Bosnia Resmikan Patung Paus Yohanes Paulus II
Kardinal Bosnia Vinko Puljic meresmikan patung Paus Yohanes Paulus II di depan katedral Hati Yesus, Sarajevo, Rabu (30/4/2014). Dukungan Paus Yohanes Paulus II kepada warga Bosnia selama perang 1992-1995 dan dorongannya untuk menghancurkan sekat-sekat etnis dan agama membuatnya sangat populer di mata warga Bosnia, apapun agama yang mereka peluk.
SARAJEVO - Ibu kota Bosnia-Herzegovina, Rabu (30/4/2014), meresmikan patung mendiang Paus Yohanes Paulus II untuk mengenang upayanya mempromosikan perdamaian dan rekonsiliasi selama dan setelah perang Bosnia pada 1990-an.
Penduduk Sarajevo dari semua agama -Muslim, Katolik Kroasia dan Ortodoks Serbia- mengenang Paus asal Polandia itu sebagai salah satu tokoh dunia pertama yang mengakui Bosnia sebagai sebuah negara setelah memproklamasikan kemerdekaannya dari Yugoslavia pada 1992.
Paus Yohanes Paulus II kemudian mengunjungi Sarajevo yang masih hancur akibat perang pada 1997. Padahal kunjungan Paus ke Sarajevo saat itu tak luput dari upaya pembunuhan.
Sejumlah ranjau darat ditemukan di sepanjang rute yang akan dilalui Paus Yohanes Paulus II ke Sarajevo melalui wilayah yang dikuasai kelompok nasionalis Serbia yang mengepung Sarajevo selama perang.
"Selama masa perang, pesan Paus merupakan sebuah pesan harapan untuk seluruh Bosnia, khususnya Sarajevo," kata Bakir Izetbegovic, politisi Muslim anggota dewan kepresidenan Bosnia.
Patung setinggi tiga meter itu diletakkan di depan Katedral Hati Yesus di Sarajevo. Patung itu terbuat dari alumunium dan menampilkan sosok Paus berdiri sambil menundukkan kepalanya.
Paus Yohanes Paulus kembali mengunjungi Bosnia pada 2003 dan mengunjungi wilayah otonomi Republik Serbia yang didominasi etnis Serbia yang memerangi Muslim dan etnis Kroasia selama perang.
Kardinal Bosnia Vinko Puljic meresmikan patung Paus Yohanes Paulus II di depan katedral Hati Yesus, Sarajevo, Rabu (30/4/2014). Dukungan Paus Yohanes Paulus II kepada warga Bosnia selama perang 1992-1995 dan dorongannya untuk menghancurkan sekat-sekat etnis dan agama membuatnya sangat populer di mata warga Bosnia, apapun agama yang mereka peluk.
SARAJEVO - Ibu kota Bosnia-Herzegovina, Rabu (30/4/2014), meresmikan patung mendiang Paus Yohanes Paulus II untuk mengenang upayanya mempromosikan perdamaian dan rekonsiliasi selama dan setelah perang Bosnia pada 1990-an.
Penduduk Sarajevo dari semua agama -Muslim, Katolik Kroasia dan Ortodoks Serbia- mengenang Paus asal Polandia itu sebagai salah satu tokoh dunia pertama yang mengakui Bosnia sebagai sebuah negara setelah memproklamasikan kemerdekaannya dari Yugoslavia pada 1992.
Paus Yohanes Paulus II kemudian mengunjungi Sarajevo yang masih hancur akibat perang pada 1997. Padahal kunjungan Paus ke Sarajevo saat itu tak luput dari upaya pembunuhan.
Sejumlah ranjau darat ditemukan di sepanjang rute yang akan dilalui Paus Yohanes Paulus II ke Sarajevo melalui wilayah yang dikuasai kelompok nasionalis Serbia yang mengepung Sarajevo selama perang.
"Selama masa perang, pesan Paus merupakan sebuah pesan harapan untuk seluruh Bosnia, khususnya Sarajevo," kata Bakir Izetbegovic, politisi Muslim anggota dewan kepresidenan Bosnia.
Patung setinggi tiga meter itu diletakkan di depan Katedral Hati Yesus di Sarajevo. Patung itu terbuat dari alumunium dan menampilkan sosok Paus berdiri sambil menundukkan kepalanya.
Paus Yohanes Paulus kembali mengunjungi Bosnia pada 2003 dan mengunjungi wilayah otonomi Republik Serbia yang didominasi etnis Serbia yang memerangi Muslim dan etnis Kroasia selama perang.
0 komentar:
Post a Comment