728x90 AdSpace

Saat Kau butuhkan tetesan air 'tuk segarkan relung jiwamu yang mulai mengering...

  • Latest News

    Haruskah Founder Belajar Pemrograman ?

    Haruskah founder non-teknis belajar pemrograman?

    Elisha Tan adalah founder Learnemy, sebuah aplikasi web yang mencarikan Anda instruktur dari apa yang Anda ingin pelajari. Temukan dia di Twitter (@elishtan).

    Sejak meluncurkan Learnemy bulan April lalu, Saya sudah melihat lebih dari 450 murid dan 100 instruktur yang bergabung di Learnemy. Saya memulai semua ini tanpa mengetahui bagaimana caranya membuat program atau coding. Saya memulai Learnemy tanpa pengetahuan mengenai pemrograman sama sekali dan tidak bisa menemukan co-founder teknis yang cocok. Karena itu, saya belajar pemrograman.

    Persoalan mengenai apakah founder non-teknis harus belajar pemrograman sudah sering dibicarakan orang banyak. Beberapa orang menganggap bahwa founder non-teknis tidak perlu belajar atau melakukan pemrograman karena tugas dari founder adalah untuk menginspirasi timnya. Selain itu, pemrograman juga bukan kunci dari startup yang sukses.

    Pendapat saya?

    Anda harus belajar keahlian dasar pemrograman. Tapi Anda tidak perlu merangkap menjadi CTO di perusahaan Anda sendiri. Keahlian dasar yang saya maksud di sini adalah Anda tahu bagaimana mengedit dan memasukkan kode program Anda ke dalam server, tahu apa yang dilakukan oleh kode-kode tertentu, dan yang paling penting, Anda yakin dan tidak takut akan merusak sesuatu jika menyentuh kode suatu program.

    Berikut adalah alasan mengapa Anda, founder non-teknis, harus belajar pemrograman.

    1. Anda bisa memperbaiki kode yang tak terkait hal teknis

    Sementara programmer atau CTO Anda memperbaiki bug yang bisa merusak user experience, akan sangat mengganggu jika Anda muncul dan berkata “hei, saya tidak suka kalimat dalam email ini. Ini kalimat yang lebih baik. Bisa Anda ganti?” Bukan hanya tulisan saja. Meminta programmer untuk memperbaiki aspek non-teknis lain seperti bagian kecil desain (mengganti ukuran dan warna tulisan menggunakan CSS dan HTML), dan kesalahan dalam optimalisasi SEO (memastikan Anda memiliki struktur dan kata kunci yang benar) akan menghalangi produktivitas tim Anda.

    2. Mencoba ide dengan cepat

    Memang benar bahwa pemrograman bukanlah faktor kunci dalam sebuah startup. Tapi, sebagai founder, Anda harus mengerti masalah dari pengguna Anda dan solusi seperti apa yang mereka butuhkan. Dengan tahu bagaimana cara membuat program, Anda bisa mencoba berbagai macam ide secara murah dan cepat, sehingga menghemat waktu dan uang Anda. Saya membuat sebuah situs sederhana di tahun 2011 untuk mencoba Learnemy sebelum merekrut seseorang untuk membuat seluruh aplikasinya. Dengan mengerti pemrograman, saya bisa tahu apakah sebuah ide bekerja atau tidak dengan lebih cepat dan murah, serta mengetahui apakah ide tersebut sesuai dengan ongkos pemrogramannya.

    3. Memahami jadwal secara realistis

    Mengerti pemrograman membantu Anda mengambil keputusan. Mengetahui berapa lama waktu yang diperlukan untuk membuat sebuah fitur bisa mempengaruhi kelayakan fitur tersebut. Lalu, siapa yang memutuskan apa yang harus dibuat? Founder tentunya.

    Hal ini akan lebih bermanfaat lagi jika Anda membuat produk Anda bersama pihak luar (outsourcing). Anda harus tahu berapa lama waktu yang diperlukan untuk membuat program atau sub-program sehingga Anda tahu jika pekerja Anda menghabiskan waktu lebih lama dari yang seharusnya. Ingat, keterlambatan sehari saja bisa membuang satu kesempatan penting seperti penjualan, daya tarik, atau bahkan kalah cepat dari pesaing.
    • Blogger Comments
    • Facebook Comments

    0 komentar:

    Item Reviewed: Haruskah Founder Belajar Pemrograman ? Rating: 5 Reviewed By: Blogger
    Scroll to Top