728x90 AdSpace

Saat Kau butuhkan tetesan air 'tuk segarkan relung jiwamu yang mulai mengering...

  • Latest News

    Sejarah Bagi Kepolisian dan Bangsa Indonesia

    Mengapa Ajudan Presiden Menjadi Jabatan Bergengsi?

    Kombes Pol Johnny Eddizon Isir (kiri), Kapolri Jenderal Tito Karnavian

    Jakarta - Sebagian anggota Polri mengincar jabatan sebagai ajudan presiden. Konon katanya, anggota Polri yang sudah pernah menjabat sebagai ajudan presiden akan lebih mudah mendapatkan posisi yang lebih strategis di Polri.

    Padahal, menjadi ajudan tidak seperti jabatan Kapolres yang bisa memimpin anak buah dan menjadi 'penguasa' wilayah. Lalu mengapa jabatan ajudan presiden ini menjadi sangat bergengsi?

    "Karena kalau menjadi Kapolres bisa banyak. Yang bisa menjadi Kapolda banyak, direktur reserse banyak, tapi untuk menjadi ajudan adalah orang terpilih," ujar Kapolri Jenderal Tito Karnavian kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Rabu (16/8/2017).

    Untuk menjadi ajudan presiden adalah orang-orang pilihan. Tidak sembarangan personel Polri yang bisa menjadi ajudan presiden dan harus melalui proses seleksi yang ketat.

    "Terpilih dalam bidang semua hal, kesehatan, jasmani, psikologi, kecerdasan, chemistry yang susah," katanya.

    Polri selalu merekomendasikan anggota pilihan yang terbaik. Mayoritas ajudan presiden adalah peraih Adhimakayasa atau yang terbaik dari angkatannya. Tetapi yang terpenting, seorang ajudan yang akan dipilih oleh pimpinan adalah yang dapat dipercaya.

    Seperti halnya dipilihnya Kombes Pol Johnny Eddizon Isir sebagai ajudan Presiden Joko Widodo. Direktur Reskrimsus Polda Riau yang juga putra Papua itu menduduki jabatan sebagai ajudan Presiden Jokowi dari unsur Polri yang sudah 7 bulan kosong.

    "Pak presiden hampir 7 bulan belum menentukan ajudan dari Polri. Yang kita kirim tiga, yang terbaik di antaranya. Padahal mereka lulus tes semua," ungkapnya.

    Jokowi, menurut Tito, menetukan pilihannya kepada mantan Kapolres Manokwari itu karena merasa ada chemistry. "Tapi kembali kalau bicara masalah ajudan kan, orang kepercayaan, ring 1 beliau. Itu masalah chemistry sangat penting sekali, nge-klik enggak. Saya sangat bersyukur dengan dipilih beliau, mudah-mudahan nge-klik dan bisa dipercaya pak presiden," tuturnya.

    Johnny adalah anggota Polri pertama dari Papua yang menjadi ajudan presiden. Menurut Tito, semua anggota Polri dari mana pun asalnya punya kesempatan yang sama dalam karir di Polri selama memiliki prestasi dan kepribadian yang baik.

    "Artinya semua anggota Polri dari putra daerah punya kesempatan yang sama, jadi bangga kita," ungkapnya.

    Terpilihnya polisi asal Papua sebagai ajudan presiden ini menjadi sejarah. "Ya mudah-mudahan secara pribadi, ini satu sejarah. Sejarah pertama kali orang papua bisa menjadi ajudan presiden. Pertama juga orang dari Polri ajudan presiden orang Papua," sambungnya.

    Kapolri berharap, terpilihnya Johnny sebagai ajudan presiden dapat memotivasi generasi muda lainnya, terutama masyarakat di daerah terpencil untuk lebih percaya diri dan lebih berprestasi lagi.

    "Harapan saya generasi muda lainnya, termasuk masyarakat di Papua, anak-anak mudanya, pemudanya merasa makin yakin, makin percaya diri bahwa bisa bersaing dengan yang lain, (bersaing) dengan (yang) dari daerah-daerah lain yang mungkin secara pendidikan lebih maju, seperti Jawa, Sumatera, bagi saya pribadi saya sangat bersyukur dan bangga," tuturnya.

    Selain karena faktor tadi, ada banyak faktor untuk bisa terpilih sebagai ajudan presiden. "Ini sejarah bagi Polri dan Indonesia. Jadi seorang ajudan itu tidak gampang, tapi terpilih, banyak faktornya. Saya sendiri tidak seberuntung Johnny," tandasnya.
    • Blogger Comments
    • Facebook Comments

    0 komentar:

    Item Reviewed: Sejarah Bagi Kepolisian dan Bangsa Indonesia Rating: 5 Reviewed By: Blogger
    Scroll to Top