Tak Cuma Rajin Belajar, Olahraga Juga Bisa Bikin Anak Pintar
Jakarta, Memiliki anak yang berprestasi tentunya merupakan dambaan semua orang tua. Untuk mencapainya, orang tua berlomba-lomba mengikutsertakan anak dalam berbagai kegiatan ekstrakuliker hingga les yang bersifat akademik.
Padahal menurut dr Andi Kurniawan, SpKO, rahasia agar anak berprestasi bukan hanya soal les dan kegiatan belajar yang ia lakukan. Keaktifan bergerak dan rutinitas berolahraga juga merupakan faktor penting agar anak bisa berprestasi.
"Kita sekarang lihat ada anak yang dilarang orang tua untuk ikut ekskul basket, bola atau lain-lain yang olahraga supaya bisa les. Padahal anak itu kalau mau berprestasi harus aktif bergerak juga, jangan terlalu banyak les akademik tapi aktivitas fisiknya nggak ada," urai dr Andi, dalam temu media Taiwan Excellence di D.LAB, Menteng, Jakarta Pusat.
Dijelaskan dr Andi, penelitian sudah membuktikan bahwa anak yang aktif bergerak dan rajin olahraga memiliki prestasi akademik yang lebih tinggi dibandingkan yang jarang bergerak.
Mereka juga memiliki kemampuan konsentrasi yang baik, daya tangkap yang lebih cepat dan merangsang muncul hormon serotonin dan endorphin yang berguna bagi tumbuh kembang.
Saat dewasa, anak-anak yang rajin berolahraga juga memiliki kebugaran tubuh yang lebih baik dan rasa percaya diri yang tinggi. Hal ini membuat mereka bisa bersosialisasi dengan tepat dan aktif. Berbeda dengan anak yang jarang olahraga, di mana ketika tumbuh dewasa cenderung sulit untuk melakukan interaksi sosial.
"Peran orang tua juga penting. Makanya sebisa mungkin cari waktu untuk melakukan olahraga bersama. Bisa di akhir pekan dan dijadwalkan sebelumnya," urainya.
Jakarta, Memiliki anak yang berprestasi tentunya merupakan dambaan semua orang tua. Untuk mencapainya, orang tua berlomba-lomba mengikutsertakan anak dalam berbagai kegiatan ekstrakuliker hingga les yang bersifat akademik.
Padahal menurut dr Andi Kurniawan, SpKO, rahasia agar anak berprestasi bukan hanya soal les dan kegiatan belajar yang ia lakukan. Keaktifan bergerak dan rutinitas berolahraga juga merupakan faktor penting agar anak bisa berprestasi.
"Kita sekarang lihat ada anak yang dilarang orang tua untuk ikut ekskul basket, bola atau lain-lain yang olahraga supaya bisa les. Padahal anak itu kalau mau berprestasi harus aktif bergerak juga, jangan terlalu banyak les akademik tapi aktivitas fisiknya nggak ada," urai dr Andi, dalam temu media Taiwan Excellence di D.LAB, Menteng, Jakarta Pusat.
Dijelaskan dr Andi, penelitian sudah membuktikan bahwa anak yang aktif bergerak dan rajin olahraga memiliki prestasi akademik yang lebih tinggi dibandingkan yang jarang bergerak.
Mereka juga memiliki kemampuan konsentrasi yang baik, daya tangkap yang lebih cepat dan merangsang muncul hormon serotonin dan endorphin yang berguna bagi tumbuh kembang.
Saat dewasa, anak-anak yang rajin berolahraga juga memiliki kebugaran tubuh yang lebih baik dan rasa percaya diri yang tinggi. Hal ini membuat mereka bisa bersosialisasi dengan tepat dan aktif. Berbeda dengan anak yang jarang olahraga, di mana ketika tumbuh dewasa cenderung sulit untuk melakukan interaksi sosial.
"Peran orang tua juga penting. Makanya sebisa mungkin cari waktu untuk melakukan olahraga bersama. Bisa di akhir pekan dan dijadwalkan sebelumnya," urainya.
0 komentar:
Post a Comment