Do It Now!
Orang bijak berkata, “Memulai lebih mudah dibanding mempertahankan”. Hal itu benar adanya. Tetapi ironisnya sekarang justru banyak orang-orang yang untuk memulai saja tidak tahu dari mana jalannya, tak terkecuali dalam hal menjadi seorang pengusaha. Banyak sekali pertanyaan dari para calon pengusaha tentang bagaimana cara memulai sebuah usaha.
Jawabannya pun beragam. Anda bisa menikahi anak orang kaya dan berharap sang mertua mau membantu. Atau bisa juga dengan bertapa di gunung semeru. Atau bisa juga dengan menggali harta karun peninggalan zaman Soekarno. Atau bisa juga dengan mendatangi orang pintar dan meminta nasehat kepadanya. Pilihan-pilihan tersebut boleh Anda coba, namun tidak ada jaminan akan berhasil.
Lalu, bagaimana caranya memulai usaha? Ya mudah saja, just do it! Lakukan saja. Modalnya apa? Nekat! Ini serius, coba lihat begitu banyak contoh pengusaha sukses yang memulai bisnis dengan modal nekat seperti Chairul Tanjung, Ciputra dan Bob Sadino. Apa yang dilakukan oleh para pengusaha sukses itu diwakili oleh sebuah kalimat bijak yang sering didengar, "Di mana ada kemauan, di situ ada jalan".
Tetapi pasti Anda bertanya, apa memang modalnya hanya 100 persen nekat? Atau mereka punya faktor pendukung lainnya yang mendukung kenekatan itu? Bagi saya pribadi, saat orang-orang sukses itu mengatakan modal mereka hanya nekat tentu baik maksudnya, yaitu ingin mengajarkan kepada kita bahwa siapa saja mampu menjadi orang yang sukses dan kaya raya.
Tapi tentu itu harus didukung oleh faktor-faktor lainnya dalam berwirausaha. Modal nekat memang sangat dibutuhkan di awal. Ibarat sebuah mobil tidak akan bisa maju kalau tidak diinjak pedal gasnya. Nah, menginjak pedal itu yang dinamakan nekat. Tapi setelah mobil berjalan, tentu tidak bisa asal tancap gas karena bisa membahayakan keselamatan jiwa.
Dalam bisnis pun demikian, saat sudah mulai berwirausaha, tentu nekat saja tidak cukup. Harus didukung dengan ilmu yang cukup dan mumpuni. Karena jika Anda tidak meningkatkan kemampuan diri dengan ilmu yang baik dalam berbisnis, sudah pasti Anda akan kalah bersaing dengan para pesaing.
Sudah cukupkah bermodal nekat dan ilmu? Ternyata belum. Jika saya ditanya tentang hal terpenting bagi seorang pengusaha yang ingin memulai berbisnis, saya akan menjawab, “Kejar apa yang menjadi impianmu sekarang, jangan pernah menundanya!”
Menjadi seorang pengusaha adalah pilihan yang bersumber dari dalam hati. Anda bisa memilih untuk sukses ataupun gagal. Jangan lagi membuat alasan-alasan bodoh yang akan menghancurkan mimpi seperti, “Saya tidak punya modal, saya tidak punya jejaring, saya tidak punya keberanian, saya tidak punya ini dan itu.” Semua alasan itu adalah tembok besar penghalang kesuksesan Anda.
Jika Anda sudah menemukan sesuatu yang disukai, jangan pernah memberikan setengah atau seperempat usaha. Berikan yang terbaik dan jadilah yang terbaik di bidang itu, meskipun dengan resiko terburuk sekalipun. Jangan pernah menyesal jika membuat keputusan salah, karena keputusan yang salah lebih baik daripada tidak membuat keputusan sama sekali. Jangan pernah menunda, fokus pada passion, dan kesuksesan pun akan datang dengan sendirinya.
Sebagai penutup, ada 3 hal yang tetap di dunia ini, yaitu perubahan, prinsip, dan pilihan. Perubahan akan terus terjadi dan hanya orang-orang yang terus bergerak yang akan memenangkan kompetisi.
Prinsip pun tidak akan pernah berubah, dari mulai gravitasi bumi, kekekalan energi, hingga prinsip-prinsip moral seperti kejujuran, keberanian dan kerja keras. Mereka yang mempunyai prinsip-prinsip seperti ini dalam membangun bisnis adalah mereka yang akan meraih kesuksesan, karena hal tersebut adalah fondasi yang kokoh untuk membangun karakter manusia.
Hal ketiga yang akan selalu ada adalah pilihan. Anda akan selalu dihadapkan oleh sebuah pilihan. Misalnya saat dihina orang lain, Anda mempunyai pilihan untuk membalas atau tidak terhadap hinaan tersebut. Anda bisa balas memaki, memukul, atau justru tersenyum saja. Itulah yang disebut dengan sikap proaktif, yaitu memilih respon yang sesuai dengan nilai-nilai yang kita yakini, dan bukan reaktif, yaitu sebuah respon yang didasarkan pada perasaan dan suasana hati. Orang yang proaktif memiliki tingkat kesuksesan dibanding mereka yang suka reaktif.
Jangan sia-siakan waktu yang ada, karena waktu bagaikan sebuah pedang yang dapat melukai pemiliknya jika salah menggunakannya. Saat Anda memanfaatkannya dengan baik, maka hasilnya pun akan baik. Namun saat Anda menyia-nyiakannya, maka itu sangat berbahaya. Meskipun Anda memohon, waktu tidak akan pernah kembali dan mengembalikan masa-masa dimana Anda melakukan banyak kelalaian.
Anda pun mempunyai pilihan untuk mulai mengejar cita-cita dengan memutuskan untuk mulai berwirausaha, atau justru mundur teratur dan melupakan segala mimpi Anda.
The choice is yours.!
source
Orang bijak berkata, “Memulai lebih mudah dibanding mempertahankan”. Hal itu benar adanya. Tetapi ironisnya sekarang justru banyak orang-orang yang untuk memulai saja tidak tahu dari mana jalannya, tak terkecuali dalam hal menjadi seorang pengusaha. Banyak sekali pertanyaan dari para calon pengusaha tentang bagaimana cara memulai sebuah usaha.
Jawabannya pun beragam. Anda bisa menikahi anak orang kaya dan berharap sang mertua mau membantu. Atau bisa juga dengan bertapa di gunung semeru. Atau bisa juga dengan menggali harta karun peninggalan zaman Soekarno. Atau bisa juga dengan mendatangi orang pintar dan meminta nasehat kepadanya. Pilihan-pilihan tersebut boleh Anda coba, namun tidak ada jaminan akan berhasil.
Lalu, bagaimana caranya memulai usaha? Ya mudah saja, just do it! Lakukan saja. Modalnya apa? Nekat! Ini serius, coba lihat begitu banyak contoh pengusaha sukses yang memulai bisnis dengan modal nekat seperti Chairul Tanjung, Ciputra dan Bob Sadino. Apa yang dilakukan oleh para pengusaha sukses itu diwakili oleh sebuah kalimat bijak yang sering didengar, "Di mana ada kemauan, di situ ada jalan".
Tetapi pasti Anda bertanya, apa memang modalnya hanya 100 persen nekat? Atau mereka punya faktor pendukung lainnya yang mendukung kenekatan itu? Bagi saya pribadi, saat orang-orang sukses itu mengatakan modal mereka hanya nekat tentu baik maksudnya, yaitu ingin mengajarkan kepada kita bahwa siapa saja mampu menjadi orang yang sukses dan kaya raya.
Tapi tentu itu harus didukung oleh faktor-faktor lainnya dalam berwirausaha. Modal nekat memang sangat dibutuhkan di awal. Ibarat sebuah mobil tidak akan bisa maju kalau tidak diinjak pedal gasnya. Nah, menginjak pedal itu yang dinamakan nekat. Tapi setelah mobil berjalan, tentu tidak bisa asal tancap gas karena bisa membahayakan keselamatan jiwa.
Dalam bisnis pun demikian, saat sudah mulai berwirausaha, tentu nekat saja tidak cukup. Harus didukung dengan ilmu yang cukup dan mumpuni. Karena jika Anda tidak meningkatkan kemampuan diri dengan ilmu yang baik dalam berbisnis, sudah pasti Anda akan kalah bersaing dengan para pesaing.
Sudah cukupkah bermodal nekat dan ilmu? Ternyata belum. Jika saya ditanya tentang hal terpenting bagi seorang pengusaha yang ingin memulai berbisnis, saya akan menjawab, “Kejar apa yang menjadi impianmu sekarang, jangan pernah menundanya!”
Menjadi seorang pengusaha adalah pilihan yang bersumber dari dalam hati. Anda bisa memilih untuk sukses ataupun gagal. Jangan lagi membuat alasan-alasan bodoh yang akan menghancurkan mimpi seperti, “Saya tidak punya modal, saya tidak punya jejaring, saya tidak punya keberanian, saya tidak punya ini dan itu.” Semua alasan itu adalah tembok besar penghalang kesuksesan Anda.
Jika Anda sudah menemukan sesuatu yang disukai, jangan pernah memberikan setengah atau seperempat usaha. Berikan yang terbaik dan jadilah yang terbaik di bidang itu, meskipun dengan resiko terburuk sekalipun. Jangan pernah menyesal jika membuat keputusan salah, karena keputusan yang salah lebih baik daripada tidak membuat keputusan sama sekali. Jangan pernah menunda, fokus pada passion, dan kesuksesan pun akan datang dengan sendirinya.
Sebagai penutup, ada 3 hal yang tetap di dunia ini, yaitu perubahan, prinsip, dan pilihan. Perubahan akan terus terjadi dan hanya orang-orang yang terus bergerak yang akan memenangkan kompetisi.
Prinsip pun tidak akan pernah berubah, dari mulai gravitasi bumi, kekekalan energi, hingga prinsip-prinsip moral seperti kejujuran, keberanian dan kerja keras. Mereka yang mempunyai prinsip-prinsip seperti ini dalam membangun bisnis adalah mereka yang akan meraih kesuksesan, karena hal tersebut adalah fondasi yang kokoh untuk membangun karakter manusia.
Hal ketiga yang akan selalu ada adalah pilihan. Anda akan selalu dihadapkan oleh sebuah pilihan. Misalnya saat dihina orang lain, Anda mempunyai pilihan untuk membalas atau tidak terhadap hinaan tersebut. Anda bisa balas memaki, memukul, atau justru tersenyum saja. Itulah yang disebut dengan sikap proaktif, yaitu memilih respon yang sesuai dengan nilai-nilai yang kita yakini, dan bukan reaktif, yaitu sebuah respon yang didasarkan pada perasaan dan suasana hati. Orang yang proaktif memiliki tingkat kesuksesan dibanding mereka yang suka reaktif.
Jangan sia-siakan waktu yang ada, karena waktu bagaikan sebuah pedang yang dapat melukai pemiliknya jika salah menggunakannya. Saat Anda memanfaatkannya dengan baik, maka hasilnya pun akan baik. Namun saat Anda menyia-nyiakannya, maka itu sangat berbahaya. Meskipun Anda memohon, waktu tidak akan pernah kembali dan mengembalikan masa-masa dimana Anda melakukan banyak kelalaian.
Anda pun mempunyai pilihan untuk mulai mengejar cita-cita dengan memutuskan untuk mulai berwirausaha, atau justru mundur teratur dan melupakan segala mimpi Anda.
The choice is yours.!
source
0 komentar:
Post a Comment