Diterima di Pasar Internasional, Kata "Sambal" Masuk Kamus Oxford
JAKARTA — Wakil Menteri Perdagangan Bayu Krisnamurthi mengatakan, permintaan produk pertanian segar dan pangan olahan, baik di pasar domestik maupun global, terus meningkat. Bahkan salah satu indikator produk olahan sudah diterima pasar global, kata "sambal" sudah masuk dalam Oxford Dictionary.
"Ekspor produk pertanian luar biasa besar, begitu juga dengan olahan. Kata sambal itu sudah ada di Oxford Dictionary, artinya sudah diterima dalam bahasa Inggris dan permintaan akan sambal juga besar," katanya dalam sambutan Promosi dan Pasar Pertanian Segar dan Olahan Nusantara, di Pasar Minggu, Jakarta.
Bayu mengatakan, agar pelaku bisa memasok dan memenuhi permintaan pasar global akan sambal, ada persyaratannya. Olahan sambal harus dikemas baik, diberi label, dan mendapatkan sertifikasi. Dia pun optimistis, apa pun jenisnya, produk olahan sambal pasti akan diterima pasar dunia. "Mau sambal pecel, sambal bajak, sambal terasi, permintaan besar, potensinya besar," ujarnya.
Namun, saat ditanya berapa peningkatan permintaan sambal dari luar negeri, Bayu mengatakan, sejauh ini Kemendag belum memiliki data pasti. Hanya, pertumbuhan permintaan terlihat sebagaimana yang terjadi di Amerika Serikat.
Tak hanya pasar luar negeri, Bayu menuturkan, permintaan pasar domestik terhadap produk pangan segar atau pertanian meningkat antara 7-17 persen per tahun. Bahkan di secondary city, pertumbuhan permintaannya paling sedikit 13 persen.
"Terjadi utamanya di secondary city. Kalau di kota provinsi pertumbuhannya lebih lambat. Secondary city itu seperti Jember, Malang, Banyuwangi, dan beberapa daerah di luar Jawa, peningkatan permintannya luar biasa besar, seperti untuk produk sayur, buah, sambal, kacang, dan permintaan produk olahan juga sangat tinggi," tukasnya.
Sementara itu, saat dilihat di kamus Oxford, arti sambal dituliskan sebagai berikut, (In oriental cookery) hot relish made with vegetables or fruit and spices, atau hidangan pedas yang terbuat dari sayuran atau buah dan rempah-rempah.
JAKARTA — Wakil Menteri Perdagangan Bayu Krisnamurthi mengatakan, permintaan produk pertanian segar dan pangan olahan, baik di pasar domestik maupun global, terus meningkat. Bahkan salah satu indikator produk olahan sudah diterima pasar global, kata "sambal" sudah masuk dalam Oxford Dictionary.
"Ekspor produk pertanian luar biasa besar, begitu juga dengan olahan. Kata sambal itu sudah ada di Oxford Dictionary, artinya sudah diterima dalam bahasa Inggris dan permintaan akan sambal juga besar," katanya dalam sambutan Promosi dan Pasar Pertanian Segar dan Olahan Nusantara, di Pasar Minggu, Jakarta.
Bayu mengatakan, agar pelaku bisa memasok dan memenuhi permintaan pasar global akan sambal, ada persyaratannya. Olahan sambal harus dikemas baik, diberi label, dan mendapatkan sertifikasi. Dia pun optimistis, apa pun jenisnya, produk olahan sambal pasti akan diterima pasar dunia. "Mau sambal pecel, sambal bajak, sambal terasi, permintaan besar, potensinya besar," ujarnya.
Namun, saat ditanya berapa peningkatan permintaan sambal dari luar negeri, Bayu mengatakan, sejauh ini Kemendag belum memiliki data pasti. Hanya, pertumbuhan permintaan terlihat sebagaimana yang terjadi di Amerika Serikat.
Tak hanya pasar luar negeri, Bayu menuturkan, permintaan pasar domestik terhadap produk pangan segar atau pertanian meningkat antara 7-17 persen per tahun. Bahkan di secondary city, pertumbuhan permintaannya paling sedikit 13 persen.
"Terjadi utamanya di secondary city. Kalau di kota provinsi pertumbuhannya lebih lambat. Secondary city itu seperti Jember, Malang, Banyuwangi, dan beberapa daerah di luar Jawa, peningkatan permintannya luar biasa besar, seperti untuk produk sayur, buah, sambal, kacang, dan permintaan produk olahan juga sangat tinggi," tukasnya.
Sementara itu, saat dilihat di kamus Oxford, arti sambal dituliskan sebagai berikut, (In oriental cookery) hot relish made with vegetables or fruit and spices, atau hidangan pedas yang terbuat dari sayuran atau buah dan rempah-rempah.
0 komentar:
Post a Comment