiani untuk kembali kepada nilai-nilai penting kehidupan, perasaan kasih sayang terhadap orang-orang yang kurang mampu serta meninggalkan nafsu keduniawian.
“Dalam masyarakat yang diracuni oleh konsumerisme dan hedonisme, kekayaan, kemewahan, penampilan dan narsisme, saya menyerukan pada kita untuk bertindak dengan kesadaran, dengan kata lain, dengan cara yang sederhana, berimbang, konsisten, mampu melihat dan melakukan hal-hal yang penting,” kata Paus saat memimpin Misa, seperti dilansir Reuters.
Upacara Misa dimulai dengan nyanyian panjang dalam bahasa Latin yang dikenal dengan nama Kalenda, sebuah pernyataan tradisional tentang kelahiran Yesus. Setelah lonceng besar St Peter berbunyi, Paus Fransiskus kemudian memulai Misa.
Selain mengenai kesederhanaan dan seruan bagi umat Kristiani untuk kembali ke nilai-nilai religius penting tersebut, khotbah Paus Fransiskus juga membahas beberapa isu lainnya yang mendapat sorotan dari kelompok konservatif seperti homoseksual dan perceraian.
“Di tengah budaya ketidakpedulian yang tidak jarang berubah menjadi kejam. Gaya hidup kita harus tetap taat dengan empati dan belas kasih, yang setiap hari diambil dari doa-doa kita,” katanya.
Pada perayaan Natal 25 Desember, Paus Fransiskus akan menyampaikan pesan “Urbi et Orbi,” pesan kepada kota (Vatikan) dan dunia. Pesan itu disampaikan di balkon tengah yang menghadap ke Alun-alun St. Peter di tempatnya pertama menyapa publik dan dunia setelah terpilih menjadi Paus lebih dari dua tahun lalu.
Orang Suci Dari Selokan
Bunda Teresa akan Dijadikan Santa
VATIKAN - Bunda Teresa dari Kalkuta, pemenang Nobel yang terkenal karena mendedikasikan hidupnya untuk membantu kaum miskin, akan dijadikan santa Gereja Katolik Roma.
Paus Fransiskus telah membuka jalan menuju pemberian gelar santa pada Teresa dengan mengakui keajaiban kedua yang menjelaskan perantaraan Tuhan melalui Teresa.
Keajaiban kedua yang dilakukan Bunda Teresa termasuk penyembuhan yang tidak bisa dijelaskan terhadap seorang pria Brazil yang menderita infeksi virus otak hingga menjadi bisul bernanah dan hidrosefalus.
Kerabat pria tersebut memanjatkan doa kepada Bunda Teresa dan pria itu sembuh, meskipun dokter tidak bisa menjelaskan bagaimana penyembuhan itu terjadi.
Seorang komite medis Vatikan menganggap kesembuhan secara tiba-tiba itu sebagai sesuatu yang tidak bisa dijelaskan secara gamblang menurut pengetahuan medis masa kini. Demikian disampaikan Frater Brian Kolodiejchuk, kepala promotor urusan kesucian.
Bunda Teresa yang meninggal dunia pada 1997 dalam usia 87 tahun, menjadi ikon amal internasional pada abad 20 namun juga dikritik karena mengajak orang memeluk Katolik.
Pada 2003, ia dinyatakan sebagai orang suci oleh Paus Yohanes Paulus II dengan mensyaratkan satu keajaiban atau langkah terakhir sebelum dianugerahi gelar santa yang membutuhkan dua bukti keajaiban. Gereja Katolik meyakini santo-santa adalah manusia suci dan para perempuan yang melakukan kebajikan dalam hidup, nantinya akan bersama Tuhan di surga.
Paus Fransiskus yang sangat memperhatikan orang-orang miskin selama masa kepausannya, secara resmi akan memberi gelar santa kepada Teresa selama masa Tahun Kekudusan Gereja atau Jubilee, dimana umat Katolik dipanggil untuk menekankan perlunya kasih sayang dalam dunia.
Sunita Kumar, juru bicara Misionari Amal Bunda Teresa mengatakan para biarawati sangat bahagia mendengar kabar tersebut. "Kami merasa seluruh hidupnya itu keajaiban. Sepanjang hidupnya didedikasikan untuk kaum miskin dan tidak ada satu hal pun yang dipikirkannya selain pelayanan. Semua orang diterima dan tidak ada halangan dalam menjalankan tugasnya," tuturnya kepada Reuters.
Uskup Agung Kalkuta Thomas D'Souza menganggap berita dari Roma itu adalah hadiah Natal terbaik. "Seluruh hidup dan pelayanannya yang ditujukan untuk orang-orang miskin kini akan secara resmi diakui. Kami bersyukur pada Tuhan," kata dia.
Beberapa tahun setelah wafatnya, kritikus menuduh Teresa dan ordonya memiliki maksud tersembunyi yaitu mengubah orang menjadi Kristiani. Ordo tersebut menyangkal tuduhan dengan mengatakan sebagai contoh, mereka membantu sebagian besar orang non-Kristiani di Rumah untuk Orang Sekarat Kalighat di Kalkuta, dan para penderita itu tidak mudah beralih agama. Ordo juga membantah tuduhan penyalahgunaan keuangan dalam jumlah besar yang diterima dari donor. Dikenal sebagai "orang suci dari selokan", biarawati berperawakan mungil itu diperkirakan akan dikanonisasi (secara resmi diberi gelar suci) pada awal September.
Hingga kini belum jelas apakah upacara tersebut akan digelar di Roma atau Paus Fransiskus akan terbang ke India untuk memimpin misa suci pemberian gelar santa kepada Teresa.
Bunda Teresa lahir di Anjezë Gonxhe Bojaxhiu dari orang tua Albania di Makedonia pada 1910, yang kemudian menjadi bagian Kerajaan Ottoman. Ia mendirikan Misionari Amal untuk membantu kaum miskin di jalan-jalan Kalkuta dan kemudian ordo agamanya meluas ke seluruh dunia. Bunda Teresa memenangkan Hadiah Nobel Perdamaian pada 1979.
VATIKAN - Bunda Teresa dari Kalkuta, pemenang Nobel yang terkenal karena mendedikasikan hidupnya untuk membantu kaum miskin, akan dijadikan santa Gereja Katolik Roma.
Paus Fransiskus telah membuka jalan menuju pemberian gelar santa pada Teresa dengan mengakui keajaiban kedua yang menjelaskan perantaraan Tuhan melalui Teresa.
Keajaiban kedua yang dilakukan Bunda Teresa termasuk penyembuhan yang tidak bisa dijelaskan terhadap seorang pria Brazil yang menderita infeksi virus otak hingga menjadi bisul bernanah dan hidrosefalus.
Kerabat pria tersebut memanjatkan doa kepada Bunda Teresa dan pria itu sembuh, meskipun dokter tidak bisa menjelaskan bagaimana penyembuhan itu terjadi.
Seorang komite medis Vatikan menganggap kesembuhan secara tiba-tiba itu sebagai sesuatu yang tidak bisa dijelaskan secara gamblang menurut pengetahuan medis masa kini. Demikian disampaikan Frater Brian Kolodiejchuk, kepala promotor urusan kesucian.
Bunda Teresa yang meninggal dunia pada 1997 dalam usia 87 tahun, menjadi ikon amal internasional pada abad 20 namun juga dikritik karena mengajak orang memeluk Katolik.
Pada 2003, ia dinyatakan sebagai orang suci oleh Paus Yohanes Paulus II dengan mensyaratkan satu keajaiban atau langkah terakhir sebelum dianugerahi gelar santa yang membutuhkan dua bukti keajaiban. Gereja Katolik meyakini santo-santa adalah manusia suci dan para perempuan yang melakukan kebajikan dalam hidup, nantinya akan bersama Tuhan di surga.
Paus Fransiskus yang sangat memperhatikan orang-orang miskin selama masa kepausannya, secara resmi akan memberi gelar santa kepada Teresa selama masa Tahun Kekudusan Gereja atau Jubilee, dimana umat Katolik dipanggil untuk menekankan perlunya kasih sayang dalam dunia.
Sunita Kumar, juru bicara Misionari Amal Bunda Teresa mengatakan para biarawati sangat bahagia mendengar kabar tersebut. "Kami merasa seluruh hidupnya itu keajaiban. Sepanjang hidupnya didedikasikan untuk kaum miskin dan tidak ada satu hal pun yang dipikirkannya selain pelayanan. Semua orang diterima dan tidak ada halangan dalam menjalankan tugasnya," tuturnya kepada Reuters.
Uskup Agung Kalkuta Thomas D'Souza menganggap berita dari Roma itu adalah hadiah Natal terbaik. "Seluruh hidup dan pelayanannya yang ditujukan untuk orang-orang miskin kini akan secara resmi diakui. Kami bersyukur pada Tuhan," kata dia.
Beberapa tahun setelah wafatnya, kritikus menuduh Teresa dan ordonya memiliki maksud tersembunyi yaitu mengubah orang menjadi Kristiani. Ordo tersebut menyangkal tuduhan dengan mengatakan sebagai contoh, mereka membantu sebagian besar orang non-Kristiani di Rumah untuk Orang Sekarat Kalighat di Kalkuta, dan para penderita itu tidak mudah beralih agama. Ordo juga membantah tuduhan penyalahgunaan keuangan dalam jumlah besar yang diterima dari donor. Dikenal sebagai "orang suci dari selokan", biarawati berperawakan mungil itu diperkirakan akan dikanonisasi (secara resmi diberi gelar suci) pada awal September.
Hingga kini belum jelas apakah upacara tersebut akan digelar di Roma atau Paus Fransiskus akan terbang ke India untuk memimpin misa suci pemberian gelar santa kepada Teresa.
Bunda Teresa lahir di Anjezë Gonxhe Bojaxhiu dari orang tua Albania di Makedonia pada 1910, yang kemudian menjadi bagian Kerajaan Ottoman. Ia mendirikan Misionari Amal untuk membantu kaum miskin di jalan-jalan Kalkuta dan kemudian ordo agamanya meluas ke seluruh dunia. Bunda Teresa memenangkan Hadiah Nobel Perdamaian pada 1979.
Berlian Terlangka Di Dunia
Bocah Tujuh Tahun Miliki Berlian Senilai Rp654 Miliar
HONG KONG – Dilaporkan, Josephine, bocah usia tujuh tahun memiliki berlian seharga Rp654 miliar.
Pada Rabu 11 November 2015, seorang miliuner asal Hong Kong, membeli berlian termahal dan terlangka di dunia, yaitu berlian ‘Blue Moon’.
Berlian tersebut ia beli seharga USD48 juta, atau sekira Rp654 miliar pada pelelangan di Jenewa, Swiss.
Miliuner tersebut akan memberikan kepada anaknya berlian tersebut, bahkan ia menamakannya sesuai dengan nama anaknya, yaitu ‘The Blue Moon of Josephine’, sebagaimana dilansir Shanghaiist.
Berlian biru dengan kualitas 12,03 karat ini, disebut sebagai berlian terlangka di dunia. Pada awalnya berlian biru ini memiliki kualitas 29,6 karat ketika ditemukan di Afrika Selatan tahun lalu, namun berat dan kualitasnya berkurang kita diproses menjadi sebuah mata cincin.
Cincin bermata berlian super mahal ini sekarang akan digunakan oleh seorang bocah sekolah dasar (SD).
Pada awalnya miliuner asal Hong Kong ini tidak disebutkan namanya oleh pelelangan, namun terungkap bahwa miliuner tersebut adalah seorang pria bernama Joseph Lau.
Joseph Lau adalah salah satu pengusaha di bidang properti China dan menurut majalah Forbes, ia adalah pria yang berada di urutan 114 di kategori orang terkaya sedunia.
HONG KONG – Dilaporkan, Josephine, bocah usia tujuh tahun memiliki berlian seharga Rp654 miliar.
Pada Rabu 11 November 2015, seorang miliuner asal Hong Kong, membeli berlian termahal dan terlangka di dunia, yaitu berlian ‘Blue Moon’.
Berlian tersebut ia beli seharga USD48 juta, atau sekira Rp654 miliar pada pelelangan di Jenewa, Swiss.
Miliuner tersebut akan memberikan kepada anaknya berlian tersebut, bahkan ia menamakannya sesuai dengan nama anaknya, yaitu ‘The Blue Moon of Josephine’, sebagaimana dilansir Shanghaiist.
Berlian biru dengan kualitas 12,03 karat ini, disebut sebagai berlian terlangka di dunia. Pada awalnya berlian biru ini memiliki kualitas 29,6 karat ketika ditemukan di Afrika Selatan tahun lalu, namun berat dan kualitasnya berkurang kita diproses menjadi sebuah mata cincin.
Cincin bermata berlian super mahal ini sekarang akan digunakan oleh seorang bocah sekolah dasar (SD).
Pada awalnya miliuner asal Hong Kong ini tidak disebutkan namanya oleh pelelangan, namun terungkap bahwa miliuner tersebut adalah seorang pria bernama Joseph Lau.
Joseph Lau adalah salah satu pengusaha di bidang properti China dan menurut majalah Forbes, ia adalah pria yang berada di urutan 114 di kategori orang terkaya sedunia.
Meraih Mimpi Dimulai Dari Kecil
Murid Asal Indonesia Juarai Lomba Menulis Lagu di Australia
ABC Aurora sudah belajar menulis lagu selama tiga tahun terakhir.
MELBOURNE - Seorang murid asal Indonesia yang tinggal di Melbourne, Aurora Lahur (11 tahun), menjadi salah seorang pemenang lomba menulis lagu instrumental nasional di Australia, dengan lagunya berjudul Wild Flower (Bunga Liar).
Lagu sepanjang 3,59 detik itu memenangkan lomba di kategori murid sekolah taman-taman kanak sampai Kelas 6 (K-6) dan karenanya mendapat hadiah 400 dollar Australia (sekitar Rp 4 juta).
Berita mengenai kemenangan Aurora tersebut muncul di koran lokal Melbourne Leaders, dan pada awalnya murid kelas 6 St Peter Primary School di Melbourne Timur tersebut mengatakan dia hampir saja tidak mengirimkan komposisi lagu yang dimainkan di atas piano tersebut.
"Saya hampir tidak mengirimkan lagu saya, karena saya baru saja menyelesaikan komposisinya, dan belum lagi latihan. Namun kemudian batas waktu bagi pengiriman diperpanjang, dan saya bisa mengirimkannya," kata Aurora.
"Saya kira lagu saya terdengar seperti sebuah bunga eksotis di sebuah tanah yang jauh, yang berkembang dan semakin cantik," katanya lagi.
"Saya suka bermain piano/keyboard karena saya bisa mengekspresikan perasaan saya lewat musik dan saya bisa memainkan lagu seperti itu," katanya lagi.
Aurora Lahur adalah putri satu-satunya dari keluarga Paulus Lahur, warga asal Nusa Tenggara Timur yang sudah beberapa tahun terakhir tinggal di Melbourne.
Kepada wartawan ABC Australia Plus Indonesia, L Sastra Wijaya, Paulus Lahur mengatakan putrinya sudah belajar piano di Yamaha Music School dari umur 5 tahun.
"Jadi dia sudah enam tahun belajar piano. Dia mengetahui adanya kompetisi itu dari guru pianonya di Yamaha. Gurunya bagus sekali. Dia yang memberikan inspirasi dan pengarahan buat Aurora, sampai lagunya jadi seperti itu. Nama gurunya Keiko Fujii," kata Paulus.
Ketertarikan Aurora menulis lagu, menurut Paulus sudah dimulai sejak tiga tahun lalu.
"Pada awalnya masih sederhana. Lama kelamaan lagu-lagunya tambah complicated. Sekarang musik baginya baru sebatas hobi, walaupun kelihatannya dia cukup serius di bidang tersebut," tambah Paulus Lahur.
Atas hadiah 400 dolar yang didapatnya, Aurora akan menggunakannya untuk membeli piano akustik.
Lomba menulis lagu secara nasional tersebut dilakukan oleh sebuah yayasan bernama Australian Children's Music Foundation (ACMF) yang sudah menyelenggarakannya sejak tahun 2002.
Setiap tahunnya, ACMF menyediakan hadiah total 20 ribu dolla (sekitar Rp 200 juta) untuk merangsang para murid sekolah guna menciptakan lagu, yang dibagikan dalam bentuk uang, peralatan musik dan juga kursus musik.
Anda bisa mendengarkan seluruh lagu yang menjadi pemenang dalam kompetisi ACMF 2015 di acmf.com.au
ABC Aurora sudah belajar menulis lagu selama tiga tahun terakhir.
MELBOURNE - Seorang murid asal Indonesia yang tinggal di Melbourne, Aurora Lahur (11 tahun), menjadi salah seorang pemenang lomba menulis lagu instrumental nasional di Australia, dengan lagunya berjudul Wild Flower (Bunga Liar).
Lagu sepanjang 3,59 detik itu memenangkan lomba di kategori murid sekolah taman-taman kanak sampai Kelas 6 (K-6) dan karenanya mendapat hadiah 400 dollar Australia (sekitar Rp 4 juta).
Berita mengenai kemenangan Aurora tersebut muncul di koran lokal Melbourne Leaders, dan pada awalnya murid kelas 6 St Peter Primary School di Melbourne Timur tersebut mengatakan dia hampir saja tidak mengirimkan komposisi lagu yang dimainkan di atas piano tersebut.
"Saya hampir tidak mengirimkan lagu saya, karena saya baru saja menyelesaikan komposisinya, dan belum lagi latihan. Namun kemudian batas waktu bagi pengiriman diperpanjang, dan saya bisa mengirimkannya," kata Aurora.
"Saya kira lagu saya terdengar seperti sebuah bunga eksotis di sebuah tanah yang jauh, yang berkembang dan semakin cantik," katanya lagi.
"Saya suka bermain piano/keyboard karena saya bisa mengekspresikan perasaan saya lewat musik dan saya bisa memainkan lagu seperti itu," katanya lagi.
Aurora Lahur adalah putri satu-satunya dari keluarga Paulus Lahur, warga asal Nusa Tenggara Timur yang sudah beberapa tahun terakhir tinggal di Melbourne.
Kepada wartawan ABC Australia Plus Indonesia, L Sastra Wijaya, Paulus Lahur mengatakan putrinya sudah belajar piano di Yamaha Music School dari umur 5 tahun.
"Jadi dia sudah enam tahun belajar piano. Dia mengetahui adanya kompetisi itu dari guru pianonya di Yamaha. Gurunya bagus sekali. Dia yang memberikan inspirasi dan pengarahan buat Aurora, sampai lagunya jadi seperti itu. Nama gurunya Keiko Fujii," kata Paulus.
Ketertarikan Aurora menulis lagu, menurut Paulus sudah dimulai sejak tiga tahun lalu.
"Pada awalnya masih sederhana. Lama kelamaan lagu-lagunya tambah complicated. Sekarang musik baginya baru sebatas hobi, walaupun kelihatannya dia cukup serius di bidang tersebut," tambah Paulus Lahur.
Atas hadiah 400 dolar yang didapatnya, Aurora akan menggunakannya untuk membeli piano akustik.
Lomba menulis lagu secara nasional tersebut dilakukan oleh sebuah yayasan bernama Australian Children's Music Foundation (ACMF) yang sudah menyelenggarakannya sejak tahun 2002.
Setiap tahunnya, ACMF menyediakan hadiah total 20 ribu dolla (sekitar Rp 200 juta) untuk merangsang para murid sekolah guna menciptakan lagu, yang dibagikan dalam bentuk uang, peralatan musik dan juga kursus musik.
Anda bisa mendengarkan seluruh lagu yang menjadi pemenang dalam kompetisi ACMF 2015 di acmf.com.au
Merubah Limbah Jadi Pundi Pundi Rupiah
Mengurai Limbah Menjadi Rupiah
Jakarta - Alkisah, ketika Jembatan Suramadu (Surabaya-Madura) akan dibangun, terjadi perdebatan alot antara pimpinan proyek dan warga Madura. Si pimpinan proyek berkeras akan membangun jembatan itu menggunakan beton bertulang. Alasannya, agar bisa tahan hingga 50-an tahun. Rencana ini ditolak mentah-mentah warga. Mereka berkeras meminta agar jembatan dibuat dari besi seluruhnya.
"Kalau dibuat dari besi, setelah lima puluh tahun kan jadi besi tua, bisa dipotong-potong dan dijual kiloan, Pak," begitu alasan mereka.
Terlepas dari benar-tidaknya peristiwa yang disampaikan H Musa, MBA, dalam buku Humor Madura terbitan Kelompok Gema Insani pada 2006 itu, yang pasti citra orang Madura sebagai pedagang besi tua memang sudah melekat begitu kuat.
Bagi orang Madura, segala jenis logam adalah uang. Tak peduli besar atau kecil logam, pabrik peleburan besi pasti menerimanya. Namun yang paling menguntungkan adalah menjual besi-besi bekas kapal, yang beratnya mencapai ribuan ton. Selain kapal bekas, pabrik-pabrik tua yang sudah tidak berproduksi lagi juga menjadi salah satu obyek incaran mereka.
Sebetulnya bukan cuma besi tua. Banyak orang Madura juga yang berusaha menjual kayu-kayu bekas dan barang-barang rongsokan lainnya. Di sepanjang sisi Jalan Tol Lingkar Luar Jakarta di daerah Kembangan, Jakarta Barat, atau di sepanjang Jalan I Gusti Ngurah Rai, Klender, Jakarta Timur, misalnya. Di sana banyak orang Madura yang menjual aneka bahan bekas, seperti drum bekas bahan kimia, tong bekas cat, jeriken, dan wadah-wadah plastik lainnya.
"Kayu-kayu bekas packing mesin-mesin berat itu paling banyak dicari orang karena kualitas pasti bagus," kata Mas Soleh, 58 tahun, pedagang kayu bekas di Klender. Selain kayu bekas packing, ia banyak menjual kayu dari bongkaran rumah. Khusus kayu bekas packing, biasanya banyak terdapat paku baja berbagai ukuran, yang bisa dijual lagi ke pabrik peleburan.
Dari puluhan kios besi tua dan kayu bekas di Klender, sebagian pedagang mengolahnya kembali menjadi meja-kursi hingga rak untuk di dapur. Sedangkan besi dan pelat diolah menjadi rak display untuk di toko-toko. "Kami sudah ada pemesannya, ini cuma sebagian saja yang dijual di sini," ujar Yahya, 37 tahun, salah satu pedagang.
***
Tak jelas benar sejak kapan orang Madura berbisnis seperti itu. Tapi, menurut H Muhamad Rifai, juragan besi tua dan kayu bekas di Klender, komunitas Madura yang pertama bekerja di sektor ini umumnya tinggal di belakang pabrik sepeda motor Honda. "Kalau yang dagang besi bekas kapal ya di (Tanjung) Priok. Di sana ada Haji Muchaji, yang sudah terkenal sekali itu bisnis kapal," kata Rifai.
Sebetulnya orang-orang Madura tak cuma mengurusi limbah pabrik. Tak sedikit yang memilih berjualan sate atau soto. Untuk profesi yang satu ini, kawasan pemotongan hewan di Tanah Abang, Jakarta Pusat, menjadi wilayah permukiman mereka. "Para istri orang Madura juga sebagian ada yang turut membantu mencari nafkah dengan berjualan ikan di Pasar Kramat Jati (Jakarta Timur). Jadi mereka semua bekerja keras," kata Rifai.
Menurut Ketua Lembaga Pendidikan Maarif NU Masduki Baidlowi, orang Madura mulai banyak yang hijrah ke Jakarta pada 1960-an. Di Ibu Kota, mereka bekerja serabutan demi mempertahankan hidup. Maklum, kondisi alam di kampung halaman, khususnya daerah Sampang dan Bangkalan, sangat kering. Mereka juga memiliki sedikit bekal pendidikan.
Orang Madura, kata dia, punya prinsip "akarkar nyolpek". Artinya, ayam tiap bangun tidur langsung menggunakan cakarnya untuk mengurai tanah. Orang Madura pun harus demikian bila mau bertahan. "Jadilah mereka kemudian berbisnis limbah atau barang bekas, besi tua, yang oleh orang lain tak dianggap berarti," kata lelaki kelahiran Bangkalan pada 1958 itu.
Baik Rifai maupun Masduki menyebut kehadiran orang-orang Madura di bisnis sektor ini sebetulnya sangat berarti bagi kalangan industri. Di dalam ekosistem industri, mereka berperan sebagai pengurai dan pemasok bahan mentah sekaligus. "Ini berjasa menjaga kebersihan lingkungan sekaligus menciptakan lapangan pekerjaan dan memutar roda ekonomi masyarakat," kata Rifai.
Seiring dengan perkembangan zaman, orang Madura asal Bangkalan dan Sampang juga mulai memperhatikan pendidikan anak-anak mereka. Sebelumnya kalangan tua cukup puas bila anak-anaknya bisa mengaji, tapi kini mereka mulai menyekolahkannya hingga perguruan tinggi.
Haji Muchaji di Tanjung Priok, misalnya. Putri sulungnya, Ira Mulyasari, berhasil menjadi dokter. Haji Muchaji pun lantas membangunkan rumah sakit di kawasan Plumpang, Jakarta Utara. Begitu juga dengan Rifai. Dari tujuh putra-putrinya, dua di antaranya menjadi sarjana. "Anak ketiga saya baru masuk Akabri, lainnya masih di pesantren," kata Rifai bangga.
Jakarta - Alkisah, ketika Jembatan Suramadu (Surabaya-Madura) akan dibangun, terjadi perdebatan alot antara pimpinan proyek dan warga Madura. Si pimpinan proyek berkeras akan membangun jembatan itu menggunakan beton bertulang. Alasannya, agar bisa tahan hingga 50-an tahun. Rencana ini ditolak mentah-mentah warga. Mereka berkeras meminta agar jembatan dibuat dari besi seluruhnya.
"Kalau dibuat dari besi, setelah lima puluh tahun kan jadi besi tua, bisa dipotong-potong dan dijual kiloan, Pak," begitu alasan mereka.
Terlepas dari benar-tidaknya peristiwa yang disampaikan H Musa, MBA, dalam buku Humor Madura terbitan Kelompok Gema Insani pada 2006 itu, yang pasti citra orang Madura sebagai pedagang besi tua memang sudah melekat begitu kuat.
Bagi orang Madura, segala jenis logam adalah uang. Tak peduli besar atau kecil logam, pabrik peleburan besi pasti menerimanya. Namun yang paling menguntungkan adalah menjual besi-besi bekas kapal, yang beratnya mencapai ribuan ton. Selain kapal bekas, pabrik-pabrik tua yang sudah tidak berproduksi lagi juga menjadi salah satu obyek incaran mereka.
Sebetulnya bukan cuma besi tua. Banyak orang Madura juga yang berusaha menjual kayu-kayu bekas dan barang-barang rongsokan lainnya. Di sepanjang sisi Jalan Tol Lingkar Luar Jakarta di daerah Kembangan, Jakarta Barat, atau di sepanjang Jalan I Gusti Ngurah Rai, Klender, Jakarta Timur, misalnya. Di sana banyak orang Madura yang menjual aneka bahan bekas, seperti drum bekas bahan kimia, tong bekas cat, jeriken, dan wadah-wadah plastik lainnya.
"Kayu-kayu bekas packing mesin-mesin berat itu paling banyak dicari orang karena kualitas pasti bagus," kata Mas Soleh, 58 tahun, pedagang kayu bekas di Klender. Selain kayu bekas packing, ia banyak menjual kayu dari bongkaran rumah. Khusus kayu bekas packing, biasanya banyak terdapat paku baja berbagai ukuran, yang bisa dijual lagi ke pabrik peleburan.
Dari puluhan kios besi tua dan kayu bekas di Klender, sebagian pedagang mengolahnya kembali menjadi meja-kursi hingga rak untuk di dapur. Sedangkan besi dan pelat diolah menjadi rak display untuk di toko-toko. "Kami sudah ada pemesannya, ini cuma sebagian saja yang dijual di sini," ujar Yahya, 37 tahun, salah satu pedagang.
***
Tak jelas benar sejak kapan orang Madura berbisnis seperti itu. Tapi, menurut H Muhamad Rifai, juragan besi tua dan kayu bekas di Klender, komunitas Madura yang pertama bekerja di sektor ini umumnya tinggal di belakang pabrik sepeda motor Honda. "Kalau yang dagang besi bekas kapal ya di (Tanjung) Priok. Di sana ada Haji Muchaji, yang sudah terkenal sekali itu bisnis kapal," kata Rifai.
Sebetulnya orang-orang Madura tak cuma mengurusi limbah pabrik. Tak sedikit yang memilih berjualan sate atau soto. Untuk profesi yang satu ini, kawasan pemotongan hewan di Tanah Abang, Jakarta Pusat, menjadi wilayah permukiman mereka. "Para istri orang Madura juga sebagian ada yang turut membantu mencari nafkah dengan berjualan ikan di Pasar Kramat Jati (Jakarta Timur). Jadi mereka semua bekerja keras," kata Rifai.
Menurut Ketua Lembaga Pendidikan Maarif NU Masduki Baidlowi, orang Madura mulai banyak yang hijrah ke Jakarta pada 1960-an. Di Ibu Kota, mereka bekerja serabutan demi mempertahankan hidup. Maklum, kondisi alam di kampung halaman, khususnya daerah Sampang dan Bangkalan, sangat kering. Mereka juga memiliki sedikit bekal pendidikan.
Orang Madura, kata dia, punya prinsip "akarkar nyolpek". Artinya, ayam tiap bangun tidur langsung menggunakan cakarnya untuk mengurai tanah. Orang Madura pun harus demikian bila mau bertahan. "Jadilah mereka kemudian berbisnis limbah atau barang bekas, besi tua, yang oleh orang lain tak dianggap berarti," kata lelaki kelahiran Bangkalan pada 1958 itu.
Baik Rifai maupun Masduki menyebut kehadiran orang-orang Madura di bisnis sektor ini sebetulnya sangat berarti bagi kalangan industri. Di dalam ekosistem industri, mereka berperan sebagai pengurai dan pemasok bahan mentah sekaligus. "Ini berjasa menjaga kebersihan lingkungan sekaligus menciptakan lapangan pekerjaan dan memutar roda ekonomi masyarakat," kata Rifai.
Seiring dengan perkembangan zaman, orang Madura asal Bangkalan dan Sampang juga mulai memperhatikan pendidikan anak-anak mereka. Sebelumnya kalangan tua cukup puas bila anak-anaknya bisa mengaji, tapi kini mereka mulai menyekolahkannya hingga perguruan tinggi.
Haji Muchaji di Tanjung Priok, misalnya. Putri sulungnya, Ira Mulyasari, berhasil menjadi dokter. Haji Muchaji pun lantas membangunkan rumah sakit di kawasan Plumpang, Jakarta Utara. Begitu juga dengan Rifai. Dari tujuh putra-putrinya, dua di antaranya menjadi sarjana. "Anak ketiga saya baru masuk Akabri, lainnya masih di pesantren," kata Rifai bangga.
Mengubah Kabut Jadi Bata
Seniman China Ubah Kabut Asap Jadi Batu Bata
Program 100 hari Nut Brother menyedot kabut asap jadi batu bata.
BEIJING – Kabut asap akibat pencemaran udara di Beijing, China, mengganggu aktivitas warga setempat. Orang-orang jadi malas keluar rumah dan harus mengenakan masker jika bepergian.
Namun, hal itu berbeda dengan pria kelahiran Hubei 1981 ini. Seniman yang menamakan diri Nut Brother ini justru dengan senang hati berjalan-jalan mengarungi kabut asap di tengah ibu kota. Sambil menyeret penyedot debu raksasa, Nut Brother mengubah kabut asap yang disedotnya menjadi suatu karya bernilai seni yang tak terduga, yakni batu bata.
Seperti dilansir Shanghaiist, seniman asal China ini tampak membawa alat penyedot debu raksasa ke mana-mana selama 100 hari. Program yang dinamai “Dust Plan” itu dijalankannya sejak 24 Juli sampai 29 November.
“Program ini terinsiprasi bencana serupa di Beijing dua tahun lalu yang kami sebut Airpocalypse,” ujar pria berambut panjang tersebut.
Berdasarkan laporan Net Ease, alat penyedot debu yang dibawanya berdaya maksimum sebesar 1.000 watt, dan sekali sedotnya setara kabut yang dihirup 62 orang sehari.
Pada Senin 30 November, proyeknya selesai. Ia segera mengunjungi pabrik batu bata setempat dan mencetak sebuah batu bata dengan semua kabut asap yang berhasil dikumpulkan.
“Saya berharap proyek ini bisa membantu meningkatkan kesadaran publik terhadap lingkungan dan batu bata ini bisa dipakai mendirikan bangunan apa pun di kota,” tuturnya.
Program 100 hari Nut Brother menyedot kabut asap jadi batu bata.
BEIJING – Kabut asap akibat pencemaran udara di Beijing, China, mengganggu aktivitas warga setempat. Orang-orang jadi malas keluar rumah dan harus mengenakan masker jika bepergian.
Namun, hal itu berbeda dengan pria kelahiran Hubei 1981 ini. Seniman yang menamakan diri Nut Brother ini justru dengan senang hati berjalan-jalan mengarungi kabut asap di tengah ibu kota. Sambil menyeret penyedot debu raksasa, Nut Brother mengubah kabut asap yang disedotnya menjadi suatu karya bernilai seni yang tak terduga, yakni batu bata.
Seperti dilansir Shanghaiist, seniman asal China ini tampak membawa alat penyedot debu raksasa ke mana-mana selama 100 hari. Program yang dinamai “Dust Plan” itu dijalankannya sejak 24 Juli sampai 29 November.
“Program ini terinsiprasi bencana serupa di Beijing dua tahun lalu yang kami sebut Airpocalypse,” ujar pria berambut panjang tersebut.
Berdasarkan laporan Net Ease, alat penyedot debu yang dibawanya berdaya maksimum sebesar 1.000 watt, dan sekali sedotnya setara kabut yang dihirup 62 orang sehari.
Pada Senin 30 November, proyeknya selesai. Ia segera mengunjungi pabrik batu bata setempat dan mencetak sebuah batu bata dengan semua kabut asap yang berhasil dikumpulkan.
“Saya berharap proyek ini bisa membantu meningkatkan kesadaran publik terhadap lingkungan dan batu bata ini bisa dipakai mendirikan bangunan apa pun di kota,” tuturnya.
Ketika Pemerintahan Didukung Oleh Rakyatnya
TEROR PARIS - Dewasanya pers dan pengguna sosmed Belgia
Tentara Belgia berjaga di depan hotel Radisson Blu di pusat kota Brussels, menyusul serangan teror di Paris yang punya akar pelaku di Belgia.
Mengingat preseden semacam ini tidak hanya merugikan operasi polisi namun juga membahayakan hidup sandera, maka normal media mengambil keputusan ini
Brussels - Banyak yang kaget ketika polisi Belgia menggelar razia antiteroris besar-besaran, media massa negeri ini malah bungkam, sedangkan Twitter justru dibanjir foto-foto kucing.
Ini terjadi setelah polisi meminta media massa tidak menyiarkan operasi penggerebekan sehingga detail operasi tidak terekspos ke publik. Namun ini memicu debat soal kebebasan berbicara dan tanggung jawab pers.
"Yang sangat mencengangkan imbauan ini sangat efektif," kata Marc Lits, profesor pada Fakultas Jurnalisme Louvain di Belgia kepada AFP.
Media massa dan media sosial hiruk pikuk dengan berita selama berhari-hari setelah Belgia memasang peringatan teror tingkat tinggi di Brussels bahwa kota ini terancam mengalami serangan teror serupa dengan Paris 13 November lalu yang menewaskan 130 orang.
Namun ketika begitu foto-foto polisi yang lagi melakukan razia teroris muncul di Twitter Minggu malam lalu, pihak berwajib diam-diam menghubungi media untuk tidak menyiarkan penggerebakan itu.
"Polisi meminta masyarakat tidak menyiarkan gerakan-gerakan polisi di media sosial, tolonglah bantu & rt #BrusselsLockdown," cuit Menteri Pertahanan Steven Vandeput.
Polisi Brussels mengatakan langkah ini demi alasan keamanan semata, "Mari hormati diam di media sosial mengenai operasi-operasi polisi yang tengah berlangsung di Brussels. Terima kasih."
Tagar #BrusselsLockdown dengan cepat menyebar bagaikan gaya hidup di mana ribuan orang mencuit foto-foto kucing dalam berbagai pose.
Tapi yang lebih mengagetkan adalah imbauan polisi ini juga dituruti televisi-televisi dan laman-laman surat kabar yang sebelumnya dahaga melaporkan perkembangan kasus ini.
"Mengingat preseden semacam ini tidak hanya merugikan operasi polisi namun juga membahayakan hidup sandera, maka normal media mengambil keputusan ini," kata Alain Gerlache, wartawan spesialis media sosial dan mantan juru bicara eks perdana menteri Guy Verhofstadt.
Stasiun penyiaran Belgia berbahasa Prancis, RTBF, membantah ada sensor, melainkan itu terjadi karena kesadaran sendiri media massa Belgia.
"Yang harus kita terima adalah pembatasan tertentu, agak menahan diri dari peristiwa-peristiwa itu, namun wartawan-wartawan kami akan terus berada di lokasi untuk memberi kami informasi. Sensor tak ada di Belgia," kata produser eksekutif Jean-Pierre Jacquemin.
Harian Le Soir menerima dua panggilan telepon dari sel krisis Perdana Menteri Charles Michel yang meminta mereka untuk berhenti memberikan "informasi yang terlalu rinci", kata editor Christian Berti dalam laman koran ini.
Para pakar mengatakan lanskap media Belgia yang tidak kompetitif dan tidak punya saluran 24 jam berita, membantu efektivitas imbauan polisi itu. "Belgia bukan belantara (media) seperti di Prancis."
Para pakar takjub pada kedewasaan para pengguna media sosial di Belgia, khususnya Twitter, padahal negeri ini sangat menjunjung kebebasan berbicara dan menentang keras sensor.
Alain Gerlache memuji baik media massa maupun pengguna media sosial di Belgia sangat bisa mengontrol emosi sehingga kendati Brussels dalam siaga teror tingkat tinggi, tak terlihat ada kepanikan di kota ini, demikian AFP.
Tentara Belgia berjaga di depan hotel Radisson Blu di pusat kota Brussels, menyusul serangan teror di Paris yang punya akar pelaku di Belgia.
Mengingat preseden semacam ini tidak hanya merugikan operasi polisi namun juga membahayakan hidup sandera, maka normal media mengambil keputusan ini
Brussels - Banyak yang kaget ketika polisi Belgia menggelar razia antiteroris besar-besaran, media massa negeri ini malah bungkam, sedangkan Twitter justru dibanjir foto-foto kucing.
Ini terjadi setelah polisi meminta media massa tidak menyiarkan operasi penggerebekan sehingga detail operasi tidak terekspos ke publik. Namun ini memicu debat soal kebebasan berbicara dan tanggung jawab pers.
"Yang sangat mencengangkan imbauan ini sangat efektif," kata Marc Lits, profesor pada Fakultas Jurnalisme Louvain di Belgia kepada AFP.
Media massa dan media sosial hiruk pikuk dengan berita selama berhari-hari setelah Belgia memasang peringatan teror tingkat tinggi di Brussels bahwa kota ini terancam mengalami serangan teror serupa dengan Paris 13 November lalu yang menewaskan 130 orang.
Namun ketika begitu foto-foto polisi yang lagi melakukan razia teroris muncul di Twitter Minggu malam lalu, pihak berwajib diam-diam menghubungi media untuk tidak menyiarkan penggerebakan itu.
"Polisi meminta masyarakat tidak menyiarkan gerakan-gerakan polisi di media sosial, tolonglah bantu & rt #BrusselsLockdown," cuit Menteri Pertahanan Steven Vandeput.
Polisi Brussels mengatakan langkah ini demi alasan keamanan semata, "Mari hormati diam di media sosial mengenai operasi-operasi polisi yang tengah berlangsung di Brussels. Terima kasih."
Tagar #BrusselsLockdown dengan cepat menyebar bagaikan gaya hidup di mana ribuan orang mencuit foto-foto kucing dalam berbagai pose.
Tapi yang lebih mengagetkan adalah imbauan polisi ini juga dituruti televisi-televisi dan laman-laman surat kabar yang sebelumnya dahaga melaporkan perkembangan kasus ini.
"Mengingat preseden semacam ini tidak hanya merugikan operasi polisi namun juga membahayakan hidup sandera, maka normal media mengambil keputusan ini," kata Alain Gerlache, wartawan spesialis media sosial dan mantan juru bicara eks perdana menteri Guy Verhofstadt.
Stasiun penyiaran Belgia berbahasa Prancis, RTBF, membantah ada sensor, melainkan itu terjadi karena kesadaran sendiri media massa Belgia.
"Yang harus kita terima adalah pembatasan tertentu, agak menahan diri dari peristiwa-peristiwa itu, namun wartawan-wartawan kami akan terus berada di lokasi untuk memberi kami informasi. Sensor tak ada di Belgia," kata produser eksekutif Jean-Pierre Jacquemin.
Harian Le Soir menerima dua panggilan telepon dari sel krisis Perdana Menteri Charles Michel yang meminta mereka untuk berhenti memberikan "informasi yang terlalu rinci", kata editor Christian Berti dalam laman koran ini.
Para pakar mengatakan lanskap media Belgia yang tidak kompetitif dan tidak punya saluran 24 jam berita, membantu efektivitas imbauan polisi itu. "Belgia bukan belantara (media) seperti di Prancis."
Para pakar takjub pada kedewasaan para pengguna media sosial di Belgia, khususnya Twitter, padahal negeri ini sangat menjunjung kebebasan berbicara dan menentang keras sensor.
Alain Gerlache memuji baik media massa maupun pengguna media sosial di Belgia sangat bisa mengontrol emosi sehingga kendati Brussels dalam siaga teror tingkat tinggi, tak terlihat ada kepanikan di kota ini, demikian AFP.
Cara Unik Melawan Terorisme
Lawan Terorisme, Italia Beri Bonus Rp 7 Juta kepada Setiap Remaja
ROMA — Perdana Menteri Italia Matteo Renzi menemukan senjata baru untuk memerangi terorisme di Eropa menyusul insiden penyerangan Paris, belum lama ini. Senjata yang dimaksud adalah budaya.
Renzi menyatakan, dia akan mengajukan penundaan pemotongan pajak penghasilan perusahaan untuk membelanjakan 1 miliar euro ke dalam upaya keamanan dan anggaran lain untuk program budaya, seperti dilaporkan Financial Times, yang dikutip Time.com.
Tujuan dari program tersebut adalah membina rasa persatuan semua warga Italia dan memelihara warisan budaya negara tersebut. Sebab, kata Renzi, saat ini terjadi ketegangan antara komunitas migran dan warga pribumi Italia.
Program pemersatu bangsa ini antara lain adalah memberikan bonus sebesar 500 euro atau Rp 7 juta kepada warga Italia, baik pribumi maupun migran, yang berusia 18 tahun, untuk dihabiskan pada kegiatan budaya, seperti menonton musik, pertunjukan budaya, dan mengunjungi museum.
"Apa yang terjadi di Paris mengisyaratkan sebuah langkah menuju peperangan budaya," kata Renzi.
"Mereka membayangkan teror, kita menjawab dengan budaya. Mereka menghancurkan patung-patung, kami tunjukkan kecintaan terhadap seni. Mereka menghancurkan buku, kita adalah negara perpustakaan," lanjut dia.
Namun, program budaya yang diusulkan Renzi untuk melawan terorisme itu belum disetujui parlemen.
ROMA — Perdana Menteri Italia Matteo Renzi menemukan senjata baru untuk memerangi terorisme di Eropa menyusul insiden penyerangan Paris, belum lama ini. Senjata yang dimaksud adalah budaya.
Renzi menyatakan, dia akan mengajukan penundaan pemotongan pajak penghasilan perusahaan untuk membelanjakan 1 miliar euro ke dalam upaya keamanan dan anggaran lain untuk program budaya, seperti dilaporkan Financial Times, yang dikutip Time.com.
Tujuan dari program tersebut adalah membina rasa persatuan semua warga Italia dan memelihara warisan budaya negara tersebut. Sebab, kata Renzi, saat ini terjadi ketegangan antara komunitas migran dan warga pribumi Italia.
Program pemersatu bangsa ini antara lain adalah memberikan bonus sebesar 500 euro atau Rp 7 juta kepada warga Italia, baik pribumi maupun migran, yang berusia 18 tahun, untuk dihabiskan pada kegiatan budaya, seperti menonton musik, pertunjukan budaya, dan mengunjungi museum.
"Apa yang terjadi di Paris mengisyaratkan sebuah langkah menuju peperangan budaya," kata Renzi.
"Mereka membayangkan teror, kita menjawab dengan budaya. Mereka menghancurkan patung-patung, kami tunjukkan kecintaan terhadap seni. Mereka menghancurkan buku, kita adalah negara perpustakaan," lanjut dia.
Namun, program budaya yang diusulkan Renzi untuk melawan terorisme itu belum disetujui parlemen.
Sumbangan Kecil Untuk Dunia
Istri Melahirkan, Zuckerberg Sumbangkan 99% Saham Facebook
Jakarta - Mark Zuckerberg beserta istrinya tengah berbahagia. Penantian selama bertahun-tahun akhirnya tiba juga. Pendiri sekaligus CEO Facebook ini akhirnya mendapatkan apa yang selama ini ia idamkan. Ya, istri Mark baru saja melahirkan anak perempuan diberi nama Max.
Saking girangnya dengan kehadiran bayi mungil ini, Mark pun membuat sebuah pernyataan mengejutkan nan mulia. Ia berjanji melepas 99% saham miliknya di Facebook yang total bernilai USD 45 miliar demi kepentingan amal. Pelepasan saham akan dilakukan bertahap sepanjang masa hidupnya.
Pasangan Mark-Priscillia ini mengikuti jejak yang telah dilakukan Bill Gates bersama istrinya Melinda dengan membuat sebuah yayasan. Oleh Mark, yayasan ini diberi nama Chan Zuckerberg Initiatives. Yayasan ini pula yang akan jadi tempat dari Zuckerberg menghabiskan uangnya demi inisiatif program kemanusiaan.
Berikut kutipan lengkap dari pernyataan Mark Zuckerberg dalam surat terbuka di akun Facebook miliknya pasca kelahiran sang putri yang diberi nama lengkap Maxima Chan Zuckerberg, seperti dikutip dari Business Insider.
Today your mother and I are committing to spend our lives doing our small part to help solve these challenges. I will continue to serve as Facebook’s CEO for many, many years to come, but these issues are too important to wait until you or we are older to begin this work. By starting at a young age, we hope to see compounding benefits throughout our lives.
As you begin the next generation of the Chan Zuckerberg family, we also begin the Chan Zuckerberg Initiative to join people across the world to advance human potential and promote equality for all children in the next generation. Our initial areas of focus will be personalized learning, curing disease, connecting people and building strong communities.
We will give 99% of our Facebook shares — currently about $45 billion — during our lives to advance this mission. We know this is a small contribution compared to all the resources and talents of those already working on these issues. But we want to do what we can, working alongside many others.
Rencana Mulia Bos Facebook Jadi 'Papa Amal Saham' Rp 616 Triliun
Jakarta - Mark Zuckerberg, pendiri sekaligus CEO Facebook, menyambut kelahiran sang buah hati dengan suka cita dan diiringi sebuah niat mulia: mengamalkan 99% saham miliknya di Facebook yang bernilai USD 45 miliar atau setara Rp 616 triliun.
Dalam surat terbuka kepada putrinya di akun Facebook, seperti detikINET kutip Business Insider, rencana Zuckerberg jadi 'Papa Amal Saham' ini akan dilakukan secara bertahap di sepanjang sisa hidupnya.
Untuk tahap awal, dalam tiga tahun ke depan, Zuckerberg akan menjual sahamnya senilai USD 1 miliar dan memberikannya untuk amal melalui yayasan filantropi yang diberi nama Chan Zuckerberg Initiative.
Mark bersama istrinya, Priscilla Chan, pun berjanji kepada putrinya yang diberi nama Maxima Chan Zuckerberg, untuk mendonasikan uang hasil penjualan saham itu untuk proyek kemanusiaan seperti masalah kesehatan, pendidikan, akses Internet, dan kesetaraan hidup manusia.
“Kami tahu ini hanya sumbangan kecil dibandingkan dengan semua sumber daya dan bakat yang diberikan oleh mereka yang bekerja pada isu-isu tersebut. Tapi kami ingin melakukan apa yang kami bisa, bekerja bersama banyak orang,” tulis Zuckerberg di akun Facebook miliknya.
Ini bukan langkah filantropi pertama bagi Zuckerberg. Ketika masih berusia 26 tahun, ia bersama Bill Gates sempat mengajak orang kaya atau keluarga kaya yang ada di dunia untuk memberikan lebih dari setengah kekayaan mereka dalam kegiatan amal.
Mark Zuckerberg sendiri saat ini masih menjadi pemegang saham terbesar di Facebook. Seperti dilansir Bloomberg, total valuasi Facebook dari sisi market cap saat ini mencapai USD 303 miliar.
Rencana donasi saham orang nomor satu Facebook ini akan dimulai setelah Zuckerberg menuntaskan cutinya selama dua bulan. Ia bersama sang istri akan terlebih dulu merawat putri pertamanya yang lahir sehat dengan bobot 3,4 kilogram ini.
Zuckerberg Sumbangkan 99% Saham Facebook, Tapi...
Jakarta - Untuk merayakan kelahiran anaknya, Max, Mark Zuckerberg membuat yayasan kemanusiaan Chan Zuckerberg Initiative dan berjanji menyumbang 99% saham yang dimilikinya di Facebook secara bertahap. Tapi terindikasi yayasan itu bukan semata dibuat Zuckerberg untuk kemanusiaan.
Dikutip detikINET dari Reuters, yayasan Chan Zuckerberg Initiative adalah sebuah limited liability company. Artinya, tidak seperti yayasan amal tradisional, Chan Zuckerberg Initiative bisa melakukan donasi politik, berinvestasi di bisnis dan juga mendapat untung dari investasi itu.
"Mereka bertindak bukan seperti filantropi tradisional. Mereka mencoba mencapai tujuan filantropi dengan menggunakan sebuah model bisnis," sebut Leslie Lenkowsky, profesor filantropi di Indiana University.
Yayasan amal seperti Bill & Melinda Gates Foundation yang didirikan Bill Gates biasanya hanya mendukung organisasi nirlaba dan diwajibkan memberikan sedikitnya 5% dari aset sebagai hibah tiap tahunnya. Nah, yayasan Zuckerberg tak diharuskan melakukannya. Bedanya lagi, yayasan nirlaba Gates tak membayar pajak sedangkan milik Zuckerberg harus bayar jika memperoleh untung.
Zuckerberg dan istrinya Chan berjanji memberikan 99% saham Facebook yang Zuck miliki, yang saat ini nilainya sekitar USD 45 miliar. Saham itu tidak diberikan sekaligus, tapi secara bertahap sepanjang hidup mereka.
Zuckerberg menyatakan untuk tiga tahun pertama, dia akan menginvestasikan USD 1 miliar per tahun dari sahamnya ke yayasan, yang bisa dijual dalam bentuk uang. Belum jelas organisasi apa saja yang akan dikucuri dana, namun fokusnya dalam hal penyembuhan penyakit, inovasi pendidikan dan memperluas koneksi internet.
Sebelumnya, pasangan itu memang sudah menyumbang banyak uangnya ke rumah sakit atau dunia pendidikan. Tahun 2010, mereka tercatat pernah menyumbang USD 100 juta untuk perbaikan sarana pendidikan di wilayah Newark.
Inisatif Zuck dan Priscilla aktif di kemanusiaan sejak usia sangat muda pun diapresiasi banyak kalangan. Biasanya miliuner baru banyak menyumbang setelah beranjak tua. "Dengan memulai dari usia muda, kami berharap bisa melihat manfaatnya selama masih hidup," kata Zuck.
Nyonya Zuckerberg, Anak Pengungsi yang Jadi Istri Miliarder
Jakarta - Priscilla Chan menjalani biduk rumah tangga dengan Mark Zuckerberg, miliarder muda pendiri Facebook, sejak tahun 2012. Ternyata, kisah hidup sang nyonya Zuckerberg punya banyak sisi menarik. Dia adalah putri dari pasangan pengungsi keturunan China-Vietnam.
Sang ayah yang bernama Dennis Chan tiba di Amerika Serikat bersama keluarga pada tahun 1970-an setelah menghabiskan waktu di kamp pengungsian. Dennis kemudian bisa mengumpulkan cukup banyak uang untuk membuka sebuah restoran China.
Priscilla kecil banyak diasuh oleh neneknya karena sang ibu, Yvonne, juga sibuk bekerja. Sejak kecil, Priscila sudah tampak sebagai anak pandai. Gurunya pun terkejut karena pada usia 13 tahun, dia sudah bertekad masuk ke Harvard University yang sangat bergengsi.
"Dia dibesarkan oleh neneknya yang tidak bisa bahasa Inggris. Sang nenek punya pengaruh besar dalam hidup Priscilla. Sedangkan orang tuanya bekerja 18 jam per hari di restoran," kata Peter Swanson, mantan guru Priscilla.
"Priscilla bekerja begitu keras dalam pelajaran dan lulus di peringkat tertinggi. Dia kemudian memberiku voucher makan gratis di restoran keluarganya sebagai hadiah," tambah Peter yang detikINET kutip dari DailyMail.
Peter mengungkap Priscilla melakukan apapun yang dibutuhkan untuk masuk ke Harvard. Dan akhirnya, ia memang berhasil diterima menjadi mahasiswa salah satu universitas terbaik di dunia itu.
Dilaporkan, keluarga Priscilla sebenarnya berasal dari kota Xuzhou di propinsi Chandong, China. Mereka pertama kali pindah ke Hong Kong sebelum ke Amerika Serikat. Ayahnya dulu tinggal di Vietnam. Mereka disebutkan berstatus sebagai pengungsi, namun tidak dijelaskan apa alasannya.
Priscilla sendiri lahir di Amerika Serikat. Nasib mempertemukannya dengan Zuckerberg semasa kuliah di Harvard dan akhirnya bersatu jadi suami istri setelah sembilan tahun pacaran. Mereka selalu tampak mesra. Kini kebahagiaan mereka bertambah sempurna dengan kelahiran sang buah hati yang dinamai Maxima Chan Zuckerberg.
Tudingan Bermuka Dua dari Kedermawanan Gates & Zuckerberg
Jakarta - Mark Zuckerberg berjanji menyumbangkan 99% saham Facebook untuk kemanusiaan yang diapresiasi banyak pihak. Namun tidak semua melayangkan pujian pada Zuck, bahkan ada yang keras menudingnya munafik.
‘The tax-avoiding Facebook mogul and an act of charity that reeks of hypocrisy‘ begitu judul kolom di media terkemuka Inggris Daily Mail yang ditulis Ian Birrell. Dia memang turut memuji inisiatif Zuck itu meski menilai sang miliarder bermuka dua.
"Zuckerberg berbicara di suratnya soal menciptakan komunitas yang lebih kuat. Tapi Facebook, seperti banyak perusahaan teknologi lain, adalah penghindar pajak yang terus menerus, merendahkan pemerintah karena menolak dengan keras kepala untuk membayar bagian yang pantas pada masyarakat," tulis Ian.
"Tahun lalu, media sosial raksasa ini hanya bayar 4.327 poundsterling pajak perusahaan di Inggris, lebih rendah dibanding pajak tahunan karyawan biasa. Di sisi lain, karyawannya di Inggris meraup rata-rata 210 ribu poundsterling dari gaji dan bonus," paparnya. Padahal karyawan ini menikmati fasilitas umum yang bagus di Inggris dari hasil pembayaran pajak masyarakat.
Memang selama ini, raksasa teknologi seperti Facebook, Microsoft atau Google dicurigai secara sistematis menghindari pajak besar. Bill Gates yang jadi panutan Zuck tak luput dari serangan Ian karena Microsoft yang didirikannya juga punya kebiasaan tersebut.
"Gates menjadi kaya dari sebuah perusahaan yang bahkan pernah dijadikan studi di Senat AS karena penghindaran pajak. Microsoft dulu dituduh menghindari pajak USD 3 miliar per tahun. Di Inggris, mereka melaporkan pendapatan USD 1,7 miliar tapi tak membayar pajak perusahaan," tulisnya lagi.
Dalam beberapa kesempatan, Gates menyebut nama konglomerat masa lalu seperti John D. Rockefeller yang banyak menyumbang sebagai inspirasinya. "Rockefeller adalah monopolis kejam, yang menjadi orang terkaya dunia dengan taktik kontroversial seperti kolusi untuk menghancurkan rivalnya dan kemudian menyumbang USD 500 juta untuk tujuan baik," jelas Ian.
Menurut Ian, mereka adalah kapitalis yang melakukan apa saja agar kaya dan kemudian meningkatkan citranya di hadapan publik antara lain dengan menyumbang. "Seperti halnya pendahulu mereka di abad 19, mereka menggunakan kekayaannya untuk memenangkan persetujuan publik sebagai dermawan,"
Memang mereka ini adalah visioner teknologi dengan ide brilian dan sumbangan mereka, apapun alasannya, banyak yang memujinya. "Orang orang kaya yang 1% ini mungkin berkontribusi lebih banyak untuk membuat dunia lebih baik dibanding 99% sisanya," kata pakar finansial, Foster Friess.
Tapi Ian menilai tak perlu memuja mereka berlebihan. "Kita berharap uang itu digunakan dengan baik untuk mentransformasi kehidupan. Namun di saat yang sama, jangan terkecoh oleh promosi besar mereka sebagai dermawan," pungkasnya.
Orang Terkaya Dunia Soroti 'Papa Amal Saham' Zuckerberg
Jakarta - Inisiatif Mark Zuckerberg menyumbang 99% saham Facebook untuk amal menuai pujian banyak kalangan. Tak terkecuali dari Carlos Slim, orang terkaya Meksiko yang pernah beberapa kali menyalip Bill Gates sebagai orang terkaya dunia.
Akan tetapi menurutnya menyumbang sebenarnya bukan hal tepat untuk memberantas kemiskinan. Melainkan menekan pengangguran dengan membuka kesempatan kerja baru.
Carlos Slim ini kaya terutama berkat bisnis telekomunikasi yang didirikannya, American Movil. Kala ditanya apakah akan menyumbang banyak saham untuk amal seperti Zuck, Slim tegas menyatakan tidak. Slim memang punya yayasan sendiri, Carlos Slim Foundation dan sudah mengeluarkan uang sekitar USD 4 miliar untuk yayasan itu.
"Adanya yayasan itu tidak mengatasi kemiskinan," kata Slim yang detikINET kutip dari Reuters. Menurut dia, kesempatan kerja adalah kunci untuk menekan angka kemiskinan. Karena itu, diperlukan adanya perusahaan-perusahaan baru.
"Agar kesempatan kerja terbuka mengharuskan perusahaan untuk berinvestasi, jadi kita tidak perlu memberikan saham perusahaan, kita perlu untuk menciptakan perusahaan-perusahaan," papar Slim yang dikenal bergaya hidup sederhana ini.
Slim mengatakan kalau rencana amal yang dikemukakan Zuck memang sangat bagus. Namun sebenarnya pemerintah sudah memiliki sumber daya untuk mengatasi masalah kemiskinan dan pendidikan. "Masalahnya terletak pada manajemen dan efisiensi," pungkasnya.
Beberapa hari belakangan, Zuckerberg memang sedang jadi sorotan dunia. Saat mengabarkan kelahiran anaknya, Max, Zuck sekaligus mengumumkan akan memberikan 99% saham Facebook untuk kemanusiaan. Rencana Zuckerberg jadi 'Papa Amal Saham' ini akan dilakukan secara bertahap di sepanjang sisa hidupnya.
Jakarta - Mark Zuckerberg beserta istrinya tengah berbahagia. Penantian selama bertahun-tahun akhirnya tiba juga. Pendiri sekaligus CEO Facebook ini akhirnya mendapatkan apa yang selama ini ia idamkan. Ya, istri Mark baru saja melahirkan anak perempuan diberi nama Max.
Saking girangnya dengan kehadiran bayi mungil ini, Mark pun membuat sebuah pernyataan mengejutkan nan mulia. Ia berjanji melepas 99% saham miliknya di Facebook yang total bernilai USD 45 miliar demi kepentingan amal. Pelepasan saham akan dilakukan bertahap sepanjang masa hidupnya.
Pasangan Mark-Priscillia ini mengikuti jejak yang telah dilakukan Bill Gates bersama istrinya Melinda dengan membuat sebuah yayasan. Oleh Mark, yayasan ini diberi nama Chan Zuckerberg Initiatives. Yayasan ini pula yang akan jadi tempat dari Zuckerberg menghabiskan uangnya demi inisiatif program kemanusiaan.
Berikut kutipan lengkap dari pernyataan Mark Zuckerberg dalam surat terbuka di akun Facebook miliknya pasca kelahiran sang putri yang diberi nama lengkap Maxima Chan Zuckerberg, seperti dikutip dari Business Insider.
Today your mother and I are committing to spend our lives doing our small part to help solve these challenges. I will continue to serve as Facebook’s CEO for many, many years to come, but these issues are too important to wait until you or we are older to begin this work. By starting at a young age, we hope to see compounding benefits throughout our lives.
As you begin the next generation of the Chan Zuckerberg family, we also begin the Chan Zuckerberg Initiative to join people across the world to advance human potential and promote equality for all children in the next generation. Our initial areas of focus will be personalized learning, curing disease, connecting people and building strong communities.
We will give 99% of our Facebook shares — currently about $45 billion — during our lives to advance this mission. We know this is a small contribution compared to all the resources and talents of those already working on these issues. But we want to do what we can, working alongside many others.
Rencana Mulia Bos Facebook Jadi 'Papa Amal Saham' Rp 616 Triliun
Jakarta - Mark Zuckerberg, pendiri sekaligus CEO Facebook, menyambut kelahiran sang buah hati dengan suka cita dan diiringi sebuah niat mulia: mengamalkan 99% saham miliknya di Facebook yang bernilai USD 45 miliar atau setara Rp 616 triliun.
Dalam surat terbuka kepada putrinya di akun Facebook, seperti detikINET kutip Business Insider, rencana Zuckerberg jadi 'Papa Amal Saham' ini akan dilakukan secara bertahap di sepanjang sisa hidupnya.
Untuk tahap awal, dalam tiga tahun ke depan, Zuckerberg akan menjual sahamnya senilai USD 1 miliar dan memberikannya untuk amal melalui yayasan filantropi yang diberi nama Chan Zuckerberg Initiative.
Mark bersama istrinya, Priscilla Chan, pun berjanji kepada putrinya yang diberi nama Maxima Chan Zuckerberg, untuk mendonasikan uang hasil penjualan saham itu untuk proyek kemanusiaan seperti masalah kesehatan, pendidikan, akses Internet, dan kesetaraan hidup manusia.
“Kami tahu ini hanya sumbangan kecil dibandingkan dengan semua sumber daya dan bakat yang diberikan oleh mereka yang bekerja pada isu-isu tersebut. Tapi kami ingin melakukan apa yang kami bisa, bekerja bersama banyak orang,” tulis Zuckerberg di akun Facebook miliknya.
Ini bukan langkah filantropi pertama bagi Zuckerberg. Ketika masih berusia 26 tahun, ia bersama Bill Gates sempat mengajak orang kaya atau keluarga kaya yang ada di dunia untuk memberikan lebih dari setengah kekayaan mereka dalam kegiatan amal.
Mark Zuckerberg sendiri saat ini masih menjadi pemegang saham terbesar di Facebook. Seperti dilansir Bloomberg, total valuasi Facebook dari sisi market cap saat ini mencapai USD 303 miliar.
Rencana donasi saham orang nomor satu Facebook ini akan dimulai setelah Zuckerberg menuntaskan cutinya selama dua bulan. Ia bersama sang istri akan terlebih dulu merawat putri pertamanya yang lahir sehat dengan bobot 3,4 kilogram ini.
Zuckerberg Sumbangkan 99% Saham Facebook, Tapi...
Jakarta - Untuk merayakan kelahiran anaknya, Max, Mark Zuckerberg membuat yayasan kemanusiaan Chan Zuckerberg Initiative dan berjanji menyumbang 99% saham yang dimilikinya di Facebook secara bertahap. Tapi terindikasi yayasan itu bukan semata dibuat Zuckerberg untuk kemanusiaan.
Dikutip detikINET dari Reuters, yayasan Chan Zuckerberg Initiative adalah sebuah limited liability company. Artinya, tidak seperti yayasan amal tradisional, Chan Zuckerberg Initiative bisa melakukan donasi politik, berinvestasi di bisnis dan juga mendapat untung dari investasi itu.
"Mereka bertindak bukan seperti filantropi tradisional. Mereka mencoba mencapai tujuan filantropi dengan menggunakan sebuah model bisnis," sebut Leslie Lenkowsky, profesor filantropi di Indiana University.
Yayasan amal seperti Bill & Melinda Gates Foundation yang didirikan Bill Gates biasanya hanya mendukung organisasi nirlaba dan diwajibkan memberikan sedikitnya 5% dari aset sebagai hibah tiap tahunnya. Nah, yayasan Zuckerberg tak diharuskan melakukannya. Bedanya lagi, yayasan nirlaba Gates tak membayar pajak sedangkan milik Zuckerberg harus bayar jika memperoleh untung.
Zuckerberg dan istrinya Chan berjanji memberikan 99% saham Facebook yang Zuck miliki, yang saat ini nilainya sekitar USD 45 miliar. Saham itu tidak diberikan sekaligus, tapi secara bertahap sepanjang hidup mereka.
Zuckerberg menyatakan untuk tiga tahun pertama, dia akan menginvestasikan USD 1 miliar per tahun dari sahamnya ke yayasan, yang bisa dijual dalam bentuk uang. Belum jelas organisasi apa saja yang akan dikucuri dana, namun fokusnya dalam hal penyembuhan penyakit, inovasi pendidikan dan memperluas koneksi internet.
Sebelumnya, pasangan itu memang sudah menyumbang banyak uangnya ke rumah sakit atau dunia pendidikan. Tahun 2010, mereka tercatat pernah menyumbang USD 100 juta untuk perbaikan sarana pendidikan di wilayah Newark.
Inisatif Zuck dan Priscilla aktif di kemanusiaan sejak usia sangat muda pun diapresiasi banyak kalangan. Biasanya miliuner baru banyak menyumbang setelah beranjak tua. "Dengan memulai dari usia muda, kami berharap bisa melihat manfaatnya selama masih hidup," kata Zuck.
Nyonya Zuckerberg, Anak Pengungsi yang Jadi Istri Miliarder
Jakarta - Priscilla Chan menjalani biduk rumah tangga dengan Mark Zuckerberg, miliarder muda pendiri Facebook, sejak tahun 2012. Ternyata, kisah hidup sang nyonya Zuckerberg punya banyak sisi menarik. Dia adalah putri dari pasangan pengungsi keturunan China-Vietnam.
Sang ayah yang bernama Dennis Chan tiba di Amerika Serikat bersama keluarga pada tahun 1970-an setelah menghabiskan waktu di kamp pengungsian. Dennis kemudian bisa mengumpulkan cukup banyak uang untuk membuka sebuah restoran China.
Priscilla kecil banyak diasuh oleh neneknya karena sang ibu, Yvonne, juga sibuk bekerja. Sejak kecil, Priscila sudah tampak sebagai anak pandai. Gurunya pun terkejut karena pada usia 13 tahun, dia sudah bertekad masuk ke Harvard University yang sangat bergengsi.
"Dia dibesarkan oleh neneknya yang tidak bisa bahasa Inggris. Sang nenek punya pengaruh besar dalam hidup Priscilla. Sedangkan orang tuanya bekerja 18 jam per hari di restoran," kata Peter Swanson, mantan guru Priscilla.
"Priscilla bekerja begitu keras dalam pelajaran dan lulus di peringkat tertinggi. Dia kemudian memberiku voucher makan gratis di restoran keluarganya sebagai hadiah," tambah Peter yang detikINET kutip dari DailyMail.
Peter mengungkap Priscilla melakukan apapun yang dibutuhkan untuk masuk ke Harvard. Dan akhirnya, ia memang berhasil diterima menjadi mahasiswa salah satu universitas terbaik di dunia itu.
Dilaporkan, keluarga Priscilla sebenarnya berasal dari kota Xuzhou di propinsi Chandong, China. Mereka pertama kali pindah ke Hong Kong sebelum ke Amerika Serikat. Ayahnya dulu tinggal di Vietnam. Mereka disebutkan berstatus sebagai pengungsi, namun tidak dijelaskan apa alasannya.
Priscilla sendiri lahir di Amerika Serikat. Nasib mempertemukannya dengan Zuckerberg semasa kuliah di Harvard dan akhirnya bersatu jadi suami istri setelah sembilan tahun pacaran. Mereka selalu tampak mesra. Kini kebahagiaan mereka bertambah sempurna dengan kelahiran sang buah hati yang dinamai Maxima Chan Zuckerberg.
Tudingan Bermuka Dua dari Kedermawanan Gates & Zuckerberg
Jakarta - Mark Zuckerberg berjanji menyumbangkan 99% saham Facebook untuk kemanusiaan yang diapresiasi banyak pihak. Namun tidak semua melayangkan pujian pada Zuck, bahkan ada yang keras menudingnya munafik.
‘The tax-avoiding Facebook mogul and an act of charity that reeks of hypocrisy‘ begitu judul kolom di media terkemuka Inggris Daily Mail yang ditulis Ian Birrell. Dia memang turut memuji inisiatif Zuck itu meski menilai sang miliarder bermuka dua.
"Zuckerberg berbicara di suratnya soal menciptakan komunitas yang lebih kuat. Tapi Facebook, seperti banyak perusahaan teknologi lain, adalah penghindar pajak yang terus menerus, merendahkan pemerintah karena menolak dengan keras kepala untuk membayar bagian yang pantas pada masyarakat," tulis Ian.
"Tahun lalu, media sosial raksasa ini hanya bayar 4.327 poundsterling pajak perusahaan di Inggris, lebih rendah dibanding pajak tahunan karyawan biasa. Di sisi lain, karyawannya di Inggris meraup rata-rata 210 ribu poundsterling dari gaji dan bonus," paparnya. Padahal karyawan ini menikmati fasilitas umum yang bagus di Inggris dari hasil pembayaran pajak masyarakat.
Memang selama ini, raksasa teknologi seperti Facebook, Microsoft atau Google dicurigai secara sistematis menghindari pajak besar. Bill Gates yang jadi panutan Zuck tak luput dari serangan Ian karena Microsoft yang didirikannya juga punya kebiasaan tersebut.
"Gates menjadi kaya dari sebuah perusahaan yang bahkan pernah dijadikan studi di Senat AS karena penghindaran pajak. Microsoft dulu dituduh menghindari pajak USD 3 miliar per tahun. Di Inggris, mereka melaporkan pendapatan USD 1,7 miliar tapi tak membayar pajak perusahaan," tulisnya lagi.
Dalam beberapa kesempatan, Gates menyebut nama konglomerat masa lalu seperti John D. Rockefeller yang banyak menyumbang sebagai inspirasinya. "Rockefeller adalah monopolis kejam, yang menjadi orang terkaya dunia dengan taktik kontroversial seperti kolusi untuk menghancurkan rivalnya dan kemudian menyumbang USD 500 juta untuk tujuan baik," jelas Ian.
Menurut Ian, mereka adalah kapitalis yang melakukan apa saja agar kaya dan kemudian meningkatkan citranya di hadapan publik antara lain dengan menyumbang. "Seperti halnya pendahulu mereka di abad 19, mereka menggunakan kekayaannya untuk memenangkan persetujuan publik sebagai dermawan,"
Memang mereka ini adalah visioner teknologi dengan ide brilian dan sumbangan mereka, apapun alasannya, banyak yang memujinya. "Orang orang kaya yang 1% ini mungkin berkontribusi lebih banyak untuk membuat dunia lebih baik dibanding 99% sisanya," kata pakar finansial, Foster Friess.
Tapi Ian menilai tak perlu memuja mereka berlebihan. "Kita berharap uang itu digunakan dengan baik untuk mentransformasi kehidupan. Namun di saat yang sama, jangan terkecoh oleh promosi besar mereka sebagai dermawan," pungkasnya.
Orang Terkaya Dunia Soroti 'Papa Amal Saham' Zuckerberg
Jakarta - Inisiatif Mark Zuckerberg menyumbang 99% saham Facebook untuk amal menuai pujian banyak kalangan. Tak terkecuali dari Carlos Slim, orang terkaya Meksiko yang pernah beberapa kali menyalip Bill Gates sebagai orang terkaya dunia.
Akan tetapi menurutnya menyumbang sebenarnya bukan hal tepat untuk memberantas kemiskinan. Melainkan menekan pengangguran dengan membuka kesempatan kerja baru.
Carlos Slim ini kaya terutama berkat bisnis telekomunikasi yang didirikannya, American Movil. Kala ditanya apakah akan menyumbang banyak saham untuk amal seperti Zuck, Slim tegas menyatakan tidak. Slim memang punya yayasan sendiri, Carlos Slim Foundation dan sudah mengeluarkan uang sekitar USD 4 miliar untuk yayasan itu.
"Adanya yayasan itu tidak mengatasi kemiskinan," kata Slim yang detikINET kutip dari Reuters. Menurut dia, kesempatan kerja adalah kunci untuk menekan angka kemiskinan. Karena itu, diperlukan adanya perusahaan-perusahaan baru.
"Agar kesempatan kerja terbuka mengharuskan perusahaan untuk berinvestasi, jadi kita tidak perlu memberikan saham perusahaan, kita perlu untuk menciptakan perusahaan-perusahaan," papar Slim yang dikenal bergaya hidup sederhana ini.
Slim mengatakan kalau rencana amal yang dikemukakan Zuck memang sangat bagus. Namun sebenarnya pemerintah sudah memiliki sumber daya untuk mengatasi masalah kemiskinan dan pendidikan. "Masalahnya terletak pada manajemen dan efisiensi," pungkasnya.
Beberapa hari belakangan, Zuckerberg memang sedang jadi sorotan dunia. Saat mengabarkan kelahiran anaknya, Max, Zuck sekaligus mengumumkan akan memberikan 99% saham Facebook untuk kemanusiaan. Rencana Zuckerberg jadi 'Papa Amal Saham' ini akan dilakukan secara bertahap di sepanjang sisa hidupnya.
Mengubah Tinja Menjadi Siap Santap
Zuck, Bill Gates & Pahlawan Pengubah Tinja
Jakarta - Bill Gates adalah salah satu idola Mark Zuckerberg. Kegemaran Bill menyumbang banyak dana untuk kemanusiaan menular pada Zuck. Di usia masih muda, 31 tahun, dan untuk merayakan kelahiran putrinya, Zuck berjanji menyumbang 99% saham Facebook bagi kemanusiaan.
Zuckerberg termasuk orang terkaya dunia yang ikut program Giving Pledge gagasan Gates bersama Warren Buffet. Program yang menyarankan orang super tajir memberi sebagian besar harta untuk kemanusiaan. Memang sepak terjang Gates di 'dunia kedermawanan' sudah jauh melampaui Zuck.
Yayasan Bill & Melinda Gates Foundation sudah berdiri sejak tahun 1994. Sudah memberikan dana tak terhitung untuk memerangi kemiskinan, mendanai riset inovatif untuk memerangi penyakit atau mensejahterakan masyarakat miskin dan vaksinasi.
Sudah banyak riset yang disponsori yayasan Bill Gates. Salah satu contoh yang unik dan menjadi berita besar barangkali adalah inovasi mesin bernama Jacki Omniprocessor yang mampu mengubah kotoran manusia jadi air siap minum. Dan Bill Gates sendiri tak segan meminum air hasil pengolahan tinja itu, tidak sekadar duduk santai di rumahnya dan memberikan uang. Ia senang terlibat langsung di lapangan.
Janicki Omniprocessor diciptakan ilmuwan bernama Peter Janicki. Mesin itu mengeringkan kotoran manusia dan kemudian membakarnya, menciptakan panas yang mendayai mesin untuk menciptakan listrik. Kemudian, air yang dihasilkan disaring sehingga siap minum.
"Rasa airnya sebaik dengan air minum di botol. Setelah mempelajari teknik di belakangnya, aku senang saja kalau harus meminumnya setiap hari. Seaman itu," lanjut Gates. Ia dianggap sebagai pahlawan karena memberi contoh langsung sehingga nanti, ketika mesin itu dioperasikan di wilayah yang memerlukan, orang tidak ragu memakainya.
Solusi tersebut diharapkan membantu masyarakat miskin yang kekurangan akses pada air bersih sekaligus membersihkan kotoran manusia. Mesin dapat menangani kotoran manusia kuantitas besar untuk menghasilkan air dan listrik.
"Kotoran manusia mengkontaminasi air minum jutaan orang dengan konsekuensi mengerikan. Penyakit yang disebabkan sanitasi buruk membunuh sekitar 700 ribu anak setiap tahunnya dan membuat yang lain tidak berkembang fisik dan mentalnya," papar Gates.
Gates memang tak segan turun sendiri melakukan survei bersama istrinya, Melinda. Meninggalkan kemewahannya dan bergaul langsung dengan warga termiskin di Afrika untuk mendengarkan keluhan mereka sudah beberapa kali dilakukannya.
Zuckerberg sendiri mengakui Gates dan Melinda adalah inspirasi. "Terima kasih Melinda! Kamu dan Bill akan terus jadi inspirasi bagi kami. Kami harap akan terus belajar dari kalian dan segala kebaikan yang kalian lakukan. Dan kami menantikan kalian untuk bertemu dengan Max," balas Zuck ketika membalas ucapan selamat dari Melinda atas kelahiran Max.
Belum jelas apa yang akan dilakukan Zuck dengan sumbangan sahamnya itu, yang akan dikendalikan melalui yayasan Chan Zuckerberg Initiative. Yang sudah dipastikan, Zuck dan Chan memang sudah gemar menyumbang sebelumnya.
Mereka antara lain sudah menyumbang USD 120 juta untuk perbaikan pendidikan di Bay Area, Amerika Serikat. Juga donasi senilai USD 75 juta baru baru ini yang diberikan pada rumah sakit San Francisco General Hospital.
Di usianya yang baru 31 tahun, Zuck menjadi miliuner termuda yang berniat menyumbangkan hampir semua hartanya. Mungkin suatu hari, dia akan punya reputasi yang sama seperti Gates dalam hal memberikan uang bagi mereka yang memerlukan.
Jakarta - Bill Gates adalah salah satu idola Mark Zuckerberg. Kegemaran Bill menyumbang banyak dana untuk kemanusiaan menular pada Zuck. Di usia masih muda, 31 tahun, dan untuk merayakan kelahiran putrinya, Zuck berjanji menyumbang 99% saham Facebook bagi kemanusiaan.
Zuckerberg termasuk orang terkaya dunia yang ikut program Giving Pledge gagasan Gates bersama Warren Buffet. Program yang menyarankan orang super tajir memberi sebagian besar harta untuk kemanusiaan. Memang sepak terjang Gates di 'dunia kedermawanan' sudah jauh melampaui Zuck.
Yayasan Bill & Melinda Gates Foundation sudah berdiri sejak tahun 1994. Sudah memberikan dana tak terhitung untuk memerangi kemiskinan, mendanai riset inovatif untuk memerangi penyakit atau mensejahterakan masyarakat miskin dan vaksinasi.
Sudah banyak riset yang disponsori yayasan Bill Gates. Salah satu contoh yang unik dan menjadi berita besar barangkali adalah inovasi mesin bernama Jacki Omniprocessor yang mampu mengubah kotoran manusia jadi air siap minum. Dan Bill Gates sendiri tak segan meminum air hasil pengolahan tinja itu, tidak sekadar duduk santai di rumahnya dan memberikan uang. Ia senang terlibat langsung di lapangan.
Janicki Omniprocessor diciptakan ilmuwan bernama Peter Janicki. Mesin itu mengeringkan kotoran manusia dan kemudian membakarnya, menciptakan panas yang mendayai mesin untuk menciptakan listrik. Kemudian, air yang dihasilkan disaring sehingga siap minum.
"Rasa airnya sebaik dengan air minum di botol. Setelah mempelajari teknik di belakangnya, aku senang saja kalau harus meminumnya setiap hari. Seaman itu," lanjut Gates. Ia dianggap sebagai pahlawan karena memberi contoh langsung sehingga nanti, ketika mesin itu dioperasikan di wilayah yang memerlukan, orang tidak ragu memakainya.
Solusi tersebut diharapkan membantu masyarakat miskin yang kekurangan akses pada air bersih sekaligus membersihkan kotoran manusia. Mesin dapat menangani kotoran manusia kuantitas besar untuk menghasilkan air dan listrik.
"Kotoran manusia mengkontaminasi air minum jutaan orang dengan konsekuensi mengerikan. Penyakit yang disebabkan sanitasi buruk membunuh sekitar 700 ribu anak setiap tahunnya dan membuat yang lain tidak berkembang fisik dan mentalnya," papar Gates.
Gates memang tak segan turun sendiri melakukan survei bersama istrinya, Melinda. Meninggalkan kemewahannya dan bergaul langsung dengan warga termiskin di Afrika untuk mendengarkan keluhan mereka sudah beberapa kali dilakukannya.
Zuckerberg sendiri mengakui Gates dan Melinda adalah inspirasi. "Terima kasih Melinda! Kamu dan Bill akan terus jadi inspirasi bagi kami. Kami harap akan terus belajar dari kalian dan segala kebaikan yang kalian lakukan. Dan kami menantikan kalian untuk bertemu dengan Max," balas Zuck ketika membalas ucapan selamat dari Melinda atas kelahiran Max.
Belum jelas apa yang akan dilakukan Zuck dengan sumbangan sahamnya itu, yang akan dikendalikan melalui yayasan Chan Zuckerberg Initiative. Yang sudah dipastikan, Zuck dan Chan memang sudah gemar menyumbang sebelumnya.
Mereka antara lain sudah menyumbang USD 120 juta untuk perbaikan pendidikan di Bay Area, Amerika Serikat. Juga donasi senilai USD 75 juta baru baru ini yang diberikan pada rumah sakit San Francisco General Hospital.
Di usianya yang baru 31 tahun, Zuck menjadi miliuner termuda yang berniat menyumbangkan hampir semua hartanya. Mungkin suatu hari, dia akan punya reputasi yang sama seperti Gates dalam hal memberikan uang bagi mereka yang memerlukan.
Budaya Tradisional Jangan Sampai Hilang
Kamerun Ingin Angkat Kembali Budaya Tradisionalnya
Kain batik motif tribal masih banyak digunakan oleh para perempuan Kamerun dengan gaya kabba atau yang modern.
DOUALA - Musik urban makossa, bikutsi, assiko, atau benskin, amat populer di Kamerun. Pria maupun wanita kerap bergoyang mengikuti beat dari genre dance music tersebut di jalanan atau pesta-pesta, maupun dalam peringatan penting seperti perkawinan atau kematian.
Para perempuan mempraktikkan musik dan tari ini dengan kabba, busana longgar dengan teknik batik motif tribal berwarna cerah. Sedangkan anak-anak mudanya memilih pakaian yang lebih "kekinian" seperti tank top dan celana pendek.
Kesan yang tertangkap dari musik, tari, dan busana ini sama, mereka orang-orang yang ekspresif dan berani.
Seiring perkembangan industri musik, para pemusik muda menjadi semakin inovatif dengan memadukan rhythm Afrika dengan tren seperti hip hop dan R&B.
Kamerun pun memiliki banyak talenta baru yang butuh diperkenalkan pada produser musik agar karyanya semakin terekspos.
Untuk itulah, Ratu International Festival digelar. Event yang diselenggarakan di Douala, Kamerun, 3-5 Desember 2015 ini bermaksud mempromosikan, mengedukasi, dan merayakan musik, film, dan fashion.
Kompetisi di bidang musik diadakan untuk mengangkat kembali musik tradisional di kalangan anak muda.
Masing-masing peserta diminta membawakan dua lagu ciptaan mereka sendiri: lagu tradisional, atau lagu yang digubah sendiri.
Jika memilih lagu tradisional, seluruh atribut yang dikenakan juga harus tradisional termasuk instrumen pengiring dan kostumnya.
"Kalau menggubah lagu sendiri yang dipengaruhi musik R&B, baik gayanya maupun caranya menginterpretasi musik harus diperhatikan agar tidak terlalu kencang unsur R&B-nya," ujar Marcelia Lesar, penyanyi soul Indonesia yang menjadi salah satu juri kompetisi musik di festival ini.
"Jangan menjadikan hal itu sebagai identitas mereka agar tidak hilang sisi Kamerun-nya. Seharusnya mereka bangga dengan instrumen lokal yang bisa berkolaborasi dengan beat modern," ujar Marcelia.
Busana tradisional
Untuk kompetisi desain fashion, Ratu Erma Olierhoek, desainer Indonesia di Kamerun yang juga penggagas festival ini, menekankan pada penggunaan kain tradisional Afrika. Termasuk, beberapa di antaranya yang menggunakan teknik batik.
Seperti diketahui, saat ini busana tradisional sudah banyak dimodifikasi menjadi busana kasual.
"Kompetisi ini menekankan pada kreativitas, keunikan, dan tren inovatif dari desain fashion yang akan ditampilkan, dan menggunakan kain tradisional Afrika dalam prosesnya," tutur Erma.
Dalam seleksi lomba fashion di Hotel Starland, Douala, terlihat peserta merancang gaun malam dengan kain motif tribal atau bunga-bungaan yang dibuat dengan teknik batik.
Adapun para sutradara Kamerun juga telah membawa industri film ke tingkat yang lebih tinggi. Dengan karya filmnya, beberapa produser telah berhasil meraih sejumlah penghargaan.
Film "Ninah's Dowry" yang baru saja merebut sejumlah penghargaan membuat Kamerun menjadi salah satu negara pembuat film terbaik di Afrika.
Kain batik motif tribal masih banyak digunakan oleh para perempuan Kamerun dengan gaya kabba atau yang modern.
DOUALA - Musik urban makossa, bikutsi, assiko, atau benskin, amat populer di Kamerun. Pria maupun wanita kerap bergoyang mengikuti beat dari genre dance music tersebut di jalanan atau pesta-pesta, maupun dalam peringatan penting seperti perkawinan atau kematian.
Para perempuan mempraktikkan musik dan tari ini dengan kabba, busana longgar dengan teknik batik motif tribal berwarna cerah. Sedangkan anak-anak mudanya memilih pakaian yang lebih "kekinian" seperti tank top dan celana pendek.
Kesan yang tertangkap dari musik, tari, dan busana ini sama, mereka orang-orang yang ekspresif dan berani.
Seiring perkembangan industri musik, para pemusik muda menjadi semakin inovatif dengan memadukan rhythm Afrika dengan tren seperti hip hop dan R&B.
Kamerun pun memiliki banyak talenta baru yang butuh diperkenalkan pada produser musik agar karyanya semakin terekspos.
Untuk itulah, Ratu International Festival digelar. Event yang diselenggarakan di Douala, Kamerun, 3-5 Desember 2015 ini bermaksud mempromosikan, mengedukasi, dan merayakan musik, film, dan fashion.
Kompetisi di bidang musik diadakan untuk mengangkat kembali musik tradisional di kalangan anak muda.
Masing-masing peserta diminta membawakan dua lagu ciptaan mereka sendiri: lagu tradisional, atau lagu yang digubah sendiri.
Jika memilih lagu tradisional, seluruh atribut yang dikenakan juga harus tradisional termasuk instrumen pengiring dan kostumnya.
"Kalau menggubah lagu sendiri yang dipengaruhi musik R&B, baik gayanya maupun caranya menginterpretasi musik harus diperhatikan agar tidak terlalu kencang unsur R&B-nya," ujar Marcelia Lesar, penyanyi soul Indonesia yang menjadi salah satu juri kompetisi musik di festival ini.
"Jangan menjadikan hal itu sebagai identitas mereka agar tidak hilang sisi Kamerun-nya. Seharusnya mereka bangga dengan instrumen lokal yang bisa berkolaborasi dengan beat modern," ujar Marcelia.
Busana tradisional
Untuk kompetisi desain fashion, Ratu Erma Olierhoek, desainer Indonesia di Kamerun yang juga penggagas festival ini, menekankan pada penggunaan kain tradisional Afrika. Termasuk, beberapa di antaranya yang menggunakan teknik batik.
Seperti diketahui, saat ini busana tradisional sudah banyak dimodifikasi menjadi busana kasual.
"Kompetisi ini menekankan pada kreativitas, keunikan, dan tren inovatif dari desain fashion yang akan ditampilkan, dan menggunakan kain tradisional Afrika dalam prosesnya," tutur Erma.
Dalam seleksi lomba fashion di Hotel Starland, Douala, terlihat peserta merancang gaun malam dengan kain motif tribal atau bunga-bungaan yang dibuat dengan teknik batik.
Adapun para sutradara Kamerun juga telah membawa industri film ke tingkat yang lebih tinggi. Dengan karya filmnya, beberapa produser telah berhasil meraih sejumlah penghargaan.
Film "Ninah's Dowry" yang baru saja merebut sejumlah penghargaan membuat Kamerun menjadi salah satu negara pembuat film terbaik di Afrika.
Negara Indonesia Akan Ambruk Kalau...
Ahok Bicara Pemikiran Tiongkok, Zionisme, dan Bung Karno
Jakarta - Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) bicara soal masa depan pemerintahan di Indonesia. Dia memberi paparan dengan menyitir pemikiran Tiongkok, gerakan Zionisme Yahudi, hingga Soekarno. Bagaimana maksudnya?
Ahok berbicara dalam sambutan pembukaan Rapat Kerja Daerah (Rakerda) Realestat Indonesia (REI) DKI Jakarta 2015 di Hotel Ritz Carlton, Kawasan Mega Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa (1/12/2015).
Dia ingin semua pihak optimis terhadap pemerintahan DKI selanjutnya, dan pemerintahan Indonesia pada umumnya.
"Yang jadi masalah, kalau Bapak Ibu berpikir, 'Iya, sekarang masih kamu (Ahok) Gubernurnya. Kalau gubernurnya bukan kamu lagi, bagaimana (kelanjutan pemerintahan bersih)?' Kami usaha masih panjang," tutur Ahok.
Ahok ingin agar semua orang menghindari pesimisme yang terbayang-bayang mengenai bakal buruknya pemerintahan selanjutnya. Bila pesimis, "Satu negara ini akan ambruk," ujar Ahok.
Usaha nyata yang dilakukan untuk menghapus birokrasi sarat korupsi telah dilakukan sejak sekarang.
"Enggak mungkin punya pejabat jujur, enggak mungkin punya gubernur kerja keras, enggak mungkin gubernur enggak terima duit. Sangat mungkin! Saya buktikan kepada anda!" ujar Ahok disambut tepuk tangan.
Ahok lantas mengemukakan pemikiran filsuf Tiongkok dan pendiri Taoisme, Lao Tse. Syarat negara bisa maju, menurut Lao Tse, ada lima yakni pertahanan, rakyat, wilayah, makanan, dan keyakinan.
Menurutnya Lao Tse, unsur pertahanan, rakyat, makanan, bahkan unsur wilayah bisa dibuang sebagai syarat negara maju. Bila keempat unsur tidak ada, setidaknya satu unsur penting harus ada, yakni keyakinan.
"(Soal kepercayaan) Saya enggak mau berdebat soal theologia, tapi kita harus mengakui peradaban manusia (yang maju sekarang ini) itu dari orang Yahudi yang begitu cerdas. Semua agama samawi mengatakan orang Yahudi pilihan Tuhan," tutur Ahok.
Kini Ahok menyambung pemikiran Lao Tse dengan gagasan Zionisme Yahudi. Ini sekadar contoh yang dikemukakannya.
Zionisme merupakan gerakan kaum Yahudi mendirikan negara di 'tanah yang dijanjikan Tuhan', begitulah pemahaman sederhananya. Doktrin soal 'wilayah' yang bisa didirikan kembali ini membuktikan unsur 'keyakinan' bisa lebih penting dari unsur lainnya untuk mendirikan negara maju.
"Negara Israel kenapa bisa balik lagi jadi sebuah negara setelah dibuang ke mana-mana, dibantai di mana-mana? Mereka adalah bangsa yang percaya janji Tuhan adalah negara. Katanya begitu," papar Ahok.
Justru yang paling bahaya dari sebuah bangsa, bila bangsa tidak mempunyai keyakinan dan optimisme. Maka dari itu, rakyat Indonesia harus percaya negaranya akan mendapatkan pejabat, politisi, dan pemimpin yang baik. Indonesia juga bisa menjadi maju.
"Tapi kalau berpikir selamanya bangsa ini akan seperti ini, anda siap-siap akan ada yang namanya negara Banten, Negara Sumut, Negara Gorontalo, karena semua akan hancur. Sayang, ini negara besar," ujar Ahok.
Ahok lantas bertutur lebih membumi, kali ini soal kebijakan penganggaran negara. Dia menilai, negara perlu menerapkan e-Budgeting dan e-Planning untuk mengamankan anggaran dari penyimpangan, sebagaimana yang dilakukannya di DKI.
Bila anggaran terjamin dari penyimpangan, Ahok meyakini Indonesia bisa menjadi negara maju.
"Dan kita akan ngomong sombong seperti Bung Karno dulu, 'Go to hell with your aid!' Mampu kita!" ujar Ahok menyitir ujaran Soekarno.
Jakarta - Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) bicara soal masa depan pemerintahan di Indonesia. Dia memberi paparan dengan menyitir pemikiran Tiongkok, gerakan Zionisme Yahudi, hingga Soekarno. Bagaimana maksudnya?
Ahok berbicara dalam sambutan pembukaan Rapat Kerja Daerah (Rakerda) Realestat Indonesia (REI) DKI Jakarta 2015 di Hotel Ritz Carlton, Kawasan Mega Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa (1/12/2015).
Dia ingin semua pihak optimis terhadap pemerintahan DKI selanjutnya, dan pemerintahan Indonesia pada umumnya.
"Yang jadi masalah, kalau Bapak Ibu berpikir, 'Iya, sekarang masih kamu (Ahok) Gubernurnya. Kalau gubernurnya bukan kamu lagi, bagaimana (kelanjutan pemerintahan bersih)?' Kami usaha masih panjang," tutur Ahok.
Ahok ingin agar semua orang menghindari pesimisme yang terbayang-bayang mengenai bakal buruknya pemerintahan selanjutnya. Bila pesimis, "Satu negara ini akan ambruk," ujar Ahok.
Usaha nyata yang dilakukan untuk menghapus birokrasi sarat korupsi telah dilakukan sejak sekarang.
"Enggak mungkin punya pejabat jujur, enggak mungkin punya gubernur kerja keras, enggak mungkin gubernur enggak terima duit. Sangat mungkin! Saya buktikan kepada anda!" ujar Ahok disambut tepuk tangan.
Ahok lantas mengemukakan pemikiran filsuf Tiongkok dan pendiri Taoisme, Lao Tse. Syarat negara bisa maju, menurut Lao Tse, ada lima yakni pertahanan, rakyat, wilayah, makanan, dan keyakinan.
Menurutnya Lao Tse, unsur pertahanan, rakyat, makanan, bahkan unsur wilayah bisa dibuang sebagai syarat negara maju. Bila keempat unsur tidak ada, setidaknya satu unsur penting harus ada, yakni keyakinan.
"(Soal kepercayaan) Saya enggak mau berdebat soal theologia, tapi kita harus mengakui peradaban manusia (yang maju sekarang ini) itu dari orang Yahudi yang begitu cerdas. Semua agama samawi mengatakan orang Yahudi pilihan Tuhan," tutur Ahok.
Kini Ahok menyambung pemikiran Lao Tse dengan gagasan Zionisme Yahudi. Ini sekadar contoh yang dikemukakannya.
Zionisme merupakan gerakan kaum Yahudi mendirikan negara di 'tanah yang dijanjikan Tuhan', begitulah pemahaman sederhananya. Doktrin soal 'wilayah' yang bisa didirikan kembali ini membuktikan unsur 'keyakinan' bisa lebih penting dari unsur lainnya untuk mendirikan negara maju.
"Negara Israel kenapa bisa balik lagi jadi sebuah negara setelah dibuang ke mana-mana, dibantai di mana-mana? Mereka adalah bangsa yang percaya janji Tuhan adalah negara. Katanya begitu," papar Ahok.
Justru yang paling bahaya dari sebuah bangsa, bila bangsa tidak mempunyai keyakinan dan optimisme. Maka dari itu, rakyat Indonesia harus percaya negaranya akan mendapatkan pejabat, politisi, dan pemimpin yang baik. Indonesia juga bisa menjadi maju.
"Tapi kalau berpikir selamanya bangsa ini akan seperti ini, anda siap-siap akan ada yang namanya negara Banten, Negara Sumut, Negara Gorontalo, karena semua akan hancur. Sayang, ini negara besar," ujar Ahok.
Ahok lantas bertutur lebih membumi, kali ini soal kebijakan penganggaran negara. Dia menilai, negara perlu menerapkan e-Budgeting dan e-Planning untuk mengamankan anggaran dari penyimpangan, sebagaimana yang dilakukannya di DKI.
Bila anggaran terjamin dari penyimpangan, Ahok meyakini Indonesia bisa menjadi negara maju.
"Dan kita akan ngomong sombong seperti Bung Karno dulu, 'Go to hell with your aid!' Mampu kita!" ujar Ahok menyitir ujaran Soekarno.
Penjaga Kelenteng Beragama Hindu
Kisah Pemeluk Hindu Penjaga Klenteng Tertua di Lombok
Perayaan imlek di Klenteng Po Hwa Kong, Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB) berlangsung khidmad.
MATARAM - Perbedaan keyakinan tidak menyurutkan niat tulus Mangku Nengah Mudra (60), seorang pemangku agama Hindu yang menjalani pekerjaan sebagai penjaga Klenteng Po Hwa Kong di Ampenan, Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB).
Sejak pagi, Mangku tampak sibuk melayani puluhan warga Tionghoa yang ingin merayakan Tahun Baru Imlek di Klenteng Po Hwa Kong.
Salah satu tugas Pak Mangku adalah menyediakan perlengkapan persembahyangan seperti lilin, dupa dan uang kertas. Mangku mengaku sudah sembilan tahun mengabdi menjadi penjaga Klenteng Po Hwa Kong.
Awalnya, ia ditawari kerabatnya untuk bekerja menjadi penjaga klenteng. Tawaran tersebut pun akhirnya diambil Mangku dan berlanjut hingga sekarang.
Menurut Mangku, meskipun ia menjadi pemangku agama Hindu dan berbeda keyakinan namun pekerjaan menjadi menjaga klenteng tidak mengganggu aktivitasnya untuk beribadah sesuai dengan keyakinannya.
"Saya kan Hindu, kalau di klenteng ini kan Tri Dharma. Tetapi tidak mengganggu, tetap saya beribadah, saya pergi ke pura dulu. Kalau ada ritual atau acara apapun saya tetap hadir," kata Mangku.
Mangku menceritakan, selama sembilan tahun menjadi penjaga klenteng ia merasakan tenang, damai dan bahagia.
Sebab pekerjaan menjadi penjaga klenteng ia lakukan dengan tulus dan berlandaskan pengabdian. "Kalau kita bekerja tanpa pengabdian bosan, kalau saya enggak. Saya berikan pelayanan," kata dia.
Pada perayaan Imlek tahun ini, Mangku mengajak serta istri, anak-anaknya dan menantunya untuk ikut membantu pekerjaannya di Klenteng Po Hwa Kong.
Setiap tahun klenteng ini selalu penuh dengan para pengunjung yang ingin bersembahyang di klenteng. Klenteng Po Hwa Kong terletak di Jalan Yos Sudarso No 180, Kelurahan Ampenan, Kecamatan Ampenan, Kota Mataram, Provinsi NTB.
Lokasi klenteng yang berada di kota tua Ampenan menjadikan bangunan ini sebagai salah satu bangunan bersejarah.
Klenteng Po Hwa Kong, atau yang sekarang sering pula disebut sebagai Vihara Bodhi Dharma, merupakan klenteng tertua yang ada di Pulau Lombok. Klenteng ini didirikan pada tahun 1840.
Perayaan imlek di Klenteng Po Hwa Kong, Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB) berlangsung khidmad.
MATARAM - Perbedaan keyakinan tidak menyurutkan niat tulus Mangku Nengah Mudra (60), seorang pemangku agama Hindu yang menjalani pekerjaan sebagai penjaga Klenteng Po Hwa Kong di Ampenan, Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB).
Sejak pagi, Mangku tampak sibuk melayani puluhan warga Tionghoa yang ingin merayakan Tahun Baru Imlek di Klenteng Po Hwa Kong.
Salah satu tugas Pak Mangku adalah menyediakan perlengkapan persembahyangan seperti lilin, dupa dan uang kertas. Mangku mengaku sudah sembilan tahun mengabdi menjadi penjaga Klenteng Po Hwa Kong.
Awalnya, ia ditawari kerabatnya untuk bekerja menjadi penjaga klenteng. Tawaran tersebut pun akhirnya diambil Mangku dan berlanjut hingga sekarang.
Menurut Mangku, meskipun ia menjadi pemangku agama Hindu dan berbeda keyakinan namun pekerjaan menjadi menjaga klenteng tidak mengganggu aktivitasnya untuk beribadah sesuai dengan keyakinannya.
"Saya kan Hindu, kalau di klenteng ini kan Tri Dharma. Tetapi tidak mengganggu, tetap saya beribadah, saya pergi ke pura dulu. Kalau ada ritual atau acara apapun saya tetap hadir," kata Mangku.
Mangku menceritakan, selama sembilan tahun menjadi penjaga klenteng ia merasakan tenang, damai dan bahagia.
Sebab pekerjaan menjadi penjaga klenteng ia lakukan dengan tulus dan berlandaskan pengabdian. "Kalau kita bekerja tanpa pengabdian bosan, kalau saya enggak. Saya berikan pelayanan," kata dia.
Pada perayaan Imlek tahun ini, Mangku mengajak serta istri, anak-anaknya dan menantunya untuk ikut membantu pekerjaannya di Klenteng Po Hwa Kong.
Setiap tahun klenteng ini selalu penuh dengan para pengunjung yang ingin bersembahyang di klenteng. Klenteng Po Hwa Kong terletak di Jalan Yos Sudarso No 180, Kelurahan Ampenan, Kecamatan Ampenan, Kota Mataram, Provinsi NTB.
Lokasi klenteng yang berada di kota tua Ampenan menjadikan bangunan ini sebagai salah satu bangunan bersejarah.
Klenteng Po Hwa Kong, atau yang sekarang sering pula disebut sebagai Vihara Bodhi Dharma, merupakan klenteng tertua yang ada di Pulau Lombok. Klenteng ini didirikan pada tahun 1840.
Hari Untuk Bersyukur Dan Mengampuni
Kalkun Beruntung di Thanksgiving Day, Black Friday, hingga Cyber Monday
Rakyat Amerika merayakan libur Hari Bersyukur atau Thanksgiving pada waktu setempat dengan berkumpul dan bersantap bersama keluarga serta berbelanja barang-barang obral.
Thanksgiving dirayakan setiap Kamis keempat bulan November dan ini menandai dimulainya musim liburan yang berpuncak pada perayaan Tahun Baru.
Sehari setelah Thanksgiving adalah hari obral besar pakaian, mainan, dan peralatan rumah tangga, sementara orang-orang memulai belanja hari raya.
Penjualan obral yang disebut Black Friday itu dimulai Kamis, pada Thanksgiving Day, atau bahkan beberapa hari sebelumnya, dan secara umum berakhir pada Senin berikutnya, yang dikenal sebagai Cyber Monday.
Menurut Federasi Ritel Nasional, sekitar 68 juta orang di Amerika menyatakan mereka mungkin akan berbelanja pada akhir pekan Hari Bersyukur itu.
Kalkun beruntung
Pada Rabu, Presiden Barack Obama menjalankan tugasnya seperti biasa. Namun, ada tradisi yang tak pernah terlewatkan jelang Thanksgiving Day. Ia menjalankan tradisi "mengampuni kalkun".
Ia memastikan dua kalkun yang dipilih secara khusus dalam suatu upacara di Gedung Putih bahwa keduanya tidak akan dimasak untuk hidangan Thanksgiving.
Kedua kalkun itu, Honest dan Abe, akan dikirim ke sebuah peternakan kalkun untuk menyambut para pengunjung di kawasan yang memamerkan mereka.
Presiden Obama juga memanfaatkan momen Thanksgiving untuk meyakinkan rakyat Amerika bahwa karena keamanan ditingkatkan, mereka tidak perlu khawatir mengenai ancaman teroris pada waktu melakukan perjalanan dan tradisi pada musim libur ini.
Dalam pernyataannya di Gedung Putih, Obama menyatakan dapat memahami bahwa rakyat Amerika cemas mengenai kemungkinan serangan teror, tetapi pemerintah tidak ada informasi spesifik yang kredibel akan adanya ancaman.
Rakyat Amerika merayakan libur Hari Bersyukur atau Thanksgiving pada waktu setempat dengan berkumpul dan bersantap bersama keluarga serta berbelanja barang-barang obral.
Thanksgiving dirayakan setiap Kamis keempat bulan November dan ini menandai dimulainya musim liburan yang berpuncak pada perayaan Tahun Baru.
Sehari setelah Thanksgiving adalah hari obral besar pakaian, mainan, dan peralatan rumah tangga, sementara orang-orang memulai belanja hari raya.
Penjualan obral yang disebut Black Friday itu dimulai Kamis, pada Thanksgiving Day, atau bahkan beberapa hari sebelumnya, dan secara umum berakhir pada Senin berikutnya, yang dikenal sebagai Cyber Monday.
Menurut Federasi Ritel Nasional, sekitar 68 juta orang di Amerika menyatakan mereka mungkin akan berbelanja pada akhir pekan Hari Bersyukur itu.
Kalkun beruntung
Pada Rabu, Presiden Barack Obama menjalankan tugasnya seperti biasa. Namun, ada tradisi yang tak pernah terlewatkan jelang Thanksgiving Day. Ia menjalankan tradisi "mengampuni kalkun".
Ia memastikan dua kalkun yang dipilih secara khusus dalam suatu upacara di Gedung Putih bahwa keduanya tidak akan dimasak untuk hidangan Thanksgiving.
Kedua kalkun itu, Honest dan Abe, akan dikirim ke sebuah peternakan kalkun untuk menyambut para pengunjung di kawasan yang memamerkan mereka.
Presiden Obama juga memanfaatkan momen Thanksgiving untuk meyakinkan rakyat Amerika bahwa karena keamanan ditingkatkan, mereka tidak perlu khawatir mengenai ancaman teroris pada waktu melakukan perjalanan dan tradisi pada musim libur ini.
Dalam pernyataannya di Gedung Putih, Obama menyatakan dapat memahami bahwa rakyat Amerika cemas mengenai kemungkinan serangan teror, tetapi pemerintah tidak ada informasi spesifik yang kredibel akan adanya ancaman.
Tak Ada Perjuangan Yang Sia - Sia
Tokoh Masyarakat Dayak Benuaq Dianugerahi 'Equator Prize'
PERJUANGAN Petrus Asuy mempertahankan komunitas masyarakat dan hutan adat Dayak Benuaq di Muara Tae, kecamatan Jempang, kabupaten Kutai Barat, Kalimantan Timur sejak tahun 1999 tampaknya memang tidak sia-sia.
Pertengahan pekan ini Program Pembangunan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNDP) menganugerahinya “Equator Prize” yang khusus diberikan kepada 20 tokoh dunia yang dinilai berjasa besar memerangi kemiskinan, melindungi alam dan memperkuat ketahanan terhadap perubahan iklim.
Diwawancarai VOA sebelum berangkat ke Paris, Petrus Asuy mengatakan sangat bahagia dengan pengakuan dunia ini, mengingat beban yang dirasakannya ketika mempertahankan keberadaan komunitas dan hutan adat itu juga tidak kecil.
“Dalam perjuangan selama ini, kami banyak mendapat beban, bukan dukungan, mulai dari serangan, intimidasi dan aksi kekerasan dari aparat keamanan dan perusahaan. Tapi kami berjuang terus karena jika kami tidak memperjuangkannya, tidak ada orang lain yang akan melakukannya. Kami berjuang untuk kehidupan jangka panjang, anak cucu kita.
“Perusahaan kelapa sawit tidak pernah memperhatikan kehidupan masyarakat setempat, mereka hanya peduli sendiri. Jika kami tidak berjuang maka kehidupan masyarakat adat ini akan punah dan tanah kami pun musnah,” ujarnya.
Lebih jauh, Petrus Asuy mengatakan keserakahan perusahaan-perusahaan kelapa sawit dan pertambangan untuk menguasai tanah masyarakat adat tidak saja dilakukan dengan cara-cara politis seperti memberhentikan pejabat lokal yang semula membela hak-hak masyarakat adat dan mempersulit pengurusan dokumen atau ijin pembangunan rumah warga, tetapi juga dengan intimidasi dan kekerasan.
“Tekanannya hebat sekali. Mereka sekarang sudah mengganti pejabat-pejabat menjadi yang pro-perusahaan semua. Perjuangan saya makin berat karena baru-baru ini mereka mengangkat empat orang bekas narapidana, yang baru saja keluar dari penjara, untuk menjadi aparat desa.
“Coba bayangkan preman-preman yang baru keluar dari penjara sekarang diangkat menjadi aparat keamanan di desa dan bahkan jadi sekretaris desa. Mereka baru keluar dari penjara, kenapa bisa diangkat jadi aparat di kampung. Karena mereka mau mengamankan kepentingan perusahaan-perusahaan itu dan melawan kami. Tapi kami tidak goyang karena mereka memang harus kami lawan!” tambahnya.
Sebelum perusahaan-perusahaan pemegang hak pengusahaan hutan (HPH) kelapa sawit dan tambang ada, luas tanah adat di Muara Tae pada tahun 1971 mencapai 12 ribu hektar. Saat ini luas tanah adat hanya empat ribu hektar.
“Itu juga sisa dari tambang batubara, HTI, sawit, kayu borne, dan lain-lain. Yang kita bisa selamatkan sekarang tinggal empat ribu hektar. Tapi mereka luar biasa, mereka bisa mendapat ijin perkebunan kelapa sawit yang tinggal 500 meter saja dari kampong rakyat. Ini tidak cukup untuk kami. Apalagi jika mereka terus mendesak kami.”
Ketika ditanya apakah permainan ijin ini berawal dari pemberian ijin, iya membenarnkannya. “Iya. Jika saya lihat pemberian ijin itu betul-betul tidak memperhatikan kepentingan masyarakat di desa, kabupaten, dan sebagainya. Mereka hanya tahu kepentingan perusahaan. Mereka hanya mengutamakan pengusaha. Jadi memang ini kesalahan pemerintah kita sendiri. Jadi kami merasa sedih ketika berjuang karena seperti melawan ibu-bapak kami sendiri,” katanya lagi.
Suku adat Dayak Benuaq diketahui hidup dari hasil “ladang bergilir” di daerah pegunungan. Mereka biasa menanam padi gunung, jagung, pisang, tebu dan buah-buahan, yang hasilnya dikonsumsi sendiri atau dijual ke kota.
“Nah jika tidak ada lahan, bagaimana kami bisa hidup. Kami tidak bisa berdagang atau jadi nelayan. Mungkin ada yang beralih jadi seperti itu, tapi sedikit sekali dan akhirnya menyerah. Maka hutan harus dipelihara, dijaga, dirawat untuk hidup dan kami tidak bisa tinggal di lahan yang sempit, kami secara turun menurun hidup di lahan yang luas,” kata Petrus.
Untuk mencegah pengambilalihan hutan rakyat oleh perusahaan-perusahaan kelapa sawit dan tambang, kini banyak warga adat yang membangun pos-pos jaga di pinggir ladang mereka. Warga juga sudah menyiapkan enam ribu bibit tanaman lokal seperti gaharu dan ulin untuk merehabilitas hutan adat yang digusur secara sepihak.
Ketika ditanya apa yang akan dilakukannya dengan hadiah uang sebesar 10 ribu dolar yang didapatnya dari UNDP, Petrus Asuy dengan terbata-bata mengatakan ingin membeli mobil supaya bisa dipergunakan semua warga adat Dayak Benuaq.
Petrus mengatakan, “Saya ingin semua warga adat menikmati kemenangan ini. Kami sudah diskusikan dan ingin membeli mobil yang bisa dipakai semua warga adat. Bisa untuk transportasi di hutan, untuk menjaga hutan dan untuk kebutuhan kami sehari-hari.”
Masyarakat adat Dayak Benuaq di Kutai Barat, Kalimantan Timur kini hanya tinggal sekitar 500 KK dengan jumlah penduduk asli sekitar dua ribu orang.
PERJUANGAN Petrus Asuy mempertahankan komunitas masyarakat dan hutan adat Dayak Benuaq di Muara Tae, kecamatan Jempang, kabupaten Kutai Barat, Kalimantan Timur sejak tahun 1999 tampaknya memang tidak sia-sia.
Pertengahan pekan ini Program Pembangunan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNDP) menganugerahinya “Equator Prize” yang khusus diberikan kepada 20 tokoh dunia yang dinilai berjasa besar memerangi kemiskinan, melindungi alam dan memperkuat ketahanan terhadap perubahan iklim.
Diwawancarai VOA sebelum berangkat ke Paris, Petrus Asuy mengatakan sangat bahagia dengan pengakuan dunia ini, mengingat beban yang dirasakannya ketika mempertahankan keberadaan komunitas dan hutan adat itu juga tidak kecil.
“Dalam perjuangan selama ini, kami banyak mendapat beban, bukan dukungan, mulai dari serangan, intimidasi dan aksi kekerasan dari aparat keamanan dan perusahaan. Tapi kami berjuang terus karena jika kami tidak memperjuangkannya, tidak ada orang lain yang akan melakukannya. Kami berjuang untuk kehidupan jangka panjang, anak cucu kita.
“Perusahaan kelapa sawit tidak pernah memperhatikan kehidupan masyarakat setempat, mereka hanya peduli sendiri. Jika kami tidak berjuang maka kehidupan masyarakat adat ini akan punah dan tanah kami pun musnah,” ujarnya.
Lebih jauh, Petrus Asuy mengatakan keserakahan perusahaan-perusahaan kelapa sawit dan pertambangan untuk menguasai tanah masyarakat adat tidak saja dilakukan dengan cara-cara politis seperti memberhentikan pejabat lokal yang semula membela hak-hak masyarakat adat dan mempersulit pengurusan dokumen atau ijin pembangunan rumah warga, tetapi juga dengan intimidasi dan kekerasan.
“Tekanannya hebat sekali. Mereka sekarang sudah mengganti pejabat-pejabat menjadi yang pro-perusahaan semua. Perjuangan saya makin berat karena baru-baru ini mereka mengangkat empat orang bekas narapidana, yang baru saja keluar dari penjara, untuk menjadi aparat desa.
“Coba bayangkan preman-preman yang baru keluar dari penjara sekarang diangkat menjadi aparat keamanan di desa dan bahkan jadi sekretaris desa. Mereka baru keluar dari penjara, kenapa bisa diangkat jadi aparat di kampung. Karena mereka mau mengamankan kepentingan perusahaan-perusahaan itu dan melawan kami. Tapi kami tidak goyang karena mereka memang harus kami lawan!” tambahnya.
Sebelum perusahaan-perusahaan pemegang hak pengusahaan hutan (HPH) kelapa sawit dan tambang ada, luas tanah adat di Muara Tae pada tahun 1971 mencapai 12 ribu hektar. Saat ini luas tanah adat hanya empat ribu hektar.
“Itu juga sisa dari tambang batubara, HTI, sawit, kayu borne, dan lain-lain. Yang kita bisa selamatkan sekarang tinggal empat ribu hektar. Tapi mereka luar biasa, mereka bisa mendapat ijin perkebunan kelapa sawit yang tinggal 500 meter saja dari kampong rakyat. Ini tidak cukup untuk kami. Apalagi jika mereka terus mendesak kami.”
Ketika ditanya apakah permainan ijin ini berawal dari pemberian ijin, iya membenarnkannya. “Iya. Jika saya lihat pemberian ijin itu betul-betul tidak memperhatikan kepentingan masyarakat di desa, kabupaten, dan sebagainya. Mereka hanya tahu kepentingan perusahaan. Mereka hanya mengutamakan pengusaha. Jadi memang ini kesalahan pemerintah kita sendiri. Jadi kami merasa sedih ketika berjuang karena seperti melawan ibu-bapak kami sendiri,” katanya lagi.
Suku adat Dayak Benuaq diketahui hidup dari hasil “ladang bergilir” di daerah pegunungan. Mereka biasa menanam padi gunung, jagung, pisang, tebu dan buah-buahan, yang hasilnya dikonsumsi sendiri atau dijual ke kota.
“Nah jika tidak ada lahan, bagaimana kami bisa hidup. Kami tidak bisa berdagang atau jadi nelayan. Mungkin ada yang beralih jadi seperti itu, tapi sedikit sekali dan akhirnya menyerah. Maka hutan harus dipelihara, dijaga, dirawat untuk hidup dan kami tidak bisa tinggal di lahan yang sempit, kami secara turun menurun hidup di lahan yang luas,” kata Petrus.
Untuk mencegah pengambilalihan hutan rakyat oleh perusahaan-perusahaan kelapa sawit dan tambang, kini banyak warga adat yang membangun pos-pos jaga di pinggir ladang mereka. Warga juga sudah menyiapkan enam ribu bibit tanaman lokal seperti gaharu dan ulin untuk merehabilitas hutan adat yang digusur secara sepihak.
Ketika ditanya apa yang akan dilakukannya dengan hadiah uang sebesar 10 ribu dolar yang didapatnya dari UNDP, Petrus Asuy dengan terbata-bata mengatakan ingin membeli mobil supaya bisa dipergunakan semua warga adat Dayak Benuaq.
Petrus mengatakan, “Saya ingin semua warga adat menikmati kemenangan ini. Kami sudah diskusikan dan ingin membeli mobil yang bisa dipakai semua warga adat. Bisa untuk transportasi di hutan, untuk menjaga hutan dan untuk kebutuhan kami sehari-hari.”
Masyarakat adat Dayak Benuaq di Kutai Barat, Kalimantan Timur kini hanya tinggal sekitar 500 KK dengan jumlah penduduk asli sekitar dua ribu orang.
Kebijakan Pemimpin Yang Berguna Bagi Masyarakat Luas
Merawat Cucu, Kakek Nenek di Australia Dapat Subsidi
Sekitar 4000 kakek nenek yang merawat cucu di Australia akan dapat mengakses bantuan subsidi perawatan anak dari pemerintah.
Kakek-nenek di Australia yang merawat cucunya akan memiliki lebih banyak akses pada subsidi perawatan anak dari pemerintah.
Kabar gembira ini merupakan bagian dari revisi paket kebijakan subsidi perawatan anak yang akan diusulkan Pemerintah Federal kepada parlemen pekan ini.
Di bawah paket kebijakan yang baru ini semua kakek-nenek yang menjadi pengasuh utama cucunya akan dibebaskan dari uji aktivitas perawatan anak.
Itu berarti mereka tidak perlu harus berstatus sebagai pekerja atau pelajar untuk bisa mengakses perawatan anak yang didanai pemerintah.
Pengasuh kakek-nenek yang menerima bantuan dana subsidi ini nantinya bisa mengakses penitipan anak hingga 100 jam dalam dua minggu tanpa harus membayar biaya apapun.
Menteri Pendidikan Simon Birmingham mengatakan bahwa perubahan ini akan berlaku untuk hampir 4.000 kakek-nenek di Australia dan akan menelan biaya Pemerintah sekitar 20 juta dollar.
"Kami sudah pasti mendengarkan masukan mengenai masalah ini dan telah mempertimbangkannya dalam dengan seksama untuk melakukan perubahan signifikan terkait ketentuan perawatan anak ini untuk memastikan bahwa kita mendapatkan undang-undang yang tepat," katanya.
"Yang penting dalam perubahan kebijakan ini adalah kakek-nenek dan cucunya, kami hendak memastikan tersedianya dukungan bagi cucunya yang rentan dan membutuhkan tambahan pengajaran dan dapat mengatasi kesulitan keuangan kakek-nenek yang memberikan layanan yang luar biasa dalam membantu merawat cucu mereka ketika orang tua mereka tidak dalam posisi untuk melakukannya. "
Pemerintah juga akan mengubah pengaturan untuk kalangan berpenghasilan tinggi dengan memotong kembali subsidi bagi keluarganya setelah mereka mulai memiliki pendapatkan lebih dari 250.000 dollar setahun.
Pada saat itu subsidi akan mulai diturunkan secara tajam dari 50 persen dari biaya perawatan anak hingga hanya 20 persen untuk keluarga yang berpendapatan 340.000 dollar setahun.
"Kami sudah mempelajari semua aspek dari rencana kebijakan ini dan kami telah memastikan bahwa kita telah menindaklanjuti kekhawatiran kalau tingkat subsidi kemungkinan sedikit terlalu tinggi untuk beberapa keluarga berpenghasilan tinggi dan membuat penyesuaian yang selayaknya," kata Senator Birmingham.
"Ini masih merupakan paket yang baik hati yang melibatkan lebih dari tambahan anggaran 3 miliar dollar sebagai bagian dari pengeluaran pemerintah. Tapi kita hendak memastikan anggaran tersebut dikeluarkan untuk membantu kelompok warga yang memang benar-benar layak dibantu dan kewajiban keluarga dari kalangan berpendapatan rendah.”
Senator Birmingham mengatakan revisi UU paket perawatan anak ini akan dibahas di parlemen pekan ini. Pemerintah menginginkan kebijakan ini sudah bisa diterapkan tahun 2017 mendatang.
Sekitar 4000 kakek nenek yang merawat cucu di Australia akan dapat mengakses bantuan subsidi perawatan anak dari pemerintah.
Kakek-nenek di Australia yang merawat cucunya akan memiliki lebih banyak akses pada subsidi perawatan anak dari pemerintah.
Kabar gembira ini merupakan bagian dari revisi paket kebijakan subsidi perawatan anak yang akan diusulkan Pemerintah Federal kepada parlemen pekan ini.
Di bawah paket kebijakan yang baru ini semua kakek-nenek yang menjadi pengasuh utama cucunya akan dibebaskan dari uji aktivitas perawatan anak.
Itu berarti mereka tidak perlu harus berstatus sebagai pekerja atau pelajar untuk bisa mengakses perawatan anak yang didanai pemerintah.
Pengasuh kakek-nenek yang menerima bantuan dana subsidi ini nantinya bisa mengakses penitipan anak hingga 100 jam dalam dua minggu tanpa harus membayar biaya apapun.
Menteri Pendidikan Simon Birmingham mengatakan bahwa perubahan ini akan berlaku untuk hampir 4.000 kakek-nenek di Australia dan akan menelan biaya Pemerintah sekitar 20 juta dollar.
"Kami sudah pasti mendengarkan masukan mengenai masalah ini dan telah mempertimbangkannya dalam dengan seksama untuk melakukan perubahan signifikan terkait ketentuan perawatan anak ini untuk memastikan bahwa kita mendapatkan undang-undang yang tepat," katanya.
"Yang penting dalam perubahan kebijakan ini adalah kakek-nenek dan cucunya, kami hendak memastikan tersedianya dukungan bagi cucunya yang rentan dan membutuhkan tambahan pengajaran dan dapat mengatasi kesulitan keuangan kakek-nenek yang memberikan layanan yang luar biasa dalam membantu merawat cucu mereka ketika orang tua mereka tidak dalam posisi untuk melakukannya. "
Pemerintah juga akan mengubah pengaturan untuk kalangan berpenghasilan tinggi dengan memotong kembali subsidi bagi keluarganya setelah mereka mulai memiliki pendapatkan lebih dari 250.000 dollar setahun.
Pada saat itu subsidi akan mulai diturunkan secara tajam dari 50 persen dari biaya perawatan anak hingga hanya 20 persen untuk keluarga yang berpendapatan 340.000 dollar setahun.
"Kami sudah mempelajari semua aspek dari rencana kebijakan ini dan kami telah memastikan bahwa kita telah menindaklanjuti kekhawatiran kalau tingkat subsidi kemungkinan sedikit terlalu tinggi untuk beberapa keluarga berpenghasilan tinggi dan membuat penyesuaian yang selayaknya," kata Senator Birmingham.
"Ini masih merupakan paket yang baik hati yang melibatkan lebih dari tambahan anggaran 3 miliar dollar sebagai bagian dari pengeluaran pemerintah. Tapi kita hendak memastikan anggaran tersebut dikeluarkan untuk membantu kelompok warga yang memang benar-benar layak dibantu dan kewajiban keluarga dari kalangan berpendapatan rendah.”
Senator Birmingham mengatakan revisi UU paket perawatan anak ini akan dibahas di parlemen pekan ini. Pemerintah menginginkan kebijakan ini sudah bisa diterapkan tahun 2017 mendatang.
Desa Dengan Penduduk Tanpa Bahasa
Sudah Tujuh Turunan, Penduduk Desa Ini Tak Bicara
Di Desa Bengkala, para penduduknya sudah terbiasa dengan gaya hidup orang tuli. Seluruh desa, orang berbicara menggunakan tangan mereka.
Para turis asing yang mengunjungi Bali biasanya cenderung menggunakan bahasa Inggris untuk berkomunikasi dengan warga lokal, sebab tidak sedikit penduduk setempat yang menguasai bahasa Inggris.
Bahkan terkadang beberapa turis asing telah menguasai bahasa Indonesia, sebagai bahasa nasional di Indonesia.
Karena penduduk di Bali biasanya menggunakan dua bahasa tersebut untuk berbicara dengan turis atau wisawatan. Akan tetapi, bila anda tiba di sebuah desa yang berada di hutan Utara Bali , ada bahasa yang lebih sulit dipahami.
Secara geografis, ini disebut bahasa, orang asing dan penduduk bali menyebutnya "Kata Kolok", bahasa yang tidak pernah diucapkan.
Kata kolok, dikenal sebagai "pembicaraan orang tuli," sebuah bahasa yang sangat unik, bahasa isyarat pedesaan, berbeda dengan bahasa isyarat internasional atau Indonesia. Bahasa aneh ini sudah menjadi bahasa utama yang digunakan warga di di Desa Bengkala yang berada di hutan utara BaliBengkala secara turun temurun.
Di Bali, banyak penduduk lokal menyebut desa Bengkala sebagai "Desa Kolok" atau Desa Tuli. Di Bengkala jumlah penduduk tuli lebih tinggi dibandingkan orang yang terlahir normal selama lebih dari tujuh generasi. Ada sekitar 3000 penduduk desa telah tuli sejak lahir.
Jumlah tersebut sangatlah banyak. Sebagai perbandingan, dari 1000 kelahiran bayi di Amerika Serikat, ada dua hingga tiga anak yang terlahir tuli. Tingginya persentase tuli disebabkan oleh gen resesif geografis-centric, yang disebut DFNB3, yang telah hadir di desa selama lebih dari tujuh generasi.
Selama bertahun-tahun, penduduk desa percaya tuli itu hasil dari kutukan.
"Cerita yang terkenal adalah bahwa dua orang dengan kekuatan sihir berperang satu sama lain dan kemudian mengutuk satu sama lain untuk menjadi tuli," kata Ida Mardana, walikota desa Bengkala, yang bisa berbicara Bali, Indonesia, dan Inggris, dan kata kolok.
Ia mengatakan, arti dari Bengkala adalah tempat bagi seseorang untuk bersembunyi.
Di Desa Bengkala, para penduduknya sudah terbiasa dengan gaya hidup orang tuli. Seluruh desa, orang berbicara menggunakan tangan mereka. Para orangtua di Desa Bengkala mengajari anak-anak mereka kata kolok di rumah, menanamkan benih kesetaraan yang akan tumbuh ketika anak-anak mereka dewasa.
Begitu juga di sekolahan. "Siswa tunarungu belajar bersama-sama dengan mendengar siswa di sini," kata Mardana.
"Guru berbicara sekaligus menggunakan bahasa isyarat pada saat yang sama. Sehingga, hampir semua orang tahu kata kolok," tambahnya.
Untuk mata pencaharian, mayoritas penduduk di Desa Bengkala, merupakan petani miskin yang hanya menanam pisang, mangga, jambu, mencari rumput gajah, merawat beberapa sapi dan babi serta beberapa ratus ekor ayam.
Di pasar lokal, mereka harus menggunakan timbangan dan gerakan tangan untuk bisa menjual hasil panen mereka.
"Kadang-kadang warga di Desa Tuli menghadapi sedikit kesulitan berkomunikasi. Tapi mereka menyelesaikannya dengan penandatanganan sederhana, kata Kadek Sami, seorang ibu yang memiliki dua anak yang mengalami gangguan pendengaran.
Generasi muda tuli di Bengkala kini mulai menggunakan ponsel pintar untuk berkomunikasi, media sosial, dan bahasa isyarat internasional.
Dalam beberapa tahun terakhir, remaja-remaja tuli telah mendaftar di sekolah asrama tuli terdekat di Jimbaran, dan belajar bahasa Indonesia.
Di Desa Bengkala, para penduduknya sudah terbiasa dengan gaya hidup orang tuli. Seluruh desa, orang berbicara menggunakan tangan mereka.
Para turis asing yang mengunjungi Bali biasanya cenderung menggunakan bahasa Inggris untuk berkomunikasi dengan warga lokal, sebab tidak sedikit penduduk setempat yang menguasai bahasa Inggris.
Bahkan terkadang beberapa turis asing telah menguasai bahasa Indonesia, sebagai bahasa nasional di Indonesia.
Karena penduduk di Bali biasanya menggunakan dua bahasa tersebut untuk berbicara dengan turis atau wisawatan. Akan tetapi, bila anda tiba di sebuah desa yang berada di hutan Utara Bali , ada bahasa yang lebih sulit dipahami.
Secara geografis, ini disebut bahasa, orang asing dan penduduk bali menyebutnya "Kata Kolok", bahasa yang tidak pernah diucapkan.
Kata kolok, dikenal sebagai "pembicaraan orang tuli," sebuah bahasa yang sangat unik, bahasa isyarat pedesaan, berbeda dengan bahasa isyarat internasional atau Indonesia. Bahasa aneh ini sudah menjadi bahasa utama yang digunakan warga di di Desa Bengkala yang berada di hutan utara BaliBengkala secara turun temurun.
Di Bali, banyak penduduk lokal menyebut desa Bengkala sebagai "Desa Kolok" atau Desa Tuli. Di Bengkala jumlah penduduk tuli lebih tinggi dibandingkan orang yang terlahir normal selama lebih dari tujuh generasi. Ada sekitar 3000 penduduk desa telah tuli sejak lahir.
Jumlah tersebut sangatlah banyak. Sebagai perbandingan, dari 1000 kelahiran bayi di Amerika Serikat, ada dua hingga tiga anak yang terlahir tuli. Tingginya persentase tuli disebabkan oleh gen resesif geografis-centric, yang disebut DFNB3, yang telah hadir di desa selama lebih dari tujuh generasi.
Selama bertahun-tahun, penduduk desa percaya tuli itu hasil dari kutukan.
"Cerita yang terkenal adalah bahwa dua orang dengan kekuatan sihir berperang satu sama lain dan kemudian mengutuk satu sama lain untuk menjadi tuli," kata Ida Mardana, walikota desa Bengkala, yang bisa berbicara Bali, Indonesia, dan Inggris, dan kata kolok.
Ia mengatakan, arti dari Bengkala adalah tempat bagi seseorang untuk bersembunyi.
Di Desa Bengkala, para penduduknya sudah terbiasa dengan gaya hidup orang tuli. Seluruh desa, orang berbicara menggunakan tangan mereka. Para orangtua di Desa Bengkala mengajari anak-anak mereka kata kolok di rumah, menanamkan benih kesetaraan yang akan tumbuh ketika anak-anak mereka dewasa.
Begitu juga di sekolahan. "Siswa tunarungu belajar bersama-sama dengan mendengar siswa di sini," kata Mardana.
"Guru berbicara sekaligus menggunakan bahasa isyarat pada saat yang sama. Sehingga, hampir semua orang tahu kata kolok," tambahnya.
Untuk mata pencaharian, mayoritas penduduk di Desa Bengkala, merupakan petani miskin yang hanya menanam pisang, mangga, jambu, mencari rumput gajah, merawat beberapa sapi dan babi serta beberapa ratus ekor ayam.
Di pasar lokal, mereka harus menggunakan timbangan dan gerakan tangan untuk bisa menjual hasil panen mereka.
"Kadang-kadang warga di Desa Tuli menghadapi sedikit kesulitan berkomunikasi. Tapi mereka menyelesaikannya dengan penandatanganan sederhana, kata Kadek Sami, seorang ibu yang memiliki dua anak yang mengalami gangguan pendengaran.
Generasi muda tuli di Bengkala kini mulai menggunakan ponsel pintar untuk berkomunikasi, media sosial, dan bahasa isyarat internasional.
Dalam beberapa tahun terakhir, remaja-remaja tuli telah mendaftar di sekolah asrama tuli terdekat di Jimbaran, dan belajar bahasa Indonesia.
Mukjizat Dalam Sebuah Ciuman
Tumor Bayi Ini Mengecil Usai Dicium Paus Fransiskus
Hasil Scan Bayi Gianna Masciantonio
PHILADELPHIA – Mukjizat. Satu kata itu yang acap dihaturkan pasangan suami istri (pasutri), Joey dan Kristen Masciantonio. Putri mereka yang baru berusia setahun, Gianna, nyaris sembuh dari tumornya usai dicium Paus Fransiskus.
Tumor di otak Gianna berangsur mengecil. Hasil pemindaian MRI terakhir bulan ini, tumor Gianna nyaris tak terlihat dibanding Agustus silam.
Pasutri Masciantonio percaya bahwa itu merupakan mukjizat, pasca-kening Gianna dicium pemimpin umat Katolik dunia itu pada September lalu, ketika Paus pada sebuah event di Philadelphia, Amerika Serikat.
“Tahun lalu kehidupannya sangat menyedihkan. Sekarang kami bisa hidup bahagia bersamanya (Gianna),” papar Joey, disitat Daily Mail.
“Saya pikir ini semua berkah dari Tuhan. Saya percaya bahwa Paus adalah utusan dari Tuhan,” tandasnya singkat.
Hasil Scan Bayi Gianna Masciantonio
PHILADELPHIA – Mukjizat. Satu kata itu yang acap dihaturkan pasangan suami istri (pasutri), Joey dan Kristen Masciantonio. Putri mereka yang baru berusia setahun, Gianna, nyaris sembuh dari tumornya usai dicium Paus Fransiskus.
Tumor di otak Gianna berangsur mengecil. Hasil pemindaian MRI terakhir bulan ini, tumor Gianna nyaris tak terlihat dibanding Agustus silam.
Pasutri Masciantonio percaya bahwa itu merupakan mukjizat, pasca-kening Gianna dicium pemimpin umat Katolik dunia itu pada September lalu, ketika Paus pada sebuah event di Philadelphia, Amerika Serikat.
“Tahun lalu kehidupannya sangat menyedihkan. Sekarang kami bisa hidup bahagia bersamanya (Gianna),” papar Joey, disitat Daily Mail.
“Saya pikir ini semua berkah dari Tuhan. Saya percaya bahwa Paus adalah utusan dari Tuhan,” tandasnya singkat.
Jangan Hanya Berani Jadi Jago Kandang
Wahai Penggiat Startup, Pilih Go Global atau Jago Kandang?
Jakarta - Pertumbuhan ekosistem startup di Indonesia sangat menggembirakan. Dalam beberapa tahun terakhir, makin banyak anak muda yang terpikir membuat startup.
"Memang banyak yang latah, tapi menurut gue bagus. Jadi lebih banyak startup kan positif buat profile Indonesia juga naik," kata Senior Vice President of Growth Freelancer.com Wilix Halim, berbincang dengan detikINET pekan lalu.
Pengalamannya mengawal Freelancer yang bermarkas di Australia, membuatnya hafal dengan tren startup di Negeri Kanguru tersebut, dan melihat perbedaannya dengan di Indonesia.
"Indonesia itu five years behind dibandingkan Australia. Di Australia dan US (Amerika Serikat) startupnya udah global thinking-nya. Kalau di Indonesia kan masih lokal mikirnya," ujar lulusan bidang robotik dan teknik informatika University of Melbourne ini.
Namun dikatakannya, pola pikir lokal sah-sah saja karena tergantung bisnis apa yang dirintis. Dalam hal ini, Wilix menekankan sebuah startup harus melihat ukuran pasar yang akan disasar.
"I think that's okay ya. Dilihatnya dari market size. Berapa potensi yang bisa kita target. Jadi kalau seperti Bukalapak atau Tokopedia gak apa fokus ke lokal karena market size-nya di Indonesia aja besar banget kan," kata Wilix.
Pola pikir global menurutnya diperlukan ketika startup yang didirikan memang tak hanya menyasar kebutuhan lokal, tetapi juga pengguna atau konsumen di tingkat global.
"Freelancer.com itu contohnya. Dari awal mindset-nya global, karena ngapain kalau lokal saja. Kita ingin agar orang bisa mendapat project dari mana saja globally. Kalau lokal di Australia saja itu kecil. Sisanya itu tersebar di area lebih besar," terang Wilix memberi contoh.
Wilix pun memberi pandangan lain soal gap perkembangan startup di Australia dengan Indonesia. Menurutnya, hal ini justru menjadi potensi pertumbuhan yang besar.
"Startup yang pintar, dalam lima tahun ke depan tahu akan seperti apa. Mereka mengkopi dari Australia dan US, bisa lebih bagus startupnya. Indonesia growth-nya bisa 5-6 kali. Internet penetration masih berkembang, kalau di Australia udah 93%, sudah lebih dulu. Jadi pasarnya masih besar di Indonesia," simpulnya.
Wilix Halim, Anak Medan yang Jadi Growth Hacker Global
Jakarta - Freelancer.com belakangan sering terdengar. Beranjak dari sebuah startup yang didirikan pada 2009 di Australia, Freelancer tumbuh menjadi marketplace freelancing, outsourcing dan crowdsourcing terbesar di dunia. Di balik itu, ada peran seorang anak muda bernama Wilix Halim yang tak bisa disepelekan.
"Saya asal dari Medan. Umur 15 pindah ke Australia, sekolah 5 tahun bidang robotik dan teknik informatika di University of Melbourne," Wilix memperkenalkan diri saat bertemu detikINET.
Lulus kuliah, Wilix sempat bekerja di Honeywell selama enam bulan sebelum bertemu dengan CEO Freelancer.com Matt Barrie yang memintanya bergabung. Siapa sangka, ini menjadi permulaan karirnya yang cemerlang.
"Ketemu Matt waktu itu Freelancer masih kecil, baru ada 20 orang, masih startup gitu. Saya masuk jadi data analyst," kenang Wilix.
Tantangan dari Matt
Masa-masa awal bekerja di Freelancer meninggalkan cerita menarik yang selalu diingat Wilix. Kantor Freelancer saat itu masih kecil karena belum terlalu banyak orang. Alhasil dia mendapat meja kerja dekat toilet.
"Jadi saya tahu siapa saja yang bolak balik ke toilet hahaha," kelakar Wilix. Namun yang paling membuatnya terkesan adalah perlakuan Matt yang ikut membentuk karakternya dalam bekerja.
"Bos gue itu orangnya fokus banget. Dia cuma bilang, revenue company segini, loe harus buat jadi segini. I think that's a challenge. Harus mikir. Gak ada arahan. Itu semua cuma mindset. Bos gue cuma kasih satu task doang, setelah itu dia back off," kata Wilix.
Tantangan ini membuat Wilix putar otak memaksimalkan keahliannya dalam urusan analisa data. Fokusnya hanya satu, bagaimana semua data tersebut dimanfaatkan untuk membuat perusahaan tumbuh.
Hubungannya dengan Matt pun lebih seperti teman. Dia sama sekali tidak merasa sungkan berdiskusi kapan pun dengan bosnya, bahkan di pagi buta sekalipun.
Berkat ketekunannya, Wilix berhasil menyelesaikan setiap tantangan yang diberikan Matt. Terbukti, Freelancer terus tumbuh sejak dirinya bergabung. Dua tahun lalu, perusahaan ini sudah go public di bursa saham Australia dan valuasinya kini Rp 8 triliun.
Karena prestasinya, Matt mempercayakan si anak Medan yang pada 2011 berusia 23 tahun, menduduki jabatan Senior Vice President of Growth hingga sekarang.
"Dari jumlah pengguna waktu itu baru 500 ribu orang, sekarang udah 17 juta globally. Dan sejak itu pendapatannya naik sampai 12 kali. Selama empat tahun posisi saya dari data analyst, totalnya sekarang ada 470 orang karyawan di Freelancer," kata Wilix.
Wilix merasa tersanjung dipercaya mengemban jabatan penting di usia muda, yang boleh dibilang belum punya banyak pengalaman. Karakter dan cara kerja Matt yang tidak konvensional membuat Wilix mengagumi bosnya. Dia bahkan tak malu-malu mengakui Matt sebagai role model-nya dalam bekerja.
"Itu jadi salah satu manajemen teknik yang gue copy dari dia. Jadi semua itu gue kasih task-nya doang. Selalu mikir mereka itu lebih pintar dari gue. Jadi gue cuma minta dan selebihnya back off, you do your job. Percaya sama mereka. Kalau ada masalah baru gue masuk," jelasnya.
Growth Hacker Skala Global
Jika ditanya apa itu growth hacking, Wilix mengatakannya hanya sebuah mindset, yakni bagaimana agar sebuah perusahaan bisa tumbuh dengan memanfaatkan analisa data.
"Jadi mindset-nya, pakai cara apapun untuk bisa growth. Jadi fokusnya growth, growth, growth. Kalau di company lain itu biasanya timnya kecil untuk fokus ke growth. Kalau di Freelancer lain, semuanya. Makanya semuanya dari bawah ke atas mindset-nya growth termasuk CEO-nya. Gak ada lagi yang paling penting selain itu," terangnya.
Alih-alih mempekerjakan tim marketing, Wilix lebih suka mempekerjakan tim engineering untuk fokus pada pertumbuhan. Trik ini menurutnya berlaku untuk semua bisnis.
Dikatakannya, bisnis saat ini makin menekankan efisiensi, efektivitas dan ketepatan dalam meraih pertumbuhan serta revenue. Hati-hati sekaligus agresif diperlukan dalam persaingan yang sangat ketat. Bukan lagi intuisi yang dikedepankan, melainkan analisa data.
"Gue lebih suka engineer karena mereka selalu mikirnya ilmiah, skeptis, mencintai angka dan gemar menganalisa. Di sisi lain itu menjadi challenge, gimana pakai engineering mindset to solve business. Jadi bukan orang business to solve business," ungkap pria yang lahir 27 tahun lalu ini.
Wilix menyebut dirinya dan para engineer ini sebagai orang-orang 'hybrid' engineer yang berperan sebagai marketer. Orang-orang ini dapat menciptakan pertumbuhan luar biasa karena kemampuan mereka menggabungkan talenta engineering dan marketing.
Growth hacking saat ini tak hanya dipakai startup tetapi juga menjadi fokus para brand besar untuk lebih menggenjot pertumbuhan revenue mereka. Berkat reputasinya meningkatkan pertumbuhan Freelancer, membuat Wilix dipandang sebagai growth hacker kelas global dan kini sering diminta membagi triknya.
"Pesan saya buat startup very simple, always experiment and always be data driven. Semua eksperimen yang kita buat harus data driven dan marketing campaign yang kita buat harus kita tracking supaya tahu ini bekerja atau tidak. Semuanya harus di-track," pesannya.
Jakarta - Pertumbuhan ekosistem startup di Indonesia sangat menggembirakan. Dalam beberapa tahun terakhir, makin banyak anak muda yang terpikir membuat startup.
"Memang banyak yang latah, tapi menurut gue bagus. Jadi lebih banyak startup kan positif buat profile Indonesia juga naik," kata Senior Vice President of Growth Freelancer.com Wilix Halim, berbincang dengan detikINET pekan lalu.
Pengalamannya mengawal Freelancer yang bermarkas di Australia, membuatnya hafal dengan tren startup di Negeri Kanguru tersebut, dan melihat perbedaannya dengan di Indonesia.
"Indonesia itu five years behind dibandingkan Australia. Di Australia dan US (Amerika Serikat) startupnya udah global thinking-nya. Kalau di Indonesia kan masih lokal mikirnya," ujar lulusan bidang robotik dan teknik informatika University of Melbourne ini.
Namun dikatakannya, pola pikir lokal sah-sah saja karena tergantung bisnis apa yang dirintis. Dalam hal ini, Wilix menekankan sebuah startup harus melihat ukuran pasar yang akan disasar.
"I think that's okay ya. Dilihatnya dari market size. Berapa potensi yang bisa kita target. Jadi kalau seperti Bukalapak atau Tokopedia gak apa fokus ke lokal karena market size-nya di Indonesia aja besar banget kan," kata Wilix.
Pola pikir global menurutnya diperlukan ketika startup yang didirikan memang tak hanya menyasar kebutuhan lokal, tetapi juga pengguna atau konsumen di tingkat global.
"Freelancer.com itu contohnya. Dari awal mindset-nya global, karena ngapain kalau lokal saja. Kita ingin agar orang bisa mendapat project dari mana saja globally. Kalau lokal di Australia saja itu kecil. Sisanya itu tersebar di area lebih besar," terang Wilix memberi contoh.
Wilix pun memberi pandangan lain soal gap perkembangan startup di Australia dengan Indonesia. Menurutnya, hal ini justru menjadi potensi pertumbuhan yang besar.
"Startup yang pintar, dalam lima tahun ke depan tahu akan seperti apa. Mereka mengkopi dari Australia dan US, bisa lebih bagus startupnya. Indonesia growth-nya bisa 5-6 kali. Internet penetration masih berkembang, kalau di Australia udah 93%, sudah lebih dulu. Jadi pasarnya masih besar di Indonesia," simpulnya.
Wilix Halim, Anak Medan yang Jadi Growth Hacker Global
Jakarta - Freelancer.com belakangan sering terdengar. Beranjak dari sebuah startup yang didirikan pada 2009 di Australia, Freelancer tumbuh menjadi marketplace freelancing, outsourcing dan crowdsourcing terbesar di dunia. Di balik itu, ada peran seorang anak muda bernama Wilix Halim yang tak bisa disepelekan.
"Saya asal dari Medan. Umur 15 pindah ke Australia, sekolah 5 tahun bidang robotik dan teknik informatika di University of Melbourne," Wilix memperkenalkan diri saat bertemu detikINET.
Lulus kuliah, Wilix sempat bekerja di Honeywell selama enam bulan sebelum bertemu dengan CEO Freelancer.com Matt Barrie yang memintanya bergabung. Siapa sangka, ini menjadi permulaan karirnya yang cemerlang.
"Ketemu Matt waktu itu Freelancer masih kecil, baru ada 20 orang, masih startup gitu. Saya masuk jadi data analyst," kenang Wilix.
Tantangan dari Matt
Masa-masa awal bekerja di Freelancer meninggalkan cerita menarik yang selalu diingat Wilix. Kantor Freelancer saat itu masih kecil karena belum terlalu banyak orang. Alhasil dia mendapat meja kerja dekat toilet.
"Jadi saya tahu siapa saja yang bolak balik ke toilet hahaha," kelakar Wilix. Namun yang paling membuatnya terkesan adalah perlakuan Matt yang ikut membentuk karakternya dalam bekerja.
"Bos gue itu orangnya fokus banget. Dia cuma bilang, revenue company segini, loe harus buat jadi segini. I think that's a challenge. Harus mikir. Gak ada arahan. Itu semua cuma mindset. Bos gue cuma kasih satu task doang, setelah itu dia back off," kata Wilix.
Tantangan ini membuat Wilix putar otak memaksimalkan keahliannya dalam urusan analisa data. Fokusnya hanya satu, bagaimana semua data tersebut dimanfaatkan untuk membuat perusahaan tumbuh.
Hubungannya dengan Matt pun lebih seperti teman. Dia sama sekali tidak merasa sungkan berdiskusi kapan pun dengan bosnya, bahkan di pagi buta sekalipun.
Berkat ketekunannya, Wilix berhasil menyelesaikan setiap tantangan yang diberikan Matt. Terbukti, Freelancer terus tumbuh sejak dirinya bergabung. Dua tahun lalu, perusahaan ini sudah go public di bursa saham Australia dan valuasinya kini Rp 8 triliun.
Karena prestasinya, Matt mempercayakan si anak Medan yang pada 2011 berusia 23 tahun, menduduki jabatan Senior Vice President of Growth hingga sekarang.
"Dari jumlah pengguna waktu itu baru 500 ribu orang, sekarang udah 17 juta globally. Dan sejak itu pendapatannya naik sampai 12 kali. Selama empat tahun posisi saya dari data analyst, totalnya sekarang ada 470 orang karyawan di Freelancer," kata Wilix.
Wilix merasa tersanjung dipercaya mengemban jabatan penting di usia muda, yang boleh dibilang belum punya banyak pengalaman. Karakter dan cara kerja Matt yang tidak konvensional membuat Wilix mengagumi bosnya. Dia bahkan tak malu-malu mengakui Matt sebagai role model-nya dalam bekerja.
"Itu jadi salah satu manajemen teknik yang gue copy dari dia. Jadi semua itu gue kasih task-nya doang. Selalu mikir mereka itu lebih pintar dari gue. Jadi gue cuma minta dan selebihnya back off, you do your job. Percaya sama mereka. Kalau ada masalah baru gue masuk," jelasnya.
Growth Hacker Skala Global
Jika ditanya apa itu growth hacking, Wilix mengatakannya hanya sebuah mindset, yakni bagaimana agar sebuah perusahaan bisa tumbuh dengan memanfaatkan analisa data.
"Jadi mindset-nya, pakai cara apapun untuk bisa growth. Jadi fokusnya growth, growth, growth. Kalau di company lain itu biasanya timnya kecil untuk fokus ke growth. Kalau di Freelancer lain, semuanya. Makanya semuanya dari bawah ke atas mindset-nya growth termasuk CEO-nya. Gak ada lagi yang paling penting selain itu," terangnya.
Alih-alih mempekerjakan tim marketing, Wilix lebih suka mempekerjakan tim engineering untuk fokus pada pertumbuhan. Trik ini menurutnya berlaku untuk semua bisnis.
Dikatakannya, bisnis saat ini makin menekankan efisiensi, efektivitas dan ketepatan dalam meraih pertumbuhan serta revenue. Hati-hati sekaligus agresif diperlukan dalam persaingan yang sangat ketat. Bukan lagi intuisi yang dikedepankan, melainkan analisa data.
"Gue lebih suka engineer karena mereka selalu mikirnya ilmiah, skeptis, mencintai angka dan gemar menganalisa. Di sisi lain itu menjadi challenge, gimana pakai engineering mindset to solve business. Jadi bukan orang business to solve business," ungkap pria yang lahir 27 tahun lalu ini.
Wilix menyebut dirinya dan para engineer ini sebagai orang-orang 'hybrid' engineer yang berperan sebagai marketer. Orang-orang ini dapat menciptakan pertumbuhan luar biasa karena kemampuan mereka menggabungkan talenta engineering dan marketing.
Growth hacking saat ini tak hanya dipakai startup tetapi juga menjadi fokus para brand besar untuk lebih menggenjot pertumbuhan revenue mereka. Berkat reputasinya meningkatkan pertumbuhan Freelancer, membuat Wilix dipandang sebagai growth hacker kelas global dan kini sering diminta membagi triknya.
"Pesan saya buat startup very simple, always experiment and always be data driven. Semua eksperimen yang kita buat harus data driven dan marketing campaign yang kita buat harus kita tracking supaya tahu ini bekerja atau tidak. Semuanya harus di-track," pesannya.
Persanjatai Dirimu Dengan Kebenaran, Kasih, dan Pengampunan
Paus: Kaum Kristen dan Muslim Bersaudara
Paus Fransiskus memimpin misa di stadion di Bangui sebagai bagian terakhir perlawatannya ke tiga negara Afrika.
Paus Fransiskus tiba di stadion Bangui, ibukota Republik Afrika Tengah.
Paus Fransiskus mengatakan bahwa kaum Kristen dan Muslim adalah bersaudara ketika ia berbicara di masjid besar di Bangui, ibukota Republik Afrika Tengah.
“Kita harus bersama-sama mengatakan kita menolak kebencian, menolak pembalasan, dan menolak kekerasan yang dilakukan atas nama agama atau Tuhan itu sendiri,” kata Paus.
Ia mengatakan kunjungannya ke negara itu, yang telah mengalami konflik politik dan bentrokan antara militan Muslim dan Kristen, akan tidak lengkap tanpa menemui masyarakat Muslim.
Paus Fransiskus memimpin misa di stadion di Bangui sebagai bagian terakhir perlawatannya ke tiga negara Afrika.
Pesannya pada misa hari Minggu adalah sama, menyerukan kepada pihak-pihak yang berperang di negara itu agar meletakkan senjata mereka dan mendukung usaha untuk mengakhiri konflik antar golongan agama.
“Sebaliknya persenjatai diri anda dengan kebenaran, dengan kasih dan dengan mengampuni, penjamin otentik perdamaian,” katanya di Kathedral di Bangui.
Sebelumnya, Paus menyerukan persatuan dan agar masyarakat tidak membiarkan perbedaan agama memecah-belah mereka. Dalam pidatonya di istana presiden di Bangui, Fransiskus mengatakan ia berharap pemilu yang akan segera diadakan akan memungkinkan negara itu “berjalan dengan damai dalam bab baru sejarahnya.”
Menjelang kedatangannya, Presiden Catherine Samba-Panza mengatakan orang memandang Paus Fransiskus sebagai pembawa pesan perdamaian dan berharap ia akan mengilhami usaha nasional warga Afrika Tengah agar saling menerima satu sama lain.
Republik Afrika Tengah telah menderita hampir tiga tahun kekerasan sejak kelompok pemberontak yang sebagian besar Muslim, Seleka, menggulingkan Presiden Francois Bozize bulan Maret tahun 2013. Pembunuhan oleh Seleka menimbulkan kebangkitan milisi yang sebagian besar Kristen yang bernama anti-Balaka.
Serukan Penghentian Konflik Antaragama, Paus Datangi Masjid Afrika
Paus Fransiskus kunjungi Afrika Tengah
BANGUI – Paus Fransiskus akan mengakhiri serangkaian kunjungannya di benua hitam, Afrika. Bangui, Ibu Kota Republik Afrika Tengah jadi kota terakhir dan pemimpin umat Katolik dunia itu mendatangi sebuah masjid di pusat kota yang juga pusat kekerasan antaragama.
Paus bertemu lima imam masjid di distrik yang acap disebut PK5 itu, untuk bicara tentang perdamaian dan rekonsiliasi di Afrika Tengah.
“Kita semua bersaudara, kita semua bersaudara. Oleh karenanya kita harus berdamai,” ucap Paus singkat, dilansir TimesLive.
Konflik antaragama di Afrika Tengah sudah membara sejak September lalu. Distrik PK5 yang dihuni warga muslim, diblokade milisi Kristen bersenjata. Tak ada suplai makanan yang bisa masuk dan tak seorang muslim pun bisa keluar dari distrik itu.
Sebelumnya, terdapat sekitar 130 ribu warga muslim di PK5. Tapi kini populasi warga muslim hanya berkisar 15 ribu jiwa sejak terjadi konflik berdarah dengan milisi Kristen Anti-Balaka.
“Kami hidup di sebuah penjara beratap terbuka. Semua dirampas dari kami. Kami tak punya akses ke rumah sakit. Kami tak punya akses terhadap pendidikan. Kami tak punya akses menuju pemakaman kami,” ujar salah satu imam masjid, Ahmadou Tidjane Moussa Naibi kepada Reuters.
“Tak ada yang bisa meninggalkan PK5…tanpa dilempari batu, diculik atau dibunuh milisi bersenjata,” timpal Aziza, seorang warga muslim lainnya, disitat Independent.
Paus Fransiskus memimpin misa di stadion di Bangui sebagai bagian terakhir perlawatannya ke tiga negara Afrika.
Paus Fransiskus tiba di stadion Bangui, ibukota Republik Afrika Tengah.
Paus Fransiskus mengatakan bahwa kaum Kristen dan Muslim adalah bersaudara ketika ia berbicara di masjid besar di Bangui, ibukota Republik Afrika Tengah.
“Kita harus bersama-sama mengatakan kita menolak kebencian, menolak pembalasan, dan menolak kekerasan yang dilakukan atas nama agama atau Tuhan itu sendiri,” kata Paus.
Ia mengatakan kunjungannya ke negara itu, yang telah mengalami konflik politik dan bentrokan antara militan Muslim dan Kristen, akan tidak lengkap tanpa menemui masyarakat Muslim.
Paus Fransiskus memimpin misa di stadion di Bangui sebagai bagian terakhir perlawatannya ke tiga negara Afrika.
Pesannya pada misa hari Minggu adalah sama, menyerukan kepada pihak-pihak yang berperang di negara itu agar meletakkan senjata mereka dan mendukung usaha untuk mengakhiri konflik antar golongan agama.
“Sebaliknya persenjatai diri anda dengan kebenaran, dengan kasih dan dengan mengampuni, penjamin otentik perdamaian,” katanya di Kathedral di Bangui.
Sebelumnya, Paus menyerukan persatuan dan agar masyarakat tidak membiarkan perbedaan agama memecah-belah mereka. Dalam pidatonya di istana presiden di Bangui, Fransiskus mengatakan ia berharap pemilu yang akan segera diadakan akan memungkinkan negara itu “berjalan dengan damai dalam bab baru sejarahnya.”
Menjelang kedatangannya, Presiden Catherine Samba-Panza mengatakan orang memandang Paus Fransiskus sebagai pembawa pesan perdamaian dan berharap ia akan mengilhami usaha nasional warga Afrika Tengah agar saling menerima satu sama lain.
Republik Afrika Tengah telah menderita hampir tiga tahun kekerasan sejak kelompok pemberontak yang sebagian besar Muslim, Seleka, menggulingkan Presiden Francois Bozize bulan Maret tahun 2013. Pembunuhan oleh Seleka menimbulkan kebangkitan milisi yang sebagian besar Kristen yang bernama anti-Balaka.
Serukan Penghentian Konflik Antaragama, Paus Datangi Masjid Afrika
Paus Fransiskus kunjungi Afrika Tengah
BANGUI – Paus Fransiskus akan mengakhiri serangkaian kunjungannya di benua hitam, Afrika. Bangui, Ibu Kota Republik Afrika Tengah jadi kota terakhir dan pemimpin umat Katolik dunia itu mendatangi sebuah masjid di pusat kota yang juga pusat kekerasan antaragama.
Paus bertemu lima imam masjid di distrik yang acap disebut PK5 itu, untuk bicara tentang perdamaian dan rekonsiliasi di Afrika Tengah.
“Kita semua bersaudara, kita semua bersaudara. Oleh karenanya kita harus berdamai,” ucap Paus singkat, dilansir TimesLive.
Konflik antaragama di Afrika Tengah sudah membara sejak September lalu. Distrik PK5 yang dihuni warga muslim, diblokade milisi Kristen bersenjata. Tak ada suplai makanan yang bisa masuk dan tak seorang muslim pun bisa keluar dari distrik itu.
Sebelumnya, terdapat sekitar 130 ribu warga muslim di PK5. Tapi kini populasi warga muslim hanya berkisar 15 ribu jiwa sejak terjadi konflik berdarah dengan milisi Kristen Anti-Balaka.
“Kami hidup di sebuah penjara beratap terbuka. Semua dirampas dari kami. Kami tak punya akses ke rumah sakit. Kami tak punya akses terhadap pendidikan. Kami tak punya akses menuju pemakaman kami,” ujar salah satu imam masjid, Ahmadou Tidjane Moussa Naibi kepada Reuters.
“Tak ada yang bisa meninggalkan PK5…tanpa dilempari batu, diculik atau dibunuh milisi bersenjata,” timpal Aziza, seorang warga muslim lainnya, disitat Independent.
Ketika Perayaan Natal Tak Lebih Dari Pertunjukan Drama
Paus Fransiskus: Natal Tahun Ini Hanya Sandiwara
Paus Fransiskus menyatakan perayaan Natal pada tahun ini hanya sebuah sandiwara belaka di tengah dunia yang sedang dalam keadaan perang
ROMA – Paus Fransiskus menyatakan perayaan Natal 2015 hanyalah sebuah sandiwara karena dunia dalam keadaan perang.
Pernyataan tersebut disampaikan pria Argentina itu di hadapan umat Katolik saat memimpin Misa di Basilika Santa Maria, Roma, Italia pekan lalu. Pernyataan Paus didasarkan pada serangkaian tindakan kekerasan termasuk yang terbaru teror Paris.
“Natal semakin dekat. Akan ada banyak lampu, pesta, dan juga diorama kelahiran Yesus. Namun, itu semua hanya sandiwara. Dunia tidak mengerti apa itu damai sejahtera. Seluruh dunia dalam keadaan perang,” ucap Paus Fransiskus, seperti dilaporkan TIME.
“Perang dapat dibenarkan melalui berbagai macam alibi. Tetapi dengan keadaan dunia seperti sekarang ini, di mana ada konflik sedikit saja bisa menimbulkan perang, tidak ada yang dapat dibenarkan,” tegas pria bernama asli Jorge Mario Bergoglio itu.
Pria 78 tahun itu juga meminta umat Katolik lebih memerhatikan keadaan para korban perang yang tidak berdosa. Dia juga meminta para pengamat dan mereka yang berkepentingan dalam perang tersebut untuk sedikitnya memiliki hati nurani.
“Apa yang tersisa dari perang ini? Kekacauan. Ribuan anak-anak kehilangan kesempatan untuk menimba ilmu. Ribuan korban tak berdosa. Perang hanya menguntungkan pihak-pihak penjual senjata,” ujar Paus Fransiskus.
Paus Fransiskus menyatakan perayaan Natal pada tahun ini hanya sebuah sandiwara belaka di tengah dunia yang sedang dalam keadaan perang
ROMA – Paus Fransiskus menyatakan perayaan Natal 2015 hanyalah sebuah sandiwara karena dunia dalam keadaan perang.
Pernyataan tersebut disampaikan pria Argentina itu di hadapan umat Katolik saat memimpin Misa di Basilika Santa Maria, Roma, Italia pekan lalu. Pernyataan Paus didasarkan pada serangkaian tindakan kekerasan termasuk yang terbaru teror Paris.
“Natal semakin dekat. Akan ada banyak lampu, pesta, dan juga diorama kelahiran Yesus. Namun, itu semua hanya sandiwara. Dunia tidak mengerti apa itu damai sejahtera. Seluruh dunia dalam keadaan perang,” ucap Paus Fransiskus, seperti dilaporkan TIME.
“Perang dapat dibenarkan melalui berbagai macam alibi. Tetapi dengan keadaan dunia seperti sekarang ini, di mana ada konflik sedikit saja bisa menimbulkan perang, tidak ada yang dapat dibenarkan,” tegas pria bernama asli Jorge Mario Bergoglio itu.
Pria 78 tahun itu juga meminta umat Katolik lebih memerhatikan keadaan para korban perang yang tidak berdosa. Dia juga meminta para pengamat dan mereka yang berkepentingan dalam perang tersebut untuk sedikitnya memiliki hati nurani.
“Apa yang tersisa dari perang ini? Kekacauan. Ribuan anak-anak kehilangan kesempatan untuk menimba ilmu. Ribuan korban tak berdosa. Perang hanya menguntungkan pihak-pihak penjual senjata,” ujar Paus Fransiskus.
Berjuang Sendirian Meski Keadaan Terus Menekan
Bocah SD Ini Mengurus Sendirian Kedua Orangtuanya yang Buta
Feng memberi makan ayahnya yang buta.
Seorang bocah berusia 13 tahun di China merawat sendiri kedua orangtuanya yang buta. Kisah ini membuat sebagian warga China trenyuh.
Bocah tersebut bernama Feng Molin, tinggal di barat laut provinsi Shaanxi. Ibunda Feng sudah buta sejak kecil, sementara ayahnya kehilangan penglihatan pada 2006 saat Feng baru berusia 4 tahun.
Karena kedua orangtuanya buta, Feng harus berjuang sendirian mengurus dan menafkahi mereka.
Feng mengerjakan semua pekerjaan rumah dari mulai memasak, membersihkan rumah, hingga bertani. Selain itu, Feng juga harus bersekolah demi masa depannya kelak.
Selain dari hasil bertani, untuk menafkahi kedua orangtuanya, Feng juga mendapatkan bantuan dari pemerintah dan sumbangan dari masyarakat.
Pindah sekolah
Sekolah dasar tempat Feng belajar di kampungnya ditutup. Hal itu memaksa Feng pindah sekolah ke Yanmen yang jaraknya sangat jauh dari rumah.
Feng pun terpaksa tinggal di kampus selama hari-hari sekolah. Ketika libur, Feng pulang untuk bersih-bersih rumah serta menyiapkan makanan bagi kedua orangtuanya selama seminggu.
Di sela kesibukannya mengurus orangtuanya saat libur, Feng masih punya waktu untuk mengerjakan tugas sekolah.
Tawaran bantuan
Keberanian dan tekad Feng menyentuh hati para netizen di China. Dia pun mendapat banyak tawaran bantuan dari para netizen.
Bahkan, seorang dermawan dilaporkan menawarkan diri untuk mengadopsi Feng, sementara pengasuh akan disediakan untuk merawat orangtuanya.
Feng menerima beberapa bantuan dari dermawan. Namun, untuk tawaran adopsi, Feng menolaknya dengan halus.
"Tinggal bersama orangtua adalah kebahagiaan terbesar bagi saya. Saya akan bekerja keras untuk menciptakan masa depan yang lebih baik," kata Feng.
Feng memberi makan ayahnya yang buta.
Seorang bocah berusia 13 tahun di China merawat sendiri kedua orangtuanya yang buta. Kisah ini membuat sebagian warga China trenyuh.
Bocah tersebut bernama Feng Molin, tinggal di barat laut provinsi Shaanxi. Ibunda Feng sudah buta sejak kecil, sementara ayahnya kehilangan penglihatan pada 2006 saat Feng baru berusia 4 tahun.
Karena kedua orangtuanya buta, Feng harus berjuang sendirian mengurus dan menafkahi mereka.
Feng mengerjakan semua pekerjaan rumah dari mulai memasak, membersihkan rumah, hingga bertani. Selain itu, Feng juga harus bersekolah demi masa depannya kelak.
Selain dari hasil bertani, untuk menafkahi kedua orangtuanya, Feng juga mendapatkan bantuan dari pemerintah dan sumbangan dari masyarakat.
Pindah sekolah
Sekolah dasar tempat Feng belajar di kampungnya ditutup. Hal itu memaksa Feng pindah sekolah ke Yanmen yang jaraknya sangat jauh dari rumah.
Feng pun terpaksa tinggal di kampus selama hari-hari sekolah. Ketika libur, Feng pulang untuk bersih-bersih rumah serta menyiapkan makanan bagi kedua orangtuanya selama seminggu.
Di sela kesibukannya mengurus orangtuanya saat libur, Feng masih punya waktu untuk mengerjakan tugas sekolah.
Tawaran bantuan
Keberanian dan tekad Feng menyentuh hati para netizen di China. Dia pun mendapat banyak tawaran bantuan dari para netizen.
Bahkan, seorang dermawan dilaporkan menawarkan diri untuk mengadopsi Feng, sementara pengasuh akan disediakan untuk merawat orangtuanya.
Feng menerima beberapa bantuan dari dermawan. Namun, untuk tawaran adopsi, Feng menolaknya dengan halus.
"Tinggal bersama orangtua adalah kebahagiaan terbesar bagi saya. Saya akan bekerja keras untuk menciptakan masa depan yang lebih baik," kata Feng.
Kisah Cinta Teromantis Abad Ini
75 Tahun Menikah, Pasangan Ini Meninggal sambil Pelukan
Pasutri Alexander & Jeannette
SAN DIEGO – Pasangan kakek-nenek di San Diego ini merayakan hari ulang tahun ke-75 pernikahannya sebelum mengembuskan napas terakhir bersama-sama.
Jeannette (96) dan Alexander (95) lahir di kota yang sama yakni Stamford, Connecticut, Amerika Serikat (AS). Pasangan ini mulai berkencan ketika Jean berusia delapan tahun.
"Ayah saya selalu membawa foto ibu kala itu. Hingga kini ia masih menyimpan foto ibu mengenakan baju komunitas kudus dalam dompetnya," kata Aimee Toczko-Cushman kepada KGTV di San Diego, sebagaimana dikutip dari ABC News.
Pada 1940, keduanya kemudian menikah. Alexander sempat bergabung dengan Angkatan Laut AS saat perang dunia kedua. Syukurlah ia pulang dengan selamat. Keluarga mereka berkembang dan lahirlah dua orang anak yaitu Richard dan Aimee Toczko-Cushman.
Usai keluar dari angkatan militer, Alexander memulai kariernya di bidang periklanan. Ia bekerja di Kota New York antara 1950 sampai 1960-an. Berkat kesuksesan kariernya, pasangan suami-istri (pasutri) ini bisa berjalan-jalan keliling dunia. Mereka bahkan sudah pernah mengunjungi Bermuda.
Pada 1970, pasutri ini pindah ke San Diego. Alexander membuka usaha periklanan dan fotografi sendiri di kota ini. Sementara sang istri menjadi penata rambut untuk model suaminya.
“Saat pindah ke California, Alexander mulai tergila-gila dengan olahraga golf. Sejak saat itu, ia menghabiskan pergi bermain golf setiap hari. Sampai akhirnya tulang pinggulnya patah dan ayah jatuh sakit,” ujar Richard.
Pada usia 70 tahunan, kesehatan Alexander berangsur-angsur menurun. Ia hanya mampu terbaring sepanjang hari di atas ranjang. Menyusul kondisi suaminya, kesehatan Jean pun ikut melemah.
Sampai suatu hari Jean bertanya, “Hari apa ini? Tanggal berapa sekarang?” Anak-anaknya menjawab, “Hari ini bulan Juni, bu. Tanggal 29.”
“(Tanggal) 29 Juni?” tanya Jean yang sudah terbaring lemah di atas tempat tidur bersama suaminya.
Hari itu tepat 75 tahun keduanya mengikat janji suci pernikahan. Richard dan Aimee mengajak keluarga mereka merayakan hari pernikahan orangtuanya dengan membawakan bunga dan balon-balon.
"Kami mengucapkan selamat hari ulang tahun pernikahan. Hari itu ibu sangat bahagia karena hari ulang tahun ke-75 pernikahan mereka. Dan, ibu tahu bahwa ayah segera pergi hari itu juga," tutur Aimee.
Alexander meninggal lebih dulu pada 17 Juni 2015. Istrinya menyusul beberapa jam kemudian.
Sebelum mengikuti suaminya, sambil memeluk Alex, Jane berkata, “Lihat, keinginanmu terwujud. Kau meninggal dalam pelukanku dan aku mencintaimu. Aku mencintaimu, tunggulah, aku segera (menyusulmu) ke sana.”
Menurut Aimee, momen itu benar-benar mengharukan. Para perawat di rumah sakit pun sampai diam terpaku dan mengatakan kejadian tersebut merupakan pengalaman yang menakjubkan. Pada 24 jam kemudian, Jean mengembuskan napas terakhir.
Pasutri yang didaulat warga San Diego sebagai love birds abad ini kemudian dikuburkan bersama pada Senin 22 Juni 2015. Pemakamannya dihadiri seluruh anggota keluarga sekaligus merayakan hari ulang tahun ke-75 pernikahan mereka.
Pasutri Alexander & Jeannette
SAN DIEGO – Pasangan kakek-nenek di San Diego ini merayakan hari ulang tahun ke-75 pernikahannya sebelum mengembuskan napas terakhir bersama-sama.
Jeannette (96) dan Alexander (95) lahir di kota yang sama yakni Stamford, Connecticut, Amerika Serikat (AS). Pasangan ini mulai berkencan ketika Jean berusia delapan tahun.
"Ayah saya selalu membawa foto ibu kala itu. Hingga kini ia masih menyimpan foto ibu mengenakan baju komunitas kudus dalam dompetnya," kata Aimee Toczko-Cushman kepada KGTV di San Diego, sebagaimana dikutip dari ABC News.
Pada 1940, keduanya kemudian menikah. Alexander sempat bergabung dengan Angkatan Laut AS saat perang dunia kedua. Syukurlah ia pulang dengan selamat. Keluarga mereka berkembang dan lahirlah dua orang anak yaitu Richard dan Aimee Toczko-Cushman.
Usai keluar dari angkatan militer, Alexander memulai kariernya di bidang periklanan. Ia bekerja di Kota New York antara 1950 sampai 1960-an. Berkat kesuksesan kariernya, pasangan suami-istri (pasutri) ini bisa berjalan-jalan keliling dunia. Mereka bahkan sudah pernah mengunjungi Bermuda.
Pada 1970, pasutri ini pindah ke San Diego. Alexander membuka usaha periklanan dan fotografi sendiri di kota ini. Sementara sang istri menjadi penata rambut untuk model suaminya.
“Saat pindah ke California, Alexander mulai tergila-gila dengan olahraga golf. Sejak saat itu, ia menghabiskan pergi bermain golf setiap hari. Sampai akhirnya tulang pinggulnya patah dan ayah jatuh sakit,” ujar Richard.
Pada usia 70 tahunan, kesehatan Alexander berangsur-angsur menurun. Ia hanya mampu terbaring sepanjang hari di atas ranjang. Menyusul kondisi suaminya, kesehatan Jean pun ikut melemah.
Sampai suatu hari Jean bertanya, “Hari apa ini? Tanggal berapa sekarang?” Anak-anaknya menjawab, “Hari ini bulan Juni, bu. Tanggal 29.”
“(Tanggal) 29 Juni?” tanya Jean yang sudah terbaring lemah di atas tempat tidur bersama suaminya.
Hari itu tepat 75 tahun keduanya mengikat janji suci pernikahan. Richard dan Aimee mengajak keluarga mereka merayakan hari pernikahan orangtuanya dengan membawakan bunga dan balon-balon.
"Kami mengucapkan selamat hari ulang tahun pernikahan. Hari itu ibu sangat bahagia karena hari ulang tahun ke-75 pernikahan mereka. Dan, ibu tahu bahwa ayah segera pergi hari itu juga," tutur Aimee.
Alexander meninggal lebih dulu pada 17 Juni 2015. Istrinya menyusul beberapa jam kemudian.
Sebelum mengikuti suaminya, sambil memeluk Alex, Jane berkata, “Lihat, keinginanmu terwujud. Kau meninggal dalam pelukanku dan aku mencintaimu. Aku mencintaimu, tunggulah, aku segera (menyusulmu) ke sana.”
Menurut Aimee, momen itu benar-benar mengharukan. Para perawat di rumah sakit pun sampai diam terpaku dan mengatakan kejadian tersebut merupakan pengalaman yang menakjubkan. Pada 24 jam kemudian, Jean mengembuskan napas terakhir.
Pasutri yang didaulat warga San Diego sebagai love birds abad ini kemudian dikuburkan bersama pada Senin 22 Juni 2015. Pemakamannya dihadiri seluruh anggota keluarga sekaligus merayakan hari ulang tahun ke-75 pernikahan mereka.
Keluarga Yahudi Terakhir di Suriah
Kisah Pelarian Keluarga Yahudi Terakhir di Aleppo ke Israel
Ketukan di pintu pada tengah malam dan perjalanan berbahaya melalui wilayah yang dikuasai militan Al Qaeda mengakhiri 3.000 tahun sejarah bangsa Yahudi di Suriah utara.
Keluarga Yahudi terakhir di kota Aleppo dibawa melintasi perbatasan ke tempat aman di Turki bulan lalu dengan bantuan seorang pengusaha Amerika-Israel dan para pemberontak berhaluan moderat, Free Syrian Army (FSA).
Mariam Halabi, 88 tahun, dan dua putrinya, yaitu Gilda dan Sarah, keduanya berusia 50-an tahun, bisa bertahan selama lebih dari empat tahun dalam perang saudara di Suriah. Mereka menjalani kehidupan rahasia, sementara kota mereka diperebutkan oleh rezim Bashar al-Assad dan pemberontak militan.
Keluarga itu tinggal di rumah mereka meskipun air dan listrik menjadi barang langka. Mereka tetap mengikuti ajaran Yudaisme bahkan saat makanan halal (kosher) tidak tersedia.
Namun, putra Mariam, yaitu Yoni, yang tinggal di New York, semakin khawatir dengan keselamatan keluarganya. Yoni akhirnya menghubungi seorang rabi di New York yang mungkin bisa membantu.
Rabi tersebut pernah mendengar tentang kerja kemanusiaan yang sedang dilakukan Moti Kahana, seorang pengusaha Yahudi. Kahana mendukung para pemberontak Suriah. Setelah berbicara dengan para penghubungnya di Suriah, Kahana membahas rencana untuk mengeluarkan keluarga itu dari Suriah.
Pada malam tanggal 13 Oktober, seorang warga Suriah dikirim Kahana untuk mengetuk pintu rumah keluarga Halabi. Orang itu mengatakan kepada mereka bahwa ia dikirim Yoni dan bahwa inilah "saatnya untuk pergi".
Dengan memakai kerudung demi menyamarkan diri mereka sebagai Muslim, keluarga itu, termasuk suami Gilda yang seorang Suriah Muslim, yaitu Khalid, dan tiga anak remaja Khalid dari pernikahan sebelumnya, membawa apa yang bisa mereka bawa dan dimasukkan ke sebuah minibus menuju perbatasan Turki.
Mereka menempuh perjalanan selama 12 jam. Dalam perjalanan, mereka melalui beberapa pos pemeriksaan pemberontak. Pada satu titik, Kahana mengatakan, keluarga itu harus melalui sebuah pos pemeriksaan yang dijaga kelompok afiliasi Al Qaeda, Jabhat al-Nusra.
Setelah masuk Turki, keluarga itu berlindung di rumah Selma, seorang perempuan Suriah Palestina. Selma menawarkan mereka tempat aman untuk bermalam sebelum bisa melanjutkan perjalanan ke Istanbul.
Selma, 43 tahun, juga seorang pengungsi akibat ulah rezim Assad. Ia juga takut akan pembalasan karena membantu keluarga itu.
Ia mengatakan, mereka terguncang dan emosional ketika sudah tiba di Antakya di Turki selatan.
"Mereka takut dan tertekan. Perempuan itu sangat tua dan sakit," kata Selma. "Namun, mereka sangat berterima kasih. Mereka senang bisa pergi, tetapi takut. Tidak masalah bagi saya bahwa mereka adalah orang Yahudi dan saya Palestina, saya akan membantu. Kita semua keluarga."
Keluarga tersebut berharap untuk bertemu dengan Yoni di New York. Mereka sudah berhasil melarikan diri ke tempat aman. Namun, kisah mereka tidak sepenuhnya berakhir bahagia.
Ketika mereka tiba di Istanbul, Kahana mengatakan kepada mereka bahwa visa ke Amerika akan sulit diperoleh dan akan lebih mudah untuk mengajukan permohonan visa right of return ke Israel, yang dikenal sebagai Aliyah.
Kahana lalu menghubungi Jewish Agency, badan yang bertanggung jawab untuk merepatriasi orang Yahudi ke Israel. Jewish Agency kemudian mengirim seorang penghubung untuk mengatur perpindahan keluarga itu ke Israel.
Namun, walau Mariam dan Sarah diberikan visa Aliyah, Gilda ditolak karena ia sudah masuk Islam sebelum menikahi suaminya yang Muslim.
"Mereka ingin pergi ke New York, tetapi saya pikir lebih mudah bagi mereka untuk pergi ke Israel terlebih dahulu," kata Kahana.
"Kemudian, kontak saya mengatakan kepada saya bahwa orang Israel membawa sang ibu dan satu orang anak, tetapi menolak putrinya yang menikah. Saya begitu frustrasi. Ia tidak bisa membuktikan bahwa dirinya Yahudi sehingga mereka tidak bisa membantunya. Seorang Yahudi selalu menjadi Yahudi jika ibunya seorang Yahudi. Saya tidak tahu apa yang terjadi, tetapi tidak ada peluang bagi mereka untuk ke Israel."
Karena frustrasi dan tanpa uang, Gilda dan suaminya kemudian mengambil keputusan berisiko untuk kembali lagi ke Suriah. Sementara itu, ibunya yang renta dan adiknya Sarah kini menetap di Ashkelon di Israel.
Ketiga perempuan itu menolak berbicara dengan wartawan.
Kahana tahu bahwa mereka trauma dengan pemisahan yang terjadi.
"Keluarga itu tidak senang dipisahkan. Gilda dalam bahaya besar. Orang Israel mengklaim dia seorang Muslim dan saya yakin bahwa jika Nusra atau ISIS mengetahui keberadaannya, mereka akan mengklaim dia sebagai orang Yahudi," kata Kahana. "Assad tidak akan senang membiarkan mereka melakukan perjalanan lagi... Mereka akan mengawasinya."
Jewish Agency mengklaim pihaknya melakukan apa yang bisa dilakukan untuk membantu keluarga itu. Namun, berdasarkan aturan migrasi Aliyah, orang yang sudah jadi mualaf tidak memenuhi syarat untuk mendapat visa Aliyah.
Yigal Palmor, direktur urusan publik dan komunikasi di lembaga tersebut, mengatakan, Gilda dan keluarganya disarankan untuk meminta visa turis ke Israel sebelum mengajukan permohonan izin tinggal. Namun, keluarga tersebut menolak gagasan itu.
Palmor menyalahkan Kahana karena memikat keluarga itu keluar dari Suriah dengan janji bahwa ia bisa membawa mereka ke Amerika.
"Berdasarkan undang-undang, ia memenuhi syarat untuk jenis visa yang lain. Dia disarankan untuk mengajukan permohonan visa itu, tetapi dia menolak. Saya hanya bisa menebak bahwa dia ingin pergi ke Amerika Serikat," kata Palmor.
"Jika dia masuk kembali ke Yudaisme, dia akan memenuhi syarat untuk Aliyah, tetapi perpindahan agama di Turki merupakan hal yang ilegal. Kami tidak terlibat dalam proses itu, yang dilakukan dengan cara yang bisa saya sebut tawaran yang tidak jujur."
Orang-orang Yahudi sudah tinggal di Suriah selama lebih dari 3.000 tahun sampai terjadi eksodus besar-besaran menyusul terbentuknya negara Israel tahun 1948. Eksodus besar lainnya terjadi tahun 1960-an.
Saat ini, diyakini hanya ada 18 orang Yahudi yang tersisa di Suriah. Semua tinggal di Damaskus.
Keluarga Halabi merupakan keluarga Yahudi terakhir di Aleppo.
Kahana, yang dibesarkan di Israel, mengatakan, ia termotivasi untuk mendukung warga sipil Suriah karena merasa berkewajiban untuk menolong orang-orang yang teraniaya, tak peduli dari latar belakang apa pun, termasuk agama.
"Kami orang-orang Yahudi selalu mengatakan, 'jangan pernah lagi'," katanya merujuk pada peristiwa Holocaust. "Yah, itu terjadi lagi dan itu terjadi pada tetangga kita. Yang membantu keluarga itu adalah orang-orang Muslim, orang Suriah. Mereka merupakan pahlawan. Saya tetap berada di New York. Saya tidak mempertaruhkan nyawa saya."
Ketukan di pintu pada tengah malam dan perjalanan berbahaya melalui wilayah yang dikuasai militan Al Qaeda mengakhiri 3.000 tahun sejarah bangsa Yahudi di Suriah utara.
Keluarga Yahudi terakhir di kota Aleppo dibawa melintasi perbatasan ke tempat aman di Turki bulan lalu dengan bantuan seorang pengusaha Amerika-Israel dan para pemberontak berhaluan moderat, Free Syrian Army (FSA).
Mariam Halabi, 88 tahun, dan dua putrinya, yaitu Gilda dan Sarah, keduanya berusia 50-an tahun, bisa bertahan selama lebih dari empat tahun dalam perang saudara di Suriah. Mereka menjalani kehidupan rahasia, sementara kota mereka diperebutkan oleh rezim Bashar al-Assad dan pemberontak militan.
Keluarga itu tinggal di rumah mereka meskipun air dan listrik menjadi barang langka. Mereka tetap mengikuti ajaran Yudaisme bahkan saat makanan halal (kosher) tidak tersedia.
Namun, putra Mariam, yaitu Yoni, yang tinggal di New York, semakin khawatir dengan keselamatan keluarganya. Yoni akhirnya menghubungi seorang rabi di New York yang mungkin bisa membantu.
Rabi tersebut pernah mendengar tentang kerja kemanusiaan yang sedang dilakukan Moti Kahana, seorang pengusaha Yahudi. Kahana mendukung para pemberontak Suriah. Setelah berbicara dengan para penghubungnya di Suriah, Kahana membahas rencana untuk mengeluarkan keluarga itu dari Suriah.
Pada malam tanggal 13 Oktober, seorang warga Suriah dikirim Kahana untuk mengetuk pintu rumah keluarga Halabi. Orang itu mengatakan kepada mereka bahwa ia dikirim Yoni dan bahwa inilah "saatnya untuk pergi".
Dengan memakai kerudung demi menyamarkan diri mereka sebagai Muslim, keluarga itu, termasuk suami Gilda yang seorang Suriah Muslim, yaitu Khalid, dan tiga anak remaja Khalid dari pernikahan sebelumnya, membawa apa yang bisa mereka bawa dan dimasukkan ke sebuah minibus menuju perbatasan Turki.
Mereka menempuh perjalanan selama 12 jam. Dalam perjalanan, mereka melalui beberapa pos pemeriksaan pemberontak. Pada satu titik, Kahana mengatakan, keluarga itu harus melalui sebuah pos pemeriksaan yang dijaga kelompok afiliasi Al Qaeda, Jabhat al-Nusra.
Setelah masuk Turki, keluarga itu berlindung di rumah Selma, seorang perempuan Suriah Palestina. Selma menawarkan mereka tempat aman untuk bermalam sebelum bisa melanjutkan perjalanan ke Istanbul.
Selma, 43 tahun, juga seorang pengungsi akibat ulah rezim Assad. Ia juga takut akan pembalasan karena membantu keluarga itu.
Ia mengatakan, mereka terguncang dan emosional ketika sudah tiba di Antakya di Turki selatan.
"Mereka takut dan tertekan. Perempuan itu sangat tua dan sakit," kata Selma. "Namun, mereka sangat berterima kasih. Mereka senang bisa pergi, tetapi takut. Tidak masalah bagi saya bahwa mereka adalah orang Yahudi dan saya Palestina, saya akan membantu. Kita semua keluarga."
Keluarga tersebut berharap untuk bertemu dengan Yoni di New York. Mereka sudah berhasil melarikan diri ke tempat aman. Namun, kisah mereka tidak sepenuhnya berakhir bahagia.
Ketika mereka tiba di Istanbul, Kahana mengatakan kepada mereka bahwa visa ke Amerika akan sulit diperoleh dan akan lebih mudah untuk mengajukan permohonan visa right of return ke Israel, yang dikenal sebagai Aliyah.
Kahana lalu menghubungi Jewish Agency, badan yang bertanggung jawab untuk merepatriasi orang Yahudi ke Israel. Jewish Agency kemudian mengirim seorang penghubung untuk mengatur perpindahan keluarga itu ke Israel.
Namun, walau Mariam dan Sarah diberikan visa Aliyah, Gilda ditolak karena ia sudah masuk Islam sebelum menikahi suaminya yang Muslim.
"Mereka ingin pergi ke New York, tetapi saya pikir lebih mudah bagi mereka untuk pergi ke Israel terlebih dahulu," kata Kahana.
"Kemudian, kontak saya mengatakan kepada saya bahwa orang Israel membawa sang ibu dan satu orang anak, tetapi menolak putrinya yang menikah. Saya begitu frustrasi. Ia tidak bisa membuktikan bahwa dirinya Yahudi sehingga mereka tidak bisa membantunya. Seorang Yahudi selalu menjadi Yahudi jika ibunya seorang Yahudi. Saya tidak tahu apa yang terjadi, tetapi tidak ada peluang bagi mereka untuk ke Israel."
Karena frustrasi dan tanpa uang, Gilda dan suaminya kemudian mengambil keputusan berisiko untuk kembali lagi ke Suriah. Sementara itu, ibunya yang renta dan adiknya Sarah kini menetap di Ashkelon di Israel.
Ketiga perempuan itu menolak berbicara dengan wartawan.
Kahana tahu bahwa mereka trauma dengan pemisahan yang terjadi.
"Keluarga itu tidak senang dipisahkan. Gilda dalam bahaya besar. Orang Israel mengklaim dia seorang Muslim dan saya yakin bahwa jika Nusra atau ISIS mengetahui keberadaannya, mereka akan mengklaim dia sebagai orang Yahudi," kata Kahana. "Assad tidak akan senang membiarkan mereka melakukan perjalanan lagi... Mereka akan mengawasinya."
Jewish Agency mengklaim pihaknya melakukan apa yang bisa dilakukan untuk membantu keluarga itu. Namun, berdasarkan aturan migrasi Aliyah, orang yang sudah jadi mualaf tidak memenuhi syarat untuk mendapat visa Aliyah.
Yigal Palmor, direktur urusan publik dan komunikasi di lembaga tersebut, mengatakan, Gilda dan keluarganya disarankan untuk meminta visa turis ke Israel sebelum mengajukan permohonan izin tinggal. Namun, keluarga tersebut menolak gagasan itu.
Palmor menyalahkan Kahana karena memikat keluarga itu keluar dari Suriah dengan janji bahwa ia bisa membawa mereka ke Amerika.
"Berdasarkan undang-undang, ia memenuhi syarat untuk jenis visa yang lain. Dia disarankan untuk mengajukan permohonan visa itu, tetapi dia menolak. Saya hanya bisa menebak bahwa dia ingin pergi ke Amerika Serikat," kata Palmor.
"Jika dia masuk kembali ke Yudaisme, dia akan memenuhi syarat untuk Aliyah, tetapi perpindahan agama di Turki merupakan hal yang ilegal. Kami tidak terlibat dalam proses itu, yang dilakukan dengan cara yang bisa saya sebut tawaran yang tidak jujur."
Orang-orang Yahudi sudah tinggal di Suriah selama lebih dari 3.000 tahun sampai terjadi eksodus besar-besaran menyusul terbentuknya negara Israel tahun 1948. Eksodus besar lainnya terjadi tahun 1960-an.
Saat ini, diyakini hanya ada 18 orang Yahudi yang tersisa di Suriah. Semua tinggal di Damaskus.
Keluarga Halabi merupakan keluarga Yahudi terakhir di Aleppo.
Kahana, yang dibesarkan di Israel, mengatakan, ia termotivasi untuk mendukung warga sipil Suriah karena merasa berkewajiban untuk menolong orang-orang yang teraniaya, tak peduli dari latar belakang apa pun, termasuk agama.
"Kami orang-orang Yahudi selalu mengatakan, 'jangan pernah lagi'," katanya merujuk pada peristiwa Holocaust. "Yah, itu terjadi lagi dan itu terjadi pada tetangga kita. Yang membantu keluarga itu adalah orang-orang Muslim, orang Suriah. Mereka merupakan pahlawan. Saya tetap berada di New York. Saya tidak mempertaruhkan nyawa saya."







