Ada seorang pemuda mengalami kebutaan akibat kecelakaan yang dialaminya.
Dia membenci dirinya sendiri karena kebutaannya itu. Tidak hanya dirinya sendiri, tapi dia juga membenci semua orang.
Dengan kenangan dimana dia masih bisa melihat indahnya dunia.
Ada seorang suster muda yang dengan ikhlas merawatnya dan menjaga pemuda tersebut, yang akhirnya pemuda menganggap sang suster itu sebagai kekasihnya,
satu-satunya orang yang dia tidak benci. Sang suster itu selalu ada disisinya untuk menemani dan menghibur sang pemuda.
Sang pemuda pun berjanji akan menkahi sang suster tersebut jika matanya dapat melihat kembali.
Sampai suatu hari ada sepasang mata yang didonorkan untuknya.
Betapa gembiranya sang pemuda, dan akhirnya operasi mata pun dijalankan, dan berhasih dengan baik sehingga dia dapat melihal lagi.
Setelah tersadar dari operasinya, sang suster bertanya kepada pemuda itu : ' sekarang kamu sudah dapat melihat lagi, apakah kamu mau menikah dengan ku?'
Sang pemuda terguncang saat bisa melihat kekasihnya yang ternyata buta. Dan dia menolak untuk menikah dengan gadis itu..
Dan sang gadis pun pergi dengan berlinang air mata dan meninggalkan sepucuk surat kepada sang pemuda : ' Sayangku, tolong jaga baik-baik bola mataku..'
Kejadian diatas memperlihatkan bagaimana pikiran manusia akan cepat berubah saat status hidupnya berubah.
Hanya sedikit orang yang ingat bagaimana keadaan hidup sebelumnya.
Dan lebih sedikit lagi yang ingat terhadap siapa harus berterima kasih. Yang telah menyertai, menjaga dan menopang bahkan disaat yang paling menyakitkan.
Hidup adalah anugrah, jaga, dan syukuri apapun adanya.
Dia membenci dirinya sendiri karena kebutaannya itu. Tidak hanya dirinya sendiri, tapi dia juga membenci semua orang.
Dengan kenangan dimana dia masih bisa melihat indahnya dunia.
Ada seorang suster muda yang dengan ikhlas merawatnya dan menjaga pemuda tersebut, yang akhirnya pemuda menganggap sang suster itu sebagai kekasihnya,
satu-satunya orang yang dia tidak benci. Sang suster itu selalu ada disisinya untuk menemani dan menghibur sang pemuda.
Sang pemuda pun berjanji akan menkahi sang suster tersebut jika matanya dapat melihat kembali.
Sampai suatu hari ada sepasang mata yang didonorkan untuknya.
Betapa gembiranya sang pemuda, dan akhirnya operasi mata pun dijalankan, dan berhasih dengan baik sehingga dia dapat melihal lagi.
Setelah tersadar dari operasinya, sang suster bertanya kepada pemuda itu : ' sekarang kamu sudah dapat melihat lagi, apakah kamu mau menikah dengan ku?'
Sang pemuda terguncang saat bisa melihat kekasihnya yang ternyata buta. Dan dia menolak untuk menikah dengan gadis itu..
Dan sang gadis pun pergi dengan berlinang air mata dan meninggalkan sepucuk surat kepada sang pemuda : ' Sayangku, tolong jaga baik-baik bola mataku..'
Kejadian diatas memperlihatkan bagaimana pikiran manusia akan cepat berubah saat status hidupnya berubah.
Hanya sedikit orang yang ingat bagaimana keadaan hidup sebelumnya.
Dan lebih sedikit lagi yang ingat terhadap siapa harus berterima kasih. Yang telah menyertai, menjaga dan menopang bahkan disaat yang paling menyakitkan.
Hidup adalah anugrah, jaga, dan syukuri apapun adanya.
Posts
0 komentar:
Post a Comment