Atasi Duka Kehilangan Anak, Nenek 99 Tahun Cetak Rekor di Lomba Lari
Ohio, Berdiri di antara lautan pelari, Ida Keeling (99) berhasil memikat perhatian kerumunan orang di lapangan Lee Jackson di University of Akron. Usianya yang berbeda jauh dari pelari lain membuat Keeling menjadi primadona lomba.
Keeling yang ikut lomba lari 100 meter dalam festival olahraga gay games ditemani oleh anaknya yang juga berperan sebagai pelatih, Shelley Kelling. Banyak penonton yang menyaksikan perlombaan menyemangati Keeling yang berasal dari New York ini.
Tepuk tangan tidak berhenti sampai Keeling selesai melewati garis akhir pada posisi terakhir dengan catatan waktu 59,8 detik.
"Saya merasa saya masih dianggap sebagai pemenangnya," kata Keeling seperti dikutip dari CNN.
Partisipasi Keeling dalam lomba lari bertaraf internasional ini membuat Keeling menjadi pemegang rekor dunia lari 100 meter untuk kelompok usianya. Keeling bercerita ia mulai berlari pada usia 67 tahun untuk mengatasi duka kehilangan kedua anak laki-lakinya yang menjadi korban pembunuhan.
Selain masalah arthritis, kondisi kesehatan Keeling tidak memiliki masalah yang berarti. Pada Mei 2015 di usianya yang ke 100 tahun, Keeling berharap dapat kembali menorehkan rekor lari untuk grup usia tersebut.
"Dokter saya mengatakan kepada saya selama dua tahun berturut-turut bahwa saya sesehat orang berusia 20 tahun. Hore!" kata Keeling sesaat sebelum lomba dimulai.
Ohio, Berdiri di antara lautan pelari, Ida Keeling (99) berhasil memikat perhatian kerumunan orang di lapangan Lee Jackson di University of Akron. Usianya yang berbeda jauh dari pelari lain membuat Keeling menjadi primadona lomba.
Keeling yang ikut lomba lari 100 meter dalam festival olahraga gay games ditemani oleh anaknya yang juga berperan sebagai pelatih, Shelley Kelling. Banyak penonton yang menyaksikan perlombaan menyemangati Keeling yang berasal dari New York ini.
Tepuk tangan tidak berhenti sampai Keeling selesai melewati garis akhir pada posisi terakhir dengan catatan waktu 59,8 detik.
"Saya merasa saya masih dianggap sebagai pemenangnya," kata Keeling seperti dikutip dari CNN.
Partisipasi Keeling dalam lomba lari bertaraf internasional ini membuat Keeling menjadi pemegang rekor dunia lari 100 meter untuk kelompok usianya. Keeling bercerita ia mulai berlari pada usia 67 tahun untuk mengatasi duka kehilangan kedua anak laki-lakinya yang menjadi korban pembunuhan.
Selain masalah arthritis, kondisi kesehatan Keeling tidak memiliki masalah yang berarti. Pada Mei 2015 di usianya yang ke 100 tahun, Keeling berharap dapat kembali menorehkan rekor lari untuk grup usia tersebut.
"Dokter saya mengatakan kepada saya selama dua tahun berturut-turut bahwa saya sesehat orang berusia 20 tahun. Hore!" kata Keeling sesaat sebelum lomba dimulai.
0 komentar:
Post a Comment