5 Mainan ini jadi legenda anak era 80-90an
Anak-anak sekarang besar dengan Playstation 3 dan game online. Grafik pada game keluaran terbaru ini nyaris sempurna mendekati aslinya.
Anak-anak era 2000an pun kenyang keluar masuk mal. Kini agak sulit mencari ruang terbuka hijau yang bisa dijadikan tempat bermain. Tempat bermain di pusat perbelanjaan pun jadi sasaran keluarga.
Anak-anak tahun 1980-1990an punya gaya sendiri. Teknologi zaman dulu belum berkembang seperti sekarang. Lapangan dan sawah masih relatif banyak.
"Dulu pulang sekolah masih bisa di lapangan, ada sawah juga di Cakung, Jakarta Timur. Dulu main bola di sana, main kejar-kejaran," kata Tya (25.
Tya mengaku biasa bermain benteng-bentengan, atau main layangan. Rasanya jadi anak sekolah dulu bahagia sekali.
"Kalau sekarang kayaknya jadi anak sekolah lelah sekali. Harus les ini itu. Mau main di Futsal aja bayar. Dulu main di lapangan gratis," kata wanita yang sedang mengambil S2 di UI ini.
Amin (30) juga punya kenangan manis soal era 1980-1990an. Dia masih mengingat berbagai mainan legendaris pada masa kecil dan remajanya.
Berikut 5 Mainan ini jadi legenda anak era 80-90an. Dijamin bikin kangen para om tante yang dulu besar pada era itu.
1. Game Watch
Ryan (31) tertawa saat ditanya mainan apa yang paling diingatnya. Dia menyebut game watch alias gimbot. Dulu dia mengaku biasa main game watch di depan sekolah saat istirahat.
"Legendaris banget itu. Game Watch diikat tali, bayarnya Rp 100. Nanti kalau waktunya sudah habis sama yang jual ditarik-tarik," kata Ryan sambil tertawa.
Ryan masih mengingat permainan paling legendaris adalah cowboy yang menembaki botol di dalam bar. Jika berhasil menembak tiga botol secara beruntun akan muncul botol dengan bintang. Setelah itu ada penjahat berewokan muncul. Mereka pun harus baku tembak.
"Hahaha inget banget itu. Bayarnya Rp 100. Kadang suka tarik-tarikan sama yang nyewain," kata Ryan.
2. Video Game
Zaman dulu punya Nintendo 8 bit rasanya sudah keren sekali. Anak-anak era 80-90an pasti hapal dengan game Mario Bross dan Contra. Mereka biasa bermain berjam-jam menyelesaikan aneka tingkat permainan itu.
"Dulu inget banget belinya waktu disunat. Kayaknya kebanyakan cowok baru dibeliin Nintendo kalau disunat" kata Amin (30), sambil tertawa.
Sebelum Nintendo, ada video game Atari. Tapi popularitasnya langsung digeser Nintendo 8 Bit yang lebih canggih (saat itu) dan lebih banyak variasi gamenya.
"Setelah Nintendo inget ada Sega, terus ada Super Nintendo. Pas zaman Super Nintendo itu mulai banyak rental, terus main game sepak bola," kata Ryan, seorang jurnalis yang besar era 90an.
"Dulu juga ada dingdong. Mainnya pakai koin logam Rp 100. Sekarang udah jarang banget pakai duit Rp 100. Diganti koin khusus kayak di mall gitu," lanjutnya.
3. Pistol-pistolan
Sebelum ada airsoft gun dan sebangsanya, pistol-pistolan yang bisa meletus dengan peluru berwarna merah jauh lebih dulu populer. Pistol-pistolan ini tak bisa menembakkan peluru, hanya suara keras dan asap keluar.
Ada juga jenis peluru lain. Mulai dari kacang hijau sampai kertas yang digulung.
"Dulu ada juga yang pake obat mentol disebutnya. Nggak tahu apa nama ilmiahnya. Gulungan kertas merah gitu, terus ada bijinya kalo dijepit pistol-pistolan bisa meletus," kenang Ryan.
Ryan mengingat kalau Bulan Ramadan, pedagang makanan dilarang jualan di sekolah. Maka para penjual itu banting setir jadi penjual mainan. Jika sudah perang-perangan pakai pistol ini.
"Ramelah. Sekarang jarang yang jual ya? Kalau ada gue mau beli buat nembakin orang di kantor," tawanya.
4. Boneka kertas
Boneka kertas ini khusus dimainkan kaum hawa. Biasanya dijual di depan sekolah atau pedagang mainan keliling. Harganya murah meriah.
"Dulu awal tahun 1990an cuma Rp 50. Murah banget. Aku punya banyak sampe satu kotak sepatu penuh," kata Dinda (30).
Boneka kertas itu dijual per lembar. Ada orang-orangan dengan aneka gaun. Mulai gaun pesta sampai pakaian olahraga dan berenang.
"Kalau main itu seru. Main putri-putrian," kata Dinda mengenang masa kecilnya.
5. Tentara-tentaraan
Tentara-tentaraan mungkin merupakan mainan anak laki-laki paling legendaris. Kini banyak mainan tentara dijual seperti asli dengan skala 1:18 hingga 1:6. Dibuat detil dengan aneka perlengkapan dan senjata.
Dulu tahun 80-90an, mainan seperti itu tak bisa dibeli semua kalangan. Yang melegenda malah mainan tentara berwarna hijau dengan aneka pose. Warnanya hijau dari plastik.
"Legendaris banget itu mainan. Gue inget banget dijual satu plastik isinya tentara-tentaraan ada yang bendera Amerika, ada yang Jepang. Macem-macem," kata Ryan.
"Mainnya pake mulut. Door.. Door gitu. Terus kalau ada yang mati dijatuhin tentaranya," kenang Ryan.
Kini dia mengaku masih koleksi mainan tentara. Sebagian malah ada yang ditaruh di kantor.
"Masa kecil bahagia banget kali ya, sampe keterusan," katanya.
Anak-anak sekarang besar dengan Playstation 3 dan game online. Grafik pada game keluaran terbaru ini nyaris sempurna mendekati aslinya.
Anak-anak era 2000an pun kenyang keluar masuk mal. Kini agak sulit mencari ruang terbuka hijau yang bisa dijadikan tempat bermain. Tempat bermain di pusat perbelanjaan pun jadi sasaran keluarga.
Anak-anak tahun 1980-1990an punya gaya sendiri. Teknologi zaman dulu belum berkembang seperti sekarang. Lapangan dan sawah masih relatif banyak.
"Dulu pulang sekolah masih bisa di lapangan, ada sawah juga di Cakung, Jakarta Timur. Dulu main bola di sana, main kejar-kejaran," kata Tya (25.
Tya mengaku biasa bermain benteng-bentengan, atau main layangan. Rasanya jadi anak sekolah dulu bahagia sekali.
"Kalau sekarang kayaknya jadi anak sekolah lelah sekali. Harus les ini itu. Mau main di Futsal aja bayar. Dulu main di lapangan gratis," kata wanita yang sedang mengambil S2 di UI ini.
Amin (30) juga punya kenangan manis soal era 1980-1990an. Dia masih mengingat berbagai mainan legendaris pada masa kecil dan remajanya.
Berikut 5 Mainan ini jadi legenda anak era 80-90an. Dijamin bikin kangen para om tante yang dulu besar pada era itu.
1. Game Watch
Ryan (31) tertawa saat ditanya mainan apa yang paling diingatnya. Dia menyebut game watch alias gimbot. Dulu dia mengaku biasa main game watch di depan sekolah saat istirahat.
"Legendaris banget itu. Game Watch diikat tali, bayarnya Rp 100. Nanti kalau waktunya sudah habis sama yang jual ditarik-tarik," kata Ryan sambil tertawa.
Ryan masih mengingat permainan paling legendaris adalah cowboy yang menembaki botol di dalam bar. Jika berhasil menembak tiga botol secara beruntun akan muncul botol dengan bintang. Setelah itu ada penjahat berewokan muncul. Mereka pun harus baku tembak.
"Hahaha inget banget itu. Bayarnya Rp 100. Kadang suka tarik-tarikan sama yang nyewain," kata Ryan.
2. Video Game
Zaman dulu punya Nintendo 8 bit rasanya sudah keren sekali. Anak-anak era 80-90an pasti hapal dengan game Mario Bross dan Contra. Mereka biasa bermain berjam-jam menyelesaikan aneka tingkat permainan itu.
"Dulu inget banget belinya waktu disunat. Kayaknya kebanyakan cowok baru dibeliin Nintendo kalau disunat" kata Amin (30), sambil tertawa.
Sebelum Nintendo, ada video game Atari. Tapi popularitasnya langsung digeser Nintendo 8 Bit yang lebih canggih (saat itu) dan lebih banyak variasi gamenya.
"Setelah Nintendo inget ada Sega, terus ada Super Nintendo. Pas zaman Super Nintendo itu mulai banyak rental, terus main game sepak bola," kata Ryan, seorang jurnalis yang besar era 90an.
"Dulu juga ada dingdong. Mainnya pakai koin logam Rp 100. Sekarang udah jarang banget pakai duit Rp 100. Diganti koin khusus kayak di mall gitu," lanjutnya.
3. Pistol-pistolan
Sebelum ada airsoft gun dan sebangsanya, pistol-pistolan yang bisa meletus dengan peluru berwarna merah jauh lebih dulu populer. Pistol-pistolan ini tak bisa menembakkan peluru, hanya suara keras dan asap keluar.
Ada juga jenis peluru lain. Mulai dari kacang hijau sampai kertas yang digulung.
"Dulu ada juga yang pake obat mentol disebutnya. Nggak tahu apa nama ilmiahnya. Gulungan kertas merah gitu, terus ada bijinya kalo dijepit pistol-pistolan bisa meletus," kenang Ryan.
Ryan mengingat kalau Bulan Ramadan, pedagang makanan dilarang jualan di sekolah. Maka para penjual itu banting setir jadi penjual mainan. Jika sudah perang-perangan pakai pistol ini.
"Ramelah. Sekarang jarang yang jual ya? Kalau ada gue mau beli buat nembakin orang di kantor," tawanya.
4. Boneka kertas
Boneka kertas ini khusus dimainkan kaum hawa. Biasanya dijual di depan sekolah atau pedagang mainan keliling. Harganya murah meriah.
"Dulu awal tahun 1990an cuma Rp 50. Murah banget. Aku punya banyak sampe satu kotak sepatu penuh," kata Dinda (30).
Boneka kertas itu dijual per lembar. Ada orang-orangan dengan aneka gaun. Mulai gaun pesta sampai pakaian olahraga dan berenang.
"Kalau main itu seru. Main putri-putrian," kata Dinda mengenang masa kecilnya.
5. Tentara-tentaraan
Tentara-tentaraan mungkin merupakan mainan anak laki-laki paling legendaris. Kini banyak mainan tentara dijual seperti asli dengan skala 1:18 hingga 1:6. Dibuat detil dengan aneka perlengkapan dan senjata.
Dulu tahun 80-90an, mainan seperti itu tak bisa dibeli semua kalangan. Yang melegenda malah mainan tentara berwarna hijau dengan aneka pose. Warnanya hijau dari plastik.
"Legendaris banget itu mainan. Gue inget banget dijual satu plastik isinya tentara-tentaraan ada yang bendera Amerika, ada yang Jepang. Macem-macem," kata Ryan.
"Mainnya pake mulut. Door.. Door gitu. Terus kalau ada yang mati dijatuhin tentaranya," kenang Ryan.
Kini dia mengaku masih koleksi mainan tentara. Sebagian malah ada yang ditaruh di kantor.
"Masa kecil bahagia banget kali ya, sampe keterusan," katanya.
0 komentar:
Post a Comment