Di Piringan Ini, Peneliti Mereplikasi Siklus Menstruasi
Jakarta, Dengan bentuk tidak lebih lebar dari telapak tangan, para peneliti berhasil menciptakan model reproduksi wanita yang dapat mereplikasi siklus menstruasi. Dengan bantuan model ke depannya peneliti berharap bisa lebih baik memahami hal-hal di balik menstruasi.
Dipublikasi dalam jurnal Nature Communications, model tersebut merupakan bagian dari proyek yang lebih besar membuat replikasi seluruh fungsi tubuh manusia. Tujuan utamanya agar para ahli bisa melakukan simulasi mencari pengobatan yang paling bermanfaat untuk individu pasien.
Pada model organ reproduksi wanita ada empat kotak yang mewakili bagian seperti ovari, tuba fallopi, rahim, serviks, dan vagina. Tiap bagian dibuat dengan menggunakan sel hidup sehingga bisa 'berkomunikasi' dengan hormon dan mengalami siklus menstruasi.
"Memahami bagaimana rahim merespon berbagai hormon adalah sesuatu yang penting. Ada banyak hal yang tak bisa kita pelajari dengan model hewan," ungkap salah satu peneliti dr Ji-Yong Julie Kim seperti dikutip dari BBC.
Menanggapi studi Profesor Jan Brosens dari University of Warwick mengatakan teknologi ini akan membantu bagaimana menghadapi masalah infertilitas atau keguguran. Hanya mungkin memang model masih belum bisa menjalankan fungsi yang lebih spesifik atau misalnya menggantikan bayi tabung.
"Ini adalah suatu pencapaian teknis yang sangat mengagumkan," puji Prof Jan.
Jakarta, Dengan bentuk tidak lebih lebar dari telapak tangan, para peneliti berhasil menciptakan model reproduksi wanita yang dapat mereplikasi siklus menstruasi. Dengan bantuan model ke depannya peneliti berharap bisa lebih baik memahami hal-hal di balik menstruasi.
Dipublikasi dalam jurnal Nature Communications, model tersebut merupakan bagian dari proyek yang lebih besar membuat replikasi seluruh fungsi tubuh manusia. Tujuan utamanya agar para ahli bisa melakukan simulasi mencari pengobatan yang paling bermanfaat untuk individu pasien.
Pada model organ reproduksi wanita ada empat kotak yang mewakili bagian seperti ovari, tuba fallopi, rahim, serviks, dan vagina. Tiap bagian dibuat dengan menggunakan sel hidup sehingga bisa 'berkomunikasi' dengan hormon dan mengalami siklus menstruasi.
"Memahami bagaimana rahim merespon berbagai hormon adalah sesuatu yang penting. Ada banyak hal yang tak bisa kita pelajari dengan model hewan," ungkap salah satu peneliti dr Ji-Yong Julie Kim seperti dikutip dari BBC.
Menanggapi studi Profesor Jan Brosens dari University of Warwick mengatakan teknologi ini akan membantu bagaimana menghadapi masalah infertilitas atau keguguran. Hanya mungkin memang model masih belum bisa menjalankan fungsi yang lebih spesifik atau misalnya menggantikan bayi tabung.
"Ini adalah suatu pencapaian teknis yang sangat mengagumkan," puji Prof Jan.
0 komentar:
Post a Comment