Terjun ke Laut demi Selamatkan Pacar, Pria Australia Layak Dapat Penghargaan
SYDNEY - Seorang pria yang melompat dari sebuah kapal pesiar demi mencoba untuk menyelamatkan pacarnya yang jatuh ke laut pada malam gelap mestinya mendapat penghargaan keberanian tertinggi Australia. Demikian menurut sebuah penyelidikan di negara itu.
Paul Rossington, 30 tahun, dan Kristen Schroder, 26 tahun, berada di atas kapal Carnival Spirit pada 8 Mei 2013 dan sedang kembali ke Australia setelah pelayaran selama 10 hari di Kepulauan Pasifik. Ketidakberadaan mereka di kapal baru diketahui saat kapal tiba di Sydney.
Hal tersebut memicu pencarian udara dan laut besar-besaran setelah rekaman kamera pemantau menunjukkan pasangan itu terjun ke laut dari balkon kabinnya tepat sebelum pukul 21.00 ketika kapal itu berada sekitar 60 mil laut dari lepas pantai New South Wales.
Sebuah pemeriksaan mengungkapkan bahwa pasangan itu, keduanya warga Australia, bertengkar pada sore menjelang malam dan bahwa Schroder tampaknya tergelincir setelah memanjat balkon di tingkat lima. Rossington melompat untuk mencoba menyelamatkan dia.
"Saya pikir (Kristen) telah tergelincir dan jatuh saat memegang teralis," kata Sersan Detektif Michael O'Keefe, petugas yang bertanggung jawab atas kasus tersebut. "Dia memegang teralis itu sekitar empat detik kemudian jatuh ke pagar di dek ketiga, terguling dan jatuh ke dalam air. Ketika (Paul) melihat dia tergelincir dia melompat dari tempat tidur dan ketika dia (Schroder) jatuh dia juga terjun menyusulnya."
O'Keefe menambahkan bahwa "dia (Rossington) pasti tahu bahwa melompat ke air kemungkinan besar akan berakhir dengan kehilangan nyawanya" dan menyerukan agar Rossington diberikan Salib Keberanian (Cross of Valour), yang merupakan penghargaan untuk keberanian tertinggi di Australia.
Jenazah kedua orang itu tidak pernah ditemukan.
Setelah kapal itu berlabuh, kepala eksekutif Carnaval Australia, Ann Sherry, mengatakan keselamatan dan keamanan merupakan prioritas nomor satu bagi industri pelayaran dan insiden seperti itu jarang terjadi. Dia menambahkan bahwa ketinggian pagar di kapal itu telah diatur, dan di khusus kapal itu pagarnya lebih tinggi dari yang ditetapkan oleh protokol internasional.
SYDNEY - Seorang pria yang melompat dari sebuah kapal pesiar demi mencoba untuk menyelamatkan pacarnya yang jatuh ke laut pada malam gelap mestinya mendapat penghargaan keberanian tertinggi Australia. Demikian menurut sebuah penyelidikan di negara itu.
Paul Rossington, 30 tahun, dan Kristen Schroder, 26 tahun, berada di atas kapal Carnival Spirit pada 8 Mei 2013 dan sedang kembali ke Australia setelah pelayaran selama 10 hari di Kepulauan Pasifik. Ketidakberadaan mereka di kapal baru diketahui saat kapal tiba di Sydney.
Hal tersebut memicu pencarian udara dan laut besar-besaran setelah rekaman kamera pemantau menunjukkan pasangan itu terjun ke laut dari balkon kabinnya tepat sebelum pukul 21.00 ketika kapal itu berada sekitar 60 mil laut dari lepas pantai New South Wales.
Sebuah pemeriksaan mengungkapkan bahwa pasangan itu, keduanya warga Australia, bertengkar pada sore menjelang malam dan bahwa Schroder tampaknya tergelincir setelah memanjat balkon di tingkat lima. Rossington melompat untuk mencoba menyelamatkan dia.
"Saya pikir (Kristen) telah tergelincir dan jatuh saat memegang teralis," kata Sersan Detektif Michael O'Keefe, petugas yang bertanggung jawab atas kasus tersebut. "Dia memegang teralis itu sekitar empat detik kemudian jatuh ke pagar di dek ketiga, terguling dan jatuh ke dalam air. Ketika (Paul) melihat dia tergelincir dia melompat dari tempat tidur dan ketika dia (Schroder) jatuh dia juga terjun menyusulnya."
O'Keefe menambahkan bahwa "dia (Rossington) pasti tahu bahwa melompat ke air kemungkinan besar akan berakhir dengan kehilangan nyawanya" dan menyerukan agar Rossington diberikan Salib Keberanian (Cross of Valour), yang merupakan penghargaan untuk keberanian tertinggi di Australia.
Jenazah kedua orang itu tidak pernah ditemukan.
Setelah kapal itu berlabuh, kepala eksekutif Carnaval Australia, Ann Sherry, mengatakan keselamatan dan keamanan merupakan prioritas nomor satu bagi industri pelayaran dan insiden seperti itu jarang terjadi. Dia menambahkan bahwa ketinggian pagar di kapal itu telah diatur, dan di khusus kapal itu pagarnya lebih tinggi dari yang ditetapkan oleh protokol internasional.
0 komentar:
Post a Comment