Tunggui Anak 5 Tahun Koma, Ibu Melur Jual Aksesoris untuk Bertahan Hidup
Pematangsiantar - Menunggu orang sakit, tentu bukan perkara sederhana. Apalagi yang ditunggu koma 5 tahun. Seperti dialami Melur Panjaitan (46), ibu tiga anak asal Kecamatan Balige, Kabupaten Toba Samosir, Sumut. Di waktu luang, ia membuat aksesoris.
Kalung dan gelang adalah kreasi Melur. Bukan untuk dipakai sendiri, melainkan dijual. Ya karena ia butuh uang untuk hidup selama menjaga anak gadisnya, Bulan Magdalena Hutagaol (24), yang koma dan dirawat di RSUD Djasamen Saragih Pematangsiantar.
"Lumayanlah hasilnya. Bisa untuk uang makan sehari-hari," katanya di ICCU RS Djasamen Saragih, Minggu (22/12/2013).
"Kadang juga bisa untuk beli makanan tambahan buat Magda," imbuh janda dengan 3 anak ini.
Magda, panggilan akrab Bulan Magdalena Hutagaol, mengalami koma setelah terlibat kecelakaan pada Minggu, 22 Maret 2009 silam. Saat kejadian, ia duduk di semester 2 Akademi Kebidanan RS HKBP. Ia sempat dirawat di salah satu rumah sakit swasta di Pematangsiantar. Dua bulan kemudian, tepatnya akhir bulan Mei 2009, ia dipindahkan ke RSUD Djasamen Saragih dan dirawat di ruang Krisan.
Selama di rumah sakit, Melur mendapatkan bantuan dari Dinas Sosial Pemkot Pematangsiantar. Ia merasa tertolong dengan fasilitas itu, sehingga tidak perlu membayar biaya pengobatan. Namun untuk biaya hidup sehari-hari, Melur harus berhemat.
Melur yakin anaknya akan sadar dan kembali normal. Selain berharap perawatan medis, ia juga tidak henti-hentinya berdoa.
"Aku yakin, Magda pasti akan sembuh. Buktinya, meski sedikit kemajuannya ada. Magda mulai bisa makan dan kadang mulai merespons panggilan. Aku juga yakin Tuhan pasti akan memenuhi janji-Nya," ujarnya.
Keyakinan itulah yang membuatnya sabar menunggu Magda. Ia menghabiskan hari-hari di RS, membasuh tubuh anaknya, memijat, dan mengajaknya bicara. Meski lebih sering ia bicara sendiri, karena Magda masih tergolek lemah di tempat tidurnya.
Pematangsiantar - Menunggu orang sakit, tentu bukan perkara sederhana. Apalagi yang ditunggu koma 5 tahun. Seperti dialami Melur Panjaitan (46), ibu tiga anak asal Kecamatan Balige, Kabupaten Toba Samosir, Sumut. Di waktu luang, ia membuat aksesoris.
Kalung dan gelang adalah kreasi Melur. Bukan untuk dipakai sendiri, melainkan dijual. Ya karena ia butuh uang untuk hidup selama menjaga anak gadisnya, Bulan Magdalena Hutagaol (24), yang koma dan dirawat di RSUD Djasamen Saragih Pematangsiantar.
"Lumayanlah hasilnya. Bisa untuk uang makan sehari-hari," katanya di ICCU RS Djasamen Saragih, Minggu (22/12/2013).
"Kadang juga bisa untuk beli makanan tambahan buat Magda," imbuh janda dengan 3 anak ini.
Magda, panggilan akrab Bulan Magdalena Hutagaol, mengalami koma setelah terlibat kecelakaan pada Minggu, 22 Maret 2009 silam. Saat kejadian, ia duduk di semester 2 Akademi Kebidanan RS HKBP. Ia sempat dirawat di salah satu rumah sakit swasta di Pematangsiantar. Dua bulan kemudian, tepatnya akhir bulan Mei 2009, ia dipindahkan ke RSUD Djasamen Saragih dan dirawat di ruang Krisan.
Selama di rumah sakit, Melur mendapatkan bantuan dari Dinas Sosial Pemkot Pematangsiantar. Ia merasa tertolong dengan fasilitas itu, sehingga tidak perlu membayar biaya pengobatan. Namun untuk biaya hidup sehari-hari, Melur harus berhemat.
Melur yakin anaknya akan sadar dan kembali normal. Selain berharap perawatan medis, ia juga tidak henti-hentinya berdoa.
"Aku yakin, Magda pasti akan sembuh. Buktinya, meski sedikit kemajuannya ada. Magda mulai bisa makan dan kadang mulai merespons panggilan. Aku juga yakin Tuhan pasti akan memenuhi janji-Nya," ujarnya.
Keyakinan itulah yang membuatnya sabar menunggu Magda. Ia menghabiskan hari-hari di RS, membasuh tubuh anaknya, memijat, dan mengajaknya bicara. Meski lebih sering ia bicara sendiri, karena Magda masih tergolek lemah di tempat tidurnya.
0 komentar:
Post a Comment