Willow Page, Bayi 13 Bulan yang 'Meninggal' 3 Kali dan Kena Stroke
Jakarta, Di usianya yang baru menginjak 13 bulan, bayi perempuan bernama Willow Page ini menderita stroke dan tiga kali serangan jantung dalam satu waktu. Bahkan, Willow sempat 'meninggal' tiga kali di rumah sakit.
Menurut tim medis, putri Denise dan Iain Page itu tertular infeksi dada minor. Bahkan, jika Willow bisa bertahan hidup, dokter mengatakan ia akan mengalami kerusakan otak yang cukup parah. Namun, keadaan berubah drastis ketika Willow menunjukkan kemajuan yang pesat hanya dalam waktu sebulan.
Denise (34) dan Iain (39) membawa putri mereka ke Northampton General Hospital pada tanggal 23 Juni setelah Willow berulang kali sakit keras. Hasil pemeriksaan awal menunjukkan Willow menderita serangan jantung karena ada infeksi di dadanya.
Tiga jam kemudian kondisi Willow memburuk dan jantungnya sempat berhenti berdetak selama 4,5 menit. Pemeriksaan lebih lanjut menunjukkan bahwa Willow tertular miokarditis, bentuk parah dari penyakit jantung.
Kebanyakan kasus miokarditis ditularkan melalui virus seperti gondok dan flu. Akibat infeksi ini, otot jantung akan terangsang hingga menimbulkan penyakit jantung yang lebih berbahaya. Sampai saat ini, belum ada pengobatan yang jelas untuk miokarditis.
Akibat miokarditis, jantung Willow hanya berfungsi seperempatnya. Ia kemudian dirujuk ke bangsal khusus penyakit jantung di Glenfield Hospital, Leicester, untuk menjalani transplantasi. Untuk bisa bertahan hidup, berbagai alat pun dipasang pada tubuh Willow.
Setelah 12 hari dirawat, mesin pernapasan ECMO menunjukkan bahwa Willow sudah pulih. Tapi, 45 menit kemudian, Willow mengalami serangan jantung yang ketiga dan ia terkena stroke. Selama dua hari selanjutnya, ia mengalami ketidakstabilan tubuh sebanyak 25 kali dan sempat dua kali mengalami 'kematian'.
Dokter mengatakan bahwa Willow memiliki perdarahan di otak dan itu bisa membunuhnya atau setidaknya akan mengakibatkan kerusakan otak yang parah. Tapi, sebulan kemudian, Willow pun menunjukkan kemajuan dan ia bisa pulang ke rumah.
"Sepanjang waktu Willow di rumah sakit kami hanya berpikir hal ini tidak terjadi pada kami karena kami sangat ketakutan. Ketika ia mengalami serangan jantung pertama, itu hal yang terburuk tapi nyatanya ia mengalami serangan jantung kedua kalinya disertai stroke,' kata Denise.
Seperti dilansir Daily Mail, Denise dan suaminya tetap khawatir apakah putrinya kelak masih bisa berjalan atau berbicara. Kini, dua bulan pasca serangan jantung yang dialami Willow, ia masih bisa tumbuh seperti anak sebayanya.
"Bayi saya kembali menjadi gadis kecil yang bahagia. Pemulihannya adalah sebuah keajaiban. Dia sudah meninggal tiga kali tapi masih memiliki kesempatan hidup,' tutur Iain.
"Dia adalah pejuang kecil yang membuat semua orang kagum. Kami sangat bangga padanya dan senang ada dia di rumah," pungkas Iain.
Jakarta, Di usianya yang baru menginjak 13 bulan, bayi perempuan bernama Willow Page ini menderita stroke dan tiga kali serangan jantung dalam satu waktu. Bahkan, Willow sempat 'meninggal' tiga kali di rumah sakit.
Menurut tim medis, putri Denise dan Iain Page itu tertular infeksi dada minor. Bahkan, jika Willow bisa bertahan hidup, dokter mengatakan ia akan mengalami kerusakan otak yang cukup parah. Namun, keadaan berubah drastis ketika Willow menunjukkan kemajuan yang pesat hanya dalam waktu sebulan.
Denise (34) dan Iain (39) membawa putri mereka ke Northampton General Hospital pada tanggal 23 Juni setelah Willow berulang kali sakit keras. Hasil pemeriksaan awal menunjukkan Willow menderita serangan jantung karena ada infeksi di dadanya.
Tiga jam kemudian kondisi Willow memburuk dan jantungnya sempat berhenti berdetak selama 4,5 menit. Pemeriksaan lebih lanjut menunjukkan bahwa Willow tertular miokarditis, bentuk parah dari penyakit jantung.
Kebanyakan kasus miokarditis ditularkan melalui virus seperti gondok dan flu. Akibat infeksi ini, otot jantung akan terangsang hingga menimbulkan penyakit jantung yang lebih berbahaya. Sampai saat ini, belum ada pengobatan yang jelas untuk miokarditis.
Akibat miokarditis, jantung Willow hanya berfungsi seperempatnya. Ia kemudian dirujuk ke bangsal khusus penyakit jantung di Glenfield Hospital, Leicester, untuk menjalani transplantasi. Untuk bisa bertahan hidup, berbagai alat pun dipasang pada tubuh Willow.
Setelah 12 hari dirawat, mesin pernapasan ECMO menunjukkan bahwa Willow sudah pulih. Tapi, 45 menit kemudian, Willow mengalami serangan jantung yang ketiga dan ia terkena stroke. Selama dua hari selanjutnya, ia mengalami ketidakstabilan tubuh sebanyak 25 kali dan sempat dua kali mengalami 'kematian'.
Dokter mengatakan bahwa Willow memiliki perdarahan di otak dan itu bisa membunuhnya atau setidaknya akan mengakibatkan kerusakan otak yang parah. Tapi, sebulan kemudian, Willow pun menunjukkan kemajuan dan ia bisa pulang ke rumah.
"Sepanjang waktu Willow di rumah sakit kami hanya berpikir hal ini tidak terjadi pada kami karena kami sangat ketakutan. Ketika ia mengalami serangan jantung pertama, itu hal yang terburuk tapi nyatanya ia mengalami serangan jantung kedua kalinya disertai stroke,' kata Denise.
Seperti dilansir Daily Mail, Denise dan suaminya tetap khawatir apakah putrinya kelak masih bisa berjalan atau berbicara. Kini, dua bulan pasca serangan jantung yang dialami Willow, ia masih bisa tumbuh seperti anak sebayanya.
"Bayi saya kembali menjadi gadis kecil yang bahagia. Pemulihannya adalah sebuah keajaiban. Dia sudah meninggal tiga kali tapi masih memiliki kesempatan hidup,' tutur Iain.
"Dia adalah pejuang kecil yang membuat semua orang kagum. Kami sangat bangga padanya dan senang ada dia di rumah," pungkas Iain.
0 komentar:
Post a Comment