728x90 AdSpace

Saat Kau butuhkan tetesan air 'tuk segarkan relung jiwamu yang mulai mengering...

  • Latest News

      Andoy, sahabat Yesus (Jesus te amo mucho)

      Mereka bilang ini adalah kisah nyata .....

      Ada seorang bocah kelas 4 SD di suatu daerah di
      Milaor Camarine Sur (Filipina) yang setiap hari
      mengambil rute melintasi daerah tanah berbatuan dan
      menyeberangi jalan raya yang berbahaya dimana banyak
      kendaraan yang melaju kencang dan tidak beraturan.
      Setiap kali berhasil menyeberangi jalan raya
      tersebut, bocah ini mampir sebentar ke Gereja setiap
      pagi hanya untuk menyapa Tuhan.
      Tindakannya selama ini diamati oleh seorang Pendeta
      yang merasa terharu menjumpai sikap bocah yang lugu
      dan beriman tersebut.

      "Bagaimana kabarmu Andoy? Apakah kamu akan ke
      sekolah?"

      "Ya, Bapa Pendeta!" balas Andoy dengan senyumnya yang
      menyentuh hati Pendeta tersebut.

      Dia begitu memperhatikan keselamatan Andoy sehingga
      suatu hari dia berkata kepada bocah tersebut,"Jangan
      menyeberang jalan raya sendirian, setiap kali pulang
      sekolah kamu boleh mampir ke Gereja dan saya akan
      menemani kamu ke seberang jalan . jadi dengan cara
      tersebut saya bisa memastikan kamu pulang ke rumah
      dengan selamat."

      Terima kasih, Bapa Pendeta."

      "Kenapa kamu tidak pulang sekarang ?? . apakah kamu
      tinggal di Gereja setelah pulang sekolah?"

      "Aku hanya ingin menyapa kepada Tuhan .. sahabatku."

      Dan Pendeta itu segera meninggalkan Andoy untuk
      melewatkan waktunya didepan altar berbicara sendiri,
      tapi kemudian Pendeta tersebut bersembunyi dibalik
      altar untuk mendengarkan apa yang dibicarakan Andoy
      kepada Bapa di Surga.

      "Engkau tahu Tuhan, ujian matematikaku hari ini
      sangat buruk, tetapi aku tidak mencontek walaupun
      temanku melakukannya . aku makan satu kue dan minum
      airku . Ayahku mengalami musim paceklik dan yang bisa
      kumakan hanyalah kue ini. Terima kasih buat kue ini
      Tuhan! . aku tadi melihat anak kucing malangyang
      kelaparan dan aku memberikan kueku yang terakhir
      buatnya .. lucunya, aku nggak begitu lapar. Lihat, ini
      selopku yang terakhir .. aku mungkin harus berjalan
      tanpa sepatu minggu depan. Engkau tahu ini sepatu ini
      akan rusak, tapi tidak apa-apa .. paling tidak aku
      tetap dapat pergi ke sekolah.

      Orang-orang berbicara bahwa kami akan mengalami musim
      panen yang susah bulan ini, bahkan beberapa temanku
      sudah berhenti sekolah . Tolong bantu mereka supaya
      bisa sekolah lagi . tolong Tuhan ??

      Oh ya, Engkau tahu Ibu memukulku lagi. Ini memang
      menyakitkan, tapi aku tahu sakit ini akan hilang,
      paling tidak aku masih punya seorang Ibu.

      Tuhan . Engkau mau lihat lukaku ??? Aku tahu Engkau
      mampu menyembuhkannya, disini .. disini .. aku rasa
      Engkau tahu yang ini khan ..??

      Tolong jangan marahi Ibuku ya ..??? dia hanya sedang
      lelah dan kuatir akan kebutuhan makanan dan biaya
      sekolahku .. Itulah mengapa dia memukul kami.

      Oh Tuhan. aku rasa aku sedang jatuh cinta saat ini.
      Adaseorang gadis yang cantik dikelasku, namanya Anita
      ... menurut Engkau apakah dia akan menyukaiku ???

      Bagaimanapun juga paling tidak aku tahu Engkau tetap
      menyukaiku karena aku tidak usah menjadi siapapun
      hanya untuk menyenangkanMu. Engkau adalah sahabatku.

      Hei .. ulang tahunMu tinggal dua hari lagi, apakah
      Engkau gembira ??

      Tunggu saja sampai Engkau lihat, aku punya hadiah
      untukMu . tapi ini kejutan bagiMu. Aku berharap Engkau
      akan menyukainya. Ooops aku harus pergi sekarang."

      Kemudian Andoy segera berdiri dan memanggil Pendeta
      itu, "Bapa Pendeta ..Bapa Pendeta..aku sudah selesai
      bicara dengan sahabatku, anda bisa menemaniku
      menyeberang jalan sekarang!"

      Kegiatan tersebut berlangsung setiap hari, Andoy
      tidak pernah absen sekalipun.

      Pendeta Agaton berbagi cerita ini kepada jemaat di
      Gerejanya setiap hari Minggu karena dia belum pernah
      melihat suatu iman dan kepercayaan
      yang murni kepada Allah .. suatu pandangan positif
      dalam situasi yang negatif.

      Pada hari Natal, Pendeta Agaton jatuh sakit sehingga
      dia tidak bisa memimpin gereja dan dirawat di rumah
      sakit. Gereja diserahkan pengelolaannya kepada 4
      wanita tua yang tidak pernah tersenyum dan selalu
      menyalahkan segala sesuatu yang orang lain perbuat.
      Mereka juga sering mengutuki orang yang menyinggung
      mereka.

      Mereka sedang berlutut memegangi rosario mereka
      ketika Andoy tiba dari pesta natal di sekolahnya, dan
      menyapa "Halo Tuhan..Aku ...'

      "Kurang ajar kamu bocah !!! tidakkah kamu lihat kami
      sedang berdoa ??!!! Keluar.!!!"

      Andoy begitu terkejut, " Dimana Bapa Pendeta Agaton
      ..??? dia seharusnya membantuku menyeberangi jalan
      raya .. dia selalu menyuruhku mampir lewat pintu
      belakang Gereja . tidak hanya itu, aku juga harus
      menyapa Tuhan Yesus - ini hari ulang tahunNya, aku
      punya hadiah untukNya ."

      Ketika Andoy mau mengambil hadiah tersebut dari dalam
      bajunya, seorang dari keempat wanita itu menarik
      kerahnya dan mendorongnya keluar Gereja.

      Sambil membuat tanda salib ia berkata "Keluarlah
      bocah .. kamu akan mendapatkannya !!!"

      Oleh karena itu Andoy tidak punya pilihan lain
      kecuali sendirian menyeberangi jalan raya yang
      berbahaya tersebut didepan Gereja. Dia mulai
      menyeberang .ketika tiba-tiba sebuah bus datang melaju
      dengan kencang - disitu ada tikungan yang tidak
      terlihat pandangan. Andoy melindungi hadiah tersebut
      didalam saku bajunya,
      sehingga dia tidak melihat datangnya bus tersebut.
      Waktunya hanya sedikit untuk menghindar .. dan Andoy
      tewas seketika. Orang-orang disekitarnya
      berlarian dan mengelilingi tubuh bocah malangtersebut
      yang sudah tak bernyawa.

      Tiba-tiba, entah muncul darimana ada seorang pria
      berjubah putih dengan wajah yang halus dan lembut
      namun penuh dengan air mata datang dan memeluk tubuh
      bocah malangtersebut. Dia menangis.

      Orang-orang penasaran dengan dirinya dan bertanya,
      "Maaf Tuan.apakah anda keluarga bocah malangini ?
      Apakah anda mengenalnya ?"

      Pria tersebut dengan hati yang berduka karena
      penderitaan yang begitu dalam segera berdiri dan
      berkata," Dia adalah sahabatku." Hanya itulah yang dia
      katakan.

      Dia mengambil bungkusan hadiah dari dalam baju bocah
      malang tersebut dan menaruhnya didadanya. Dia lalu
      berdiri dan membawa pergi tubuh bocah malang tersebut
      dan keduanya kemudian menghilang. Kerumunan orang
      tersebut semakin penasaran...

      Di malam Natal, Pendeta Agaton menerima berita yang
      sungguh mengejutkan. Dia berkunjung ke rumah Andoy
      untuk memastikan pria misterius berjubah putih
      tersebut. Pendeta itu bertemu dan bercakap-cakap
      dengan kedua orang tua Andoy.

      "Bagaimana anda mengetahui putera anda meninggal ?"

      "Seorang pria berjubah putih yang membawanya kemari."
      ucap ibu Andoy terisak.

      "Apa katanya ?"

      Ayah Andoy berkata ,"Dia tidak mengucapkan sepatah
      katapun. Dia sangat berduka. Kami tidak mengenalnya
      namun dia terlihat sangat kesepian atas meninggalnya
      Andoy sepertinya Dia begitu mengenal Andoy dengan
      baik.Tapi ada suatu kedamaian yang sulit untuk
      dijelaskan mengenai dirinya. dia menyerahkan anak
      kami dan tersenyum lembut.

      Dia menyibakkan rambut Andoy dari wajahnya dan
      memberikan kecupan di keningnya kemudian dia
      membisikkan sesuatu .."

      "Apa yang dia katakan ?"

      "Dia berkata kepada puteraku .." Ujar sang Ayah.
      "Terima kasih buat kadonya . Aku akan segera berjumpa
      denganmu, engkau akan bersamaku." Dan sang Ayah
      melanjutkan, "Anda tahu kemudian semuanya itu terasa
      begitu indah .. aku menangis tetapi tidak tahu mengapa
      bisa demikian. Yang aku tahu aku menangis
      karena bahagia .. aku tidak dapat menjelaskannya Bapa
      Pendeta, tetapi ketika dia meninggalkan kami ada suatu
      kedamaian yang memenuhi hati kami, aku merasakan
      kasihnya yang begitu dalam di hatiku.. aku tidak dapat
      melukiskan sukacita didalam hatiku. Aku tahu puteraku
      sudah berada di Surga sekarang. Tapi tolong katakan
      padaku, Bapa Pendeta..siapakah pria ini yang selalu
      bicara dengan puteraku setiap hari di Gerejamu ? anda
      seharusnya mengetahui karena anda selalu berada disana
      setiap hari . kecuali pada waktu puteraku meninggal ."

      Pendeta Agaton tiba-tiba merasa air matanya menetes
      dipipinya, dengan lutut gemetar dia berbisik," Dia
      tidak berbicara dengan siapa-siapa ..kecuali dengan
      Tuhan."
      • Blogger Comments
      • Facebook Comments

      0 komentar:

      Item Reviewed: Andoy, sahabat Yesus (Jesus te amo mucho) Rating: 5 Reviewed By: Blogger