Presiden Erdogan: Selamat Natal untuk Umat Kristen Turki dan Dunia
ANKARA - Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, Sabtu (24/12/2016) malam, memberikan ucapan selamat hari Natal untuk umat Kristen Turki dan Dunia.
"Saya mengucapkan selamat Natal untuk warga Kristen Turki dan umat Kristen di seluruh dunia," kata Erdogan.
"Saya berharap peringatan Natal yang dirayakan umat Kristen dari berbagai sekte, tradisi, dan gereja akan memberi kontribusi bagi pengembangan solidaritas masyarakat," tambah Erdogan.
Lewat pernyataan resmi yang dirilis lewat situs resmi kepresidenan Turki, Erdogan menambahkan, kedamaian yang terjaga selama ratusan tahun di kawasan Anatolia adalah buah dari rasa saling menghormati.
"Perdamaian ini adalah hasil dari kemampuan kami menghargai perbedaan sebagai kekayaan, yang memunculkan rasa saling menghormati dan cinta sebagai sebuah prinsip," lanjut Erdogan.
"Kami tidak melakukan diskriminasi berdasarkan agama, bahasa, dan ras rakyat negeri ini," Erdogan menegaskan.
Erdogan menambahkan, sebagai bagian dari tradisi lama ini, Turki selalu membuka diri terhadap mereka yang tertindas tanpa membuat perbedaan atau diskriminasi.
Agama Kristen memiliki sejarah panjang di Anatolia dan dataran tinggi Armenia yang kini menjadi bagian dari Turki.
Kawasan ini menjadi tempat kelahiran banyak orang suci bagi umat Kristen misalnya Paulus dari Tarsus, Timotius, Nikolas dari Myra, Policarpus dari Smyrna dan masih banyak lagi.
Saat ini di Turki terdapat 160.000 umat Kristen dri berbagai denominasi atau hanya 0,2 persen dari seluruh populasi negeri itu.
Sebagian besar umat Kristen Turki adalah umat gereja Ortodoks Oriental sedangkan sisanya adalah umat Katolik Roma, Kristen Antiokia, Ortodoks Yunani, dan Protestan.
ANKARA - Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, Sabtu (24/12/2016) malam, memberikan ucapan selamat hari Natal untuk umat Kristen Turki dan Dunia.
"Saya mengucapkan selamat Natal untuk warga Kristen Turki dan umat Kristen di seluruh dunia," kata Erdogan.
"Saya berharap peringatan Natal yang dirayakan umat Kristen dari berbagai sekte, tradisi, dan gereja akan memberi kontribusi bagi pengembangan solidaritas masyarakat," tambah Erdogan.
Lewat pernyataan resmi yang dirilis lewat situs resmi kepresidenan Turki, Erdogan menambahkan, kedamaian yang terjaga selama ratusan tahun di kawasan Anatolia adalah buah dari rasa saling menghormati.
"Perdamaian ini adalah hasil dari kemampuan kami menghargai perbedaan sebagai kekayaan, yang memunculkan rasa saling menghormati dan cinta sebagai sebuah prinsip," lanjut Erdogan.
"Kami tidak melakukan diskriminasi berdasarkan agama, bahasa, dan ras rakyat negeri ini," Erdogan menegaskan.
Erdogan menambahkan, sebagai bagian dari tradisi lama ini, Turki selalu membuka diri terhadap mereka yang tertindas tanpa membuat perbedaan atau diskriminasi.
Agama Kristen memiliki sejarah panjang di Anatolia dan dataran tinggi Armenia yang kini menjadi bagian dari Turki.
Kawasan ini menjadi tempat kelahiran banyak orang suci bagi umat Kristen misalnya Paulus dari Tarsus, Timotius, Nikolas dari Myra, Policarpus dari Smyrna dan masih banyak lagi.
Saat ini di Turki terdapat 160.000 umat Kristen dri berbagai denominasi atau hanya 0,2 persen dari seluruh populasi negeri itu.
Sebagian besar umat Kristen Turki adalah umat gereja Ortodoks Oriental sedangkan sisanya adalah umat Katolik Roma, Kristen Antiokia, Ortodoks Yunani, dan Protestan.
0 komentar:
Post a Comment