Dicari, Humas untuk Kuil Shaolin di Tiongkok!
BEIJING - Dicari segera: dua ahli bidang hubungan masyarakat (humas) untuk Shaolin, kuil Buddhis yang mashyur atas ilmu bela diri kung fu! Pelamar tak harus menjadi biarawan atau vegetarian, atau pun jago kung fu. Syarat utamanya adalah memiliki kemampuan bahasa inggris dan mahir bermedia sosial.
Demikian iklan yang dipasang pihak kuil yang telah berusia 1.500 tahun di sebuah iklan online. Iklan tersebut menarik respon yang besar karena mewakili sebuah institusi yang agung dalam perjalanan sejarah negara dan budaya populer.
Salah satu media di Tiongkok mengatakan, tak kurang 300 orang telah mengincar dua posisi yang tersedia. Mereka adalah para eksekutif kehumasan, profesional media, maupun lulusan baru dari universitas ternama. Tak hanya pria, kaum wanita pun beramai-ramai mengirimkan surat lamaran kerja ke kuil yang berisi biarawan pria tersebut.
Hal ini merupakan terobosan terbaru oleh Kepala Kuil Shi Yongxin yang berjiwa bisnis, yang memanfaatkan ketenaran Shaolin untuk menyebarluaskan pemikiran dan budaya Buddhisme.
Baik kuil, biarawan, dan ciri khas mereka kini telah berkembang menjadi entitas bisnis yang menguntungkan. Tak pelak, Shi dituding terlalu mengkomersilkan kuil tersebut. Merespon tudingan ini, Shi mengatakan bahwa dia hanya mempertahankan reputasi kuil serta mempromosikan nilai-nilainya.
Terletak jauh di pedalaman pegunungan di Provinsi Henan, Beijing Selatan, kuil Shaolin tenar atas ilmu bela diri, termasuk upaya penyelamatan seorang kaisar berabad-abad yang lalu. Shaolin pun telah menjadi topik dalam buku dan bahkan film-film, seperti film Stephen Chow pada tahun 2001 yaitu Shaolin Soccer.
Sejak menjabat sebagai kepala biara pada 1990-an, Shi telah mengancam bahwa Shaolin akan menggugat pihak-pihak yang menggunakan nama atau gambar kuil tanpa ijin. Dia juga telah menjadi eksekutif produser untuk film-film seni bela diri yang berkisah utama soal Shaolin.
Kini, kuil itu juga menerima murid asing, mengadakan kelas bela diri intensif selama satu bulan, serta juga mengurus situs web berbahasa Tiongkok dan Inggris.
Shi menggunakan pemasukan itu untuk berbagai hal, termasuk mempermewah fasilitas toilet kuil dengan memasang pesawat televisi. Hal in pun mengundang kritik. Diberitakan, ahli kehumasan itu juga akan ditugaskan untuk merespon berbagai kritikan tersebut.
Fleksibilitas persyaratan dalam menjaring kandidat menunjukkan keinginan Shaolin untuk mendapatkan yang terbaik. Namun, kandidat yang memiliki pemahaman dan penghargaan atas pemikiran Zen dan budaya tetap lebih diutamakan.
Dikatakan, posisi ini bukanlah posisi yang glamor. Biar bagaimana pun juga, Shaolin, yang memiliki reputasi yang baik, adalah kuil kuno tempat pertapaan yang menjauhi derap cepat gaya hidup kaum uban Tiongkok.
"Jika Anda bekerja untuk kuil Shaolin, Anda harus mampu menangani kesepian," ujar sumber yang telah berkerja di kuil selama bertahun-tahun.
"Kebanyakan anak muda pasti akan menganggap hal ini membosankan," tambahnya.
BEIJING - Dicari segera: dua ahli bidang hubungan masyarakat (humas) untuk Shaolin, kuil Buddhis yang mashyur atas ilmu bela diri kung fu! Pelamar tak harus menjadi biarawan atau vegetarian, atau pun jago kung fu. Syarat utamanya adalah memiliki kemampuan bahasa inggris dan mahir bermedia sosial.
Demikian iklan yang dipasang pihak kuil yang telah berusia 1.500 tahun di sebuah iklan online. Iklan tersebut menarik respon yang besar karena mewakili sebuah institusi yang agung dalam perjalanan sejarah negara dan budaya populer.
Salah satu media di Tiongkok mengatakan, tak kurang 300 orang telah mengincar dua posisi yang tersedia. Mereka adalah para eksekutif kehumasan, profesional media, maupun lulusan baru dari universitas ternama. Tak hanya pria, kaum wanita pun beramai-ramai mengirimkan surat lamaran kerja ke kuil yang berisi biarawan pria tersebut.
Hal ini merupakan terobosan terbaru oleh Kepala Kuil Shi Yongxin yang berjiwa bisnis, yang memanfaatkan ketenaran Shaolin untuk menyebarluaskan pemikiran dan budaya Buddhisme.
Baik kuil, biarawan, dan ciri khas mereka kini telah berkembang menjadi entitas bisnis yang menguntungkan. Tak pelak, Shi dituding terlalu mengkomersilkan kuil tersebut. Merespon tudingan ini, Shi mengatakan bahwa dia hanya mempertahankan reputasi kuil serta mempromosikan nilai-nilainya.
Terletak jauh di pedalaman pegunungan di Provinsi Henan, Beijing Selatan, kuil Shaolin tenar atas ilmu bela diri, termasuk upaya penyelamatan seorang kaisar berabad-abad yang lalu. Shaolin pun telah menjadi topik dalam buku dan bahkan film-film, seperti film Stephen Chow pada tahun 2001 yaitu Shaolin Soccer.
Sejak menjabat sebagai kepala biara pada 1990-an, Shi telah mengancam bahwa Shaolin akan menggugat pihak-pihak yang menggunakan nama atau gambar kuil tanpa ijin. Dia juga telah menjadi eksekutif produser untuk film-film seni bela diri yang berkisah utama soal Shaolin.
Kini, kuil itu juga menerima murid asing, mengadakan kelas bela diri intensif selama satu bulan, serta juga mengurus situs web berbahasa Tiongkok dan Inggris.
Shi menggunakan pemasukan itu untuk berbagai hal, termasuk mempermewah fasilitas toilet kuil dengan memasang pesawat televisi. Hal in pun mengundang kritik. Diberitakan, ahli kehumasan itu juga akan ditugaskan untuk merespon berbagai kritikan tersebut.
Fleksibilitas persyaratan dalam menjaring kandidat menunjukkan keinginan Shaolin untuk mendapatkan yang terbaik. Namun, kandidat yang memiliki pemahaman dan penghargaan atas pemikiran Zen dan budaya tetap lebih diutamakan.
Dikatakan, posisi ini bukanlah posisi yang glamor. Biar bagaimana pun juga, Shaolin, yang memiliki reputasi yang baik, adalah kuil kuno tempat pertapaan yang menjauhi derap cepat gaya hidup kaum uban Tiongkok.
"Jika Anda bekerja untuk kuil Shaolin, Anda harus mampu menangani kesepian," ujar sumber yang telah berkerja di kuil selama bertahun-tahun.
"Kebanyakan anak muda pasti akan menganggap hal ini membosankan," tambahnya.
0 komentar:
Post a Comment