CEO Go-Jek: Jadi Entrepreneur Enggak Harus Pintar
JAKARTA - Entrepreneur atau pengusaha sukses identik dengan kepintarannya dalam membuka bisnis. Tapi, tidak semua orang yang ingin membuka usaha harus memiliki otak yang cerdas.
Seseorang yang memiliki keterbatasan pendidikan dan wawasan bisa menjadi seorang entrepreneur.
"Menjadi entrepreneur nggak usah pintar," ujar Chief Executive Officer (CEO) Go-Jek Nadiem Makarim saat berbincang dengan Okezone, belum lama ini.
Selain tidak harus pintar, menjadi entrepreneur harus mempunyai keberanian.
"Sekarang pertumbuhan entrepreneur baik sekali, tapi jangan lupa bahwa menjadi entrepreneur harus tahan banting, berani, dan nggak usah punya modal," ucapnya.
Jika sudah melewati itu semua, lanjut Nadiem, bisa menemukan cara. Para investor yang memiliki uang banyak bingung menaruh uangnya dimana.
"Yang paling susah dicari dalam berbisnis adalah tim yang hebat. Saya beruntung banget punya tim yang hebat," ungkapnya.
Dari semua tim yang hebat, tim Go-Jek pun berasal dari manapun. Salah satunya seperti ada beberapa dari konsultan, tempat yang pernah dia bekerja sebelumnya.
"Macam-macam background tim saya, tidak dari satu sektor. Saya tidak peduli pengalamannya apa, yang saya pedulikan adalah perilaku dia, seperti berani, kerja cepat, dan passionate," tuturnya.
Pria kelahiran 4 Juli 1984 itu menambahkan, Go-Jek jika membutuhkan tim bukan untuk posisi, melainkan diberikan kebebasan untuk bekerja sesuai dengan pilihan dan kemampuannya.
"Sistem kerja selama 24 jam ini, kalau dia enggak kerja nggak dapat duit. Dia kerja keras dapat duit banyak, itu yang saya suka, benar-benar rata dan adil," imbuhnya.
JAKARTA - Entrepreneur atau pengusaha sukses identik dengan kepintarannya dalam membuka bisnis. Tapi, tidak semua orang yang ingin membuka usaha harus memiliki otak yang cerdas.
Seseorang yang memiliki keterbatasan pendidikan dan wawasan bisa menjadi seorang entrepreneur.
"Menjadi entrepreneur nggak usah pintar," ujar Chief Executive Officer (CEO) Go-Jek Nadiem Makarim saat berbincang dengan Okezone, belum lama ini.
Selain tidak harus pintar, menjadi entrepreneur harus mempunyai keberanian.
"Sekarang pertumbuhan entrepreneur baik sekali, tapi jangan lupa bahwa menjadi entrepreneur harus tahan banting, berani, dan nggak usah punya modal," ucapnya.
Jika sudah melewati itu semua, lanjut Nadiem, bisa menemukan cara. Para investor yang memiliki uang banyak bingung menaruh uangnya dimana.
"Yang paling susah dicari dalam berbisnis adalah tim yang hebat. Saya beruntung banget punya tim yang hebat," ungkapnya.
Dari semua tim yang hebat, tim Go-Jek pun berasal dari manapun. Salah satunya seperti ada beberapa dari konsultan, tempat yang pernah dia bekerja sebelumnya.
"Macam-macam background tim saya, tidak dari satu sektor. Saya tidak peduli pengalamannya apa, yang saya pedulikan adalah perilaku dia, seperti berani, kerja cepat, dan passionate," tuturnya.
Pria kelahiran 4 Juli 1984 itu menambahkan, Go-Jek jika membutuhkan tim bukan untuk posisi, melainkan diberikan kebebasan untuk bekerja sesuai dengan pilihan dan kemampuannya.
"Sistem kerja selama 24 jam ini, kalau dia enggak kerja nggak dapat duit. Dia kerja keras dapat duit banyak, itu yang saya suka, benar-benar rata dan adil," imbuhnya.
0 komentar:
Post a Comment