728x90 AdSpace

Saat Kau butuhkan tetesan air 'tuk segarkan relung jiwamu yang mulai mengering...

  • Latest News

    Bagi Dia Tidak Ada yang Mustahil

    Mengapa 6 Orang ini Lolos dari Maut dalam Kecelakaan Pesawat di Kolombia?

    Medellin - Kisah tentang bagaimana enam orang penumpang berhasil lolos dari maut dalam kecelakaan pesawat di Kolombia yang menewaskan 71 orang, masih menghiasi media-media.

    Kebanyakan dari mereka adalah para pemain yang tergabung dalam klub sepak bola Chapecoense Brasil.

    Semua korban selamat masih dirawat di rumah sakit dekat kota Medellin. Para dokter mengatan, hanya dua orang yaitu awak pesawat yang tidak dalam kondisi kritis. Empat orang lainnya masih dalam perawatan intensif.

    Erwin Tumiri: 'Saya dalam posisi membungkuk'

    Erwin Tumiri, teknisi pesawat asal Bolivia adalah salah seorang awak pesawat yang lolos dari maut saat kecelakaan terjadi.

    Teknisi pesawat asal Bolivia, mengatakan dalam sebuah wawancara bahwa ia berhasil bertahan dengan mengikuti prosedur keselamatan. "Banyak penumpang yang bangkit dari kursi mereka dan berteriak-teriak," katanya seperti yang dikutip berbagai laporan. "Saya meletakkan tas di antara kaki saya dan membungkuk seperti yang dianjurkan."

    Ximena Suarez: 'Semua lampu padam'

    Pramugari Ximena Suarez, 28 tahun, yang juga berasal dari Bolivia, mengatakan semua lampu padam selama kurang dari satu menit sebelum pesawat jatuh.

    Surat kabar El Colombiano menyebutkan bahwa ia diselamatkan dua jam setelah kecelakaan. Media setempat melaporkan bahwa ia mengalami luka pada kakinya.
    Alan RuschelGettyImages AlanRuschel meminta tim penolong untuk menyelamatkan cincin pertunangannya.

    Alan Ruschel: 'Di mana cincin tunangan saya?'

    Pemain bola berusia 27 tahun ini telah menjalani operasi tulang belakang, namun para dokter mengatakan operasi tersebut tidak mempengaruhi setiap gerakannya. Laporan-laporan mengatakan ia dalam keadaan sadar saat diselamatkan, dan meminta tim penolong untuk mencari cincin pertunangannya.

    Tunangannya, Marina Storchi, mengatakan kepada media Brasil (yang berbahasa Portugis) bahwa ia sudah meminta sang pemain untuk tidak melakukan perjalanan ke Kolombia setelah paspornya hilang di rumah.

    Jakson Ragnar Follmann: Kaki kanan diamputasi

    Kaki sang kiper berusia 24 tahun itu diamputasi dan mungkin ia akan pula kehilangan kakinya yang satunya lagi. Ayahnya, Paulo, mengatakan kepada kantor berita Associated Press: "Tidak ada peluang untuk bisa selamat dari kecelakaan pesawat itu. Namun putra saya menjadi salah satu korban yang selamat dan ini adalah sebuah keajaiban dari Tuhan."
    Helio HermitoAFP Bek berusia 31 tahun,HelioHermito mengalami trauma parah pada bagian-bagian tubuhnya.

    Helio Hermito Zampier Neto: Penumpang terakhir yang diselamatkan

    Bek berusia 31 tahun ini mengalami benturan parah pada bagian tengkorak, toraks dan paru-parunya. Ia adalah orang terakhir yang diselamatkan tim penolong.

    Rafael Henzel: 'Hubungi istri saya'

    Rafael Henzel adalah seorang wartawan olahraga yang ikut dalam pesawat nahas tersebut.

    Wartawan berusia 43 tahun meminta para pekerja medis menelpon istrinya untuk memberitahu bahwa ia dalam keadaan sadar, tutur salah seorang rekannya kepada media Brasil.

    Dokter mengatakan beberapa tulang rusuknya patah dan sebagian paru-parunya remuk. Ia adalah seorang wartawan olahraga di radio Oeste Capital, Chapeco.

    Emosi Campur Aduk Keluarga Korban Selamat Pesawat Jatuh di Kolombia

    RIO DE JANEIRO - Helio Hermito Zampier (31) adalah salah satu dari enam korban selamat kecelakaan pesawat di Kolombia. Pria yang akrab di sapa Neto tersebut merupakan pemain sepakbola klub Chapocoense Real.

    Dilansir dari Fox News, keluarga Neto mengucap syukur atas keselamatan anggota keluarga mereka. Namun keluarga Neto di saat bersamaan harus merasakan perang batin.

    Mereka bahagia atas selamatnya Neto dan menganggapnya sebagai sebuah keajaiban. Di sisi lain, mereka juga berjuang menahan kesedihan terkait tewasnya 71 orang penumpang lainnya, yang 19 di antaranya adalah anggota tim kesayangan Neto.

    "Di satu sisi kami bahagia karena anggota keluarga kami, Neto, masih hidup tapi di saat yang sama kami berduka karena kehidupan yang lainnya telah hilang," ujar kakak Neto Helam Marinho Zampier Junior (36).

    Kabar terakhir menyebutkan, Neto dalam kondisi stabil pascaoperasi paru-paru, lutut, pergelangan tangan dan kepalanya. Ia diketahui sadar dengan cepat dan langsung memegang tangan dokter, sebelum akhirnya dibius kembali untuk melanjutkan proses pemulihan.

    "Saya tak bisa mengatakan tuhan telah menyelamatkan nyawa anak saya. Jika itu terjadi, tuhan akan menyelamatkan semua orang. Saya hanya bisa mengatakan tuhan telah membantu anak saya," tutur ayah Neto, Helam Marinho Zampier Senior.

    Keluarga kemudian menceritakan pengalaman mereka ketika pertama kali mendapat kabar kecelakaan pesawat pada Selasa dini hari 29 November 2016 dari istri Neto, Simone. Ia meninggalkan dua anak kembar laki-laki berusia sembilan tahun dan langsung terbang ke Kolombia saat itu juga. Keluarga terus memantau perkembangan melalui media televisi.

    Mereka mengaku melihat tayangan seseorang pria yang mirip Neto ditandu oleh petugas medis dalam kondisi selamat. Namun, saat itu mereka belum yakin tentang hal ini.

    Sementara menunggu kabar resmi dari pihak berwenang, istri Neto menceritakan bahwa sebelum kecelakaan terjadi, Neto sudah bermimpi jika pesawat yang ditumpanginya jatuh. Hal ini semakin menyempurnakan ketegangan keluarga Neto, hingga akhirnya mereka secara resmi menerima konfirmasi tentang keselamatannya.

    "Saat aku tahu bahwa ia selamat aku langsung mengucap terimakasih pada tuhan. Sekarang aku lega, tapi hatiku hancur mengingat ibu lain yang kehilangan anak mereka," ungkap ibu Neto, Valeria Zampier.

    Keluarga Neto percaya bahwa Neto akan segera bangkit. Mereka mengungkapkan, sejak dulu Neto sudah mencintai sepakbola dan telah lebih dari satu dekade menjadi pemain sepakbola. Neto telah bermain untuk beberapa tim di Brasil. Dia juga telah pulih dari operasi pada pinggul dan lehernya, luka tidak mampu diatasi kebanyakan pemain.

    "Bagi dia, tidak ada yang mustahil," tambah ibu Neto.

    Neto seharusnya menjalani laga final Copa Sudamerica Rabu 30 November 2016 melawan klub Atletico, sebelum pesawat yang ditumpanginya jatuh di wilayah Medellin, Kolombia. Sebuah upacara peringatan bagi para korban tewas tengah dipersiapkan di Chapeco, Sabtu 3 Desember 2016 sembari menunggu kedatangan para jenazah.

    Penghormatan Chapecoense untuk Para Pemainnya: Kalian Juara Abadi

    Chapeco - Penghormatan diberikan Chapecoense kepada timnya yang gugur dalam tragedi di Kolombia. Bagi Chapecoense, mereka yang jadi korban akan kekal sebagai juara.

    Tim utama Chapecoense mengalami kecelakaan dalam perjalanan menuju Kolombia, setelah pesawat yang mereka tumpangi terjatuh di kota Medellin. Pesawat jenis Aerospace 146 atau BAe 146 itu mengangkut 81 orang; 72 penumpang dan sembilan kru penerbangan.

    Nyaris seluruh anggota tim Chapecoense menjadi korban dalam tragedi tersebut. Dari enam orang yang ditemukan selamat, empat di antaranya adalah pemain yakni Alan Ruschel, Danilo, Jakson Follmann, dan menyusul kemudian Helio Hermito Zampier Neto. Namun sang kiper, Danilo, kemudian meninggal setelah sempat mendapat perawatan di rumah sakit.

    Chapecoense sejatinya tengah dalam perjalanan penting menuju Kolombia. Tim berjuluk Furacao do Oeste (Topan dari Barat) itu akan memainkan pertandingan leg pertama final Copa Sudamericana 2016 melawan Atletico Nacional.

    Tapi pada akhirnya mereka tak pernah memainkan pertandingan itu. Kecelakaan pesawat mengakhiri mimpi para pemain Chapecoense untuk meraih prestasi tertinggi dalam sejarah klub.

    Lewat sebuah video yang disertai tulisan singkat 'Eternos campeões' (juara abadi), Chapecoense memberikan penghormatan kepada para pemainnya yang gugur dalam kecelakaan tersebut.

    Video berdurasi 45 detik yang diunggah di akun Facebook Chapecoense itu memperlihatkan suka cita para pemain dan suporter akan setiap gol dan kemenangan yang mereka raih. Video tersebut juga diiringi sebuah narasi.

    Hari ini, kami bangun dengan sebuah tantangan baru
    Sebagaimana hidup telah mengajari kami pelajaran yang berbeda-beda
    Pejuang kami menjadi pahlawan
    Dan hidup mereka telah diabadikan
    Dalam pertarungan yang membuat dunia berhenti
    Hari ini, tak ada peluit panjang dalam pertandingan kami
    Bersama-sama, kami lebih dari 11
    Oh, 'Si Hijau' jaya yang bertumbuh
    Di antara segala keadaan, kalian selalu jadi kemegahan
    Di waktu senang, di waktu susah
    'Badai'-ku, kalian selalu jadi juara
    • Blogger Comments
    • Facebook Comments

    0 komentar:

    Item Reviewed: Bagi Dia Tidak Ada yang Mustahil Rating: 5 Reviewed By: Blogger
    Scroll to Top