Ayah "Latih" Anak Balita Berlayar Sendiri
He Liesheng dihujat sebagai orangtua kejam ketika memaksa anaknya, yang baru berumur 4 tahun, berolahraga hanya mengenakan celana pendek pada musim dingin di New York pada Februari lalu.
Kini dia kembali menyuruh Duoduo melakukan aktivitas yang seharusnya dilakukan orang dewasa. Bapak yang dipanggil "Ayah Elang" itu berlayar sendirian di laut lepas.
"Saya pikir setelah (aktivitas) semacam pelatihan yang dilalui Duoduo sepanjang setengah tahun ini, dia seharusnya mampu berlayar di laut lepas, dengan didampingi pelatih di dekatnya," kata He Liesheng, dalam sebuah video yang merekam kegiatan anaknya itu.
"Kini dia mengenakan jaket pelampung, dan dia bisa berenang. Jadi saya pikir, meskipun masih ada, bahaya sudah sangat berkurang," papar He Liesheng.
"Hanya dengan menempatkan anaknya pada kondisi dengan angin kencang dan gelombang kuat, bocah itu bakal mengeluarkan potensinya," kilahnya.
Video itu menunjukkan Duoduo mengemudikan perahu layar di laut yang tenang, sendirian.
Bocah yang belum genap lima tahun itu terlihat tenang, dibandingkan ketika dia harus menempa diri di jalanan bersalju dengan suhu udara di bawah titik beku. Saat itu Duoduo menangis dan meminta dipeluk ayahnya.
Video yang mengejutkan itu dibuat pada Tahun Baru Imlek. Hanya mengenakan celana pendek, berkaus kaki dan bersepatu olahraga, Duoduo merasakan tempaan keras sang ayah dengan melakukan push-up.
Berkali-kali dia memohon agar boleh berhenti sejenak dan meminta bertemu sang ibu. Namun, sang ayah seolah tak mendengarnya dan menyuruh bocah itu melanjutkan kegiatan.
Video yang diunggah ke YouTube itu memicu kecaman dari berbagai kalangan. Seorang perempuan yang mengaku sebagai asisten He Liesheng menanggapi kecaman itu dengan mengatakan, "Bocah itu sudah mengalami berbagai bentuk latihan sejak dia kecil."
"Ayahnya tidak peduli apa kata orang. Kenyataannya bocah itu masih hidup. Itu menunjukkan dia tangguh," lanjutnya.
Laporan media menyebut, He Liesheng adalah pebisnis asal Kota Nanjing, China. Ketika berlibur di New York pada Hari Raya Imlek, dia memaksa anaknya mengikuti aktivitas fisik yang keras dengan tujuan membangun kekuatan dan ketahanan mental.
Bocah Duoduo Tembus Rekor Penerbang Termuda
He Liesheng, kata laman china.org.cn, Senin (2/9/2013) ini, pantas mendapat julukan Ayah Rajawali. Meski terkesan "tega", Liesheng melatih anaknya, Duoduo, mendaki Gunung Fuji dan berlari telanjang di tengah derai hujan salju di New York beberapa waktu silam.
Kini, Duoduo kembali mencengangkan banyak khalayak lantaran sukses menembus rekor dunia, Guinness untuk menerbangkan pesawat. Pada Kamis (29/8/2013), Duoduo berhaisl terbang di atas Kebun Binatang Beijing, China selama 35 menit.
Terbilang luar biasa, rekor yang berhasil digapai Duoduo bukan perkara lama terbang. Duoduo adalah pilot termuda di dunia yang sukses menerbangkan pesawat. Duoduo kini berusia lima tahun.
Aktivitas Duoduo menyangkut prestasi ini bisa dirunut di laman mikroblog Liesheng. Sejak Selasa (13/8/2013), Duoduo bangun tidur pukul 04.30 pagi. Lalu, ia tiba di bandara pukul 05.00. "Dia berlatih selama tiga jam untuk pencapaiannya itu,"demikian He Liesheng bertutur pada lamannya tersebut.
He Liesheng dihujat sebagai orangtua kejam ketika memaksa anaknya, yang baru berumur 4 tahun, berolahraga hanya mengenakan celana pendek pada musim dingin di New York pada Februari lalu.
Kini dia kembali menyuruh Duoduo melakukan aktivitas yang seharusnya dilakukan orang dewasa. Bapak yang dipanggil "Ayah Elang" itu berlayar sendirian di laut lepas.
"Saya pikir setelah (aktivitas) semacam pelatihan yang dilalui Duoduo sepanjang setengah tahun ini, dia seharusnya mampu berlayar di laut lepas, dengan didampingi pelatih di dekatnya," kata He Liesheng, dalam sebuah video yang merekam kegiatan anaknya itu.
"Kini dia mengenakan jaket pelampung, dan dia bisa berenang. Jadi saya pikir, meskipun masih ada, bahaya sudah sangat berkurang," papar He Liesheng.
"Hanya dengan menempatkan anaknya pada kondisi dengan angin kencang dan gelombang kuat, bocah itu bakal mengeluarkan potensinya," kilahnya.
Video itu menunjukkan Duoduo mengemudikan perahu layar di laut yang tenang, sendirian.
Bocah yang belum genap lima tahun itu terlihat tenang, dibandingkan ketika dia harus menempa diri di jalanan bersalju dengan suhu udara di bawah titik beku. Saat itu Duoduo menangis dan meminta dipeluk ayahnya.
Video yang mengejutkan itu dibuat pada Tahun Baru Imlek. Hanya mengenakan celana pendek, berkaus kaki dan bersepatu olahraga, Duoduo merasakan tempaan keras sang ayah dengan melakukan push-up.
Berkali-kali dia memohon agar boleh berhenti sejenak dan meminta bertemu sang ibu. Namun, sang ayah seolah tak mendengarnya dan menyuruh bocah itu melanjutkan kegiatan.
Video yang diunggah ke YouTube itu memicu kecaman dari berbagai kalangan. Seorang perempuan yang mengaku sebagai asisten He Liesheng menanggapi kecaman itu dengan mengatakan, "Bocah itu sudah mengalami berbagai bentuk latihan sejak dia kecil."
"Ayahnya tidak peduli apa kata orang. Kenyataannya bocah itu masih hidup. Itu menunjukkan dia tangguh," lanjutnya.
Laporan media menyebut, He Liesheng adalah pebisnis asal Kota Nanjing, China. Ketika berlibur di New York pada Hari Raya Imlek, dia memaksa anaknya mengikuti aktivitas fisik yang keras dengan tujuan membangun kekuatan dan ketahanan mental.
Bocah Duoduo Tembus Rekor Penerbang Termuda
He Liesheng, kata laman china.org.cn, Senin (2/9/2013) ini, pantas mendapat julukan Ayah Rajawali. Meski terkesan "tega", Liesheng melatih anaknya, Duoduo, mendaki Gunung Fuji dan berlari telanjang di tengah derai hujan salju di New York beberapa waktu silam.
Kini, Duoduo kembali mencengangkan banyak khalayak lantaran sukses menembus rekor dunia, Guinness untuk menerbangkan pesawat. Pada Kamis (29/8/2013), Duoduo berhaisl terbang di atas Kebun Binatang Beijing, China selama 35 menit.
Terbilang luar biasa, rekor yang berhasil digapai Duoduo bukan perkara lama terbang. Duoduo adalah pilot termuda di dunia yang sukses menerbangkan pesawat. Duoduo kini berusia lima tahun.
Aktivitas Duoduo menyangkut prestasi ini bisa dirunut di laman mikroblog Liesheng. Sejak Selasa (13/8/2013), Duoduo bangun tidur pukul 04.30 pagi. Lalu, ia tiba di bandara pukul 05.00. "Dia berlatih selama tiga jam untuk pencapaiannya itu,"demikian He Liesheng bertutur pada lamannya tersebut.
0 komentar:
Post a Comment