Foto Bocah Filipina Kerjakan PR di Luar Restoran McDonald's Gugah Hati Banyak Orang
Bocah Filipina, Daniel Cabrera, mengerjakan pekerjaan rumah (PR) dengan bantuan penerangan dari restoran cepat saji McDonald's.
CEBU — Sebuah foto menggugah banyak warga untuk mengulurkan tangan membantu bocah Filipina berumur 9 tahun.
Foto tentang Daniel Cabrera mengerjakan pekerjaan rumah (PR) dengan bantuan penerangan dari restoran cepat saji McDonald's menjadi viral di media sosial setelah seorang mahasiswi, Joyce Torrefranca, mengunggahnya di Facebook. Foto yang telah di-like oleh 406 netizen dan di-share 6.876 kali itu membuat bantuan mengalir ke bocah itu.
"Semangat dan keteguhan hatinya untuk belajar menjadikan foto ini sebagai sumber inspirasi. Walaupun tidak memiliki tempat dan penerangan yang memadai, dia masih memilih untuk belajar, pertahankan semangat ini," demikian komentar seorang netizen, Giomen Probert Ladra Alayon.
Daniel telah menerima sejumlah bantuan, mulai dari uang tunai, peralatan sekolah, seragam sekolah, lampu penerangan belajar, hingga beasiswa. Demikian laporan kantor berita AFP.
Gereja setempat dan kantor pelayanan sosial juga mengulurkan bantuan. "Saya sangat bahagia. Saya sampai bingung dengan berkat yang luar biasa ini," kata ibunda Daniel, Christina Espinosa.
"Sekarang Daniel tidak perlu lagi menderita hanya untuk menyelesaikan sekolahnya," lanjut ibunya yang bekerja sebagai pembantu rumah tangga dan pelayan supermarket.
Dia mengungkapkan, putranya yang bercita-cita menjadi polisi merupakan sosok yang tekun dan gigih. "Dia selalu ngotot ke sekolah tanpa uang makan siang. Saya tidak dapat memberi karena saya tidak punya."
Torrefranca, yang mengunggah foto itu, menuturkan, "Saya sangat tersentuh melihatnya. Saya jarang pergi ke restoran cepat saji untuk belajar. Bocah ini sungguh luar biasa. Dia memang memiliki keterbatasan, tetapi punya dedikasi yang luar biasa untuk belajar." Torrefranca berharap kisah ini bisa menyentuh hati siapa pun untuk tetap terinspirasi dan bersemangat menjalani kehidupan dalam segala kondisi.
Daniel dilaporkan secara rutin belajar dan mengerjakan PR-nya setiap malam dengan bantuan penerangan gerai McDonald's itu, yang menjadi satu-satunya sumber penerangan di dekat rumah sementaranya. Keluarga itu tidak punya rumah setelah kebakaran menghanguskan kediaman mereka lima tahun lalu.
Bersama dengan ibu dan kedua saudaranya, Daniel untuk sementara waktu tinggal di tempat kerja ibunya. Ayahnya meninggal pada tahun 2013 akibat diare akut.
"Dia selau memberi tahu saya, dia tidak ingin terus-menerus miskin. Dia ingin menggapai cita-citanya," kata Christina menutup ceritanya.
"Masalah kita adalah bagaimana mengatur bantuan keuangan ini. Bocah ini telah menjadi simbol dari seorang bocah miskin di kawasan kumuh kota yang tidak dapat belajar karena tidak memiliki listrik," kata Violeta Cavada, kepala kantor pelayanan sosial di Filipina.
Setelah Fotonya Tersebar, Bocah "McDonald's Filipina" Kebanjiran Bantuan
MANILA — Setelah fotonya yang sedang belajar diterangi lampu dari sebuah restoran McDonald's mendunia, seorang bocah tunawisma asal Filipina, Daniel Cabrera, kebanjiran bantuan.
Akibat banjir bantuan yang sebagian besar berupa uang itu, kini Daniel bisa berjuang menggapai mimpinya, yaitu ingin menjadi seorang polisi.
Bantuan yang diterima Daniel selain berbentuk uang juga berupa perlengkapan sekolah dan beasiswa dari sebuah perguruan tinggi di Filipina. Demikian disampaikan Christina Espinosa, ibunda Daniel.
"Kami sangat bahagia. Saya tak tahu harus berbuat apa dengan semua berkat ini. Kini Daniel tak perlu lagi menderita hanya untuk menyelesaikan sekolahnya," ujar Christina (42), yang bekerja sebagai pelayan toko dan pembantu rumah tangga.
Foto terkenal itu, yang diunggah ke Facebook oleh seorang mahasiswa, menampilkan Daniel sedang mengerjakan PR sambil duduk di trotoar dan mengunakan sebuah meja kecil dari kayu.
Dia mengerjakan PR-nya di dekat sebuah jendela restoran McDonald's sehingga dia bisa mendapatkan cahaya dari dalam rumah makan itu. Joyce Torrefranca (20), mahasiswi yang mengunggah foto mengharukan itu, memberikan komentar singkat untuk foto tersebut. "Saya terinspirasi oleh seorang bocah."
Foto itu kemudian dibagi sebanyak 7.000 kali di media sosial itu dan terendus media yang kemudian menayangkan kisah haru Daniel di televisi. Tersebar di internet kemudian ditayangkan televisi membuat banyak orang lalu memberikan bantuan bagi bocah itu.
Christina Espinosa yang memiliki tiga anak, termasuk Daniel, tinggal di toko milik majikannya sejak rumah kumuh mereka hangus terbakar lima tahun lalu.
Christina mengatakan, dari dua pekerjaannya, dia hanya mendapatkan 80 peso atau kurang dari Rp 25.000 per hari. Dia kemudian mencari tambahan pendapatan dengan berjualan rokok dan permen di jalanan kota Mandaue, Pulau Cebu.
Ayah Daniel meninggal dunia pada 2013 karena diare. Christina mengatakan, Daniel adalah bocah yang gigih dan selalu bercita-cita ingin bersekolah.
Filipina adalah salah satu negara yang perekonomiannya tengah bertumbuh pesat dalam beberapa tahun terakhir ini. Namun, sekitar seperempat dari 100 juta penduduk negeri itu masih hidup di bawah garis kemiskinan dan permukiman kumuh mendominasi kota-kota besar negeri itu.
Bocah Filipina, Daniel Cabrera, mengerjakan pekerjaan rumah (PR) dengan bantuan penerangan dari restoran cepat saji McDonald's.
CEBU — Sebuah foto menggugah banyak warga untuk mengulurkan tangan membantu bocah Filipina berumur 9 tahun.
Foto tentang Daniel Cabrera mengerjakan pekerjaan rumah (PR) dengan bantuan penerangan dari restoran cepat saji McDonald's menjadi viral di media sosial setelah seorang mahasiswi, Joyce Torrefranca, mengunggahnya di Facebook. Foto yang telah di-like oleh 406 netizen dan di-share 6.876 kali itu membuat bantuan mengalir ke bocah itu.
"Semangat dan keteguhan hatinya untuk belajar menjadikan foto ini sebagai sumber inspirasi. Walaupun tidak memiliki tempat dan penerangan yang memadai, dia masih memilih untuk belajar, pertahankan semangat ini," demikian komentar seorang netizen, Giomen Probert Ladra Alayon.
Daniel telah menerima sejumlah bantuan, mulai dari uang tunai, peralatan sekolah, seragam sekolah, lampu penerangan belajar, hingga beasiswa. Demikian laporan kantor berita AFP.
Gereja setempat dan kantor pelayanan sosial juga mengulurkan bantuan. "Saya sangat bahagia. Saya sampai bingung dengan berkat yang luar biasa ini," kata ibunda Daniel, Christina Espinosa.
"Sekarang Daniel tidak perlu lagi menderita hanya untuk menyelesaikan sekolahnya," lanjut ibunya yang bekerja sebagai pembantu rumah tangga dan pelayan supermarket.
Dia mengungkapkan, putranya yang bercita-cita menjadi polisi merupakan sosok yang tekun dan gigih. "Dia selalu ngotot ke sekolah tanpa uang makan siang. Saya tidak dapat memberi karena saya tidak punya."
Torrefranca, yang mengunggah foto itu, menuturkan, "Saya sangat tersentuh melihatnya. Saya jarang pergi ke restoran cepat saji untuk belajar. Bocah ini sungguh luar biasa. Dia memang memiliki keterbatasan, tetapi punya dedikasi yang luar biasa untuk belajar." Torrefranca berharap kisah ini bisa menyentuh hati siapa pun untuk tetap terinspirasi dan bersemangat menjalani kehidupan dalam segala kondisi.
Daniel dilaporkan secara rutin belajar dan mengerjakan PR-nya setiap malam dengan bantuan penerangan gerai McDonald's itu, yang menjadi satu-satunya sumber penerangan di dekat rumah sementaranya. Keluarga itu tidak punya rumah setelah kebakaran menghanguskan kediaman mereka lima tahun lalu.
Bersama dengan ibu dan kedua saudaranya, Daniel untuk sementara waktu tinggal di tempat kerja ibunya. Ayahnya meninggal pada tahun 2013 akibat diare akut.
"Dia selau memberi tahu saya, dia tidak ingin terus-menerus miskin. Dia ingin menggapai cita-citanya," kata Christina menutup ceritanya.
"Masalah kita adalah bagaimana mengatur bantuan keuangan ini. Bocah ini telah menjadi simbol dari seorang bocah miskin di kawasan kumuh kota yang tidak dapat belajar karena tidak memiliki listrik," kata Violeta Cavada, kepala kantor pelayanan sosial di Filipina.
Setelah Fotonya Tersebar, Bocah "McDonald's Filipina" Kebanjiran Bantuan
MANILA — Setelah fotonya yang sedang belajar diterangi lampu dari sebuah restoran McDonald's mendunia, seorang bocah tunawisma asal Filipina, Daniel Cabrera, kebanjiran bantuan.
Akibat banjir bantuan yang sebagian besar berupa uang itu, kini Daniel bisa berjuang menggapai mimpinya, yaitu ingin menjadi seorang polisi.
Bantuan yang diterima Daniel selain berbentuk uang juga berupa perlengkapan sekolah dan beasiswa dari sebuah perguruan tinggi di Filipina. Demikian disampaikan Christina Espinosa, ibunda Daniel.
"Kami sangat bahagia. Saya tak tahu harus berbuat apa dengan semua berkat ini. Kini Daniel tak perlu lagi menderita hanya untuk menyelesaikan sekolahnya," ujar Christina (42), yang bekerja sebagai pelayan toko dan pembantu rumah tangga.
Foto terkenal itu, yang diunggah ke Facebook oleh seorang mahasiswa, menampilkan Daniel sedang mengerjakan PR sambil duduk di trotoar dan mengunakan sebuah meja kecil dari kayu.
Dia mengerjakan PR-nya di dekat sebuah jendela restoran McDonald's sehingga dia bisa mendapatkan cahaya dari dalam rumah makan itu. Joyce Torrefranca (20), mahasiswi yang mengunggah foto mengharukan itu, memberikan komentar singkat untuk foto tersebut. "Saya terinspirasi oleh seorang bocah."
Foto itu kemudian dibagi sebanyak 7.000 kali di media sosial itu dan terendus media yang kemudian menayangkan kisah haru Daniel di televisi. Tersebar di internet kemudian ditayangkan televisi membuat banyak orang lalu memberikan bantuan bagi bocah itu.
Christina Espinosa yang memiliki tiga anak, termasuk Daniel, tinggal di toko milik majikannya sejak rumah kumuh mereka hangus terbakar lima tahun lalu.
Christina mengatakan, dari dua pekerjaannya, dia hanya mendapatkan 80 peso atau kurang dari Rp 25.000 per hari. Dia kemudian mencari tambahan pendapatan dengan berjualan rokok dan permen di jalanan kota Mandaue, Pulau Cebu.
Ayah Daniel meninggal dunia pada 2013 karena diare. Christina mengatakan, Daniel adalah bocah yang gigih dan selalu bercita-cita ingin bersekolah.
Filipina adalah salah satu negara yang perekonomiannya tengah bertumbuh pesat dalam beberapa tahun terakhir ini. Namun, sekitar seperempat dari 100 juta penduduk negeri itu masih hidup di bawah garis kemiskinan dan permukiman kumuh mendominasi kota-kota besar negeri itu.
0 komentar:
Post a Comment