Ayat: 1 Korintus 15:12-19
Allah yang kita sembah adalah hidup yang kekal.
Itulah kata-kata yang kita dengar dan firman yang kita dengar pertama kali, ketika kita percaya Yesus. Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia mengaruniakan Anak-Nya yang Tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya, tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal. Dan alasan kita membaca Alkitab, juga adalah untuk memperoleh hidup yang kekal, demikian firman-Nya Apabila tidak ada hidup yang kekal bagi kita, maka hal kita percaya Yesus itu sia-sia. Hidup yang kekal adalah kehidupan unik Allah. Hidup kekal adalah hidup dengan Sendirinya, yang tidak ada awal dan tidak ada akhir. Maka hidup yang dimiliki oleh Allah yang satu-satunya, itulah hidup yang kekal.
Allah akan membagikan hidup yang kekal itu kepada kita juga. Malaikat di sorga juga hidup kekal, karena pada saat mereka diciptakan, dibagikan hidup unik Allah itu sehingga mereka juga hidup selama-lamanya. Demikian juga kepada kita, Allah menghendaki untuk membagikan hidup yang kekal kepada kita.
Tubuh manusia hidup lebih kurang 100 tahun. Tubuh tidaklah sanggup memperoleh hidup yang kekal itu. Tubuh mempunyai hari permulaannya dan hari akhir, dan tidak dapat kembali lagi. Tetapi roh jiwa kita yang akan bangkit sebagai tubuh kemuliaan, itu saja yang dapat memperoleh hidup yang kekal.
Maka Allah memberi janji yaitu akan memberi hidup yang kekal untuk roh jiwa kita yang akan bangkit sebagai tubuh kemuliaan. Ketika Allah menghendaki memberi hidup yang kekal dan hidup dari Allah yang berada dengan sendirinya kepada kita, agar kita juga hidup selama-lamanya seperti Allah. Maka supaya kita menerima hidup kekal itu, roh jiwa kita yang akan bangkit sebagai tubuh kemuliaan itu harus kudus, harus dibenarkan oleh Allah. Orang berdosa tidak mungkin menerimanya. Oleh sebab itu kita diajak mendapat penghapusan dosa lalu menjadi kudus. Itu artinya kita harus menjadi yang termasuk kepada Allah dan menjadi anak Allah yang kudus. Dengan cara demikian kita memperoleh hidup kekal Allah.
Itulah pengharapan kita yang mutlak. Oleh karena itu, Yesus Kristus Anak Allah datang ke bumi ini dan menanggung dosa kita dan mati di kayu salib. Karena Dia mati di kayu salib menghapus dosa kita dengan darah-Nya. Menguduskan roh jiwa kita supaya kita memperoleh hidup kekal Allah. Dia adalah Anak Allah. Dia adalah Anak Allah dan Manusia. Mengapa kita harus percaya dengan jelas bahwa Dia adalah Anak Allah dan Dia adalah Manusia? Kita harus tahu dengan jelas, kita tidak boleh berpikir dengan gampang saja bahwa kita memperoleh hidup yang kekal karena pergi ke gereja. Kita harus mengenal Dia, lalu percaya. Kita memperoleh hidup yang kekal karena kita mengenal Dia.
Maka Yoh 17:3 mengatakan, "Hidup yang kekal ialah mengenal Allah yang satu-satunya dan Yesus Kristus yang diutus-Nya", demikian kita harus mengenal-Nya. Maka gereja Kristus harus-Nya selalu mengajar Firman bukan untuk mengisi acara atau Ibadah seperti meng ikuti upacara.
Ada orang yang berpikir karena Yesus adalah Anak Allah, Ia dapat hidup secara supernatural, sehingga dapat melampaui batasan manusia. Pada saat tertentu, perasaan-Nya seakan tumpul, sehingga tidak terasa kesakitan pada saat Dia digantung di kayu salib, maka Dia bisa menahan diri, itulah pikiran mereka. Mengenai Yesus yang digantung di kayu salib, itu bukan untuk pamer, tetapi. untuk mati. Memang masih ada cara-cara lain untuk mati, tetapi bagi Yesus , Yesus harus mati di kayu salib.
Mereka yang melihat Yesus digantung di kayu salib, ada yang membayangkan, "Jikalau Aku mati syahid, pasti Allah tidak akan membiarkan aku kesakitan. Aku akan mati syahid tanpa kesakitan, demikian mereka salah paham. Mereka yang tidak mengakui Yesus datang sebagai tubuh, Dia adalah anti Kristus. I Yoh 4:1-3, Kamu jangan percaya akan setiap roh, tetapi ujilah roh-roh itu maupun roh diri sendiri. Maka roh yang mengaku Yesus Kristus yang telah datang sebagai manusia, berasal dari Allah, roh yang tidak mengakui Yesus seperti itu, adalah roh anti Kristus.
Maka kita bisa mengetahui apakah roh kita berasal dari Allah atau tidak. Apabila saudara berpikir bahwa tubuh Yesus itu adalah yang supernatural, sehingga tidak merasa kesakitan ketika Ia digantung di kayu salib, itu berarti roh saudara adalah roh anti Kristus.
Di taman Eden, ular berkata-kata kepada Hawa, "Kamu tidak akan mati meskipun makan buah itu!". Allah berfirman dengan jelas, "Kamu akan mati", tetapi ular berkata-kata kamu tidak akan mati. Itulah godaan Iblis, seperti itu juga karena Yesus adalah Anak Allah, pada saat Dia dipaku di kayu salib, Dia bisa melampaui kesakitan, Dia tidak merasa kesakitan. Bila berpikir seperti itu, berarti saudara adalah roh anti Kristus. Dia mati karena kesakitan itu, oleh sebab itu Dia begitu susah hati seperti mau mati rasanya.
Alkitab mengatakan, Dia sungguh-sungguh menderita dengan rasa takut dan gentar akan kematian yang akan dihadapi-Nya itu. Maka Dia mempersembahkan permohonan kepada Allah yang sanggup menyelamatkan Dia dari kematian itu, dengan ratap tangis dan keluhan.
Andaikata Dia, orang Nazaret itu anak Yusuf dan keturunan Daud, bila Dia hanya manusia, kematian-Nya hanyalah kematian seorang pribadi yang benar, tetapi bukan kematian untuk seluruh manusia. Oleh karena Dia Anak Allah, Dia saja yng menanggung dosa manusia, maka Dia menanggungnya lalu mati.
Maka kita harus percaya 100% akan hal bahwa Dia adalah Anak Manusia dan akan hal bahwa Dia adalah Anak Allah. Kita memperoleh hidup yang kekal dengan kita percaya Dia bahwa adalah Anak Allah 100%, Dia adalah Manusia 100%.
Demikian sesudah Kristus mati di kayu salib, Dia bukanlah yang bangkit dari antara orang mati dengan kuasa-Nya sendiri, tetapi Allah membangkitkan-Nya.
Ada yang berpikir bahwa Yesus memiliki kuasa karena Dia Anak Allah. Maka Dia bangkit dari antara orang mati dengan kuasa supernatural itu. Jika demikian Yesus hanya sadar dari pingsan, sehingga dosa kita tetap berada di dalam diri kita.
Waktu Yesus menghadapi kematian, Dia tahu bahwa Dia tidak bisa hidup dengan sendirinya. Bagi-Nya hal itu benar-benar suatu keputus-asaan. Oleh karena itu Dia berdoa dengan sungguh-sungguh, dengan ratap tangis dan keluhan kepada Allah yang sanggup membangkitkan-Nya. Dia sungguh-sungguh ingin agar Allah menghidupkan-Nya kembali. Maka akhirnya, Allah menghidupkan-Nya dari antara orang mati. Karena Dia bangkit, hal itu menyatakan suatu kenyataan yang agung bagi kita, dan ketika kita membaca Alkitab, Yesus memberitakan Injil mengenai Roh Kudus, "Terimalah Roh Kudus!", itulah perintah pertama dari Yesus sesudah Ia bangkit. "Dan berilah dirimu untuk dibaptis!" dan "Baptislah orang lain!".
Perintah itu juga adalah perintah sesudah Yesus bangkit. Maka baptisan yang kita terima itu adalah yang diperintahkan oleh Tuhan sesudah Ia bangkit. Oleh karena itu saya dan saudara adalah yang percaya Yesus yang bangkit. Sampai saat ini, orang-orang percaya dibaptis dengan baptisan yang diberitakan oleh Yesus yang bangkit. Sesudah itu Ia berkata, "Aku akan pergi kepada Bapa". "Aku akan meminta Roh Kudus dan mengutus-Nya untuk kamu".
Maka di dalam Yohanes 16:7 dikatakan, "Namun benar yang Kukatakan ini kepadamu, adalah lebih berguna bagi kamu jika Aku pergi, jikalau Aku tidak pergi Roh Kudus tidak akan datang kepadamu". Akhirnya Dia terangkat ke sorga. Dia bukan hilang seperti uap, tetapi terangkat ke sorga. Sesudah terangkat ke sorga, Dia akan meminta Roh Kudus dan mengutus-Nya kepada kita. .Roh Kudus datang kepada mereka yang menunggu-Nya selama 10 hari, sehingga orang-orang kudus menerima Roh Kudus. Pada saat ini , kita juga telah menerima Roh Kudus. Itu adalah kenyataan yang mengherankan.
Karena Kristus bangkit, kita dibaptis dan karena Kristus terangkat ke sorga kita menerima Roh Kudus. Orang Kristen bukanlah yang hanya masuk di dalam gedung ibadah. Kita datang, bertobat dan mendapat penghapusan dosa. Dan oleh karena kebangkitan Kristus, kita dibaptis dengan baptisan yg diperintahkan-Nya dan karena Dia terangkat ke sorga, kita masing-masing menerima Roh Kudus yang diutus-Nya. Kita menerima dorongan besar sehingga kita berubah secara drastis. Orang Kristen memiliki pengalaman yang drastis demikian secara bertahap.
Kita percaya Dialah buah sulung kebangkitan dan kita yang termasuk pada-Nya akan sampai pada kebangkitan itu. Tuhan memberi janji yang baru. Kristus digantung di kayu salib, dengan cucuran darah menghapuskan dosa. Dengan darah yang berharga itu, yaitu kepada orang yang mendapat penghapusan dosa, diutus-Nya Roh Kudus. Dia akan datang kembali. Pada saat Dia datang kembali, kita akan dihidupkan oleh Allah yang menghidupkan Kristus. Kita adalah orang yang mengharapkan hal itu.
I Kor 15:22-24, Kita baca bersama-sama, "Karena sama seperti semua orang mati dalam persekutuan dengan Adam, demikian pula semua orang akan dihidupkan kembali dalam persekutuan dengan Kristus. Tetapi tiap-tiap orang menurut urutannya: Kristus sebagai buah sulung; sesudah itu mereka yang menjadi milik-Nya pada waktu kedatangan-Nya. Kemudian tiba kesudahannya, yaitu bilamana Ia menyerahkan Kerajaan kepada Allah Bapa, sesudah Ia membinasakan segala pemerintahan, kekuasaan dan kekuatan".
Demikianlah ada 3 urutan kebangkitan. Pertama adalah sebagai buah sulung kebangkitan Kristus. Berikutnya pada hari Dia datang kembali. Dalam sekejap waktu orang Kristen yang tidur, yang ada di Firdaus, rohnya berubah menjadi tubuh dalam sekejap waktu. Dan orang kudus yang hidup, roh jiwanya berubah seketika mendapat tubuh baru dan melihat Tuhan ditengah-tengah udara. Itulah kebangkitan pertama.
Dan sisanya akan bangkit dalam kebangkitan penghakiman. Apabila kita tidak ikut serta kebangkitan pertama, tentu kita akan ikut kebangkitan penghakiman itu.
Siapakah yang dapat tahan apabila ikut kebangkitan penghakiman yang dibalaskan menurut perbuatan kita?. Bagaimanapun juga, kita harus ikut serta pada kebangkitan pertama.
Siapa saja yang ikut serta dalam kebangkitan pertama? Yakni Wahyu 20:4, Mereka yang dipenggal kepalanya karena kesaksian tentang nama Yesus. Maksudnya mereka yang disiksa dan akhirnya mati syahid karena nama Yesus. Memang masa sekarang tidak ada penganiayaan sampai mati bagi orang Kristen. Namun kita hidup dalam jaman seperti itu dan seperti seolah-olah kita mati syahid, demikianlah kita harus menjalankan kehidupan iman, itulah artinya. Selebihnya, akan ikut kebangkitan penghakiman pada waktu Tuhan menghakimi. Yoh 5:25-27, "Mereka akan mendengar suara Tuhan. Orang-orang yang ada dikuburan akan mendengar suara-Nya. Di antara mereka ada yang keluar untuk hidup yang kekal dan ada yang keluar untuk penghakiman. Mereka yang ikut serta kebangkitan hidup, akan memperoleh hidup yang kekal, sedangkan yang ikut dalam kebangkitan penghakiman, akan memperoleh penghukuman kekal.
Apabila tidak ada kebangkitan bagi kita, hal kita percaya kepada-Nya itu sia-sia. Dan mengajak orang lain untuk percaya Yesus juga sia-sia. Tidak ada artinya kita hidup untuk Yesus dengan menahan diri. Sehingga kita menjadi orang yang paling celaka di dunia. Kita harus mengalami kebangkitan Kristus dengan jelas. Kita tidak sedang bicara mengenai peristiwa yang terjadi 2000 tahun yang lalu. Kita dibaptis dan menerima Roh Kudus. Kita manusia yang berada di dalam tubuh harus lahir baru, dan bertobat. Jika kita tidak menerima kasih karunia ketika kita masih berada di dalam tubuh, meskipun seseorang berusaha untuk memperoleh keselamatan sesudah dipisahkan dari tubuh, tidak ada gunanya lagi, kesempatan tidak diberikan lagi.
Maka untuk tubuh kebangkitan, untuk roh jiwa yang akan dibangkitkan kembali, kita harus kudus dan bertobat. Dan kita harus penuh dengan Roh Kudus dan penuh dengan kasih karunia. Demikian kita mempersiapkan hari kebangkitan. Seperti seorang bayi yang dekat waktunya dilahirkan, mempersiapkan diri untuk keluar, akhirnya ia keluar ke dalam dunia, demikianlah halnya. Yesus pernah berkata ,"Apakah kamu berasal dari sorga atau bumi?" "Jadi ujilah dirimu!" Mat 6:19-24, Yesus berkata, "Kumpulkanlah hartamu di sorga, jangan di bumi". Mengapa demikian? Karena di mana hartamu berada, di situ hatimu berada. Maka mereka yang hatinya berada di bumi, ia akan mengumpulkan harta bendanya di bumi saja. Kita bisa tahu mengenai diri sendiri, maka Alkitab berkata, "Ujilah dirimu apakah di dalam dirimu ada Yesus Kristus?" "Ujilah dirimu sendiri!", "Di mana ada hartamu, di situ ada hatimu". Mereka yang menyimpan harta benda di bumi itu berarti hatinya berada di bumi. Bahasa asli dari harta benda itu adalah mammon, yaitu tuan. Maka apakah saudara berada di bumi? Apakah kamu termasuk pada sorga atau pada bumi?
Mat 23:9 juga mengatakan, "Jangan memanggil bapa kepada yang ada di bumi". Maka jangan memanggil tuan terhadap mereka yang berada di bumi. Jangan memanggil bapa kepada yang ada di bumi. Baal itu apa? karena Baal itu artinya bapa. Bapamu adalah Allah yang ada di sorga. Hatimu sedang di mana? Maka mereka diajak marilah kita mempersembahkan diri dan mempersembahkan persembahan. Besar atau kecil tidak penting, tetapi pokoknya hatinya sedang termasuk di mana. Jika kamu termasuk pada bumi, sama sekali tidak memperoleh apa yang ada di sorga. Maka firman Allah ialah di mana ada hartamu di situ ada hatimu. Di mana ada hartamu di situ ada tuanmu. Jika kamu mengumpulkan harta benda di bumi, tuanmu ada di bumi. Tetapi jika kamu mengumpulkan harta benda di sorga hatimu ada di sorga.
Tetapi banyak orang berpikir gereja Kristus hanyalah suatu tempat orang Kristen membentuk karakter. Mereka tidak memikirkan hidup yang kekal. Kapan dimulainya hidup yang kekal? Tubuh kita tidak dapat hidup dengan hidup yang kekal. Pada saat Tuhan Yesus datang kembali, kita akan bangkit dari antara orang mati. Pada saat kita bangkit, dengan tubuh kebangkitan kita masuk ke kehidupan yang kekal. Karena itu Alkitab mengatakan "Kamu akan masuk hidup yang kekal atau tidak masuk hidup yang kekal". Itu artinya kamu akan ikut kebangkitan hidup atau kamu tidak akan ikut kebangkitan hidup. Dan sekarang kita diberi janji, dijamin akan mendapat hidup yang kekal. Tetapi walaupun kita diberi janji akan hidup yang kekal, tetapi karena kita belum ikut kebangkitan, kita belum masuk kepada hidup yang kekal. Pada saat Yesus datang kembali, kita akan masuk ke kehidupan yang kekal. Tuhan sudah memperlihatkan itu. Dia adalah Manusia, Anak Manusia sebagai manusia bangkit dari antara orang mati, terangkat ke sorga dengan disaksikan oleh 500 orang kudus. Itulah pengharapan kita dan iman kita. Kita sedang menjalankan kehidupan iman dengan iman sebesar ini.
Sesudah kita meninggalkan tubuh, kita tidak dapat lagi berusaha apapun terhadap roh jiwa kita yang akan berubah menjadi tubuh dalam sekejap.. Apapun tidak mungkin. Oleh karena itu, pada hari ini kita harus berusaha dengan sungguh-sungguh untuk roh jiwa kita sendiri dan menguduskan roh jiwa kita. Dan harus memiliki kuasa serta harus menyerahkan diri untuk Allah. Supaya dengan demikian bisa ikut serta kebangkitan mulia. Dalam Korintus ditulis, kita tahu ada kemuliaan matahari, bulan dan bintang pada hari kebangkitan. Seperti tubuh juga, ada tubuh manusia dan tubuh binatang dan tubuh burung-burung dan tubuh ikan. Demikian kemuliaan yang masing-masing kita terima itu berbeda. Kebangkitan itulah pengharapan kita. Mari kita berdoa dengan sungguh-sungguh, supaya kita ikut kebangkitan pertama.
Bahan disadur dari Khotbah Dr. Kim Ki Dong
Allah yang kita sembah adalah hidup yang kekal.
Itulah kata-kata yang kita dengar dan firman yang kita dengar pertama kali, ketika kita percaya Yesus. Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia mengaruniakan Anak-Nya yang Tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya, tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal. Dan alasan kita membaca Alkitab, juga adalah untuk memperoleh hidup yang kekal, demikian firman-Nya Apabila tidak ada hidup yang kekal bagi kita, maka hal kita percaya Yesus itu sia-sia. Hidup yang kekal adalah kehidupan unik Allah. Hidup kekal adalah hidup dengan Sendirinya, yang tidak ada awal dan tidak ada akhir. Maka hidup yang dimiliki oleh Allah yang satu-satunya, itulah hidup yang kekal.
Allah akan membagikan hidup yang kekal itu kepada kita juga. Malaikat di sorga juga hidup kekal, karena pada saat mereka diciptakan, dibagikan hidup unik Allah itu sehingga mereka juga hidup selama-lamanya. Demikian juga kepada kita, Allah menghendaki untuk membagikan hidup yang kekal kepada kita.
Tubuh manusia hidup lebih kurang 100 tahun. Tubuh tidaklah sanggup memperoleh hidup yang kekal itu. Tubuh mempunyai hari permulaannya dan hari akhir, dan tidak dapat kembali lagi. Tetapi roh jiwa kita yang akan bangkit sebagai tubuh kemuliaan, itu saja yang dapat memperoleh hidup yang kekal.
Maka Allah memberi janji yaitu akan memberi hidup yang kekal untuk roh jiwa kita yang akan bangkit sebagai tubuh kemuliaan. Ketika Allah menghendaki memberi hidup yang kekal dan hidup dari Allah yang berada dengan sendirinya kepada kita, agar kita juga hidup selama-lamanya seperti Allah. Maka supaya kita menerima hidup kekal itu, roh jiwa kita yang akan bangkit sebagai tubuh kemuliaan itu harus kudus, harus dibenarkan oleh Allah. Orang berdosa tidak mungkin menerimanya. Oleh sebab itu kita diajak mendapat penghapusan dosa lalu menjadi kudus. Itu artinya kita harus menjadi yang termasuk kepada Allah dan menjadi anak Allah yang kudus. Dengan cara demikian kita memperoleh hidup kekal Allah.
Itulah pengharapan kita yang mutlak. Oleh karena itu, Yesus Kristus Anak Allah datang ke bumi ini dan menanggung dosa kita dan mati di kayu salib. Karena Dia mati di kayu salib menghapus dosa kita dengan darah-Nya. Menguduskan roh jiwa kita supaya kita memperoleh hidup kekal Allah. Dia adalah Anak Allah. Dia adalah Anak Allah dan Manusia. Mengapa kita harus percaya dengan jelas bahwa Dia adalah Anak Allah dan Dia adalah Manusia? Kita harus tahu dengan jelas, kita tidak boleh berpikir dengan gampang saja bahwa kita memperoleh hidup yang kekal karena pergi ke gereja. Kita harus mengenal Dia, lalu percaya. Kita memperoleh hidup yang kekal karena kita mengenal Dia.
Maka Yoh 17:3 mengatakan, "Hidup yang kekal ialah mengenal Allah yang satu-satunya dan Yesus Kristus yang diutus-Nya", demikian kita harus mengenal-Nya. Maka gereja Kristus harus-Nya selalu mengajar Firman bukan untuk mengisi acara atau Ibadah seperti meng ikuti upacara.
Ada orang yang berpikir karena Yesus adalah Anak Allah, Ia dapat hidup secara supernatural, sehingga dapat melampaui batasan manusia. Pada saat tertentu, perasaan-Nya seakan tumpul, sehingga tidak terasa kesakitan pada saat Dia digantung di kayu salib, maka Dia bisa menahan diri, itulah pikiran mereka. Mengenai Yesus yang digantung di kayu salib, itu bukan untuk pamer, tetapi. untuk mati. Memang masih ada cara-cara lain untuk mati, tetapi bagi Yesus , Yesus harus mati di kayu salib.
Mereka yang melihat Yesus digantung di kayu salib, ada yang membayangkan, "Jikalau Aku mati syahid, pasti Allah tidak akan membiarkan aku kesakitan. Aku akan mati syahid tanpa kesakitan, demikian mereka salah paham. Mereka yang tidak mengakui Yesus datang sebagai tubuh, Dia adalah anti Kristus. I Yoh 4:1-3, Kamu jangan percaya akan setiap roh, tetapi ujilah roh-roh itu maupun roh diri sendiri. Maka roh yang mengaku Yesus Kristus yang telah datang sebagai manusia, berasal dari Allah, roh yang tidak mengakui Yesus seperti itu, adalah roh anti Kristus.
Maka kita bisa mengetahui apakah roh kita berasal dari Allah atau tidak. Apabila saudara berpikir bahwa tubuh Yesus itu adalah yang supernatural, sehingga tidak merasa kesakitan ketika Ia digantung di kayu salib, itu berarti roh saudara adalah roh anti Kristus.
Di taman Eden, ular berkata-kata kepada Hawa, "Kamu tidak akan mati meskipun makan buah itu!". Allah berfirman dengan jelas, "Kamu akan mati", tetapi ular berkata-kata kamu tidak akan mati. Itulah godaan Iblis, seperti itu juga karena Yesus adalah Anak Allah, pada saat Dia dipaku di kayu salib, Dia bisa melampaui kesakitan, Dia tidak merasa kesakitan. Bila berpikir seperti itu, berarti saudara adalah roh anti Kristus. Dia mati karena kesakitan itu, oleh sebab itu Dia begitu susah hati seperti mau mati rasanya.
Alkitab mengatakan, Dia sungguh-sungguh menderita dengan rasa takut dan gentar akan kematian yang akan dihadapi-Nya itu. Maka Dia mempersembahkan permohonan kepada Allah yang sanggup menyelamatkan Dia dari kematian itu, dengan ratap tangis dan keluhan.
Andaikata Dia, orang Nazaret itu anak Yusuf dan keturunan Daud, bila Dia hanya manusia, kematian-Nya hanyalah kematian seorang pribadi yang benar, tetapi bukan kematian untuk seluruh manusia. Oleh karena Dia Anak Allah, Dia saja yng menanggung dosa manusia, maka Dia menanggungnya lalu mati.
Maka kita harus percaya 100% akan hal bahwa Dia adalah Anak Manusia dan akan hal bahwa Dia adalah Anak Allah. Kita memperoleh hidup yang kekal dengan kita percaya Dia bahwa adalah Anak Allah 100%, Dia adalah Manusia 100%.
Demikian sesudah Kristus mati di kayu salib, Dia bukanlah yang bangkit dari antara orang mati dengan kuasa-Nya sendiri, tetapi Allah membangkitkan-Nya.
Ada yang berpikir bahwa Yesus memiliki kuasa karena Dia Anak Allah. Maka Dia bangkit dari antara orang mati dengan kuasa supernatural itu. Jika demikian Yesus hanya sadar dari pingsan, sehingga dosa kita tetap berada di dalam diri kita.
Waktu Yesus menghadapi kematian, Dia tahu bahwa Dia tidak bisa hidup dengan sendirinya. Bagi-Nya hal itu benar-benar suatu keputus-asaan. Oleh karena itu Dia berdoa dengan sungguh-sungguh, dengan ratap tangis dan keluhan kepada Allah yang sanggup membangkitkan-Nya. Dia sungguh-sungguh ingin agar Allah menghidupkan-Nya kembali. Maka akhirnya, Allah menghidupkan-Nya dari antara orang mati. Karena Dia bangkit, hal itu menyatakan suatu kenyataan yang agung bagi kita, dan ketika kita membaca Alkitab, Yesus memberitakan Injil mengenai Roh Kudus, "Terimalah Roh Kudus!", itulah perintah pertama dari Yesus sesudah Ia bangkit. "Dan berilah dirimu untuk dibaptis!" dan "Baptislah orang lain!".
Perintah itu juga adalah perintah sesudah Yesus bangkit. Maka baptisan yang kita terima itu adalah yang diperintahkan oleh Tuhan sesudah Ia bangkit. Oleh karena itu saya dan saudara adalah yang percaya Yesus yang bangkit. Sampai saat ini, orang-orang percaya dibaptis dengan baptisan yang diberitakan oleh Yesus yang bangkit. Sesudah itu Ia berkata, "Aku akan pergi kepada Bapa". "Aku akan meminta Roh Kudus dan mengutus-Nya untuk kamu".
Maka di dalam Yohanes 16:7 dikatakan, "Namun benar yang Kukatakan ini kepadamu, adalah lebih berguna bagi kamu jika Aku pergi, jikalau Aku tidak pergi Roh Kudus tidak akan datang kepadamu". Akhirnya Dia terangkat ke sorga. Dia bukan hilang seperti uap, tetapi terangkat ke sorga. Sesudah terangkat ke sorga, Dia akan meminta Roh Kudus dan mengutus-Nya kepada kita. .Roh Kudus datang kepada mereka yang menunggu-Nya selama 10 hari, sehingga orang-orang kudus menerima Roh Kudus. Pada saat ini , kita juga telah menerima Roh Kudus. Itu adalah kenyataan yang mengherankan.
Karena Kristus bangkit, kita dibaptis dan karena Kristus terangkat ke sorga kita menerima Roh Kudus. Orang Kristen bukanlah yang hanya masuk di dalam gedung ibadah. Kita datang, bertobat dan mendapat penghapusan dosa. Dan oleh karena kebangkitan Kristus, kita dibaptis dengan baptisan yg diperintahkan-Nya dan karena Dia terangkat ke sorga, kita masing-masing menerima Roh Kudus yang diutus-Nya. Kita menerima dorongan besar sehingga kita berubah secara drastis. Orang Kristen memiliki pengalaman yang drastis demikian secara bertahap.
Kita percaya Dialah buah sulung kebangkitan dan kita yang termasuk pada-Nya akan sampai pada kebangkitan itu. Tuhan memberi janji yang baru. Kristus digantung di kayu salib, dengan cucuran darah menghapuskan dosa. Dengan darah yang berharga itu, yaitu kepada orang yang mendapat penghapusan dosa, diutus-Nya Roh Kudus. Dia akan datang kembali. Pada saat Dia datang kembali, kita akan dihidupkan oleh Allah yang menghidupkan Kristus. Kita adalah orang yang mengharapkan hal itu.
I Kor 15:22-24, Kita baca bersama-sama, "Karena sama seperti semua orang mati dalam persekutuan dengan Adam, demikian pula semua orang akan dihidupkan kembali dalam persekutuan dengan Kristus. Tetapi tiap-tiap orang menurut urutannya: Kristus sebagai buah sulung; sesudah itu mereka yang menjadi milik-Nya pada waktu kedatangan-Nya. Kemudian tiba kesudahannya, yaitu bilamana Ia menyerahkan Kerajaan kepada Allah Bapa, sesudah Ia membinasakan segala pemerintahan, kekuasaan dan kekuatan".
Demikianlah ada 3 urutan kebangkitan. Pertama adalah sebagai buah sulung kebangkitan Kristus. Berikutnya pada hari Dia datang kembali. Dalam sekejap waktu orang Kristen yang tidur, yang ada di Firdaus, rohnya berubah menjadi tubuh dalam sekejap waktu. Dan orang kudus yang hidup, roh jiwanya berubah seketika mendapat tubuh baru dan melihat Tuhan ditengah-tengah udara. Itulah kebangkitan pertama.
Dan sisanya akan bangkit dalam kebangkitan penghakiman. Apabila kita tidak ikut serta kebangkitan pertama, tentu kita akan ikut kebangkitan penghakiman itu.
Siapakah yang dapat tahan apabila ikut kebangkitan penghakiman yang dibalaskan menurut perbuatan kita?. Bagaimanapun juga, kita harus ikut serta pada kebangkitan pertama.
Siapa saja yang ikut serta dalam kebangkitan pertama? Yakni Wahyu 20:4, Mereka yang dipenggal kepalanya karena kesaksian tentang nama Yesus. Maksudnya mereka yang disiksa dan akhirnya mati syahid karena nama Yesus. Memang masa sekarang tidak ada penganiayaan sampai mati bagi orang Kristen. Namun kita hidup dalam jaman seperti itu dan seperti seolah-olah kita mati syahid, demikianlah kita harus menjalankan kehidupan iman, itulah artinya. Selebihnya, akan ikut kebangkitan penghakiman pada waktu Tuhan menghakimi. Yoh 5:25-27, "Mereka akan mendengar suara Tuhan. Orang-orang yang ada dikuburan akan mendengar suara-Nya. Di antara mereka ada yang keluar untuk hidup yang kekal dan ada yang keluar untuk penghakiman. Mereka yang ikut serta kebangkitan hidup, akan memperoleh hidup yang kekal, sedangkan yang ikut dalam kebangkitan penghakiman, akan memperoleh penghukuman kekal.
Apabila tidak ada kebangkitan bagi kita, hal kita percaya kepada-Nya itu sia-sia. Dan mengajak orang lain untuk percaya Yesus juga sia-sia. Tidak ada artinya kita hidup untuk Yesus dengan menahan diri. Sehingga kita menjadi orang yang paling celaka di dunia. Kita harus mengalami kebangkitan Kristus dengan jelas. Kita tidak sedang bicara mengenai peristiwa yang terjadi 2000 tahun yang lalu. Kita dibaptis dan menerima Roh Kudus. Kita manusia yang berada di dalam tubuh harus lahir baru, dan bertobat. Jika kita tidak menerima kasih karunia ketika kita masih berada di dalam tubuh, meskipun seseorang berusaha untuk memperoleh keselamatan sesudah dipisahkan dari tubuh, tidak ada gunanya lagi, kesempatan tidak diberikan lagi.
Maka untuk tubuh kebangkitan, untuk roh jiwa yang akan dibangkitkan kembali, kita harus kudus dan bertobat. Dan kita harus penuh dengan Roh Kudus dan penuh dengan kasih karunia. Demikian kita mempersiapkan hari kebangkitan. Seperti seorang bayi yang dekat waktunya dilahirkan, mempersiapkan diri untuk keluar, akhirnya ia keluar ke dalam dunia, demikianlah halnya. Yesus pernah berkata ,"Apakah kamu berasal dari sorga atau bumi?" "Jadi ujilah dirimu!" Mat 6:19-24, Yesus berkata, "Kumpulkanlah hartamu di sorga, jangan di bumi". Mengapa demikian? Karena di mana hartamu berada, di situ hatimu berada. Maka mereka yang hatinya berada di bumi, ia akan mengumpulkan harta bendanya di bumi saja. Kita bisa tahu mengenai diri sendiri, maka Alkitab berkata, "Ujilah dirimu apakah di dalam dirimu ada Yesus Kristus?" "Ujilah dirimu sendiri!", "Di mana ada hartamu, di situ ada hatimu". Mereka yang menyimpan harta benda di bumi itu berarti hatinya berada di bumi. Bahasa asli dari harta benda itu adalah mammon, yaitu tuan. Maka apakah saudara berada di bumi? Apakah kamu termasuk pada sorga atau pada bumi?
Mat 23:9 juga mengatakan, "Jangan memanggil bapa kepada yang ada di bumi". Maka jangan memanggil tuan terhadap mereka yang berada di bumi. Jangan memanggil bapa kepada yang ada di bumi. Baal itu apa? karena Baal itu artinya bapa. Bapamu adalah Allah yang ada di sorga. Hatimu sedang di mana? Maka mereka diajak marilah kita mempersembahkan diri dan mempersembahkan persembahan. Besar atau kecil tidak penting, tetapi pokoknya hatinya sedang termasuk di mana. Jika kamu termasuk pada bumi, sama sekali tidak memperoleh apa yang ada di sorga. Maka firman Allah ialah di mana ada hartamu di situ ada hatimu. Di mana ada hartamu di situ ada tuanmu. Jika kamu mengumpulkan harta benda di bumi, tuanmu ada di bumi. Tetapi jika kamu mengumpulkan harta benda di sorga hatimu ada di sorga.
Tetapi banyak orang berpikir gereja Kristus hanyalah suatu tempat orang Kristen membentuk karakter. Mereka tidak memikirkan hidup yang kekal. Kapan dimulainya hidup yang kekal? Tubuh kita tidak dapat hidup dengan hidup yang kekal. Pada saat Tuhan Yesus datang kembali, kita akan bangkit dari antara orang mati. Pada saat kita bangkit, dengan tubuh kebangkitan kita masuk ke kehidupan yang kekal. Karena itu Alkitab mengatakan "Kamu akan masuk hidup yang kekal atau tidak masuk hidup yang kekal". Itu artinya kamu akan ikut kebangkitan hidup atau kamu tidak akan ikut kebangkitan hidup. Dan sekarang kita diberi janji, dijamin akan mendapat hidup yang kekal. Tetapi walaupun kita diberi janji akan hidup yang kekal, tetapi karena kita belum ikut kebangkitan, kita belum masuk kepada hidup yang kekal. Pada saat Yesus datang kembali, kita akan masuk ke kehidupan yang kekal. Tuhan sudah memperlihatkan itu. Dia adalah Manusia, Anak Manusia sebagai manusia bangkit dari antara orang mati, terangkat ke sorga dengan disaksikan oleh 500 orang kudus. Itulah pengharapan kita dan iman kita. Kita sedang menjalankan kehidupan iman dengan iman sebesar ini.
Sesudah kita meninggalkan tubuh, kita tidak dapat lagi berusaha apapun terhadap roh jiwa kita yang akan berubah menjadi tubuh dalam sekejap.. Apapun tidak mungkin. Oleh karena itu, pada hari ini kita harus berusaha dengan sungguh-sungguh untuk roh jiwa kita sendiri dan menguduskan roh jiwa kita. Dan harus memiliki kuasa serta harus menyerahkan diri untuk Allah. Supaya dengan demikian bisa ikut serta kebangkitan mulia. Dalam Korintus ditulis, kita tahu ada kemuliaan matahari, bulan dan bintang pada hari kebangkitan. Seperti tubuh juga, ada tubuh manusia dan tubuh binatang dan tubuh burung-burung dan tubuh ikan. Demikian kemuliaan yang masing-masing kita terima itu berbeda. Kebangkitan itulah pengharapan kita. Mari kita berdoa dengan sungguh-sungguh, supaya kita ikut kebangkitan pertama.
Bahan disadur dari Khotbah Dr. Kim Ki Dong
0 komentar:
Post a Comment