Di China, Pesan Ayam di KFC Pakai Sensor Muka
Jakarta - Inovasi tidak saja dilakukan pada menu makanan, tapi juga pelayanan. Mungkin ini pula yang mendasari KFC membuka restoran pintar berbasis teknologi Augmented Reality (AR) di Beijing, China.
Seperti detikINET kutip Techcrunch, gerai ayam goreng asal Amerika Serikat itu membuat sebuah restoran yang dilengkapi teknologi AR itu dengan menggandeng Baidu, raksasa internet asal China, dalam pembuatannya.
Saat membeli, konsumen akan dipindai mukanya. Tujuan pemindaian tersebut untuk memberikan rekomendasi menu pada sang pembeli. Rekomendasi yang diberikan berdasarkan umur, gender dan ekspresi wajah.
Misalnya, pembeli beumur di bawah 20 tahun akan diberikan rekomendasi menu makan siang berisi crispy chicken hamburger, sayap ayam panggang, dan minuman coke.
Sementara untuk wanita berusia di atas 50 tahun, mesin pemindai akan memberikan rekomendasi bubur dan susu kedelai untuk menu sarapan. Namun semua itu sekadar rekomendasi.
Jadi konsumen dapat menolak dan memilih menu lain yang diinginkannya. Tapi mesin ini akan mengingat menu yang terakhir dipesan. Jadi ketika konsumen datang lagi, mesin ini akan mengingatkan kembali pesanan tersebut.
Belum ada informasi tambahan apakah KFC akan menghadirkan mesin AR ini di seluruh gerainya yang ada di China. Tapi bila sukses, besar kemungkinan akan diperluas penggunaannya, bahkan hingga ke Indonesia.
Jakarta - Inovasi tidak saja dilakukan pada menu makanan, tapi juga pelayanan. Mungkin ini pula yang mendasari KFC membuka restoran pintar berbasis teknologi Augmented Reality (AR) di Beijing, China.
Seperti detikINET kutip Techcrunch, gerai ayam goreng asal Amerika Serikat itu membuat sebuah restoran yang dilengkapi teknologi AR itu dengan menggandeng Baidu, raksasa internet asal China, dalam pembuatannya.
Saat membeli, konsumen akan dipindai mukanya. Tujuan pemindaian tersebut untuk memberikan rekomendasi menu pada sang pembeli. Rekomendasi yang diberikan berdasarkan umur, gender dan ekspresi wajah.
Misalnya, pembeli beumur di bawah 20 tahun akan diberikan rekomendasi menu makan siang berisi crispy chicken hamburger, sayap ayam panggang, dan minuman coke.
Sementara untuk wanita berusia di atas 50 tahun, mesin pemindai akan memberikan rekomendasi bubur dan susu kedelai untuk menu sarapan. Namun semua itu sekadar rekomendasi.
Jadi konsumen dapat menolak dan memilih menu lain yang diinginkannya. Tapi mesin ini akan mengingat menu yang terakhir dipesan. Jadi ketika konsumen datang lagi, mesin ini akan mengingatkan kembali pesanan tersebut.
Belum ada informasi tambahan apakah KFC akan menghadirkan mesin AR ini di seluruh gerainya yang ada di China. Tapi bila sukses, besar kemungkinan akan diperluas penggunaannya, bahkan hingga ke Indonesia.
0 komentar:
Post a Comment