Kutub Utara Sudah, Hendra Wijaya Akan Jelajahi Kutub Selatan dengan Berlari
Mataram - Hendra Wijaya bertekad untuk menaklukkan Himalaya dan juga Kutub Selatan. Pria 55 tahun itu akan melakoninya dengan berlari.
Rencana itu diumumkan Hendra di Pusuk Pass, Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat, Minggu (19/3/2017). Pria yang juga pengusaha garmen itu melabeli aksi tersebut dengan "Southern Force Hendra Wijaya's Adventure & Expeditions 2017-2018".
Melalui rilis yang dikirimkan kepada detikSport, Hendra menjelaskan jika nantinya dia harus memenuhi kriteria tertentu untuk bisa memenuhi standart 'Southern Force'. Di antaranya, Hendra harus menjalani petualangan dan ekspedisi sejauh 1.400 km di Antartika dengan berjalan kaki menggunakan papan ski.
Selain itu, Hendra diwajibkan membawa perlengkapan dan makanan pribadi yang beratnya minimal 100 kg. Beban ratusan kilo itu ditaruh di atas sledge (semacam kano kecil yang dipasang di atas papan ski dan penggunaannya dengan cara ditarik).
Perjalanan itu akan dilakukan dalam tempo 40-45 hari di bawah suhu minus 60 derajat celcius alias lebih dingin ketimbang Kutub Utara yang pernah dijelajahinya pada 2015.
"Saya akan menancapkan Merah Putih di tugu atau di magnetik south poles. Sebagai tanda jika orang Indonesia sudah ada yang pernah ke sana. Tradisinya tugu yang sudah ditancap oleh bendera sebuah bangsa tidak akan diganti dengan bendera negara lain," kata Hendra.
Sebelum tampil dalam Southern Force itu, Hendra akan menjalani sepuluh event. Dia akan memulai perjalanan itu dengan tampil pada lomba lari ultra trail Great Himalaya Race sejauh 1.800 km dengan tanjakan 90.000 m sampai ketinggian 5.755 m selama 45 hari di pegunungan Himalaya pada April 2017.
"Insya Allah, jika semuanya lancar, event yang ke sepuluh adalah perjalanan di Kutub Selatan pada November-Desember 2018 yang kemudian saya lanjutkan dengan pendakian ke salah satu World 7 Summits yakni Mountain Vinson Massif (4.897 meter di atas permukaan air laut/mdpl) yang merupakan gunung tertinggi di Kutub Selatan. Ini klimaksnya," ungkap Hendra.
"Dan dari Mataram, NTB inilah, langkah panjang saya ini akan launching pertama kali. Mohon doa dan suport," imbuh Hendra.
10 event yang akan dijalankan Hendra Wijaya:
1. Great Himalayan Race 1800 km total ketinggian 90.000 meter ditempuh selama 45 hari (1 April-1 Juni 2017)
2. World 7 Summit Mt Denali 6190 mdpl tertinggi di Kutub Utara 25 Juni-16 Juli 2017
3. Petite Trote A Leon (PTL) 300 km total ketinggian 26.000 meter di Prancis 28 Agustus- 3 September 2017.
4. Tor Des Geants jarak 330 km total ketinggian 24.000 meter di Italia 10-17 September
5. Gede Pangrango 300 km total ketinggian 30.000 meter 26 November-3 Desember.
6. World 7 Summit Mt Ancogua 6962 mdpl tertinggi di Amerika 28 Desember-20 Januari 2018.
7. World 7 Summit Mt Everest 8848 mdpl tertinggi di Asia dan dunia April-Mei 2018
9. Transpyrenea 870 km 56.000 total ketinggian di Perancis 1-16 Agustus 2018
10. Journey to Antartica 1400 km dan klimaksnya di World 7 Summit Mt Vinson Massif 4892 mdpl yang merupakan gunung tertinggi di Kutub Selatan Oktober-Desember 2018
Mataram - Hendra Wijaya bertekad untuk menaklukkan Himalaya dan juga Kutub Selatan. Pria 55 tahun itu akan melakoninya dengan berlari.
Rencana itu diumumkan Hendra di Pusuk Pass, Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat, Minggu (19/3/2017). Pria yang juga pengusaha garmen itu melabeli aksi tersebut dengan "Southern Force Hendra Wijaya's Adventure & Expeditions 2017-2018".
Melalui rilis yang dikirimkan kepada detikSport, Hendra menjelaskan jika nantinya dia harus memenuhi kriteria tertentu untuk bisa memenuhi standart 'Southern Force'. Di antaranya, Hendra harus menjalani petualangan dan ekspedisi sejauh 1.400 km di Antartika dengan berjalan kaki menggunakan papan ski.
Selain itu, Hendra diwajibkan membawa perlengkapan dan makanan pribadi yang beratnya minimal 100 kg. Beban ratusan kilo itu ditaruh di atas sledge (semacam kano kecil yang dipasang di atas papan ski dan penggunaannya dengan cara ditarik).
Perjalanan itu akan dilakukan dalam tempo 40-45 hari di bawah suhu minus 60 derajat celcius alias lebih dingin ketimbang Kutub Utara yang pernah dijelajahinya pada 2015.
"Saya akan menancapkan Merah Putih di tugu atau di magnetik south poles. Sebagai tanda jika orang Indonesia sudah ada yang pernah ke sana. Tradisinya tugu yang sudah ditancap oleh bendera sebuah bangsa tidak akan diganti dengan bendera negara lain," kata Hendra.
Sebelum tampil dalam Southern Force itu, Hendra akan menjalani sepuluh event. Dia akan memulai perjalanan itu dengan tampil pada lomba lari ultra trail Great Himalaya Race sejauh 1.800 km dengan tanjakan 90.000 m sampai ketinggian 5.755 m selama 45 hari di pegunungan Himalaya pada April 2017.
"Insya Allah, jika semuanya lancar, event yang ke sepuluh adalah perjalanan di Kutub Selatan pada November-Desember 2018 yang kemudian saya lanjutkan dengan pendakian ke salah satu World 7 Summits yakni Mountain Vinson Massif (4.897 meter di atas permukaan air laut/mdpl) yang merupakan gunung tertinggi di Kutub Selatan. Ini klimaksnya," ungkap Hendra.
"Dan dari Mataram, NTB inilah, langkah panjang saya ini akan launching pertama kali. Mohon doa dan suport," imbuh Hendra.
10 event yang akan dijalankan Hendra Wijaya:
1. Great Himalayan Race 1800 km total ketinggian 90.000 meter ditempuh selama 45 hari (1 April-1 Juni 2017)
2. World 7 Summit Mt Denali 6190 mdpl tertinggi di Kutub Utara 25 Juni-16 Juli 2017
3. Petite Trote A Leon (PTL) 300 km total ketinggian 26.000 meter di Prancis 28 Agustus- 3 September 2017.
4. Tor Des Geants jarak 330 km total ketinggian 24.000 meter di Italia 10-17 September
5. Gede Pangrango 300 km total ketinggian 30.000 meter 26 November-3 Desember.
6. World 7 Summit Mt Ancogua 6962 mdpl tertinggi di Amerika 28 Desember-20 Januari 2018.
7. World 7 Summit Mt Everest 8848 mdpl tertinggi di Asia dan dunia April-Mei 2018
9. Transpyrenea 870 km 56.000 total ketinggian di Perancis 1-16 Agustus 2018
10. Journey to Antartica 1400 km dan klimaksnya di World 7 Summit Mt Vinson Massif 4892 mdpl yang merupakan gunung tertinggi di Kutub Selatan Oktober-Desember 2018
0 komentar:
Post a Comment