728x90 AdSpace

Saat Kau butuhkan tetesan air 'tuk segarkan relung jiwamu yang mulai mengering...

  • Latest News

    Jadi tua adalah kepastian, tetapi menjadi dewasa adalah pilihan.

    Impian Seorang Mahasiswi Lansia 87 Tahun  
     
    Hari pertama kuliah di kampus, profesor memperkenalkan diri dan menantang kami untuk berkenalan dengan seseorang yang belum kami kenal. Saya berdiri dan
    melihat sekeliling ketika sebuah tangan lembut menyentuh bahu saya. Saya menengok dan mendapati seorang wanita tua, kecil, dan berkeriput, memandang dengan
    wajah yang berseri-seri dengan senyum yang cerah. Ia menyapa,
    "Halo anak cakep. Namaku Rose. Aku berusia delapan puluh tujuh. Maukah kamu memelukku? " Saya tertawa dan dengan antusias menyambutnya,
    "Tentu saja boleh!". Dia pun memberi saya pelukan yang sangat erat. 
     
    "Mengapa kamu ada di kampus pada usia yang masih begitu muda dan tak berdosa seperti ini?" tanya saya berolok-olok. Dengan bercanda dia menjawab,
    "Saya di sini untuk menemukan suami yang kaya, menikah, mempunyai beberapa anak, kemudian pensiun dan bepergian."
     
    "Ah yang serius?" pinta saya. Saya sangat ingin tahu apa yang telah memotivasinya untuk mengambil tantangan ini di usianya.
    "Saya selalu bermimpi untuk mendapatkan pendidikan tinggi dan kini saya sedang mengambilnya! " katanya. Setelah jam kuliah usai, kami berjalan menuju kantor
    senat mahasiswa dan berbagi segelas chocolate milkshake. Kami segera akrab.
    Dalam tiga bulan kemudian, setiap hari kami pulang bersama-sama dan bercakap-cakap tiada henti. Saya selalu terpesona mendengarkannya berbagi pengalaman
    dan kebijaksanaannya. Setelah setahun berlalu, Rose menjadi bintang kampus dan dengan mudah dia berkawan dengan siapapun. Dia suka berdandan dan segera
    mendapatkan perhatian dari para mahasiswa lain. Dia pandai sekali menghidupkan suasana.
     
    Pada akhir semester kami mengundang Rose untuk berbicara di acara makan malam klub sepak bola kami. Saya tidak akan pernah lupa apa yang diajarkannya pada
    kami. Dia diperkenalkan dan naik ke podium. Begitu dia mulai menyampaikan pidato yang telah dipersiapkannya, tiga dari lima kartu pidatonya terjatuh ke
    lantai. Dengan gugup dan sedikit malu dia bercanda pada mikrofon. Dengan ringan berkata,
    "Maafkan saya sangat gugup. Saya sudah tidak minum bir. Tetapi wiski ini membunuh saya. Saya tidak bisa menyusun pidato saya kembali, maka ijinkan saya
    menyampaikan apa yang saya tahu."
     
    "Kita tidak pernah berhenti bermain karena kita tua. Kita menjadi tua karena berhenti bermain. Hanya ada rahasia untuk tetap awet muda, tetap menemukan
    humor setiap hari. Kamu harus mempunyai mimpi. Bila kamu kehilangan mimpi-mimpimu, kamu mati. Ada banyak sekali orang yang berjalan di sekitar kita yang
    mati namun mereka tak menyadarinya. " 
     
    "Sungguh jauh berbeda antara menjadi tua dan menjadi dewasa. Bila kamu berumur sembilan belas tahun dan berbaring di tempat tidur selama satu tahun penuh,
    tidak melakukan apa-apa, kamu tetap akan berubah menjadi dua puluh tahun. Bila saya berusia delapan puluh tujuh tahun dan tinggal di tempat tidur selama
    satu tahun, tidak melakukan apapun, saya tetap akan menjadi delapan puluh delapan tahun. Setiap orang pasti menjadi tua. Itu tidak membutuhkan suatu keahlian
    atau bakat. Tumbuhlah dewasa dengan selalu mencari kesempatan dalam perubahan." 
     
    "Jangan pernah menyesal. Orang-orang tua seperti kami biasanya bukan menyesali apa yang telah diperbuatnya, tetapilebih menyesali apa yang tidak kami perbuat.
    Orang-orang yang takut mati adalah mereka yang hidup dengan penyesalan."
     
    Rose mengakhiri pidatonya dengan bernyanyi "The Rose". Dia menantang setiap orang untuk mempelajari liriknya dan menghidupkannya dalam kehidupan sehari-hari.
    Akhirnya Rose meraih gelar sarjana yang telah diupayakannya sejak beberapa tahun lalu. Seminggu setelah wisuda, Rose meninggal dunia dengan damai. Lebih
    dari dua ribu mahasiswa menghadiri upacara pemakamannya sebagai penghormatan pada wanita luar biasa yang mengajari kami dengan memberikan teladan bahwa
    tidak ada yang terlambat untuk apapun yang bisa kau lakukan. Ingatlah, menjadi tua adalah kepastian, tetapi menjadi dewasa adalah pilihan.
     

    Cheers!
    • Blogger Comments
    • Facebook Comments

    0 komentar:

    Item Reviewed: Jadi tua adalah kepastian, tetapi menjadi dewasa adalah pilihan. Rating: 5 Reviewed By: Blogger
    Scroll to Top