Tiga Produk Indonesia Ini Jadi Favorit Warga Perbatasan Timor Leste
Atambua -Wilayah perbatasan Indonesia dan Timor Leste menjadi salah satu area aktivitas perdagangan bagi warga dari kedua negara. Sejauh ini kecenderungan warga negara tetangga tersebut yang sering berbelanja ke tanah air.
Sasaran utama warga Timor Leste adalah kebutuhan pokok yang berupa produk olahan. Tiga barang yang paling banyak dibeli itu adalah mie instant, air mineral kemasan dan Semen.
"Kita memang lebih sering ekspor. Artinya mereka belanja ke Indonesia. Itu biasanya seperti Indomie, Aqua dan semen," kata Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai (KPPBC) Atapupu Nyoman Ary Dharma di Atambua, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Mie instant menjadi idola karena wilayah perbatasan Timor Leste letaknya sangat jauh dari kota Dili yang menyediakan berbagai kebutuhan. Sehingga banyak warga setempat yang lebih memilih sebrangi perbatasan untuk berbelanja.
Begitupun dengan air mineral kemasan. Kondisi air bersih layak minum masih sangat kurang. Sehingga banyak warga yang mencari ke Indonesia.
"Jarak mereka ke Dili itu lebih jauh dibanding ke perbatasan. Jadi untuk Indomie dan Aqua itu lebih baik belanja ke sini. Harganya juga nggak jauh beda kan," ungkapnya.
Sementara untuk semen lebih dikarenakan Timor Leste yang tengah dalam pembangunan. Seperti bandar udara (bandara) dan beberapa pembangunan gedung dan perumahan.
"Di sana kan lagi banyak bangun, membangun. Jadi pada impor dari sini," sebutnya.
Dua pos dengan aktivitas perdagangan tertinggi adalah Mata'ain dengan nilai devisa US$ 600 ribu dolar dan Metamauk sebesar US$ 200 ribu. Selain 3 barang tersebut, warga Timor Leste juga mengimpor kopi, teh dan beberapan bahan material untuk pembangunan.
"Ada kopi, teh, bahan-bahan bangunan. Tapi cuma kecil," imbuhnya.
Atambua -Wilayah perbatasan Indonesia dan Timor Leste menjadi salah satu area aktivitas perdagangan bagi warga dari kedua negara. Sejauh ini kecenderungan warga negara tetangga tersebut yang sering berbelanja ke tanah air.
Sasaran utama warga Timor Leste adalah kebutuhan pokok yang berupa produk olahan. Tiga barang yang paling banyak dibeli itu adalah mie instant, air mineral kemasan dan Semen.
"Kita memang lebih sering ekspor. Artinya mereka belanja ke Indonesia. Itu biasanya seperti Indomie, Aqua dan semen," kata Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai (KPPBC) Atapupu Nyoman Ary Dharma di Atambua, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Mie instant menjadi idola karena wilayah perbatasan Timor Leste letaknya sangat jauh dari kota Dili yang menyediakan berbagai kebutuhan. Sehingga banyak warga setempat yang lebih memilih sebrangi perbatasan untuk berbelanja.
Begitupun dengan air mineral kemasan. Kondisi air bersih layak minum masih sangat kurang. Sehingga banyak warga yang mencari ke Indonesia.
"Jarak mereka ke Dili itu lebih jauh dibanding ke perbatasan. Jadi untuk Indomie dan Aqua itu lebih baik belanja ke sini. Harganya juga nggak jauh beda kan," ungkapnya.
Sementara untuk semen lebih dikarenakan Timor Leste yang tengah dalam pembangunan. Seperti bandar udara (bandara) dan beberapa pembangunan gedung dan perumahan.
"Di sana kan lagi banyak bangun, membangun. Jadi pada impor dari sini," sebutnya.
Dua pos dengan aktivitas perdagangan tertinggi adalah Mata'ain dengan nilai devisa US$ 600 ribu dolar dan Metamauk sebesar US$ 200 ribu. Selain 3 barang tersebut, warga Timor Leste juga mengimpor kopi, teh dan beberapan bahan material untuk pembangunan.
"Ada kopi, teh, bahan-bahan bangunan. Tapi cuma kecil," imbuhnya.
0 komentar:
Post a Comment