6 Artis Indonesia yang Beraksi di Luar Negeri
JAKARTA -- Artis peran dan musisi Indonesia semakin menunjukkan kebintangannya di kancah internasional. Untuk semester pertama 2015 ini, redaksi Kompas Entertainment mencatat sedikitnya ada enam artis peran dan musisi yang beraksi di luar negeri.
Di dunia seni peran, Joe Taslim kembali menapakkan kakinya di Hollywood setelah bintang film laga Fast and Furious 6 tersebut dikabarkan lolos seleksi peran untuk film sains fiksi Star Trek Beyond. Sedangkan di dunia musik, grup rock /rif membuat kejutan dengan merekam album kesembilan secara live recording di studio legendaris Abbey Road, London, Inggris pada 4 Maret 2015.
Berikut 6 artis Indonesia yang beraksi di luar negeri:
1. /rif
/rif Ditunggu Tommy Lee "Motley Crue" Rekaman di Studionya
Grup rock dari Bandung, /rif, akan merekam sebuah lagu kolaborasi bersama komposer sekaligus pemain drum grup rock Motley Crue, Tommy Lee. Band dengan formasi Andy (vokal), Magi (drum), Jikun (gitar), Ovy (gitar), dan Teddy (bas) tersebut bahkan diberi kesempatan untuk mengerjakan proses rekamannya di studio milik Lee, di Los Angeles, AS pada April 2015.
"Sudah ada jawaban (dari Lee), 'Kenapa lagu itu tidak dikerjakan di studio kami, karena bisa lebih leluasa (daripada Lee menyusul ke Abbey Road)," kata Andy sebelum /rif berangkat rekaman di studio legendaris Abbey Road, London, Inggris, Senin (2/3/2015) malam.
"Mudah-mudahan semua terjadi dan lancar, semoga beliau sehat," lanjutnya.
Selain berkolaborasi dengan Lee, pencipta lagu sekaligus vokalis band No Doubt, Gwen Stefanie juga masuk dalam daftar artis yang diharapkan bisa berkolaborasi dengan /rif. "Ya tanggapan dari sana sudah ada, tinggal kami selesaikan rekaman yang ke Abbey dulu. Kami sudah siapkan satu lagu, mudah-mudahan dia tertarik," ujar Magi.
Namun, sayang, Andy sengaja merahasiakan lagu apa yang akan dikolaborasikan dengan kedua artis musik dunia tersebut kendati dirinya membocorkan karakter musik dan beberapa judul lagu yang bakal direkam live recording di Abbey Road.
"Saya sekarang menulis lirik yang membawa kebahagiaan. Lagunya ada 'Good Times', 'Sleepless', 'When We are Young', 'Feel the Love'," kata vokalis bernama lengkap Restu Triandy tersebut.
"Malah yang 'Feel the Love' sudah direspon luar biasa sekali di sana. Mudah-mudahan produser di sana bogoheun (jatuh cinta, red)," lanjutnya.
2. Ray Sahetapy
Ray Sahetapy: Benar, Saya Main Film "Captain America: Civil War"
Artis peran senior Ray Sahetapy (58) menyatakan bahwa ia benar main dalam film Captain America: Civil War dan sekarang sedang berada di Atlanta, Amerika Serikat, untuk menjalani shooting film seri ketiga Captain America itu.
"Benar (main film Captain America: Civil War). Nanti diceritakan. Saya 30 April (2015) di Jakarta. (Jumpa pers di Jakarta) belum tahu, nanti kukabari," terang Ray kepada Kompas.com melalui Whatsapp, Sabtu (25/4/2015).
Ia menyatakan pula, jika sudah berada di Jakarta ia akan menjelaskan tentang bagaimana ia bisa menjadi salah satu pemain dalam film yang disutradarai oleh Joe dan Anthony Russo tersebut. Begitu juga mengenai peran yang ia mainkan, menjadi teman atau lawan Captain America, yang diperankan oleh Chris Evans.
"Belum boleh dibocorin. Nanti diceritakan," tulis Ray.
Kabar Ray berperan dalam film Captain America disampaikan oleh artis peran Wulan Guritno lewat akun Twitter pribadinya. \
"Kabar gembira Ray Sahetapy sedang shooting utk Captain America III," tulis Wulan, Jumat lalu (24/4/2015).
Pemain film Gie ini juga sekaligus mengucapkan selamat kepada Ray.
"Sangat-sangat bangga. Selamat om Ray," tulis Wulan lagi.
Wulan menyebut pula, Ray, yang sebelumnya memerankan gembong narkoba bernama Tama dalam film The Raid, sedang berada di Atlanta, Amerika Serikat.
"Sekarang sedang di Atlanta," kicau Wulan.
3. Yayan Ruhian
Buru Yakuza Vampir, Yayan Ruhian Tinggalkan Pencak Silat
Yayan Ruhian (46), pesilat yang menjadi artis peran terkenal berkat permainannya dalam film-film The Raid, mengaku harus meninggalkan gerak-gerak laga pencak silatnya ketika bermain dalam film terbarunya, Yakuza Apocalypse: The Great War of The Underworld.
Film Yakuza Apocalypse, garapan sutradara ternama Jepang, Takashi Miike, bercerita mengenai Akira Kageyama, yang mengagumi Genyo Kamiura. Karena kekagumannya itu, Kageyama masuk ke kelompok yakuza yang dipimpin oleh Kamiura. Kamiura adalah yakuza yang merupakan vampir. Kamiura kejam, tetapi ia dan kelompoknya melindungi para warga setempat.
Perebutan kekuasaan antarkelompok yakuza menimbulkan pertumpahan darah. Kamiura tewas di tangan Kyouken alias Mad Dog, yang dimainkan oleh Yayan. Sebelum tewas, Kamiura sempat menggigit Kageyama. Jadilah Kageyama yakuza vampir sekaligus sasaran baru Mad Dog.
Yayan mengaku, ia harus meninggalkan gerak-gerak laga pencak silat untuk berperan sebagai Mad Dog.
"Dalam peran yang saya mainkan, jurus-jurusnya lebih keras dibandingkan pencak silat yang memiliki kehalusan. Saya wajib untuk mencoba melupakan ilmu dan jurus pencak silat saya karena kan di sini saya harus bermain secara keras dan kejam sebagai seorang penjahat, meskipun mungkin ya ilmu pencak silat saya tidak bisa seratus persen saya tinggalkan dalam berakting," papar Yayan kepada kontributor Kompas.com yang meliput Cannes International Film Festival 2015, Dini Kusmana Massabuau, Kamis (21/5/2015) malam waktu setempat, sesudah pemutaran film tersebut.
Dalam kesempatan yang sama, Yayan mengaku pula sangat menghargai kerja samanya dengan Miike selaku sutradara, para produser, dan distributor film tersebut. Ia mendapati kedisiplinan tinggi dalam kerja sama tersebut.
"Ini mungkin yang membedakannya dengan kerja sama dalam pembuatan film di indonesia. Tidak ada istilah jam karet. Semuanya sangat disiplin dan tepat waktu, begitu terorganisasi dengan baik, tak ada waktu yang terbuang. Bagi saya, ini luar biasa," ujarnya.
Yayan mendapat sambutan meriah pada Cannes International Film Festival 2015 di Cannes, Perancis. Sambutan itu diperolehnya ketika hadir dalam pemutaran Yakuza Apocalypse pada Kamis malam lalu waktu setempat.
Kira-kira dua setengah jam sebelum pemutaran perdana film itu dimulai, publik dan para wartawan sudah mengantre untuk menonton. Mereka sudah mengenal Yayan sebagai pemain film-film The Raid dan ingin bertemu dengan Yayan.
Sebelum film itu diputar, pria kelahiran Tasikmalaya, Jawa Barat, ini naik ke panggung dan menunjukkan aksi bela diri pencak silat di hadapan mereka yang hadir. Aksinya mendapat sambutan tepuk tangan meriah.
Seusai pemutaran Yakuza Apocalypse di Cannes, para penonton bertepuk tangan lagi untuk Yayan, sebagaimana diberikan bagi artis-artis peran besar.
Film Yakuza Apocalypse akan diputar di Eropa, Asia, dan Amerika pada tahun ini. Yayan berharap, film tersebut juga bisa dipertontonkan di Tanah Air.
4. Joe Taslim
Joe Taslim Dikabarkan Akan Bermain di "Star Trek Beyond"
Artis peran dari Indonesia, Joe Taslim, dikabarkan menjadi nama terakhir yang bergabung dalam produksi film Star Trek Beyond. Berdasar pada laporan reporter The Hollywood, bintang film Fast and Furious 6 ini akan ikut andil dalam film fiksi imiah mendatang.
Sampai saat ini karakter yang akan diperankan Joe masih belum diketahui. Namun, sumber menyatakan bahwa karakternya akan berhubungan dengan karakter jahat Idris Elba. Selain bermain dalam Fast and Furious, aktor yang andal bela diri ini juga bermain dalam The Raid: Redemption.
Untuk diketahui, Star Trek Beyond yang disutradarai Justin Lin berdasarkan naskah yang ditulis oleh Simon Pegg dan Doug Jung, kini proses produksinya sedang berlangsung di Vancouver. Film ini dijadwalkan rilis di AS pada 8 Juli 2016 .
Artis-artis peran Chris Pine, Zachary Quinto, Zoe Saldana, Pegg, Anton Yelchin, Karl Urban dan John Cho kembali memerankan karakter mereka dari dua seri Star Trek sebelumnya sebagai Kirk, Spock, Uhura, Scotty, Chekov, Bones and Sulu. Sofia Boutella menjadi salah satu pemain baru dalam film.
5. Burgerkill & Jasad
Burgerkill dan Jasad Naik ke Panggung Eropa
Dalam rangka Bandung Blasting Euro Tour 2015, dua band metal dari Bandung, Burgerkill dan Jasad, tampil dalam festival musik metal Bloodstock Open Air 2015, di Catton Park, Derbyshire, Inggris, pada 6-9 Agustus 2015.
Sebelumnya, pada 11 Juli 2015, Jasad, yang terdiri dari Man (vokal), Yuli (bas), Abaz (drum), dan Ferly (gitar), juga dalam rangka Bandung Blasting Euro Tour 2015, manggung di Obscene Extreme 2015, di Trutnov, Ceko. Sementara itu, pada 31 Juli 2015, Burgerkill, yang terdiri dari Viki (vokal), Eben (gitar), Agung (gitar), Ramdan (bas), dan Andris (drum), tampil dalam festival musik metal tertua di dunia, Wacken Open Air 2015, di Wacken, Jerman.
"Bandung Blasting ini sebenarnya sebuah movement sederhana yang kami buat. Kebetulan, waktu manggung Jasad dan Burgerkill berdekatan juga. Jadi, kami ketemu, ngobrol, dan akhirnya tercetuslah nama Bandung Blasting ini," terang Eben sekaligus mewakili teman-temannya dalam Burgerkill ketika diwawancara melalui telepon oleh Kompas.com, sebelum Burgerkill berangkat ke Eropa beberapa waktu lalu.
Nama Bandung Blasting, menurut Eben, dipilih merujuk ke nama kota dari mana bandnya berasal, Bandung. Meski begitu, mereka membawa bendera Indonesia ke panggung untuk menunjukkan bahwa mereka mewakili Indonesia.
"Kenapa namanya Bandung Blasting, ya arena asal kami kan dari Bandung. Kami membuat sesuatu yang lebih real dulu. Namun, tetap kami membawa nama Indonesia dengan membawa bendera Indonesia dan kami kibarkan di sana, karena kami juga mewakili dan membawa nama Indonesia ke luar negeri," terangnya lagi.
Eben juga mengungkapkan bahwa ia dan rekan-rekannya sangat bangga dan senang bisa manggung dalam festival-festival tersebut, karena tak biasa band-band metal Asia Tenggara mendapat kesempatan tampil dalam festival-festival itu.
"Saya enggak paham juga gimana kami akhirnya dapat kesempatan bermain. Ada teman kami dari Swedia yang membantu kami untuk apply di festival-festival tersebut. Ini luar biasa banget, karena kami akhirnya diundang oleh festival-festival tersebut dan dapat slot untuk bermain," tuturnya.
"Kami sangat bangga dan senang. Ini hal yang bahkan tak terpikirkan sebelumnya oleh kami," imbuhnya.
Eben, sekaligus mewakili teman-temannya dalam Burgerkill, berharap Burgerkill dan Jasad bisa menjadi pembuka kesempatan bagi grup-grup musik keras lain dari Indonesia untuk manggung di luar negeri.
"Harapan saya sih Bandung Blasting ini bisa membuka pintu juga bagi band-band cadas dan metal lain dari Indonesia untuk tampil di luar negeri. Enggak hanya berhenti di kami saja, tapi nantinya kami ingin band-band lain di Indonesia juga bisa tampil di sana," tuturnya.
6. The Changcuters
Meski Musim Panas, The Changcuters Tak Akan Tampil Bercelana Pendek
Band rock n roll The Changcuters akan menghibur para penonton di festival musik internasional Summer Sonic 2015 di Osaka, Jepang, pada 15 Agustus 2015. Meski akan manggung pada musim panas, Tria (vokal), Qibil (gitar), Alda (gitar), Dipa (bas), dan Erick (drum) sepakat tidak akan tampil dengan kostum yang tak sesuai dengan ciri khas mereka.
"Belum kebayang juga manggung di acara summer. Tapi, enggak mau hilangin identitas, enggak mungkin pakai celana pendek dan kaus singlet. BPAG aja, Biar Panas Asal Gaya," kata Tria dalam wawancara di kantor perusahaan rekaman Sony Music Indonesia, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (5/8/2015).
Mereka berencana untuk tetap mengenakan stelan celana panjang dan kemeja sesuai ciri khas mereka. Namun, supaya tidak kegerahan, mereka memilih warna terang, yang tak menyerap panas sinar matahari.
"Warna jangan panas, karena lagi summer, warna yang tidak menyerap sinar matahari," ucap Qibil.
Menjelang penampilan itu, mereka sekarang sibuk menjalani latihan. Mereka berencana membawakan lagu-lagu dari empat album mereka.
Mereka juga menyatakan tak akan membawa banyak kru.
"Delapan orang, soalnya enggak ada sound check. Sesi dokumentasi aja, dan manajer kami satu orang, juga satu pemain tambahan. Mereka (pihak pengundang) sudah siap untuk memenuhi kebutuhan kami di sana. Enggak perlu ribet-ribet lagi bawa rombongan sirkus ke sana, he he he," ujar Tria.
JAKARTA -- Artis peran dan musisi Indonesia semakin menunjukkan kebintangannya di kancah internasional. Untuk semester pertama 2015 ini, redaksi Kompas Entertainment mencatat sedikitnya ada enam artis peran dan musisi yang beraksi di luar negeri.
Di dunia seni peran, Joe Taslim kembali menapakkan kakinya di Hollywood setelah bintang film laga Fast and Furious 6 tersebut dikabarkan lolos seleksi peran untuk film sains fiksi Star Trek Beyond. Sedangkan di dunia musik, grup rock /rif membuat kejutan dengan merekam album kesembilan secara live recording di studio legendaris Abbey Road, London, Inggris pada 4 Maret 2015.
Berikut 6 artis Indonesia yang beraksi di luar negeri:
1. /rif
/rif Ditunggu Tommy Lee "Motley Crue" Rekaman di Studionya
Grup rock dari Bandung, /rif, akan merekam sebuah lagu kolaborasi bersama komposer sekaligus pemain drum grup rock Motley Crue, Tommy Lee. Band dengan formasi Andy (vokal), Magi (drum), Jikun (gitar), Ovy (gitar), dan Teddy (bas) tersebut bahkan diberi kesempatan untuk mengerjakan proses rekamannya di studio milik Lee, di Los Angeles, AS pada April 2015.
"Sudah ada jawaban (dari Lee), 'Kenapa lagu itu tidak dikerjakan di studio kami, karena bisa lebih leluasa (daripada Lee menyusul ke Abbey Road)," kata Andy sebelum /rif berangkat rekaman di studio legendaris Abbey Road, London, Inggris, Senin (2/3/2015) malam.
"Mudah-mudahan semua terjadi dan lancar, semoga beliau sehat," lanjutnya.
Selain berkolaborasi dengan Lee, pencipta lagu sekaligus vokalis band No Doubt, Gwen Stefanie juga masuk dalam daftar artis yang diharapkan bisa berkolaborasi dengan /rif. "Ya tanggapan dari sana sudah ada, tinggal kami selesaikan rekaman yang ke Abbey dulu. Kami sudah siapkan satu lagu, mudah-mudahan dia tertarik," ujar Magi.
Namun, sayang, Andy sengaja merahasiakan lagu apa yang akan dikolaborasikan dengan kedua artis musik dunia tersebut kendati dirinya membocorkan karakter musik dan beberapa judul lagu yang bakal direkam live recording di Abbey Road.
"Saya sekarang menulis lirik yang membawa kebahagiaan. Lagunya ada 'Good Times', 'Sleepless', 'When We are Young', 'Feel the Love'," kata vokalis bernama lengkap Restu Triandy tersebut.
"Malah yang 'Feel the Love' sudah direspon luar biasa sekali di sana. Mudah-mudahan produser di sana bogoheun (jatuh cinta, red)," lanjutnya.
2. Ray Sahetapy
Ray Sahetapy: Benar, Saya Main Film "Captain America: Civil War"
Artis peran senior Ray Sahetapy (58) menyatakan bahwa ia benar main dalam film Captain America: Civil War dan sekarang sedang berada di Atlanta, Amerika Serikat, untuk menjalani shooting film seri ketiga Captain America itu.
"Benar (main film Captain America: Civil War). Nanti diceritakan. Saya 30 April (2015) di Jakarta. (Jumpa pers di Jakarta) belum tahu, nanti kukabari," terang Ray kepada Kompas.com melalui Whatsapp, Sabtu (25/4/2015).
Ia menyatakan pula, jika sudah berada di Jakarta ia akan menjelaskan tentang bagaimana ia bisa menjadi salah satu pemain dalam film yang disutradarai oleh Joe dan Anthony Russo tersebut. Begitu juga mengenai peran yang ia mainkan, menjadi teman atau lawan Captain America, yang diperankan oleh Chris Evans.
"Belum boleh dibocorin. Nanti diceritakan," tulis Ray.
Kabar Ray berperan dalam film Captain America disampaikan oleh artis peran Wulan Guritno lewat akun Twitter pribadinya. \
"Kabar gembira Ray Sahetapy sedang shooting utk Captain America III," tulis Wulan, Jumat lalu (24/4/2015).
Pemain film Gie ini juga sekaligus mengucapkan selamat kepada Ray.
"Sangat-sangat bangga. Selamat om Ray," tulis Wulan lagi.
Wulan menyebut pula, Ray, yang sebelumnya memerankan gembong narkoba bernama Tama dalam film The Raid, sedang berada di Atlanta, Amerika Serikat.
"Sekarang sedang di Atlanta," kicau Wulan.
3. Yayan Ruhian
Buru Yakuza Vampir, Yayan Ruhian Tinggalkan Pencak Silat
Yayan Ruhian (46), pesilat yang menjadi artis peran terkenal berkat permainannya dalam film-film The Raid, mengaku harus meninggalkan gerak-gerak laga pencak silatnya ketika bermain dalam film terbarunya, Yakuza Apocalypse: The Great War of The Underworld.
Film Yakuza Apocalypse, garapan sutradara ternama Jepang, Takashi Miike, bercerita mengenai Akira Kageyama, yang mengagumi Genyo Kamiura. Karena kekagumannya itu, Kageyama masuk ke kelompok yakuza yang dipimpin oleh Kamiura. Kamiura adalah yakuza yang merupakan vampir. Kamiura kejam, tetapi ia dan kelompoknya melindungi para warga setempat.
Perebutan kekuasaan antarkelompok yakuza menimbulkan pertumpahan darah. Kamiura tewas di tangan Kyouken alias Mad Dog, yang dimainkan oleh Yayan. Sebelum tewas, Kamiura sempat menggigit Kageyama. Jadilah Kageyama yakuza vampir sekaligus sasaran baru Mad Dog.
Yayan mengaku, ia harus meninggalkan gerak-gerak laga pencak silat untuk berperan sebagai Mad Dog.
"Dalam peran yang saya mainkan, jurus-jurusnya lebih keras dibandingkan pencak silat yang memiliki kehalusan. Saya wajib untuk mencoba melupakan ilmu dan jurus pencak silat saya karena kan di sini saya harus bermain secara keras dan kejam sebagai seorang penjahat, meskipun mungkin ya ilmu pencak silat saya tidak bisa seratus persen saya tinggalkan dalam berakting," papar Yayan kepada kontributor Kompas.com yang meliput Cannes International Film Festival 2015, Dini Kusmana Massabuau, Kamis (21/5/2015) malam waktu setempat, sesudah pemutaran film tersebut.
Dalam kesempatan yang sama, Yayan mengaku pula sangat menghargai kerja samanya dengan Miike selaku sutradara, para produser, dan distributor film tersebut. Ia mendapati kedisiplinan tinggi dalam kerja sama tersebut.
"Ini mungkin yang membedakannya dengan kerja sama dalam pembuatan film di indonesia. Tidak ada istilah jam karet. Semuanya sangat disiplin dan tepat waktu, begitu terorganisasi dengan baik, tak ada waktu yang terbuang. Bagi saya, ini luar biasa," ujarnya.
Yayan mendapat sambutan meriah pada Cannes International Film Festival 2015 di Cannes, Perancis. Sambutan itu diperolehnya ketika hadir dalam pemutaran Yakuza Apocalypse pada Kamis malam lalu waktu setempat.
Kira-kira dua setengah jam sebelum pemutaran perdana film itu dimulai, publik dan para wartawan sudah mengantre untuk menonton. Mereka sudah mengenal Yayan sebagai pemain film-film The Raid dan ingin bertemu dengan Yayan.
Sebelum film itu diputar, pria kelahiran Tasikmalaya, Jawa Barat, ini naik ke panggung dan menunjukkan aksi bela diri pencak silat di hadapan mereka yang hadir. Aksinya mendapat sambutan tepuk tangan meriah.
Seusai pemutaran Yakuza Apocalypse di Cannes, para penonton bertepuk tangan lagi untuk Yayan, sebagaimana diberikan bagi artis-artis peran besar.
Film Yakuza Apocalypse akan diputar di Eropa, Asia, dan Amerika pada tahun ini. Yayan berharap, film tersebut juga bisa dipertontonkan di Tanah Air.
4. Joe Taslim
Joe Taslim Dikabarkan Akan Bermain di "Star Trek Beyond"
Artis peran dari Indonesia, Joe Taslim, dikabarkan menjadi nama terakhir yang bergabung dalam produksi film Star Trek Beyond. Berdasar pada laporan reporter The Hollywood, bintang film Fast and Furious 6 ini akan ikut andil dalam film fiksi imiah mendatang.
Sampai saat ini karakter yang akan diperankan Joe masih belum diketahui. Namun, sumber menyatakan bahwa karakternya akan berhubungan dengan karakter jahat Idris Elba. Selain bermain dalam Fast and Furious, aktor yang andal bela diri ini juga bermain dalam The Raid: Redemption.
Untuk diketahui, Star Trek Beyond yang disutradarai Justin Lin berdasarkan naskah yang ditulis oleh Simon Pegg dan Doug Jung, kini proses produksinya sedang berlangsung di Vancouver. Film ini dijadwalkan rilis di AS pada 8 Juli 2016 .
Artis-artis peran Chris Pine, Zachary Quinto, Zoe Saldana, Pegg, Anton Yelchin, Karl Urban dan John Cho kembali memerankan karakter mereka dari dua seri Star Trek sebelumnya sebagai Kirk, Spock, Uhura, Scotty, Chekov, Bones and Sulu. Sofia Boutella menjadi salah satu pemain baru dalam film.
5. Burgerkill & Jasad
Burgerkill dan Jasad Naik ke Panggung Eropa
Dalam rangka Bandung Blasting Euro Tour 2015, dua band metal dari Bandung, Burgerkill dan Jasad, tampil dalam festival musik metal Bloodstock Open Air 2015, di Catton Park, Derbyshire, Inggris, pada 6-9 Agustus 2015.
Sebelumnya, pada 11 Juli 2015, Jasad, yang terdiri dari Man (vokal), Yuli (bas), Abaz (drum), dan Ferly (gitar), juga dalam rangka Bandung Blasting Euro Tour 2015, manggung di Obscene Extreme 2015, di Trutnov, Ceko. Sementara itu, pada 31 Juli 2015, Burgerkill, yang terdiri dari Viki (vokal), Eben (gitar), Agung (gitar), Ramdan (bas), dan Andris (drum), tampil dalam festival musik metal tertua di dunia, Wacken Open Air 2015, di Wacken, Jerman.
"Bandung Blasting ini sebenarnya sebuah movement sederhana yang kami buat. Kebetulan, waktu manggung Jasad dan Burgerkill berdekatan juga. Jadi, kami ketemu, ngobrol, dan akhirnya tercetuslah nama Bandung Blasting ini," terang Eben sekaligus mewakili teman-temannya dalam Burgerkill ketika diwawancara melalui telepon oleh Kompas.com, sebelum Burgerkill berangkat ke Eropa beberapa waktu lalu.
Nama Bandung Blasting, menurut Eben, dipilih merujuk ke nama kota dari mana bandnya berasal, Bandung. Meski begitu, mereka membawa bendera Indonesia ke panggung untuk menunjukkan bahwa mereka mewakili Indonesia.
"Kenapa namanya Bandung Blasting, ya arena asal kami kan dari Bandung. Kami membuat sesuatu yang lebih real dulu. Namun, tetap kami membawa nama Indonesia dengan membawa bendera Indonesia dan kami kibarkan di sana, karena kami juga mewakili dan membawa nama Indonesia ke luar negeri," terangnya lagi.
Eben juga mengungkapkan bahwa ia dan rekan-rekannya sangat bangga dan senang bisa manggung dalam festival-festival tersebut, karena tak biasa band-band metal Asia Tenggara mendapat kesempatan tampil dalam festival-festival itu.
"Saya enggak paham juga gimana kami akhirnya dapat kesempatan bermain. Ada teman kami dari Swedia yang membantu kami untuk apply di festival-festival tersebut. Ini luar biasa banget, karena kami akhirnya diundang oleh festival-festival tersebut dan dapat slot untuk bermain," tuturnya.
"Kami sangat bangga dan senang. Ini hal yang bahkan tak terpikirkan sebelumnya oleh kami," imbuhnya.
Eben, sekaligus mewakili teman-temannya dalam Burgerkill, berharap Burgerkill dan Jasad bisa menjadi pembuka kesempatan bagi grup-grup musik keras lain dari Indonesia untuk manggung di luar negeri.
"Harapan saya sih Bandung Blasting ini bisa membuka pintu juga bagi band-band cadas dan metal lain dari Indonesia untuk tampil di luar negeri. Enggak hanya berhenti di kami saja, tapi nantinya kami ingin band-band lain di Indonesia juga bisa tampil di sana," tuturnya.
6. The Changcuters
Meski Musim Panas, The Changcuters Tak Akan Tampil Bercelana Pendek
Band rock n roll The Changcuters akan menghibur para penonton di festival musik internasional Summer Sonic 2015 di Osaka, Jepang, pada 15 Agustus 2015. Meski akan manggung pada musim panas, Tria (vokal), Qibil (gitar), Alda (gitar), Dipa (bas), dan Erick (drum) sepakat tidak akan tampil dengan kostum yang tak sesuai dengan ciri khas mereka.
"Belum kebayang juga manggung di acara summer. Tapi, enggak mau hilangin identitas, enggak mungkin pakai celana pendek dan kaus singlet. BPAG aja, Biar Panas Asal Gaya," kata Tria dalam wawancara di kantor perusahaan rekaman Sony Music Indonesia, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (5/8/2015).
Mereka berencana untuk tetap mengenakan stelan celana panjang dan kemeja sesuai ciri khas mereka. Namun, supaya tidak kegerahan, mereka memilih warna terang, yang tak menyerap panas sinar matahari.
"Warna jangan panas, karena lagi summer, warna yang tidak menyerap sinar matahari," ucap Qibil.
Menjelang penampilan itu, mereka sekarang sibuk menjalani latihan. Mereka berencana membawakan lagu-lagu dari empat album mereka.
Mereka juga menyatakan tak akan membawa banyak kru.
"Delapan orang, soalnya enggak ada sound check. Sesi dokumentasi aja, dan manajer kami satu orang, juga satu pemain tambahan. Mereka (pihak pengundang) sudah siap untuk memenuhi kebutuhan kami di sana. Enggak perlu ribet-ribet lagi bawa rombongan sirkus ke sana, he he he," ujar Tria.
0 komentar:
Post a Comment