728x90 AdSpace

Saat Kau butuhkan tetesan air 'tuk segarkan relung jiwamu yang mulai mengering...

  • Latest News

    Information Please

    Ketika saya masih lumayan kecil, keluarga saya memiliki telepon pertama kali di lingkungan kami. Saya ingat benar kotak tua mengkilat yang tertempel di dinding itu. Sebuah gagang yang mengkilat juga tergantung di sebelah kanan dari kotak telepon itu. Waktu itu saya masih terlalu kecil untuk menggapai telepon itu, tapi saya terbiasa mendengarkan dengan takjub ketika ibu berbicara dengan kotak telepon itu. Dan kemudian saya mengambil kesimpulan bahwa didalam alat yang ajaib itu terdapat seorang yang bernama - "Information Please" - dan tidak ada yang tidak dia tahu. "Information please" dapat memberitahukan apa saja.

    Pengalaman pertama saya dengan "jin di dalam botol" ini adalah ketika Ibu pergi mengunjungi temannya. Saat saya sedang bermain di gudang tak sengaja tangan saya terluka kejatuhan sebuah palu, lukanya cukup parah. Rasanya mau nangis tapi saat itu saya sadar tidak ada alasan untuk menangis, karena tidak ada seorangpun di rumah yang bisa memberikan simpati. Jadi saya hanya berlari-lari saja kesakitan sampai tiba-tiba terbersit dalam pikiran saya...

    Oya, telepon itu, cepat-cepat saya ambil bangku, memanjatnya dan meraih gagang telpon itu. "Information please" kata saya kepada gagang itu. Dan terdengarlah suara perempuan yang kecil jernih di telinga saya.

    "Informasi."

    Tangan saya sakit ..." sahut saya kepada telepon itu. Tangisan pun tak terbendung ketika saya mengatakannya.

    "Apakah Ibumu tidak ada di rumah?" Tanyanya

    "Tidak ada seorangpun di rumah" tangis saya.

    "Apakah tanganmu berdarah?" tanya suara itu

    "Tidak" jawab saya. "Tangan saya kejatuhan palu dan rasanya sakit sekali."

    "Apakah kamu bisa membuka lemari es mu?" tanya nya. Saya bilang bisa. "oke, sekarang ambil sepotong kecil es dan genggam dengan tanganmu yang sakit," kata suara itu.

    Setelah peristiwa itu, saya bertanya kepada "information please" tentang apapun masalah saya. Saya bertanya kepadanya tentang PR geografy dan dia memberitahukan dimanakah negara ini berada. Dia membantu PR matematika saya. Dia bahkan memberitahukan bagaimana cara merawat tupai yang baru saja saya tangkap di halaman.

    Dan datang suatu ketika burung kenari kami mati. Saya menelpon "Information please" dan bercerita padanya tentang peristiwa sedih itu. Dia mendengar, dan kemudian mengucapkan hal yang biasa digunakan oleh orang dewasa untuk menenangkan anak kecil. Tapi saya tidak puas dan bertanya padanya, "Mengapa burung yang bernyanyi sangat indah dan yang memberikan kebahagiaan pada keluarga kami ini harus harus berakhir terbujur kaku di dalam lobang ini?"

    Dia pasti merasa betapa dalamnya perasaan saya, sehingga dia pelan-pelan berkata, "Paul, ingatlah bahwa selalu ada dunia lain untuk bernyanyi."

    Dan entah bagaimana saya merasa lebih baik.

    Beberapa hari kemudian saya menelepon lagi. "Information please".

    "Informasi", jawab suara yang kini akrab di telinga saya.

    "Bagaimana caranya mengeja kata gunung?" tanya saya.

    Semua kejadian ini terjadi di sebuah kota kecil di Canada. Ketika saya berumur 9 tahun, keluarga kami pindah ke Selatan. Saya sangat merindukan teman saya.

    "Information please" tetap berada di dalam kotak kayu tua di rumah itu, dan entah kenapa saya tidak pernah berpikir untuk mencoba telepon baru kami yang ada di atas meja.

    Seiring saya beranjak remaja, ingatan percakapan masa kecil saya itu tidak pernah hilang dari ingatan saya. Sering, dalam waktu-waktu keraguan dan kebimbangan, saya mengingat perasaan aman yang saya miliki waktu itu. Sekarang saya baru takjub akan betapa sabar, pengertian, dan baiknya operator itu menghabiskan waktunya dengan seorang anak kecil.

    Beberapa tahun kemudian, dalam perjalanan saya ke kampus jauh ke barat, saya menghabiskan waktu 15 menit lebih berbicara dengan kakak perempuan saya yang kini tinggal di rumah kami yang dulu. Dan tanpa berpikir apa yang saya lakukan, saya menekan tombol operator di kota kelahiranku itu dan berkata "Information please." Ajaibnya, saya mendengar sebuah suara perempuan yang kecil, jernih, suara yang begitu saya kenal, "Informasi."

    Dan tanpa saya sadari, tiba-tiba saya berkata, "Bagaimana caranya mengeja kata gunung?"

    Hening beberapa saat. Dan kemudian terdengarlah suara lembut yang menjawab, "Saya pikir seharusnya tanganmu sudah sembuh sekarang."

    Saya tertawa. "haha ternyata masih tetap anda ya," kata saya. "Anda tidak tahu betapa berartinya anda buat saya di waktu-waktu itu."

    "Saya juga bertanya-tanya," katanya, "Tahukah kamu betapa berartinya semua telepon-teleponmu itu kepadaku. Saya tidak mempunyai anak, jadi saya sangat menunggu saat-saat kamu menelpon saya.

    Saya berkata kepadanya betapa seringnya saya memikirkan dia dalam tahun-tahun belakangan ini dan bertanya jika saya dapat mengunjungi dia saat saya mengunjungi kakak saya.

    "Boleh ... boleh ...," katanya. "bilang saja anda mencari Sally."

    Tiga bulan kemudian saya kembali ke kampung halaman saya. terdengar sebuah suara lain yang tidak saya kenal berkata "Informasi."

    Dan saya bertanya dimanakah Sally.

    "Apakah anda temannya?" Tanyanya.

    "Ya, seorang teman lama," jawab saya.

    "Saya minta maaf harus memberitahukan ini pada anda," katanya. "Sally bekerja separuh hari beberapa tahun ini karena ia sakit. Dia meninggal lima minggu yang lalu."

    Sebelum saya meletakkan telepon saya, dia berkata, "Tunggu sebentar, Tadi anda bilang nama anda Paul?"

    "Ya."

    "Sally meninggalkan sebuah pesan untukmu. Dia berpesan untuk menyampaikannya padamu jika kamu menelepon."

    "Biarkan saya menyampaikannya kepadamu." Lanjutnya.

    "Tulisannya berkata, "Katakan padanya saya berkata selalu ada dunia lain untuk bernyanyi. Dia mengerti artinya."

    Saya pun berterima kasih dan menutup teleponnya. Saya mengerti apa yang Sally ingin sampaikan.

    by : Anonymous

    Never underestimate the impression you may make on others. Whose life have you touched today?
    • Blogger Comments
    • Facebook Comments

    0 komentar:

    Item Reviewed: Information Please Rating: 5 Reviewed By: Blogger
    Scroll to Top