10 Fakta tentang Kekayaan Raja Salman yang Tak Banyak Orang Tahu
Raja Salman bin Abdulaziz al-Saud
Arab Saudi dianugerahi sumber daya alam melimpah berupa minyak bumi. Tak heran jika Raja Salman bin Abdulaziz al-Saud termasuk salah satu raja yang memiliki kekayan melimpah.
Ada sejumlah hal yang barangkali tak banyak diketahui orang tentang kekayaan Raja Salman mulai dari penjara pribadi, tempat liburan favoritnya, juga tentang kapal pesiarnya yang seharga Rp 1,4 triliun.
Berikut 10 fakta mengenai kekayaan Raja Salman yang mungkin tak banyak orang tahu.
1. Penjara pribadi
Majalah Time edisi 18 Juni 2012 menyebutkan, Raja Salman merasa tetap perlu mempertahankan penjara pribadi.
Fasilitas ini digunakan untuk menahan para "pangeran yang bandel dan putri yang suka boros dan lupa membayar tagihan mereka," tulis majalah tersebut.
2. Kapal pesiar senilai Rp 1,4 triliun.
Raja Salam memiliki sebuah kapal pesiar mewah (yacht) senilai 110 juta dollar AS atau sekitar Rp 1,4 triliun.
Yacht milik Raja Salman bernama Tueq ini sering terlihat diparkir di tempat liburan keluarga kerajaan di Marbella, Spanyol.
Kapal pesiar super mewah ini memiliki ruang makan sendiri dan 30 kamar tidur yang nyaman serta lebih dari 20 kamar untuk awaknya.
3. Sekali berlibur habiskan Rp 400 miliar
Raja Arab Saudi disebut banyak menghabiskan waktu untuk berlibur di Maladewa.
Resor Anantara Dhigu di Maladewa merupakan salah satu tempat favorit untuk tempat berlibur keluarga Raja Arab Saudi, Salman bin Abdulaziz al-Saud.
Sekali berlibur ke sana, ia mengambil sekaligus tiga resor mewah yang sangat mahal. Satu untuk dirinya sendiri dan dua lainnya untuk para tamu.
Salah satu resor itu seperti terlihat pada gambar ini, Anantara Dhigu. Setidaknya, Raja menghabiskan uang sebesar 30 juta dolar AS atau sekitar Rp 400 miliar untuk sekali berlibur di sana .
4. Istana pribadi
Presiden AS yang ke-44, Barack Obama, pernah mengunjungi Raja Salman dan diterima di Istana Erga, di Riyadh.
Sebuah kompleks istana yang eksklusif hanya dikhususkan untuk para petinggi negara, para diplomat senior, dan pengusaha kaya raya.
Istana Erga terlihat sederhana dengan bangunan yang tidak begitu tinggi. Di depannya terdapat sebuah kolam dengan air mancur yang membuat suasana terlihat lebih segar.
5. Rumah di sejumlah negara
Selain memiliki istana yang ekslusif di Riyadh, keluarga Raja Salman juga memiliki sejumlah rumah lain di sejumlah negara.
Salah satu rumahnya ada di Swiss.
6. Kekayaan Rp 18.620 triliun
Menurut perhitungan majalah Forbes, total kekayaan keluarga Kerajaan Arab Saudi mencapai 1,4 triliun dollar AS atau sekitar Rp 18.620 triliun. Assetnya tersebar di berbagai negara.
Tidak jelas berapa banyak kekayaan yang dikaitkan dengan Raja Salman, tetapi kekayaan pribadinya ditaksir mencapai sekitar 18 miliar dollar AS atau setara Rp 240,8 triliun.
7. Sekitar 100 pengawal
Raja Salman memiliki sedikitnya 100 pengawal khusus dengan kemampuan khusus juga. Begitu pula ketika berlibur di Maladewa, ia membawa serta para pengawalnya itu.
8. Serba emas
Tatanan interior di dalam Erga Palace, tepatnya di ruang kerja Raja Salman, dipenuhi dengan furnitur berwarna emas.
Mulai dari bingkai foto emas, meja dan kursi beraksen emas, hingga kotak tisu dan dispenser juga terlihat mengkilap dengan warna emasnya seperti terlihat pada pertemuan para pemimpin dunia Januari lalu.
Bahkan kursi di kolam renangnya juga terbuat dari emas.
Selain warna emas, ruang kerja Raja Salman juga terlihat menyejukkan dengan permadani biru, dengan lampu kristal besar di banyak ruang.
Villa Certosa milik mantan PM Italia, Silvio Berlusconi, yang terletak di Porto Rotondo, Pulau Sardinia ini telah dibeli oleh Raja Arab Saudi.
9. Sekolah khusus untuk bangsawan
Raja Salman terlihat menghadiri Princes’ School di Riyadh. Tidak banyak yang diketahui tentang hal itu, tapi sekolah itu mengatakan bahwa seorang raja sebelumnya mendirikan secara khusus untuk bangsawan dan anak-anak Arab Saudi yang berprestasi.
10. Kerajaan media
Raja Salman dan keluarganya memiliki 10 persen aset pada kerajaan media Arab Saudi, yang memiliki beberapa surat kabar terkemuka, termasuk Asharq Al-Awsat
Tidak heran peliputan tentang kunjungan Raja Salaman di Indonesia sangat luas. Media Arab Saudi menyebut, “lautan cinta menyambut Raja Salman di Jakarta”.
Berdasarkan dokumen yang dibocorkan oleh Wikileaks, auditor telah memastikan bahwa Raja Salman adalah pemilik de facto kerajaan media Arab Saudi.
Gelimang Harta Dinasti Keluarga Raja Arab Saudi
Kunjungan Raja Salman ke Indonesia dalam rangka kerja sama bilateral Indonesia - Arab Saudi.
Kisah tentang dinasti Raja Abdulaziz al-Saud, pendiri Kerajaan Arab Saudi tahun 1932, tidak melulu tentang kekuasaan, tetapi juga tentang sosok-sosok dengan harta berlimpah.
Arab Saudi, negeri tandus, dan para penguasanya dari dinasti Raja Abdulaziz al-Saud seperti mendapat berkah Tuhan ketika perusahaan minyak Amerika Serikat, California Arabian Standard Oil Company (CASOC), menemukan sumber minyak pertama tahun 1938 di Distrik Al-Ahsa, Arab Saudi timur.
Pada 31 Januari 1944, nama CASOC diubah menjadi Aramco (Arabian American Oil Co).
Pada November 1988, nama Arabian American Oil Co diubah lagi jadi Saudia Arabian Oil Co (Saudi Aramco) di bawah kontrol penuh Pemerintah Arab Saudi.
Perusahaan Saudi Aramco kini menjelma menjadi perusahaan minyak terbesar di dunia dengan nilai kapital antara 1,25 triliun dollar AS (setara Rp 16.731 triliun) dan 10 triliun dollar AS (Rp 133.841,37 triliun).
Faktor minyak itulah yang mengantarkan kejayaan Arab Saudi dan dinasti Raja Abdulaziz dengan stabilitas politik dan ekonomi sejak berdirinya hingga sekarang.
Keruan saja, beredar cerita di sana-sini tentang gelimang harta kekayaan di lingkungan keluarga dinasti Raja Abdulaziz dengan segala gurita jaringan bisnis yang ditopang kekuasaan.
Bahkan, rezeki minyak itu juga merambah pada kroni-kroni di lingkungan atau yang berhubungan bisnis dengan dinasti Raja Abdulaziz.
Sebagaimana sering disebut beberapa media, jumlah keluarga dinasti Raja Abdulaziz kini diperkirakan 15.000 orang.
Kebijakan raja Arab Saudi menciptakan stabilitas politik dan ekonomi di lingkungan keluarga, yakni memberi akses politik atau ekonomi yang adil kepada segenap anggota keluarga itu.
Dengan kebijakan adil raja Arab Saudi itu, menurut perhitungan majalah Forbes, total kekayaan keluarga Kerajaan Arab Saudi mencapai 1,4 triliun dollar AS atau sekitar Rp 18.620 triliun.
Gazettereview.com, Sabtu (25/2), melansir, Raja Salman sendiri ditaksir memiliki kekayaan 18 miliar dollar AS atau setara Rp 240 triliun.
Tokoh fenomenal dari dinasti Raja Abdulaziz di sektor bisnis adalah Waleed bin Talal bin Abdulaziz yang masih keponakan Raja Salman dan, pada Mei 2016, bertemu Presiden Joko Widodo di Istana Bogor.
Ia diperkirakan memiliki kekayaan 22,6 miliar dollar AS. Investasinya merambah sampai ke Indonesia melalui jaringan hotel Four Seasons. Waleed bin Talal memiliki 47,5 persen saham jaringan hotel Four Seasons and Resort.
Ada pula nama Pangeran Sultan bin Muhammad bin Saud al-Kabir al-Saud, yang memiliki kekayaan sekitar 4,1 miliar dollar AS. Selain itu, juga Faisal bin Fahd bin Abdullah al-Saud yang menjabat CEO F6 dan FAMA holdings.
Ia pernah diberitakan membeli 50 persen saham klub Liverpool FC.
Lalu, Mishaal bin Abdulaziz al-Saud, pendiri Al Shoula Group yang bergerak di berbagai sektor energi, properti, transportasi, dan perbankan.
Al-Shoula Group kini berkolaborasi dengan perusahaan raksasa lain di Timur Tengah, seperti perusahaan properti Emaar Group di Dubai, perusahaan investasi Bayt al Mal di Kuwait, dan perusahaan finansial grup Al Rajhi Tameer.
Satu lagi, Mutaib bin Abdulaziz al-Saud, dengan kekayaan sekitar 110 juta dollar AS (tahun 2013). Ia tinggal di Trump Tower di New York, AS.
Di luar keluarga besar Raja Abdulaziz, ada pula kroni raja yang ikut kecipratan rezeki minyak Arab Saudi.
Di antaranya keluarga Al-Hariri di Lebanon yang mendapat kepercayaan Raja Khaled bin Abdulaziz menggarap berbagai proyek di Arab Saudi.
Masih puluhan lagi, bahkan ratusan, keluarga besar Raja Abdulaziz dengan kekayaan di atas 100 juta dollar AS.
Raja Salman bin Abdulaziz al-Saud
Arab Saudi dianugerahi sumber daya alam melimpah berupa minyak bumi. Tak heran jika Raja Salman bin Abdulaziz al-Saud termasuk salah satu raja yang memiliki kekayan melimpah.
Ada sejumlah hal yang barangkali tak banyak diketahui orang tentang kekayaan Raja Salman mulai dari penjara pribadi, tempat liburan favoritnya, juga tentang kapal pesiarnya yang seharga Rp 1,4 triliun.
Berikut 10 fakta mengenai kekayaan Raja Salman yang mungkin tak banyak orang tahu.
1. Penjara pribadi
Majalah Time edisi 18 Juni 2012 menyebutkan, Raja Salman merasa tetap perlu mempertahankan penjara pribadi.
Fasilitas ini digunakan untuk menahan para "pangeran yang bandel dan putri yang suka boros dan lupa membayar tagihan mereka," tulis majalah tersebut.
2. Kapal pesiar senilai Rp 1,4 triliun.
Raja Salam memiliki sebuah kapal pesiar mewah (yacht) senilai 110 juta dollar AS atau sekitar Rp 1,4 triliun.
Yacht milik Raja Salman bernama Tueq ini sering terlihat diparkir di tempat liburan keluarga kerajaan di Marbella, Spanyol.
Kapal pesiar super mewah ini memiliki ruang makan sendiri dan 30 kamar tidur yang nyaman serta lebih dari 20 kamar untuk awaknya.
3. Sekali berlibur habiskan Rp 400 miliar
Raja Arab Saudi disebut banyak menghabiskan waktu untuk berlibur di Maladewa.
Resor Anantara Dhigu di Maladewa merupakan salah satu tempat favorit untuk tempat berlibur keluarga Raja Arab Saudi, Salman bin Abdulaziz al-Saud.
Sekali berlibur ke sana, ia mengambil sekaligus tiga resor mewah yang sangat mahal. Satu untuk dirinya sendiri dan dua lainnya untuk para tamu.
Salah satu resor itu seperti terlihat pada gambar ini, Anantara Dhigu. Setidaknya, Raja menghabiskan uang sebesar 30 juta dolar AS atau sekitar Rp 400 miliar untuk sekali berlibur di sana .
4. Istana pribadi
Presiden AS yang ke-44, Barack Obama, pernah mengunjungi Raja Salman dan diterima di Istana Erga, di Riyadh.
Sebuah kompleks istana yang eksklusif hanya dikhususkan untuk para petinggi negara, para diplomat senior, dan pengusaha kaya raya.
Istana Erga terlihat sederhana dengan bangunan yang tidak begitu tinggi. Di depannya terdapat sebuah kolam dengan air mancur yang membuat suasana terlihat lebih segar.
5. Rumah di sejumlah negara
Selain memiliki istana yang ekslusif di Riyadh, keluarga Raja Salman juga memiliki sejumlah rumah lain di sejumlah negara.
Salah satu rumahnya ada di Swiss.
6. Kekayaan Rp 18.620 triliun
Menurut perhitungan majalah Forbes, total kekayaan keluarga Kerajaan Arab Saudi mencapai 1,4 triliun dollar AS atau sekitar Rp 18.620 triliun. Assetnya tersebar di berbagai negara.
Tidak jelas berapa banyak kekayaan yang dikaitkan dengan Raja Salman, tetapi kekayaan pribadinya ditaksir mencapai sekitar 18 miliar dollar AS atau setara Rp 240,8 triliun.
7. Sekitar 100 pengawal
Raja Salman memiliki sedikitnya 100 pengawal khusus dengan kemampuan khusus juga. Begitu pula ketika berlibur di Maladewa, ia membawa serta para pengawalnya itu.
8. Serba emas
Tatanan interior di dalam Erga Palace, tepatnya di ruang kerja Raja Salman, dipenuhi dengan furnitur berwarna emas.
Mulai dari bingkai foto emas, meja dan kursi beraksen emas, hingga kotak tisu dan dispenser juga terlihat mengkilap dengan warna emasnya seperti terlihat pada pertemuan para pemimpin dunia Januari lalu.
Bahkan kursi di kolam renangnya juga terbuat dari emas.
Selain warna emas, ruang kerja Raja Salman juga terlihat menyejukkan dengan permadani biru, dengan lampu kristal besar di banyak ruang.
Villa Certosa milik mantan PM Italia, Silvio Berlusconi, yang terletak di Porto Rotondo, Pulau Sardinia ini telah dibeli oleh Raja Arab Saudi.
9. Sekolah khusus untuk bangsawan
Raja Salman terlihat menghadiri Princes’ School di Riyadh. Tidak banyak yang diketahui tentang hal itu, tapi sekolah itu mengatakan bahwa seorang raja sebelumnya mendirikan secara khusus untuk bangsawan dan anak-anak Arab Saudi yang berprestasi.
10. Kerajaan media
Raja Salman dan keluarganya memiliki 10 persen aset pada kerajaan media Arab Saudi, yang memiliki beberapa surat kabar terkemuka, termasuk Asharq Al-Awsat
Tidak heran peliputan tentang kunjungan Raja Salaman di Indonesia sangat luas. Media Arab Saudi menyebut, “lautan cinta menyambut Raja Salman di Jakarta”.
Berdasarkan dokumen yang dibocorkan oleh Wikileaks, auditor telah memastikan bahwa Raja Salman adalah pemilik de facto kerajaan media Arab Saudi.
Gelimang Harta Dinasti Keluarga Raja Arab Saudi
Kunjungan Raja Salman ke Indonesia dalam rangka kerja sama bilateral Indonesia - Arab Saudi.
Kisah tentang dinasti Raja Abdulaziz al-Saud, pendiri Kerajaan Arab Saudi tahun 1932, tidak melulu tentang kekuasaan, tetapi juga tentang sosok-sosok dengan harta berlimpah.
Arab Saudi, negeri tandus, dan para penguasanya dari dinasti Raja Abdulaziz al-Saud seperti mendapat berkah Tuhan ketika perusahaan minyak Amerika Serikat, California Arabian Standard Oil Company (CASOC), menemukan sumber minyak pertama tahun 1938 di Distrik Al-Ahsa, Arab Saudi timur.
Pada 31 Januari 1944, nama CASOC diubah menjadi Aramco (Arabian American Oil Co).
Pada November 1988, nama Arabian American Oil Co diubah lagi jadi Saudia Arabian Oil Co (Saudi Aramco) di bawah kontrol penuh Pemerintah Arab Saudi.
Perusahaan Saudi Aramco kini menjelma menjadi perusahaan minyak terbesar di dunia dengan nilai kapital antara 1,25 triliun dollar AS (setara Rp 16.731 triliun) dan 10 triliun dollar AS (Rp 133.841,37 triliun).
Faktor minyak itulah yang mengantarkan kejayaan Arab Saudi dan dinasti Raja Abdulaziz dengan stabilitas politik dan ekonomi sejak berdirinya hingga sekarang.
Keruan saja, beredar cerita di sana-sini tentang gelimang harta kekayaan di lingkungan keluarga dinasti Raja Abdulaziz dengan segala gurita jaringan bisnis yang ditopang kekuasaan.
Bahkan, rezeki minyak itu juga merambah pada kroni-kroni di lingkungan atau yang berhubungan bisnis dengan dinasti Raja Abdulaziz.
Sebagaimana sering disebut beberapa media, jumlah keluarga dinasti Raja Abdulaziz kini diperkirakan 15.000 orang.
Kebijakan raja Arab Saudi menciptakan stabilitas politik dan ekonomi di lingkungan keluarga, yakni memberi akses politik atau ekonomi yang adil kepada segenap anggota keluarga itu.
Dengan kebijakan adil raja Arab Saudi itu, menurut perhitungan majalah Forbes, total kekayaan keluarga Kerajaan Arab Saudi mencapai 1,4 triliun dollar AS atau sekitar Rp 18.620 triliun.
Gazettereview.com, Sabtu (25/2), melansir, Raja Salman sendiri ditaksir memiliki kekayaan 18 miliar dollar AS atau setara Rp 240 triliun.
Tokoh fenomenal dari dinasti Raja Abdulaziz di sektor bisnis adalah Waleed bin Talal bin Abdulaziz yang masih keponakan Raja Salman dan, pada Mei 2016, bertemu Presiden Joko Widodo di Istana Bogor.
Ia diperkirakan memiliki kekayaan 22,6 miliar dollar AS. Investasinya merambah sampai ke Indonesia melalui jaringan hotel Four Seasons. Waleed bin Talal memiliki 47,5 persen saham jaringan hotel Four Seasons and Resort.
Ada pula nama Pangeran Sultan bin Muhammad bin Saud al-Kabir al-Saud, yang memiliki kekayaan sekitar 4,1 miliar dollar AS. Selain itu, juga Faisal bin Fahd bin Abdullah al-Saud yang menjabat CEO F6 dan FAMA holdings.
Ia pernah diberitakan membeli 50 persen saham klub Liverpool FC.
Lalu, Mishaal bin Abdulaziz al-Saud, pendiri Al Shoula Group yang bergerak di berbagai sektor energi, properti, transportasi, dan perbankan.
Al-Shoula Group kini berkolaborasi dengan perusahaan raksasa lain di Timur Tengah, seperti perusahaan properti Emaar Group di Dubai, perusahaan investasi Bayt al Mal di Kuwait, dan perusahaan finansial grup Al Rajhi Tameer.
Satu lagi, Mutaib bin Abdulaziz al-Saud, dengan kekayaan sekitar 110 juta dollar AS (tahun 2013). Ia tinggal di Trump Tower di New York, AS.
Di luar keluarga besar Raja Abdulaziz, ada pula kroni raja yang ikut kecipratan rezeki minyak Arab Saudi.
Di antaranya keluarga Al-Hariri di Lebanon yang mendapat kepercayaan Raja Khaled bin Abdulaziz menggarap berbagai proyek di Arab Saudi.
Masih puluhan lagi, bahkan ratusan, keluarga besar Raja Abdulaziz dengan kekayaan di atas 100 juta dollar AS.
0 komentar:
Post a Comment