Ini Kunci Hidup Nyaman di Apartemen
Keterbatasan lahan di kota-kota besar memaksa hunian-hunian vertikal menjadi alternatif utama tempat tinggal di dalam kota. Penduduk kota pun semakin terbiasa tinggal di unit-unit apartemen.
Namun, jika ditanyakan secara personal pada tiap penghuni apartemen, tidak semuanya merasa nyaman. Bagi mereka, tinggal di dalam apartemen masih terasa terbatas dan tidak senyaman tinggal di rumah tapak. Hal ini sebenarnya bisa diatasi dengan menyediakan penyimpanan yang tepat.
Alokasi ruang
Pemilihan bentuk dan ukuran furnitur, serta penataan interior yang tepat di dalam apartemen sebenarnya berujung pada satu hal, yaitu alokasi ruang. Sebagian pemilik apartemen hanya semangat mengatur furniturnya. Padahal, mengatur ruang penyimpanan di setiap ruang juga penting. Pengaturan ini membuat pemilik apartemen bisa menggunakan seluruh bagian tempat tinggalnya dengan efektif.
Simpan di bawah tempat tidur
Sebagai contoh, selain mengatur posisi tempat tidur, meja sisi, dan lemari di dalam kamar, pemilik apartemen juga perlu mengatur tempat penyimpanan di ruang tersebut. Kontributor Learnist, Kate Garklavs mengkuratori beberapa alternatif ruang penyimpanan efektif di dalam apartemen atau rumah mungil. Di dalam kamar tidur, pemilik apartemen bisa mendedikasikan bagian bawah tempat tidurnya sebagai ruang penyimpanan. Alat-alat elektronik, berkas, buku, dan barang-barang lain bisa Anda simpan di tempat ini.
Gunakan kontainer plastik untuk menyimpan selimut, sweater, kaus kaki, atau peralatan menjahit. Jika enggan menggunakan plastik, gunakan boks atau keranjang anyaman rotan atau kotak kayu. Namun, perhatikan debu yang bisa menumpuk di bawah tempat tidur. Anda perlu membersihkannya secara berkala. Kontainer plastik jauh lebih praktis, meski tidak semenarik keranjang anyaman rotan.
Lemari baju untuk semua keperluan
Kedua, beri perhatian lebih pada lemari baju. Sebisa mungkin, cocokkan lemari baju dengan kebiasaan dan kebutuhan. Jika Anda cukup beruntung memiliki apartemen berukuran besar, dedikasikan satu ruang sebagai walk-in-closet. Namun, jika ukuran apartemen terbatas, Anda bisa menutup salah satu dinding dengan menempatkan rak, gantungan, serta lemari.
Pastikan isi lemari selalu diperbarui. Jika sudah tidak dipakai, segera singkirkan pakaian, sepatu, dan tas. Lemari yang terorganisasi dengan baik dan mudah diakses membuat Anda lebih nyaman.
Penyimpanan vertikal
Ketiga, sebagai pemilik apartemen, biasakan diri Anda dengan solusi penyimpanan vertikal. Gunakan sistem yang ada pada lemari pakaian di kamar tidur untuk ruang lain di dalam apartemen. Anda bisa menggunakan sistem penyimpanan vertikal di dapur, di ruang keluarga, dan kamar anak. Gunakan rak dinding, ambalan dinding, bahkan peg board untuk menggantung barang-barang.
Keterbatasan lahan di kota-kota besar memaksa hunian-hunian vertikal menjadi alternatif utama tempat tinggal di dalam kota. Penduduk kota pun semakin terbiasa tinggal di unit-unit apartemen.
Namun, jika ditanyakan secara personal pada tiap penghuni apartemen, tidak semuanya merasa nyaman. Bagi mereka, tinggal di dalam apartemen masih terasa terbatas dan tidak senyaman tinggal di rumah tapak. Hal ini sebenarnya bisa diatasi dengan menyediakan penyimpanan yang tepat.
Alokasi ruang
Pemilihan bentuk dan ukuran furnitur, serta penataan interior yang tepat di dalam apartemen sebenarnya berujung pada satu hal, yaitu alokasi ruang. Sebagian pemilik apartemen hanya semangat mengatur furniturnya. Padahal, mengatur ruang penyimpanan di setiap ruang juga penting. Pengaturan ini membuat pemilik apartemen bisa menggunakan seluruh bagian tempat tinggalnya dengan efektif.
Simpan di bawah tempat tidur
Sebagai contoh, selain mengatur posisi tempat tidur, meja sisi, dan lemari di dalam kamar, pemilik apartemen juga perlu mengatur tempat penyimpanan di ruang tersebut. Kontributor Learnist, Kate Garklavs mengkuratori beberapa alternatif ruang penyimpanan efektif di dalam apartemen atau rumah mungil. Di dalam kamar tidur, pemilik apartemen bisa mendedikasikan bagian bawah tempat tidurnya sebagai ruang penyimpanan. Alat-alat elektronik, berkas, buku, dan barang-barang lain bisa Anda simpan di tempat ini.
Gunakan kontainer plastik untuk menyimpan selimut, sweater, kaus kaki, atau peralatan menjahit. Jika enggan menggunakan plastik, gunakan boks atau keranjang anyaman rotan atau kotak kayu. Namun, perhatikan debu yang bisa menumpuk di bawah tempat tidur. Anda perlu membersihkannya secara berkala. Kontainer plastik jauh lebih praktis, meski tidak semenarik keranjang anyaman rotan.
Lemari baju untuk semua keperluan
Kedua, beri perhatian lebih pada lemari baju. Sebisa mungkin, cocokkan lemari baju dengan kebiasaan dan kebutuhan. Jika Anda cukup beruntung memiliki apartemen berukuran besar, dedikasikan satu ruang sebagai walk-in-closet. Namun, jika ukuran apartemen terbatas, Anda bisa menutup salah satu dinding dengan menempatkan rak, gantungan, serta lemari.
Pastikan isi lemari selalu diperbarui. Jika sudah tidak dipakai, segera singkirkan pakaian, sepatu, dan tas. Lemari yang terorganisasi dengan baik dan mudah diakses membuat Anda lebih nyaman.
Penyimpanan vertikal
Ketiga, sebagai pemilik apartemen, biasakan diri Anda dengan solusi penyimpanan vertikal. Gunakan sistem yang ada pada lemari pakaian di kamar tidur untuk ruang lain di dalam apartemen. Anda bisa menggunakan sistem penyimpanan vertikal di dapur, di ruang keluarga, dan kamar anak. Gunakan rak dinding, ambalan dinding, bahkan peg board untuk menggantung barang-barang.
0 komentar:
Post a Comment