Takdir Seorang Lionel Messi
Hari ini, 28 tahun yang lalu, Lionel Messi dilahirkan. Ketika itu nyaris tidak akan ada yang menyangka bahwa anak yang lahir di Rosario ini kelak akan menjadi idola di Argentina, bahkan dunia.
Mungkin juga tidak akan ada yang menyangka anak seorang pekerja pabrik besi ini akan menjadi salah satu pemain sepakbola terbaik yang pernah ada di muka bumi. Juga tidak akan ada yang menyangka bahwa anak itu terlahir, dengan dianugerahkan kemampuan menari-nari di atas lapangan hijau yang sangat ajaib.
Untuk pernyataan terakhir tersebut, mungkin akan ada yang langsung melayangkan protes keras. Memang telah menjadi perdebatan panjang, soal apakah kemampuan bermain sepakbola yang dimiliki Messi adalah sebuah pemberian sejak lahir atau hasil proses latihan panjang yang dilaluinya.
Para ahli sains olahraga pun hingga kini tidak ada yang bisa membuktikan pendapat mana yang benar mengenai hal tersebut. Hingga akhirnya para ahli mencoba berdamai dengan mengatakan bahwa kemampuan yang dimiliki Messi merupakan gabungan antara pemberian lahir dan proses latihan di usia dini.
Kesimpulan yang terkesan mencari aman tersebut mungkin memang tidak salah. Pasalnya memang sepertinya kemampuan ajaib Messi didapat dari hasil gabungan antara takdir tuhan dan usaha yang dilakukannya dalam hidup. Ya, sedikit banyak, Tuhan sepertinya memang sudah menyiapkan Messi untuk mendatangkan keajaiban di lapangan hijau.
Tentu kita semua sudah tahu bahwa Messi terlahir dengan sebuah masalah di dalam tubuhnya. Ia mengalami kekurangan hormon pertumbuhan sehingga tubuhnya tidak kunjung bertumbuh meski usianya sudah memasuki 11 tahun. Pada usia tersebut, ia memiliki badan jauh lebih kecil ketimbang anak seumurannya yang lain.
Hal ini tentu saja menghambat perjalanannya untuk menjadi pemain sepakbola. Mau bagaimanapun juga, sepakbola adalah olahraga yang membutuhkan kemampuan fisik yang prima. Dengan tubuhnya yang kecil tentu saja kemampuan fisiknya akan kalah dari kawan-kawannya yang memiliki tubuh lebih besar.
Namun ternyata, masalah hormon yang dialaminya ini seperti merupakan bagian dari rencana besar Tuhan dalam menciptakan manusia ajaib di lapangan hijau. Karena jika kita lihat lebih dalam, Messi mungkin tidak akan memiliki kemampuan mengolah bola yang unik seperti saat ini jika memiliki masalah pada pertumbuhan.
Ketika memasuki usia 11 tahun, Messi sudah menunjukkan kemampuan bermain bola yang cukup baik. Hanya saja, River Plate yang awalnya tertarik untuk merekrut Messi, akhirnya harus mengurungkan niatnya akibat biaya pengobatan Messi yang cukup besar. Untuk mengobati masalah pada hormon pertumbuhannya, Messi harus menghabiskan 900 dolar AS setiap bulannya. Biaya ini tidak disanggupi oleh River Plate hingga akhirnya mereka tidak jadi merekrut Messi.
Namun kemudian datang Carles Rexach, Direktur Olahraga Barcelona ketika itu. Rexach akhirnya memutuskan untuk mendatangkan Messi ke Barcelona dan bersedia untuk menanggung biaya pengobatan Messi.
Messi akhirnya bergabung dengan akademi La Masia di Barcelona. Di sini pula ia mendapatkan penanganan dari tim dokter kelas dunia untuk mengobati permasalahan hormon pertumbuhan yang dihadapinya. Dan di sinilah takdir tuhan mulai terlihat.
Agar bisa bertumbuh sebagaimana anak-anak lainnya, Messi harus secara rutin disuntik hormon pertumbuhan. Hormon ini akan menjadi pengganti hormon yang tidak diproduksi tubuhnya secara alami. Dikatakan bahwa pengobatan ini belum tentu berhasil pada semua anak. Namun beruntungnya, tubuh Messi bereaksi baik terhadap pengobatan ini. Badannya pun bertumbuh hingga mencapai 170 cm seperti saat ini.
Namun, cara pengobatan ini juga bukannya tidak memiliki efek negatif. Anak-anak yang mengalami pengobatan ini rentan memiliki tulang yang tidak kuat. Hal ini bisa mengancam Messi ketika menjadi pemain sepakbola karena akan rentan mengalami cedera.
Barcelona tentu sudah mengetahui hal ini. Karena itulah, disamping melakukan suntik hormon, mereka juga memberikan porsi latihan lebih kepada Messi untuk menyiapkan otot dan tulangnya sehingga lebih kuat dari sebelumnya. Dan hal inilah yang kemudian menghadirkan kemampuan ajaib yang dimiliki Messi saat ini.
Jika kita lihat, cara menggiring bola Messi berbeda dengan Cristiano Ronaldo, Gareth Bale, atau pemain-pemain lainnya. Messi tidak menggiring bola dengan mengandalkan kekuatan tubuhnya untuk menjatuhkan lawan-lawannya. Juga tidak menggunakan kecepatan untuk meninggalkan lawan-lawannya.
Messi menggabungkan kelincahan, kecepatan, keseimbangan, dan daya tahan dalam menggiring bola. Ia mampu berakselerasi hingga mencapai kecepatan maksimal dalam waktu singkat, dan kemudian dalam waktu singkat pula berhenti tanpa kehilangan keseimbangan. Serta dalam waktu singkat pula, Messi mampu berbelok arah dengan sempurna dan membuat lawan-lawannya terkecoh.
Seperti yang diperlihatkannya saat pertandingan final Copa Del Rey lalu. Messi berhasil mencetak gol pertama bagi Barcelona setelah mengelabui 5 pemain Athletic Bilbao. Dalam sebuah analisis yang dilakukan oleh ESPN Sports Science, disebutkan bahwa Messi mampu berakselerasi dari diam hingga mencapai kecepatan 31,3 km/jam hanya dalam 2,73 detik. Dan tepat setelah 2,9 detik tersebut, Messi mampu kembali ke kecepatan 0 dalam waktu sekejap. Hal inilah yang kemudian membuat Messi mampu membuat para pemain bertahan Bilbao tidak mampu mengikuti pergerakannya.
Dan tidak hanya sekedar melakukan akselerasi, Messi juga memiliki keseimbangan yang luar biasa sehingga dapat berbelok arah secara tiba-tiba. Hal ini sedikit banyak juga diperlihatkannya saat gol pertama ke gawang Bilbao tersebut.
Atau dalam kejadian lain yang mungkin lebih mencolok adalah saat ia mempecudangi Jerome Boateng di babak semifinal Liga Champions 2015. Ketika itu Messi mampu membuat Boateng tersungkur ke tanah tanpa menyentuhnya sedikit pun. Pada kejadian ini, Messi melakukan gerak tipu dan berbelok arah secara tiba-tiba. Boateng mencoba mengikuti pergerakan Messi namun ia tidak memiliki keseimbangan sebaik Messi. Karena itulah Boateng akhirnya terjerembab ke tanah.
Akselerasi dan keseimbangan yang dimiliki Messi tersebut kemudian dilengkapi dengan daya tahan ototnya yang juga luar biasa. Otot-otot dalam tubuh Messi memiliki daya tahan yang luar biasa sehingga bisa melakukan pergerakan-pergerakan ekstrem tersebut secara berulang-ulang selama 90 menit.
Patut diketahui bahwa cara menggiring bola yang dilakukan Messi dengan berlari, berhenti, dan berbelok arah akan jauh lebih melelahkan ketimbang menggiring bola dengan kecepatan penuh secara konstan. Saat menggiring bola otot-otot kaki Messi akan berkontraksi dan berelaksasi berulang-ulang sehingga akan membutuhkan energi dalam jumlah besar. Karena itu, tanpa daya tahan yang baik otot Messi tidak akan bisa melalui 90 menit dengan melakukan gaya menggiring bola tersebut terus-menerus.
Dan jika kita telurusuri, kelincahan, keseimbangan, kecepatan, dan daya tahan yang dimiliki Messi saat ini mungkin tidak akan mampu ia dapat jika saja ia tidak memiliki masalah dengan hormon pertumbuhan. Pasalnya, jika tidak memiliki masalah pada hormon pertumbuhan maka Messi tidak akan menjalani terapi suntik hormon. Yang artinya ia juga tidak akan diberikan porsi latihan lebih oleh pihak Barcelona untuk mempersiapkan kekuatan tulang dan otot akibat efek samping dari terapi. Jika ia tidak melakukan latihan tersebut, maka belum tentu Messi memiliki kekuatan otot dan tulang yang sekuat saat ini.
Maka mungkin memang tidak salah juga jika mengatakan bahwa kemampuan yang dimiliki Messi saat ini memang sebuah takdir yang sudah ditetapkan tuhan sejak Messi lahir. Namun tentu saja, taktdir tuhan ini juga tidak akan muncul jika saja Messi bermalas-malasan ketika kecil dan tidak mau menjalani latihan berat untuk menguatkan otot-ototnya.
Yah, mau bagaimanapun juga, pada kenyataannya memang kini kita telah melihat satu mahluk sempurna dengan kemampuan bermain sepakbola yang sangat ajaib. Tidak peduli apakah itu diraih dari hasil pemberian sejak lahir atau proses latihan panjang, sulit untuk memungkiri bahwa Messi lah yang terbaik saat ini. Bahkan mungkin yang terbaik sepanjang masa.
Selamat Ulang tahun, Lionel Messi!
Hari ini, 28 tahun yang lalu, Lionel Messi dilahirkan. Ketika itu nyaris tidak akan ada yang menyangka bahwa anak yang lahir di Rosario ini kelak akan menjadi idola di Argentina, bahkan dunia.
Mungkin juga tidak akan ada yang menyangka anak seorang pekerja pabrik besi ini akan menjadi salah satu pemain sepakbola terbaik yang pernah ada di muka bumi. Juga tidak akan ada yang menyangka bahwa anak itu terlahir, dengan dianugerahkan kemampuan menari-nari di atas lapangan hijau yang sangat ajaib.
Untuk pernyataan terakhir tersebut, mungkin akan ada yang langsung melayangkan protes keras. Memang telah menjadi perdebatan panjang, soal apakah kemampuan bermain sepakbola yang dimiliki Messi adalah sebuah pemberian sejak lahir atau hasil proses latihan panjang yang dilaluinya.
Para ahli sains olahraga pun hingga kini tidak ada yang bisa membuktikan pendapat mana yang benar mengenai hal tersebut. Hingga akhirnya para ahli mencoba berdamai dengan mengatakan bahwa kemampuan yang dimiliki Messi merupakan gabungan antara pemberian lahir dan proses latihan di usia dini.
Kesimpulan yang terkesan mencari aman tersebut mungkin memang tidak salah. Pasalnya memang sepertinya kemampuan ajaib Messi didapat dari hasil gabungan antara takdir tuhan dan usaha yang dilakukannya dalam hidup. Ya, sedikit banyak, Tuhan sepertinya memang sudah menyiapkan Messi untuk mendatangkan keajaiban di lapangan hijau.
Tentu kita semua sudah tahu bahwa Messi terlahir dengan sebuah masalah di dalam tubuhnya. Ia mengalami kekurangan hormon pertumbuhan sehingga tubuhnya tidak kunjung bertumbuh meski usianya sudah memasuki 11 tahun. Pada usia tersebut, ia memiliki badan jauh lebih kecil ketimbang anak seumurannya yang lain.
Hal ini tentu saja menghambat perjalanannya untuk menjadi pemain sepakbola. Mau bagaimanapun juga, sepakbola adalah olahraga yang membutuhkan kemampuan fisik yang prima. Dengan tubuhnya yang kecil tentu saja kemampuan fisiknya akan kalah dari kawan-kawannya yang memiliki tubuh lebih besar.
Namun ternyata, masalah hormon yang dialaminya ini seperti merupakan bagian dari rencana besar Tuhan dalam menciptakan manusia ajaib di lapangan hijau. Karena jika kita lihat lebih dalam, Messi mungkin tidak akan memiliki kemampuan mengolah bola yang unik seperti saat ini jika memiliki masalah pada pertumbuhan.
Ketika memasuki usia 11 tahun, Messi sudah menunjukkan kemampuan bermain bola yang cukup baik. Hanya saja, River Plate yang awalnya tertarik untuk merekrut Messi, akhirnya harus mengurungkan niatnya akibat biaya pengobatan Messi yang cukup besar. Untuk mengobati masalah pada hormon pertumbuhannya, Messi harus menghabiskan 900 dolar AS setiap bulannya. Biaya ini tidak disanggupi oleh River Plate hingga akhirnya mereka tidak jadi merekrut Messi.
Namun kemudian datang Carles Rexach, Direktur Olahraga Barcelona ketika itu. Rexach akhirnya memutuskan untuk mendatangkan Messi ke Barcelona dan bersedia untuk menanggung biaya pengobatan Messi.
Messi akhirnya bergabung dengan akademi La Masia di Barcelona. Di sini pula ia mendapatkan penanganan dari tim dokter kelas dunia untuk mengobati permasalahan hormon pertumbuhan yang dihadapinya. Dan di sinilah takdir tuhan mulai terlihat.
Agar bisa bertumbuh sebagaimana anak-anak lainnya, Messi harus secara rutin disuntik hormon pertumbuhan. Hormon ini akan menjadi pengganti hormon yang tidak diproduksi tubuhnya secara alami. Dikatakan bahwa pengobatan ini belum tentu berhasil pada semua anak. Namun beruntungnya, tubuh Messi bereaksi baik terhadap pengobatan ini. Badannya pun bertumbuh hingga mencapai 170 cm seperti saat ini.
Namun, cara pengobatan ini juga bukannya tidak memiliki efek negatif. Anak-anak yang mengalami pengobatan ini rentan memiliki tulang yang tidak kuat. Hal ini bisa mengancam Messi ketika menjadi pemain sepakbola karena akan rentan mengalami cedera.
Barcelona tentu sudah mengetahui hal ini. Karena itulah, disamping melakukan suntik hormon, mereka juga memberikan porsi latihan lebih kepada Messi untuk menyiapkan otot dan tulangnya sehingga lebih kuat dari sebelumnya. Dan hal inilah yang kemudian menghadirkan kemampuan ajaib yang dimiliki Messi saat ini.
Jika kita lihat, cara menggiring bola Messi berbeda dengan Cristiano Ronaldo, Gareth Bale, atau pemain-pemain lainnya. Messi tidak menggiring bola dengan mengandalkan kekuatan tubuhnya untuk menjatuhkan lawan-lawannya. Juga tidak menggunakan kecepatan untuk meninggalkan lawan-lawannya.
Messi menggabungkan kelincahan, kecepatan, keseimbangan, dan daya tahan dalam menggiring bola. Ia mampu berakselerasi hingga mencapai kecepatan maksimal dalam waktu singkat, dan kemudian dalam waktu singkat pula berhenti tanpa kehilangan keseimbangan. Serta dalam waktu singkat pula, Messi mampu berbelok arah dengan sempurna dan membuat lawan-lawannya terkecoh.
Seperti yang diperlihatkannya saat pertandingan final Copa Del Rey lalu. Messi berhasil mencetak gol pertama bagi Barcelona setelah mengelabui 5 pemain Athletic Bilbao. Dalam sebuah analisis yang dilakukan oleh ESPN Sports Science, disebutkan bahwa Messi mampu berakselerasi dari diam hingga mencapai kecepatan 31,3 km/jam hanya dalam 2,73 detik. Dan tepat setelah 2,9 detik tersebut, Messi mampu kembali ke kecepatan 0 dalam waktu sekejap. Hal inilah yang kemudian membuat Messi mampu membuat para pemain bertahan Bilbao tidak mampu mengikuti pergerakannya.
Dan tidak hanya sekedar melakukan akselerasi, Messi juga memiliki keseimbangan yang luar biasa sehingga dapat berbelok arah secara tiba-tiba. Hal ini sedikit banyak juga diperlihatkannya saat gol pertama ke gawang Bilbao tersebut.
Atau dalam kejadian lain yang mungkin lebih mencolok adalah saat ia mempecudangi Jerome Boateng di babak semifinal Liga Champions 2015. Ketika itu Messi mampu membuat Boateng tersungkur ke tanah tanpa menyentuhnya sedikit pun. Pada kejadian ini, Messi melakukan gerak tipu dan berbelok arah secara tiba-tiba. Boateng mencoba mengikuti pergerakan Messi namun ia tidak memiliki keseimbangan sebaik Messi. Karena itulah Boateng akhirnya terjerembab ke tanah.
Akselerasi dan keseimbangan yang dimiliki Messi tersebut kemudian dilengkapi dengan daya tahan ototnya yang juga luar biasa. Otot-otot dalam tubuh Messi memiliki daya tahan yang luar biasa sehingga bisa melakukan pergerakan-pergerakan ekstrem tersebut secara berulang-ulang selama 90 menit.
Patut diketahui bahwa cara menggiring bola yang dilakukan Messi dengan berlari, berhenti, dan berbelok arah akan jauh lebih melelahkan ketimbang menggiring bola dengan kecepatan penuh secara konstan. Saat menggiring bola otot-otot kaki Messi akan berkontraksi dan berelaksasi berulang-ulang sehingga akan membutuhkan energi dalam jumlah besar. Karena itu, tanpa daya tahan yang baik otot Messi tidak akan bisa melalui 90 menit dengan melakukan gaya menggiring bola tersebut terus-menerus.
Dan jika kita telurusuri, kelincahan, keseimbangan, kecepatan, dan daya tahan yang dimiliki Messi saat ini mungkin tidak akan mampu ia dapat jika saja ia tidak memiliki masalah dengan hormon pertumbuhan. Pasalnya, jika tidak memiliki masalah pada hormon pertumbuhan maka Messi tidak akan menjalani terapi suntik hormon. Yang artinya ia juga tidak akan diberikan porsi latihan lebih oleh pihak Barcelona untuk mempersiapkan kekuatan tulang dan otot akibat efek samping dari terapi. Jika ia tidak melakukan latihan tersebut, maka belum tentu Messi memiliki kekuatan otot dan tulang yang sekuat saat ini.
Maka mungkin memang tidak salah juga jika mengatakan bahwa kemampuan yang dimiliki Messi saat ini memang sebuah takdir yang sudah ditetapkan tuhan sejak Messi lahir. Namun tentu saja, taktdir tuhan ini juga tidak akan muncul jika saja Messi bermalas-malasan ketika kecil dan tidak mau menjalani latihan berat untuk menguatkan otot-ototnya.
Yah, mau bagaimanapun juga, pada kenyataannya memang kini kita telah melihat satu mahluk sempurna dengan kemampuan bermain sepakbola yang sangat ajaib. Tidak peduli apakah itu diraih dari hasil pemberian sejak lahir atau proses latihan panjang, sulit untuk memungkiri bahwa Messi lah yang terbaik saat ini. Bahkan mungkin yang terbaik sepanjang masa.
Selamat Ulang tahun, Lionel Messi!
0 komentar:
Post a Comment