Kisah Sukses Pembuat Game The Witcher 2
Ketika Barack Obama mengunjungi Polandia di tahun 2011, perdana menteri negara itu Donald Tusk memilih untuk memberikan Presiden Amerika Serikat itu sebuah kopi game komputer The Witcher 2 sebagai hadiah.
Hadiah perdana menteri Polandia itu jelas mewakili Polandia modern.
Ketika Presiden Obama kembali lagi ke Polandia bulan lalu, dia masih memuji-muji game itu.
Duduk di kantor kacanya yang modern di Warsawa, Marcin Iwinski, salah satu pendiri dan ketua eksekutif perusahaan, CD Projekt, mengatakan dia tidak bisa mempercayai keberuntungannya. Bisnisnya telah menjual tujuh juta kopi dari seri game yang laku di pasar, seperti dilaporkan wartawan BBC Adam Easton.
Masa muda
Pada saat berada di sekolah menengah atas, Marcin Iwinski dan temannya Michal Kicinski sangat bersemangat memainkan game komputer.
Pada tahun 1980-an, Polandia masih merupakan negara Tirai Besi dan kebanyakan toko bahkan tidak memiliki pasokan bahan makanan mendasar, apalagi komputer pribadi.
Sebagai hadiah Natal, ayah Iwinski membelikannya komputer komplet dengan game seperti Atic Atac dan Pssst. Marcin muda langsung terpesona dan ketagihan.
Setelah lulus dari sekolah menengah atas, Marcin dan Kicinski mulai menjual game yang mereka impor dari AS di pasar komputer di Warsawa. Tahun 1994, kedua teman ini pindah ke sebuah kantor kecil dan perusahaan mereka mulai berkembang.
"Ada banyak hal yang terjadi negara ini membuka dirinya kepada Uni Eropa dan lebih banyak lagi orang yang makin percaya akan diri mereka sendiri," kata Iwinski.
"Sekarang ini waktunya bagi orang Polandia yang memiliki jiwa kewiraswastaan untuk unjuk gigi. Tentunya juga sangat membantu bahwa di sini ada universitas yang bagus dan para pembuat program yang masuk dalam jajaran pembuat program terbagus di dunia."
Perusahaan seperti CD Projekt dan saingannya sebuah perusahaan video game Techland termasuk yang paling sukses di dunia.
Mengalahkan pembajak
Dari awal dimulainya bisnis mereka, masalah terbesar untuk CD Projekt adalah bagaimana meyakinkan para pemain game Polandia untuk membeli game yang asli, alih-alih membeli versi bajakan yang lebih murah dan banyak tersedia.
Untuk membedakan diri mereka sendiri dari yang lainnya, mereka mulai menerjemahkan setiap game yang mereka jual di Polandia. Mereka juga mempekerjakan aktor Polandia terkenal untuk menyuarakannya dan memasang segel kualitas di kotaknya.
Para desainer CD Projeckt kini tengah mengerjakan sebuah game yang mereka harapkan akan menjadi produk yang laku keras.
"The Witcher 2", Bukan untuk di Bawah Umur!
"The Witcher 2", sebuah permainan dengan genre role playing game (RPG) yang dikembangkan CDProjekt, telah dirilis sejak 17 Mei 2011 untuk komputer, XBOX 360, dan Playstation 3. Satu imbauan, jangan membelikan judul permainan ini kepada anak yang masih di bawah umur karena memiliki konten untuk orang dewasa.
Salah satunya, seksualitas. Sepuluh menit pertama, dikabarkan sudah terdapat adegan yang menggambarkan perempuan yang telanjang bulat meski tidak diperlihatkan secara frontal. Belum dipastikan konten serupa juga terdapat di bagian lain dalam permainan. Namun, hal tersebut patut diduga berkaca dari seri pertama permainan dengan tokoh protagonis, Geralt of Rivia, yang dirilis pada tahun 2007.
Namun, permainan ini tidak sepenuhnya mengumbar sensualitas. Di dalamnya terdapat alur cerita yang berat dan belum dijumpai dalam permainan RPG lainnya di pasaran. Tidak mengumbar klise-klise yang biasa ditemui, The Witcher 2 memiliki tema mengenai politik dan perebutan kekuasaan dan dikisahkan tanpa sungkan. Selain tema dewasa, di dalamnya juga bertaburan dialog dengan selipan sumpah serapah tanpa diperhalus. Di dalamnya juga terdapat adegan sadis, seperti kepala yang terpenggal, hingga visualisasi mata dicungkil dan leher digorok.
Permainan ini mendapatkan rating M atau mature (dewasa) oleh Entertainment Software Rating Board, atau semacam lembaga rating khusus perangkat lunak, karena di dalamnya memuat darah dan unsur sadis, kekerasan yang intens, ketelanjangan, bahasa kasar, konten seksual yang jelas, dan penggunaan obat-obatan. Di Indonesia, belum ada pengaturan yang jelas dalam penjualan game sehingga semua judul bisa diakses siapa pun tanpa memandang usia.
Witcher didefinisikan sebagai pemburu monster yang mendalami pelatihan spesial dan menjalani modifikasi tubuh pada usia dini agar memiliki kemampuan supranatural sehingga bisa melawan monster yang tangguh dan tetap selamat. Hal itu merupakan hasil rekaan dari Andrezj Sapkowski, seorang penulis fiksi dari Polandia. Sebelumnya Witcher muncul sebagai tokoh dalam cerita pendek karyanya sebelum kemudian diadaptasi ke dalam film dan serial televisi.
The Witcher 2 menempatkan Geralt dalam perebutan kekuasaan di Temeria, sebuah negara rekaan, dengan setting waktu yang dimulai setelah seri pertama berakhir, yakni dengan percobaan pembunuhan kepada Raja Foltest, pemimpin Temeria. Dalam seri ini, Geralt akan menghadapi seorang yang mirip Witcher bernama Kingslayer.
Salah satu keunikan permainan ini adalah memiliki kebebasan untuk menentukan jalan cerita. Pengembang permainan menyediakan setidaknya tiga alternatif akhir cerita.
"The Witcher 2" Jadi Kado Kenegaraan
Bila Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pernah memberikan kado kopi luwak kepada Perdana Menteri Australia saat itu, Kevin Rudd, saat keduanya bertukar kado pada Maret 2010. Hal serupa juga dilakukan oleh Perdana Menteri Polandia, Donald Tusk. Sewaktu menerima kunjungan dari Presiden Amerika Serikat Barack Obama, Sabtu (28/5/2011), dia juga memberikan kado khas asli Polandia, salah satunya video game The Witcher 2!
Dikutip dari Polygamia, sebuah situs game berbahasa Polandia, Donald memberikan tiga macam kado bagi Obama. Pertama, film berjudul IPAD besutan Thomas Baginski dan City of Ruins dari Damian Nenow. Hadiah kedua berupa pena dan gambar selama kunjungan Obama di Polandia. Nah, hadiah ketiga adalah The Witchers 2 Collector Edition beserta novel karangan Andrezj Sapkowski dalam bahasa Inggris yang ditandatangani pengarangnya.
Kado tersebut rupanya bisa menjadi indikasi betapa masyarakat di Polandia sangat menggemari tokoh Geralt of Rivera dalam serial The Witcher. Tindakan PM Polandia mempertegasnya bahwa itu sudah menjadi sebuah kebanggaan nasional. Negara lain barangkali hanya tahu Geralt dari permainan The Witcher yang mulai dirilis untuk komputer oleh CDProjekt pada tahun 2007. Namun, di Polandia sudah banyak interpretasi berupa serial televisi, novel, dan sebagainya.
Barangkali bukan hanya ini perlakuan istimewa yang diterima The Witcher dari masyarakat Polandia. Majalah dewasa Playboy edisi Polandia bahkan menempatkan salah satu tokohnya, Triss Merigold, untuk berpose di dalamnya. Saking cintanya, bahkan tokoh virtual pun bisa menggeser model betulan. Satu pertanyaan tersisa, apakah Barack "Barry" Obama bakal menamatkan permainan ini?
Ketika Barack Obama mengunjungi Polandia di tahun 2011, perdana menteri negara itu Donald Tusk memilih untuk memberikan Presiden Amerika Serikat itu sebuah kopi game komputer The Witcher 2 sebagai hadiah.
Hadiah perdana menteri Polandia itu jelas mewakili Polandia modern.
Ketika Presiden Obama kembali lagi ke Polandia bulan lalu, dia masih memuji-muji game itu.
Duduk di kantor kacanya yang modern di Warsawa, Marcin Iwinski, salah satu pendiri dan ketua eksekutif perusahaan, CD Projekt, mengatakan dia tidak bisa mempercayai keberuntungannya. Bisnisnya telah menjual tujuh juta kopi dari seri game yang laku di pasar, seperti dilaporkan wartawan BBC Adam Easton.
Masa muda
Pada saat berada di sekolah menengah atas, Marcin Iwinski dan temannya Michal Kicinski sangat bersemangat memainkan game komputer.
Pada tahun 1980-an, Polandia masih merupakan negara Tirai Besi dan kebanyakan toko bahkan tidak memiliki pasokan bahan makanan mendasar, apalagi komputer pribadi.
Sebagai hadiah Natal, ayah Iwinski membelikannya komputer komplet dengan game seperti Atic Atac dan Pssst. Marcin muda langsung terpesona dan ketagihan.
Setelah lulus dari sekolah menengah atas, Marcin dan Kicinski mulai menjual game yang mereka impor dari AS di pasar komputer di Warsawa. Tahun 1994, kedua teman ini pindah ke sebuah kantor kecil dan perusahaan mereka mulai berkembang.
"Ada banyak hal yang terjadi negara ini membuka dirinya kepada Uni Eropa dan lebih banyak lagi orang yang makin percaya akan diri mereka sendiri," kata Iwinski.
"Sekarang ini waktunya bagi orang Polandia yang memiliki jiwa kewiraswastaan untuk unjuk gigi. Tentunya juga sangat membantu bahwa di sini ada universitas yang bagus dan para pembuat program yang masuk dalam jajaran pembuat program terbagus di dunia."
Perusahaan seperti CD Projekt dan saingannya sebuah perusahaan video game Techland termasuk yang paling sukses di dunia.
Mengalahkan pembajak
Dari awal dimulainya bisnis mereka, masalah terbesar untuk CD Projekt adalah bagaimana meyakinkan para pemain game Polandia untuk membeli game yang asli, alih-alih membeli versi bajakan yang lebih murah dan banyak tersedia.
Untuk membedakan diri mereka sendiri dari yang lainnya, mereka mulai menerjemahkan setiap game yang mereka jual di Polandia. Mereka juga mempekerjakan aktor Polandia terkenal untuk menyuarakannya dan memasang segel kualitas di kotaknya.
Para desainer CD Projeckt kini tengah mengerjakan sebuah game yang mereka harapkan akan menjadi produk yang laku keras.
"The Witcher 2", Bukan untuk di Bawah Umur!
"The Witcher 2", sebuah permainan dengan genre role playing game (RPG) yang dikembangkan CDProjekt, telah dirilis sejak 17 Mei 2011 untuk komputer, XBOX 360, dan Playstation 3. Satu imbauan, jangan membelikan judul permainan ini kepada anak yang masih di bawah umur karena memiliki konten untuk orang dewasa.
Salah satunya, seksualitas. Sepuluh menit pertama, dikabarkan sudah terdapat adegan yang menggambarkan perempuan yang telanjang bulat meski tidak diperlihatkan secara frontal. Belum dipastikan konten serupa juga terdapat di bagian lain dalam permainan. Namun, hal tersebut patut diduga berkaca dari seri pertama permainan dengan tokoh protagonis, Geralt of Rivia, yang dirilis pada tahun 2007.
Namun, permainan ini tidak sepenuhnya mengumbar sensualitas. Di dalamnya terdapat alur cerita yang berat dan belum dijumpai dalam permainan RPG lainnya di pasaran. Tidak mengumbar klise-klise yang biasa ditemui, The Witcher 2 memiliki tema mengenai politik dan perebutan kekuasaan dan dikisahkan tanpa sungkan. Selain tema dewasa, di dalamnya juga bertaburan dialog dengan selipan sumpah serapah tanpa diperhalus. Di dalamnya juga terdapat adegan sadis, seperti kepala yang terpenggal, hingga visualisasi mata dicungkil dan leher digorok.
Permainan ini mendapatkan rating M atau mature (dewasa) oleh Entertainment Software Rating Board, atau semacam lembaga rating khusus perangkat lunak, karena di dalamnya memuat darah dan unsur sadis, kekerasan yang intens, ketelanjangan, bahasa kasar, konten seksual yang jelas, dan penggunaan obat-obatan. Di Indonesia, belum ada pengaturan yang jelas dalam penjualan game sehingga semua judul bisa diakses siapa pun tanpa memandang usia.
Witcher didefinisikan sebagai pemburu monster yang mendalami pelatihan spesial dan menjalani modifikasi tubuh pada usia dini agar memiliki kemampuan supranatural sehingga bisa melawan monster yang tangguh dan tetap selamat. Hal itu merupakan hasil rekaan dari Andrezj Sapkowski, seorang penulis fiksi dari Polandia. Sebelumnya Witcher muncul sebagai tokoh dalam cerita pendek karyanya sebelum kemudian diadaptasi ke dalam film dan serial televisi.
The Witcher 2 menempatkan Geralt dalam perebutan kekuasaan di Temeria, sebuah negara rekaan, dengan setting waktu yang dimulai setelah seri pertama berakhir, yakni dengan percobaan pembunuhan kepada Raja Foltest, pemimpin Temeria. Dalam seri ini, Geralt akan menghadapi seorang yang mirip Witcher bernama Kingslayer.
Salah satu keunikan permainan ini adalah memiliki kebebasan untuk menentukan jalan cerita. Pengembang permainan menyediakan setidaknya tiga alternatif akhir cerita.
"The Witcher 2" Jadi Kado Kenegaraan
Bila Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pernah memberikan kado kopi luwak kepada Perdana Menteri Australia saat itu, Kevin Rudd, saat keduanya bertukar kado pada Maret 2010. Hal serupa juga dilakukan oleh Perdana Menteri Polandia, Donald Tusk. Sewaktu menerima kunjungan dari Presiden Amerika Serikat Barack Obama, Sabtu (28/5/2011), dia juga memberikan kado khas asli Polandia, salah satunya video game The Witcher 2!
Dikutip dari Polygamia, sebuah situs game berbahasa Polandia, Donald memberikan tiga macam kado bagi Obama. Pertama, film berjudul IPAD besutan Thomas Baginski dan City of Ruins dari Damian Nenow. Hadiah kedua berupa pena dan gambar selama kunjungan Obama di Polandia. Nah, hadiah ketiga adalah The Witchers 2 Collector Edition beserta novel karangan Andrezj Sapkowski dalam bahasa Inggris yang ditandatangani pengarangnya.
Kado tersebut rupanya bisa menjadi indikasi betapa masyarakat di Polandia sangat menggemari tokoh Geralt of Rivera dalam serial The Witcher. Tindakan PM Polandia mempertegasnya bahwa itu sudah menjadi sebuah kebanggaan nasional. Negara lain barangkali hanya tahu Geralt dari permainan The Witcher yang mulai dirilis untuk komputer oleh CDProjekt pada tahun 2007. Namun, di Polandia sudah banyak interpretasi berupa serial televisi, novel, dan sebagainya.
Barangkali bukan hanya ini perlakuan istimewa yang diterima The Witcher dari masyarakat Polandia. Majalah dewasa Playboy edisi Polandia bahkan menempatkan salah satu tokohnya, Triss Merigold, untuk berpose di dalamnya. Saking cintanya, bahkan tokoh virtual pun bisa menggeser model betulan. Satu pertanyaan tersisa, apakah Barack "Barry" Obama bakal menamatkan permainan ini?
0 komentar:
Post a Comment