Pria 61 Tahun Lulus Jadi Sopir Taksi Setelah Gagal Tes 79 Kali
SINGAPURA — Seorang pria Singapura berusia 61 tahun akhirnya memenuhi impiannya menjadi sopir taksi setelah lolos tes pada upaya yang ke-80.
Pria itu, yang menurut laporan The Straits Times, bernama Shi Zhao Lin, akhirnya mencapai nilai kelulusan pada 9 April setelah gagal tes 79 kali. The Straits Times, yang mengutip laporan harian sore Lianhe Wanbao, menyatakan, Shi meraih angka 43, hanya sedikit di atas nilai kelulusan minimal, yaitu 40.
Shi mengatakan, ia berjuang dengan tes tertulis karena penguasaan bahasa Inggris yang buruk.
Setelah kisahnya dilaporkan Wanbao pada awal bulan ini, bantuan datang kepadanya. Seorang guru menawarkan jasa untuk memberikan pelajaran bahasa Inggris baginya.
Shi, sebagaimana dikutip Wanbao, mengatakan, "Guru tersebut membantu saya menjawab pertanyaan contoh soal dan menyoroti sejumlah kata kunci yang harus saya perhatikan. Karena bantuan itu, saya memiliki pemahaman yang lebih baik tentang apa yang akan diuji dan hal itu telah membantu saya meraih nilai lebih baik dalam ujian tersebut."
Lembaga Employment and Employability Institute (e2i) juga memberi dia pelatihan dan kesempatan kerja. Shi mengatakan, ia berencana untuk mengambil kursus di lembaga itu demi lebih meningkatkan penguasaan dalam bahasa Inggris.
Shi mengatakan, dia dijadwalkan akan mendapatkan lisensi sopir taksinya dalam waktu sekitar tiga minggu.
Shi, yang kini bekerja sebagai tukang reparasi AC, mengatakan, ia berharap bisa mengumpulkan dana 1.000 dollar yang diperlukan untuk menyewa taksi.
Di Singapura, tidak ada kualifikasi pendidikan minimal bagi mereka yang ingin menjadi seorang sopir taksi. Namun, The Land Transport Authority menuntut sopir taksi dapat berbicara dan menulis bahasa Inggris yang paling dasar. Para pelamar juga harus lulus kursus mengemudi taksi yang dilakukan Trades Union Congress Nasional. Kursus tersebut mencakup topik seperti latihan menggunakan direktori jalan, keselamatan dan layanan pelanggan seperti berlatih bagaimana membantu penumpang yang berkursi roda.
Setelah sejumlah tes tersebut, para peserta harus melewati serangkaian tes yang terdiri dari pertanyaan pilihan ganda dan menunjukkan bahwa mereka dapat menangani penumpang yang berkursi roda dengan baik.
SINGAPURA — Seorang pria Singapura berusia 61 tahun akhirnya memenuhi impiannya menjadi sopir taksi setelah lolos tes pada upaya yang ke-80.
Pria itu, yang menurut laporan The Straits Times, bernama Shi Zhao Lin, akhirnya mencapai nilai kelulusan pada 9 April setelah gagal tes 79 kali. The Straits Times, yang mengutip laporan harian sore Lianhe Wanbao, menyatakan, Shi meraih angka 43, hanya sedikit di atas nilai kelulusan minimal, yaitu 40.
Shi mengatakan, ia berjuang dengan tes tertulis karena penguasaan bahasa Inggris yang buruk.
Setelah kisahnya dilaporkan Wanbao pada awal bulan ini, bantuan datang kepadanya. Seorang guru menawarkan jasa untuk memberikan pelajaran bahasa Inggris baginya.
Shi, sebagaimana dikutip Wanbao, mengatakan, "Guru tersebut membantu saya menjawab pertanyaan contoh soal dan menyoroti sejumlah kata kunci yang harus saya perhatikan. Karena bantuan itu, saya memiliki pemahaman yang lebih baik tentang apa yang akan diuji dan hal itu telah membantu saya meraih nilai lebih baik dalam ujian tersebut."
Lembaga Employment and Employability Institute (e2i) juga memberi dia pelatihan dan kesempatan kerja. Shi mengatakan, ia berencana untuk mengambil kursus di lembaga itu demi lebih meningkatkan penguasaan dalam bahasa Inggris.
Shi mengatakan, dia dijadwalkan akan mendapatkan lisensi sopir taksinya dalam waktu sekitar tiga minggu.
Shi, yang kini bekerja sebagai tukang reparasi AC, mengatakan, ia berharap bisa mengumpulkan dana 1.000 dollar yang diperlukan untuk menyewa taksi.
Di Singapura, tidak ada kualifikasi pendidikan minimal bagi mereka yang ingin menjadi seorang sopir taksi. Namun, The Land Transport Authority menuntut sopir taksi dapat berbicara dan menulis bahasa Inggris yang paling dasar. Para pelamar juga harus lulus kursus mengemudi taksi yang dilakukan Trades Union Congress Nasional. Kursus tersebut mencakup topik seperti latihan menggunakan direktori jalan, keselamatan dan layanan pelanggan seperti berlatih bagaimana membantu penumpang yang berkursi roda.
Setelah sejumlah tes tersebut, para peserta harus melewati serangkaian tes yang terdiri dari pertanyaan pilihan ganda dan menunjukkan bahwa mereka dapat menangani penumpang yang berkursi roda dengan baik.
0 komentar:
Post a Comment