8 Negara Mungil Paling Aneh di Dunia
Jakarta - Apa yang ada di pikiran Anda saat mendengar kata "negara mungil"? Nah, selain Monaco dan Vatikan, masih ada banyak negara mungil lainnya. Bedanya, yang ini unik dan anehnya tiada dua.
Ternyata, tidak sebegitu sulitnya membuat sebuah negara. Setidaknya itulah yang ada di pikiran para 'pemilik' negara kecil nan unik ini. Mengklaim kawasan, kemudian membuat peraturan, stempel dan aneka kepentingan 'negara' sendiri, lalu jadilah sebuah negara mungil.
Negara mini, atau micronesian, banyak dibuat oleh orang-orang yang memiliki prinsip atau kepentingan tertentu. Serta, bisa jadi objek wisata berbeda untuk para traveler, inilah 8 negara mungil yang paling unik di dunia:
1. Republik Molossia
Berawal dari mimpi seorang anak laki-laki yang ingin punya kerajaan. Terbentuklah Republik Molossia yang dimiliki oleh Yang Mulia, Presiden Kevin Baugh. Pria ini pertama kali mematok kawasannya menjadi sebuah kerajaan pada tahun 1990an di Nevada, AS.
Traveler bisa masuk ke 'negara mini' ini gratis, dari tanggal 15 April sampai 15 Oktober saja setiap tahunnya. Di dalam Republik Molossia, traveler bisa berkeliling di taman, menengok kantor pos, bar dan lainnya. Penasaran?
2. Republik Kugelmugel
Tak terima harus membongkar rumah berbentuk bola, seorang seniman asal Austria pun memaksa memerdekakan rumahnya. Ia meminta kemerdekaannya, menolak bayar pajak dan mulai membuat stempel pos sendiri.
Bukannya disetujui, tindakannya malah berujung penjara. Ia mendapat surat tahanan dan diasingkan. Sementara itu, rumahnya, alias Republik Kugelmugel bisa didatangi dan dipandangi dari luar pagar. Bagaimanapun, 'negara mungil' yang ada di Prater Park, Wina, Austria ini jadi daya tarik tersendiri bagi para wisatawan yang ke sana.
3. Freetown Christiania
Satu lagi negara yang mengaku daerahnya sendiri adalah Freetown Christiania. Negara mungil ini berada di Copenhagen, dan dulunya merupakan barak militer pada tahun 1971. Setelah jadi barak, kawasan ini jadi tempat jual beli ganja yang terkenal sampai tahun 2004.
Sekarang, Freetown Christiania diisi oleh 1.000 penduduk yang mengaku pecinta damai. Mereka tinggal dan membayar uang sewa (tinggal di sana) kepada komuni. Di dalam barak, terdapat sekolah, perumahan dan bisnis kecil-kecilan. 'Negara mini' ini telah legal mulai tahun 2011 lalu.
4. Free Republic of Alcatraz
Inilah resor yang diam-diam menjadi negara mini. Resor/negara ini punya nota bank, paspor, bendera dan cap negara sendiri. Pendirinya adalah penulis, sekaligus aktor dan sutradara asal Italia bernama Jacopo Fo.
Negara ini berada di kawasan hutan antara Gubbio dan Peruggia. Negara ini didirikan karena protes atas degradasi sosial Italia yang tengah diperintah oleh Silvio Berlusconi. Kini Free Republic of Alcatraz merupakan rumah bagi para orang free thinker. Di sana, traveler bisa mengunjungi museum, restoran dan pusat edukasi yang penuh dengan workshop, salah satunya yoga.
5. Principality of Hutt River
Inilah mikronesian atau negara mungil satu-satunya yang tertera di Google Maps. Boleh jadi Australia tidak menyadari adanya negara mungil ini, tapi dunia sadar, setidaknya Google. Negara ini tidak mau membayar pajak ke pemerintahan Australia, sebagai ganti, mereka memberikan hadiah saja.
Di dalam negara ini, ada hasil karya seni 'kerajaan', bisa bermain golf dan kemping. Untuk masuk ke sini, paspor Anda harus dicap dengan biaya Rp 22 ribu. Hutt River berada di dalam Negara Bagian Western Australia.
6. Akhziv Land
Adalah negara mungil di Timur Tengah yang bernama Akhziv Land, yang tidak pernah terkena konflik militer. Seorang Yahudi kelahiran Iran bernama Eli Avivi mendirikan tenda di reruntuhan desa di Akhziv, Israel pada tahun 1952.
Ia pun menyatakan kawasan itu sebagai tanah yang merdeka meski pemerintahan ingin membongkar dengan alasan ilegal. Ternyata, Eli memenangkan sengketa dan berhasil membuat negara mungil sendiri terutama untuk mereka yang ingin merdeka dari pemerintahan. Telah 40 tahun jadi negara mungil, kawasan ini tetap jadi objek wisata menarik bagi turis.
Ada beberapa ruang penginapan, tempat kemping, dan pemandangan indah menghadap Lebanon, atau Gelilee dan Mediterania dari negara mungil ini. Masuk ke sini, dikenai biaya Rp 300 ribu per malam.
7. Republik Naminara
Di Asia, tepatnya di Korea Selatan, ada juga negara mungil yang bisa Anda kunjungi. Namanya Republik Naminara, buatan seorang pria bernama Kang Woo Hyon. Tahun 2006, ia mendeklarasikan diri dan kawasannya untuk mendapat kebebasan kebudayaan dari Korea Utara.
Sang presiden, Kang Woo Hyon sendiri, membangun galeri seni, museum, tempat pertunjukan dan hotel di sana. Selain negara mini, ini juga merupakan sebuah resor. Setidaknya ada 2 juta orang yang datang ke sini setiap tahunnya. Rp 120 ribu jadi biaya masuk negara itu dan butuh paspor untuk masuk ke sana. Sekali jadi penduduk, Anda bisa mendapat perangko, koin dan kartu telepon untuk digunakan di sana.
8. Republik Uzupis
Di Lithuania, ada negara mungil yang bernama Republik Uzupis. Negara mungil ini menjadi tempat berkumpulnya para seniman. Di sana, ada sekitar 1.000 dari 7.000 penduduknya merupakan seniman. Kental dengan nuansa seni, negara mungil ini memiliki pusat seni, salah satunya bohemian.
Tidak perlu biaya untuk masuk ke sini alias gratis. Jika kebetulan liburan ke sini, jangan lupa tengok galeri seni dan Constitution Wall of Uz yang berisi kata-kata mutiara.
Jakarta - Apa yang ada di pikiran Anda saat mendengar kata "negara mungil"? Nah, selain Monaco dan Vatikan, masih ada banyak negara mungil lainnya. Bedanya, yang ini unik dan anehnya tiada dua.
Ternyata, tidak sebegitu sulitnya membuat sebuah negara. Setidaknya itulah yang ada di pikiran para 'pemilik' negara kecil nan unik ini. Mengklaim kawasan, kemudian membuat peraturan, stempel dan aneka kepentingan 'negara' sendiri, lalu jadilah sebuah negara mungil.
Negara mini, atau micronesian, banyak dibuat oleh orang-orang yang memiliki prinsip atau kepentingan tertentu. Serta, bisa jadi objek wisata berbeda untuk para traveler, inilah 8 negara mungil yang paling unik di dunia:
1. Republik Molossia
Berawal dari mimpi seorang anak laki-laki yang ingin punya kerajaan. Terbentuklah Republik Molossia yang dimiliki oleh Yang Mulia, Presiden Kevin Baugh. Pria ini pertama kali mematok kawasannya menjadi sebuah kerajaan pada tahun 1990an di Nevada, AS.
Traveler bisa masuk ke 'negara mini' ini gratis, dari tanggal 15 April sampai 15 Oktober saja setiap tahunnya. Di dalam Republik Molossia, traveler bisa berkeliling di taman, menengok kantor pos, bar dan lainnya. Penasaran?
2. Republik Kugelmugel
Tak terima harus membongkar rumah berbentuk bola, seorang seniman asal Austria pun memaksa memerdekakan rumahnya. Ia meminta kemerdekaannya, menolak bayar pajak dan mulai membuat stempel pos sendiri.
Bukannya disetujui, tindakannya malah berujung penjara. Ia mendapat surat tahanan dan diasingkan. Sementara itu, rumahnya, alias Republik Kugelmugel bisa didatangi dan dipandangi dari luar pagar. Bagaimanapun, 'negara mungil' yang ada di Prater Park, Wina, Austria ini jadi daya tarik tersendiri bagi para wisatawan yang ke sana.
3. Freetown Christiania
Satu lagi negara yang mengaku daerahnya sendiri adalah Freetown Christiania. Negara mungil ini berada di Copenhagen, dan dulunya merupakan barak militer pada tahun 1971. Setelah jadi barak, kawasan ini jadi tempat jual beli ganja yang terkenal sampai tahun 2004.
Sekarang, Freetown Christiania diisi oleh 1.000 penduduk yang mengaku pecinta damai. Mereka tinggal dan membayar uang sewa (tinggal di sana) kepada komuni. Di dalam barak, terdapat sekolah, perumahan dan bisnis kecil-kecilan. 'Negara mini' ini telah legal mulai tahun 2011 lalu.
4. Free Republic of Alcatraz
Inilah resor yang diam-diam menjadi negara mini. Resor/negara ini punya nota bank, paspor, bendera dan cap negara sendiri. Pendirinya adalah penulis, sekaligus aktor dan sutradara asal Italia bernama Jacopo Fo.
Negara ini berada di kawasan hutan antara Gubbio dan Peruggia. Negara ini didirikan karena protes atas degradasi sosial Italia yang tengah diperintah oleh Silvio Berlusconi. Kini Free Republic of Alcatraz merupakan rumah bagi para orang free thinker. Di sana, traveler bisa mengunjungi museum, restoran dan pusat edukasi yang penuh dengan workshop, salah satunya yoga.
5. Principality of Hutt River
Inilah mikronesian atau negara mungil satu-satunya yang tertera di Google Maps. Boleh jadi Australia tidak menyadari adanya negara mungil ini, tapi dunia sadar, setidaknya Google. Negara ini tidak mau membayar pajak ke pemerintahan Australia, sebagai ganti, mereka memberikan hadiah saja.
Di dalam negara ini, ada hasil karya seni 'kerajaan', bisa bermain golf dan kemping. Untuk masuk ke sini, paspor Anda harus dicap dengan biaya Rp 22 ribu. Hutt River berada di dalam Negara Bagian Western Australia.
6. Akhziv Land
Adalah negara mungil di Timur Tengah yang bernama Akhziv Land, yang tidak pernah terkena konflik militer. Seorang Yahudi kelahiran Iran bernama Eli Avivi mendirikan tenda di reruntuhan desa di Akhziv, Israel pada tahun 1952.
Ia pun menyatakan kawasan itu sebagai tanah yang merdeka meski pemerintahan ingin membongkar dengan alasan ilegal. Ternyata, Eli memenangkan sengketa dan berhasil membuat negara mungil sendiri terutama untuk mereka yang ingin merdeka dari pemerintahan. Telah 40 tahun jadi negara mungil, kawasan ini tetap jadi objek wisata menarik bagi turis.
Ada beberapa ruang penginapan, tempat kemping, dan pemandangan indah menghadap Lebanon, atau Gelilee dan Mediterania dari negara mungil ini. Masuk ke sini, dikenai biaya Rp 300 ribu per malam.
7. Republik Naminara
Di Asia, tepatnya di Korea Selatan, ada juga negara mungil yang bisa Anda kunjungi. Namanya Republik Naminara, buatan seorang pria bernama Kang Woo Hyon. Tahun 2006, ia mendeklarasikan diri dan kawasannya untuk mendapat kebebasan kebudayaan dari Korea Utara.
Sang presiden, Kang Woo Hyon sendiri, membangun galeri seni, museum, tempat pertunjukan dan hotel di sana. Selain negara mini, ini juga merupakan sebuah resor. Setidaknya ada 2 juta orang yang datang ke sini setiap tahunnya. Rp 120 ribu jadi biaya masuk negara itu dan butuh paspor untuk masuk ke sana. Sekali jadi penduduk, Anda bisa mendapat perangko, koin dan kartu telepon untuk digunakan di sana.
8. Republik Uzupis
Di Lithuania, ada negara mungil yang bernama Republik Uzupis. Negara mungil ini menjadi tempat berkumpulnya para seniman. Di sana, ada sekitar 1.000 dari 7.000 penduduknya merupakan seniman. Kental dengan nuansa seni, negara mungil ini memiliki pusat seni, salah satunya bohemian.
Tidak perlu biaya untuk masuk ke sini alias gratis. Jika kebetulan liburan ke sini, jangan lupa tengok galeri seni dan Constitution Wall of Uz yang berisi kata-kata mutiara.
0 komentar:
Post a Comment