Apple Perusahaan Pertama Bernilai Rp 10 Ribu Triliun!
Jakarta - Apple menjadi perusahaan pertama Amerika Serikat dengan kapitalisasi pasar senilai USD 800 miliar atau di kisaran Rp 10,67 ribu triliun. Itu mereka capai dua tahun setelah mencapai nilai USD 700 miliar.
Produsen iPhone itu mengalami lonjakan harga saham sebesar 33% tahun ini sehingga kapitalisasi pasarnya tak terbendung. Sebuah pertanda bahwa Apple akan tetap perkasa.
"Ini menandakan betapa powerful franchise Apple. Mungkin adalah franchise paling powerful di AS pada saat ini," sebut Rick Meckler, presiden LibertyView Capital Management yang dikutip detikINET dari Reuters.
"Meskipun model produknya terbatas, mereka sungguh mendominasi pasar dengan cara yang hanya sedikit perusahaan bisa dan dapat mempertahankan margin keuntungan walau banyak kompetitor," tambah dia.
Jika Apple bisa terus meningkatkan harga sahamnya, bukan tidak mungkin kapitalisasi pasar mereka akan sampai di angka USD 1 triliun menjelang akhir tahun 2017 ini.
Penurunan penjualan iPhone pada laporan keuangan terbarunya tampaknya tak berpengaruh banyak bagi investor. Saat ini, Apple sedang mempersiapkan iPhone 7S atau iPhone 8 yang kemungkinan dirilis pada sekitar bulan September mendatang.
Angka Ribuan Triliun Apple yang Sukar Dibayangkan
Jakarta - Apple tak terbendung. Mereka baru saja menjadi perusahaan pertama di Amerika Serikat yang menembus kapitalisasi pasar USD 800 miliar.
Jika dirupiahkan, maka nilainya setara Rp 10,6 ribu triliun. Jumlah yang sukar dibayangkan. Dan bukan itu saja.
Baru-baru ini terungkap kalau Apple juga memiliki cadangan uang tunai senilai USD 250 miliar atau sekitar Rp 3.300 triliun. Mereka nyaris bisa membeli perusahaan mana saja yang diinginkannya.
Sampai-sampai investor Apple pun ada yang protes. Mengapa mereka menimbun uang sebanyak itu dan tidak menginvestasikannya?
"Waktunya untuk menekan Tim Cook. Seharusnya adalah ilegal memiliki USD 250 miliar dan tidak memanfaatkannya, bukan itu yang seharusnya Anda lakukan sebagai CEO," ketus salah seorang investor Apple, Ross Gerber.
Dengan semua data tersebut, Apple diprediksi masih perkasa untuk waktu yang lama. Apalagi fans mereka memang terkenal fanatik.
"Kupikir iPhone kemungkinan masih menjadi produk paling bernilai di dunia dan akan tetap seperti itu," sebut mantan CEO Apple, John Sculley yang dikutip detikINET dari CNBC.
Jakarta - Apple menjadi perusahaan pertama Amerika Serikat dengan kapitalisasi pasar senilai USD 800 miliar atau di kisaran Rp 10,67 ribu triliun. Itu mereka capai dua tahun setelah mencapai nilai USD 700 miliar.
Produsen iPhone itu mengalami lonjakan harga saham sebesar 33% tahun ini sehingga kapitalisasi pasarnya tak terbendung. Sebuah pertanda bahwa Apple akan tetap perkasa.
"Ini menandakan betapa powerful franchise Apple. Mungkin adalah franchise paling powerful di AS pada saat ini," sebut Rick Meckler, presiden LibertyView Capital Management yang dikutip detikINET dari Reuters.
"Meskipun model produknya terbatas, mereka sungguh mendominasi pasar dengan cara yang hanya sedikit perusahaan bisa dan dapat mempertahankan margin keuntungan walau banyak kompetitor," tambah dia.
Jika Apple bisa terus meningkatkan harga sahamnya, bukan tidak mungkin kapitalisasi pasar mereka akan sampai di angka USD 1 triliun menjelang akhir tahun 2017 ini.
Penurunan penjualan iPhone pada laporan keuangan terbarunya tampaknya tak berpengaruh banyak bagi investor. Saat ini, Apple sedang mempersiapkan iPhone 7S atau iPhone 8 yang kemungkinan dirilis pada sekitar bulan September mendatang.
Angka Ribuan Triliun Apple yang Sukar Dibayangkan
Jakarta - Apple tak terbendung. Mereka baru saja menjadi perusahaan pertama di Amerika Serikat yang menembus kapitalisasi pasar USD 800 miliar.
Jika dirupiahkan, maka nilainya setara Rp 10,6 ribu triliun. Jumlah yang sukar dibayangkan. Dan bukan itu saja.
Baru-baru ini terungkap kalau Apple juga memiliki cadangan uang tunai senilai USD 250 miliar atau sekitar Rp 3.300 triliun. Mereka nyaris bisa membeli perusahaan mana saja yang diinginkannya.
Sampai-sampai investor Apple pun ada yang protes. Mengapa mereka menimbun uang sebanyak itu dan tidak menginvestasikannya?
"Waktunya untuk menekan Tim Cook. Seharusnya adalah ilegal memiliki USD 250 miliar dan tidak memanfaatkannya, bukan itu yang seharusnya Anda lakukan sebagai CEO," ketus salah seorang investor Apple, Ross Gerber.
Dengan semua data tersebut, Apple diprediksi masih perkasa untuk waktu yang lama. Apalagi fans mereka memang terkenal fanatik.
"Kupikir iPhone kemungkinan masih menjadi produk paling bernilai di dunia dan akan tetap seperti itu," sebut mantan CEO Apple, John Sculley yang dikutip detikINET dari CNBC.
0 komentar:
Post a Comment