True Story
Disuntik HIV oleh Ayahnya, Brryan Kini Berjuang Hidup dan Lawan Stigma
Jakarta, Saat Brryan Jackson berumur 10 bulan, sang ayah diam-diam menyuntiknya dengan darah terkontaminasi human immunodeficiency virus (HIV). Tujuannya agar Brryan meninggal dan ia tak harus membayar biaya tanggungan anak saat bercerai kelak.
Namun kenyataan berkata lain, 24 tahun sudah berlalu dan Brryan dapat bertahan hidup tumbuh besar sementara sang ayah dipenjara akibat perbuatannya. Tentu perjalanan hidup untuk Brryan sendiri tak mulus karena banyak hal harus ia hadapi mulai dari ancaman penyakit akibat virus hingga diskriminasi yang ada.
"Satu hari saya bisa baik-baik saja, tapi beberapa jam kemudian dilarikan ke rumah sakit karena terkena infeksi lainnya," kenang Brryan mengungkap perjuangannya sehari-hari untuk bisa tetap hidup seperti dikutip dari BBC.
"Dulu tahun 90-an orang-orang masih mengira Anda dapat terkena AIDS dari tempat duduk toilet. Saya bahkan pernah membaca buku teks sekolah yang menyebut Anda bisa tertular HIV hanya lewat kontak mata," sambungnya lagi.
Saat itu karena masih anak-anak Brryan tidak mengerti apa yang terjadi dan mengapa ia dikucilkan. Orang tua lain akan melarang anak mereka bermain bersama Brryan dan dari situ mulai muncul kesadaran seberapa besar dampak dari apa yang dilakukan sang ayah.
"Dia tidak hanya mencoba membunuh saya, tapi mengubah hidup saya selamanya. Dia yang bertanggung jawab untuk semua bullying, semua waktu yang saya habiskan di rumah sakit. Dia yang jadi alasan mengapa saya harus sangat memerhatikan kesehatan saya," ujar Brryan.
Di usia 13 tahun Brryan menemukan ketenangan diri dalam aktivitas rohani. Dari situ ia berusaha menjalani hidupnya dan meski sedang sakit tetap berusaha untuk tersenyum bercanda.
Kini di Usia 24 tahun Brryan aktif berorganisasi menjadi motivator untuk melawan stigma yang ada dan menceritakan kisahnya sebagai inspirasi. Dirinya tidak lagi menyimpan dendam kepada sang ayah.
"Saya suka bercanda... Menurut saya, saya sekarang bukan motivator tapi komedian stand up," ujar Brryan.
"Orang-orang suka heran. Mereka pikir humor saya adalah sebuah strategi bertahan saja, tapi saya percaya kalau Anda bisa tertawa dalam sebuah tragedi dan hal buruk lain yang terjadi dalam hidup Anda tidak sedang bertahan tapi memang punya kekuatan," pungkas Brryan.
Disuntik HIV oleh Ayahnya, Brryan Kini Berjuang Hidup dan Lawan Stigma
Jakarta, Saat Brryan Jackson berumur 10 bulan, sang ayah diam-diam menyuntiknya dengan darah terkontaminasi human immunodeficiency virus (HIV). Tujuannya agar Brryan meninggal dan ia tak harus membayar biaya tanggungan anak saat bercerai kelak.
Namun kenyataan berkata lain, 24 tahun sudah berlalu dan Brryan dapat bertahan hidup tumbuh besar sementara sang ayah dipenjara akibat perbuatannya. Tentu perjalanan hidup untuk Brryan sendiri tak mulus karena banyak hal harus ia hadapi mulai dari ancaman penyakit akibat virus hingga diskriminasi yang ada.
"Satu hari saya bisa baik-baik saja, tapi beberapa jam kemudian dilarikan ke rumah sakit karena terkena infeksi lainnya," kenang Brryan mengungkap perjuangannya sehari-hari untuk bisa tetap hidup seperti dikutip dari BBC.
"Dulu tahun 90-an orang-orang masih mengira Anda dapat terkena AIDS dari tempat duduk toilet. Saya bahkan pernah membaca buku teks sekolah yang menyebut Anda bisa tertular HIV hanya lewat kontak mata," sambungnya lagi.
Saat itu karena masih anak-anak Brryan tidak mengerti apa yang terjadi dan mengapa ia dikucilkan. Orang tua lain akan melarang anak mereka bermain bersama Brryan dan dari situ mulai muncul kesadaran seberapa besar dampak dari apa yang dilakukan sang ayah.
"Dia tidak hanya mencoba membunuh saya, tapi mengubah hidup saya selamanya. Dia yang bertanggung jawab untuk semua bullying, semua waktu yang saya habiskan di rumah sakit. Dia yang jadi alasan mengapa saya harus sangat memerhatikan kesehatan saya," ujar Brryan.
Di usia 13 tahun Brryan menemukan ketenangan diri dalam aktivitas rohani. Dari situ ia berusaha menjalani hidupnya dan meski sedang sakit tetap berusaha untuk tersenyum bercanda.
Kini di Usia 24 tahun Brryan aktif berorganisasi menjadi motivator untuk melawan stigma yang ada dan menceritakan kisahnya sebagai inspirasi. Dirinya tidak lagi menyimpan dendam kepada sang ayah.
"Saya suka bercanda... Menurut saya, saya sekarang bukan motivator tapi komedian stand up," ujar Brryan.
"Orang-orang suka heran. Mereka pikir humor saya adalah sebuah strategi bertahan saja, tapi saya percaya kalau Anda bisa tertawa dalam sebuah tragedi dan hal buruk lain yang terjadi dalam hidup Anda tidak sedang bertahan tapi memang punya kekuatan," pungkas Brryan.
0 komentar:
Post a Comment