Mengenal 4 'Kran' Air Bersih Bagi Penduduk Singapura
Singapura, Memiliki letak di ujung semenanjung malaya membuat Singapura sempat kesulitan untuk memenuhi kebutuhan air bersih mereka. Pemerintah melalui Public Utilities Board pun memperkenalkan 4 cara Singapura memperoleh air bersih.
George Madhavan, Direktur 3P Network Department, PUB Singapura, mengatakan ada 4 sumber air bersih bagi Singapura. Sumber pertama dan paling awal berasal dari Malaysia, yakni mengimpor air bersih dari sunga Johor.
"Kami memiliki dua perjanjian kerjasama dengan Malaysia soal air bersih ketika kami memutuskan untuk berpisah. Perjanjian pertama habis pada 2011, dan perjanjian kedua masih berlaku hingga 2061," tutur Madhavan, dalam kunjungan jurnalis ke Marina Barrage, Singapura.
Metode kedua adalah water catchment, yakni memaksimalkan penampungan air hujan di danau buatan atau lazim disebut sebagai reservoir. Air hujan yang jatuh di jalanan dialirkan melalui pipa di bawah tanah menuju reservoir. Setelah itu, air diolah menjadi air bersih untuk kebutuhan domestik dan industri.
George mengatakan ada 17 buah reservoir di seluruh Singapura. 17 Buah reservoir ini merupakan penyumbang utama kebutuhan air bersih bagi 5,5 juta penduduk Singapura, yang berkisar di angka 400 juta galon per hari. Yang paling terkenal mungkin saja Marina Reservoir, danau buatan di jantung kota Singapura.
"Hanya saja kedua metode ini sangat tergantung pada cuaca dan musim. Di musim kemarau seperti Februari hingga Juli,produksi air berkurang banyak," tuturnya.
Untuk mengatasinya, Singapura pun memperkenalkan metode pengelolalaan air baru yang bernama NEWater. Metode ini mengolah air limbah domestik dan industri untuk bisa langsung digunakan tanpa harus masuk ke reservoir.
Metode lain yang dilakukan adalah distilasi, yakni menyuling air laut menjadi air bersih untuk minum. Namun kedua metode ini memerlukan penggunaan energi yang cukup besar sehingga biaya pengoperasiannya cukup mahal.
"Karena kami menggunakan keempat metode ini berdasarkan perhitungan cuaca. Jika musim kemarau, kami menghasilkan lebih banyak air dari distilasi dan NEWater. Tapi saat musim hujan dan curah hujan tinggi, kami tidak mengoperasikan kedua alat tersebut dan mengutamakan air dari reservoir," pungkasnya.
Singapura, Memiliki letak di ujung semenanjung malaya membuat Singapura sempat kesulitan untuk memenuhi kebutuhan air bersih mereka. Pemerintah melalui Public Utilities Board pun memperkenalkan 4 cara Singapura memperoleh air bersih.
George Madhavan, Direktur 3P Network Department, PUB Singapura, mengatakan ada 4 sumber air bersih bagi Singapura. Sumber pertama dan paling awal berasal dari Malaysia, yakni mengimpor air bersih dari sunga Johor.
"Kami memiliki dua perjanjian kerjasama dengan Malaysia soal air bersih ketika kami memutuskan untuk berpisah. Perjanjian pertama habis pada 2011, dan perjanjian kedua masih berlaku hingga 2061," tutur Madhavan, dalam kunjungan jurnalis ke Marina Barrage, Singapura.
Metode kedua adalah water catchment, yakni memaksimalkan penampungan air hujan di danau buatan atau lazim disebut sebagai reservoir. Air hujan yang jatuh di jalanan dialirkan melalui pipa di bawah tanah menuju reservoir. Setelah itu, air diolah menjadi air bersih untuk kebutuhan domestik dan industri.
George mengatakan ada 17 buah reservoir di seluruh Singapura. 17 Buah reservoir ini merupakan penyumbang utama kebutuhan air bersih bagi 5,5 juta penduduk Singapura, yang berkisar di angka 400 juta galon per hari. Yang paling terkenal mungkin saja Marina Reservoir, danau buatan di jantung kota Singapura.
"Hanya saja kedua metode ini sangat tergantung pada cuaca dan musim. Di musim kemarau seperti Februari hingga Juli,produksi air berkurang banyak," tuturnya.
Untuk mengatasinya, Singapura pun memperkenalkan metode pengelolalaan air baru yang bernama NEWater. Metode ini mengolah air limbah domestik dan industri untuk bisa langsung digunakan tanpa harus masuk ke reservoir.
Metode lain yang dilakukan adalah distilasi, yakni menyuling air laut menjadi air bersih untuk minum. Namun kedua metode ini memerlukan penggunaan energi yang cukup besar sehingga biaya pengoperasiannya cukup mahal.
"Karena kami menggunakan keempat metode ini berdasarkan perhitungan cuaca. Jika musim kemarau, kami menghasilkan lebih banyak air dari distilasi dan NEWater. Tapi saat musim hujan dan curah hujan tinggi, kami tidak mengoperasikan kedua alat tersebut dan mengutamakan air dari reservoir," pungkasnya.
0 komentar:
Post a Comment