Booker T Washington adalah seorang pendidik kulit hitam yang amat terkenal.. Pada saat ia menjadi pemimpin di Institut Tuskegee di Alabama, ia sangat senang berjalan di pinggir kota..
Suatu hari ia dihentikan oleh seorang wanita yang berkulit putih.. Karena wanita itu tidak mengenal Washington, maka ia mengatakan mau memberi upah kepadanya asalkan mau membantunya untuk memotong kayu untuknya
Karena mengingat waktunya kosong, maka Profesor menyatakan kesediaannya.. Ia tersenyum dan menggulung lengan bajunya.. Ia tidak melihat ras dan upah yang dibayar,. Ia mengerjakan pekerjaan kasar itu dengan rendah hati dan sabar sampai selesai kemudian mengangkut kayu itu masuk ke dalam rumah..
Setelah selesai, Profesor itu pulang..
Tetangga wanita tersebut mengenal Profesor itu dan ia berlari masuk mengtakan bahwa siapa Profesor itu sebenarnya..
Keesokan harinya wanita tersebut ke kantor Washington dan meminta maaf..
"Tak apa-apa nyonya, saya senang membantu anda".
Wanita itu kemudian mengeluarkan sesuatu dari sakunya.. Ia menyumbang beribu-ribu dolar untuk Institut Tuskegee karena perilaku Washington begitu terpuji dan tertanam di hatinya..
Inilah hasil dan hadiah ketika kita dengan rendah hati dan sabar mengerjakan sesuatu sekalipun posisi, bahkan jabatan Washington sangat tinggi pada saat itu..
Ingatlah, mengerjakan sesuatu tanpa pamrih membuat kita dihormati orang lain dan tentunya kita telah menanam karma baik. Tak ada pakaian yang lebih pantas bagi kita selain jubah kerendahan hati.
Suatu hari ia dihentikan oleh seorang wanita yang berkulit putih.. Karena wanita itu tidak mengenal Washington, maka ia mengatakan mau memberi upah kepadanya asalkan mau membantunya untuk memotong kayu untuknya
Karena mengingat waktunya kosong, maka Profesor menyatakan kesediaannya.. Ia tersenyum dan menggulung lengan bajunya.. Ia tidak melihat ras dan upah yang dibayar,. Ia mengerjakan pekerjaan kasar itu dengan rendah hati dan sabar sampai selesai kemudian mengangkut kayu itu masuk ke dalam rumah..
Setelah selesai, Profesor itu pulang..
Tetangga wanita tersebut mengenal Profesor itu dan ia berlari masuk mengtakan bahwa siapa Profesor itu sebenarnya..
Keesokan harinya wanita tersebut ke kantor Washington dan meminta maaf..
"Tak apa-apa nyonya, saya senang membantu anda".
Wanita itu kemudian mengeluarkan sesuatu dari sakunya.. Ia menyumbang beribu-ribu dolar untuk Institut Tuskegee karena perilaku Washington begitu terpuji dan tertanam di hatinya..
Inilah hasil dan hadiah ketika kita dengan rendah hati dan sabar mengerjakan sesuatu sekalipun posisi, bahkan jabatan Washington sangat tinggi pada saat itu..
Ingatlah, mengerjakan sesuatu tanpa pamrih membuat kita dihormati orang lain dan tentunya kita telah menanam karma baik. Tak ada pakaian yang lebih pantas bagi kita selain jubah kerendahan hati.
Posts
0 komentar:
Post a Comment