728x90 AdSpace

Saat Kau butuhkan tetesan air 'tuk segarkan relung jiwamu yang mulai mengering...

  • Latest News

    Guru Pahlawan yang Berkorban Demi Siswanya

     Tiga Guru SD Sandy Hook Korbankan Diri demi Siswanya



    NEW YORK, Tiga guru di Sekolah Dasar Sandy Hook meninggal sebagai pahlawan. Salah satunya rela menjadi tameng agar muridnya tidak terkena peluru yang ditembakkan Adam Lanza.

    Dialah Victoria Soto, guru muda yang mengajar kelas satu di Sekolah Dasar Sandy Hook, Connecticut. Victoria dikenal amat ramah kepada murid-muridnya.

    Sementara yang lainnya, Kepala Sekolah Dawn Hochsprung (47) dan psikolog Mary Sherlach (56) juga tewas untuk melindungi siswa-siswa yang masih bocah tersebut.

    Saat Adam mulai menembaki pelurunya, Dawn dan Mary tidak bersembunyi di bawah meja, seperti guru-guru lainnya. Mereka berlari ke lorong untuk menghadang bahaya untuk melindungi teman-temannya. New York Times melaporkan bahwa Dawn sempat mengenali Adam sebagai putra dari Nancy Lanza, guru di sekolah tersebut.

    Diane Day, terapis di sekolah tersebut mengatakan kepada Wall Street Journal bahwa saat awal penembakan dia sedang rapat dengan Kepala Sekolah dan psikolog sekolah.

    "Kami baru rapat sekitar lima menit dan kami mendengar, dor.. dor.. dor," kata Diane, yang langsung berlindung di bawah meja.

    Sementara Dawn dan Mary, kata Diane, malah mencari sumber tembakan. "Mereka tidak berpikir dua kali mencari tahu apa yang terjadi," tutur Diane lagi.

    Rabbi Shaul Praver mengatakan kepada MSNBC bahwa Dawn dan Mary kemudian ditemukan tewas dengan tembakan jarak dekat.

    "Jika ada orang yang dari kualifikasi dan personalitinya mau bekerja untuk anak-anak, menjadi psikolog sekolah, itu pasti Mary," kata mantan pengawas sekolah John Reed kepada Connecticut Post.

    George Hochsprung: Awalnya Saya Marah

    NEWTOWN— George Hochsprung, suami Kepala Sekolah SD Sandy Hook, Dawn, yang tewas dalam aksi brutal Adam Lanza, kepada CNN, Senin (17/12/2012), mengatakan pada awalnya dia sangat marah atas kematian istrinya.

    Dawn Hochsprung sedang dalam sebuah pertemuan pada Jumat hitam itu saat mendengar suara tembakan dari ruang lobi sekolah tersebut.

    "Terdengar tembakan. Seseorang menembak jendela. Seseorang masuk, bukan ke dalam kantor, melainkan ke dalam gedung, dan Dawn menyuruh kami bersembunyi," kata George menirukan kisah seorang guru.

    Selanjutnya, Dawn dan satu guru lainnya keluar ruangan dan mencoba untuk menghentikan si pembunuh.

    "Dawn melibatkan dirinya dalam kekacauan dan itu membuat saya marah, sangat marah," kata George yang didampingi keempat putrinya.

    "Sampai beberapa saat lalu, saya masih marah hingga saya bertemu dua perempuan yang diminta Dawn untuk bersembunyi, sementara dia menghadapi si pembunuh," ujar George lirih.

    "Dawn bisa saja menghindari masalah. Namun, dia memilih tidak menghindar. Saya tahu dia tak akan menghindar. Saya tak marah lagi. Saya tak marah lagi," kata George berulang kali seakan ingin memastikan sang istri mendengar ucapannya.

    George menambahkan, dia tak pernah mengira akan hidup lebih lama dari istrinya yang jauh lebih muda.

    Erica, putri pasangan ini, mengingat bagaimana sang ibu selalu ada di sisinya semasa dia masih bersekolah.

    "Di setiap pertandingan, di setiap kompetisi dansa, dia selalu ada. Dia adalah batu karangku. Batu karangku," kata Erica sambil terisak.

    Saat ditanya apa yang ingin dikatakan kepada ibunya saat ini, Erica hanya berkata, "Kembalilah. Kembalilah ibu."
    • Blogger Comments
    • Facebook Comments

    0 komentar:

    Item Reviewed: Guru Pahlawan yang Berkorban Demi Siswanya Rating: 5 Reviewed By: Blogger
    Scroll to Top