Sambil Menangis, Pilot Umumkan Pesawat Akan Jatuh
Para penumpang dalam penerbangan dari Kroasia ke Prancis ketakutan setengah mati, gara-gara pilot mengumumkan pesawat yang mereka tumpangi akan jatuh. Karena mengalami gagal mesin.
Setelah keadaan darurat diumumkan oleh kru pesawat, pilot pun mengatakan hal serupa sambil menangis.
"Pilot memperingatkan turis bahwa kami hanya punya 6 menit sebelum celaka," kata seorang penumpang seperti dimuat Daily Mail.
Setelah itu, para turis dalam burung besi itu diperintahkan untuk mengenakan jaket penyelamat (life jacket) dan bersiap untuk mendarat di air selama penerbangan carteran dari Split, Kroasia ke Nantes, Prancis pada 23 Agustus.
Seorang turis bernama Benjamin Girard menggambarkan pengalaman mengerikan dalam penerbangan Europe Airpost, yang dipenuhi tangisan dan teriakan. Pria yang bepergian bersama istri serta 2 putri kecilnya yang berusia empat dan enam bulan, menceritakan awal insiden mendebarkan itu terjadi tak lama setelah lepas landas.
Mulanya pilot menyatakan para penumpang untuk bersiap menghadapi turbulensi. "Kemudian orang yang duduk di bagian belakang pesawat mengatakan satu mesin telah berhenti bekerja, lalu tak lama pilot membenarkannya," beber Girard.
Para penumpang, lanjut Girard, langsung diberitahu akan dilakukan pendaratan darurat di Venisia. "Ini kesempatan bagus untuk mengunjungi kota itu," canda dia sambil menambahkan si pilot meminta semuanya mengenakan life jacket dan melepas perhiasan yang mengganggu.
"Dia bilang akan melakukan pendaratan darurat di laut, dan memperingatkan mungkin ada ledakan. Semua orang sangat ketakutan, bahkan awak kabin. Salah satu awak terlihat sangat panik dan yang lainnya pucat, hanya diam," papar Girard.
"Kemudian pilot menangis, mengatakan kami memiliki waktu enam menit sebelum celaka, tetapi tidak perlu panik. Namun orang-orang justru berteriak," ungkap Girard.
Setelah beberapa menit yang menakutkan, pesawat bermesin ganda itu akhirnya menepi di tepi pantai dekat Venice Marco Polo Airport tanpa ada korban cedera. Drama mengerikan itu pun berakhir.
Europe Airpost mengakui bahwa ada kepanikan di pesawat. Tetapi menegaskan keselamatan penumpang yang utama.
"Penerbangan menuju Nantes mengalami masalah pada mesinnya. Hal ini diidentifikasi oleh kru yang mengambil keputusan untuk mendarat di Venesia dan menginformasikannya para penumpang. Itu adalah prosedur yang dilakukan oleh kru pesawat, mendaratkan pesawat dengan aman di Venisia," ujar juru bicara maskapai penerbangan Europe Airpost.
Para penumpang dalam penerbangan dari Kroasia ke Prancis ketakutan setengah mati, gara-gara pilot mengumumkan pesawat yang mereka tumpangi akan jatuh. Karena mengalami gagal mesin.
Setelah keadaan darurat diumumkan oleh kru pesawat, pilot pun mengatakan hal serupa sambil menangis.
"Pilot memperingatkan turis bahwa kami hanya punya 6 menit sebelum celaka," kata seorang penumpang seperti dimuat Daily Mail.
Setelah itu, para turis dalam burung besi itu diperintahkan untuk mengenakan jaket penyelamat (life jacket) dan bersiap untuk mendarat di air selama penerbangan carteran dari Split, Kroasia ke Nantes, Prancis pada 23 Agustus.
Seorang turis bernama Benjamin Girard menggambarkan pengalaman mengerikan dalam penerbangan Europe Airpost, yang dipenuhi tangisan dan teriakan. Pria yang bepergian bersama istri serta 2 putri kecilnya yang berusia empat dan enam bulan, menceritakan awal insiden mendebarkan itu terjadi tak lama setelah lepas landas.
Mulanya pilot menyatakan para penumpang untuk bersiap menghadapi turbulensi. "Kemudian orang yang duduk di bagian belakang pesawat mengatakan satu mesin telah berhenti bekerja, lalu tak lama pilot membenarkannya," beber Girard.
Para penumpang, lanjut Girard, langsung diberitahu akan dilakukan pendaratan darurat di Venisia. "Ini kesempatan bagus untuk mengunjungi kota itu," canda dia sambil menambahkan si pilot meminta semuanya mengenakan life jacket dan melepas perhiasan yang mengganggu.
"Dia bilang akan melakukan pendaratan darurat di laut, dan memperingatkan mungkin ada ledakan. Semua orang sangat ketakutan, bahkan awak kabin. Salah satu awak terlihat sangat panik dan yang lainnya pucat, hanya diam," papar Girard.
"Kemudian pilot menangis, mengatakan kami memiliki waktu enam menit sebelum celaka, tetapi tidak perlu panik. Namun orang-orang justru berteriak," ungkap Girard.
Setelah beberapa menit yang menakutkan, pesawat bermesin ganda itu akhirnya menepi di tepi pantai dekat Venice Marco Polo Airport tanpa ada korban cedera. Drama mengerikan itu pun berakhir.
Europe Airpost mengakui bahwa ada kepanikan di pesawat. Tetapi menegaskan keselamatan penumpang yang utama.
"Penerbangan menuju Nantes mengalami masalah pada mesinnya. Hal ini diidentifikasi oleh kru yang mengambil keputusan untuk mendarat di Venesia dan menginformasikannya para penumpang. Itu adalah prosedur yang dilakukan oleh kru pesawat, mendaratkan pesawat dengan aman di Venisia," ujar juru bicara maskapai penerbangan Europe Airpost.
0 komentar:
Post a Comment