Kecelakaan Pesawat dan Klub Olahraga: Superga, Tragedi Munich, Sampai Chapecoense
Jakarta - Torino dan Manchester United pernah kehilangan sebagian besar anggota skuatnya akibat kecelakaan pesawat. Di pekan ini, duka serupa harus dirasakan Chapecoense.
Sebagian besar pemain Chapecoense menjadi penumpang Aerospace 146 atau BAe 146 dalam penerbangan menuju Kolombia. Belum sampai tujuan, pesawat tersebut mengalami crash.
Sebagian besar penumpang, yang total berjumlah 81 orang (72 penumpang dan sembilan kru penerbangan), diyakini meninggal dunia. Sampai beberapa jam lalu cuma enam orang yang berhasil ditemukan dalam keadaan selamat, empat di antaranya merupakan pemain Chapecoense.
Sepanjang sejarah kecelakaan pesawat, sudah beberapa kali melibatkan secara langsung tim-tim olahraga. Beberapa yang paling dikenang di antaranya adalah Superga yang dialami Torino dan Tragedi Munich yang melibatkan Manchester United.
Kecelakaan-Kecelakaan Pesawat yang Melibatkan Klub-Klub Sepakbola
Jakarta - Dunia sepakbola kembali berduka setelah klub Brasil Chapecoense mengalami kecelakaan pesawat yang menewaskan sebagian besar skuatnya.
Chapecoense dalam penerbangan menuju Kolombia untuk menjalani leg I final Copa Sudamericana melawan Atletico Nacional. Namun, pesawat yang ditumpangi mereka jatuh di tengah perjalanan. Sebanyak 75 dari 81 penumpangnya tewas.
Tragedi yang menimpa Chapecoense mengundang gelombang simpati dari berbagai penjuru dunia. Bahkan, sang lawan, Atletico Nacional, menginginkan agar gelar juara Copa Sudamericana diberikan kepada Chapecoense.
Berikut adalah kecelakan-kecelakaan yang melibatkan klub-klub sepakbola sebelum Chapecoense, sebagaimana dilansir dari Reuters.
* 1949. Pesawat yang membawa klub Italia Torino dari sebuah pertandingan melawan Benfica di Lisbon, Portugal jatuh di bukit Superga saat menuju bandara Turin. Seluruh dari 31 penumpangnya tewas termasuk 18 pemain Torino, skuat terbaik mereka dalam sejarah klub.
Tidak lama setelahnya, Torino melaju dengan menjuarai lima titel juara Serie A berturut-turut meskipun setelahnya hanya satu titel juara yang bisa mereka dapatkan pada musim 1975-76.
* 1958. Delapan pemain Manchester United di antara 23 orang yang tewas saat pesawat yang mereka tumpangi mengalami kecelakaan saat lepas landas dari Munich. Mereka dijadwalkan akan kembali ke Manchester dari sebuah pertandingan Piala Eropa di Belgrade. Sebanyak 21 penumpang selamat termasuk Bobby Charlton yang saat itu masih berusia 20 tahun dan dia kemudian menjadi salah satu pemain terbaik Inggris, memenangi Piala Dunia di 1966.
* 1960. Sejumlah pemain dari tim Bolivia, The Strongest, di antara 78 orang yang tewas dalam penerbangan yang membawa mereka dari Santa Cruz jatuh di Viloco, dekat ibukota La Paz.
* 1979. Sebanyak 17 pemain dan staf pelatih dari Pakhtakor Taskent di antara 178 orang yang tewas saat penerbangan yang membawa mereka ke sebuah pertandingan liga Uni Sovyet di markas Dinamo Minsk terlibat tabrakan di udara di atas wilayah yang kini adalah Ukraina. Pakhtakor adalah satu-satunya tim dari yang sekarang Uzbekistan yang bermain di liga utama Uni Soviet.
*1987. Enam belas pemain dari pemimpin klasemen Liga Peru Alianza Lima, plus sejumlah ofisial dan staf pelatih di antara 43 orang yang meninggal dunia saat sebuah penerbangan yang membawa mereka kembali dari sebuah pertandingan di Pucallpa jatuh saat menuju bandara Lima. Hanya kapten pesawat yang selamat.
* 1989. Empat belas pemain Belanda keturunan Suriname berada dalam 176 penumpang yang meninggal dunia saat penerbangan maskapai Surname 764 jatuh ketika menuju Paramaribo usai terbang dari Amsterdam. Para pesepakbola itu bermain untuk tim-tim yang berbeda di Inggris dan membentuk sebuah kelompok yang dinamai 'The Colorful 11' untuk bermain di laga-laga eksebisi melawan tim-tim lokal di negara-negara Amerika Selatan.
* 1993. Keseluruhan 30 penumpang pesawat sewaan Zambia Air Force, termasuk 18 pemain dari timnas-nya tewas saat jatuh di laut Gabon tidak lama setelah lepas landas usai mengisi bahan bakar. Tim sedang dalam perjalanan menuju ke Senegal untuk menjalani kualifikasi Piala Dunia.
Kalusha Bwalya, kapten tim yang kini menjadi presiden Federasi Sepakbola Zambia, tidak berada di dalam penerbangan itu karena dia melakukan perjalanan terpisah.
Di 2012, Zambia memenangi Piala Afrika, satu-satunya trofi mereka, dengan mengalahkan Pantai Gading di laga final yang dimainkan di Libreville, hanya beberapa kilometer dari tempat jatuhnya pesawat.
Jakarta - Torino dan Manchester United pernah kehilangan sebagian besar anggota skuatnya akibat kecelakaan pesawat. Di pekan ini, duka serupa harus dirasakan Chapecoense.
Sebagian besar pemain Chapecoense menjadi penumpang Aerospace 146 atau BAe 146 dalam penerbangan menuju Kolombia. Belum sampai tujuan, pesawat tersebut mengalami crash.
Sebagian besar penumpang, yang total berjumlah 81 orang (72 penumpang dan sembilan kru penerbangan), diyakini meninggal dunia. Sampai beberapa jam lalu cuma enam orang yang berhasil ditemukan dalam keadaan selamat, empat di antaranya merupakan pemain Chapecoense.
Sepanjang sejarah kecelakaan pesawat, sudah beberapa kali melibatkan secara langsung tim-tim olahraga. Beberapa yang paling dikenang di antaranya adalah Superga yang dialami Torino dan Tragedi Munich yang melibatkan Manchester United.
Kecelakaan-Kecelakaan Pesawat yang Melibatkan Klub-Klub Sepakbola
Jakarta - Dunia sepakbola kembali berduka setelah klub Brasil Chapecoense mengalami kecelakaan pesawat yang menewaskan sebagian besar skuatnya.
Chapecoense dalam penerbangan menuju Kolombia untuk menjalani leg I final Copa Sudamericana melawan Atletico Nacional. Namun, pesawat yang ditumpangi mereka jatuh di tengah perjalanan. Sebanyak 75 dari 81 penumpangnya tewas.
Tragedi yang menimpa Chapecoense mengundang gelombang simpati dari berbagai penjuru dunia. Bahkan, sang lawan, Atletico Nacional, menginginkan agar gelar juara Copa Sudamericana diberikan kepada Chapecoense.
Berikut adalah kecelakan-kecelakaan yang melibatkan klub-klub sepakbola sebelum Chapecoense, sebagaimana dilansir dari Reuters.
* 1949. Pesawat yang membawa klub Italia Torino dari sebuah pertandingan melawan Benfica di Lisbon, Portugal jatuh di bukit Superga saat menuju bandara Turin. Seluruh dari 31 penumpangnya tewas termasuk 18 pemain Torino, skuat terbaik mereka dalam sejarah klub.
Tidak lama setelahnya, Torino melaju dengan menjuarai lima titel juara Serie A berturut-turut meskipun setelahnya hanya satu titel juara yang bisa mereka dapatkan pada musim 1975-76.
* 1958. Delapan pemain Manchester United di antara 23 orang yang tewas saat pesawat yang mereka tumpangi mengalami kecelakaan saat lepas landas dari Munich. Mereka dijadwalkan akan kembali ke Manchester dari sebuah pertandingan Piala Eropa di Belgrade. Sebanyak 21 penumpang selamat termasuk Bobby Charlton yang saat itu masih berusia 20 tahun dan dia kemudian menjadi salah satu pemain terbaik Inggris, memenangi Piala Dunia di 1966.
* 1960. Sejumlah pemain dari tim Bolivia, The Strongest, di antara 78 orang yang tewas dalam penerbangan yang membawa mereka dari Santa Cruz jatuh di Viloco, dekat ibukota La Paz.
* 1979. Sebanyak 17 pemain dan staf pelatih dari Pakhtakor Taskent di antara 178 orang yang tewas saat penerbangan yang membawa mereka ke sebuah pertandingan liga Uni Sovyet di markas Dinamo Minsk terlibat tabrakan di udara di atas wilayah yang kini adalah Ukraina. Pakhtakor adalah satu-satunya tim dari yang sekarang Uzbekistan yang bermain di liga utama Uni Soviet.
*1987. Enam belas pemain dari pemimpin klasemen Liga Peru Alianza Lima, plus sejumlah ofisial dan staf pelatih di antara 43 orang yang meninggal dunia saat sebuah penerbangan yang membawa mereka kembali dari sebuah pertandingan di Pucallpa jatuh saat menuju bandara Lima. Hanya kapten pesawat yang selamat.
* 1989. Empat belas pemain Belanda keturunan Suriname berada dalam 176 penumpang yang meninggal dunia saat penerbangan maskapai Surname 764 jatuh ketika menuju Paramaribo usai terbang dari Amsterdam. Para pesepakbola itu bermain untuk tim-tim yang berbeda di Inggris dan membentuk sebuah kelompok yang dinamai 'The Colorful 11' untuk bermain di laga-laga eksebisi melawan tim-tim lokal di negara-negara Amerika Selatan.
* 1993. Keseluruhan 30 penumpang pesawat sewaan Zambia Air Force, termasuk 18 pemain dari timnas-nya tewas saat jatuh di laut Gabon tidak lama setelah lepas landas usai mengisi bahan bakar. Tim sedang dalam perjalanan menuju ke Senegal untuk menjalani kualifikasi Piala Dunia.
Kalusha Bwalya, kapten tim yang kini menjadi presiden Federasi Sepakbola Zambia, tidak berada di dalam penerbangan itu karena dia melakukan perjalanan terpisah.
Di 2012, Zambia memenangi Piala Afrika, satu-satunya trofi mereka, dengan mengalahkan Pantai Gading di laga final yang dimainkan di Libreville, hanya beberapa kilometer dari tempat jatuhnya pesawat.
0 komentar:
Post a Comment