Kunci Kebahagiaan Hidup Seorang Pria Ada di Hati Istri
Pada sebuah studi yang melibatkan 394 pasangan suami istri berusia matang, membuktikan bahwa kebahagiaan istri adalah kunci kebahagiaan hidup seorang pria. Pada laporan studi tertulis, kebahagiaan istri berpengaruh besar pada kebahagiaan dan kepuasaan hidup pria dalam berumahtangga.
Studi yang dihelat oleh Rutgers University dan University of Michigan tersebut kian memvalidasi teori mengenai kebahagiaan keluarga tergantung pada kebahagiaan yang dirasakan oleh istri.
“Saya rasa temuan ini merupakan fakta yang sebenarnya. Sebab, saat seorang istri merasa bahagia, biasanya dia akan melakukan banyak hal baik sebagai ungkapan rasa terima kasih pada suami. Tentunya hal ini memiliki banyak dampak positif,” ujar Profesor Deborah Carr dari Rutgers University.
“Pria kurang cakap dalam mengekspresikan rasa bahagia mereka. Jadi, rasa tidak bahagia mereka acap kali tidak terlihat atau dirasakan oleh istri,” imbuhnya.
Hasil studi ini juga semakin mengukukuhkan anggapan yang mengatakan bahwa pria cenderung tertutup soal perasaan mereka. Sebaliknya, wanita lebih terbuka dalam memperlihatkan apa yang mereka rasakan dalam hati. Jadi, saat wanita merasa kesal dan tidak bahagia, maka pastinya semua anggota keluarga pasti tahu akan hal tersebut.
Seluruh partisipan pada studi ini tercatat setidaknya telah menikah lebih kurang 39 tahun. Saat proses eksperimen berlangsung, mereka diminta untuk menjawab sejumlah pertanyaan seputar kehidupan sehari-hari dalam keluarga. Jawaban terbanyak mengatakan bahwa sebuah pernikahan akan langgeng dan hangat, ketika istri merasa puas, bahagia, dan nyaman dengan pasangann serta kehidupan rumahtangga mereka.
Pada sebuah studi yang melibatkan 394 pasangan suami istri berusia matang, membuktikan bahwa kebahagiaan istri adalah kunci kebahagiaan hidup seorang pria. Pada laporan studi tertulis, kebahagiaan istri berpengaruh besar pada kebahagiaan dan kepuasaan hidup pria dalam berumahtangga.
Studi yang dihelat oleh Rutgers University dan University of Michigan tersebut kian memvalidasi teori mengenai kebahagiaan keluarga tergantung pada kebahagiaan yang dirasakan oleh istri.
“Saya rasa temuan ini merupakan fakta yang sebenarnya. Sebab, saat seorang istri merasa bahagia, biasanya dia akan melakukan banyak hal baik sebagai ungkapan rasa terima kasih pada suami. Tentunya hal ini memiliki banyak dampak positif,” ujar Profesor Deborah Carr dari Rutgers University.
“Pria kurang cakap dalam mengekspresikan rasa bahagia mereka. Jadi, rasa tidak bahagia mereka acap kali tidak terlihat atau dirasakan oleh istri,” imbuhnya.
Hasil studi ini juga semakin mengukukuhkan anggapan yang mengatakan bahwa pria cenderung tertutup soal perasaan mereka. Sebaliknya, wanita lebih terbuka dalam memperlihatkan apa yang mereka rasakan dalam hati. Jadi, saat wanita merasa kesal dan tidak bahagia, maka pastinya semua anggota keluarga pasti tahu akan hal tersebut.
Seluruh partisipan pada studi ini tercatat setidaknya telah menikah lebih kurang 39 tahun. Saat proses eksperimen berlangsung, mereka diminta untuk menjawab sejumlah pertanyaan seputar kehidupan sehari-hari dalam keluarga. Jawaban terbanyak mengatakan bahwa sebuah pernikahan akan langgeng dan hangat, ketika istri merasa puas, bahagia, dan nyaman dengan pasangann serta kehidupan rumahtangga mereka.
0 komentar:
Post a Comment