Ini Kota-kota dengan Biaya Hidup Terjangkau
Jakarta - Daripada hujan emas di negeri orang, lebih baik hujan batu di negeri sendiri. Pepatah itu menyatakan bahwa tidak ada tempat senyaman negara sendiri.
Namun bisa saja karena satu dan lain hal Anda harus meninggalkan negeri sendiri dan tinggal di negeri orang. Entah karena pekerjaan, atau memang ingin bertualang.
Salah satu hal yang perlu diperhatikan ketika tinggal di negeri orang adalah biaya hidupnya. Jangan sampai biaya hidup terlalu tinggi sehingga jadi besar pasak daripada tiang.
Berikut adalah sejumlah kota dengan biaya hidup paling terjangkau seperti dikutip dari BBC:
1. Mumbai (India)
Mumbai merupakan kota paling heterogen di India. Ketika Kanal Suez mulai digunakan pada 1869, Mumbai menjadi lokasi perdagangan utama. Kota ini disesaki dengan para pedagang dari Asia dan Eropa. Dari situlah Mumbai berkembang menjadi kota metropolitan.
Meski begitu, ternyata hidup di Mumbai memakan biaya yang relatif terjangkau. Misalnya untuk transportasi. Tarif taksi untuk jarak 8 km kira-kira adalah US$ 3 atau sekitar Rp 30.000.
"Dengan pendapatan US$ 1.000 (Rp 10 juta), Anda sudah bisa mempekerjakan koki, asisten rumah tangga, dan supir," kata said Kaamna Bhowjwani-Dhawan, pendiri situs perjalanan Momaboard.
2. Kathmandu (Nepal)
Kota ini adalah pintu gerbang Pegunungan Himalaya. Pemandangannya sangat indah. Tidak hanya para pendaki, pekerja kantoran biasa pun sering bekerja di luar ruangan untuk sekedar mencari angin atau suasana baru.
Biaya hidup di Kathmandu ternyata cukup terjangkau. Harga roti, misalnya, hanya sekitar US$ 0,4 atau Rp 4.000. Dengan penghasilan US$ 300 (Rp 3 juta) per bulan, Anda sudah bisa hidup dan menyewa rumah seluas 85 meter persegi.
3. Panama City (Panama)
Para ekspatriat suka datang ke kota ini karena iklimnya yang bersahabat. Namun, di negara ini Anda masih harus bekerja 6 hari seminggu.
"Ketika hari gajian tiba, bar dan klub malam menjadi hidup dengan pesta-pesta," kata Alex Hardy, warga negara Amerika Serikat yang bekerja sebagai guru di Panama City.
Biaya hidup di Panama City relatif terjangkau. Untuk sebotol bir, misalnya, harganya sekitar US$ 2 atau Rp 20.000. Mata uang di Panama adalah dolar AS, tetapi warga setempat menyebutnya balboa.
4. Bucharest (Rumania)
Ibu kota Rumania ini pernah dikenal sebagai 'Little Paris' karena sentuhan Perancis di bangunan-bangunannya. Namun banyak gedung bersejarah hancur kala Perang Dunia II melanda.
Warga Rumania juga terkenal ramah. "Anda akan sering diundang makan malam di rumah seseorang yang baru Anda kenal beberapa hari. Anda akan dijamu matian-matian, seolah-olah si pemilik rumah mengeluarkan semua hartanya," kata Andreea Francu, seorang fotografer asli Bucharest.
Dibandingkan wilayah Eropa lainnya, biaya hidup di Bucharest masih relatif terjangkau. Harga sewa rumah, misalnya, adalah sekitar US$ 873 atau sekitar Rp 8,7 juta per bulan untuk 85 meter persegi.
Jakarta - Daripada hujan emas di negeri orang, lebih baik hujan batu di negeri sendiri. Pepatah itu menyatakan bahwa tidak ada tempat senyaman negara sendiri.
Namun bisa saja karena satu dan lain hal Anda harus meninggalkan negeri sendiri dan tinggal di negeri orang. Entah karena pekerjaan, atau memang ingin bertualang.
Salah satu hal yang perlu diperhatikan ketika tinggal di negeri orang adalah biaya hidupnya. Jangan sampai biaya hidup terlalu tinggi sehingga jadi besar pasak daripada tiang.
Berikut adalah sejumlah kota dengan biaya hidup paling terjangkau seperti dikutip dari BBC:
1. Mumbai (India)
Mumbai merupakan kota paling heterogen di India. Ketika Kanal Suez mulai digunakan pada 1869, Mumbai menjadi lokasi perdagangan utama. Kota ini disesaki dengan para pedagang dari Asia dan Eropa. Dari situlah Mumbai berkembang menjadi kota metropolitan.
Meski begitu, ternyata hidup di Mumbai memakan biaya yang relatif terjangkau. Misalnya untuk transportasi. Tarif taksi untuk jarak 8 km kira-kira adalah US$ 3 atau sekitar Rp 30.000.
"Dengan pendapatan US$ 1.000 (Rp 10 juta), Anda sudah bisa mempekerjakan koki, asisten rumah tangga, dan supir," kata said Kaamna Bhowjwani-Dhawan, pendiri situs perjalanan Momaboard.
2. Kathmandu (Nepal)
Kota ini adalah pintu gerbang Pegunungan Himalaya. Pemandangannya sangat indah. Tidak hanya para pendaki, pekerja kantoran biasa pun sering bekerja di luar ruangan untuk sekedar mencari angin atau suasana baru.
Biaya hidup di Kathmandu ternyata cukup terjangkau. Harga roti, misalnya, hanya sekitar US$ 0,4 atau Rp 4.000. Dengan penghasilan US$ 300 (Rp 3 juta) per bulan, Anda sudah bisa hidup dan menyewa rumah seluas 85 meter persegi.
3. Panama City (Panama)
Para ekspatriat suka datang ke kota ini karena iklimnya yang bersahabat. Namun, di negara ini Anda masih harus bekerja 6 hari seminggu.
"Ketika hari gajian tiba, bar dan klub malam menjadi hidup dengan pesta-pesta," kata Alex Hardy, warga negara Amerika Serikat yang bekerja sebagai guru di Panama City.
Biaya hidup di Panama City relatif terjangkau. Untuk sebotol bir, misalnya, harganya sekitar US$ 2 atau Rp 20.000. Mata uang di Panama adalah dolar AS, tetapi warga setempat menyebutnya balboa.
4. Bucharest (Rumania)
Ibu kota Rumania ini pernah dikenal sebagai 'Little Paris' karena sentuhan Perancis di bangunan-bangunannya. Namun banyak gedung bersejarah hancur kala Perang Dunia II melanda.
Warga Rumania juga terkenal ramah. "Anda akan sering diundang makan malam di rumah seseorang yang baru Anda kenal beberapa hari. Anda akan dijamu matian-matian, seolah-olah si pemilik rumah mengeluarkan semua hartanya," kata Andreea Francu, seorang fotografer asli Bucharest.
Dibandingkan wilayah Eropa lainnya, biaya hidup di Bucharest masih relatif terjangkau. Harga sewa rumah, misalnya, adalah sekitar US$ 873 atau sekitar Rp 8,7 juta per bulan untuk 85 meter persegi.
Posts
1 komentar:
Selamat pagi ka, ka kalo untuk pergi ke romania tapi aku mau liburan di satu mare aku harus arrive di bandara mana ya? Tolong infonya ya ka dan untuk biaya 1-2weeks disana berapa ya?
Terimakasih
Post a Comment