5 Festival Kematian, Berani Ikut?
Galicia - Anda yang punya nyali, coba ikuti 5 festival kematian yang ada di dunia. Festival ini menampilkan segala hal tentang kematian, seperti kostum tengkorak seram hingga tidur di dalam peti mati. Di Indonesia juga ada!
1. Dia de los Muertos, Meksiko
Dia de los Muertos adalah perayaan festival yang paling terkenal di Meksiko. Festival yang berlangsung tiap tanggal 1 dan 2 November, diperingati sebagai hari kedatangan dan kepergian roh. Dia de los Muertos adalah festival untuk mengingat orang yang sudah meninggal.
Saat festival berlangsung, seluruh Kota Meksiko akan berwarna-warni penuh hiasan. Jangan kaget, sepanjang jalan Anda akan melihat banyak tengkorak, baik hanya kerangka atau kostum tengkorak yang menyeramkan.
2. Pchum Ben, Kamboja
Pchum Ben adalah festival kematian yang berlangsung tiap 1 Oktober di kuil-kuil di seluruh Kamboja. Selama 15 hari, para umat Buddha yang datang ke kuilnya akan berdoa atau membakar sajen untuk anggota keluarga yang telah meninggal sampai ketujuh generasi sebelumnya.
Setelah itu, mereka semua akan memakan aneka makanan yang sudah dikumpulkan dari tiap orang. Suasana yang penuh damai dan kekeluargaan amat berasa saat festivalnya berlangsung.
3. Frozen Dead Guy Days, AS
Ada festival unik di Nederland, Colorado, AS bernama Frozen Dead Guy Days. Ini adalah festival tahunan sejak tahun 2002 untk menghormati mayat yang membeku. Sejarahnya, festival ini digelar untuk mengenang Bredo Morstoe, seorang yang mayatnya dikubur dalam tumpukan es di Nederland pada tahun 1990-an. Sebab, pihak keluarga percaya bahwa mayatnya dapat kembali dihidupkan kembali dengan teknologi.
Setelah itu, masyarakat Nederland menggelar Frozen Dead Guy Days untuk mengenangnya. Dalam festival ini, ada banyak peti jenazah atau mobil ambulance yang telah dihiasi berbagai warna. Beberapa orang yang berakting sebagai mayat menambah festivalnya semakin menarik. Festival ini biasanya berlangsung saat bulan Maret.
4. La Fiesta de Santa Marta de Ribarteme, Spanyol
La Fiesta de Santa Marta de Ribarteme bakal membuat jantung Anda deg-degan. Betapa tidak, ini adalah festival yang berlangsung di Kota Las Nieves, Galicia, Spanyol untuk memperingati satu tahun menjelang kematian seseorang.
Jadi, bagi orang yang merasa akan meninggal dalam satu tahun ke depan, bakal mengikuti La Fiesta de Santa Marta de Ribarteme. Dalam perayannya, mereka akan dimasukan ke dalam peti dan diarak keliling kota. Para pemuka agama di Las Nieves sebenarnya sudah melarang festival ini, tapi kepercayaan masyarakatnya yang sangat kuat mengalahkan teori-teori agama. Ya, inilah budaya leluhur mereka!
5. Rambu Solok, Toraja
Jangan salah, Indonesia punya festival kematian yang terkenal bernama Rambu Solok. Inilah festival kematian berupa suatu upacara adat, yaitu pemakaman seseorang dan peringatan kematian para leluhur. Jenazah yang bakal dimakamkan akan diarak keliling desa dan festival ini selalu dihadiri banyak masyarakat, serta turis.
Festival kemaitan ini pun bisa menghabiskan biaya hingga 7 miliar rupiah. Ada banyak prosesi yang harus dilewati, puncaknya adalah Mapasilaga Tedong atau adu kerbau. Kerbau yang diadu, bukanlah kerbau biasa dan satu ekor harganya bisa ratusan juta rupiah. Kerbau adalah hewan suci bagi masyarakat Toraja.
Galicia - Anda yang punya nyali, coba ikuti 5 festival kematian yang ada di dunia. Festival ini menampilkan segala hal tentang kematian, seperti kostum tengkorak seram hingga tidur di dalam peti mati. Di Indonesia juga ada!
1. Dia de los Muertos, Meksiko
Dia de los Muertos adalah perayaan festival yang paling terkenal di Meksiko. Festival yang berlangsung tiap tanggal 1 dan 2 November, diperingati sebagai hari kedatangan dan kepergian roh. Dia de los Muertos adalah festival untuk mengingat orang yang sudah meninggal.
Saat festival berlangsung, seluruh Kota Meksiko akan berwarna-warni penuh hiasan. Jangan kaget, sepanjang jalan Anda akan melihat banyak tengkorak, baik hanya kerangka atau kostum tengkorak yang menyeramkan.
2. Pchum Ben, Kamboja
Pchum Ben adalah festival kematian yang berlangsung tiap 1 Oktober di kuil-kuil di seluruh Kamboja. Selama 15 hari, para umat Buddha yang datang ke kuilnya akan berdoa atau membakar sajen untuk anggota keluarga yang telah meninggal sampai ketujuh generasi sebelumnya.
Setelah itu, mereka semua akan memakan aneka makanan yang sudah dikumpulkan dari tiap orang. Suasana yang penuh damai dan kekeluargaan amat berasa saat festivalnya berlangsung.
3. Frozen Dead Guy Days, AS
Ada festival unik di Nederland, Colorado, AS bernama Frozen Dead Guy Days. Ini adalah festival tahunan sejak tahun 2002 untk menghormati mayat yang membeku. Sejarahnya, festival ini digelar untuk mengenang Bredo Morstoe, seorang yang mayatnya dikubur dalam tumpukan es di Nederland pada tahun 1990-an. Sebab, pihak keluarga percaya bahwa mayatnya dapat kembali dihidupkan kembali dengan teknologi.
Setelah itu, masyarakat Nederland menggelar Frozen Dead Guy Days untuk mengenangnya. Dalam festival ini, ada banyak peti jenazah atau mobil ambulance yang telah dihiasi berbagai warna. Beberapa orang yang berakting sebagai mayat menambah festivalnya semakin menarik. Festival ini biasanya berlangsung saat bulan Maret.
4. La Fiesta de Santa Marta de Ribarteme, Spanyol
La Fiesta de Santa Marta de Ribarteme bakal membuat jantung Anda deg-degan. Betapa tidak, ini adalah festival yang berlangsung di Kota Las Nieves, Galicia, Spanyol untuk memperingati satu tahun menjelang kematian seseorang.
Jadi, bagi orang yang merasa akan meninggal dalam satu tahun ke depan, bakal mengikuti La Fiesta de Santa Marta de Ribarteme. Dalam perayannya, mereka akan dimasukan ke dalam peti dan diarak keliling kota. Para pemuka agama di Las Nieves sebenarnya sudah melarang festival ini, tapi kepercayaan masyarakatnya yang sangat kuat mengalahkan teori-teori agama. Ya, inilah budaya leluhur mereka!
5. Rambu Solok, Toraja
Jangan salah, Indonesia punya festival kematian yang terkenal bernama Rambu Solok. Inilah festival kematian berupa suatu upacara adat, yaitu pemakaman seseorang dan peringatan kematian para leluhur. Jenazah yang bakal dimakamkan akan diarak keliling desa dan festival ini selalu dihadiri banyak masyarakat, serta turis.
Festival kemaitan ini pun bisa menghabiskan biaya hingga 7 miliar rupiah. Ada banyak prosesi yang harus dilewati, puncaknya adalah Mapasilaga Tedong atau adu kerbau. Kerbau yang diadu, bukanlah kerbau biasa dan satu ekor harganya bisa ratusan juta rupiah. Kerbau adalah hewan suci bagi masyarakat Toraja.
0 komentar:
Post a Comment